makalah desa

Post on 29-Jun-2015

4.913 Views

Category:

Documents

28 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ini makalah tentang Desa Pandak Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas

TRANSCRIPT

MAKALAH SOSIOLOGI PEDESAAN PENGEMBANGAN POTENSI DESA PANDAK KECAMATAN SUMPIUH

Makalah Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pedesaan Oleh: ERLITA BUDIYANTI 0901010023

PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TAHUN 2009/201

1

Sosiologi PedesaanPerkembangan Desa Pandak

KATA PENGANTAR Puji syukur Saya haturkan kepada Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunian-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul PENGEMBANGAN DESA PANDAK KECAMATAN SUMPUH, di susun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Sosiologi Pedesaan. Dalam proses penyusunan makalah hingga penyelesaianya Makalah ini Saya telah banyak mendapatkan bimbimngan, arahan, semnagat serta doa dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karenan itu pada kesempatan kali ini Saya ingin mengucapkan banyak terimakasih khususnya kepada Dosen mata kuliah Sosiologi Pedesaan Bapak Suwarsito, teman-teman mahasiswa geografi, dan lain-lain. Semoga malakah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang membangun selalu Saya harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Penulis Purwokerto, Desember 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sejak Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 sejak itulah masyarakat Indonesia terus melaksanakan pembangunan demi tercapainya kemakmuran dan memenuhi kebutuhan untuk hidup. Pembangunan dilakukan bukan hanya dilakukan di perkotaan saja tetapi juga sampai kedesa bahkan juga sekarang sampai pelosok-pelosok desa terkecil. Pembangunan dilaksanakan dalam rangka pemerataan jumlah penduduk dan menyetarakan jumlah penduduk desa dengan kota. Pembangunan dilakukan untuk mengembangan daerah pedesaan agar tidak jauh tertinggal dan agar bisa menjadi desa yang mandiri. Berbagai cara terus dilakukan untuk mengembangkan potensi yang ada didesa. Pengembangan desa juga harus didukung oleh masyarakat karena pengembangan akan berjalan dengan lancar apabila masyarakat ikut berpartisipasi dan memiliki sumberdaya manusia yang maju. Pemerintah memeberikan kebebasan pada suatu desa untuk mengembangkan sendri potensi yang ada di desa. Setiap desa memiliki potensi yang berbeda-beda dengan desa lainnya dan potensi itu yang menjadi sumber untuk pembangunan desa. Salah satunya adalah Desa Pandak. Desa Pandak adalah salah satu desa di Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas. Desa Pandak memiliki potensi yang cukup medukung untuk lebih berkembang. Hal ini didukung oleh letak strategis dari Kecamatan Sumpiuh yang berada pada jalur perlintasa utama Jakarta Jogja dan kondisi alam yang mendukung di sebelah Utara merupakan datran tinggi dan sebelah Selatan merupkan datran rendah yang akan menuju kedaerah pantai. Tentunya faktor tersebut juga akan mempengaruh desa yang berada di kecamatan Sumpiuh. Masyarkat desa Pandak mempunyai pengeruh yang besar sebagi kontribusi dalam pengembangan kemajuan desa dan mengembangan potensi-potensi yang ada di Desa Pandak. Dengan pengaruh kemajuan teknologi tentunya masyarakat dituntut untuk selalu memberikan pembaharuan di dalam desa.

3

Sosiologi PedesaanPerkembangan Desa Pandak

2.1. Rumusan Masalah Dari uraian di atas maka dapat diambil beberapa rumusan masalah antra lain: Tujuan: 1. Untuk mengetahui gambaran umum Desa Pandak secara keseluruhan 2. Untuk mengetahui potensi yang ada di Desa Pandak 3. Untuk Mengetahui keadaan ekonomi di Desa Pandak 4. Mengetahui permasalahan umum yang terjadi di Desa Pandak 5. Mengetahui bagaimana solusi yang tepat untuk memecahkan masalah yang ada di Desa Pandak. 6. Mengembangkan dan mamajukan Desa Pandak Manfaat: Agar masyarakat desa Pandak lebih maju dan bisa menyelasaikan masalah yang dihadapi di Desa Pandak sehingga bisa menjadi desa yang mandiri dan modern sesuai dengan yang diharapkan masyrakat. Bagaimana Gambaran umum Desa Pandak ?

