manajemen investasi pemerintah
Post on 12-Jun-2015
1.970 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MANAJEMEN INVESTASI PEMERINTAHOleh:
Alan Nurcahyo
Deady Rizky Yunanto
Irfan Fajrur Rohman
Pendik Saputro
Suchitra Hidayati
Overview dan Perencanaan Investasi
Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008
tentang Investasi Pemerintah
PMK Nomor 179/PMK/2008 tentang Tata Cara Penyediaan,
Pencairan, dan Pengelolaan Dana dalam
Rekening Induk Dana Investasi
PMK Nomor 180/PMK/2008 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Investasi
Pemerintah
PMK Nomor 181/PMK/2008 tentang Pelaksanaan Investasi
Pemerintah
PMK Nomor 44/PMK.05/2011 tentang
Perubahan atas PMK Nomor 181/PMK.05/2008
tentang Pelaksanaan Investasi Pemerintah
PMK Nomor 182/PMK/2008 tentang
Pelaporan atas Pelaksanaan Investasi
PMK Nomor 183/PMK/2008 tentang Persyaratan dan Tata
Cara Divestasi Terhadap Investasi Pemerintah
Definisi Investasi
Pengertian investasi dalam bisnis:
Komitmen sejumlah dana saat ini sampai periode waktu tertentu, untuk
menghasilkan pengembalian di akhir periode sebagai
kompensasi atas penundaan konsumsi selama dana
tersebut ditempatkan (Reilly dan Brown, 2001)
Suatu pengorbanan harta pada saat ini, untuk
mendapatkan harta pada masa yang akan datang
(Sharpe 1987)
Dalam pengertian yang lebih luas yang dikaitkan dengan perkembangan pasar modal sekarang, definisi Investasi adalah setiap kegiatan yang hendak menanamkan uang
dengan aman (Dj. A Simarmata, 1984).
Definisi Investasi
Pada dasarnya investasi merupakan penundaan konsumsi atas sejumlah dana yang dilakukan pada saat ini
untuk digunakan dalam produksi atau ditanam dalam bidang tertentu
selama suatu periode waktu, dengan tujuan memperoleh keuntungan yang
akan diterima di masa mendatang.
Definisi Investasi
Definisi:
Investasi Pemerintah adalah penempatan sejumlah dana dan/atau barang dalam jangka panjang untuk investasi pembelian surat berharga dan Investasi Langsung untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya.
Tujuan:
Investasi Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam rangka memajukan kesejahteraan umum.
Asas Investasi Pemerintah
Asas fungsional
Asas kepastian
hukum
Asas efisiensi
Asas akuntabilita
s
Asas kepastian
nilai
• Direktorat Sistem Manajemen InvestasiRegulasi
• Komite Investasi Pemerintah Pusat (KIPP)
Supervisi
• Pusat Investasi Pemerintah (PIP)Operasional
Kewenangan Investasi Pemerintah
Surat Berharga
Saham
Surat Utang
Investasi Langsun
g
Penyertaan Modal
Pemberian Pinjaman
Bentuk Investasi Pemerintah
Investasi pada Surat Berharga
Pelaksanaan Investasi Pemerintah dalam bentuk surat berharga dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi, yaitu memperoleh keuntungan berupa dividen, bunga, capital gain, dan pertumbuhan nilai perusahaan dalam jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu.
Investasi Langsung
Dapat dilakukan dengan cara:Kerjasama investasi antara Badan Investasi Pemerintah dengan Badan Usaha dan/atau BLU dengan pola kerjasama pemerintah dan swasta (Public Private Partnership); dan/atauKerjasama investasi antara Badan Investasi Pemerintah dengan Badan Usaha, BLU, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, BLUD, dan/atau badan hukum asing, dengan selain pola kerjasama pemerintah dan swasta (Non Public Private Partnership).
Investasi Langsung
• Keuntungan berupa dividen, bunga, capital gain, dan pertumbuhan nilai perusahaan dalam jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu.
• Peningkatan berupa jasa dan keuntungan bagi hasil investasi dalam jumlah dan jangka waktu tertentu.
• Peningkatan pemasukan pajak bagi negara sebagai akibat langsung dari investasi bersangkutan.
• Peningkatan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah dan waktu tertentu sebagai akibat langsung dari investasi bersangkutan.
