materi askep kehilangan
Post on 28-Dec-2015
123 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
• Kehilangan adalah situasi dimana seseorang mendapatkan pengalaman hilangnya sesuatu: pekerjaan, persahabatan, keamanan, rumah, dll, yang sangat berarti baginya
• Berduka adalah respons subjektif seseorang terhadap kehilangan seseorang, objek atau konsep yang sanga bernilai (Stuart & Laraia, 2005)
• Berduka merupakan proses normal reaksi terhadap kehilangan
Reaksi emosional: marah, rasa bersalah, ansietas, kesedihan, dan putus asa
Reaksi fisik: masalah tidur, perubahan selera makan, masalah fisik, atau penyakit
Peristiwa hidup: hilangnya harga diri, hubungan interpersonal, peristiwa sosial yang tidak diharapkan, disrupsi pola hidup
Sehat-sakit
Pengalaman masa kanak-kanak terutama kehilangan orang yang terdekat
Kehilangan yang dialami kemudian Riwayat penyakit psikiatrik, terutama depresi Peristiwa krisis hidup sebelum kehilangan Sifat hubungan dengan orang atau objek yang hilang, termasuk
tali kekeluargaan, kekuatan hubungan, perlindungan, ikatan ketergantungan, intensitas ambivalen
Proses kematian (jika ada), termasuk usia saat meninggal, waktu, peringatan sebelumnya, persiapan kehilangan, ekspresi perasaan, pencegahan kehilangan
Sistem dukungan sosial Stres sekunder Kesempatan hidup yang muncul
1. Denial : kesulitan mempercayai apa yang terjadi2. Marah: mempertanyakan ketidakadilan terhadap
kehilangan3. Tawar Menawar: harapan untuk dapat berhadapan
dengan takdir untuk tetap bersama orang atau objek kehilangan
4. Depresi: kesedihan yang mendalam tentang kehilangan
5. Penerimaan: perasaan berduka mereda dan lebih mampu melanjutkan kehidupannya
(Elisabeth Kubler Ross MD, 1969)
1. Syok atau tidak percaya: terkejut, seringkali dikaitkan dengan awal menerima berita kehilangan
2. Denial3. Tawar menawar4. Rasa bersalah: perasaan penyesalan tentang
aspek kesulitan dalam berhubungan dengan orang atau objek kehilangan
5. Marah6. Depresi7. Penerimaan /harapan
CONTINUUM OF EMOTIONAL RESPONSES
Adaptive responses Maladaptive Responses
Emotional Uncomplicated Supression Delayed Depression
Responsiveness grief reaction of emotions grief reaction /mania
Emosi responsif: Individu dipengaruhi dan berperan aktif baik internal dan eksternal
Uncomplicated grief reaction: individu menghadapi realitas kehilangan dan terlibat dalam fase berduka
Supresi emosi:denial terhadap perasaannya sendiri, atau melepaskan diri dari perasaan
Reaksi berduka terlambat: ekspresi berduka dengan permusuhan dan berlebihan, perasaan kekosongan dan mati rasa yang memanjang, ketidakmampuan menangis atau mengeskspresikan emosi, harga diri rendah, lebih suka membicarakan saat ini, mimpi persisten tentang kehilangan
Depresi: kesedihan dan berduka abnormal yang memanjang atau berlebihan
Mania: suatu kondisi yang dikarakteristikkan alam perasaan yang meningkat, ekspansif, dan iritabel.
TANDA DAN GEJALA• Fisik: masalah tidur atau makan ringan sampai
dengan serangan jantung
• Sosial: isolasi dari orang lain dan kesulitan melakukan kegiatan di rumah, sekolah dan/atau tempat kerja
• Berduka dengan komplikasi: emosi yang kuat, keinginan mempertahankan kehilangan, pemikiran intrusif berat tentang kehilangan, perasaan isolasi dan kekosongan yang ekstrim, menolak melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kehilangan, masalah tidur baru atau memburuk, tidak ada minat dalam aktivitas, tidak menikmati
• Suicide
DATA SUBYEKTIF:• Ungkapan-ungkapan perasaan berduka• Ungkapan konsep diri buruk• Ungkapan menolak untuk hidup
DATA OBYEKTIF:• Menangis sering• Ketidakmampuan terlibat dalam aktivitas harian• Gangguan tidur: mimpi buruk• Preokupasi dengan kehilangan objek atau orang
yang disayangi
TUJUAN JANGKA PANJANG: Klien dapat menyelesaikan proses berduka normal
TUJUAN JANGKA PENDEK:1. Klien dapat memverbalisasikan perasaan tentang
kehilangan 2. Klien dapat mengidentifikasi pencapaian diri sendiri
sebelum kehilangan 3. Klien dapat mengidentifikasi orang terdekat lain yang
dapat berinteraksi dengan klien4. Klien dapat mengidentifikasi masalah spesifik yang ada5. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung untuk
menyelesaikan proses berduka
1. Anjurkan klien untuk memverbalisasi perasaan dan emosi tentang kehilangan
2. Sediakan lingkungan yang mendukung kemampuan verbalisasi: ruangan tenang, privasi, waktu tersendiri, mendengar efektif, berikan perhatian pada diri klien
3. Gunakan teknik komunikasi yang baik: mengulangi pernyataan, klarifikasi, pertanyaan sederhana, dan diam
4. Anjurkan klien untuk memverbalisasi perilaku dan kondisi sekitar kehilangan: perawatan sebelum kehilangan, pemakaman, penyelesaian masalah
5. Anjurkan klien untuk memverbaliasikan perilaku positif dan negatif; tekankan pada perilaku positif diri sendiri dan orang lain
6. Bantu klien mengidentifikasi kebutuhan koping—nyatakan apa yang dilakukan
7. Bantu klien menyatakan masalah yang paling mengganggu pada saat ini8. Diskusikan pendekatan keagamaan dan ketersediaan konseling
top related