majalah detik 155
Post on 04-Feb-2018
296 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
1/177
EDISI 155 | 17 - 23 NOVEMBER 2014
DRAMA PELANTIKAN AHOK
MENUMPAN
G
HEBOHAADC
SENGKARUTWARISAN
SUKARNO
EDISI 155 | 17 - 23 NOVEMBER 2014
DRAMA PELANTIKAN AHOK
MENUMPAN
G
HEBOHAADC
SENGKARUTWARISAN
SUKARNO
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
2/177
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
3/177
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
4/177
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja pertama ke forum APEC dan ASEAN. Dengan gaya khasnya, Jokowi mampu menariksimpati dan perhatian masyarakat global. Dari para CEO hingga kepala negara dan pemerintahan.
LENSA
MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014
TAPUNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR
JOKOWIGO INTERNATIONAL!
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
5/177
Jokowi-Iriana bersisian dengan Obama pada sesi foto APEC di Beijing, Selasa (11/11). (Kim Kyung-hoon/REUTERS)
LENSA
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
6/177
Jokowi berdialog dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama (atas). Jokowi saat mengunjungi kawasan Pelabuhan Tianjin, Cina. (KimKyung-hoon/REUTERS | Rusman/SETPRES)
LENSA
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
7/177
Jokowi tampil santai dan penuh humor seperti terekam saat sesi foto APEC di Beijing, Selasa (11/11). (Kim Kyung-hoon/REUTERS)
LENSALENSA
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
8/177
Jokowi bergandengan erat dan berbincang rileks dengan pimpinan negara-negara ASEAN di Myanmar, Rabu (12/11). (Soe Zeya Tun/REUTERS)
LENSA
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
9/177
Jokowi dilepas Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh saat meninggalkan Jakarta, Sabtu (8/11). (Laily/SETPRES)
LENSA
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
10/177
Dalam sesi foto ini, Jokowi berada di antara Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Posisi tersebut bisa menyimbolkanperan Indonesia yang sangat menentukan bagi negara-negara besar, seperti Amerika dan Cina. (Kim Kyung-hoon/REUTERS)
LENSA
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
11/177
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
12/177
NASIONAL
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
KETUA Dewan Pertimbangan Partai
Golkar Akbar Tandjung diam-diam
menyelinap lewat pintu belakang
kantor Dewan Pimpinan Pusat Par-
tai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu malam, 12
November lalu. Padahal saat itu para juru warta
sudah menunggunya di pintu depan.Melihat Akbar masuk, wartawan pun menge-
jarnya. Namun, tak lama berselang, Ketua DPP
Golkar Priyo Budi Santoso datang lewat pintu
depan. Konsentrasi jurnalis pun terpecah. Saya
mau menyalami Pak Akbar dulu, kata Priyo
sembari menghampiri seniornya itu.
Pertanyaan para jurnalis malam itu akhirnya
terjawab. Akbar bersama 14 anggota Dewan
Pertimbangan Partai Golkar bertemu dengan
para calon Ketua Umum Golkar. Selain Priyo,
kandidat pengganti Aburizal Bakrie yang ikut
pertemuan adalah Wakil Ketua Umum Agung
Laksono, Zainudin Amali, Hajriyanto Thohari,dan Airlangga Hartanto. Sedangkan dua calon
lain, M.S. Hidayat dan Agus Gumiwang Kar-
tasasmita, berhalangan.
Para calon ketua umum itu didampingi ini-
siator regenerasi kepemimpinan Partai Golkar,
Agun Gunandjar Sudarsa. Mereka resah lan-
Pertemuan para kandidatKetua Umum Golkar diHotel Dharmawangsa,Jakarta, Jumat (7/11).
RENGGA SANCAYA/DETIKCOM
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
13/177
NASIONAL
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
taran mencium adanya upaya mempercepat
jadwal musyawarah nasional, yang semestinya
digelar pada awal 2015, menjadi 27 November
mendatang di Bandung.
Upaya mempercepat munas, yang menga-
gendakan pemilihan ketua umum, dianggap
memuluskan langkah Aburizal Bakrie, yang ber-
niat kembali menduduki jabatan ketua umum.
Sementara itu, calon ketua umum lain tidak
punya cukup waktu untuk melobi pemegang
suara dan melakukan konsolidasi jika munas
digelar 27 November ini.
Untuk menang, harus mendapatkan suara
DPD (dewan pimpinan daerah) tingkat II dan
DPD I, ujar salah satu calon yang meminta
namanya dirahasiakan.
Salah satu syarat pengajuan calon Ketua
Umum Golkar adalah mendapat dukungan
minimal 30 persen suara DPD tingkat II. Nah,
tebersit kabar, aturannya akan diubah menjadi
plus 30 persen suara DPD I. Syarat ini dianggap
bisa menghambat para kandidat lainnya.
Adapun bagi Aburizal atau Ical, skenario ini
bakal memudahkannya melenggang kembalike kursi ketua umum. Ada upaya agar pemili-
han Ical sebagai ketua umum dilakukan secara
aklamasi, tuturnya.
Skenario tersebut kabarnya akan digolkan
oleh kubu pendukung Ical dalam rapat pimpi-
nan nasional di Yogyakarta, 17-19 November
mendatang. Duduk sebagai ketua rapimnas
adalah Nurdin Halid, yang dikenal dekat den-
gan Aburizal.
Upaya ini tentu membuat para kandidat
resah. Mereka pun ramai-ramai menghadap
Akbar Tandjung. Kami meminta Bang Akbar
turun tangan, ucap Agun Gunandjar. Adapun
Aburizal Bakrie didampingiistri turun dari helikopteruntuk bertemu dengansimpatisannya dalamkampanye terbuka PartaiGolkar di Lapangan Irekap,Cilodong, Depok, Jawa Barat,Maret lalu.
INDRIANTO EKO SUWARSO/ANTARA
FOTO
NASIONAL
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
14/177
NASIONAL
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
Akbar, seusai pertemuan, menyarankan kepa-
da DPP Golkar agar munas tetap digelar pada
awal 2015.
Pernyataan senada dilontarkan Agung Lak-
sono. Mantan Menteri Koordinator Kesejahter-
aan Rakyat ini mengatakan siapa pun bisa maju
sebagai ketua umum asalkan dilakukan secara
fair. Tapi Agung mengaku menemukan kejang-
galan yang dilakukan DPP untuk memenang-
kan salah satu calon.
Meminjam rapimnas itu untuk apa ka-lau bukan untuk memperkokoh kekua-
tan? Sebab, munas kan sudah disepakati
(digelar pada) 2015 dan bisa diputuskan
di DPP. Kami berharap Bang Akbar bisa
menasihati DPP, ujar Agung.
Agenda rapimnas juga dicurigai se-
bagai ajang untuk menetapkan jadwal
munas yang dipercepat itu serta menambah
persyaratan dukungan bagi kandidat yang ber-
niat maju dalam pemilihan. Apalagi penetapan
panitia rapimnas terkesan diam-diam.
Rapimnas yang akan digelar 17 November
seharusnya lewat rapat pleno dulu. Tapi kok
malah dibentuk panitianya. Padahal rapimnas
bukan menentukan panitia, tapi temanya apa,
agendanya, tutur Priyo.
Bahkan bekas Wakil Ketua DPR ini menden-
gar, sebelum rapimnas, ada rapat konsultasi di
Bali yang dihadiri beberapa ketua DPP saja. Dari
pertemuan itu, tercetus ide, dalam rapimnas
akan ditetapkan bahwa acara munas digelar
pada 27 November 2014.
Baru kali ini merasa langit menyandung ke Gol-
kar. Kami tidak boleh tinggal diam melihat kondisiini. Berharap Wantim (Dewan Pertimbangan)
memberi saran. Saya menyarankan ARB (Aburizal
Bakrie) untuk tidak maju, ucap Priyo.
Priyo sewot setelah menerima laporan ada
larangan bagi ketua-ketua DPD di Sumatera,
Kalimantan, Maluku, dan beberapa daerah lain
untuk ditemui para kandidat ketua umum. Be-
lum lagi ada upaya menambah-nambah syarat
dukungan untuk mempersulit calon lain.
Tidak boleh ada rancangan lain yang bisa
dinilai sebagai menjegal, seperti harus 30 pers-
en dukungan DPD II dan DPD I. Itu tidak sesuai
AD/ART, Priyo menegaskan.
Sayamenyarankan
ARB untuktidak maju.
Priyo Budi Santoso
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
15/177
NASIONAL
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
Namun Priyo mempersilakan jika Ical ber-
niat maju kembali. Hanya, kata Priyo, Ical harus
berkaca. Sebab, para ketua umum sebelumnya
yang pernah meraih prestasi tinggi, bahkan ada
yang mencapai 320 kursi di DPR, tidak maju lagi
dalam pemilihan ketua umum.
