makalah pengaruh pencemaran air laut ter
Post on 29-Jan-2016
45 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MAKALAH FENOMENA FISIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN MANUSIA SECARA BERKELOMPOK
“PENGARUH PENCEMARAN AIR LAUT TERHADAP KAUM NELAYAN DAN LINGKUNGAN SEKITAR PANTAI”
Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Gasal 2014 Mata Kuliah
Konsep Dasar IPS SD
yang dibimbing oleh Bapak Toha Mashudi
Disusun oleh:
Yohananda Eka Putri (140151603915)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Oktober 2014
1
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………….. i
Daftar Isi……………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..1
1.1 Latar
Belakang …………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………..2
1.4 Manfaat Penulisan………………………………………………………2
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………….3
2.1 Hakikat Laut…………………………………………………………….3
2.1.1 Jenis-Jenis Laut…………………………………………………..3
2.1.1.1 Berdasarkan Cara Terjadinya…………………………….3
2.1.1.2 Menurut Letaknya………………………………………..4
2.1.1.3 Berdasarkan Kedalamannya ……………………………..4
2.2 Pengertian Pencemaran………………………………………………….5
2.2.1 Macam-Macam Pencemaran …………………………………….6
2.2.2 Parameter Pencemaran…………………………………………...9
2.3 Pengertian Nelayan…………………………………………………….10
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………12
3.1 Pengertian Air, Laut, Nelayan, dan Pencemaran Air…………………12
3.1.1 Definisi Air……………………………………………………...12
2
3.1.2 Definisi Laut…………………………………………………….12
3.1.3 Definisi Nelayan………………………………………………...13
3.1.4 Definisi Pencemaran Air………………………………………..13
3.2 Sumber dan Penyebab Pencemaran Air Laut………………………….14
3.2.1 Sumber Pencemaran Airn Laut…………………………………14
3.2.2 Penyebab Pencemaran Air Laut………………………………...14
3.3 Dampak Pencemaran Air Laut terhadap Makhluk Hidup, Lingkungan,
dan Khususnya Nelayan………………………………………………14
3.3.1 Dampak Pencemaran Air Laut Terhadap Makhluk Hidup……..15
3.3.2 Dampak Pencemaran Air Laut Terhadap Lingkungan…………16
3.3.3 Dampak Pencemaran Air Laut Terhadap Nelayan……………...17
3.4 Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air Laut………………17
3.4.1 Pencegahan Pencemaran Air Laut………………………………17
3.4.2 Penanggulangan Pencemaran Air Laut………………………….18
BAB IV PENUTUPAN…………………………………………………………19
4.1 Simpulan……………………………………………………………….19
4.2 Saran-Saran ……………………………………………………………19
DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………………...20
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
kita semua rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih diberikan kesehatan
sampai hari ini dan telah memberi kami penujuk sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang pengertian laut,
pencemaran laut, dan dampaknya terhadap penghuni sekitar laut terlebih kepada
nelayan.
Dengan terselesaikannya makalah ini, kami sebagai penyusun tentunya
mengharapkan agar kelak makalah ini dapat bermanfaat dikemudian hari sebagai
sumber rujukan, sarana belajar, atau sumber belajar mahasiswa terutama dalam
matakuliah Konsep Dasar IPS SD.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan sehingga kami dapat
mengerjakan makalah ini dan dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
2. Bapak Toha Mashudi yang telah dengan sabar membimbing kami dalam
mata kuliah Konsep Dasar IPS SD.
3. Ibu bapak ibu guru yang telah memberikan ilmunya kepada kami sebagai
bekal mengahadapi kehidupan dan masa depan.
4. Dan tak lupa orang tua kami yang senantiasa menunggu dan berdo’a
dirumah untuk kesuksesan putra-putrinya.
Akhir kata, kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran dalam
rangka menujunjukkan kebenaran demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Malang, Oktober 2014
4
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan komponen yang terpenting bagi kehidupan manusia.
