makalah proses produksi intake manifold.pdf
Post on 21-Feb-2018
854 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
1/20
1 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
Contents
KATA PENGANTAR....................................................................................................................... 2
BAB I............................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang. ...................................................................................................................... 3
B. Tujuan................................................................................................................................... 4
C. Manfaat................................................................................................................................. 4
BAB II.............................................................................................................................................. 5
PROSES PEMBUATAN. .................................................................................................................. 5
A. Kajian Teori. .......................................................................................................................... 5
A. Proses Pengecoran dengan Cetakan Pasir............................................................................... 5
1. Pasir...................................................................................................................................... 6
2. Jenis Cetakan Pasir................................................................................................................ 6
3. Pola....................................................................................................................................... 7
4. Inti ......................................................................................................................................... 9
C. Proses Pengecoran Intake Manifold...................................................................................... 10
1.1. Design (Gambar).......................................................................................................... 10
1.2. Persiapan Bahan........................................................................................................... 10
1.3. Pembuatan Cetakan Pasir Co2...................................................................................... 11
1.4. Proses Peleburan.......................................................................................................... 12
1.5. Proses Tapping............................................................................................................. 13
1.6. Proses Pouring............................................................................................................. 14
1.7. Pembongkaran Cetakan................................................................................................ 14
1.8. Pemeriksaan (Quality Control)..................................................................................... 15
1.9. Produk Finishing......................................................................................................... 16
BAB III ........................................................................................................................................... 17
PENUTUP...................................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 17
B. SARAN........................................................................................................................... 18
ABSTRAK...................................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 20
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
2/20
2 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T berkat rahmat, karunia dan kemurahan-Nyasehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Proses Produksi yang berjudulProses
Pembuatan Pengecoran Logam Intake Manifoldini tepat pada waktunya. Tidak
lupaterimakasih saya ucapkan kepada dosen bapak Ir. Pirnadi, M.Sc.
Makalah ini telah disusun dari berbagai sumber dari berbagai buku dan dari internet
sehingga menghasilkan makalah dapat dipertanggungjawabkan isinya.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran akan kami terima
dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
Jakarta , 26 Juni 2015
Penyusun
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
3/20
3 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.Pengecoran dibuat dari logam yang dicairkan, dituang ke dalam cetakan,kemudian di
biarkan mendingin dan membeku. Oleh karena itu sejarah pengecoran dimulai ketika orang
mengetahui bagaimana mencairkan logam dan bagaimana membuat cetakan.Hal itu terjadi
kira-kira tahun 4.000 SM, sedangkan tahun yang lebih tepat tidak diketahui orang. Awal
penggunaan logam oleh orang ialah ketika orang membuat perhiasan dari emas atau perak
tempaan, dan kemudian membuat senjata atau matabajak dengan menempa tembaga, hal itu
di mungkinkan karena logam-logam ini terdapat di alam dalam keadaan murni, sehingga
dengan mudah orang dapat menempanya.
Kemudian secara kebetulan orang menemukan tembaga mencair, selanjutnya
mengetahui cara untuk menuang logam cair ke dalam cetakan, dengan demikian untuk
pertama kalinya orang dapat membuat coran yang berbentuk rumit, umpamanya perabotrumah,
perhiasan atau hiasan makan. Coran tersebut dibuat dari perunggu yaitu suatu paduan
tembaga, timah dan timbal yang titik cairnya lebih rendah dari t itik cair tembaga.
Pengecoran perunggu dilakukan pertama di Mesopotamia kira-kira 3.000 tahun
SM,teknik ini di teruskan ke Asia Tengah, India, China. Penerusan ke China kira-kira 2.000
tahun SM, dan dalam zaman China kuno semasa Yin, yaitu kira-kira 1.500-1.000 tahun SM.
Pada masa itu tangki-tangki besar yang halus buatannya dibuat dengan jalan
pengecoran.Sementara itu teknik pengecoran Mesopotamia di teruskan juga ke Eropa, dan
dalam tahun 1.500-1.400 SM, barang-barang seperti mata bajak, pedang, mata tombak,perhiasan, tangki, dan perhiasan makan di buat di Spanyol, Swiss, Jerman, Ustria, Norwegia,
Denmark, Swedia, Inggris dan Perancis.
