malpraktik kedokteran dalam kasus apendiktomi
Post on 11-Dec-2015
48 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Malpraktik Kedokteran Dalam Kasus Apendiktomi
Hernita102010123
Malpraktik Medis • Bahasa mudahnya = LALAI
• Terjadi karena tindakan yang disengaja (intentional), tindakan kelalaian (negligees), ketidak-kompetenan yang tidak beralasan.
• Kesimpulan adanya malpraktik bukan dilihat dari hasil tindakan medis pada pasien.
• Hasil yang tidak diharapkan dapat diakibatkan oleh:
1. Hasil dari suatu perjalanan penyakitnya sendiri2. Hasil dan suatu risiko yang tak dapat dihindari3. Hasil dari suatu kelalaian medik4. Hasil dari suatu kesengajaan
• WMA tidak semua kegagalan medis adalah akibat malpraktek medis
• 3 bentuk kelalaian: malfeasance, misfeasance dan nonfeasance.
• Perbuatan dianggap lalai apabila memenuhi: 1. Duty = kewajiban2. Dereliction = penyimpangan3. Damage = kerugian4. Direct causal relationship = hub. sebab akibat
Harus Terpenuhi !!!
Dasar Hukum
• Pasal 1365 KUH Perdata• Pasal 1366 KUH Perdata• Pasal 1367 KUH Perdata• Pasal 1370 KUH Perdata• Pasal 1371 KUH Perdata
• Pasal 359 KUHP• Pasal 360 KUHP
Pembuktian adanya Kewajiban dan Pelanggarannya
• Hubungan kontraktual-profesional antara tenaga medis dengan pasiennya menimbulkan kewajiban umum dan profesional
• Kewajiban profesional diatur dalam sumpah profesi, etik profesi, prosedur berbagai standar pelayanan dipertimbangkan sebagai perlindungan
Pembelaan Adanya Penyimpangan Kewajiban
• Pembelaan upaya pembuktian tidak adanya pelanggaran kewajiban yang dilakukan dokter
• Perlu dibuktikan: adanya kompetensi/ kewenangan medik dokter, kompetensi dan kewenangan institusi kesehatan tempat terjadinya peristiwa, pembuktian tidak adanya pelanggaran terhadap undang2
Peranan Rekam Medik
• Rekam medis yang baik memuat semua informasi (yang diperoleh dari pasien, pemikiran dokter, pemeriksaan dan tindakan dokter, komunikasi antar tenaga medis / kesehatan, informed consent, dll) yang disusun secara kronologis
Pengaduan
MKDKI(Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia)
Malpraktik Etik
MKEK
Bebas Tuntutan lisan, tertulis
Tindakan Administratif
1. gaji/pangkat (tunda kenaikan, atau penurunan)2. Cabut SIP sementara/selama-lamanya
3. Hukuman kepegawaian
Disiplin Kedokteran
Bebas Hukuman Disiplin1. Teguran tertulis2.Pencabutan STR3. Pencabutan SIP
4. Wajib Pendidikan
Malpraktik Medik (Pidana)
Penegak Hukum
(Penyidik)
Pengadilan
Bebas Pidana (penjara ±
denda)
Upaya Pencegahan Malpraktik • Berpedoman pada standar pelayanan medik dan
standar prosedur operasional.• Bekerja secara profesional, berlandaskan etik dan
moral yang tinggi.• Ikuti peraturan perundangan yang berlaku• Komunikasi yang harmonis dan jangan pelit informasi
baik tentang diagnosis, pencegahan dan terapi.• Tingkatkan kekeluargaan sesama sejawat dan
kerjasama tim medik demi kepentingan pasien.• Jangan berhenti belajar, selalu tingkatkan ilmu dan
keterampilan dalam bidang yang ditekuni.
Informed Consent
• Kesepakatan dari penderita setelah mendapat informasi perihal penyakitnya serta tindakan yang akan dilakukan terhadapnya, termasuk resiko akibat tindakan tsb.
• Perlu dipikirkan cara penyampaian agar mudah dimengerti
• Tanpa persetujuan/ sepengetahuan penderita tindakan dokter/ perawat dapat dikategorikan penipuan (pidana)
• Tiga syarat dapat dibebaskan dari tuntutan pidana :
Penderita beri persetujuanTindakan medis berdasar indikasi medik dan
tujuannya konkret (jelas)Tindakan medis sesuai dengan ilmu
kedokteran (profesiona -protap)
• Yang dikesampingkan atas hak informasi Penderita yang menjalani pengobatan
dengan plasebo (alasan khusus) Penderita yang labil emosi misal, lemah
jantung (informasi di sampaikan kepada keluarga)
Penderita penyakit jiwa Penderita anak-anak
• Hal-hal apa saja yang diinformasikan Diagnosis hasil pemeriksaan (klinis, lab.,
radiologi, dll) Alternatif terapi : Kekurangan & kelebihan
masing-masing model terapi (konservatif, operasi dll. )
Pembiayaan, tindakan, prob. Berhasil/gagal, risiko, keuntungan th/, prognosis
• Yang berhak menerima informasi Penderita sendiri bila telah dewasa (21 tahun) Wali, bila belum dewasa atau tidak sadar/ gila
top related