Potensi apa saja yang ada di Desa Pandak ? Bagaimana keadaan ekonomi di Desa Pandak ? Masalah apa yang ada di Desa Pandak ? Bagaimana solusi untuk memecahkan masalah yang ada didesa Pandak ? Bagaimana pengembangan di Desa Panndak ?

2.1. Tujuan dan Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Desa Desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri. Menurut Bintarto, Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geograf, sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Sedangkan menurut Paul. H. Ladnis, desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan cirri-ciri sebagai berikut : a. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antar ribuan jiwa. b. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan. c. Cara berusaha (ekonom) adalah agraris yang paling umum atau sebagian besar d. Dipengaruhi alam seperti: iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan. Dalam UU nomor 32 Tahun 2004 disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepntingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik masyarakat Indonesia. Desa atau udik menurut definisi secara universal adalah sebuah aglomerasi pemukiman di area pedesaan (rural). Di Indonesia istilah desa adalah pembagian wilayah. Desa bukanlah bawahan kecematan merupakan bagian dari perangkat daerah. Desa memiliki mengatur wilayahnya lebih luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat dirubah statusnya menjadi kelurahan. Kelurahan adalah pembagian waktu administrative di Indonesia di bawah Kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia , kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. 2.2. Fungsi Desa5 Sosiologi PedesaanPerkembangan Desa Pandak

Dalam perkembanganya, sebuah desa

dapat di tinggkatkan statusnya menjadi kelurahan.

-

Dalam hubungan dengan kota desa merupakan Heterland ayau daerah dukung. Desa berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja. Merupakan desa agraris dan desa industri.

2.3. Potensi Desa 1. Potensi Fisik Tanah, air, manusia, hutan 2. Potensi Non Fisik Gotongroyong, kekeluargaan, lembang sosial 2.3.Tipe-tipe Desa 1. Pra desa, Desa Swadaya (desa tradisional) Desa tradisional merupakan desa terbelakang dan kekurangan sumber daya manusia atau tenaga kerja dan juga kekurangan dana sehingga tidak mampu memanfaatkan potensi yang ada di desanya. Biasanya desa terbelakang berada diwilayah yang terpencil jauh dari kota, taraf kehidupan miskin serta sarana dan prasana belum menunjang. 2. Desa Swakarya atau desa yang sedang berkembang (desa transisi) Desa yang sedang berkembang adalah desa yang mulai menggunakan dan memanfaatkan potensi fisik dan nonfisikyang dimilikinya tetapi masih kekurangan sumber keuangan atau dana. Biasanya terletak diddaerah peralihan desa terpencil dan kota. 3. Desa Swasembada (desa maju) Desa maju adalah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya manusia dan juga dalam hal dana modal sehingga sudah dapat memanfaatkan dan menggunakan segala potensi fisik dan non fisik dea secara maksimal. Kehidupan desa swasembada sudah mirip kota yang modern .

BAB III PEMBAHASAN 3.1.Gambaran Umum Desa Pandak Berdasarkan letak geografis, Desa Pandak berada di Kecamatan Sumpiuh yang berada di bagian Utara dan di kelilingi oleh desa- desa yang lain yang di Kecamatan Sumpiuh. Desa Pandak berada pada 17 m diatas permukaan air laut dan dataran yang sedang tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi, termasuk katekori tempat yang stategis. Selain itu juga mempunyai akses jalan yang memadahi karena desa Pandak ke arah Selatan merupakan jalan altertanitef menuju ke Kabupaten Cilacap dan desa Pandak ke arah Barat alternative ke Kecamatan Kemranjen. Desa Pandak mempunyai 16 rt dan 2 rw. Rw 1 berada di desa Pandak bagian Timur mempunyai 8 rt dan rw 2 berada di desa Pandak bagian Barat mempunyai 8 rt, masingmasing mempunyai kepala rw dan kepala rt. 3.2.Potensi Desa Pandak Potensi yang ada di desa Pandak antara lain: 1. Potensi Fisik a. Potensi Sumber Daya Alam Tanah

