makalah penentuan materi pelajaran

26
PENENTUAN MATERI PELAJARAN Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Dosen Pembimbing : 1. Dra. M. G. Dwijiastuti, M. Pd. 2. Dra. Noor Hidayah M. Pd. Oleh: 1. Herwanto Heru K7111086 2. Lilik Eko S. K7111108 3. M. Fathan A. K7111131 4. Noor Fitriani J. K7111139 5. Rhoma Dhona S.S K7111161 6. Rika Sugiarti K7111169 VB PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: blog-malaikat-iblis-di-bulan-maret

Post on 14-Dec-2014

3.348 views

Category:

Education


10 download

DESCRIPTION

Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran semester 5 PGSD FKIP UNS

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah penentuan materi pelajaran

PENENTUAN MATERI

PELAJARANDisusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran

Dosen Pembimbing : 1. Dra. M. G. Dwijiastuti, M. Pd.

2. Dra. Noor Hidayah M. Pd.

Oleh:

1. Herwanto Heru K71110862. Lilik Eko S. K71111083. M. Fathan A. K71111314. Noor Fitriani J. K71111395. Rhoma Dhona S.S K71111616. Rika Sugiarti K7111169

VB

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: Makalah penentuan materi pelajaran

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami kelompok 5 mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran dengan tepat waktu. Sholawat serta salam juga senantiasa penulis hanturkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW, keluarga, serta para umatnya.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah Perencanaan Pembelajaran dengan pembahasan “Penentuan Materi Pelajaran”.

Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Surakarta, November 2013

Penulis

PERENCANAAN PEMBELAJARAN ii

Page 3: Makalah penentuan materi pelajaran

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar Isi.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A.Latar Belakang.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2

A. Materi Pelajaran................................................................................. 2

B. Analasisi Materi Pelajaran.................................................................. 9

C. Kaitan Tujuan Dengan Materi Pelajaran............................................ 9

D. Kaitan Materi Pelajaran Dengan Evaluasi.......................................... 10

BAB III PENUTUP......................................................................................... 11

Kesimpulan....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12

PERENCANAAN PEMBELAJARAN iii

Page 4: Makalah penentuan materi pelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Pendidikan dapat dipandang sebagai suatu proses pemberdayaan dan

pembudayaan individu agar mampu memenuhi kebutuhan perkembangan dan

memenuhi tuntutan sosial, kultural, serta religius dalam lingkungan

kehidupannya.

Pengertian pendidikan seperti ini mengimplikasikan bahwa upaya apapun yang

dilakukan dalam konteks pendidikan seyogyanya terfokus pada upaya

memfasilitasi proses perkembangan individu sesuai dengan nilai agama dan

kehidupan yang dianut.

Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada

keberhasilan guru merancang Materi Pelajaran. Materi Pelajaran dapat ditentukan

dengan langkah-langkah : identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar,

identifikasi jenis-jenis Materi Pelajaran, penentuan cakupan Materi Pelajaran,

urutan materi pembelajaran.

B.       Rumusan Masalah

1.    Apa yang dimaksud dengan Materi Pelajaran?

2.    Apa yang dimaksud dengan Analisis Materi Pelajaran?

3.    Bagaimana kaitan tujuan dengan Materi Pelajaran?

4.    Bagaimana kaitan materi pelajaran dengan evaluasi?

PERENCANAAN PEMBELAJARAN 4

Page 5: Makalah penentuan materi pelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

A.       Pengertian Materi Pelajaran

Materi Pelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak terpisahkan dari

Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan

dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.

Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi

Pelajaran(instructionalmaterials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi

yang ditetapkan.

Materi Pelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan

kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat

mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang

ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar

menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta

tercapainya indikator .

Materi Pelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta

didikdalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang

perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan Materi Pelajaran adalah jenis,

cakupan, urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap Materi Pelajaran tersebut.

Agar guru dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna,

dituntut memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan Materi

Pelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur

pengembangan materi serta mengukur efektivitas persiapan tersebut.

Dalam menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar tidak lepas dari filsafat

dan teori pendidikan dikembangkan. Seperti telah dikemukakan di atas bahwa

pengembangan kurikulum yang didasari filsafat klasik (perenialisme,

PERENCANAAN PEMBELAJARAN 5

Page 6: Makalah penentuan materi pelajaran

essensialisme, eksistensialisme) penguasaan materi pembelajaran menjadi hal

yang utama.