Tubuh manusia tersusun dari jutaan sel dan hamper keseluruhan sel tersebut
mengandung senyawa air (H2O). Menurut penelitian, hamper 67% tubuh
manusia terdiri dari air.
Selain sebagai kebutuhan pokok manuusia, air juga bermannfaat
dimanapun tempatnya. Di sungai air bermanfaat untuk pengairan di daerah
pertanian, di laut air bermanfaat untuk tempat hidup hewan dan tumbuhan air
serta sebagai sumber mata pencaharian bagi yang mencari nafkah dari lautan,
misalnya nelayan, petani rumput laut, dan lain sebagainya.
Secara perlahan-lahan, namun pasti, pemanfaatan sumber daya alam laut
di Indonesia terus berkembang, terutama untuk memenuhi kebutuhan akan
pangan (khususnya sebagai sumber protein hewani), energi, bahan baku, serta
perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan Negara.
Dewasa ini sumberdaya alam dan lingkungan telah menjadi barang langka
akibat tingkat ekstraksi yang berlebihan over-exploitation dan kurang
memperhatikan aspek keberlanjutan. Kegagalan pengelolaan SDA dan
lingkungan hidup ditengarai akibat adanya tiga kegagalan dasar dari
komponen perangkat dan pelaku pengelolaan.
Maraknya pencemaran air laut menjadikan ekosistem laut rusak dan
banyak kerugian bagi sebagian besar orang yang mencari penghasilan dari
laut, selain itu akan terjadi ketidakseimbangan dalam rantai makanan di daerah
laut.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini ditulis dengan rumusan masalah sebagai berikut:
5
1. Apa definisi air, laut, nelayan, dan pencemaran air?
2. Apa yang menjadi sumber dan bahan pencemaran air laut?
3. Apa saja dampak dari pencemaran air laut bagi makhluk hidup,
lingkungan, dan khususnya bagi nelayan?
4. Bagaimana pencegahan dan penanggulangan dari pencemaran air laut?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Memahami tentang definisi dari air, laut, nelayan, dan pencemaran air
2. Mengetahui yang menjadi sumber dari pencemaran air laut.
3. Memahami dampak dari pencemaran air laut bagi makhluk hidup,
lingkungan, dan khususnya bagi nelayan.
4. Mengetahui pencegahan dan penanggulangan dan pencegahan dari
pencemaran air laut..
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini bermanfaat sebagai:
1. Untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Gasal mata kuliah Konsep
Dasar IPS SD
2. Sebagai referensi tentang pencemaran laut.
3. Sebagai pencerahan bagi pembaca tentang pencemaran air laut, dampak,
pencegahannya.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Hakikat Laut
Laut adalah bagian muka bumi yang tertutup air dan mempunyai
salinitas yang cukup tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang laut disebut
oseanografi. Laut yang sangat luas dan terletak di antara benua disebut
samudra. Contoh laut samudra, misalnya Samudra Pasifik, Samudra Hindia,
Samudra Atlantik, dll. Laut adalah perairan yang terletak di antara pulau-
pulau (bagian muka bumi yang tertutup air dan punya kadar garam tinggi),
misalnya Laut Tengah, Laut Kaspia, Laut Jawa, dll. Sedangkan, laut yang
relatif melewati dua pulau yang sangat dekat disebut selat, contohnya selat
Malaka. Ada juga bagian laut yang menjorok ke daratan disebut teluk,
misalnya Teluk Benggala dan Teluk Jakarta. Terdapat juga laut sengaja digali
atau dikeruk untuk menghubungkan daratan dan lautan untuk pelayaran
disebut terusan.
