modul 7 manajemen investasi ti sektor pemerintah
TRANSCRIPT
Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan
Institut Teknologi BandungInstitut Teknologi Sepuluh November
Universitas Gajah MadaUniversitas Indonesia KEMKOMINFO
SERTIFIKASI KOMPETENSI DASAR - CHIEF INFORMATION OFFICER
“OPTIMALISASI STRATEGI SUMBER DAYA INFORMASI SERA TEKNOLOGI INFORMASI”
Nama Pembicara
Asal Kelompok KeilmuanAsal FakultasAsal Institusi
Alamat email pembicara
Manajemen Investasi TISektor Pemerintahan
KEMKOMINFO
SKKNI v.1.0.3 !!!!!
Merencanakan dan Mengendalikan Investasi Teknologi Informasi (Clinger-Cohen 7.0) CIO memahami pentingnya
perencanaan dan analisis investasi sehingga setiap investasi yang dikeluarkan selalu terjustifikasi dengan baik.
KEMKOMINFO
SKKNI v.1.0.3 !!!!!
Mengidentifikasi dan mengevaluasi praktek terbaik yang ada terkait dengan Manajemen Investasi Teknologi Informasi.
Memahami metodologi untuk melakukan analisis risiko, ekonomi, dan biaya-manfaat.
Memahami model dan metode manajemen risiko.
Memahami konsep pembobotan manfaat dari alternatif investasi TI.
Mengkaji dampak proyek-proyek pemerintah yang bersifat lintas sektor.
Memahami model dan metode investasi.
Memahami metode analisis kasus bisnis.
Memahami proses evaluasi investasi
Memahami manajemen portofolio TI
KEMKOMINFO
Agenda
Alasan berinvestasi TIK
Bentuk-bentuk pendanaan TIK Pemerintah
Pihak-pihak dalam perencanaan anggaran TIK
Pengelompokan jenis investasi TIK (dalam model portofolio)
Pengelolaan resiko dalam investasi TIK
Pembuatan business case berikut ukuran keberhasilannya
Teknik pemilihan dan prioritisasi kandidat proyek-proyek investasi TI sektor pemerintahan
Monitoring & evaluasi investasi TI
KEMKOMINFO
Apakah Alasan Berinvestasi di Proyek dan Kegiatan TI?
KEMKOMINFO
Jenis Manfaat TI bagi Tiap Jenjang Organisasi
• Ketersediaan infrastruktur (mis: email, browsing)• Biaya per transaksi yang lebih nurah• Waktu pemrosesan transaksi yang lebih cepat
• Biaya implementasi fitur baru akan lebih murah dan lebih cepat
• Biaya perawatan yang lebih murah
• Pengambilan keputusan oleh Menteri / Kepala Lembaga lebih cepat dan well-informed
• Dukungan terhadap sasaran strategis organisasi atau program kerja pemerintah
• Peningkatan pendapatan (Pajak & PNBP)
• Peningkatan efisiensi dan efektifitas sumber daya organisasi (mis: SDM, uang, waktu, ruangan/space)d
• Penyediaan layanan kepada publik atau stakeholder yang inovatif dan tepat guna
• Peningkatan kerjasama dengan mitra kerja pemerintah lainnya, asosiasi, penyedian jasa atau swasta lainnya,
• Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU, PP, Kepres, Kepmen, dst.)
Jenjang di bawah:• Perubahan bersifat
evolutif• Lebih mudah
mendapatkannya• Orientasinya pada
penghematan
Jenjang di atas:• Perubahan
bersifat revolutif• Lebih sulit
mendapatkannya• Orientasinya
pada peningkatan kinerja atau pencapaian sasaran strategis
KEMKOMINFO
Investasi TIK di Tingkat Nasional
Dari perspektif nasional: Sebagian besar untuk keunggulan bersaing dan
komparatif pembangunan ekonomi, pendidikan, layanan sosial
Dari perspektif donor:
Pengentasan Kemiskinan dan Tujuan Pembangunan Milenium (MDG)
Konsensus:
Pembangunan Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan + MDG
KEMKOMINFO
Difusi TIK dan Pertumbuhan Ekonomi Global (1)
Pertumbuhan pesat TIK dimana-mana
Mengarah ke ‘ubiquitous computing’
Perubahan dalam melakukan berbagai hal
Teknologi untuk semua orang dan segalanya
Dua teknologi yang luar biasa: Wireless
Broadband
KEMKOMINFO
Difusi TIK dan Pertumbuhan Ekonomi Global (2)
Infrastruktur TIK
Aplikasi TIK Aplikasi yang tergolong luar biasa:
e-Commerce
e-Government
Akses lokal dan komunitas
Sejauh ini yang paling penting adalah untuk e-commerce dan e-government
Hukum dan peraturan yang mendukung
E-business
KEMKOMINFO
Dampak TIK Pada Ekonomi
KEMKOMINFO
Berbagai Bentuk Pendanaan TIK
KEMKOMINFO
Bentuk Pendanaan Proyek TIK
1. Pemerintah membiayai proyek-proyek TIK
Pemerintah menyusun rencana dan proyek Dana Pemerintah: bergantung pada anggaran dan
kas negara Dana diraih melalui pajak, retribusi, biaya, dll. Atau
dari bantuan pembangunan yang disampaikan melalui pemerintah.