Kabar majunya Ical dipastikan SekretarisJenderal Golkar Idrus Marham. Menurut Idrus,
sebagian besar DPD masih menginginkan Ical
sebagai ketua umum. Angka dukungan disebut-
sebut mencapai 80 persen. Namun, bagi Priyo,
hal itu dianggap klaim semata. Sebaliknya, ia
banyak menerima pesan singkat (SMS) dari
petinggi Golkar daerah yang justru tak meng-
inginkan Aburizal maju kembali.
Menurut Priyo, selama masa kepemimpinan
Ical, Golkar terpuruk dalam banyak hal. Salah
satunya kekalahan di pemilihan umum legislatif
dan pemilu presiden. Kegiatan partai juga tidak
berjalan demokratis. Orang yang tidak setuju
langsung di-plt (diganti oleh pelaksana tugas).
Lihat saja (pengurus) di Papua dan Sulawesi
Barat, tuturnya.
Namun aneka tudingan itu dibantah politikusGolkar, Bambang Soesatyo. Kepada majalah
detik, ia mengatakan agenda munas didahului
dengan rapimnas, yang dihadiri 34 ketua DPD
I. Dari rapimnas itu, baru kemudian ditetapkan
jadwal munas.
Jadi enggak ujug-ujug. Kami juga enggak
tahu kapan munas dilakukan karena waktunya
akan ditetapkan saat rapimnas, ujar Bambang.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini juga
tak melihat kegagalan Ical sebagai pucuk pimpi-
nan Partai Beringin. Ia malah balik menuding
pihak-pihak yang menuduh Ical punya rencana
tersembunyi di balik rapimnas, dan tidak kon-
Suasana kampanye PartaiGolkar untuk pemilihanumum legislatif di LapanganBumi Tamalanrea Permai,Makassar, Sulawesi Selatan,April lalu.
SAHRUL MANDA TIKUPADANG/ANTARA
FOTO
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
16/177
NASIONAL
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
sisten. Sebab, mereka sebelumnya mendesak
munas diadakan secepatnya, kalau bisa sebe-
lum Oktober.
Tapi, kata Sekretaris Fraksi Golkar di DPR ini,
ketika kursi-kursi menteri sudah terisi, merekayang mendesak percepatan justru meminta
munas digelar tahun depan. Ini kan aneh, tu-
turnya.
Adapun Aburizal, saat ditemui di kantor DPP
Golkar pada Kamis, 13 November lalu, menga-
takan konsisten dengan sikap terdahulu. Saya
konsisten dengan jawaban saya dari dulu bah-
wa (munas) harus Januari atau Februari 2015,
ucap bos grup usaha Bakrie ini.
Sayang, ia enggan memastikan apakah mu-nas digelar awal tahun depan. Sebab, kepu-
tusan tertinggi partai setelah munas adalah
rapimnas. Jadi jadwal munas bisa saja berubah
jika perwakilan daerah di rapimnas mengingin-
kan lain.nDEDEN G., JAFFRY PRABU PRAKOSO | DIM
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
Aburizal dalam acarahalalbihalal Partai Golkar
beberapa waktu lalu.
HASAN/DETIKCOM
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
17/177
MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014
NASIONAL
KETUA DPRD DKI JAKARTA MEMUTUSKAN MELANTIK BASUKI TJAHAJAPURNAMA SEBAGAI GUBERNUR. DITOLAK KUBU KOALISI MERAH PUTIH.
BEDA PENDAPAT DALAM MENAFSIRKAN PERPU PILKADA.
GUBERNUR AHOK
AKHIRNYA...
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
18/177
MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014
NASIONAL
S
TATUS Pelaksana Tugas Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
akhirnya ditegaskan oleh Ketua
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Prasetyo Edi Marsudi. Sebelum menutup
rapat pimpinan DPRD DKI Jakarta, Kamis, 13
November lalu, Prasetyo mengatakan tetap
akan mengumumkan Basukibiasa disapa
Ahoksebagai Gubernur DKI Jakarta dalam
rapat paripurna yang digelar esok harinya.
Politikus Partai Demokrasi IndonesiaPerjuangan itu mempersilakan jika ada anggota
Dewan yang tidak setuju Ahok dilantik sebagai
gubernur. Tapi Prasetyo menyebutkan harus
tegas mengambil keputusan.
Kita (DPRD) dikasih surat, punya tanggung
jawab. Hari ini saya tegaskan, besok (Jumat,
14 November 2014) jam 10.30 WIB, kuorum
tidak kuorum, akan saya umumkan status
Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, kata
Prasetyo, yang langsung menutup rapat
dengan mengetuk palu sebanyak tiga
kali.
Rapat pimpinan di lantai 10
gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih,
Jakarta Pusat, itu hanya berlangsung 30 menit.
Pertemuan dihadiri tiga Wakil Ketua DPRD,
yakni Muhammad Taufik (Partai Gerindra),
Ferrial Sofyan (Demokrat), dan Triwisaksana
(Partai Keadilan Sejahtera), serta pimpinan
fraksi-fraksi.
Surat yang dimaksud Prasetyo adalah
surat yang dikirim oleh Direktur Jenderal
Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri
Djohermansyah Djohan pada 28 Oktober 2014.
Terhitung sejak tanggal tersebut, kementerianyang dipimpin Tjahjo Kumolo itu memberi
tenggat waktu 18 hari kepada DPRD untuk
melantik Ahok sebagai Gubernur DKI. Jika
tidak, Mendagri yang akan mengambil alih
pelantikan Basuki.
Sebelumnya, kepastian mengenai status
Ahok, apakah otomatis dilantik sebagai
Gubernur DKI Jakarta atau tidak, sempat
terkatung-katung. Penyebabnya, sebagian
anggota DPRD Jakarta, khususnya dari fraksi
partai Koalisi Merah Putih, menolak Ahok naik
pangkat dari wakil gubernur menjadi gubernur
menggantikan Joko Widodo atau Jokowi, yang
kini menjabat Presiden RI.
Ketua DPRD DKI JakartaPrasetyo Edi Marsudi
DETIKCOM
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
19/177
MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014
NASIONAL
Tokoh yang paling keras menentang Ahok
dilantik adalah Wakil Ketua DPRD Muhammad
Taufik. Politikus partai besutan Prabowo
Subianto itu tetap menolak keputusan Prasetyomengukuhkan Ahok sebagai orang nomor
satu Ibu Kota. Taufik mengklaim itu adalah
keputusan sepihak dan melanggar tata tertib.
(Pelantikan) ada mekanismenya sendiri. Ini
organisasi negara, bukan main-main, ujarnya
dalam rapat.
Taufik selama ini rajin menggalang rekan-
rekannya di koalisi pendukung Prabowo itu
untuk menolak pelantikan Ahok. Bersama
politikus PPP, Abraham Lunggana alias Lulung,Taufik juga menemui massa Front Pembela
Islam, yang menggelar unjuk rasa di depan
gedung DPRD DKI, Senin pekan lalu, untuk
menuntut Ahok diberhentikan.
Dalam kepengurusan Koalisi Merah Putih DKI
Jakarta, Taufik duduk sebagai ketua. Sedangkan
Sidang Paripurna DPRDuntuk mengukuhkanBasuki Tjahaja Purnamasebagai Gubernur Jakarta,Jumat (14/11). Sidang takdihadiri anggota Dewandari Koalisi Merah Putih.
HASAN/DETIKCOM
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
20/177
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
21/177
MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014
NASIONAL
keinginan kami. Itu ada payung hukumnya,
Pasal 203 (Perpu 1/2014) itu, ucap Jhonny.
Sementara itu, kubu penolak Ahok
berpedoman pada Pasal 173 dan 174 perpu
yang sama. Pasal 173 ayat (1) mengatur,
apabila gubernur, bupati, dan wali kotaberhalangan tetap, wakilnya tak serta-merta
menggantikannya. Penggunaan pasal ini tentu
bakal mengganjal Basuki dilantik sebagai
Gubernur DKI.
Sedangkan mengenai siapa yang
menggantikan jabatan gubernur yang lowong
diatur dalam Pasal 174 ayat (2). Ayat itu
mengatur, apabila sisa masa jabatan gubernur
yang berhenti atau diberhentikan berdasarkan
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum
tetap lebih dari 18 bulan, pemilihan gubernur
pengganti dilakukan melalui DPRD provinsi.
Aturan ini jadi rujukan karena Jokowi dan
Basuki dilantik sebagai Gubernur dan Wakil
Gubernur Jakarta pada 15 Oktober 2012,
sehingga masa jabatan mereka masih tersisa
lebih dari 18 bulan, yakni sampai 15 Oktober2017.