2.1.1 Jenis-jenis laut dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu:
a) Brdasarkan cara terjadinya
b) Menurut letaknya
c) Menurut kedalamannya
2.1.1.1 Berdasarkan cara terjadinya, laut dibagi menjadi:
1. Laut Transgresi: laut transgesi adalah laut yang terjadi
karena genangan air laut terhadap daratan akibat kenaikan
permukaan air laut 60-70 m pada zaman berakhirnya zaman
es, Hal ini mengakibatkan daerah dataran rendah Indonesia
Barat dan Timur yang semula darat berubah menjadi laut
dangkal. Contoh: Laut Jawa. Selat Karimata, Laut Cina
Selatan. dan Laut Arafuru.
7
2. Laut Ingresi: laut ingresi adalah laut dalam karena dasar
taut mengalami gerakan menurun/turunnya tanah di dasar
taut. Contoh: Laut Banda. Laut Flores, Laut Sulawesi, dan
Laut Maluku.
3. Laut Regresi: laut regresi adalah laut yang menyempit
terjadi pada zaman es. Karena terjadi penurunan muka air
laut akibat temperatur di muka bumi pada umumnya turun
4-5 derajat celcius.
2.1.1.2 Jenis-jenis laut menurut letaknya dibagi menjadi:
1. Laut Tepi: laut tepi adalah laut yang letaknya di tepi benua
seakan-akan terpisah oleh deretan pulau atau jazirah.
Contoh: Laut Cina Selatan, dipisahkan oleh Kepulauan
Indonesia dan Kepulauan Filipina.
2. Laut Pertengahan: laut pertangahan adatah laut yang
terletak di antara benua-benua. Contoh: Laut Tengah, antara
benua Asia-Eropa Afrika.
3. Laut Pedalaman: laut pedalaman adalah laut yang terletak
di tengah-tengah benua atau dikeliling daratan. Contoh:
Laut Kaspia, Laut Hitam dan Laut Mati.
2.1.1.3 Jenis-jenis laut berdasarkan kedalamannya dibagi menjadi
beberapa zona, yaitu:
1 Zona litoral: zona litoral adalah laut yang terletak antara
garis pasang dan garis surut.
2 Zona neritis: zona neritis adalah laut yang terletak pada
kedalaman 0-200 meter. Ciri pada zona ini adalah sinar
matahari masih bisa tembus. kedalaman < 200 meter. dan
merupakan zona paling subur bagi ikan.
3 Zona batial: zona batial adalah laut yang terletak pada
kedalaman 200-2.000 meter. secara geologis merupakan
batas antara daratan dengan perairan. Ciri zona ini adalah
8
kedalaman 200-2.000 m dan sinar matahari tidak bisa
masuk.
4 Zona abisal: Zona abisal adalah laut yang tertetak pada
kedalaman atau isobath 1.000-6.000 m.
5 Zona palung: Zona palung adalah laut yang terletak pada
kedalaman atau isobath > 6000 m. Contoh: Palung Jawa.
Palung Weber, Palung Sulawesi, dan Palung Mindanau.
2.2 Pengertian Pencemaran
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Definisi ini sesuai dengan pengertian pencemaran pada
(Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982.
Sedangkan bahan pencemar disebut dengan polutan. Syarat-syarat
suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makhluk hidup, hal ini dapat terjadi jika terdapat pada kondisi :
1. jumlahnya melebihi jumlah normal
2. berada pada waktu yang tidak tepat
3. berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
sampai tingkat yang merusak.
9
2.2.1 Macam-Macam Pencemaran
a) Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi
tiga, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.
1. Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya
sebagai berikut:
1. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan
gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran
minyak bumi dan batu bara.
2. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna
dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hash
pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan
mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam udara murni
berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng-
ganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu
berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga
suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat C02
disebut juga sebagai efek rumah kaca
3. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan
partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat
tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat,
misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga
dapat mengganggu kesehatan
Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan
radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi
radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi
10
radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan,
dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap
makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan
mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan
kematian Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per
million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.
2. Pencemaran Air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis
pencemar sebagai berikut:
1. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan
pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen
mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan
CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
2. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri
menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu
aktivitas kehidupan organisme air
3. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk
pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi,
yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan
pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga).
Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat
berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.
Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan
minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang
sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau
keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar
diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya
yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian
manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu
ekosistem laut.
11
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi
zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar
ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih
besar.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
1. Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,pecahan kaca, dan kaleng
2. yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)
3. Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
4. Pencemaran Suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
b) Menurut Bahan Pencemar
Macam-macam bahan pencemar adalah sebagi berikut:
1. Kimia
Berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi),
pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi
Berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli,
Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa.
3. Fisik
12
Berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
d) Menurut Tingkat Pencemar
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat
pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran
dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan
pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan
pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor
yang menyebabkan mata pedih.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh
dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air
raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya
bayi cacat.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian
besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian
dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
2.2.2 Parameter Pencemaran
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ada pada
daerah/kawasan penelitian akan dapat diketahui tingkat pencemaran
atau apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum.
Paramaterparameter yang merupakan indikator terjadinya
pencemaran adalah sebagai berikut :
1. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan
logam-logam berat.
13
2. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen
Demand), yaitu jumlah oksigen dalam air. Cara pengukurannya
adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui
kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar
oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur
banyaknya pencemar organik. Menurut menteri kesehatan,
kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh
kurang dari 3 ppm.
3. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau,
kekeruhan, dan radioaktivitas.
4. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme,
misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.
2.3 Pengertian Nelayan
Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan. Dalam perstatistikan perikanan perairan umum, nelayan
adalah orang yang secara aktif melakukan operasi penangkapan ikan di
perairan umum. Orang yang melakukan pekerjaan seperti membuat jaring,
mengangkut alat-alat penangkapan ikan ke dalam perahu atau kapal motor,
mengangkut ikan dari perahu atau kapal motor, tidak dikategorikan sebagai
nelayan (Departemen Kelautan dan Perikanan,2002)
Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh,
nelayan juragan dan nelayan perorangan. Nelayan buruh adalah nelayan
yang bekerja dengan alat tangkap milik orang lain. Sebaliknya nelayan
juragan adalah nelayan yang memiliki alat tangkap yang dioperasikan oleh
orang lain. Sedangkan nelayan perorangan adalah nelayan yang memiliki
14
peralatan tangkap sendiri, dan dalam pengoperasiannya tidak melibatkan
orang lain (Subri, 2005)
Sumberdaya nelayan dicirikan oleh pendidikan dan keterampilan yang
rendah, kemampuan manajemen yang terbatas. Taraf hidup penduduk desa
pantai yang sebagian besar nelayan sampai saat ini masih rendah,
pendapatan tidak menentu (sangat tergantung pada musim ikan),
kebanyakan masih memakai peralatan tradisional dan masih sukar
menjauhkan diri dari prilaku boros (Sitorus, 1994).
15
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Air, Laut, Nelayan, dan Pencemaran Air
3.1.1 Definisi Air
Air adalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur
hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O) dalam hal
ini membentuk senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang
sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini.
Fungsi air tidak dapat digantikan oleh senyawa apapun. Air merupakan
komponen terpenting dari kehidupan manusia. Tubuh manusia tersusun
dari jutaan sel dan hamper keseluruhan sel tersebut mengandung
senyawa air (H2O). menurut penelitian, hampir 67% dari berat tubuh
manusia terdiri dari air. Manfaat air bagi tubuh adalah membantu proses
pencernaan, mengatur proses metabolism, mengangkut zat-zat
makanan, dan menjaga keseimbangan suhu tubuh.
3.1.2 Definisi Laut
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, laut adalah kumpulan air
asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan
membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air
yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya
mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di
darat akan bermuara ke laut.
Di laut terdapat berbagai sumber daya alam, baik yang dapat
diperbaharui (renewable) maupun tidak dapat diperbaharui (non-
renewable). Secara perlahan-lahan namun pasti, pemanfaatan sumber
daya alam laut di Indonesia terus berkembang, terutama untuk
memenuhi kebutuhan pangan
16
(khususnya sebagai sumber protein hewani), energi, bahan baku, serta
perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan Negara.