Teknik pengecoran perunggu di India dan China diteruskan ke Jepang dan
Asia Tenggara, sehingga di Jepang banyak arca-arca Budha dibuat antara tahun 600 dan
800.Penggunaan besi di mulai dengan penempaan, sama halnya dengan tembaga. Orang-
orang Asiria dan Mesir mempergunakan perkakas besi dalam tahun 2.800-2.700 tahun SM.
Kemudian di China dalam tahun 800-700 SM, ditemukan cara membuat corandari besi kasar
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
4/20
4 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
yang mempunyai titik cair rendah dan mengandung fosfor tinggi dengan mempergunakan
tanur beralas datar.
Teknik produksi ini kemudian diteruskan ke negara-negara disekitar Laut Tengah, di
Yunani, 600 tahun SM, arca-arca raksasa Epaminondas atau Hercules, berbagai senjata, dan
perkakas dibuat dengan jalan pengecoran. Di India di zaman itu, pengecoran besi kasar
dilakukan dan di eksporke Mesir dan Eropa. Walaupun demikian baru pada abad ke 14 saja
pengecoran besi kasar di lakukan secara besar-besaran yaitu ketika Jerman dan Italia
meningkatkan tanur beralas datar yang primitip itu menjadi tanur tiup berbentuk silinder, di
manapencairan dilakukan dengan jalan meletakkan bijih besi dan arang batu berselang-seling.
Produk-produk yang dihasilkan pada waktu itu ialah : meriam, peluru meriam, tungku, pipa dan
lain-lain. Cara pengecoran pada zaman itu ialah menuangkan secara langsung logam cair
yang didapat dari bijih besi, ke dalam cetakan, jadi tidak dengan jalan mencairkan kembali
besi kasar seperti cara kita sekarang.
B. Tujuan1.
Agar mahasiswa tahu bagaimana proses pengecoran tersebut berlangsung.
2. Agar mahasiswa tahu alat apa saja yang dibutuhkan dalam proses pengecoran.
3.
Dapat memahami bentuk atau pola pola dalam pengecoran logam.
C. Manfaat1. Mahasiswa bisa mengembangkan kreatifitasnya dalam membuat benda-benda atau
part-part dengan menggunakan proses pengecoran logam.
2.
Mahasiswa bisa menjadikan pengecoran logam menjadi suatu usaha.
3.
Mahasiswa dapat Mengenalbahan bahanpengecoran.
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
5/20
5 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
BAB II
PROSES PEMBUATAN.
A. Kajian Teori.
Definisi pengecoran, adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan
dalam tungku peleburan kemudian di tuangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan
bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat. Ada 4 faktor yang berpengaruh atau merupakan
ciri dari proses pengecoran, yaitu :
Adanya aliran logam cair kedalam rongga cetak.
Terjadi Perpinfahan panas selama pembekuan dan pendinginan dari logam dalam
cetakan.
Pengaruh material cetakan.
Pembekuan logam kondisi cair.
Klasifikasi pengecoran berdasarkan umur dari cetakan, ada pengecoran dengan sekali pakai
(expendable Mold) dan ada pengecoran dengan cetakan permanent (permanent Mold).
Cetakan pasir termasuk dalam expendable mold. Karena hanya bisa digunakan satu kali
pengecoran saja, setelah itu cetakan tersebut dirusak saat pengambilan benda coran. Dalam
pembuatan cetakan, jenis-jenis pasir yang digunakan adalah pasir silika, pasir zircon atau
pasir hijau. Sedangkan perekat antar butir-butir pasir dapat digunakan, bentonit, resin, furan
atau air gelas.
