materi skn kbi balikpapan

Post on 18-Jan-2016

121 Views

Category:

Documents

14 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

sistem kliring nasional bank indonesia

TRANSCRIPT

SISTEM PEMBAYARAN SISTEM PEMBAYARAN BANK INDONESIA BANK INDONESIA

Oleh :

Unit Layanan Nasabah, Kliring dan Perizinan &Pengawasan Sistem Pembayaran

Disampaikan pada kegiatan Knowledge Sharing kepada Siswa /

Mahasiswa Magang

Balikpapan, 21 Agustus 2014

Sistem Kliring Nasional Sistem Kliring Nasional Bank IndonesiaBank Indonesia

Kliring •Adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar Bank peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta kliring yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

SKNBI •Adalah Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia yang meliputi Kliring Debet dan Kliring Kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional.

Definisi & TujuanDefinisi & Tujuan

Landasan Hukum

PBI No. 7/18/PBI/2005, SE 12/8/DASP/2010 dan SE No.12/34/DASP/2010 tentang Sistem Kliring

Nasional Bank Indonesia

Karakteristik SKNBIKarakteristik SKNBI Penyelenggara Kliring Nasional (PKN)

adalah Penyelenggara SKNBI dalam hal ini Bank Indonesia (BI).

Penyelenggara Kliring Lokal (PKL)

adalah Bank Indonesia dan atau Bank lain yang ditunjuk dan telah mendapat persetujuan dari BI sebagai penyelenggara kliring lokal

Peserta Kliring adalah Bank

- (konvensional atau syariah)

Penyelenggaraan SKNBI terdiri dari 2 (dua) Sistem, yaitu :

Kliring Debet (KD) Kliring Kredit (KK)- Meliputi kliring penyerahan 1) dan

kliring pengembalian 2), digunakan untuk transfer debet antar bank yang disertai dengan penyampaian fisik warkat (cek, bilyet giro, nota debet dan lainnya)

- Penyelenggaraan KD dilakukan secara lokal disetiap wilayah kliring oleh PKL

- PKL akan melakukan perhitungan KD berdasarkan DKE debet yang dikirim oleh peserta

- Hasil prhitungan KD secara lokal tersebut selanjutnya dikirim ke Sistem Sentral Kliring (SSK) untuk diperhitungkan secara nasional oleh PKN.

- Digunakan untuk transfer kredit antar bank tanpa disertai penyampaian fisik warkat (paperless)

- Penyelenggaraan KK dilakukan secara nasional oleh PKN.

- Perhitungan KK dilakukan oleh PKN atas dasar DKE kredit yang dikirim peserta.

Alat Pembayaran

Tunai Non tunai

Uang Kertas

Bilyet Giro

Mobile Money

E-Money

Cek Kartu ATM/Debit

Kartu Kredit

Electronic Based

Mobile BasedPaper Based

Nota Debet/Kredit

Uang Logam

Alat Pembayaran

Pembayaran Non TunaiDefinisi Pembayaran Non Tunai Paper Based antara lain :

1.Cek

adalah surat perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah dana yang tercantum dalam cek. Penarikan cek dapat dilakukan baik “atas nama” maupun “atas unjuk” dan merupakan surat berharga yang dapat diperdagangkan.

2.Bilyet Giro

adalah surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan dana untuk memindahkan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada rekening pemegang yang disebutkan namanya.

3. Nota Debet/Kredit

Nota Debet adalah warkat yang digunakan untuk menagih nasabah bank lain atau bank lain melalui kliring

Nota Kredit adalah warkat yang digunakan untuk mengirimkan atau memindahkan dana non tunai kepada nasabah bank lain atau kepada bank lain melalui kliring

Perbedaan Pokok Cek dan Bilyet Giro

Cek Bilyet Giro

- Pembayaran secara tunai atau pindah buku karena bersifat atas unjuk.

- Tidak dikenal cek mundur (Post dated Cheque).

- Dapat dipindahtangankan- Kewajiban penyediaan dana

dari tanggal diterbitkan sampai dengan tanggal kadarluarsa

- Merupakan surat berharga- Dikenal cek atas unjuk dan

tunjuk

- Pembayaran secara pindah buku.