Namun, menurut Jhonny, Pasal 173 dan
174 digunakan jika kepala daerah yang akan
digantikan tidak dipilih berdasarkan sistem
paket. Sedangkan Jokowi dan Ahok dipilih
sepaket dalam pemilihan kepala daerah DKI
Jakarta pada 2012. Pasangan ini diusung oleh
PDI Perjuangan dan Gerindra, dua partai yang
kini berbeda kubu di parlemen.
Aturan peralihan dibuat jika wakil gubernur
dipilih dengan UU Nomor 32/2004 dengan
sistem paket, dan gubernurnya berhalangan
tetap atau berhenti, maka wakilnya yang
Deklarasi KMP DKIJakarta, Selasa (11/11).
HASAN/DETIKCOM
NASIONAL
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
22/177
MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014
NASIONAL
otomatis menggantikan. Nah, tafsir apa lagi
yang kurang jelas? Enggak usah minta fatwa
MA (Mahkamah Agung), katanya.
Adapun pengamat hukum tata negara Refly
Harun menyebut Ahok bisa dilantik menjadi
gubernur dengan berpedoman pada Pasal 203
ayat (1) Perpu 1/2014.
Filosofinya sederhana. Mereka dipilih secara
paket, gubernur dan wakilnya dipilih secara
langsung. Ke depan, jika perpu jadi undang-
undang dan pilihan sudah tidak satu paket,wakilnya tidak bisa langsung naik, ujarnya.
Setelah menjadi gubernur, Basuki bisa
memilih wakilnya atas persetujuan Mendagri.
Namun, jika suatu saat Ahok berhalangan atau
berhenti, wakil yang dipilihnya atas persetujuan
Mendagri itu tak bisa serta-merta naik
menjadi gubernur. Karena tidak dipilih secara
langsung, tutur Refly. Ini berlaku bagi seluruh
kepala daerah.
Ditemui di Balai Kota Jakarta, Ahok mengaku
tak ingin dipusingkan oleh pro-kontra
pelantikannya. Mantan Bupati Belitung Timur
itu mengaku saat ini hanya berpikir untuk
bekerja.
Plt dan gubernur itu enggak jauh beda.
Cuma beda gaji sejuta lebih, ucapnya. Mau
dilantik syukur, enggak dilantik syukur, kata
dia, santai.
Sesuai janji Prasetyo, pengukuhan Basuki
Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta
diumumkan dalam Sidang Paripurna Istimewa
DPRD yang digelar Jumat, 14 November lalu.
Selanjutnya Dewan akan mengirimkan surat ke
Mendagri untuk melantiknya.Namun seperti sudah diduga, sidang itu tak
dihadiri seluruh anggota fraksi-fraksi partai
dari Koalisi Merah Putih. Menanggapi hal ini,
Prasetyo mengatakan tidak masalah. "Mau
kuorum atau tidak kuorum, ini kan cuma
pengumuman," ujarnya.n
JAFFRY PRABU PRAKOSO, ADITYA MARDIASTUTI | DIM
Refly Harun
ARI SAPUTRA/DETIKCOM
MAJALAH DETIK3 - 9 NOVEMBER 2014MAJALAH DETIK3 - 9 NOVEMBER 2014MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
23/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
INTERVIEW
ANARKISTIS
IMAM BESAR MASJID ISTIQLAL
ALI MUSTAFA YAQUB:
DEMO
HARAMMAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
INTERVIEW
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
24/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
INTERVIEW
UNJUK rasa oleh Gerakan Masyarakat Jakar-
ta menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
menjadi Gubernur DKI Jakarta mendapat
kritik tajam dari Imam Besar Masjid Istiqlal
Prof KH Ali Mustafa Yaqub. Secara khusus,
ahli bidang syariah dan ilmu hadis lulusan
Universitas King Saud itu menyoroti sikaptokoh Front Pembela Islam yang melontar-
kan caci maki terhadap Ahok dalam unjuk
rasa itu.
Demonstrasi menurut hukum Islam dibe-
narkan. Tapi, bila dibarengi dengan perilaku
anarkistis, radikalisme, itu baru diharamkan.
Anarkisme itu bisa dalam bentuk perilaku
maupun ucapan, kata Ali kepada majalahdetik di kediamannya, kawasan Ciputat,
Tangerang Selatan, Kamis, 13 November.
Mengajak pada kebaikan dan menentang
kemungkaran, ia melanjutkan, seyogianya
tidak menimbulkan kemungkaran yang baru.
Dalam Al-Quran, kata Ali, memang ada
ayat yang menyebutkan sebaiknya tidak
menjadikan nonmuslim sebagai pemimpin.
Tapi sekarang konteksnya bukan lagi pemili-
han, sehingga siapa pun yang sudah terpilih
secara konstitusi mesti didukung dan di-
patuhi oleh masyarakat. Kewajiban rakyat
adalah menaati pemimpin sepanjang tidak
diperintah bermaksiat, ujarnya.
Dalam perbincangan yang ditingkahi rinai
hujan, pria kelahiran Batang, Pekalongan,
Jawa Tengah, itu berbicara panjang-lebar
tentang konsep kepemimpinan dalam Islam,
negara Islam, dan gerakan-gerakan radikal
yang mengatasnamakan Islam tapi sebet-
ulnya jauh dari nilai-nilai Islam. Berikut inipetikannya.
Bagaimana Anda menilai aksi-aksi FPI
menolak Ahok menjadi Gubernur DKI
Jakarta?
RAKYAT WAJIB MENAATI PEMIMPIN TERPILIH SEPANJANG TIDAK DIPERINTAHBERMAKSIAT.
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
25/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
INTERVIEW
Demonstrasi atau unjuk rasa, bila sebatas
menyampaikan, menurut hukum Islam, itu
dibenarkan. Konstitusi kita pun menjamin
soal kebebasan berpendapat dan berek-
spresi. Tapi, bila demo dibarengi dengan
perilaku anarkistis, radikalisme, itu diharam-
kan. Anarkisme bisa dalam bentuk perilaku
maupun ucapan.
FPI menolak Ahok karena nonmuslim.
Sebetulnya konsep memilih pemimpin
dalam Islam seperti apa?
Memang dalam Al-Quran ada ayat yang
menyatakan, bila ada seorang hamba yang
beriman, itu lebih bagus daripada seorang
yang musyrik meskipun dia mengagumkan
kamu. Kalau kita disuruh memilih, pilihlahyang beriman. Memang ayat ini berkaitan
dengan rumah tangga, memilih jodoh. Jadi,
kalau kita memilih menantu saja harus be-
gitu, apalagi memilih pemimpin. Kedua, ada
ayat yang menyebutkan orang-orang muk-
min tidak boleh memilih pemimpin yang
kafir.
Tapi, kalau dalam kondisi sekarang,
ketika Ahok secara konstitusi....
Islam juga mengharamkan, menurut may-
oritas ulama, menjadikan wanita sebagai
pemimpin. Di sisi lain, Islam juga menghara-
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
26/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
INTERVIEW
mkan kudeta karena itu inkonstitusional.
Tapi, jika ada orang melakukan kudeta dan
bisa menjadikan negara stabil, ya dia harusditerima dan diakui selama tidak menyuruh
maksiat.
Tadi kan konteksnya dalam proses pe-
milihan, tapi bila hasilnya ternyata non-
muslim seperti Ahok yang menang?
Kalau sudah menang dan (terpilih) jadi
pemimpin, kewajiban rakyat adalah menaatipemimpin sepanjang tidak diperintah ber-
maksiat.
Secara pribadi, seberapa dekat Anda
dengan Ahok?
Ya, kenal karena saya sebagai warga Jakarta
saja, tidak lebih. Saya pernah berbicara danmenyampaikan beberapa kritik kepada dia.
Misalnya soal larangan berdagang hewan
kurban dan pemotongan hewan kurban di
sembarang tempat. Juga soal larangan ber-
jualan di pinggir-pinggir jalan. Cuma, sebai-
knya dia siapkan dulu tempatnya, infrastruk-MY TRANS
Ada hadis yang menyatakan, siapa yang dipuji-puji, dia sebenarnya sudah terbunuh tanpapedang.
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
27/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
INTERVIEW
Imam Ali Mustafa Yaqubmemandu Presiden BarackObama dan Ibu NegaraMichelle Obama saat
mengunjungi Masjid Istiqlal,10 November 2010.
JASON REED/REUTERS
turnya yang baik, rumah potong hewannya.
