managemen cairan aan

Post on 19-Feb-2016

226 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

zdcvsrgsvsa

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Manajemen Cairan dan Elektrolit merupakan hal yang penting dalam penatalaksanaan pasien Bedah

Cairan intravena sering dibutuhkan untuk mengkoreksi kekurangan cairan dan elektrolit serta mengkompensasi hilangnya darah selama operasi

Komposisi cairan tubuh

2

RESUSITASI

TERAPI CAIRAN

RUMATANKOREKSI

KRISTALOID KOLOID ELEKTROLIT NUTRISI

RL RANS

DextranHaemacelGelofusin

Kaen 1BKaen 3BKaen 3AKaen 4AKaen 4B

AminofusinKaen Mg3/tridex 100

Menggantikan kehilangan akut cairan tubuh Memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi

Hipo/hiper NaHipo/hiper K

Keseimbangan Osmotik

Pergerakan air melewati suatu membran sel terutama dipengaruhi oleh Osmosis.

Partikel dalam cairan tubuh (Na, bikarbonat, glukosa, protein), akan dikelilingi oleh air dengan jumlah yang merata.

Bila dua jenis larutan yang terpisahkan oleh membran semi-permeabel, air akan berpindah dari cairan konsentrasi partikel

rendah ke konsentrasi tinggiHingga tekanan osmotik kedua ruang sama

Keseimbangan Cairan

Berat badan Kebutuhan per hari Kebutuhan per jam

1-10 Kg 100 mL/Kg/Hari 4 mL/Kg

10-20 Kg 1000 mL + 50 mL/Kg 40 mL/Jam +2 mL/Kg

Lebih dari 20 Kg

1500 mL + 25 mL/Kg/Hari

60 mL/Jam + 1 mL/Kg/Jam

Kebutuhan Cairan

Neonatus Bayi & Anak

Aterm Preterm

Kebutuhan Cairan Neonatus Aterm

Hari 1: 60 – 80 cc/kgbb/hari ; jenis cairan Dx 5% / 10%

Hari 2 – 7 : 80 – 120 cc/kgbb/hari ; jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg

dibuat (Dx : NS = 4 : 1 )

- Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20 cc/kgbb/hari

Kebutuhan Cairan Neonatus Preterm

• Hari 1 – 3 : BB < 800 gr : 80-100 cc/kgbb/hari

BB > 800 gr : 100-160 cc/kgbb/harijenis cairan Dx 5% / 10%

Hari 3 – 7 : Sda dg mulai menambahkan elektrolit ( Kcl : 10 meq/kkolf; Ca gluconas 2 – 4 meq/kgbb/hariJenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg dibuat

Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20 cc/kgbb/hari

Contoh

Contoh : Neonatus aterm dg BB = 3 kg Kebutuhannya hari 1 adalah : 3 x 60 cc = 180

cc/hari Konversi ke dalam tetesan mikro : 180 x 15 x 4 = 180 = ≈8 tetes/menit

24 x 60 24

Catatan : 1 cc (ml) = 15 tetes makro1 tetes makro = 4 tetes mikro

Kebutuhan CairanBayi dan Anak Kebutuhan Rumatan:

10 kgbb pertama : 100 cc/kgbb/hari 10 kgbb kedua : 50 cc/kgbb/hari Selebihnya : 20 cc/kgbb/hari

Contoh anak dg BB 25 kg, kebutuhan cairannya adalah :10 x 100 cc = 1000 cc10 x 50 cc = 500 cc5 x 20 cc = 100 cc

Jumlah = 1600 cc

Konversi ke dalam tetesan makro :  1600 x 15 = 1600 = ≈18 tetes/menit 24 x 60 96

Pada pasien dengan kesulitan kompensasi terhadap kelebihan atau kekurangan cairan dan elektrolit harus dilakukan perhitungan secara ketat/titrasi.

Adanya faktor-faktor yang bisa mengurangi atau

meningkatkan kebutuhan cairan juga harus diperhitungkan.

Perkiraan kebutuhan elektrolit perhari didasarkan pada kebutuhan metabolisme atau pada kebutuhan cairan perhari :− Natrium : 2 – 4 mEq/100mlH2O/hari− Kalium : 1 – 2 mEq/100mlH2O/hari− Klorida : 2 – 4 mEq/100mlH2O/hari

Penatalaksanaan Gangguan Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit

Dehidrasi

Tujuan utama penatalaksanaan cairan adalah mengembalikan volume sirkulasi efektif yang adekuat

Memperkirakan kehilangan cairan Pemberian cairan intravena Melakukan koreksi cepat yang aman sesuai dengan fisiologi terhadap gangguan keseimbangan elektrolit yang mengancam jiwa dan dilanjutkan dengan koreksi lambat

% Weigh loss

H2Occ/kg

NamEq/kg

ClmEq/kg

KmEq/kg

5 50 4 3 3

10 100 8 6 6

15 150 12 9 9

Kehilangan cairan dan elektrolit akibat dehidrasi

Langkah-langkah dalam memperkirakan kehilangan cairan

1. Berat badanPerubahan berat badan yang cepat menggambarkan perubahan cairan tubuh total. Berat badan diperlukan untuk menentukan banyaknya cairan pengganti yang dibutuhkan.