- Penyediaan dana sejak tanggal efektif (BG Mundur)

- Tidak dapat dpindahtangankan- Kewajiban penyediaan dana dari

tanggal efektif sampai dengan tanggal kadarluarsa

- Bukan merupakan surat berharga

Cek Bilyet Giro

- Nama tulisan “Cek”- Nama Bank tertarik- Tempat Pembayaran- Tempat dan Tanggal penarikan - Perintah tak bersyarat untuk

membayarkan dana- Jumlah dana yang dibayarkan

(angka dan nominal)- Tanda tangan penarik

- Nama tulisan “Bilyet Giro” dan Nomor BG

- Nama Bank tertarik- Tempat Pembayaran- Tempat dan Tanggal penarikan - Perintah tak bersyarat untuk

membayarkan dana- Nama dan Nomor Rekening

Pemegang- Nama Bank Pemegang BG- Jumlah dana yang dipindahbukukan

(angka dan nominal)- Tanda tangan, nama jelas dan atau

dilengkapi cap/stempel sesuai dengan syarat pembukaan rekening

Syarat Formal Cek dan Bilyet Giro

Contoh Cek

Contoh Bilyet Giro

Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong

LANDASAN HUKUM

PBI No. 8/29/PBI/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong

SE Ekstern No. 9/13/DASP tanggal 19 Juni 2007 perihal Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong

Definisi & Definisi & TujuanTujuan

1. Pengertian Daftar Hitam Nasional (DHN) Informasi identitas nasabah yang melakukan penarikan

Cek dan/atau Bilyet Giro (BG) Kosong yang berlaku secara nasional.

2. Tujuan Penerbitan DHN a. Menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat

terhadap penggunaan alat pembayaran non tunai seperti Cek dan Bilyet Giro.

b. Memberikan perlindungan konsumen

c. Memberikan efek jera (sanksi) bagi pelaku Cek/BG Kosong

Alasan Tolakan

Ada 2 (dua) Alasan Tolakan, yaitu :Saldo Tidak cukupRekening Tutup

*) Selain 2 (dua) alasan diatas maka bukan merupakan penarikan Cek dan atau/ BG kosong

Kriteria DHN

Penarikan 3 kali atau lebih cek dan/atau Bilyet Giro kosong yang bernominal masing-masing dibawah Rp. 500 jt dalam jangka waktu 6 (enam) bulan -- SP1, SP2, SPP, SPPR

Penarikan 1 kali Cek dan/atau Bilyet Giro kosong senilai Rp. 500 jt atau lebih -- SPP

Cek dan/atauBilyet Giro Kosong

Tgl 16 s.d akhir bulan

Prosesdi Bank Prosesdi Bank Indonesia

Kompilasi, Proses, dan Kirim ke BI

Terbitkan DHN

Periode 2

Periode 1

Tgl. 1 - tgl 15 Awal bulan berikutnya

Tgl. 16 Tgl 1 – 15 bulan berikutnyaTgl. 16 – akhir bulan

Periode Penyampaian Laporan Dan Penerbitan DHN

Sistem BI-RTGSSistem BI-RTGS

DefinisiSistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)

Adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar Peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual.

Hanya memperbolehkan peserta untuk mengkredit rekening peserta lainnya. Apabila saldo peserta tidak mencukupi maka transaksinya tidak dapat di-settle (no money no game) dan akan masuk dalam antrian (queue).

Mengurangi Resiko Penyelesaian Akhir (settlement risk) dalam sistem pembayaran nasional, karena transaksi dilakukan secara gross (no money no game)

Menyediakan tambahan sarana transfer dana antar peserta yang lebih cepat, efisien, aman dan handal.