Negara-negara OECD: Deklarasi Paris – dana bantuan dikelola langsung oleh penerima
Pemerintah melakukan semuanya Menanggung semua risiko proyek Bertanggung jawab untuk semua pekerjaan Memiliki dan mengoperasikan
KEMKOMINFO
Bentuk Pendanaan Proyek TIK
2. Model pendanaan campuran : alih-daya, kontrak, dana bersama, dll.
Dana Pemerintah: bergantung pada anggaran dan kas negara
Sektor swasta dapat berperan dalam implementasi dan operasi
Contoh: Alih daya layanan TI atau pelatihan di departemen
KEMKOMINFO
Bentuk Pendanaan Proyek TIK
3. Sektor publik memberikan konsesi ke swasta untuk penyediaan layanan publik
Public private partnerships (PPP) Dapat melibatkan 1 atau lebih operator swasta Variasi membangun, memiliki, mengoperasikan, dan
memindahkan Kontrak Tender:
Menilai dan memperhitungkan hal teknis Tender terbuka
Sektor swasta menanggung sebagian besar/seluruh keuangan
Pembagian risiko
KEMKOMINFO
Bentuk Pendanaan Proyek TIK
4. PPP multi-stakeholder (1) Beberapa mitra terlibat: sektor publik dan
swasta, masyarakat sipil, donor, dan LSM
Berbagai tujuan pembangunan
Pengembalian finansial yang dapat berjalan
Penguatan institusi dan keberlanjutan pembelanjaan dan hasil pembangunan
KEMKOMINFO
Bentuk Pendanaan Proyek TIK
4. PPP multi-stakeholder (2) Fokus yang kuat pada pengentasan
kemiskinan dan pertumbuhan yang pro miskin
Dukungan publik dan politik yang luas
Mendorong terciptanya struktur dan metrik manajemen proyek yang berbasis kinerja, dan juga efisiensi dalam manajemen proyek. PPP mendorong manajemen berbasis hasil (RBM)
KEMKOMINFO
Bentuk Pendanaan Proyek TIK
4. PPP multi-stakeholder (3) Contoh:
Proyek yang membutuhkan banyak konsultasi Akses lokal dan komunitas/proyek telecentre Proyek Akses Universal: untuk mengurangi dana
publik akan layanan TIK di area yang tidak ekonomis dengan mendorong dana subsidi rendah untuk fasilitas akses
Sumber pendanaan potensial Swasta Pemerintah FDI Bantuan Subsidi (dana akses universal)
KEMKOMINFO
Bentuk Pendanaan Proyek TIK
5. Kontribusi filantrofi oleh sektor swasta (1)
Ford Foundation Rockefeller Foundation The Bill and Melinda Gates Foundation (25 triliun
USD untuk pendanaan kesehatan dan pendidikan)
Hariri Foundation (Libanon) Sebanyak 100-an dari berbagai belahan dunia
Hibah dari lembaga dan organisasi sukarela negara-negara anggota OECD meningkat dari 8,8 triliun USD pada tahun 2002 menjadi 14,6 triliun USD pada tahun 2006
KEMKOMINFO
Bentuk Pendanaan Proyek TIK
5. Kontribusi filantrofi oleh sektor swasta (2)
Sumbangan tunai perusahaan
Perusahaan Global Fortune 500: ~ 12 miliar USD tunai dan sekitar 10-15 miliar USD donasi in-kind setiap tahunnya
10-15% total kontribusi global oleh perusahaan- perusahaan global Fortune 500 juga menjangkau negara-negara bependapatan rendah
Banyak pendanaan datang melalui donasi ke proyek-proyek sosial pada level lokal dan komunitas
KEMKOMINFO
Bentuk Pendanaan Proyek TIK
5. Kontribusi filantrofi oleh sektor swasta (3)
Tata di India memberikan 2,7% total pendapatannya
Pakistan Telecom memberikan 0,074 %
Cisco berkontribusi melalui Cisco Academy
HP bekerja sama dengan UNDP (SDNP)
BP berencana menginvestasikan lebih dari 500 juta USD pada tahun-tahun berikutnya
