model budidaya pertanian desa berbasis local wisdom...

12
82 Lampiran 2

Upload: dinhcong

Post on 19-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Model Budidaya Pertanian Desa Berbasis Local Wisdom ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3320/11/LAPPEN_Suprihati... · Makalah ini disusun berdasarkan hasil ... mendasari aneka

82

Lampiran 2

Page 2: Model Budidaya Pertanian Desa Berbasis Local Wisdom ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3320/11/LAPPEN_Suprihati... · Makalah ini disusun berdasarkan hasil ... mendasari aneka

83

Page 3: Model Budidaya Pertanian Desa Berbasis Local Wisdom ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3320/11/LAPPEN_Suprihati... · Makalah ini disusun berdasarkan hasil ... mendasari aneka

84

Ngrowot dalam Perspektif Kemandirian Pangan dan Energi Berbasis

Pertanian (Sumbangan dari Pengetahuan dan Kearifan Lokal)*

Suprihati1, Yuliawati

2, dan H. Soetjipto

3

1Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Kristen Satya

Wacana, Jl. Diponegoro 52-58 Salatiga 50711 2Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Kristen Satya Wacana,

Jl. Diponegoro 52-58 Salatiga 50711 3Program Studi Kimia Fakultas Sains Matematika Universitas Kristen Satya

Wacana, Jl. Diponegoro 52-58 Salatiga 50711

Email:[email protected]

*Disampaikan pada Seminar Nasional di UNS Surakarta, 17 April 2013

ABSTRAK

Ngrowot atau perilaku makan berbasis non-nasi adalah pengetahuan lokal yang

dikembangkan untuk menghadapi musim paceklik sulit pangan. Kemudian

berkembang menjadi kearifan lokal untuk berdamai dengan alam melalui adaptasi

terhadap perubahan lingkungan. Tulisan ini bertujuan mengkaji kontribusi

ngrowot dalam perspektif kemandirian pangan dan energi berbasis pertanian

sebagai sumbang peran dari pengetahuan dan kearifan lokal. Hasil kajian

menunjukkan bahwa: (1) dalam pengembangan energi berbasis pertanian perlu

tetap memprioritaskan kecukupan pangan, (2) ngrowot memiliki peran penting

yang mendasari penganekaragaman sumber karbohidrat dengan mengoptimalkan

peran dari sumberdaya karbohidrat lokal menuju kemandirian pangan, (3) untuk

meningkatkan peran dan diminati banyak orang, ngrowot perlu dikemas ala kini

yang menyangkut soal kuliner maupun industri pangan sehingga keefektifannya

meningkat dan memberikan nilai tambah bagi pelaku bisnisnya.

Kata kunci: Ngrowot, pengetahuan dan kearifan lokal, kemandirian pangan,

energi berbasis pertanian

PENDAHULUAN

Peningkatan populasi manusia mengandung konsekuensi logis pada

tantangan pemenuhan kecukupan kebutuhan pangan. Perubahan iklim dan

pemanasan global mempengaruhi produksi pangan dan potensial mengancam

kecukupan pangan. Selain itu, krisis energi bahan bakar minyak, mendorong

manusia mencari alternatif sumber energi lain, salah satunya adalah energi

berbasis pertanian (Agrofuel). Dalam pelaksanaannya sering terjadi benturan

kepentingan antara pemenuhan kebutuhan pangan dan sumber energi alternatif

Page 4: Model Budidaya Pertanian Desa Berbasis Local Wisdom ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3320/11/LAPPEN_Suprihati... · Makalah ini disusun berdasarkan hasil ... mendasari aneka

85

tersebut, terutama pada masyarakat yang menumpukan sumber pangan pada

macam pangan yang terbatas.

Budaya ngrowot yang banyak dilakukan oleh para sesepuh menyiratkan

kearifan menyikapi ketergantungan sumber pangan pada jenis tertentu dan

menarik untuk dikaji keterkaitannya dengan program ketahanan pangan yang pada

tataran kemandirian berkenaan dengan aspek kedaulatan pangan dan penyediaan

energi. Tulisan ini bertujuan mengkaji kontribusi ngrowot dalam perspektif

kemandirian pangan dan energi berbasis pertanian sebagai sumbang peran dari

pengetahuan dan kearifan lokal.

METODE PENELITIAN

Makalah ini disusun berdasarkan hasil kajian pustaka yang

disistematisasikan sebagai berikut: Pangan dan Energi; Ngrowot, pengetahuan dan

kearifan lokal; Ngrowot dan Kemandirian Pangan; Kemasan Ngrowot Masa Kini.