Sebab, di Saudi dan di negara-negara maju
juga begitu, tidak sembarangan memotong
hewan. Di sini, kita potong sapi, sapi lainnya
ngeliatin. Wah, itu kurang baik sebetulnya.
Dalam konteks berdemokrasi, sejauh
mana Islam menoleransi kritik?
Justru Islam melarang pemujaan. Memuja
seseorang tidak dibenarkan. Cuma, kritik
harus disampaikan dengan cara yang islami.
Ada hadis yang menyatakan, siapa yang
dipuji-puji, dia sebenarnya sudah terbunuh
tanpa pedang. Memuji-muji itu membunuh
karakter. Ada hadis juga yang menyatakan,
jika kamu melihat orang yang memuji-mujikamu, taburlah wajahnya dengan debu.
Apa hikmah dari hadis tersebut?
Kalau kebanyakan dipuji, orang bisa lupa
daratan. Puji-pujian yang tak terkendali itu
bisa menjurus pada kultus individu. Tapi jan-
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
28/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
INTERVIEW
gan salah paham, bukan berarti menentang
penghormatan.
Ada semacam adab dalam menyam-
paikan kritik?
Kritik kan sebenarnya nasihat. Islam
memberikan tuntunan cara mengkritik, cara
memberi nasihat. Ada hadis menyatakan,
Siapa yang mempunyai nasihat kepada
penguasa, sultan, janganlah menyampaikan
secara terbuka. Tetapi peganglah tangan-nya, ajak ke tempat sepi, sampaikan nasihat
itu. Kalau nasihat sudah disampaikan, sele-
sai sudah kewajibannya. Jadi, jangan meng-
kritik penguasa lewat media, ini menurut
Islam. Mungkin bahasa kini cukup dikirim
surat saja.
Sebaliknya, penguasa adalah pelayan
rakyat. Dia akan makan dan minum paling
akhir setelah rakyatnya kenyang. Itu tipe
pemimpin yang dicontohkan Rasulullah.
Apakah para kiai senior tidak punya
niat menasihati para petinggi FPI agar
INTERVIEW
Siapa yang mempunyai nasihat kepadapenguasa, sultan, janganlah menyampaikan
secara terbuka.
DOK. PEMDA DKI
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
29/177
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
30/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
INTERVIEW
tuk salat tarawih, salat berjemaah.
Tapi, kalau mau mengubah tempat ke-
mungkaran dengan membawa linggis, terus
barang-barang dan orangnya dipentungi, ya
keliru. Tempat disko itu kan tidak berdosa,
yang berdosa orangnya. Maka orangnya
yang diubah. Islam tidak pernah mengam-
anatkan menghancurkan tempat-tempat.
Ketika Islam masuk Damaskus, di sana ada
gereja Romawi Timur. Itu zaman Khalifah
Umar bin Khatab. Gereja tidak dihancurkan,tapi hanya dialihfungsikan menjadi masjid.
Soal bentuk negara, benarkah kekhali-
fahan merupakan yang terbaik seperti
didengungkan sekelompok orang?
Islam tidak mengamanatkan bentuk
pemerintahan. Apakah namanya kerajaan,
khalifah, atau yang lain. Jadi itu dikemba-
likan kepada masyarakat setempat. Kalau
kita lihat ke konteks sekarang, ada yang
namanya demokrasi, satu sisi ada namanya
diktator. Islam itu di tengah-tengahnya. Ada
nilai-nilai dalam demokrasi yang ada dalamANTARA
Melakukan tindakan fisik bukan wewenangulama, tapi itu adalah wewenang aparat
pemerintah. Itu sudah saya sampaikan kepadateman-teman FPI.
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
31/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
INTERVIEW
Islam, yaitu musyawarah. Ada juga nilai dik-tator dalam pengertian kepemimpinan se-
seorang, yakni imam.
Saya pernah ditanyai wartawan Amerika,
saya bilang demokrasi dalam Islam dibenar-
kan, dengan syarat tidak menyentuh akidah
dan ibadah. Juga boleh demokrasi hanyadalam bidang muamalah, keduniaan. Jadi
tidak ada amanat harus khilafah.
Jadi tidak keliru ya kalau ada yang ber-
pendapat negara Islam itu tidak ada?
Sejumlah demonstran dari FrontPembela Islam, Laskar PembelaIslam, dan Forum UmatIslam menggelar unjuk rasadi Bundaran Hotel Indonesiasebelum bertolak ke gedungDPRD DKI Jakarta, Senin(10/11).
RENO ESNIR/ANTARA FOTO
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
32/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
INTERVIEW
Mengenakan pakaian astronotdi kantor pusat NASA, Texas,2008.
DOK PRIBADI/REPRO MYTRANS
Kalau yang dimaksud negara Islam itumereknya, ya ada, seperti Iran, Afganistan,
Pakistan, dan Yordania. Tapi, kalau kontek-
snya menerapkan syariat Islam, Indonesia
sudah negara Islam. Coba, hukum Islam itu
ada empat: ibadah, kekeluargaan, muamalah
atau perdata, dan jinayah atau pidana.
Di Indonesia, orang Islam bisa menjalan-
kan ibadah menurut ajaran Islam, menjalan-
kan pernikahan dengan cara Islam, sekarang
juga ada muamalah dengan adanya bank-
bank syariah. Yang belum bisa tinggal satu
pidana.
Kalau soal ISIS, bagaimana Anda meli-
hatnya?
Ketika empat senator Amerika datang ke
Istiqlal dan berdiskusi, saya ditanyai jugasoal ini. Saya bilang ISIS bukan sebuah gera-
kan Islam dan ISIS tidak dilahirkan dari ra-
him umat Islam. Sebab, perilakunya bukan
perilaku Islam. Saya berani menyatakan itu
setelah berdiskusi dengan ulama-ulama dari
Irak, Libya, Arab Saudi.
PASTI LIBERTI MAPPAPA | SUDRAJAT
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
33/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
BIODATA
NAMA:Prof Dr KH Ali Mustafa Yaqub
TEMPAT/TANGGAL LAHIR:Batang, Jawa
Tengah, 2 Maret 1952
ANAK:Zia ul Haramain
PENDIDIKAN
Pondok Pesantren Seblak, Jombang,
Jawa Timur, 1966-1969
Pondok Pesantren Tebuireng, Jom-
bang, Jawa Timur, 1969-1971
S-1 Fakultas Syariah Universitas Hasyim
Asyari, Jombang, Jawa Timur, 1972-1975
S-1 Fakultas Syariah Universitas Islam
Imam Muhammad bin Saud, Riyadh,
Arab Saudi, 1976-1980
S-2 Universitas King Saud, Riyadh, Ju-
rusan Tafsir dan Hadis, 1985
S-3 Universitas Nizamia, Hyderabad,
India, spesialisasi Hukum Islam, 2008KARIER
Pengasuh Pondok Pesantren Luhur
Ilmu Hadis Darus-Sunnah, Pisangan
Barat, Ciputat (1997-sekarang)
Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ula-
ma Indonesia Pusat (2005-2010)
Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (1997-2010)
Guru Besar Hadis dan Ilmu Hadis Insti-tut Ilmu Al-Quran Jakarta (1998-seka-
rang)
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta
(2005-sekarang)
Rais Syuriah Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama Bidang Fat-
wa (2010-sekarang)
Penasihat Syariah Halal Trans-actions of Omaha Amerika
Serikat (2010-sekarang)
KARYA
Total sudah menulis sekitar 45
judul buku. Berikut ini be-
berapa di antaranya.
Kerukunan Umat dalamPerspektif Al-Quran dan
Hadis(2000)
Nikah Beda Agama
dalam Perspektif Al-
Quran dan Hadis(2005)
Imam Perempuan(2006)
Fatwa Imam Besar Masjid Istiqlal(2007)
Toleransi Antar Umat Beragama (ba-
hasa Arab-Indonesia, 2008) Islam di Amerika: Catatan Safari Rama-
dhan 1429 H Imam Besar Masjid Istiqlal
(bahasa, Inggris-Indonesia, 2009)
TANDA PENGHARGAAN
Satyalancana Wira Karya dari Pres-
iden Republik Indonesia, 2008
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
34/177
HUKUM
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
HUKUM
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
RIBUAN PEDAGANG DAN WARGA YANG DIGUSUR MENGGUGAT PT KAI. SEBAGIAN MERASAMEMBAYAR SEWA KIOS SECARA RESMI. MENUNTUT GANTI RUGI RP 141,5 MILIAR.WARGA PENGELOLA KERETAVERSUS
ILUSTRATOR:EDIWAHYONO
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
35/177
HUKUM
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
E
NAM orang itu sabar menanti di
depan ruang sidang di lantai 3 gedung
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada
Selasa, 11 November lalu. Penampilanmereka sederhana, bahkan beberapa men-
genakan sandal. Merekaterdiri atas tiga pria
dan tiga wanitaberbincang untuk mengusir
rasa bosan.