3.1.3 Definisi Nelayan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia nalayan adalah orang
yang mata pencaharian utamanya adalah menangkap ikan (di laut).
Nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang sehari-harinya
bekerja menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup di dasar, kolom
maupun permukaan perairan. Perairan yang menjadi daerah aktivitas
nelayan ini dapat merupakan perairan tawar, payau maupun laut. Di
negara-negara berkembang seperti di Asia Tenggara atau di Afrika,
masih banyak nelayan yang menggunakan peralatan yang sederhana
dalam menangkap ikan. Nelayan di negara-negara maju biasanya
menggunakan peralatan modern dan kapal yang besar yang dilengkapi
teknologi canggih.
3.1.4 Definisi Pencemaran Air
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan/ atau komponen lain ke dalam air. Pencemaran juga bisa
berarti berubahnya tatanan (komposisi) air oleh kegiatan manusia dan
proses alam, sehingga kualitas air menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Definisi pencemaran yang lebih jelas adalah menurut Akta Kualiti
Alam(1974) yang menyatakan bahwa pencemaran adalah perubahan
secara langsung atau tidak langsung kepada sifat-sifat fisik, kimia,
biologi atau radiasi dari bagian alam sekeliling dengan cara
melepaskan, mengeluarkan atau meletakkan buangan hingga
menimbulkan suatu keadaan berbahaya atau mungkin berbahaya pada
kesehatan, keselamatan atau kebaikan alam atau organisme-organisme
lain, tumbuhan dan hewan.
17
3.2 Sumber dan Penyebab Pencemaran Air Laut
3.2.1 Sumber Pencemaran Air Laut
Pencemaran laut pada umumnya diakibatkan oleh masuknya ke laut
zat-zat pencemaran dari (a) lautan sendiri dan (b) yang dibawa berasal
dari daratan.
A. Yang bersumber dari pencemaran laut sendiri mungkin berasal
dari:
1. Kapal
Berupa pembuangan minyak yang merupakan pembuangan
Routine, pembersihan kapal tangki kebocoran kapal dan hal lain
yang mungkin saja dapat terjadi ialah kecelakaan kapal berupa
pecahnya kapal, kandasnya kapal, ataupun tabrakan kapal
2. Instalasi Minyak di Lautan
Yang mungkin mengalami kebocoran ataupun rusak
B. Yang bersumber dari darat bisa berupa:
1. Datang melalui udara, berupa pestisida atau lainnya.
2. Pembuangan sampah ke laut (dumping), dan
3. Melalui air buangan sungai
3.2.2 Penyebab Pencemaran Laut
Pencemaran air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Pembuangan limbah industri ke perairan laut
2. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik)
3. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.
4. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.
5. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.
6. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur
minyak lepas pantai.
7. Dan lain-lain.
3.3 Dampak Pencemaran Air Laut terhadap Makhluk Hidup, Lingkungan,
dan Khususnya Nelayan
18
3.3.1 Dampak Pencemaran Air Laut terhadap Makhluk Hidup
Adapun dampak pencemaran air laut adalah:
1. Komponen hidrokarbon yang bersifat toksik berpengaruh pada
reproduksi, perkembangan, pertumbuhan, dan perilaku biota laut,
terutama pada plankton, bahkan dapat mematikan ikan, dengan
sendirinya dapat menurunkan produksi ikan.
2. Molekul hidrokarbon minyak dapat merusak membran sel biota
laut, mengakibatkan keluarnya cairan sel dan berpenetrasinya
bahan tersebut ke dalam sel. Berbagai jenis udang dan ikan akan
beraroma dan berbau minyak, sehingga menurun mutunya.