HASIL KAJIAN

Pangan dan Energi

Di Indonesia ancaman kelaparan dan kekurangan gizi pada balita yang kerap

ditayangkan di TV ataupun berita koran, membuat kita terhenyak. Indonesia yang

terkenal gemah ripah loh jinawi tak luput dari masalah kecukupan pangan. Bila

saat ini Indonesia berada pada kondisi rawan pangan, bukan semata karena tidak

cukupnya pangan tetapi lebih karena pangannya tergantung dari pihak lain dan

bertumpu pada jenis pangan tertentu. Makanan utama masyarakat Indonesia

bertumpu pada nasi, persepsi masyarakat, belum makan kalau belum makan nasi.

Semakin menipisnya cadangan minyak bumi menyebabkan krisis energi

bahan bakar minyak, mendorong manusia mencari alternatif sumber energi lain,

salah satunya adalah energi bersumber produk pertanian (Agrofuel). Berbagai

alternatif sumber energi dikembangkan misalnya sumber biodiesel dari kelapa

sawit, algae hingga penggalakan budidaya jarak,yang konon pada masa

penjajahan Jepangpun menjadi sumber penerangan masyarakat kita. Sumber

energi lain adalah produksi bioetanol dari tebu, jagung, singkong, maupun sagu

Page 5: Model Budidaya Pertanian Desa Berbasis Local Wisdom ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3320/11/LAPPEN_Suprihati... · Makalah ini disusun berdasarkan hasil ... mendasari aneka

86

dimana ketiga sumber terakhir menjadi bahan makan pokok bagi sebagian

masyarakat.

Dalam pelaksanaannya sering terjadi benturan kepentingan antara

pemenuhan kebutuhan pangan dan sumber energi alternatif tersebut, terutama

pada masyarakat yang menumpukan sumber pangan pada macam pangan yang

terbatas. Contohnya negara Kuba produsen gula terbesar membuat energi dari

tebu, terjadi trade off antara nilai ekspor gula dan impor energi. Semangat

Amerika menggunakan jagung sebagai sumber energi menuai protes dengan

meningkatnya harga tortilla, makanan pokok Meksiko yang berbahan baku

jagung. Negara China, dengan tegas melarang penggunaan jagung sebagai sumber

energi, dengan lebih mengutamakan kepentingan jagung sebagai makanan pokok

manusia dan mencoba mengembangkan alternatif sumber energi yang lain. Alih

rupa produk dalam pendekatan zero emission industry melalui 4F, food, feed, fuel

dan fertilizer, menempatkan pemenuhan kebutuhan pangan sebagai prioritas

utama. Belajar dari contoh tersebut, dalam pengembangan energi berbasis

pertanian perlu tetap memprioritaskan kecukupan pangan.

Ngrowot, pengetahuan dan kearifan lokal

Pengetahuan lokal merupakan tradisi maupun praktik-praktik yang

berlangsung secara turun temurun di suatu wilayah. Pengetahuan tersebut

merupakan hasil belajar masyarakat yang berkembang seiring dengan waktu,

didasarkan pada pengamatan dan pengalaman (ilmu titen) yang kemudian

berkembang menjadi persepsi masyarakat lokal atas suatu keadaan. Menurut

Yuwono (2012) untuk mempelajari permasalahan dapat dipergunakan pendekatan

kawruh dan ngelmu yang saling melengkapi. Pengetahuan lokal tidak selalu harus

dikaitkan dengan predikat tidak ilmiah (Anshoriy dan Sudarsono, 2008; Indiyanto,

2012).

Kearifan lokal meliputi semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman

atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia

dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis (Keraf, 2002). Semua bentuk

kearifan lokal ini dihayati, dipraktekkan, diajarkan dan diwariskan dari generasi

ke generasi sekaligus membentuk pola perilaku manusia terhadap sesama

Page 6: Model Budidaya Pertanian Desa Berbasis Local Wisdom ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3320/11/LAPPEN_Suprihati... · Makalah ini disusun berdasarkan hasil ... mendasari aneka

87

manusia, alam maupun gaib. Mengacu pemahaman tersebut kearifan memiliki ciri

milik komunitas, pengetahuan ‘bagaimana’, bersifat holistik, mencakup aktivitas

moral serta bersifat spesifik lokasi (akomodasi keragaman budaya).