A. Proses Pengecoran dengan Cetakan Pasir.
Pengecoran dengan cetakan pasir melibatkan aktivitas-aktivitas seperti menempatkan pola
dalam kumpulan pasir untuk membentuk rongga cetak, membuat sistem saluran, mengisi
rongga cetak dengan logam cair, membiarkan logam cair membeku, membongkar cetakan
yang berisi produk cord an membersihkan produk cor. Hingga sekarang, proses pengecoran
dengan cetakan pasir masih menjadi andalan industri pengecoran terutam industri-industri
kecil. Tahapan yang lebih umum tentang pengecoran cetakan pasir diperlihatkan dalam
gambar dibawah ini.
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
6/20
6 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
Gambar 1.1 Tahapan Pengecoran Logam dengan Cetakan Pasir.
1. Pasir
Kebanyakan pasir yang digunakan dalam pengecoran adalah pasir silika (SiO2). Pasir
merupakan produk dari hancurnya batu-batuan dalam jangka waktu lama. Alasan pemakaian
pasir sebagai bahan cetakan adalah karena murah dan ketahanannya terhadap temperature
tinggi. Ada dua jenis pasir yang umum digunakan yaitu naturally bonded (banks sands) dan
synthetic (lake sands). Karena komposisinya mudah diatur, pasir sinetik lebih disukai oleh
banyak industri pengecoran. Pemilihan jenis pasir untuk cetakan melibatkan bebrapa factor
penting seperti bentuk dan ukuran pasir. Sebagai contoh , pasir halus dan bulat akan
menghasilkan permukaan produk yang mulus/halus. Untuk membuat pasir cetak selain
dibutuhkan pasir juga pengikat (bentonit atau clay/lempung) dan air. Ketiga Bahan tersebut
diaduk dengan komposisi tertentu dan siap dipakai sebagi bahan pembuat cetakan.
2.Jenis Cetakan Pasir
Ada tiga jenis cetakan pasir yaitu green sand, cold-box dan no-bake mold. Cetakan yangbanyak digunakan dan paling murah adalah jenis green sand mold (cetakan pasir basah). Kata
basah dalam cetakan pasir basah berati pasir cetak itu masih cukup mengandung air atau
lembab ketika logam cair dituangkan ke cetakan itu. Istilah lain dalam cetakan pasir adalah
skin dried. Cetakan ini sebelum dituangkan logam cair terlebih dahulu permukaan dalam
cetakan dipanaskan atau dikeringkan. Karena itu kekuatan cetakan ini meningkat dan mampu
untuk diterapkan pada pengecoran produk-produk yang besar. Dalam cetakan kotak dingin
(box-cold-mold), pasir dicampur dengan pengikat yang terbuat dari bahan organik dan in-
organik dengan tujuan lebih meningkatkan kekuatan cetakan. Akurasi dimensi lebih baik dari
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
7/20
7 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
Gambar 2.1Jenis- jenis Cetakan Pasir.
cetakan pasir basah dan sebagai konsekuensinya jenis cetakan ini lebih mahal.Dalam cetakanyang tidak dikeringkan (no-bake mold), resin sintetik cair dicampurkan dengan pasir dan
campuran itu akan mengeras pada temperatur kamar. Karena ikatan antar pasir terjadi tanpa
adanya pemanasan maka seringkali cetakan ini disebut juga cold-setting processes. Selain
diperlukan cetakan yang tinggi, beberapa sifat lain cetakan pasir yang perlu diperhatikan
adalah permeabilitas cetakan (kemampuan untuk melakukan udara/gas).
3. Pola
Pola merupakan gambaran dari bentuk produk yang akan dibuat. Pola dapat dibuat dari kayu,
plastic/polimer atau logam. Pemilihan material pola tergantung pada bentuk dan ukuran
produk cor, akurasi dimensi, jumlah produk cor dan jenis proses pengecoran yang digunakan.
Jenis-jenis pola :
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
8/20
8 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
3.1. Pola tunggal (one pice pattern / solid pattern)
Biasanya digunakan untuk bentuk produk yang sederhana dan jumlah produk sedikit. Pola ini
dibuat dari kayu dan tentunya tidak mahal.
Gambar 3.1Pola tunggal cetakan.