7

Sosiologi PedesaanPerkembangan Desa Pandak

Desa Pandak mempunyai luas 210 km. 8 ha merupakan lahan kosong dan 180 ha adalah lahan sawah sisahnya untuk perumahan penduduk. Untuk lahan kosong biasanya ditanami pohon pisang oleh pemiliknya dan kadang di jadikan kebun singkong jika lahan kebun tersebut dekat dengan area persawahan. Namun apabila ada peminat pembeli biasanya pemilik lahan kosong tersebut akan menjualnya tetapi harga lahan didesa masih tergolong rendah. Sedangkan area persawahan di Desa masih cukup luas, dan mempunyai kualitas tanaman padi yang cukup baik. Harga pasaran sedang panen sekitar Rp.400.000- Rp.500.000/ kwintal. Sebagian hasil panen djual kedaerah lain dan ada dikonsumsi sendiri. Melihat hasil panen di desa Pandak cukup baik dan tidak sering mengalami gagal panen hal ini mempengaruhi penduduk daerah lain untuk membeli sawah yang di desa pandak. Pemilik sawah juga kadang melakukan bisnis dengan cara menjual sawahnya dengan system tahunan. Maksudnya pemilik hanya menjual sawah pada panen tahun sekarang dan apabila panen selanjutnya garapan sawah sudah menjadi hak pemiliknya kembali. Ada juga system maro yaitu pemilik menyerahkan garapan sawahnya kepada oranglain untuk dikerjakan dan hasilnya di bagi dua antara pemilik dan penggarap sawah. Air

Potensi air yang ada di Desa Pandak cukup baik, tidak mengalami kekeringan pada musim kemaru dan juga tidak mengalami kelebihan air atau banjir pada musim penghujan. Hal tersebut di pengaruhi oleh letak desa Pandak yang berada ditengah-tengah antara datran rendah dan dataran tinggi. Selain itu juga mempunyai system pengairan yang baik baik untuk konsumsi kebutuhan seharihari dan untuk perairan sawah atau irigrasi. Desa Pandak juga di lewati beberapa sungai hal tersebut menjadi faktor utama bentukanlahan fluvial. Sungai yang ada disebelah Barat tepatnya berada di tengahtengah sawah bermuara kesungai bengawan di desa Kuntili yang akan bermuara ke pantai selatan. Sedangkan sungai yang disebalah timur merupakan sungai yang langsung dari hulu yaitu dari bagian dataran tinggi. Untuk potensi air tanah desa Pandak menpunyai kualitas yang baik sebagian besar airnya layak dikonsumsi dan berasal dari galian sumur yang dimanfaatkan

oleh setiap penduduk. Kualitas air tanah ini didukung karena peresapan untuk air hujan masih tergolong tinggi karena masih banyak dijumpai vegetasi. Hutan

Untuk area hutan desa Pandak tidak mempunyai hutan. Hanya beberapa tumbuhan dan pohon-pohon besar yang ditemui di bebrapa lahan kosong serta dipinggiran jalan, bebrapa pohon kelapa yang kadan terlihat dibelakang dan disamping rumah-rumah penduduk yang memenfaatkan hasil kelapa untuk keperluan sehari-hari bahkan digunakan untuk bahan baku membuat makanan kecil untuk dijual.

b. Potensi Sumber Daya Manusia Jumlah warga Desa Pandak

Jumlah penduduk desa Pandak sebesar 3057 jiwa dengan rincian sebagai berikut: Usia 0- 4 3-5 10-14 15-19 20-24 30-39 40-499