Meningkatkan kepastian Penyelesaian Akhir Menyediakan informasi rekening peserta real time Meningkatkan efektivitas pengelolaan dana oleh bank

Tujuan

Karakteristik

1. Merupakan sistem transfer dana antar bank (credit transfer)

2. Transaksi dilakukan secara elektronik dan on line (computer to computer) dan bersifat paperless (tanpa disertai warkat antar bank)

3. “Gross” karena transaksi transfer diselesaikan satu persatu (tidak perlu dikumpulkan terlebih dahulu sebagaimana halnya proses kliring)

4. “Real Time” karena pembukuan dan pemindahan dana antar bank dilakukan secara seketika dari rekening bank pengirim ke rekening bank penerima yang ada di BI sepanjang ‘saldo’ giro bank pengirim mencukupi

1. Merupakan sistem transfer dana antar bank (credit transfer)

2. Transaksi dilakukan secara elektronik dan on line (computer to computer) dan bersifat paperless (tanpa disertai warkat antar bank)

3. “Gross” karena transaksi transfer diselesaikan satu persatu (tidak perlu dikumpulkan terlebih dahulu sebagaimana halnya proses kliring)

4. “Real Time” karena pembukuan dan pemindahan dana antar bank dilakukan secara seketika dari rekening bank pengirim ke rekening bank penerima yang ada di BI sepanjang ‘saldo’ giro bank pengirim mencukupi

Penyelenggara & Peserta

Penyelenggara Bank Indonesia c.q Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

Peserta Bank Indonesia Bank Umum Pihak Selain Bank Mendukung kelancaran Sistem Pembayaran

Nasional

Setiap peserta hanya diperbolehkan memiliki 1 account di Sistem

BI-RTGS (one bank one account)

BI-SOSA,

PRINSIP UMUM BI-SOSA Meliputi : penyelenggaraan; pembukuan transaksi

akunting dan anggaran; penatausahaan data akunting;

anggaran dan administrasi; penyediaan informasi dan

laporan yang berkaitan dengan transaksi keuangan

sebagai bahan penyusunan LKBI

Aplikasi yang tersentralisasi dan terintegrasi (terdiri dari Sistem Genaral Ledger dan Sistem Subsidiary Ledger)

Pembukuan didasarkan prinsip original document (warkat intern/ekstern)

Metode pembukuan terdiri dari On-Line dan Batch Posting. On-Line dilakukan oleh Rekam Data dan Persetujuan, sedangkan Batch Posting dilakukan secara otomatis (meliputi Batch otomatis dan upload data transaksi)

Pembukuan transaksi dikelompokkan berdasarkan Sandi Kenal dan pelaksanaan perekaman data transaksi dilakukan berdasarkan Kode Transaksi

Meliputi : penyelenggaraan; pembukuan transaksi

akunting dan anggaran; penatausahaan data akunting;

anggaran dan administrasi; penyediaan informasi dan

laporan yang berkaitan dengan transaksi keuangan

sebagai bahan penyusunan LKBI

Aplikasi yang tersentralisasi dan terintegrasi (terdiri dari Sistem Genaral Ledger dan Sistem Subsidiary Ledger)

Pembukuan didasarkan prinsip original document (warkat intern/ekstern)

Metode pembukuan terdiri dari On-Line dan Batch Posting. On-Line dilakukan oleh Rekam Data dan Persetujuan, sedangkan Batch Posting dilakukan secara otomatis (meliputi Batch otomatis dan upload data transaksi)

Pembukuan transaksi dikelompokkan berdasarkan Sandi Kenal dan pelaksanaan perekaman data transaksi dilakukan berdasarkan Kode Transaksi

25

BUKA APLIKASI

BUKA KANTOR

Kantor Perwakilan Bank IndonesiaKantor Perwakilan Bank Indonesia

BUKA BATCHOPERASIONAL BI-SOSA :

Rekam Data & Persetujuan R.D.Pembukuan m/Batch Otomatis

persiapan sebelum Tutup kantor

TUTUP BATCH

Proses Pra- Akhir Hari :- Posting

TUTUP HARI( PERIODE )

TUTUP APLIKASI

Proses Pengoperasian BI-SOSA

Penyelenggara Penyelenggara

II. Pengoperasian BI-SOSA I. Pembukaan BI-SOSA

III. Penutupan BI-SOSA

Proses SetelahTutup Kantor :• Cetak Laporan• Selesai Cetak

26

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

top related