3.2. Polaterpisah (spilt pattern)
Terdiridariduabuahpola yang terpisahsehinggaakandiperolehronggacetakdarimasing-
masingpola. Denganpolaini, bentukproduk yang dapatdihasilkanrumitdaripolatunggal.
Gambar 3.2Pola terpisah cetakan.
3.3. Match-piate pattern
Jenis ini popular yang digunakan di industri. Pola terpasang jadi satu dengan suatu bidang
datar dimana dua buah pola atas dan bawah dipasang berlawanan arah pada suatu pelat datar.
Jenis pola ini sering digunakan bersama-sama dengan mesin pembuatan cetakan dan dapat
menghasilkan laju produksi yang tinggi untuk produk-produk kecil.
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
9/20
9 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
Gambar 3.3Pola terpasang jadi satu.
4. Inti
Untuk produk cor yang memiliki lubang/rongga seperti pada blok mesin kendaraan atau
katup-katup biasanya diperlukan inti. Inti ditempatkan dalam rongga cetak sebelum
penuangan untuk membentuk permukaan bagian dalam produk dan akan dibongkar setelah
cetakan membeku dan dingin. Seperti cetakan, inti harus kuat, permeabilitas baik, tahan
panas dan tidak mudah hancur (tidak rapuh). Agar inti tidak mudah bergeser pada saat
penuangan logam cair, diperlukan dudukan inti (core prints). Dudukan inti biasanya
dibuatkan pada cetakan seperti pada gambar 8. pembuatan inti serupa dengan pembuatan
cetakan pasir yaitu menggunakan no-bake, cold-box dan shell. Untuk membuat cetakan
diperlukan pola sedangkan untuk membuat inti dibutuhkan kotak inti.
Gambar 4.1Bagian inti pengecoran.
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
10/20
10 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
C. Proses Pengecoran Intake Manifold
1.1. Design (Gambar).
Langkahpertamadalam proses
pengecoranlogamadalahmendesignataumenggambar, dimana proses
menggambartersebutmenggunakan software Autocadatau Inventor atau bisa juga
solidworks, karena jika di solidworks kita bisa menganalisisnya dan juga membuat
animasinya. Untukmenggambar Intake Manifold, sayamenggunakan software
Autocaddengangambardanukurannyaterlihatpadagambar 5.1 dan 5.2.
Gambar 5.1. Gambar 5.2
1.2. Persiapan Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan produk piston melalui proses
pengecoran logam adalah sebagai berikut :
Papan kayu yaitu papan yang digunakan sebagai dasar dari pola Intake Manifold yang
akan dibuat dengan luas ukuran 200200 mm.
Kayu balok yaitu kayu yang digunakan untuk membuat pola Intake Manifold dengan
tebal 20 mm.
Dempul merupakan bahan yang digunakan untuk melapisi pola Intake Manifold dan
menutup rongga-rongga yang ada pada pola.
Isamu yaitu cat yang digunakan untuk melapisi pola Intake Manifold
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
11/20
11 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
Methanol adalah campuran yang digunakan dalam proses isamu atau pelapisan pola.
Lem yang digunakan sebagai perekat amtara pola Intake Manifold dengan papan kayu.
Alumunium ADC 12 merupakan logam utama yang akan digunakan sebagai bahan untuk
membuat Intake Manifold.
1.3. Pembuatan Cetakan Pasir Co2
Jenis pengecoran logam yang digunakan untuk membuat handle kopling dilakukan dengan
menggunakan metode pengecoran cetakan pasir Co2 (Sand Casting), Maka hal-hal yang perlu
dipersiapkan antara lain ialah : Pasir Silika, Water glass, air, Cup & Drag, gas Co2 dan Bahan
Coating (Spirtus dan grafit).
Langkah pertama yaitu menentukan berapa banyak pasir silika yang kita butuhkan sesuai
dengan cup & drag yang ada. Lalu kita campurkan waterglass ke dalam pasir kemudian
diaduk hingga rata. Waterglass yang dipakai sekitar 3-6% berat pasir. Setelah pasir dan
waterglass rata, kemudian dimasukan kedalam cup & drag yang telah dimasukan terlebih
dahulu pola coran dan pada saat pasir dimasukan kedalam cup kita pasang cawan tuang yang
langsung dilengkapi dengan saluran turun dan memasang saluran penambah pada sampingkiri dan kanan dari pola coran.