Barrick Gold, salah satu produsen emas terbesar di dunia, menginvestasikan 3,4 juta USD untuk jalur pipa air sepanjang 47 km di Tanzania
KEMKOMINFO
Bentuk Pendanaan Proyek TIK
6. Variasi dari berbagai pilihan tersebut adalah ‘sumber terbaik’ berdasarkan uji pasar
Singapura Jika sebuah perusahaan swasta dapat
memberikan layanan dengan lebih murah dan lebih efektif dibandingkan entitas sektor publik, maka mereka akan disewa untuk melakukan pekerjaan tersebut
Departemen pemerintah mungkin perlu menjustifikasi keberadaan mereka mendorong PPP di e-government
Pendekatan telah diujicoba. Manfaat belum konklusif.
KEMKOMINFO
Pihak-pihak dan Proses dalam Perencanaan & Evaluasi Penganggaran Pemerintah
Satuan kerja teknologi informasi
Sekretariat direktorat jendral
Sekretariat jendral
Kementrian / Lembaga (DJ Anggaran)
Dewan Perwakilan Rakyat
Kementrian / Lembaga (DJ Perbendaharaan)
Inspektorat Jendral
Badan Pemeriksa Keuangan
Idealnya ada Komite Pengarah TI pada level Kementrian / Lembaga, yang terdiri dari business manager (pejabat) dari setiap eselon II (atau wakilnya), termasuk wakil pengguna, yang juga menetapkan kesepakatan investasi bersama.
KEMKOMINFO
Manajemen PortofolioInvestasi TI
KEMKOMINFO
Teknik Prioritisasi & Penjadwalan Investasi TI
Untuk Strategi Implementasi IT Plan xyz, dalam menentukan urutan kegiatan yang akan dilakukan beberapa tahun kedepan, tim konsultan akan mengawalinya dengan merekomendasikan seluruh kegiatan terkait infrastruktur dan prasysarat yang memungkinkan XYZ memiliki strategic flexibility yang harus dibangun terlebih dahulu. (disini akan digunakan Project Requisite Method)
Pada saat yang sama saat sedang membangun infrastruktur (prasyarat) tersebut, jika memungkinkan, bangun satu saja dahulu aplikasi yang resikonya paling rendah dan kalau bisa paling banyak manfaatnya. Inilah yang dimaksud dengan ‘Quick Win’. Namun harus diperhatikan bahwa membangun quick win dengan infrastruktur yang sembarangan justru akan mengacaukan investasi jangka panjang.
Sesudah itu, mulai dikerjakan proyek-proyek dengan prioritas tinggi dengan business milestone yang telah ditetapkan terutama yang terkait erat dengan isu deadline compliance.
KEMKOMINFO
Kemudian dilakukan perkerjaan yang high value dengan resiko yang rendah (disini akan digunakan teknik IT Portfolio Management, Leliveld, 2005)
Jika diperlukan, dalam menentukan proyek mana yang memiliki value paling tinggi, relatif terhadap Balanced Scorecard XYZ. (dapat dipergunakan BSC/CSF Alignment Method)
KEMKOMINFO
Manajemen Portofolio(berdasarkan contoh dari Val IT 2.0)
Pembagian atas kelompok proyek yang investasinya sudah disetujui dan yang belum disetujui
Berdasarkan wajib atau tidak. Dalam konteks pemerintahan, biasanya kepatuhan terhadap seluruh jenjang peraturan perundangan menjadi hal yang utama/wajab (mandatory).
KEMKOMINFO
Business Case
(Kasus Bisnis Untuk Setiap Investasi)
KEMKOMINFO
Penyusunan Business Case
Bermanfaat untuk meyakinkan pihak-pihak penentu kebijakan penganggaran, bahwa investasi TI akan membawa manfaat optimal dengan resiko yang terkendali
Manfaat biasanya dapat dicocokkan dengan IT BSC atau BSC organisasi
Satu proyek TI biasanya ada satu business case.