Investasi Langsung
dimaksudkan untuk
memperoleh manfaat
ekonomi, sosial, dan/atau
manfaat lainnya, yang berupa :
Proses Investasi Pemerintah
Perencanaan Investasi
Pelaksanaan Investasi
Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Investasi
Pengawasan atas Pelaksanaan Investasi
Divestasi
Manajemen Risiko
Di samping menargetkan tingkat pendapatan, juga dipertimbangkan potensi kerugian baik terhadap
pendapatan maupun modal Pusat Investasi Pemerintah.
Manajemen risiko sebagai langkah-langkah antisipasi munculnya variabel risiko
Investasi Pemerintah sangat penting untuk diperhatikan
dalam perencanaan maupun pelaksanaan investasi.
Perencanaan Investasi oleh PIP
Perencanaan Kebutuhan Investasi dari APBN
Perencanaan Investasi Pemerintah
Perencanaan Investasi oleh PIP
Usulan rencana investasi oleh PIP setiap tahun untuk pelaksanaan investasi tahun anggaran berikutnya yang diajukan kepada Menteri Keuangan
PIP menyusun Perencanaan Investasi Pemerintah dilengkapi dengan alasan dan pertimbangan
Perencanaan Investasi Pemerintah dituangkan dalam Rencana Kegiatan Investasi (RKI) yang memuat:
• Rencana investasi pembelian Surat Berharga• Rencana Investasi Langsung
Berdasarkan hasil penilaian RKI, Dirjen Perben menyusun besaran
anggaran kebutuhan penyediaan dana Investasi Pemerintah yang berasal dari
APBN
Direktur PIP menyampaikan RKI kepada Dirjen Perbendaharaan untuk
penilaian
Perencanaan Kebutuhan Investasi dari APBN
Alokasi dana Investasi Pemerintah ditetapkan dalam APBN pada tahun anggaran
bersangkutan dan diberitahukan kepada Dirjen Perbendaharaan selaku KPA
Dijen Perben menyampaikan besaran anggaran kebutuhan dana kepada Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Anggaran sebagai usulan penyediaan dana Investasi Pemerintah yang
berasal dari APBN
Perencanaan Kebutuhan Investasi dari APBN
Berdasarkan RKA-K/L , Dirjen Anggaran menerbitkan Surat Penetapan Satuan Anggaran Per Satuan Kerja (SP-SAPSK)
sesuai pagu dana yang ditetapkan dalam APBN
Berdasarkan pemberitahuan dimaksud, Dirjen Perbendaharaan menyampaikan
(RKA-K/L) kepada Direktur Jenderal Anggaran.
Perencanaan Kebutuhan Investasi dari APBN
Konsep DIPA disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan
atas nama Menteri Keuangan.
Berdasarkan SP-SAPSK, Kuasa Pengguna Anggaran menerbitkan dan menandatangani konsep DIPA
Perencanaan Kebutuhan Investasi dari APBN
Pelaksanaan Investasi Pemerintah
Tujuan Pelaksanaan
Memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya. Investasi tersebut merupakan salah satu wujud peran Pemerintah
dalam rangka memajukan kesejahteraan umum sebagaimana dimuat dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
Sekilas Pandang Pusat Investasi Pemerintah (PIP)
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU), berdiri sejak 2007 sebagai operator investasi Pemerintah yang berkedudukan di bawah Menteri Keuangan
Visi “Menjadi lembaga Investasi Pemerintah kelas dunia yang mengedepankan kepentingan nasional.”
Misi “Menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi di berbagai sektor strategis yang memberikan imbal hasil optimal dengan risiko yang terukur.”
Tugas dan Fungsi
TUGAS• Melaksanakan kewenangan operasional dalam pengelolaan investasi Pemerintah Pusat
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
FUNGSI•Pengelolaan Rekening Induk Dana Investasi.•Penyusunan rencana strategi bisnis.•Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan.•Penilaian kelayakan, manajemen risiko, divestasi, pengembangan instrumen, pengendalian, pembiayaan, dan masalah hukum dan perjanjian investasi Pemerintah Pusat.
•Penyusunan dan pelaksanaan anggaran, akuntansi, dan pelaporan.•Pemeriksaan intern atas pelaksanaan tugas Pusat Investasi Pemerintah.•Pelaksanaan urusan umum.
Lingkup Investasi
Bidang PIP
Mitra Kerja PIP
Sumber Dana PIP
• Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
• Keuntungan investasi terdahulu
• Amanah pihak lain• Sumber lainnya yang sah.