Laki-laki 184 151 166 199 176 144 141

Perempuan 166 145 156 168 158 140 134

Jumlah 350 294 322 367 344 285 275

Sosiologi PedesaanPerkembangan Desa Pandak

50-

126 1582

125 1475

251 3057

Berdasarkan angka-angaka tersebut tampak penumpukan jumlah penduduk pada usia muda, yaitu pada usia produktif 15- 60 tahun adalah 996 dan usia tidak produktif >60 tahun adalah 526 dimana pada usia produktif banyak jumlah anggatan kerja. Masalah-masalah yang dapat timbul akibat keadaan demikian adalah : 1. Aspek lapangan kerja.Banyaknya jumlah angkatan muda maka akan menambah jumlah pengangguran apabila tidak sebanding dengan lapangan kerja yang ada. 2. Aspek ekonomi.Jumlah usia produktif yang tinggi maka bisa menimbulkan kriminalitas dan menimbulkan kemiskinan 3. Aspek Pendidikan. Seharusnya faktor pendidikan adalah titik temu untuk mengurangi jumlah angkatan kerja yang tinggi. Namun dalam pendidikan nyatanya masih sangat rendah.

Persentase data

2. Potensi Non Fisik Gotong-royong

Sistem gotong-royong masih sering ditemui di desa Pandak. Untuk tradisi gotong-royong yang paling rutin dilakukan oleh warga adalah setiap minggu dalam satu bulan melakukan kerja bakti membersihkan jalan, tanaman-tanaman liar, dan selokan-selokan. Hal terssebut dikoordinir oleh setiap Rt masing-masing, peran utamanya adalah kaum laki-laki,ibu-ibu kadang membentu sekedarnya saja. Gotong-royong lain yang masih sering dilakukan adalah acara sambatan yaitu membatu salah satu warga membuat pondasi rumah tetapi rumah itu hanya memindahkan ragangannya saja. Rasa sosialisasi warga desa Pandak masih sangat kental terlihat apabila ada orang meninggal dunia juga semua warga saling berbondong-bondong untuk medatangai rumah yang sedang berduka tersebut biasnya dalam satu Rt ada yang membantu dirumahnya dan ada juga yang membatu menyiapkan kuburan untuk pemakaman. Kekeluargaan

Sistem kekeluargaan didesa pandak tidak terlalu menonjol baik dari pihak laki-laki maupun perempuan. Terdiri dari ayah, ibu, anak, kakek dan nenek. Ada sedikit perbedaan untuk nama panggilan dari kakak dari ayah atupun ibu, biasanya desa Pandak bagian Barat memanggilanya dengan sebutan siwo sedangkan desa Pandak bagian Timur tetap dengan sebutan pak dhe. Lembaga Sosial

Lembaga sosial didesa Pandak aktif diikuti oleh warga seperti: LKMD (Lembaga Kemasyarakatan Desa) yang biasanya aktif dilakukan di Balai Desa sebagi tempat pertemuan. LKMD bertugas sebagi tempat untuk musyawarah dan orang-orang yang didalamnya dipercaya oleh warga sebagi wakilnya dalam memusyawarahkan suatu masalah, biasanya orangorang tersebut mempunayai pendidikan yang lebih tinggi dari kebanyakan warga lainnya. Anggotanya sebagian besar adalah laki-laki. PKK.anggotannya terdiri dari ibu-ibu antar Rt yang melakukan pertemuan sebagai bentuk kerukunan antar Rt bahkan lain Rw yang mengadakan pertemuanya setiap satu bulan sekali bertempat di Balai Desa Pandak.11 Sosiologi PedesaanPerkembangan Desa Pandak

-

Karang Taruna. Karang Taruna ini lebih mengarah ke organisasi antar pemuda, dimana sebagi bentuk wujud kerja sama dan mewujudkan kepedulian lingkungan. Para pemuda dan pemudi biasanya mengadakan suatu bentuk adanya kebersaan warga seperti mengadakan pengajian, perlombaan, dan acara-acara yang dianggap penting demi terciptanya kerukunan antar warga

-

Organisasi lainnya adalah Rt yaitu pertemuan antar Rt yang diadakan setiap satu bulan sekali biasanya mengadakan arisan.