Sebagian duduk di ruang tunggu di selasar
lantai 3 itu. Yang tak kebagian kursi berdiri di
tepi balkon. Sejak pagi mereka datang ke pen-
gadilan di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat,
tersebut. Tak ada raut muka kecewa meskipun
jadwal sidang mundur lebih dari satu jam, dari
mestinya pukul 10.00 WIB menjadi 11.30 WIB.Wajah mereka penuh harap.
Mereka datang untuk menghadiri sidang
perdana gugatan class action terhadap PT
Kereta Api Indonesia (KAI). Sebagai turut ter-
gugat adalah Kementerian Perhubungan dan
Presiden RI. Keenamnya adalah perwakilan
dari 2.617 pedagang dan warga se-Jakarta,
Suasana sidang perdanagugatan class actionterhadapPT KAI, Selasa (11/11). Di sisikiri, perwakilan penggugatdidampingi Handika Febriandari LBH Jakarta.
ADITYA MARDIASTUTI/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
36/177
HUKUM
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
Penggusuran lapak pedagangdi Stasiun Cikini Agustus tahunlalu.
ARI SAPUTRA/DETIKCOM
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang se-
belumnya berjualan dan tinggal di lingkungan
stasiun-stasiun kereta api.
Mereka memprotes penertiban kios peda-gang dan rumah warga yang dilakukan PT KAI
sejak Desember 2012 hingga 2013. Banyak di
antara mereka yang sudah membayar sewa
kios di dalam stasiun juga digusur. Sebelum
terkena penertiban, bertahun-tahun mereka
menggantungkan hidup dengan berjualan di
stasiun-stasiun kereta api.
Ribuan pedagang dan warga yang merasadirugikan ini menggugat perusahaan milik ne-
gara tersebut didampingi sejumlah pengacara
dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Guga-
tan dilayangkan pada 21 Mei lalu. Tak tanggung-
tanggung, mereka menuntut ganti rugi ke PT
KAI sebesar Rp 141,5 miliar.
Pedagang dan warga bukan penghuni liar
yang menduduki lahan KAI secara sepihak. Ini
juga bukan soal penyewaan kios. Pedagang
punya bukti perjanjian sewa lahan dan warga
punya bukti kepemilikan bangunan, kata
Handika Febrian, advokat LBH Jakarta, yang
mendampingi para penggugat, saat ditemui
seusai sidang.
Menurut Handika, penggusuran yang dilaku-
kan PT KAI tidak didahului proses negosiasi
atau musyawarah. Padahal hal tersebut diatur
secara tegas dalam Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2005 tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya. Perusahaan pelat merah itu juga dinilai
melanggar Pasal 1.365 Kitab Undang-Undang
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
37/177
HUKUM
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
Hukum Perdata tentang Perbuatan Melawan
Hukum Penggusuran Paksa.
Ini jelas PT KAI tidak taat pada aturan pe-
rundang-undangan dan melakukan perbuatanmelawan hukum, ujarnya.
Sri Wahyuni, pedagang di Stasiun Univer-
sitas Indonesia, Depok, membantah
jika dikatakan melakukan pelang-
garan. Wanita 39 tahun ini juga
menampik jika disebut sebagai
pedagang liar. Sebab, ia men-
empati kios sejak 1986, yang
dibeli melalui pengembang
yang ditunjuk PT KAI. Pada
2003, pedagang yang ber-
jualan di dekat peron dipin-
dahkan ke luar batas peron
dengan dibuatkan kios.
Kami masuk ke situ bukan gra-
tis, tapi beli kios dan sewa lahannya,
tutur Wahyuni kepada majalah detik.
Awal menempati kios, Sri dan para peda-
gang di Stasiun UI dibebaskan dari biaya sewa
selama dua tahun. Begitu masuk tahun ketiga,
mereka baru dimintai uang sewa sebesar Rp 1
juta per unit kios untuk setiap tahunnya.
Pada 2010, aturan berubah. Biaya sewa dihi-
tung per meter persegi. Meski demikian, Wah-
yuni dan pedagang lain tetap menaati aturanitu dan membayar sewa hingga 2012 ke reken-
ing PT KAI. Jadi kami bukan pedagang liar!
ucapnya sedikit emosional.
Namun, tiada hujan tiada angin, sekitar
November 2012 mereka dikejutkan oleh da-
tangnya surat edaran dari PT KAI. Isinya, para
pedagang wajib angkat kaki dalam tempo 7 x
24 jam dengan alasan penataan stasiun. Yang
bikin tambah kesal, kata Wahyuni, sejumlah
minimarket dan gerai makanan siap saji merek
terkemuka tak ikut digusur.
Padahal posisi kami sebenarnya mitra bisnis
(KAI), to? Enggak ada bedanya dengan mere-
ka, ujarnya.
Nasib serupa dialami Warsito, 55 tahun. Pria
yang pernah menjabat Ketua RT 002 di Kelurahan
Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, ini bahkan
kehilangan tempat tinggalnya pada 2012 setelah
digusur PT KAI lantaran letaknya di pinggir rel
kereta api. Sejak puluhan tahun ia menyulap ru-
mahnya sebagai warung kopi di daerah itu.
Kami masuk ke situbukan gratis, tapibeli kios dan sewa
lahannya.
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
38/177
HUKUM
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
Lokasi penggusuran kiospedagang di Stasiun Duri.
JAFFRY PRABU/DETIKCOM
Warsito mengaku menempati lahan itu se-
jak 1985. Ia mendapat lahan dari orang tua
angkatnya yang bekerja di PT KAI. Yang disay-
angkan Warsito dan warga lainnya, mereka be-lum pernah diajak bermusyawarah mengenai
pemberian uang pengganti atau kerahiman.
Itu sebabnya, Warsito dan 43 kepala keluarga
lain ikut bergabung dalam upaya perlawanan
hukum tersebut.
Mereka merasa sakti karena datang dengan
pasukan banyak. Kami dipaksa, ditembaki den-
gan gas air mata, ya kami enggak bisa mela-
wan, tuturnya.
Sejak digusur pada 27 Mei 2013, Warsito dan ke-
luarganya sempat tinggal di kantor RW bersama
warga lain. Baru pada 31 Oktober lalu ia bersamasejumlah warga diminta pindah ke rumah susun
sederhana sewa di Cengkareng, Jakarta Barat,
yang digratiskan selama enam bulan.
Namun PT KAI punya alasan sendiri. Kepala
Humas Daerah Operasi I PT KAI Agus Komaru-
din mengatakan penggusuran dilakukan untuk
penataan demi peningkatan pelayanan kepada
pengguna jasa kereta api. Ia pun mempersila-
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
39/177
HUKUM
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
kan para pedagang dan warga yang merasa
dirugikan mengajukan permohonan gugatan.
Kami punya dasar hukum, yakni Keputusan
Presiden Nomor 89. Jadi kami siap menghadapi
gugatan mereka, ucap Agus, Selasa pekan lalu.
Ia mengakui ada pedagang yang menyewa
kios dan membayar kepada PT KAI. Tapi,
menurut dia, banyak di antara pemegang surat
kontrak kios yang menyewakan lagi kiosnya
kepada pihak lain. Misalnya, si A menyewa
kios ukuran 5 x 10 meter, lalu dibagi dengan
pengontrak lain. Yang terjadi seperti itu. Kok,
gugatnya ke PT KAI? Agus balik bertanya.
Secara terpisah, Koordinator Komunitas
Transjakarta dan Komuter David Chan men-
gakui pembenahan yang dilakukan PT KAI
bertujuan memperbaiki pelayanan terhadap
penumpang. Tapi, di sisi lain, keberadaan
pedagang di stasiun atau di atas kereta tetap
ada manfaatnya, terutama bagi penumpangyang butuh makanan untuk sarapan pagi.
Jadi David berharap PT KAI bertindak bak
terkait masalah ini.
Para penggugat yang diwakili enam orang
itu didampingi dua pengacara dari LBH Jakar-
ta. Sedangkan pihak tergugat, PT KAI, diwakili
kuasa hukumnya, Menara Iman Hutasoit. Ada-
pun perwakilan dua tergugat lain tidak hadir.Sidang dilanjutkan pada 25 November menda-
tang dengan agenda pembacaan jawaban para
tergugat. Sidang perdana yang dipimpin hakim
Anas Mustakim itu pun hanya berlangsung
sekitar 30 menit.ADITYA MARDIASTUTI, M. RIZAL | DEDEN G.