1). Bentuk materi pelajaran :

1. Teori; seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling

berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan

menspesifikasi hubungan – hubungan antara variabel-variabel dengan maksud

menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.

2. Konsep; suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari kekhususan-

kekhususan, merupakan definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.

3. Generalisasi; kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber

dari analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian.

4. Prinsip; yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang

mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.

5. Prosedur; yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran

yang harus dilakukan peserta didik.

6. Fakta; sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri

dari terminologi, orang dan tempat serta kejadian.

7. Istilah, kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan

dalam materi.

8. Contoh/ilustrasi, yaitu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk

memperjelas suatu uraian atau pendapat.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN 6

Page 7: Makalah penentuan materi pelajaran

9. Definisi:yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal/kata

dalam garis besarnya.

10. Preposisi, yaitu cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran

dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.

Materi pembelajaran yang didasarkan pada filsafat progresivisme lebih

memperhatikan tentang kebutuhan, minat, dan kehidupan peserta didik. Oleh

karena itu, materi pembelajaran harus diambil dari dunia peserta didik dan oleh

peserta didik itu sendiri. Materi pembelajaran yang didasarkan pada filsafat

konstruktivisme, materi pembelajaran dikemas sedemikian rupa dalam bentuk

tema-tema dan topik-topik yang diangkat dari masalah-masalah sosial yang

krusial, misalnya tentang ekonomi, sosial bahkan tentang alam. Materi

pembelajaran yang berlandaskan pada teknologi pendidikan banyak diambil dari

disiplin ilmu, tetapi telah diramu sedemikian rupa dan diambil hal-hal yang

esensialnya saja untuk mendukung penguasaan suatu kompetensi. Materi

pembelajaran atau kompetensi yang lebih luas dirinci menjadi bagian-bagian atau

sub-sub kompetensi yang lebih kecil dan obyektif.

2)        Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi

Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan Materi Pelajaran

adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).

a.    Relevansi artinya kesesuaian. Materi Pelajaran hendaknya relevan dengan

pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan

yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka Materi

Pelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun

jenis materi yang lain. Misalnya : kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta

didik adalah ”Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta

asumsi yang mendasarinya” (Ekonomi kelas X semester 1) maka pemilihan

Materi Pelajaran yang disampaikan seharusnya ”Referensi tentang hukum

PERENCANAAN PEMBELAJARAN 7

Page 8: Makalah penentuan materi pelajaran

permintaan dan penawaran” (materi konsep), bukan Menggambar kurva

permintaan dan penawaran dari satu daftar transaksi (materi prosedur).

b.    Konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai

peserta didik ada empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus

meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta

didik adalah Operasi Aljabar bilangan bentuk akar (Matematika Kelas X semester

1) yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka

materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan,

perkalian, dan merasionalkan pecahan bentuk akar.

c.    Adequacy artinya kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya cukup

memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang

diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika

terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan

kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan

keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK

dan KD).

Bahan ajar atau materi ajar adalah materi yang harus dipelajari siswa

sebagaisarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar

(Depdiknas, 2003). Materi pembelajaran (instructional materials) adalah

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dipelajari oleh siswa untuk mencapai

standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang harus dipertimbangkan

dalam penentuan dan pengembangan materi pelajaran adalah :

1)   potensi peserta didik;

2)   relevansi dengan karakteristik daerah;

3)   tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta

didik;

4)   kebermanfaatan bagi peserta didik;

5)   struktur keilmuan;

6)   aktualitas, kedalaman, dan keluasan Materi Pelajaran;

7)   relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

PERENCANAAN PEMBELAJARAN 8

Page 9: Makalah penentuan materi pelajaran

8)   alokasi waktu.

Materi memuat fakta, prinsip, dan prosedur, yang relevan, dan ditulis

dalam bentuk butir-butir sesuai dengan indikator pencapaian kopetensi. Indikator

merupakan acuan untuk menentukan materi ajar (pembelajaran). Indikator

diturunkan dari kompetensi dasar. Pada setiapkompetensi dasar ada materi pokok.

