makalah penentuan materi pelajaran
Post on 14-Dec-2014
3.348 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENENTUAN MATERI
PELAJARANDisusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran
Dosen Pembimbing : 1. Dra. M. G. Dwijiastuti, M. Pd.
2. Dra. Noor Hidayah M. Pd.
Oleh:
1. Herwanto Heru K71110862. Lilik Eko S. K71111083. M. Fathan A. K71111314. Noor Fitriani J. K71111395. Rhoma Dhona S.S K71111616. Rika Sugiarti K7111169
VB
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami kelompok 5 mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran dengan tepat waktu. Sholawat serta salam juga senantiasa penulis hanturkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW, keluarga, serta para umatnya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah Perencanaan Pembelajaran dengan pembahasan “Penentuan Materi Pelajaran”.
Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Surakarta, November 2013
Penulis
PERENCANAAN PEMBELAJARAN ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Materi Pelajaran................................................................................. 2
B. Analasisi Materi Pelajaran.................................................................. 9
C. Kaitan Tujuan Dengan Materi Pelajaran............................................ 9
D. Kaitan Materi Pelajaran Dengan Evaluasi.......................................... 10
BAB III PENUTUP......................................................................................... 11
Kesimpulan....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
PERENCANAAN PEMBELAJARAN iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dapat dipandang sebagai suatu proses pemberdayaan dan
pembudayaan individu agar mampu memenuhi kebutuhan perkembangan dan
memenuhi tuntutan sosial, kultural, serta religius dalam lingkungan
kehidupannya.
Pengertian pendidikan seperti ini mengimplikasikan bahwa upaya apapun yang
dilakukan dalam konteks pendidikan seyogyanya terfokus pada upaya
memfasilitasi proses perkembangan individu sesuai dengan nilai agama dan
kehidupan yang dianut.
Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada
keberhasilan guru merancang Materi Pelajaran. Materi Pelajaran dapat ditentukan
dengan langkah-langkah : identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar,
identifikasi jenis-jenis Materi Pelajaran, penentuan cakupan Materi Pelajaran,
urutan materi pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Materi Pelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan Analisis Materi Pelajaran?
3. Bagaimana kaitan tujuan dengan Materi Pelajaran?
4. Bagaimana kaitan materi pelajaran dengan evaluasi?
PERENCANAAN PEMBELAJARAN 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Materi Pelajaran
Materi Pelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak terpisahkan dari
Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan
dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi
Pelajaran(instructionalmaterials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan.
Materi Pelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan
kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat
mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang
ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar
menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta
tercapainya indikator .
Materi Pelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta
didikdalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang
perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan Materi Pelajaran adalah jenis,
cakupan, urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap Materi Pelajaran tersebut.
Agar guru dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna,
dituntut memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan Materi
Pelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur
pengembangan materi serta mengukur efektivitas persiapan tersebut.
Dalam menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar tidak lepas dari filsafat
dan teori pendidikan dikembangkan. Seperti telah dikemukakan di atas bahwa
pengembangan kurikulum yang didasari filsafat klasik (perenialisme,
PERENCANAAN PEMBELAJARAN 5
essensialisme, eksistensialisme) penguasaan materi pembelajaran menjadi hal
yang utama.
1). Bentuk materi pelajaran :
1. Teori; seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling
berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan
menspesifikasi hubungan – hubungan antara variabel-variabel dengan maksud
menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
2. Konsep; suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari kekhususan-
kekhususan, merupakan definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.
3. Generalisasi; kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber
dari analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian.
4. Prinsip; yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang
mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.
5. Prosedur; yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran
yang harus dilakukan peserta didik.
6. Fakta; sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri
dari terminologi, orang dan tempat serta kejadian.
7. Istilah, kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan
dalam materi.
8. Contoh/ilustrasi, yaitu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk
memperjelas suatu uraian atau pendapat.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN 6
9. Definisi:yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal/kata
dalam garis besarnya.
10. Preposisi, yaitu cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran
dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
Materi pembelajaran yang didasarkan pada filsafat progresivisme lebih
memperhatikan tentang kebutuhan, minat, dan kehidupan peserta didik. Oleh
karena itu, materi pembelajaran harus diambil dari dunia peserta didik dan oleh
peserta didik itu sendiri. Materi pembelajaran yang didasarkan pada filsafat
konstruktivisme, materi pembelajaran dikemas sedemikian rupa dalam bentuk
tema-tema dan topik-topik yang diangkat dari masalah-masalah sosial yang
krusial, misalnya tentang ekonomi, sosial bahkan tentang alam. Materi
pembelajaran yang berlandaskan pada teknologi pendidikan banyak diambil dari
disiplin ilmu, tetapi telah diramu sedemikian rupa dan diambil hal-hal yang
esensialnya saja untuk mendukung penguasaan suatu kompetensi. Materi
pembelajaran atau kompetensi yang lebih luas dirinci menjadi bagian-bagian atau
sub-sub kompetensi yang lebih kecil dan obyektif.
2) Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan Materi Pelajaran
adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
a. Relevansi artinya kesesuaian. Materi Pelajaran hendaknya relevan dengan
pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan
yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka Materi
Pelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun
jenis materi yang lain. Misalnya : kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta
didik adalah ”Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta
asumsi yang mendasarinya” (Ekonomi kelas X semester 1) maka pemilihan
Materi Pelajaran yang disampaikan seharusnya ”Referensi tentang hukum
PERENCANAAN PEMBELAJARAN 7
permintaan dan penawaran” (materi konsep), bukan Menggambar kurva
permintaan dan penawaran dari satu daftar transaksi (materi prosedur).
b. Konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai
peserta didik ada empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus
meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta
didik adalah Operasi Aljabar bilangan bentuk akar (Matematika Kelas X semester
1) yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka
materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan merasionalkan pecahan bentuk akar.
c. Adequacy artinya kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang
diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika
terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan
keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK
dan KD).
Bahan ajar atau materi ajar adalah materi yang harus dipelajari siswa
sebagaisarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar
(Depdiknas, 2003). Materi pembelajaran (instructional materials) adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dipelajari oleh siswa untuk mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang harus dipertimbangkan
dalam penentuan dan pengembangan materi pelajaran adalah :
1) potensi peserta didik;
2) relevansi dengan karakteristik daerah;
3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik;
4) kebermanfaatan bagi peserta didik;
5) struktur keilmuan;
6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan Materi Pelajaran;
7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
PERENCANAAN PEMBELAJARAN 8
8) alokasi waktu.
Materi memuat fakta, prinsip, dan prosedur, yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan indikator pencapaian kopetensi. Indikator
merupakan acuan untuk menentukan materi ajar (pembelajaran). Indikator
diturunkan dari kompetensi dasar. Pada setiapkompetensi dasar ada materi pokok.
Dengan demikian, di dalam penyiapanmateri ajar ada dua kategori materi yakni
materi pokok dan materi ajar. Materipokok diturunkan dari kompetensi dasar dan
materi ajar diturunkan dariindikator. Menurunkan materi ajar (pembelajaran) dari
indikator dilakukan dengan caramencoret atau membendakan kata kerja
operasional yang ada pada indikator. Sisanya atau hasilnya merupakan materi ajar
(pembelajaran).
3) Langkah-Langkah Penentuan Materi Pelajaran
a. Identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar
Sebelum menentukan Materi Pelajaran terlebih dahulu perlu di identifikasi
aspek-aspek keutuhan kompetensi yang harus dipelajari atau dikuasai peserta
didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap standar kompetensi dan
kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
pembelajaran. Harus ditentukan apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang harus dikuasai peserta didik termasuk ranah kognitif, psikomotor ataukah
afektif.
· Ranah Kognitif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian.
· Ranah Psikomotor jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak awal,
semirutin, dan rutin.
· Ranah Afektif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pemberian
respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi.
b. Identifikasi Jenis-jenis Materi Pelajaran
· Ranah Kognitif
Identifikasi dilakukan berkaitan dengan kesesuaian Materi Pelajaran dengan
tingkatan aktivitas /ranah pembelajarannya. Materi yang sesuai untuk ranah
PERENCANAAN PEMBELAJARAN 9
kognitif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek intelektual,
seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Dengan demikian,
jenis materi yang sesuai untuk ranah kognitif adalah fakta, konsep, prinsip dan
prosedur.
i. Identifikasi materi pokok pada kompetensi dasar
Materi pokok merupakan berisikan butir-butir bahan pembelajaran pokok yang
dibutuhkan peserta didik untuk mencapai suatu kompetensi dasar. Setiap
kompetensi dasar sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tuntutan atau
tingkat kompetensi dan Materi Pelajaran. Dengan demikian dalam identifikasi
materi pokok maka dengan mencermati unsur Materi Pelajaran pada kompetensi
dasar.
ii. Analisis struktur isi pada materi pokok
Dari materi pokok dapat dianalisis struktur isinya yang meliputi fakta, konsep,
dan prinsip serta prosedur. Cara yang paling mudah untuk menentukan struktur isi
pada materi pokok yang akan dibelajarkan adalah dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pada materi pokok.
· Ranah Afektif
Materi Pelajaran yang sesuai untuk ranah afektif ditentukan berdasarkan
perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,
apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai
untuk ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan, seperti pemberian respon,
penerimaan, internalisasi, dan penilaian.