KEMKOMINFO
Business Case, Isi & Evaluasinya
Sumber: Val IT 2.0
KEMKOMINFO
Kisi-kisi dari Business Case
Nama proyek TI
Ringkasan eksekutif
Manfaat (bisnis) yang pada akhirnya diharapkan bagi stakeholder
Kemampuan/kapabilitas/kegiatan satuan kerja yang ingin dibuat/diadakan/diciptakan, baik dari kacamata bisnis, atau secara teknis
Ukuran keberhasilan (harus terukur)
Pilihan-pilihan solusi implementasi TI-nya
Biaya investasi (dan pemeliharaan tahunannya)
Asumsi-asumsi (jika ada)
Skor antar kandidat proyek-proyek TI
Deskripsi rencana implementasi proyek
Resiko yang mungkin muncul dan pengendaliannya
Rekomendasi
KEMKOMINFO
Business case dalam KAK
Untuk alasan kepraktisan, daripada membuat business case, dapat disarankan agar membuat “Kerangka Acuan Kerja” dengan kisi-kisi yang mencakup kisi-kisi business case.
Tentu, kisi-kisi yang umum pada KAK lainnya seperti kebutuhan jumlah dan kualifikasi tenaga ahli, jadwal dan laporan-laporan akhir, juga tetap ada dalam KAK.
KEMKOMINFO
Model Investasi TI Pemerintahan
KEMKOMINFO
Pendekatan CBA dalam Institusi Pemerintahan
Dalam institusi pemerintahan, tidak mengenal adanya ROI dalam investasi proyek
Proyek dikerjakan karena pada dasarnya sesuai dengan arahan strategis institusi itu
Pendekatan CBA (cost benefit analysis) yang akan kami jelaskan selanjutnya ini diturunkan dari model Information Economics (Parker, et.al., 1988)
Namun model disederhanakan dan disesuaikan dengan kebutuhan institusi pemerintahan seperti Kementrian / Lembaga, dengan memfokuskan pada analisa non-finansial.
Analisa CBA finansial dihilangkan dari model karena dalam institusi pemerintahan yang diperhatikan adalah masalah ketersediaan anggaran.
Selanjutnya model CBA non-finansial ini akan dirujuk dengan nama Model Investas TI Pemerintahan (MITIP)
KEMKOMINFO
Penggunaan MITIP
MITIP dipergunakan dalam memilih proyek-proyek mana yang diprioritaskan akan di jalankan.
Jadi, sebelum menggunakan MITIP, harus sudah ada daftar kandidat proyek-proyek, misalnya daftar kandidat proyek-proyek dari tabel analisa kesenjangan
Urutan prioritas proyek yang dihasilkan MITIP tidak bersifat mutlak, tetapi bisa menjadi salah satu dasar utama dalam pemrioritasan proyek
Dari daftar prioritas proyek-proyek itu, kemudian bisa disusun lebih rapi kembali dengan metode project prerequisite method dan business alignment method.
Sekedar untuk catatan, MITIP dibuat dengan tujuan kemudahan penggunaan, jadi memang terjadi simplifikasi yang signifikan dari model asal.