Setelah terisi penuh kita tembakan gas Co2 hingga pasir mengeras. Kemudian pola bisa di
lepas dari cetakan dan selanjutnya pola tersebut di coating dengan bahan coating yaitu grafit
yang dicampur dengan spirtus didalam satu wadah, selanjutnya disemprotkan pada pola yang
terbentuk pada pasir cetak yang bertujuan agar logam cair tidak menempel pada cetakan
sehingga mempermudah dalam pembongkaran dan pengambilan coran dari cetakan. Selain
itu proses couting juga dilakukan terhadap label dan tempat yang disiapkan sebagai wadah
jika ada logam cair tersisa.
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
12/20
12 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
Gambar 6.1 Cetakan dari pasir.
1.4. Proses Peleburan
Logam yang kita lebur adalah logam alumunium ADC 12 yang dimasukan kedalam tungku
yang kemudian dipanaskan menggunakan burner dengan bahan bakarnya menggunakan solar.
Alumunium saat ini ialah logam kedua terbanyak setelah besi karbon (cast iron) yang dipakai
untuk komponen mesin, contoh dalam bidang otomotif. Selain itu juga dipakai pada alat-alat
rumah tangga seperti panci dll. Kelebihan dari alumunium ialah logam ini ringan, kuat,
konduktor panas dan listrik yang baik setelah emas dan tembaga. Titik cair dari alumunium
murni + 6500C. Tetapi alumunium jika dipadukan oleh unsur paduan maka titik cairnya akan
bertambah. Unsur-unsur paduan yang biasanya dipakai sebagai paduan aluminium adalah
silikon, tembaga, magnesium, timah dan lain-lain.
Alumunium cair sangat reaktif sekali terhadap gas hidrogen (H). gas hidrogen dapat membuat
gelembung udara terikat didalam alumunium cair yang mengakibatkan porositas pada produk
coran nantinya.
Steam Alumunium Hidrogen Alumunium oxide untuk mencegah porositas pada logam
alumunium maka dapat dilakukan beberapa cara, antara lain dengan melindungi alumunium
cair menggunakan gas nitrogen (N2). Karena gas nitrogen mengikat hidrogen sebagai
penyebab porositas pada alumunium. Caranya yaitu dengan menyemburkan gas nitrogen
diatas alumunium cair hingga alumunium cair tersebut masuk kedalam cetakan. atau dengan
cara menggunakan flux .
Flux ditaburkan pada permukaan alumunium cair secara merata yang bertujuan agar gas
hidrogen tidak dapat masuk kedalam alumunium cair. Proses penaburan flux ini dilakukan
ketika alumunium tersebut dalam keadaan telah mencair. Ada 4 macam flux yang dipakai
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
13/20
13 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
dalam membuat produk alumunium menjadi lebih baik dalam hal sifat-sifat fisik ataupun sifat
mekaniknya, yaitu:
Covering fluxes, digunakan untuk mencegah gas hidrogen masuk kedalam alumunium
cair.
Cleaning fluxes, untuk menghilangkan kandungan padat nonmetalik dari alumunium
cair.
Degassing fluxes, dimasukan kedalam alumunium cair untuk menghilangkan gas yang
terjebak dalam alumunium cair yang dapat menyebabkan porositas
Drossing-off fluxes, digunakan untuk memperbaiki logam alumunium dari drosses.
Gambar 7.1 Proses Peleburan logam.
1.5. Proses Tapping
Yaitu proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam ladel yang dilakukan setelah logam
alumunium mencair dan telah ditaburi flux pada permukaan alumunium agar gas hydrogen
tidak dapat masuk ke dalam alumunium cair. Dalam proses penuangan logam cair dari tungku
ke dalam ladel harus berhati-hati dengan menempatkan ladel pada corong tungku supaya
logam cair yang dituang tidak terbuang keluar dari tungku.