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
Penggusuran lapak pedagangdi Stasiun Cikini Agustustahun lalu.
ARI SAPUTRA/DETIKCOM
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
40/177
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
KRIMINAL
ILUST
RASI:EDIWAHYONO
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
RUMAH SEORANG PENGUSAHA DI BEKASIDISATRONI KAWANAN PERAMPOK. MENGAKU-
AKU SEBAGAI APARAT DAN MENUNJUKKANLENCANA. UANG PULUHAN JUTA DAN
PERHIASAN BERNILAI MILIARAN RUPIAHAMBLAS DIGARONG.
AWAS,RAMPOK NGAKU POLISI
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
41/177
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
K
EDIAMAN Haji Iwan Rahmanto
di Perumnas III, Jalan Pulau Bali
Raya, RT 02 RW 011, Kelurahan Aren
Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota
Bekasi, Jawa Barat, kini terlihat sepi. Pascaper-
ampokan di rumah itu pada Ahad dini hari, 9
November lalu, keluarga pemilik rumah tak lagi
terlihat. Tinggal seorang pekerja rumah tangga
dan karyawan warung Internet (warnet) Dia-
jeng milik istri Haji Iwan, Hajah Yulianingsih,
yang menjaga rumah dua lantai berkelir putih
itu.Ibu mungkin menenangkan diri di Bogor.
Ibu Haji (panggilan Yulianingsih) punya rumah
di sana, kata wanita pekerja rumah tangga di
rumah keluarga Haji Iwan yang biasa disapa
Mak Ros itu.
Mak Ros sendiri menjadi salah satu korban
perampokan tersebut. Saat kejadian, ia diikatdan disekap komplotan garong. Korban per-
tama yang disekap adalah Guntur, keponakan
Yulianingsih. Saat perampokan terjadi sekitar
pukul 00.30 WIB, dia tengah menutup warnet.
Guntur saat ini juga tengah berada di Cileungsi,
Bogor.
Dia (Guntur) kerja di sana, seminggu dua kali
dia ke sini, ujar Agus Susilo, karyawan warnetDiajeng, saat ditemui Rabu, 12 November lalu.
Menurut Mak Ros, Yulianingsih masih shock
akibat perampokan tersebut. Sejak kejadian hing-
ga saat ini, majikannya itu tak bernafsu makan.
Kalau Emak kan alhamdulillah masih bisa sela-
Rumah Haji Iwan, yang jugadijadikan usaha warnet,menjadi sasaran komplotanperampok.
ADITYA MARDIASTUTI/DETIKCOM
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
42/177
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
mat. Enggak dilukai, masih diberi panjang umur.
Kalau Ibu, ya jelas masihshock, orang mulai dari
nol sampai kaya seperti ini, tuturnya.
Maklum saja, para perampok yang berjum-lah lima orang berhasil menggasak berbagai
harta benda milik Haji Iwan. Jika diperkirakan,
kerugiannya mencapai miliaran rupiah. Harta
benda yang digasak itu antara lain uang Rp 40
juta dan US$ 4.000, jam mewah merek Rolex
dan Versace, serta perhiasan emas yang to-
talnya seberat 3 kilogram.
Mak Ros, yang dilengkapi dengan cerita
Agus, mengisahkan Guntur baru akan menu-tup pintu pagar warnet yang berada di sisi kiri
rumah saat dihampiri seorang pria berbadan
besar. Sang pria itu lalu menodongkan pistol
ke Guntur dan menunjukkan sebuah lencana.
Saya dari Polda Metro Jaya, ucap Mak Ros
Ilustrasi emas batangan (kiri)dan dolar Amerika Serikat
DETIKCOM
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
43/177
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
menirukan kata-kata orang tersebut.
Ia pun memaksa masuk, diikuti empat
kawannya yang menumpang mobil jenis Toyo-
ta Avanza berwarnasilverdengan nomor polisiBandung, Jawa Barat, yakni D-298.... Pada saat
kejadian, huruf belakang pelat nomor itu tak
terlihat sehingga tidak tercatat.
Kelima tamu tak diundang tersebut lalu
mengikat Guntur dan Mak Ros di bawah tang-
ga menuju lantai dua. Salah satu perampok ke-
mudian menggedor kamar anak Yulianingsih,
Purnomo, dan istrinya, Nur. Setelah mengam-
bil paksa semua perhiasan, anak dan menantuHaji Iwan itu juga diikat dan dibawa ke lantai
satu untuk dikumpulkan bersama Guntur dan
Mak Ros.
Sementara itu, perampok lain menuju kamar
utama yang ditempati Yulianingsih. Di situ
mereka menemukan dan membongkar sebuah
brankas di dalam lemari. Uang puluhan juta ru-piah, duit dolar Amerika senilai hampir Rp 50
juta, serta jam mewah dan berkilo-kilo emas di
dalam brankas itu pun habis digasak kawanan
tersebut. Setelah berhasil menggondol uang
dan barang-barang berharga, mereka kabur
menggunakan mobil.
Keempat korban yang diikat dan disekap lalu
berteriak hingga mengundang warga berda-tangan. Sebagian warga juga sempat melihat
kendaraan yang dipakai para perampok itu
saat kabur.
Sejumlah warga mengaku tak menyangka
keluarga Haji Iwan menjadi korban perampo-
Usaha warnet milik Haji Iwan
ADITYA MARDIASTUTI/DETIKCOM
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
44/177
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
kan. Sebab, di mata warga, Haji Iwan, yang
memiliki usaha bengkel, dan Yulianingsih, yang
punya pabrik roti, dikenal baik dan dermawan.
Kalau ketemu suka menyapa. Dan kita selaludiajak ke dalam, termasuk kalau minta sum-
bangan buat kegiatan RT, kata Arfah, warga
setempat.
Pengurus RW 011, Sisworo, berujar perampo-
kan di rumah Haji Iwan adalah yang terbesar di
daerah itu. Selama ini, aksi yang terjadi paling
banter adalah pencurian sepeda motor.Kepala Bagian Humas Kepolisian Resor Kota
Bekasi Ajun Komisaris Siswo membenarkan
bahwa di saat kejadian ada enam orang yang
berada di rumah itu. Mereka
antara lain Yulianingsih,
pekerja rumah tangga, anak
dan menantunya, serta se-
orang penjaga warnet. Ada-pun Iwan sedang tak berada
di rumah. Para pelaku diduga sudah mengeta-
hui seluk-beluk rumah tersebut.
Mereka bahkan mengatakan, Mana
brankasnya? Tunjukkan brankasnya! Di situ
bisa disinyalir bahwa pelakunya orang dekat,
ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu
pekan lalu. Diduga, (pelaku) orang yang dekatdan mengenal Pak Iwan.
Para saksi korban telah dimintai keterangan,
yang kemudian dicocokkan dengan rekaman
kamera CCTV yang terpasang di warnet. Dari
rekaman tersebut, wajah pelaku terlihat jelas
karena tidak mengenakan penutup kepala.
Mereka juga membawa senjata api. Korbanjuga melihat salah satu pelaku berperawakan
besar dan memiliki tato di tangannya.
Ada yang pakai kaus, ada juga yang pakai
kemeja dan celana jins, kata Kepala Bagian Hu-
mas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris
Besar Rikwanto secara terpisah di kantornya,
Senin pekan lalu.
Dengan demikian, polisi telah mengiden-tifikasi para pelaku, dan saat ini masih dalam
pengejaran. Mudah-mudahan dalam waktu
dekat bisa tertangkap, ujar Rikwanto.
ADITYA MARDIASTUTI | M. RIZAL
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
Korban juga melihat salah satupelaku berperawakan besar dan
memiliki tato di tangannya.
Komisaris Besar Rikwanto
ARI SAPUTRA/DETIKCOM
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
45/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
KOLOM
OLEH: PROFESOR HIKMAHANTO JUWANA
BIODATA
Nama:
Prof. Hikmahanto Juwana,
S.H., LL.M, Ph.D
Tempat/Tanggal Lahir:
Jakarta, 23 November 1965
Pendidikan:
S-1 Fakultas Hukum dari
Universitas Indonesia, 1987
DALAM pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Co-
operation (APEC), Presiden Joko Widodo mendapat kesempatan untuk
berbicara di forum APEC CEO Summit. Ini merupakan penampilan per-
dananya sebagai presiden dalam forum di luar negeri. Penampilan yang
tidak mengecewakan. Kenapa?
BahasaDalam kesempatan tersebut, Presiden memilih menggunakan bahasa Inggris
tanpa teks, tapi dibantu dengan tayangan-tayangan Powerpoint dengan tujuan
memvisualkan apa yang disampaikan secara deskriptif. Dalam presentasi yang ber-
durasi 13 menit 30 detik, Presiden tampil dengan percaya diri. Ini berbeda ketika
Jokowi tampil dalam debat calon presiden, di mana penulis menjadi moderator. Di
awal debat, terlihat ada kegrogian Jokowi.