3.3.Perekonomian Desa Pandak Sistem perekonomian di Desa Pandak menyangkut masalah bidang

matapencaharian penduduk yaitu antara lain sebagai berikut : Pertanian

Karena luas lahan sawah di desa Pandak cukup luas sehingga sebagian besar penduduk mengolah lahan pertanian atau dengan kata lain sebagai petani yaitu menggarap sawah mencakul, menanam padi sampai panen. Selain itu juga masyarakat yang tidak mengeyam pendidikan sebaian besar ikut bertani menggarap sawah orang lain dengan system maro. Perdagangan

Sebagian lagi masyarakat melakukan kegiatan perdagangan atau jual beli. Karena desa Pandak tidak jauh dari pasar maka masyarakat pergi kepasar dengan membawa barang dagangnya baik dari hasil kebun seperti pisang, ubi, kangngung, hingga makanan yang sudah diolah terlebih dahulu. Selain itu juga ada yang berdang membuka warung hingga toko-toko kecil. Pegawai

Masyarakat yang berprofesi sebagai pegawai seabgian besar memiliki kemampuan yang lebih tinggi dan lulusan dari perguruan tinggi. Kebanyakan di Desa Pandak adalah pegawai negri berfrofesi menjadi guru, baik SD, SMP, maupun SMA.

Lainnya pegawai swasta dan karyawan. Buruh

Sebagian masyarakat yang hanya mengeyam sekolah hingga SD saja menjadi buruh tani dan buruh kuli bangunan.

3.4.Masalah di Desa Pandak Masalah yang dihadapi di Desa pandak hingga kini masih sulit untuk dipecahkan adalah 1. Pendidikan Pendidikan yang rendah adalah kendala untuk majunya suatu daerah dimana pun daerah itu berada. Salah satunya adalah desa Pandak, masyarakat masih banyak yang mengalami keterbelakangan sebaian besar masyrakat hanya mengeyam pendidikan samapi SMP. Hal tersebut dikarenakan karena system keturunan, dan orang tua tidak mendukung untuk maju. Disi lain juga karena kurang biaya untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi. 2. Pekerjaan Karena kurangnya masyrakat akan mendidikan menjadikan masalah yang dari dulu tidak terpecahkan. Banyak masayarak yang tidak bekerja, selebihnya hanyalah buruh dan kuli banggunan. Keadaan seperti ini sangat memprihatinkan apalagi sebagian besar adalah usia anggakatan yang seharusnya bekerja dan memenuhi kebutuhan hidup. Disamping itu juga masyrakat memilih untuk pergi keluar kota bahka ke luarnegri untuk bekerja. Hal tersebut juga mengakibatkan jumlah penduduk berkurang. Karena sebagian lebih mengiinkan untuk meninggalkan desanya.

3. Kesehatan Faktor kesahatan adalah bukan suatu masalah yang besar, karena fasilitas kesehatan13 Sosiologi PedesaanPerkembangan Desa Pandak