KEMKOMINFO
Komponen Model Investas TI Pemerintahan (MITIP)
• Strategic Alignment (SA)• Management Information (MI)• Organizational Risk (OR)• Customer Response (CuR)• Compliance Response (CoR)
Businees Domain
• IS Architecture (ISA)• IT Infrastucture Architecture
(ITA)• Technical Availability (TA) • Definitional Certainity (DC)
Technology Domain
KEMKOMINFO
Kalkulasi Business Domain
Kode Pertanyaaan Skala Sikap Skor
SA Proyek ini selaras dengan sasaran strategis Kementrian / Lembaga
Sangat Setuju (5)
Setuju (4)
Netral (3)
Tidak Setuju (2)
Sangat Tidak Setuju (1)
MI Proyek ini dapat membantu pengambilan keputusan lebih baik
Sangat Setuju (5)
Setuju (4)
Netral (3)
Tidak Setuju (2)
Sangat Tidak Setuju (1)
OR Proyek diperkirakan memiliki masalah /resiko dalam pengoranisasian proyek
Sangat Setuju (1)
Setuju (2)
Netral (3)
Tidak Setuju (4)
Sangat Tidak Setuju (5)
CuR Proyek dapat merespon kebutuhan pelayanan masyarakat
Sangat Setuju (5)
Setuju (4)
Netral (3)
Tidak Setuju (2)
Sangat Tidak Setuju (1)
CoR Proyek dapat merespon kebutuhan peraturan perundangan
Sangat Setuju (5)
Setuju (4)
Netral (3)
Tidak Setuju (2)
Sangat Tidak Setuju (1)
KEMKOMINFO
Kalkulasi Technology Domain
Kode Pertanyaaan Skala Sikap Skor
ISA Proyek ini selaras dengan cetak biru arsitektur sistem informasi Kementrian / Lembaga
Sangat Setuju (5)
Setuju (4)
Netral (3)
Tidak Setuju (2)
Sangat Tidak Setuju (1)
ITA Proyek ini selaras dengan cetak biru arsitektur infrastruktur teknologi informasi Kementrian / Lembaga
Sangat Setuju (5)
Setuju (4)
Netral (3)
Tidak Setuju (2)
Sangat Tidak Setuju (1)
TA Proyek ini cukup memanfaatkan infrastruktur (hw, sw dan skill) yang sudah tersedia di Kementrian / Lembaga
Sangat Setuju (5)
Setuju (4)
Netral (3)
Tidak Setuju (2)
Sangat Tidak Setuju (1)
DC Kebutuhan (requirement) proyek ini sudah terdefinisi dengan jelas dan disepakati
Sangat Setuju (5)
Setuju (4)
Netral (3)
Tidak Setuju (2)
Sangat Tidak Setuju (1)
KEMKOMINFO
Cara Melakukan Kalkulasi
Untuk setiap proyek, tentukan skala sikapnya dalam setiap barus (row), tuliskan pada kolom ‘Skor’
Lalu, pada rata-ratakan kolom ‘Skor’
Rata-rata tersebut menjadi skor tiap proyek
Semakin tinggi skor proyek, semakin tinggi prioritas proyek itu
Contoh:Prioritas Kandidat Proyek Skor
1 Proyek perencanaan aplikasi XYZ tahap 1 4,8
2 Proyek pengadaan WAN dan VPN bersama antar eselon I
4,1
3 Proyek pengadaan dan componentware tahap 1 3,5
4 Proyek pembuat aplikasi kebersihan fasilitas gedung
2,2
KEMKOMINFO
Catatan khusus penggunaan MITIP
MITIP sebaiknya dipergunakan manakala organisasi sudah berada dalam keadaan IT yang relatif stabil lingkungannya.
Bagi organisasi yang TI-nya baru dikembangkan, sebaiknya pengembangan difokuskan pada pengembangan infrastuktur / pra-sarana prasyarat dahulu
Kalau infrastruktur sudah cukup stabil, maka MITIP dapat dipakai
MITIP berbeda penggunaannya dengan business case. MITIP dipergunakan antar banyak kandidat investasi proyek, sedangkan business case untuk menganalisa setiap proyek (satu per satu)
KEMKOMINFO
Pemantauan pasca investasi / pasca implementasi
KEMKOMINFO
Post implementation review
Proyek berakhir setelah user acceptance test dan pendatanganan berita acara serah terima
Namun post implementation review, salah satuya berguna untuk mengukur apakah manfaat yang dijanjikan di business case tercapai apa tidak
Itulah mengapa diperlukan ukuran keberhasilan yang mudah mengukurnya saat pembuatan business case, agar nanti saat post implementation review, akan mudah melakukan penilaiannya
Jadi pada dasarnya, post implementatioin review dilakukan dengan dasar business case
Sebaiknya, organisasi harus bisa menarik pelajaran dari seluruh kesalahan yang dilakukan dalam proyek
KEMKOMINFO
Pitfalls saat evaluasi
Evaluasi dan audit yang dilakukan oleh Inspektorat Jendral dan/atau BPK, meskipun saat ini ada beberapa yang sudah masuk ke audit TI, namun secara umum evaluasi investasi proyek-proyek TI masih dititikberatkan pada kepatuhan dan tertib administrasi
Sedangkan masalah apakah manfaat yang diharapkan (oleh business case) tercapai apa tidak, belum menjadi patokan dalam audit/evaluasi,