Untuk melaksanakan
kegiatan investasi
Pemerintah, PIP
memperoleh dana yang bersumber
dari:
Direktorat Sistem Manajemen Investasi Ditjen Perbendaharaan
Tugas:
• Menyiapkan perumusan kebijakan, mengembangkan sistem investasi, dan mengelola investasi dan kredit program berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan Direktur Jenderal.
Direktorat Sistem Manajemen Investasi Ditjen Perbendaharaan
Fungsi:• Penyiapan perumusan kebijakan kelembagaan, perencanaan, penyediaan, penyaluran dana investasi, kredit program, manajemen risiko, perjanjian, kepatuhan, divestasi, restrukturisasi, dan penghapusan piutang;
• Pengembangan sistem pengelola investasi; • Perencanaan kebutuhan anggaran investasi dan kredit program; • Pelaksanaan pemberian pinjaman pemerintah, penerusan pinjaman, restrukturisasi pinjaman, dan kredit program;
• Pelaksanaan setelmen pinjaman pemerintah, penerusan pinjaman dan kredit program; • Pembinaan, monitoring dan evaluasi kebijakan pelaksanaan investasi dan lembaga pengelola investasi;
• Pelaksanaan monitoring dan evaluasi lembaga pengelola kredit program; • Pelaksanaan administrasi, pengelolaan data, akuntansi dan pelaporan investasi dan kredit program;
Alur Pelaksanaan Investasi Pemerintah
PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN INVESTASI PEMERINTAH
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Investasi
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi
Pemerintah mewajibkan Badan Investasi Pemerintah menyusun
Laporan atas Pelaksanaan Kegiatan Investasi (LPKI)
Dapat Dipahami Relevan Keandalan Komparasi Konsistensi
STANDAR PENYUSUNAN LPKI
Laporan Posisi
Portofolio Investasi
Laporan Hasil Investasi
Laporan Posisi Portofolio Investasi
Portofolio Investasi Badan Investasi Pemerintah adalah seluruh investasi yang dilakukan oleh Badan Investasi Pemerintah dalam rangka investasi jangka panjang dalam bentuk investasi pembelian Surat Berharga dan Investasi Langsung. Penilaian investasi dilakukan dengan nilai wajar sebagai berikut:
1) Investasi Surat Berharga
•Saham dinilai berdasarkan: •Nilai perolehan (termasuk upah broker, pajak, dan biaya yang dikeluarkan dalam perolehan saham);•Nilai pasar untuk saham yang tercatat di bursa efek.
•Surat Utang dinilai berdasarkan:•Nilai perolehan (termasuk upah broker, pajak, dan biaya yang dikeluarkan dalam perolehan surat utang) setelah amortisasi premi atau diskonto untuk surat utang yang dimiliki hingga jatuh tempo;
•Nilai wajar untuk surat utang yang tersedia untuk dijual;•Nilai tunai untuk surat utang yang jatuh temponya kurang dari 1 (satu) tahun.
2) Investasi Langsung
•Penyertaaan Modal dinilai berdasarkan nilai penyertaan modal pada Badan Usaha.•Pemberian Pinjaman dinilai berdasarkan nilai pinjaman yang diberikan kepada Badan Usaha, Badan Layanan Umum (BLU), Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Badan Layanan Umum (BLUD), dan/ atau badan hukum asing.
Penyertaan Modal Negara
1. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan cost method
2. Kepemilikan lebih dari 20% sampai dengan 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas
3. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas
4. Kepemilikan bersifat non-permanen menggunakan metode nilai bersih yang direalisasikan
Penyertaan Modal Negara
• Kemampuan mempengaruhi dewan komisaris
• Kemampuan menunjuk atau menggantikan direksi
• Kemampuan untuk menetapkan atau mengganti dewan direksi perusahaan
Di samping itu dalam
menentukan metode penilaian
investasi, ada faktor tingkat pengaruh atau pengendalian
terhadap perusahaan investasi,
pengendalian ini dapat berbentuk :
Laporan Hasil Investasi
Laporan hasil investasi sekurang-kurangnya harus
memuat :
Nilai hasil investasi dan tingkat hasil investasi (Return on Investment
atau ROI) untuk periode laporan
harus disajikan per jenis investasi dan per total investasi;
Tingkat hasil investasi terhadap
aktiva bersih (Return on Assets atau ROA) untuk periode laporan
harus disajikan per total investasi;
Nilai hasil investasi harus
memperhitungkan pendapatan
investasi yang sudah terealisasi
(secara basis akrual) dan yang belum terealisasi;
Nilai hasil investasi harus dihitung
setelah dikurangi beban/biaya
investasi;
Beban/biaya investasi yang
tidak melekat pada jenis investasi
tertentu dialokasikan
secara proporsional ke
dalam setiap jenis investasi yang
berkaitan dengan beban/biaya dimaksud;
Tingkat hasil investasi (ROI) baik
untuk per jenis investasi maupun
untuk total investasi harus
diukur berdasarkan nilai
rata-rata investasi.