Dengan demikian, di dalam penyiapanmateri ajar ada dua kategori materi yakni

materi pokok dan materi ajar. Materipokok diturunkan dari kompetensi dasar dan

materi ajar diturunkan dariindikator. Menurunkan materi ajar (pembelajaran) dari

indikator dilakukan dengan caramencoret atau membendakan kata kerja

operasional yang ada pada indikator. Sisanya atau hasilnya merupakan materi ajar

(pembelajaran).

3)        Langkah-Langkah Penentuan Materi Pelajaran

a.    Identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar

Sebelum menentukan Materi Pelajaran terlebih dahulu perlu di identifikasi

aspek-aspek keutuhan kompetensi yang harus dipelajari atau dikuasai peserta

didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap standar kompetensi dan

kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan

pembelajaran. Harus ditentukan apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang harus dikuasai peserta didik termasuk ranah kognitif, psikomotor ataukah

afektif.

·           Ranah Kognitif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian.

·           Ranah Psikomotor jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak awal,

semirutin, dan rutin.

·           Ranah Afektif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pemberian

respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi.

b.   Identifikasi Jenis-jenis Materi Pelajaran

·      Ranah Kognitif

Identifikasi dilakukan berkaitan dengan kesesuaian Materi Pelajaran dengan

tingkatan aktivitas /ranah pembelajarannya. Materi yang sesuai untuk ranah

PERENCANAAN PEMBELAJARAN 9

Page 10: Makalah penentuan materi pelajaran

kognitif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek intelektual,

seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Dengan demikian,

jenis materi yang sesuai untuk ranah kognitif adalah fakta, konsep, prinsip dan

prosedur.

      i.          Identifikasi materi pokok pada kompetensi dasar

Materi pokok merupakan berisikan butir-butir bahan pembelajaran pokok yang

dibutuhkan peserta didik untuk mencapai suatu kompetensi dasar. Setiap

kompetensi dasar sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tuntutan atau

tingkat kompetensi dan Materi Pelajaran. Dengan demikian dalam identifikasi

materi pokok maka dengan mencermati unsur Materi Pelajaran pada kompetensi

dasar.

    ii.          Analisis struktur isi pada materi pokok

Dari materi pokok dapat dianalisis struktur isinya yang meliputi fakta, konsep,

dan prinsip serta prosedur. Cara yang paling mudah untuk menentukan struktur isi

pada materi pokok yang akan dibelajarkan adalah dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan pada materi pokok.

·      Ranah Afektif

Materi Pelajaran yang sesuai untuk ranah afektif ditentukan berdasarkan

perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,

apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai

untuk ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan, seperti pemberian respon,

penerimaan, internalisasi, dan penilaian.

- Ranah Psikomotorik

Materi Pelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor ditentukan berdasarkan

perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik. Dengan demikian, jenis

materi yang sesuai untuk ranah psikomotor terdiri dari gerakan awal, semirutin,

dan rutin.

c.    Penentuan cakupan Materi Pelajaran

Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup Materi Pelajaran harus

memperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip,

PERENCANAAN PEMBELAJARAN10

Page 11: Makalah penentuan materi pelajaran

prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotor, karena ketika sudah

diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi

tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda.

Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip

yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan Materi Pelajaran yang

menyangkut keluasan dan kedalaman materinya.

Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan seberapa banyak materi-

materi yang dimasukkan ke dalam suatu Materi Pelajaran.

Kedalaman materi menyangkut rincian konsep-konsep yang terkandung di

dalamnya yang harus dipelajari oleh peserta didik.

Sebagai contoh, proses fotosintesis dapat diajarkan di SD, SMP dan SMA, juga

di perguruan tinggi, namun keluasan dan kedalaman pada setiap jenjang

pendidikan tersebut akan berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang pendidikan akan

semakin luas cakupan aspek proses fotosintesis yang dipelajari dan semakin detail

pula setiap aspek yang dipelajari. Di SD dan SMP aspek kimia disinggung sedikit

tanpa menunjukkan reaksi kimianya. Di SMA reaksi-reaksi kimia mulai dipelajari

dan di perguruan tinggi reaksi kimia dari proses fotosintesis semakin diperdalam.

Kecukupan atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan.