sudah cukup memadahi. Pemerinthan desa selalu memperthatikan masalh kesehatan penduduk hal ini tercermin adanya kantor kesehatan dibalai desa yang ditunjukan untuk orang yang tidak mampu dan program lansia untuk usia lanjut yang rutin satu bulan sekali dilaksanakan dengan biaya yang relative murah. Selain itu ada posyandu untuk balita dengan memberikan gizi tambahan dan imunisasi yang rutin. 4. Teknologi Tenologi sudah bukan hal yang asing bagi kalangan umum termasuk didesa Pandak. Seperti alat komunikasi HP, pesawat telepon, dan televise yang sudah dimilki sebagian besar masyarakat. 3.5.Solusi Pemecahan Masalah Dari bebrapa uraian diatas maka diperlukan adanya solusi yang baik untuk memecahkan masalah yang ada di Desa Pandak. Masalah yang cendrung terus adalah banyaknya anggkatan kerja dan jumlah angka penganguran tinggi hal ini condong ke arah usia untuk laki-laki. Apabila tidak mendapat penanganan yang serius maka akan menjadi masalah yang lebih besar. Untuk itu perlu sikap yang tegas antara lain: 1. Ketua di Desa Pandak atau dengan sebutan Lurah harus meberikan sosialisasi kepada masyarakatnya dalam hal membuka usaha sendri atau home industri yang bentuknya sederhana. 2. Masayrakat desa harus bisa berbikir kreatif dalam meamnfaatkan lahan kosong yang ada dengan menanam tanaman yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual. 3. Semua lapisan masyrakat harus ikut berperan aktif dan mendukung kemajuan desanya. 4. Dengan memanfaatkan potensi yang paling menonjol yang ada didesa Pandak yaitu untuk hasil pertanian misalnya, hasil pertanian desa Pandak harus diberi cirri khas tersendiri agar lebih dikenal oleh masyrakat luas dan berawal dari hal tersebut maka desa Pandak bisa menjadi desa produksi dan mandiri. 5. Untuk menangani masalah pendidikan pemerintah desa harus bisa memotivasi masyarakat, dengan memberikan bantuan dana yang nantinya akan memebrikan

keterangaan tidak mampu kepada sekolah-sekolah. 6. Perlu adanya pengendalian arus urbanisasi dari pemerintah kota maupun pemerintah desa atau daerah asal, terutama pada momen pasca lebaran, sebab momen tersebut yang paling sering dimanfaatkan orang utuk berurbanisasi. 7. Perlu diadakan penyuluhan kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatu yang bersangkutan dengan urbanisasi. 8. Harus ada peraturan yang tegas, terutama di daerah kota tujuan urbanisasi tentang tata kota dan kependudukan. 9. Ditanamkannya rasa cinta kepada kampung halamannya sendiri semenjak kecil. 10. Memperluas dan mengembangkan lapangan kerja dan tingkat pendapatan di pedesaan, sehingga dorongan penduduk untuk berurbanisasi berkurang. 11. Pengenalan teknologi tepat guna pada masyrakat. 12. Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah. 13. Perluya kebijakan dari pemerintah, diantaranya adanya bantuan bagi masyarakat pedesaan untuk membuka usaha di daerah masing-masing.

3.6.Konsep Pengembangan Desa 1. Konsep-konsep Pengembangan Desa Konsep perencanaan pengembngan desa mencakup 5 deimensi pilar utama yaitu menyangkut tata ruang desa, sosial budaya desa, mitigasi bencana, lingkungan hidup Tata ruang desa : rehabilitasi rekonsruksi dan pengembangan desa. Selain itu juga mampu menapung pertumbuhan ruang di masa datang secara fleksibel dan mampu menampung kebutuhan perbaikan struktur tata ruang desa melalui konsolidasi lahan (jika diperlukan). Perekonomian Desa : meningkatkan penghidupan masyarakat dan pembangunan sarana ekonomi berbasis potensi likal, pengembangan usaha mikro, kelembangaan ekonomi dikaitkan dengan sumber daya15 Sosiologi PedesaanPerkembangan Desa Pandak

manusia. Sosial Budaya Desa : pembangunan pendidikan, sosial dan penguatan adat istiadat setempat dalam dalam rangka pengembangan partisipasi masyarakat yang melibatkan segenap lapisan mesyarakat, termasuk didalamnya kelompok anak-anak, pemuda dan wanita. Mitigasi Bencana : penataan ruang desa dengan fungsi khusus yaitu mitigasi bencana, berupa pembanguna ketika terjadi bencana. Lingkungan Hidup: penataan lingkungan hidup yang menjadi derah dengan yang rawan bencana dan tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan warga

keseimbangan holistic antar masyarakat.

penghijauan dan mambuat jalur hijau

sederha dalam upaya menjaga kelestarian penghidupan sebagian besar

2. Prinsip Perencanaan Partisipatif Prinsip-prinsip Partipatory Rural Appraisal (PRA) Prinsip PRA merupakan filosofi dasar metode PRA. Prinsip ini memuat sikap dan pandangan kita tentang cara mengembangkan program pembangunan yang bercita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan menghormati sesama.