Hibridisasi antara sains dengan pengetahuan lokal pada suatu ekosistem

menunjukkan bahwa kedua entitas pengetahuan tersebut dapat saling mengisi dan

melengkapi (Hidayat dkk., 2010). Pengembangan teknologi berdasarkan kajian

pengetahuan dan kearifan lokal mencakup bidang yang cukup luas semisal inovasi

ekologi konservasi pertanian berbasis kopi (Mulyoutami dkk., 2004),

pemberdayaan masyarakat (Saharuddin, 2009), mitigasi resiko bencana

(Indiyanto, 2012). Hal ini menunjukkan bahwa pada ekosistem yang rapuh,

kearifan lokal merupakan sumber inovasi yang sangat berharga dalam mewarnai

teknologi untuk menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan.

Ngrowot adalah tindakan mengkonsumsi krowotan, yaitu pala kependhem

misalnya ketela dan ubi jalar. Ada juga yang mengartikan ngrowot dengan hanya

mengkonsumsi ubi-ubian dan buah-buahan, namun beberapa orang menyebut

perilaku mengkonsumsi buah-buahan dengan istilah ‘ngalong’ (mengingatkan kita

pada perilaku kalong yang makan buah-buahan). Pendapat lain menyatakan

ngrowot berarti hanya makan ketela, ubi jalar, talas, uwi, ganyong, maupun garut.

Dalam artian luas ngrowot bermakna menumpukan sumber tenaga dari sumber

karbohidrat lokal selain beras. Pada masyarakat yang menumpukan sumber

karbohidrat pada nasi, ngrowot merupakan cikal bakal dari istilah diversifikasi

pangan. Hal ini menunjukkan kearifan budaya lokal, leluhur kita telah

menerapkan diversifikasi pangan bahkan sebelum istilah ini marak

diperkenalkankan.

Budaya ngrowot meniadakan/mengurangi ketergantungan pada beras yang

membutuhkan infrastruktur mahal. Berarti juga pendayagunaan sumberdaya lokal

pekarangan yang bersifat tahan naungan, tegalan dengan input rendah, dan

bertujuan memenuhi kecukupan gizi dengan swadaya lokal.

Selain makna harafiah dari pola konsumsi ngrowot, didalamnya tergantung

makna filosofis yang bersifat fundamental. Makna kebersahajaan,

mengoptimalkan potensi lokal yang ada, sebagai ungkapan keprihatinan,

Page 7: Model Budidaya Pertanian Desa Berbasis Local Wisdom ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3320/11/LAPPEN_Suprihati... · Makalah ini disusun berdasarkan hasil ... mendasari aneka

88

‘lantaran’/laku untuk menata hati menggapai cita-cita yang lebih hakiki maupun

pernyataan manusia sebagai bagian dari keutuhan alam ciptaan Tuhan.

Ngrowot dan Kemandirian Pangan

Kedaulatan pangan adalah hak rakyat untuk menentukan dan mengatur

sendiri tentang pangan dan pertaniannya. Hal ini bermanfaat untuk melindungi

dan mengatur produksi pertanian domestik, mencakup juga pengaturan masalah

perdagangan yang semuanya bermuara pada pencapaian tujuan pembangunan

yang berkesinambungan.

Kedaulatan pangan juga menentukan sejauh mana kewenangan rakyat untuk

memenuhi sendiri/swasembada kebutuhan pangannya. Hal ini tidak berarti

kedaulatan pangan menentang ataupun anti impor, namun lebih pada bagaimana

masyarakat menghargai serta memprioritaskan produksi pangan sendiri yang

berkelanjutan, yang aman terhadap kesehatan serta ramah lingkungan.

Kedaulatan pangan juga mengandung aspek keadilan yang berarti harga pangan

tidak merugikan petani namun disisi lain masih terjangkau oleh pembeli.

Penetapan status kecukupan pangan berdasarkan suatu jenis tertentu

menunjukkan adanya gejala pemasungan kedaulatan/penyerahan

kebebasan/kemerdekaan menentukan pola makan termasuk penetapan jenis yang

dimakan. Dan pada gilirannya akan membahayakan status kecukupan pangan

masyarakat. Dari aspek ini bisa dikatakan budaya ngrowot menjadi salah satu cara

mencapai kedaulatan pangan.

Ketahanan pangan sangat perlu diintegrasikan dengan potensi setempat.

Beberapa wilayah Indonesia kaya akan sumber karbohidrat berupa sagu, ketela

rambat, jagung maupun singkong. Budiyanto (2010) menyusun model

Pengembangan Ketahanan Pangan Berbasis Pisang dengan Revitalisasi Nilai

Kearifan Lokal dan Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani untuk Kabupaten

Malang, Lumajang, Blitar.