- Ranah Psikomotorik
Materi Pelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor ditentukan berdasarkan
perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik. Dengan demikian, jenis
materi yang sesuai untuk ranah psikomotor terdiri dari gerakan awal, semirutin,
dan rutin.
c. Penentuan cakupan Materi Pelajaran
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup Materi Pelajaran harus
memperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip,
PERENCANAAN PEMBELAJARAN10
prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotor, karena ketika sudah
diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi
tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda.
Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip
yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan Materi Pelajaran yang
menyangkut keluasan dan kedalaman materinya.
Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan seberapa banyak materi-
materi yang dimasukkan ke dalam suatu Materi Pelajaran.
Kedalaman materi menyangkut rincian konsep-konsep yang terkandung di
dalamnya yang harus dipelajari oleh peserta didik.
Sebagai contoh, proses fotosintesis dapat diajarkan di SD, SMP dan SMA, juga
di perguruan tinggi, namun keluasan dan kedalaman pada setiap jenjang
pendidikan tersebut akan berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang pendidikan akan
semakin luas cakupan aspek proses fotosintesis yang dipelajari dan semakin detail
pula setiap aspek yang dipelajari. Di SD dan SMP aspek kimia disinggung sedikit
tanpa menunjukkan reaksi kimianya. Di SMA reaksi-reaksi kimia mulai dipelajari
dan di perguruan tinggi reaksi kimia dari proses fotosintesis semakin diperdalam.
Kecukupan atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan.
Memadainya cakupan aspek materi dari suatu Materi Pelajaran akan sangat
membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Misalnya, jika dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan
kepada peserta didik di bidang jual beli, maka uraian materinya mencakup:
1) penguasaan atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi;
2) rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan;
3) penerapan/aplikasi rumus menghitung laba dan rugi.
Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah
materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai
sehingga terjadi kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Misalnya dalam mata pelajaran Biologi di kelas X, salah satu kompetensi dasar
yang harus dicapai peserta didik adalah " Membuat produk daur ulang limbah ".
PERENCANAAN PEMBELAJARAN11
Setelah diidentifikasi, ternyata Materi Pelajaran untuk mencapai kemampuan
tersebut termasuk jenis prosedur. Jika kita analisis, secara garis besar cakupan
materi yang harus dipelajari peserta didik agar mampu membuat Surat Dagang
sekurang-kurangnya meliputi: (1)membuat desain produk, (2) menentukan alat
dan bahan yang digunakan, (3) menentukan langkah-langkah pembuatan.
d. Urutan Materi Pembelajaran
Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses pembelajaran.
Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran
mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan
peserta didik dalam mempelajarinya. Misalnya, materi operasi bilangan
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Peserta didik akan
mengalami kesulitan mempelajari pengurangan jika materi penjumlahan belum
dipelajari. Peserta didik akan mengalami kesulitan melakukan pembagian jika
materi perkalian belum dipelajari.
Materi Pelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya
dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan prosedural dan
hierarkis.
1) Pendekatan prosedural.
Urutan Materi Pelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah
secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya
langkah-langkah: dalam menelpon, dalam mengoperasikan peralatan kamera
video, cara menginstalasi program computer, dan sebagainya.
Contoh : Urutan Prosedural (tatacara)
Pada mata pelajaran Biologi, peserta didik harus mencapai kompetensi dasar ”
Menjelaskan hubungan gen (DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesisprotein”.
