materii 1
Post on 07-Feb-2016
287 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam satu organ atau bagian tubuh dan
dibawa dalam darah ke organ atau bagian di mana mereka menghasilkan efek
fungsional. Hormon membawa pesan dari kelenjar kepada sel-sel untuk
mempertahankan tingkat bahan kimia dalam aliran darah yang mencapai homeostasis.
Tergantung pada efeknya masing-masing, hormon dapat mengubah aktivitas
fungsional, dan kadang-kadang struktural satu atau beberapa organ atau jaringan.
“Hormon” istilah berasal dari kata Yunani “hormao” yang berarti menggairahkan atau
membangkitkan. Hal ini mencerminkan peran hormon yang bertindak sebagai katalis
untuk perubahan kimia lainnya pada tingkat sel yang diperlukan untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan energi. Hormon beredar bebas dalam aliran darah, menunggu
untuk dikenali oleh sel target yang menjadi tujuan mereka. Sel target memiliki
reseptor yang hanya dapat diaktifkan dengan jenis hormon tertentu. Setelah diaktifkan,
sel tahu untuk memulai fungsi tertentu, misalnya mengaktifkan gen atau
memproduksi energi kembali.
Hormon dapat diklasifikasikan menurut situs mereka bertindak dengan situs mereka
diproduksi, menjadi hormon endokrin, hormon parakrin dan hormon otokrin.
• hormon endokrin: hormon disekresikan oleh kelenjar endokrin.
• hormon parakrin: hormon yang bertindak pada sel-sel tetangga lokal.
• hormon autokrin: hormon yang bertindak pada sel memproduksinya.
Hormon juga dapat dibagi menurut kimiawinya, menjadi dua kelompok utama:
Hormon yang larut lemak:
• hormon steroid – berasal dari kolesterol.
• hormon tiroid – T3 dan T4 yang disintesis dengan melampirkan yodium ke
asam amino tirosin.
• nitrat oksida – hormon gas yang juga bertindak sebagai neurotransmitter.
Hormon yang larut air:
• hormon amina – disintesis dari asam amino tertentu.
• hormon peptida atau hormon protein – polimer asam amino.
• hormon eikosaniod – hormon yang berasal dari asam arakidonat
DEFENISI HORMON
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin . Kelenjar endokrin
ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar, sehingga sekresinya
akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila
sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan.
Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol
oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang.
Hormon berperan dalam pengaturan metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan,
reproduksi, mempertahankan homeostasis, reaksi terhadap stress, dan tingkah laku.
Hormon umumnya mempunyai ciri -ciri tertentu yaitu : Diproduksi dan disekresikan
ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah tertentu, Mengadakan
interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target, Memiliki pengaruh
mengaktifkan enzim khusus, dan Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel
target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target berlainan.
RESEPTOR HORMON
Seperti yang kita ketahui, bahwa hormon akan di salurkan ke sel target melalui
pembuluh darah, untuk dapat sampai ke sel target, hormon haruslah terlebih dahulu
terikat dengan reseptor yang terdapat pada sel target. Reseptor Hormon
adalah Molekul pengenal spesifik dari hormon sebelum berikatan dengan sel target
sebelum hormon memulai efek biologiknya pada sel target. Umumnya pengikatan
Hormon Reseptor ini bersifat reversibel dan nonkovalen. Reseptor hormon bisa
terdapat pada permukaan sel (membran plasma) atau pun intraselluler.
Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan memberikan sinyal
pembentukan senyawa yang disebut sebagai second messenger (hormon sendiri
dianggap sebagai first messenger) Jika hormon sudah berinteraksi dengan reseptor
spesifiknya pada sel-sel target, maka peristiwa-peristiwa komunikasi intraseluler
dimulai. Hal ini dapat melibatkan reaksi modifikasi seperti fosforilasi dan dapat
mempunyai pengaruh pada ekspresi gen dan kadar ion. Peristiwa-peristiwa ini hanya
memerlukan dilepaskannya zat-zat pengatur.
Setiap reseptor hormon mempunyai sedikitnya dua daerah domain fungsional
yaitu :
1. Domain pengenal akan mengikat hormon
2. Regio skunder menghasilkan (tranduksi) signal yang merangkaikan pengaturan
beberapa fungsi intrasel
Reseptor hormon Steroid dan Thyroid membentuk suatu superfamili yang
besar dari faktor transkripsi. Disini termasuk juga reseptor untuk vitamin D dan
Asam retinoid.
Reseptor untuk hormon Glukokortikoid mempunyai beberapa domain
fungsionalyaitu:
1. Regio pengikat hormon dalam bagian terminal karboksil
2. Regio pengikatan DNA yang berdekatan
3. Sedikitnya dua regio yang mengaktifkan transkripsi gen
4. Sedikitnya dua regio yang bertanggung jawab atas translokasi reseptor dari
sitoplasma ke nukleus
5. Regio yang mengikat protein renjatan panas tanpa adanya ligand
top related