HARIAN WALL STREET JOURNALMENYEBUT
PRESIDEN JOKOWI SEBAGAI BINTANG APEC.
EMPAT CATATAN
PENAMPILANJOKOWI
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
46/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
KOLOM
Percaya diri yang tinggi dalam menyampaikan presentasi sungguh sesuai dengan
sosok yang merepresentasikan sebuah negara besar yang berpenduduk 240 juta
jiwa. Bahasa Inggris yang digunakan pun tidak sulit dimengerti. Pesan disampaikan
secara lugas tanpa menggunakan kosakata yang terlalu canggih.
Isi
Presentasi secara umum dapat dipilah menjadi tiga hal. Pertama, informasi ten-
tang Indonesia. Kedua, proyek-proyek besar yang akan dilakukan di Indonesia pada
masa pemerintahannya. Setelah menayangkan visual infrastruktur, Presiden tidak
lupa menyertai dengan kata-kata This is your opportunity. Beliau sangat tahu
bahwa yang menjadi audiensi adalah para CEO dari perusahaan-perusahaan besar.
Karena itu, mereka diundang dengan menggunakan kata-kata Inilah kesempatan
Anda.
Ketiga, isi presentasi juga menyampaikan berbagai kendala yang akan dihadapi
investor. Namun bukan tujuan Presiden Jokowi untuk menunjukkan kejelekan
atau kelemahan kondisi Indonesia. Paparan tentang kendala disertai dengan janji
Presiden untuk membenahinya. Bahkan Presiden menyampaikan pengalamannya
menghadapi berbagai kendala saat beliau menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk
menyambung outer ring road.
Reaksi
Beragam reaksi diberikan oleh publik Indonesia dan mancanegara. Para investor
banyak yang mengapresiasi. Bahkan harian Wall Street Journalmenyebut Presiden
Jokowi sebagai bintang APEC. Namun, di dalam negeri, tidak sedikit yang meng-
kritik. Kritik itu antara lain soal bahasa Inggrisnya yang medok hingga substansi
S-2 Keio University,
Jepang, 1992
S-3 University of
Nottingham, Inggris, 1997
Pekerjaan:
Guru Besar Hukum
Internasional Universitas
Indonesia 2001-sekarang
Anggota Komite Hukum
Kementerian NegaraBUMN 2008-sekarang
Anggota Mekanisme
Penyelesaian Sengketa
ASEAN 2009-sekarang
Komisaris Independen
PT Aneka Tambang,
2009-sekarang
Komisaris Independen PT
Unilever, 2001-sekarang
Karya-karya:
Bunga Rampai Hukum
Ekonomi dan Hukum
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
47/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
KOLOM
yang dianggap kelewat sederhana. Bahkan ada yang menyatakan Presiden tidak
seharusnya menyampaikan presentasi layaknyasalesatau penjual.
Di alam demokrasi, tidak mungkin seluruh rakyat Indonesia mempunyai kes-
atuan pendapat. Karena itu, kritik merupakan suatu keniscayaan. Ada kritik yang
benar-benar untuk membangun, ada juga yang disampaikan oleh pihak-pihak yang
beroposisi dengan pemerintah sehingga dapat dipastikan akan bernada negatif.
Sekadar catatan, soal dialek Jawa Presiden Jokowi yang kental terasa saat berbahasa
Inggris sesungguhnya tak jadi soal. Masyarakat Singapura, Malaysia, dan India tidak
malu dengan logat bahasa Inggrisnya. Bahkan masyarakat di Amerika Serikat dan Aus-
tralia pun mempunyai logat yang berbeda dengan logat masyarakat Inggris. Hal ter-
penting bukan pada logat dan canggihnya kosakata yang digunakan, melainkan apakahpesan yang hendak disampaikan benar-benar tersampaikan.
Terlepas dari pro dan kontra, ada empat catatan penting dari
penampilan perdana Presiden Jokowi di forum luar negeri itu.
Pertama, setiap presiden mempunyai karakter dan gayanya
sendiri. Bila dibandingkan dengan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono, yang perfeksionis dan tampil dengan mem-
baca teks atau teleprompter, Jokowi terlihat lebih
informal. Jokowi juga berbeda dengan Presiden
B.J. Habibie, yang kerap tampil tanpa teks dan
sangat menguasai kosakata bahasa Inggris
dan Jerman.
Kedua, Presiden Jokowi
membutuhkan bantuan
Internasional, Lantera
Hati, Jakarta, 2001
Hukum Internasional
dalam Konflik
Kepentingan Ekonomi
Negara Berkembang dan
Negara Maju, Fakultas
Hukum UI, 2001
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
48/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
KOLOM
alat visualisasi Powerpoint saat melakukan presentasi. Ini mengingat Jokowi adalah
tipe individu yang tidak suka berbicara dengan banyak kata dalam tataran abstrak.
Jokowi menginginkan segala sesuatu divisualkan dan dikonkretkan.Ketiga, Jokowi, dalam presentasinya, tampil apa adanya. Ia pun menyampaikan
berbagai kendala yang akan dihadapi para investor, seperti pengurusan izin, pem-
bebasan lahan, serta kelambanan birokrasi. Jokowi tidak ingin menyembunyikan
permasalahan yang akan dihadapi para investor. Ini berbeda dengan Presiden Soe-
harto, yang tidak mau memunculkan hal negatif tentang Indonesia. Sebab, bila
disampaikan secara terbuka, dianggap sebagai menjelek-jelekkan diri sendiri.
Jokowi sepertinya ingin para investor tidak terkejut melihat kondisi Indonesia.
Berbagai kendala disampaikan agar para investor sejak awal sadar. Meski demikian,bukan berarti kendala akan tetap menjadi kendala. Di sini Presiden Jokowi berjanji
akan melakukan pembenahan.
Terakhir, terkait dengan pilihan bahasa. Di forum luar negeri, Sukarno, Habibie,
dan SBY lebih suka menggunakan bahasa Inggris. Jokowi, ketika tampil di forum
tidak resmi, seperti APEC CEO Summit, menggunakan bahasa Inggris. Tapi, dalam
forum resmi, seperti KTT APEC, yang diadakan sehari setelah APEC CEO Meeting,
penyampaian pidato resmi Jokowi menggunakan bahasa Indonesia.Ini sesuai dengan amanat Pasal 28 Undang-Undang Bendera, Bahasa, dan Lam-
bang Negara serta Lagu Kebangsaan (UU Bahasa) yang berlaku sejak 2009. Pasal
28 berbunyi, Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden,
Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang disampaikan di dalam atau di
luar negeri.n
Peran Lembaga Peradilan
dalam Menangani
Perkara Persaingan
Usaha, Partnership forBusiness Competition,
Jakarta, 2003
Penegakan Hukum
dalam Kajian Law and
Development: Problem
dan Fundamen bagi Solusi
di Indonesia, FHUI, 2006 Reforming Laws and
Institutions in Indonesia:
An Assessment, Institute
of Developing Economies
Japan External Trade
Organization, 2007
Penghargaan:
British Chevening Award dari
pemerintah Inggris, 1994
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
49/177
Berebut TanahSukarno
FOKUS
Bogor, 1966
Mang, pang nga-
jagakeun tanah
Bapak nya...
Sertifikat tanah atas nama Sukarno
bermunculan di Bogor pada 1960-an. Loh ini
bukannya tanah
Bung Karno.
Sumuhun,
mangga, Pak.
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
50/177
FOKUS
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
MENCIUT TANAHSI BUNG
DI CILEMBERTANAH SUKARNO DI BOGOR TIBA-TIBADIAKUI MILIK ORANG LAIN. DIJUALSI PENJAGA TANAH. SI PENJAGAMENINGGAL, AHLI WARIS DIBAWA KEPENGADILAN.
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
51/177
FOKUS
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
MUHAMMAD Rully Romantika
belakangan lebih sering diam. Ia
tidak mau sembarangan berbicara
mengenai status tanah Sukarno
di Desa Cilember, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Pasalnya, keluarga presiden pertama RI itu
mendudukkannya sebagai tergugat dalam
kasus sengketa tanah.
Terus terang saya tidak tahu itu. Saya
sebetulnya tidak tahu apa-apa, samalah dengan
orang kampung, ujar Omanpanggilan
Muhammad Rully Romantikaketika ditemui
majalah detik.