Agar peserta didik berhasil mencapainya, harus melakukan langkah-langkah
berurutan mulai dari cara hubungan DNA-RNA-polipeptida, transkripsi dan
replikasi DNA, urutan proses sintesis protein. Prosedur tersebut dapat disajikan
dalam Materi Pelajaran sebagaimana dalam tabel di bawah ini :
2) Pendekatan hierarkis
PERENCANAAN PEMBELAJARAN12
Urutan Materi Pelajaran secara hierarkismenggambarkan urutan yang bersifat
berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus
dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
4. Penentuan Sumber Belajar
Berbagai sumber belajar dapat digunakan untuk mendukung Materi Pelajaran
tertentu. Penentuan tersebut harus tetap mengacu pada setiap standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Beberapa jenis sumber belajar antara lain:
1. buku
2. laporan hasil penelitian
3. jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah)
4. majalah ilmiah
5. kajian pakar bidang studi
6. karya profesional
7. buku kurikulum
8. terbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan
9. situs-situs Internet
10. multimedia (TV, Video, VCD, kaset audio, dsb)
11. lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)
12. narasumber
Perlu diingat bahwa tidaklah tepat jika seorang guru hanya bergantung pada
satu jenis sumber sebagai satu-satunya sumber belajar. Sumber Belajar adalah
rujukan, artinya dari berbagai sumber belajar tersebut seorang guru harus
melakukan analisis dan mengumpulkan materi yang sesuai untuk dikembangkan
dalam bentuk bahan ajar. Di samping itu, kegiatan pembelajaran bukanlah usaha
mengkhatamkan (menyelesaikan) keseluruhan isi suatu buku, tetapi membantu
peserta didik mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru menggunakan
sumber belajar maupun Bahan Ajar secara bervariasi, untuk pengembangan bahan
ajar dapat berpedoman dengan panduan pengembangan bahan ajar yang
diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN13
B. Analisis Materi Pelajaran
Analisis Materi Pelajaran adalah kegiatan pemilihan materi esensial dari
keselulruhan materi suatu pelajaran yang merupakan materi pelajaran minimal
yang harus dikuasai dan dimiliki dalam proses pelajarannya. Materi pelajartan
yang esensial itu mencakup tentang konsep kunci keilmuwan, tema-tema utama,
dan nilai-nilai dasar yang memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut :
· Universal, konsep kunci keilmuwan itu memiliki tingkat generalisasi yang tinggi
· Adaptf, artinya dapat memberikan kemampuan kepada siswa untuk mengadaptasi
perubahan dan perkembangan pengetahuan dan teknologi
· Transferable, artinya konsep-konsep yang ada dalam pokok-pokok bahasan
tersebut dapat dimanfaatkan atau digunakan bagi pemecahan masalah dalam
berbagai pihak
· Aplikatif, memungkinkan untuk diterapkan atau diaplikasikan secara luas pada
berbagai bidang keilmuwan dan teknologi
· Meaningful, artinya layak bermakna dan bermanfaat untuk diketahui dan dan
dikuasi oleh siswa
C. Kaitan Tujuan Dengan Materi Pelajaran
Dalam konteks pendidikan, tujuan merupakan persoalan tentang misi dan visi
suatu lembaga pendidikan. Artinya, tujuan penyelenggaraan pendidikan
diturunkan dari visi dan misi lembaga, dan sebagai arah yang harus dijadikan
rujukan dalam proses pembelajaran. Komponen ini memiliki fungsi yang sangat
penting dalam sistem pembelajaran. Kalau diibaratkan, tujuan pembelajaran
adalah jantungnya, dan suatu proses pembelajaran terjadi manakala terdapat
tujuan yang harus dicapai.
Tujuan pembelajaran membantu dalam mendesain sistem pembelajaran.
Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi
pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, alat, media dan sumber belajar, serta
PERENCANAAN PEMBELAJARAN14
dalam menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan
belajar siswa.
D. Kaitan Evaluasi Dengan Materi Pelajaran
Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses
pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan
terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi
kehidupan peserta didik.
Kaitannya dengan materi pelajaran, dalam evaluasi pembelajaran itu terdapat
evaluasimasukan pembelajaran menekankan pada evaluasi karakteristik peserta
didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran, karakteristik
dan kesiapan tutor, kurikulum dan Materi Pelajaran, strategi pembelajaran yang
sesuai dengan mata pelajaran, serta keadaan lingkungan dimana pembelajaran
berlangsung.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN15
BAB III
PENUTUP
Materi Pelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak terpisahkan dari
Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan
dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.
Jenis-jenis Materi Pelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut: Fakta, Konsep,
Prinsip, Prosedur, dan Sikap atau Nilai. Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi:
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan Materi Pelajaran adalah
kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
Langkah-langkah penentuan Materi Pelajaran: identifikasi standar kompetensi dan
kompetensi dasar, identifikasi jenis-jenis Materi Pelajaran, penentuan cakupan
Materi Pelajaran, urutan materi pembelajaran.
Analisis Materi Pelajaran adalah kegiatan pemilihan materi esensial dari
keselulruhan materi suatu pelajaran yang merupakan materi pelajaran minimal
yang harus dikuasai dan dimiliki dalam proses pelajarannya.
Tujuan pembelajaran membantu dalam mendesain sistem pembelajaran.
Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi
pelajaran.
Evaluasi pembelajaran itu terdapat evaluasimasukan pembelajaran menekankan
pada evaluasi karakteristik peserta didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan
prasarana pembelajaran, karakteristik dan kesiapan tutor, kurikulum dan Materi
Pelajaran.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.muniryusuf.com/search/hubungan-tujuan-pembelajaran-dengan-
materi-pembelajaran
http://ch1ples.wordpress.com/2008/04/03/evaluasi-pendidikan/
lpp.uns.ac.id/wp.../PANDUAN-EVALUASI-PEMBELAJARAN.pdf
blog.unsri.ac.id/Agung/makalah/...tujuan-pembelajaran/.../11168
http://blog.tp.ac.id/analisis-materi-pelajaran-amp-esensial
PERENCANAAN PEMBELAJARAN17
top related