3. Minyak di dalam laut dapat termakan oleh biota laut. Sebagian
senyawa minyak dapat dikeluarkan bersama-sama makanan,
sedang sebagian lagi dapat terakumulasi dalam senyawa lemak
dan protein. Sifat akumulasi ini dapat dipindahkan dari organisma
satu ke organisma lain melalui rantai makanan. Jadi, akumulasi
minyak di dalam zooplankton dapat berpindah ke ikan
pemangsanya. Demikian seterusnya bila ikan tersebut dimakan
ikan yang lebih besar, hewan-hewan laut lainnya, dan bahkan
manusia.
4. Burung laut merupakan komponen kehidupan pantai yang
langsung dapat dilihat dan sangat terpengaruh akibat tumpahan
minyak . Akibat yang paling nyata pada burung laut adalah
terjadinya penyakit fisik . Minyak yang mengapung terutama
sekali amat berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka
berenang di atas permukaan air, seperti auk (sejenis burung laut
yang hidup di daerah subtropik), burung camar dan guillemot
( jenis burung laut kutub). Tubuh burung ini akan tertutup oleh
minyak, kemudian dalam usahanya membersihkan tubuh mereka
dari minyak, mereka biasanya akan menjilat bulu-bulunya,
akibatnya mereka banyak minum minyak dan akhirnya meracuni
diri sendiri. Disamping itu dengan minyak yang menempel pada
19
bulu burung, maka burung akan kehilangan kemampuan untuk
mengisolasi temperatur sekitar ( kehilangan daya sekat), sehingga
menyebabkan hilangnya panas tubuh burung, yang jika terjadi
secara terus-menerus akan menyebabkan burung tersebut
kehilangan nafsu makan dan penggunaan cadangan makanan
dalam tubuhnya.
5. Dan lain-lain
3.3.2 Dampak Pencemaran Air Laut terhadap Lingkungan
Adapun dampak pencemaran air laut terhadap lingkungan
sekitarnya adalah sebagai berkut:
1. Komponen minyak yang tidak dapat larut di dalam air akan
mengapung yang menyebabkan air laut berwarna hitam
2. Beberapa komponen minyak tenggelam dan terakumulasi di dalam
sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-batuan di
pantai.
3. Sumber pencemaran perairan pesisir biasa terdiri dari limbah
industri, limbah cair pemukiman (sewage), limbah cair perkotaan
(urban stormwater), pelayaran (shipping), pertanian, dan perikanan
budidaya. Bahan pencemar utama yang terkandung dalam buangan
limbah tersebut berupa sedimen, unsur hara (nutriens), logam
beracun (toxic metals), pestisida, organisme eksotik, organisme
pathogen, sampah, dan oxygen depleting substances (bahan-bahan
yang menyebabkan oksigen yang terlarut dalam air laut berkurang).
4. komunitas terumbu karang sangat penting sebagai penompang
perikanan di pantai, pengalaman menunjukan bahwa akibat
pencemaran di tempat – tempat terumbu karang menunjukan
kerusakan pada terumbu karang dan biota laut yang hidup disitu
seperti ikan, lobster, kepiting, cumi cumi, tumbuhan laut seperti
rumput laut, algae juga ikut musnah.
20
5. pencemaran laut oleh minyak akan sangat membahayakan binatang
dan tumbuhan yang langka dan dilindungi, tentunya merupakan
kehilangan yang tak ternilai harganya.
6. Dan lain-lain
3.3.3 Dampak Pencemaran Air Laut terhadap Nelayan
Berikut adalah dampak dari pencemaran air laut terhadap kaum
nelayan:
1. Saat air laut tercemar oleh limbah industry missal minyak atau oli,
nelayan tidak dapat melaut karena ikan yang didapatkan hanya akan
sedikit
2. Air laut menjadi tidak bening sehingga sulit untuk mencari hasil
tangkapan
3. Merusak ekosistem laut yang mengakibatkan sulit untuk mencari
tempat untuk bertani rumput laut atau biota laut lain.