Laporan Hasil Investasi
Laporan hasil investasi sekurang-kurangnya harus
memuat :Untuk menghitung
tingkat hasil investasi (ROI), nilai rata-rata
investasi untuk periode laporan harus dihitung berdasarkan nilai rata-
rata awal dan nilai akhir investasi periode
pelaporan.
Tingkat hasil investasi terhadap aktiva bersih
(ROA) harus diukur berdasarkan nilai rata-
rata aktiva bersih.
Untuk menghitung tingkat hasil investasi terhadap aktiva bersih (ROA), nilai rata-rata aktiva bersih adalah
rata-rata nilai awal dan nilai akhir aktiva bersih
periode pelaporan.
Periode Laporan Hasil Investasi dimulai dari tanggal Laporan Hasil Investasi sebelumnya
sampai dengan tanggal Laporan Hasil Investasi periode berjalan dan dilengkapi dengan
lampiran sesuai Form 2.
Penyampaian Laporan Keuangan dan Laporan Pelaksanaan Investasi
Laporan keuangan Badan Investasi Pemerintah yang belum diaudit disampaikan kepada Menteri Keuangan setiap tahun anggaran paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Laporan keuangan Badan Investasi Pemerintah yang telah diaudit disampaikan kepada Menteri Keuangan setiap tahun anggaran paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Badan Investasi Pemerintah wajib menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan investasi kepada Menteri Keuangan paling lambat 1 (satu) bulan setelah transaksi perubahan.
Pengawasan Investasi Pemerintah
Struktur Organisasi Pusat Investasi Pemerintah
Komite Investasi Pemerintah Pusat
• Melakukan kajian kelayakan dan memberikan rekomendasi atas pelaksanaan Investasi Pemerintah;
• Memonitor pelaksanaan Investasi Pemerintah yang terkait dengan dukungan pemerintah;
• Mengevaluasi secara berkesinambungan mengenai pembiayaan dan keuntungan atas pelaksanaan Investasi Pemerintah dalam jangka waktu tertentu; dan
• Melakukan koordinasi dengan instansi terkait
Untuk menyelenggarakan
kewenangan supervisi, Menteri
Keuangan membentuk Komite
Investasi Pemerintah yang bersifat ad hoc.
Tugasnya adalah:
Dewan Pengawas
Dalam rangka
pengawasan atas
pelaksanaan kewenangan operasional oleh Badan Investasi
Pemerintah yang berupa
satuan kerja,
Menteri Keuangan
dapat membentuk
Dewan Pengawas. Beberapa tugasnya:
• Mengelola Rekening Induk Dana Investasi; • Meneliti dan menyetujui atau menolak usulan permintaan dana Investasi Pemerintah dari Badan Usaha, BLU, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, BLUD, dan/atau badan hukum asing;
• Mengusulkan rencana kebutuhan dana Investasi Pemerintah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
• Menempatkan dana atau barang dalam rangka Investasi Pemerintah;
• Melakukan Perjanjian Investasi dengan Badan Usaha terkait dengan penempatan dana
Penugasan khusus kepada Badan Investasi Pemerintah
Dapat diberikan oleh Pemerintah, yaitu Presiden atau Menteri Keuangan selaku BUN
Dapat dilakukan tanpa melalui penelitian dan persetujuan dari Badan Investasi Pemerintah
Tidak diperlukan kajian kelayakan dan rekomendasi dari KIPP.
Penugasan khusus tersebut dalam rangka:
• Pelaksanaan penugasan berdasarkan undang-undang;• Penyelamatan perekonomian nasional; dan/atau• Pelaksanaan program Pemerintah yang mendesak.
Divestasi Pemerintah
Pengertian
Definisi• Menurut PMK Nomor 83/PMK.05/2008• Divestasi adalah penjualan surat
berharga dan/atau kepemilikan pemerintah baik sebagian atau keseluruhan kepada pihak lain
• Menurut Department of Divestment, Ministry of Finance India • Divestasi adalah penjualan oleh
pemerintah sebagian atau seluruhnya atas enterprise yang dimiliki pemerintah
Ruang Lingkup
Divestasi oleh PIP meliputi:
Penjualan Surat Berharga (mencakup penjualan saham dan/atau penjualan Surat utang.)