Pemberdayaan, yaitu penguatan kemampuan yang telah ada dan pengalihan kemampuan baru kepada masyarakat. Penguatan masyarakat dilakukan dengan cara mendorong mereka melaksanakan semua tahap kegiatan sebagai proses saling belajar.

Mengutamakan yang terabaikan, yaitu memperhatikan kelompok masyarakat yang terpinggirkan seperti kelompok miskin, lemah terabaikan dan minoritas. Selain itu, juga berpihak kepada kelompok perempuan yang paling sedikit mendapat kesempatan menjadi pelaku aktif pembangunan.

Masyarakat sebagai pelaku utama dan pihak luar sebagai fasilitator, bahwa pihak luar memfasilitasi dan saling bertukar pengalaman dengan masyarakat, bukan mengajari, menggurui, menyuruh dan mendominasi kegiatan. Peran pihak luar akan berkurang

secara bertahap.

Saling belajar dan menghagari perbedaan, bahwa semua pihak dapat saling menyampaikan pengetahuan dan pengalamannya untuk mengkaji pemecahan masalah yang tepat guna. Mengakui nilai pengetahuan tradisional, dan pihak luar juga terbuka untuk belajar dari cara masyarakat memecahkan masalah.

Mengoptimalkan hasil, yaitu terus menerus memperbaiki lingkup dan mutu kajian informasi melalui pemahaman optimal dan kecermatan yang memadai. Pemahaman optimal dipahami, bahwa informasi yang dikumpulkan dianggap cukup menggambarkan keadaan waktu. Kecarmatan yang memadai diartikan, bahwa informasi yang dikumpulkan dapat dianggap mendekati benar.

Orientasi praktis, bahwa penerapan PRA bukan hanya untuk menggali informasi, melainkan juga untuk merancang programbersama yang ditekankan pada penguatan kemampuan swadaya masyarakat.

Keberlajutan dan waktu selang, bahwa pengembangan program berlangsung menurut daur program (yang berulang) dalam jangka waktu tertentu. Selama berproses akan selalu terjadi keadaan dan permasalahan yang selalu mengalami perubahan.

Terbuka, bahwa PRA bukanlah sebuah perangkat yang telah sempurna dan cocok mengingat PRA dirancang kondisional. Dinamika ini akan mengembangkan dan memperkaya pengalaman sebagai sebuah pembelajaran yang berharga.

17

Sosiologi PedesaanPerkembangan Desa Pandak

BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan desa Pandak termasuk dalam kategori desa swakarya atau desa yang sedang berkembang. Munurut data dari jumlah penduduk yang ada usia produktif lebih banyak daripada usia tidak produktif Tingkat pendidikan di Desa Panndak masih tegolong rendah dan kurangnya dana untuk melanjutkan kejenjang berikutnya Anggkapenganguran masih tergolong tinggi.

4.2. Saran Sebaiknya masyarakat desa pandak yang paling utama adalah memperhatikan masalah pendidikan. Karena dengan pendidikan akan meningkatkan sumberdaya manusia yang lebih bermutu.

DAFTAR PUSTAKA Shahab, K.2007. Sosiologi Pedesaan. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media Adhyzal, K. 2000. Tipe-tipe Desa.www. Pedesaan.com Daldjoeni N, 1986.Masalah Penduduk dalam Fakta dan Angka. Alumni Bandung

19

Sosiologi PedesaanPerkembangan Desa Pandak

top related