4. Dan lain-lain.
4.3 Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air Laut
4.3.1 Pencegahan Pencemaran Air Laut
Berikut adalah beberapa upayaa pencegahan yang dapat dilakukan
untuk mencegah pencemaran air laut:
1. Pengadaan tangki ballast terpisah ( Seperated ballast tank ) atau
COW pada ukuran kapal – kapal tanki tertentu ditambah dengan
peralatan ODM oil Separator dan sebagainya.
2. Memberi batasan – batasan jumlah minyak yang dapat dibuang
kelaut
3. Menentukan daerah – daerah pembuangan minyak
4. Keharusan pelabuhan – pelabuhan khusus pelabuhan minyak untuk
menyediakan tanki penampungan slop ( Ballast kotor )
5. Tidak menggunakan pukat harimau atau bom bagi nelayan yang
mencari ikan
21
6. Tidak membiasakan diri untuk membuang sampah di laut
7. Dan lain-lain
4.3.2 Upaya Penanggulangan Pencemaran Air Laut
Barikut adalah beberapa upaya yang dilakukan untuk
penggulangan pencemaran air laut , yaitu:
1. Belajar tentang praktik pembuangan limbah yang tepat.
2. Tidak membuang sampah di sembarang tepat
3. Masyarakat juga bisa menuntut terhadap peraturan pemerintah, agar
memperketat aturan pembuangan limbah pabrikdan mendorong
perusahaan untuk melakukan cara-cara bersih dalam pelepasan
limbah ke laut
4. Pemerintah dapat memasang pintu air di muara sungai untuk
mencegah sampah menuju ke laut
5. Oli, cat, dan bahan kinia pembersih merupakan bahan yang harus
dibuang dengan benar, tidak bisa dibuang sia-sia atau langsung
tumpah ke tanah. Setiap pembuangan bahan itu mengurangi
pasokan air dan mungkin menyebabkan polusi di laut
6. Dan lain-lain.
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa pencemaran air laut
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan/ atau komponen lain ke dalam air laut. Pencemaran juga bisa
berarti berubahnya tatanan (komposisi) air laut oleh kegiatan manusia
dan proses alam, sehingga kualitas air laut menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran air laut ini sangat merugikan banyak pihak, terlebih
terhadap kaum nelayan dan orang-orang lain yang penyambungan
hidupnya berasal dari laut.
4.2 Saran-Saran
Kita sebagai warga Negara yang baik hendaknya peduli terhadap
lingkungan sekitar, peduli terhadap apa yang menjadi permasalahan
negeri ini.
Negara ini adalah Negara maritime, banyak orang yang untuk
menyambung hidupnya menggantungkan laut sebagai sumbernya, banyak
nelayan yang hidup bertahun-tahun sebagai menggantung pada ikan-ikan
hasil tangkapannya, tetapi mirisnya adalah limbah-limbah yang tidak ada
kata berhenti yang membuat ikan-ikan mati membuat penghasilan para
nelayan menjadi menurun. Kita sebagai calon pendidik dan hendaknya
menanamkan pada anak didik kita sedari dini untuk senantiasa mencintai
lingkungannnya, mencintai alamnya, dan termasuk mancintai lautnya,
agar kaum berpendidikan kelak tidak seenaknya saja membuang
limbahnya di laut.
23
DAFTAR RUJUKAN
Kantaatmadja, Komar. 1981. Gantirugi Internasional Pencemaran Minyak di
Laut. Bandung: Penerbit Almuni.
Mahida, U.N.1981. Pencemaran Air. Jakarta: C. V. Rajawali.
Alamsyah, Sujana.2006. Merakit Sendiri Alat Penjernih Air untuk Rumah
Tangga. Jakarta: PT Kawan Pustaka.
Sastrawijaya, A. Tresna. 1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
Resosoedarmo, dkk. 1992. Pengantar Ekologi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
“Nelayan”. Web. 22 Oktober 2014. <www.id.wikipedia.org>
“Pengertian Nelayan”. Pengertian Ahli. 12 Juni 2012. Web. 23 Oktober
2014.<www.pengertianahli.com>
24
top related