Penjualan kepemilikan Investasi Langsung, meliputi penjualan kepemilikan atas Penyertaan Modal dan Pemberian Pinjaman
Persyaratan Divestasi
Penjualan saham• Harga saham naik
secara signifikan dan/atau menguntungkan untuk dilakukan divestasi
• Terdapat investasi lain yang diproyeksikan lebih menguntungkan
• terjadi penurunan harga secara signifikan
Penjualan surat utang• Imbal hasil (yield)
diperkirakan turun• Terdapat investasi
lain yang diproyeksikan lebih menguntungkan
• Terdapat kemungkinan gagal bayar
Penjualan kepemilikan atas penyertaan modal• Pelaksanaan investasi
tersebut tidak sesuai dengan Perjanjian Investasi
• Kegiatan perusahaan tidak menguntungkan
• Tidak sesuai dengan strategi investasi Badan Investasi Pemerintah
• Terdapat kondisi tertentu setelah mendapat rekomendasi dari Komite Investasi Pemerintah
Pelaksanaan divestasi
Penjualan Surat Berharga
Dilakukan dengan cara penjualan berdasarkan
ketentuan di bidang pasar modal
Penjualan kepemilikan atas Penyertaan Modal
Dilakukan dengan cara penjualan hak kepemilikan
kepada pihak lain
Penjualan kepemilikan atas Pemberian Pinjaman
Dilakukan dengan cara pemindahan piutang atau hak untuk memperoleh pengembalian berupa
pokok pinjaman, bunga, dan/ atau biaya lainnya
kepada pihak lain
Investasi Pemerintah dalam APBN 2013
Anggaran Rp12,2 T
PIP Rp1 T
PMNRp6,4 T
Dana Bergulir Rp4,8 T
Rencana Penyaluran PIP
Rencana penyaluran PIP antara lain:• Dukungan pada proyek-proyek dalam public
private partnership book• Pinjaman kepada BUMN, swasta dan dalam
rangka investasi sektor ramah lingkungan• Pemberian modal kerja/investasi pada sektor
infrastruktur prioritas pemerintah• Pinjaman kepada pemerintah daerah
Penyertaan Modal Negara (PMN)
PMN Rp6,4 T
PMN Lainnya Rp1,4 T
Organisasi/ LKI
Rp507 M
Kepada BUMN
Rp4,5 T
PT Askrindo dan Perum
Jamkrindo Rp 2T
PT Perusahaan Pengelola Aset
Rp2 T
PT Geo DIPA Energi Rp500 M
• Dalam rangka pelaksanaan penjaminan KUR bagi kelangsungan dan perkembangan kegiatan sektor riil oleh UMKM
• Pelaksanaan revitalisasi BUMN
• Pengelolaan aset dan investasi, dll
• Pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi
PMN kepada BUMN
PMN kepada Lembaga Keuangan Internasional
PMN Lainnya
Kepad
a BPJS
Kese
hatan
dan
BPJS
Kete
nagak
erjaa
n
mas
ing-m
asin
g
Rp500 M
Kepada ASEAN
Infrastructure Fund
Rp380 M
Dana Bergulir
Reni
Apakah besaran RKI sudah dialokasikan sebelumnya?
Apakah investasi yang dilakukan oleh BUMN termasuk dalam investasi Pemerintah?
Pernah gak sich investasi Pemerintah mengalami kerugian? Jika pernah, bagaimana perlakuannya?
Rino (22)
Apa pendapat teman” mengenai laporan ROA tadi?
Posisi BKPM?
Adin (11)
PMN pada IBRD bertujuan supaya kita dapat pinjaman. Kasi contoh dan berapa sih besarnya pinjaman dari IBRD. Mengapa tidak kita gunakan langsung untuk pembiayaan?
Dini (20)
Menurut PP1 2008, penting untuk membedakan investasi menurut jenisnya. Permanen (tidak untuk diperjualbelikan contohnya PMN) dan nonpermanent (akan dilakukan jual beli). Dalam struktur APBN, ada investasi Dana Bergulir, PIP dan PMN. Apakah sudah cukup komprehensif menggambarkan investasi Pemerintah secara keseluruhan jika hanya menjelaskan investasi pada PIP saja?
Taufan (18)
Investasi yang tidak perlu pengawasan seperti investasi dalam keadaan darurat. Apakah bailout masuk dalam investasi tersebut? Adakah dasar hukumnya?
top related