Ngrowot memiliki peran penting yang mendasari penganekaragaman sumber

karbohidrat dengan mengoptimalkan peran dari sumberdaya karbohidrat lokal

menuju kemandirian pangan. Mengambil esensi ngrowot sebagai cara

diversifikasi pangan, sumbangan energi setara dengan 100 g nasi dapat digantikan

Page 8: Model Budidaya Pertanian Desa Berbasis Local Wisdom ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3320/11/LAPPEN_Suprihati... · Makalah ini disusun berdasarkan hasil ... mendasari aneka

89

dengan 100 g singkong atau 50 g bihun atau 50 g jagung atau 200 g kentang atau

50 g sagu ataupun 150 g ubi. Ubi-ubian kaya serat akan membantu proses

pencernaan, beberapa ubi berwarna misalnya ubi kuning mengandung beta

karoten maupun ubi ungu disinyalir mempunyai kemampuan zat antioksidan.

Memang perlu diwaspadai kandungan asam sianida pada ubi kayu, namun dengan

pencucian, perendaman maupun pemilihan jenis, kelemahan ini dapat diatasi.

Selain itu beberapa ubi berpotensi menghasilkan banyak gas selama proses

pencernaan sehingga berpotensi menyebabkan kembung, perut terasa sebah.

Page 9: Model Budidaya Pertanian Desa Berbasis Local Wisdom ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3320/11/LAPPEN_Suprihati... · Makalah ini disusun berdasarkan hasil ... mendasari aneka

90

Kemasan Ngrowot Masa Kini

Untuk melestarikan dan mendayagunakan budaya ngrowot tentunya perlu

dilakukan modifikasi bentuk sehingga lebih dekat dengan kekinian (Suprihati,

2012). Perlu dipikirkan bentuk ngrowot yang lebih praktis misalnya dengan cara

ubi terlebih dulu dibentuk tepung (Widowati, 2009). Tepung ubi ini mempunyai

banyak kelebihan dibanding bentuk aslinya karena tepung dapat diperkaya

(fortifikasi) dengan vitamin maupun mineral, mudah disimpan, fleksibel dalam

pengolahan, penyajian dapat disesuaikan dengan selera masyarakat kini.

Ngrowot perlu disesuaikan dengan budaya setempat. Kesukaan masyarakat

terhadap pangan berupa butiran beras, mendasari aneka rakitan beras dari berbagai

sumber pangan lain semisal ‘beja’ atau beras jagung. Belajar dari Cina, bihun dan

mie dengan bahan baku ubi dan talas sudah diperdagangkan secara luas, dengan

memanfaatkan budaya lokal kebiasaan masyarakat Cina menyantap mie. Bahkan

lebih mencengangkan konsumsi masyarakat Indonesia terhadap mie instant

meningkat terus. Muncul juga gejala konsumsi mie instant di pedesaan lebih

tinggi dibanding di daerah perkotaan, alasan kepraktisan menjadi daya pikat

utamanya. Bahan baku mie berasal dari impor, teknologi pengolahan aneka

tepung lokal menjadi produk mie berpeluang menjadi bentuk ngrowot model kini

ditandai saat ini di pasaran banyak beredar bihun jagung.

Dari aspek kuliner dapat ditingkatkan variasi cara memasak untuk

menghasilkan aneka ragam makanan sesuai dengan selera modern. Hal ini

melahirkan tantangan bagi industri pengolahan maupun jasa kuliner. Pada

gilirannya akan meningkatkan nilai tambah dari produk aslinya, membuka

lapangan pekerjaan baru, menambah pendapatan pelaku bisnis. Bisa dibayangkan

perbedaan ‘gengsi’ sarapan pagi makan cornflakes versus grontol meski sama-

sama sarapan jagung. Kudapan kue berbahan dasar tepung ganyong dan garut,

maupun gethuk singkong tak kalah menariknya dengan kue lain yang dipajang di

bakery. Nikmatnya pancake berbahan dasar ubi terasa ‘maknyuss’ dan itu

merupakan wajah lain dari serabi.