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
14/20
14 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
Gambar 8.1 Proses Tapping.
1.6. Proses Pouring
Proses pouring adalah proses penuangan logam cair dari ladel ke dalam cetakan. Dalam
proses penuangan logam cair ke dalam cetakan ini tidak boleh terputus sampai cetakan pasir
tersebut benar-benar penuh oleh logam cair dan jika ada sisa, logam cair tersebut dituang ke
dalam wadah yang telah dipersiapkan dan sudah dicouting. Setelah selesai penuangan, logam
cair tersebut kita tunggu sampai.
1.7. Pembongkaran Cetakan
Setelah logam cair membeku dalam cetakan, baut penyambung antara cup dan drag kita buka,
kemudian cup dan drag kita pisahkan, cup diangkat bersama coran dan menyingkirkan pasir
dari cup, drag dan coran dengan cara memukul pasir tersebut menggunakan palu. Setelah
terpisah, coran kita angkat kemudian cawan turun, saluran turun, saluran masuk, saluran
pengalir dan penambah dipisahkan dari coran dan akhirnya sirip-sirip dipangkas serta
permukaan coran dibersihkan. Dalam proses pembongkaran ini dilakukan secara mekanis
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
15/20
15 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
atau dengan tangan. Pasir yang telah dpisahkan dikumpulkan dan cuci untuk memisahkan
pasir dengan waterglass sehingga pasir dapat digunakan kembali untuk membuat cetakan.
1.8. Pemeriksaan (Quality Control)
Proses pemeriksaan produk coran terdiri dari beberapa proses pemeriksaan yaitu :
a. Pemeriksaan rupa
Pemeriksaan rupa/fisik
Pemeriksaan dimensi (menggunakan jangka sorong, micrometer, jig pemeriksa dan alat ukur
lainnya).
b. Pemeriksaan Cacat dalam
Pemeriksaan ketukan
Pemeriksaan penetrasi (dye-penetrant)
Pemeriksaan magnafluks (magnetic-particle)
Pemeriksaan supersonic (ultrasonic)
Pemeriksaan radiografi (radiografi)
Pemeriksaan material
Pengujian kekerasan (dengan metode Rockwell, Brinell, Vickers)
Pengujian tarik
Pengujian analisa kimia (spektrometri, EDS)
Pengujian struktur mikro dan struktur makro
Setelah benda coran dibersihkan kemudian dilakukan pemeriksaan pada coran tersebut
apakah pada benda coran terdapat cacat, jika terdapat cacat yang memungkinkan tidak bisa
diperbaiki melalui proses finishing atau proses pemesinan maka benda kerja coran tersebut
dilebur kembali. Dari 6 benda coran yang dibuat hanya satu benda coran yang diambil karena
benda coran ini yang memenuhi kriteria bahwa benda coran tersebut baik dan selanjutnya
dilakukan proses pemesinan (machining process) untuk mendapatkan hasil produk yang lebih
baik.
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
16/20
16 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
1.9. Produk Finishing
Setelah proses pemeriksaan selesai dan dipilih benda coran dengan hasil yang baik,
selanjutnya benda kerja tersebut dilakukan proses pemesinan menggunakan mesin milling
dan mesin gerinda dengan hasil produknya.
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
17/20
17 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Hasil hasil pengecoran yang sempurna hanya dapat diperoleh jika batasan batasan pada
proses pembekuan diketahui sewaktu perancangan pengecoran dan perancangan proses:
1. Selama pembekuan terjadi, cetakan harus lebih dingin dibanding logam. Masalah aliran
fluida dan perpindahan kalor akan membatasi ketebalan dinding minimum yang dapat
dicapai. Terutama jika suatu paduan membeku dengan pertumbuhan dendrit dendrit yang
akan menghambat aliran fluida.
2. Teknik teknik pembuatan saluran masuk dan penambah harus menjamin berlangsungnya
pengisian yang halus dan sempurna ke rongga cetakan yang diikuti dengan pembekuan yang
berkelanjutan, dengan pasokan cairan logam yang cukup untuk mengisi corong corong
bentukan yang muncul.