Memadainya cakupan aspek materi dari suatu Materi Pelajaran akan sangat

membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan.

Misalnya, jika dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan

kepada peserta didik di bidang jual beli, maka uraian materinya mencakup:

1)   penguasaan atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi;

2)   rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan;

3)   penerapan/aplikasi rumus menghitung laba dan rugi.

Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah

materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai

sehingga terjadi kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

Misalnya dalam mata pelajaran Biologi di kelas X, salah satu kompetensi dasar

yang harus dicapai peserta didik adalah " Membuat produk daur ulang limbah ".

PERENCANAAN PEMBELAJARAN11

Page 12: Makalah penentuan materi pelajaran

Setelah diidentifikasi, ternyata Materi Pelajaran untuk mencapai kemampuan

tersebut termasuk jenis prosedur. Jika kita analisis, secara garis besar cakupan

materi yang harus dipelajari peserta didik agar mampu membuat Surat Dagang

sekurang-kurangnya meliputi: (1)membuat desain produk, (2) menentukan alat

dan bahan yang digunakan, (3) menentukan langkah-langkah pembuatan.

d.   Urutan Materi Pembelajaran

Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses pembelajaran.

Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran

mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan

peserta didik dalam mempelajarinya. Misalnya, materi operasi bilangan

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Peserta didik akan

mengalami kesulitan mempelajari pengurangan jika materi penjumlahan belum

dipelajari. Peserta didik akan mengalami kesulitan melakukan pembagian jika

materi perkalian belum dipelajari.

Materi Pelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya

dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan prosedural dan

hierarkis.

1)   Pendekatan prosedural.

Urutan Materi Pelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah

secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya

langkah-langkah: dalam menelpon, dalam mengoperasikan peralatan kamera

video, cara menginstalasi program computer, dan sebagainya.

Contoh : Urutan Prosedural (tatacara)

Pada mata pelajaran Biologi, peserta didik harus mencapai kompetensi dasar ”

Menjelaskan hubungan gen (DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesisprotein”.

Agar peserta didik berhasil mencapainya, harus melakukan langkah-langkah

berurutan mulai dari cara hubungan DNA-RNA-polipeptida, transkripsi dan

replikasi DNA, urutan proses sintesis protein. Prosedur tersebut dapat disajikan

dalam Materi Pelajaran sebagaimana dalam tabel di bawah ini :

2)   Pendekatan hierarkis

PERENCANAAN PEMBELAJARAN12

Page 13: Makalah penentuan materi pelajaran

Urutan Materi Pelajaran secara hierarkismenggambarkan urutan yang bersifat

berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus

dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.

4.    Penentuan Sumber Belajar

Berbagai sumber belajar dapat digunakan untuk mendukung Materi Pelajaran

tertentu. Penentuan tersebut harus tetap mengacu pada setiap standar kompetensi

dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

Beberapa jenis sumber belajar antara lain:

1.         buku

2.         laporan hasil penelitian

3.         jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah)

4.         majalah ilmiah

5.         kajian pakar bidang studi

6.         karya profesional

7.         buku kurikulum

8.         terbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan

9.         situs-situs Internet

10.     multimedia (TV, Video, VCD, kaset audio, dsb)

11.     lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)

12.     narasumber

Perlu diingat bahwa tidaklah tepat jika seorang guru hanya bergantung pada

satu jenis sumber sebagai satu-satunya sumber belajar. Sumber Belajar adalah

rujukan, artinya dari berbagai sumber belajar tersebut seorang guru harus

melakukan analisis dan mengumpulkan materi yang sesuai untuk dikembangkan

dalam bentuk bahan ajar. Di samping itu, kegiatan pembelajaran bukanlah usaha

mengkhatamkan (menyelesaikan) keseluruhan isi suatu buku, tetapi membantu

peserta didik mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru menggunakan

sumber belajar maupun Bahan Ajar secara bervariasi, untuk pengembangan bahan

ajar dapat berpedoman dengan panduan pengembangan bahan ajar yang

diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN13

Page 14: Makalah penentuan materi pelajaran

B.       Analisis Materi Pelajaran

Analisis Materi Pelajaran adalah kegiatan pemilihan materi esensial dari

keselulruhan materi suatu pelajaran yang merupakan materi pelajaran minimal

yang harus dikuasai dan dimiliki dalam proses pelajarannya. Materi pelajartan

yang esensial itu mencakup tentang konsep kunci keilmuwan, tema-tema utama,

dan nilai-nilai dasar yang memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut :

·      Universal, konsep kunci keilmuwan itu memiliki tingkat generalisasi yang tinggi

·      Adaptf, artinya dapat memberikan kemampuan kepada siswa untuk mengadaptasi

perubahan dan perkembangan pengetahuan dan teknologi

·      Transferable, artinya konsep-konsep yang ada dalam pokok-pokok bahasan

tersebut dapat dimanfaatkan atau digunakan bagi pemecahan masalah dalam

berbagai pihak

·      Aplikatif, memungkinkan untuk diterapkan atau diaplikasikan secara luas pada

berbagai bidang keilmuwan dan teknologi

·      Meaningful, artinya layak bermakna dan bermanfaat untuk diketahui dan dan

dikuasi oleh siswa

C.      Kaitan Tujuan Dengan Materi Pelajaran

Dalam konteks pendidikan, tujuan merupakan persoalan tentang misi dan visi

suatu lembaga pendidikan. Artinya, tujuan penyelenggaraan pendidikan

diturunkan dari visi dan misi lembaga, dan sebagai arah yang harus dijadikan

rujukan dalam proses pembelajaran. Komponen ini memiliki fungsi yang sangat

penting dalam sistem pembelajaran. Kalau diibaratkan, tujuan pembelajaran

adalah jantungnya, dan suatu proses pembelajaran terjadi manakala terdapat

tujuan yang harus dicapai.

Tujuan pembelajaran membantu dalam mendesain sistem pembelajaran.

Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi

pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, alat, media dan sumber belajar, serta

PERENCANAAN PEMBELAJARAN14

Page 15: Makalah penentuan materi pelajaran

dalam menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan

belajar siswa.

D.      Kaitan Evaluasi Dengan Materi Pelajaran

Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses

pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan

terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi

kehidupan peserta didik.

Kaitannya dengan materi pelajaran, dalam evaluasi pembelajaran itu terdapat

evaluasimasukan pembelajaran menekankan pada evaluasi karakteristik peserta

didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran, karakteristik

dan kesiapan tutor, kurikulum dan Materi Pelajaran, strategi pembelajaran yang

sesuai dengan mata pelajaran, serta keadaan lingkungan dimana pembelajaran

berlangsung.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN15

Page 16: Makalah penentuan materi pelajaran

BAB III

PENUTUP

Materi Pelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak terpisahkan dari

Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan

dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.

Jenis-jenis Materi Pelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut: Fakta, Konsep,

Prinsip, Prosedur, dan Sikap atau Nilai. Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi:

Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan Materi Pelajaran adalah

kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).

Langkah-langkah penentuan Materi Pelajaran: identifikasi standar kompetensi dan

kompetensi dasar, identifikasi jenis-jenis Materi Pelajaran, penentuan cakupan

Materi Pelajaran, urutan materi pembelajaran.

Analisis Materi Pelajaran adalah kegiatan pemilihan materi esensial dari

keselulruhan materi suatu pelajaran yang merupakan materi pelajaran minimal

yang harus dikuasai dan dimiliki dalam proses pelajarannya.

Tujuan pembelajaran membantu dalam mendesain sistem pembelajaran.

Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi

pelajaran.

Evaluasi pembelajaran itu terdapat evaluasimasukan pembelajaran menekankan

pada evaluasi karakteristik peserta didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan

prasarana pembelajaran, karakteristik dan kesiapan tutor, kurikulum dan Materi

Pelajaran.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN16

Page 17: Makalah penentuan materi pelajaran

DAFTAR PUSTAKA

http://www.muniryusuf.com/search/hubungan-tujuan-pembelajaran-dengan-

materi-pembelajaran

http://ch1ples.wordpress.com/2008/04/03/evaluasi-pendidikan/

lpp.uns.ac.id/wp.../PANDUAN-EVALUASI-PEMBELAJARAN.pdf

blog.unsri.ac.id/Agung/makalah/...tujuan-pembelajaran/.../11168

http://blog.tp.ac.id/analisis-materi-pelajaran-amp-esensial

PERENCANAAN PEMBELAJARAN17