Gerakan ngrowot sebagai alternatif konsumsi karbohidrat non-nasi untuk

mencapai kemandirian pangan tidak bisa digulirkan begitu saja diperlukan

lokomotif penarik dan pendorongnya. Perlu pemimpin kharismatik masyarakat

Page 10: Model Budidaya Pertanian Desa Berbasis Local Wisdom ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3320/11/LAPPEN_Suprihati... · Makalah ini disusun berdasarkan hasil ... mendasari aneka

91

lokal yang didukung oleh birokrasi struktural. Penciptaan peran model yang

mampu menjembatani dan fasih berbicara dengan dua bahasa yaitu bahasa sains

dan bahasa pengetahuan kearifan lokal sebagai agen pembaharu menjadi sangat

penting (Indiyanto, 2012). Melalui sosok model panutan inilah pencitraan

ngrowot sebagai budaya menuju kemandirian pangan dan energi berbasis

pertanian dibangun. Sebagai rangkuman, model Ngrowot dalam Perspektif

Kemandirian Pangan dan Energi Berbasis Pertanian (Sumbangan dari

Pengetahuan dan Kearifan Lokal) disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Model Ngrowot dalam Perspektif Kemandirian Pangan dan Energi

Berbasis Pertanian (Sumbangan dari Pengetahuan dan Kearifan Lokal)

KESIMPULAN

Hasil kajian menunjukkan bahwa:

(1) dalam pengembangan energi berbasis pertanian perlu tetap memprioritaskan

kecukupan pangan,

(2) ngrowot memiliki peran penting yang mendasari penganekaragaman sumber

karbohidrat dengan mengoptimalkan peran dari sumberdaya karbohidrat

lokal menuju kemandirian pangan,

Teknologi pangan dan

kreasi jasa boga

Pencitraan oleh

panutan

Spesifik lokasi

budaya

Ngrowot menuju

kemandirian

pangan dan energi

Page 11: Model Budidaya Pertanian Desa Berbasis Local Wisdom ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3320/11/LAPPEN_Suprihati... · Makalah ini disusun berdasarkan hasil ... mendasari aneka

92

(3) untuk meningkatkan peran dan diminati banyak orang, ngrowot perlu

dikemas ala kini yang menyangkut soal kuliner maupun industri pangan

sehingga keefektifannya meningkat dan memberikan nilai tambah bagi

pelaku bisnisnya.

Page 12: Model Budidaya Pertanian Desa Berbasis Local Wisdom ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3320/11/LAPPEN_Suprihati... · Makalah ini disusun berdasarkan hasil ... mendasari aneka

93

UCAPAN TERIMA KASIH

Kepada Dikti atas pendanaan Riset Unggulan Perguruan Tinggi TA 2013.

DAFTAR PUSTAKA

Anshoriy, N. dan Sudarsono, 2008. Kearifan Lingkungan dalam Perspektif

Budaya Jawa. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Pp 321.

Budiyanto, M.A.K., 2010. Model Pengembangan Ketahanan Pangan Berbasis

Pisang dengan Revitalisasi Nilai Kearifan Lokal. Jurnal Teknik Industri,

Vol. 11, No. 2, Agustus 2010: 170–177.

Hidayat,T., N.K. Panjaitan, A.H. Dharmawan, M.T. Wahyu dan F. Sitorus, 2010.

Kontestasi Sains dengan Pengetahuan Lokal Petani dalam Pengelolaan

Lahan Rawa Pasang Surut. Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi,

Komunikasi, dan Ekologi Manusia. April, Vol 4 No 1:1-16.

Indiyanto, A., 2012. Risiko Bencana, Mempertemukan Sains dan Pengetahuan

Lokal. Indiyanto, A. dan A. Kuswanjono. Respons Masyarakat Lokal Atas

Bencana (pp.25-43). Bandung: Mizan Pustaka - Program Studi Agama dan

Lintas Budaya, Sekolah Pascasarjana UGM.

Keraf, A.S, 2002. Etika Lingkungan. Penerbit Kompas, Jakarta. Pp 322.

Mulyoutami E, Stefanus E, Schalenbourg W, Rahayu S and Joshi L. 2004.

Pengetahuan lokal petani dan inovasi ekologi dalam pengelolaan

sumberdaya alam pada pertanian berbasis kopi di Sumberjaya, Lampung

Barat. AGRIVITA. 26. (1): 98-106.

Saharuddin, 2009. Pemberdayaan Masyarakat Miskin Berbasis Kearifan Lokal.

Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi

Manusia. April, Vol 4 No 1:17-44.

Suprihati, (10-8-2012). ‘Ngrowot’ dan Kedaulatan Pangan (Sumbangan dari

Kearifan Budaya Lokal). [26 2 2013],

[http://suprihati.wordpress.com/2012/08/10/ngrowot-dan-kedaulatan-

pangan-sumbangan-dari-kearifan-budaya-lokal/]

Widowati, S., 2009. Tepung Aneka Umbi Sebuah Solusi Ketahanan Pangan.

Tabloid Sinar Tani, 6 Mei 2009

Yuwono, P., 2012. Sang Pamomong. Menghidupkan Kembali Nilai-nilai Luhur

Manusia Jawa. Adiwacana, Yogyakarta. Pp 185.