3. Perpindahan kalor harus dikontrol secara lokal untuk mencegah kekurangan pada bagian
coran yang membeku terakhir dan meminimalkan porositas.
4. Control ukuran-butir merupakan salah satu cara paling berdaya guna untuk meningkatkan
sifat sifat mekanis.
5. Sifat sifat dapat diperbaiki dengan pemberian tekanan dalam kisaran suhu yang
menyebabkan bahan menjadi lunak atau dengan penekanan isostatikpanas terhadap coran
yang telah membeku.
6. Bahaya bahaya dalam penanganan logam yang mencair, radiasi sinar dan termal darilarutan bersuhu tinggi, serta pengoperasian mesin pengecoran memerlukan perhatian khusus,
alat perlindungan diri, dan ukuran ukuran keamanan yang keras. Uap uap dan gas gas
beracun harus tertampung atau dengan perlakuan khusus agar para pekerja dan lingkungan
dapat terlindungi.
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
18/20
18 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
B. SARAN
Dalam pengecoran logam kita harus mengetahui dan mengikuti langkah langkah yang benar
sesuai dengan prosedur.Dalam tahap pemrosesan kita pun sebagai pekerja wajib memakai
pengaman, alat alat perlindungan diri, dan pelatihan khusus.
Cetakannya pun harus sempurna.Benda cor itu sendiri tidak mungkin lebih baik dari dari
cetakannya. Selain itu dalam proses pengecoran logam perlu diperhatikan juga keselamatan
kerja. Perlu diperhatikan temperature suhu tuang pada saat dibakikannya.
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
19/20
19 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
ABSTRAK
Proses membuat cetakan dari Intake Manifold merupakan salah satu proses pengecoran
logam, salah satu operasi pemprosesan pembuatan bentuk produk Intake Manifold dilakukan
dengan menggunakan beberapa tipe cetakan mulai dari cetakan tunggal, cetakan terpisah dan
cetakan terpasang jadi satu.
Teknik proses pengecoran Intake Manifold mulai dari pembuatan design gambar,
menggunakan software seperti Autocad, Solidworks, atau bisa juga Inventor, dilanjutkan
dengan proses pembuatan cetakan dari CO2, setelah itu hasil lanjut ke proses peleburan,
logam yang telah dididihkan dimasukan ke dalam cetakan, setelah proses selesai, kita masuk
pada proses tapping ( pembuatan ulir).
Jika semua proses sudah dilakukan, maka lanjut ke tahap pembongkaran, barulah produk
yang telah jadi, di cek oleh Quality Control, untuk mengecek kondisi barang produksi cacat
atau tidak, jika terjadi cacat maka produk tidak akan di pasarkan. Dalam proses pengecekan
ini harus teliti untuk menghasilkan produk yang unggul.
Proses Finishing adalah tahapan terakhir pengerjaan, untuk memperbaiki produk yang masih
kurang baik, proses finishing termasuk pemesinan (milling) atau dengan menggunakan
gerinda.
-
7/24/2019 MAKALAH PROSES PRODUKSI INTAKE MANIFOLD.pdf
20/20
20 Faisal Novredana Saputro| 41314120066
DAFTAR PUSTAKA
http://goldenkoreakharisma.blogspot.com/2009/09/teknik-pengecoran-logam.html
http://indonesia-mekanikal.blogspot.com/2008/03/teknik-pengecoran-logam.html
http://jurnal.upi.edu/torsi/view/498/analisis-cacat-coran-logam--pada--pengecoran-cetakan-
ekspendebel.html
http://deidarma-akatsuki.blogspot.com/2013/11/materi-proses-produksi-proses_4892.html
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Tiwan,%20Drs.,%20ST.,MT./1.%20Penge
coran%20logam.pdf
http://sulissetyawaty.blogspot.com/2013/01/mesin-boring-mesin-drilling-mesin.html
http://maulana-4.blogspot.com/2012/03/proses-peleburan-logam.html
top related