2. AnamnesisKehilangan cairan:Muntah, diare, perdarahan, luka bakar, drainase bedah (seberapa banyak dan/atau seberapa sering).

3. Pemeriksaan fisisStatus mental, nadi, frekuensi nadi, tekanan darah, membran mukosa, turgor kulit, warna kulit, perabaan perifer, dan capillary refill.

4. LaboratoriumKimia serum, hematokrit, urin lengkap.

Pemberian Cairan Intravena

Cairan awal yang seharusnya diberikan adalah cairan isotonis

Dalam hal ini yang biasa digunakan adalah Ringer’s Lactat, Ringer’s Asetat, dan NaCl 0,9%

Pada beberapa keadaan khusus perlu dipertimbangkan penggunaan koloid

Jenis Cairan berdasarkan tujuan Terapi : - Terapi Defisit

- Cairan Rumatan (maintenance)- Cairan pengganti (Resusitasi,Substitusi)

TERAPI DEFISIT

Manajemen didasarkan pada 3 komponen: Perkiraan derajat dehidrasi Penentuan jenis defisit cairan Perbaikan defisit.

Nilai defisit dapat dihitung berdasar BB sebelum Dehidrasi – BB sekarang --------------------------------------------------- X 100% = .....% Dehidrasi BB sebelum Dehidrasi

Jumlah Volume Defisit Cairan = % Dehidrasi X Total Cairan Tubuh (Sesuai Usia)

Cairan Rumatan

Bersifat Hipotonis : Konsentrasi partikel terlarut < Konsentrasi cairan Intraseluler(CIS); menyebabkan air berdifusi kedalam sel

Dekstrosa 5%. Dekstrosa 5% dalam Salin 0,25%

Tujuan terapi pemeliharaan untuk menggantikan air dan elektrolit yang hilang dalam kondisi biasa

PANDUAN UNTUK TERAPI AWAL POSTOPERATIF DAN PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)

Usia (bulan)

< 12 Jam Setelah Pembedahan

Cairan Rumatan

< 6Dextrose 10% dalam air

(D10W) dengan NaCl 0.45% pada 1.5 kali tingkat

maintenance

D10W dengan NaCl 0.2% NaCl plus KCl 10-20 mEq/L pada maintenance rate

> 6Dextrose 5 % dalam air (D5W) dengan cairan RL pada 1.5 kali

tingkat maintenance

D10W dengan NaCl 0.45 % NaCl plus KCl

10-20 mEq/L pada maintenance rate

Cairan pengganti

Bersifat isotonis

Terapi cairan pengganti dirancang untuk menggantikan kondisi kehilangan cairan abnormal yang berkelanjutan dan kehilangan elektrolit

Gangguan Elektrolit

Hiponatremia

- Jika kadar Na < 120 mg/L- Gejala : gejala disorientasi, gangguan

mental, letargi, iritabilitas, lemah, dan henti pernafasan

- koreksi :Defisit Natrium = (kadar Natrium yang diinginkan – Kadar natrium terukur) X 0.6 X BB dalam Kg

Hipernatremia

Jika kadar natrium > 145 mmol/L Gejala : perubahan mental, letargi, kejang,

koma. Penyebab: kehilangan cairan ( diare,

muntah, diabetes insipidus) koreksi, adalah (mL) = [Kadar Natrium yg

terukur – kadar Na yg diinginkan (meq/L)] X 4 mL X BB (kg).

Hipokalemia Gejala : disritmik jantung, perubahan EKG,

kelemahan otot skeletal, poliuria Rumus menghitung defisit kalium

Kalium yg dibutuhkan =kalium yang diinginkan-kalium yg terukur x 0,25 x BB

Hiperkalemia Penyebab hiperkalemia meliputi asidosis

metabolik yang berat, nekrosis sel yang menyebabkan kalium intraselular terlepas (misalnya karena crush injury), gagal ginjal akut, intake berlebihan karena iatrogenik, insufisiensi adrenal, diabetes melitus tergantung insulin, atau karena hemolisis yang berat

untuk koreksi hiperkalemi yaitu : mEq NaHCO3 yang diperlukan = 0,3 x berat badan (kg) x (12 – bikarbonat serum [mEq/L]).(8,10)

KESIMPULAN

Manajemen cairan dan elektrolit secara kompeherensif membutuhkan pengetahuan pathogenesis dan status fisiologis pasien bedah anak

Tujuan terapi pemeliharaan untuk menggantikan air dan elektrolit yang hilang dalam kondisi biasa

Terapi cairan pengganti dirancang untuk menggantikan kondisi kehilangan cairan abnormal yang berkelanjutan dan kehilangan elektrolit.

TERIMA KASIH

top related