Sengketa tanah ini bermula pada 8
Agustus 2014. Ahli waris Sukarno, yakni
Muhammad Guntur Soekarnoputra, Megawati
Soekarnoputri, Dyah Pramana Rachmawati
Soekarnoputri, Diah Mutiara Sukmawati
Soekarnoputri, dan Muhammad Guruh Sukarno
Putra, menggugat beberapa warga Bogor dan
pemilik vila karena menyerobot tanah warisan
sang proklamator.
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
52/177
FOKUS
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
Kalau misalkantergugat, saya darimana ikut tergugat,letak tergugatnyadari mana? Jual-belinya saja saya
tidak tahu.
Oman bin Dijah, keponakanJaih (almarhum)
RIZAL/MAJALAH DETIK
Mereka yang digugat adalah Jaih selaku penjaga
tanah, Yusman Effendie selaku pembeli, Kepala
Desa Cilember Sutikno, dan notaris pembuat
akta jual-beli Miranti Tresnaning Timur.Tanah Sukarno seluas 13.080 meter persegi
kini tinggal 11.080 meter persegi. Ahli waris
Sukarno memegang sertifikat tanah No. 1
Tahun 1961 sebagai bukti otentik kepemilikan.
Sertifikat itu menuliskan tanah Sukarno seluas
13.080 meter persegi. Mereka memberikan
kuasa kepada Jaih untuk menjaga tanah itu.Namun, pada 1998, Kepala Desa Cilember
mengeluarkan akta jual-beli tanah seluas 2.000
meter persegi di sebagian tanah Sukarno. Jual-
beli tersebut dilakukan oleh Jaih selaku penjual
dan Yusman Effendie selaku pembeli.
Oman ketiban apes. Senin, 23 Oktober lalu,
kuasa hukum ahli waris Sukarno mengubah
gugatan. Karena Jaih sudah meninggal, Omanselaku keponakan sekaligus ahli waris Jaih
duduk sebagai tergugat.
Kalau misalkan tergugat, saya dari mana
ikut tergugat, letak tergugatnya dari mana?
Jual-belinya saja saya tidak tahu, tuturnya.
Wajar saja Oman mengeluh. Ia mengaku tidak
tahu apa-apa soal jual-beli tanah. Ia merupakan
salah satu kerabat Jaih yang memilih merantau
untuk mengais rezeki. Ia bekerja sebagai tukangjahit di Sukabumi, Bandung, dan terakhir Batam.
Saat jual-beli terjadi, Oman berada di Batam.
Pamannya tidak sempat bercerita apa pun
mengenai pemindahan kepemilikan tanah. Ia
baru pulang ke Bogor setelah Jaih meninggal.
Jaih, yang meninggal tidak lama setelah menjual
tanah Sukarno pada 1998, tidak punya anaksehingga Oman menjadi ahli waris.
Sayangnya, Jaih tidak meninggalkan secuil
pun hasil jual-beli tanah Sukarno kepadanya.
Tapi Oman tetap harus menanggung gugatan.
Padahal Oman adalah orang pertama yang
melaporkan penjualan tanah Sukarno kepada
Guntur setelah Jaih meninggal. Guntur sering
bertandang ke Cilember.Saya langsung laporkan ke Pak Guntur yang
terjual oleh bapak itu. Saya laporkan karena
saya tidak mau ambil bagian dan tidak mau
disalahkan. Saya laporkan (tanah) dijual ke Pak
Yusman, katanya.
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
53/177
FOKUS
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
Laporan Oman ini sempat membuat kaget
lurah yang terlibat urusan jual-beli, Sutikno.
Konon, saking kagetnya, dia meninggal tidak
lama kemudian. Oman menduga Sutikno
meninggal karena ketakutan.
Sayangnya, laporan ini tidak ditindaklanjuti.
Guntur mengirimkan perwakilan bernama
Untung untuk melakukan mediasi dengan
lurah yang menjabat. Namun mereka tidak
pernah melakukan pembicaraan.
Ahli waris Sukarno yang lain merasa
kecolongan dengan jual-beli yang dilakukan
Jaih. Adik Guntur, Diah Mutiara Sukmawati
Soekarnoputri, mengaku aset Sukarno di
Bogor sudah lama tidak diurus. Dulu mereka
memberikan kewenangan mengurus aset
Lokasi tanah Sukarno di Bogor
yang menjadi sengketaDOK. MAJALAH DETIK
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
54/177
FOKUS
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
tanah kepada Guntur selaku putra tertua.
Namun, sejak 1998, banyak aset tanah yang
diserobot. Ia tidak mau menuding penjaga tanah
yang dipercaya keluarga. Hanya, manipulasidokumen dalam penyerobotan membuatnya
gerah.
Itu yang saya enggak ngerti. Pak Jaih sangat
dipercaya sama Pak Guntur. Di tahun 1998, kok
dia menyerobot, Sukmawati mengeluh.
Sertifikat tanah Sukarno di Bogor baru
diserahkan Guntur kepada Sukmawati pada
2013. Karena itu, ia lantas memberi kabar kepada
rekannya, Syamsu Anwar, agar mengambil
tindakan hukum.
Syamsu merupakan kenalan Sukmawati yang
pernah bekerja di Badan Pertanahan Nasional.
Kini ia berprofesi sebagai pengacara. Sukma
cukup percaya pada kemampuannya untuk
menjadi pengacara keluarga Sukarno gunamengembalikan aset warisan Sukarno yang
diserobot orang.
Adapun Syamsu mengaku perjalanan kasus
ini cukup berliku. Ia mengendus tindak pidana
pemalsuan dokumen. Makanya ia melaporkan
kasus ini ke Kepolisian Resor Bogor pada 31
Juni lalu. Sayang, mereka menganggap kasus
itu kedaluwarsa.
Tak putus asa, keluarga Sukarno memilihmenempuh jalur perdata. Namun beberapa
pihak yang digugat ternyata sudah meninggal,
termasuk Jaih. Syamsu mengaku Oman sengaja
dijadikan tergugat karena merupakan ahli waris.
Yang saya gugat ahli warisnya, yaitu si
Muhammad Rully Romantika. Dia mengakui itu
tanah Bung Karno. Kepada saya, dia mengakui.
Tapi dia enggak tahu apa-apa (tanah) dijual
Jaih, ujarnya.
Sementara itu, Yusman Effendie menegaskan
membeli tanah secara sah kepada Jaih. Tanah
yang dibelinya hanya seluas 1.000 meter
persegi. Tanah itu milik Jaih berdasarkan Surat
Girik No. 250.
Konon, Jaih datang kepadanya menawarkantanah. Uang hasil penjualan itu akan dipakai
untuk naik haji. Makanya Yusman mau membeli
tanah itu. Ia yakin dokumen yang dibawa Jaih
memiliki kekuatan hukum. Saya punya akta
dan kekuatan. Akan saya hadapi di pengadilan,
Yusman Effendie, pembeli tanahlewat Jaih
RIZAL/MAJALAH DETIK
Saya punya aktadan kekuatan.Akan saya hadapidi pengadilan.
O
O
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
55/177
FOKUS
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
ujar pengusaha apotek itu.
Hingga kini Oman masih menjaga tanahSukarno walau didudukkan sebagai tergugat.
Ia tetap memelihara hubungan baik dengan
keluarga proklamator itu. Senin, 10 Oktober
lalu, ia mendapat telepon dari Sukmawati.
Anak keempat Sukarno dari Fatmawati itu
ingin bertukar kabar. Hanya, pembicaraanmereka tidak pernah menyinggung soal
gugatan. Oman hanya memendam kecewa
karena dijadikan tergugat. ISFARI HIKMAT, IBAD
DURROHMAN, BAHTIAR RIFAI, MONIQUE SHINTAMI | ARYO BHAWONO
Surat kuasa pengelolaanlahan atas Oman untukmenggantikan Jaih
RIZAL/MAJALAH DETIK
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
FOKUS
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
56/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
DUEL DUA MUTIARA
DI TANAHSUKARNO
RIBUAN METER TANAH PERSEGI SUKARNO DI KECAMATAN
CIJERUK, BOGOR, TIBA-TIBA MENJADI MILIK MUTIARAPERANGIN ANGIN. PUTRI SUKARNO, DIAH MUTIARASUKMAWATI, BERUSAHA MEREBUTNYA KEMBALI.
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
57/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
S
UMANTADIREJA dan Yakti Wen-
da Tayib tidak membawa bekal do-
kumen apa pun ketika bertandangke kantor Desa Warung Menteng,
Kecamatan Ceruk, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat. Keduanya langsung bertanya mengenai
keberadaan tanah milik presiden pertama Su-
karno di desa itu.
Mereka mengaku sebagai utusan ahli waris
Bung Karno, Diah Mutiara Sukmawati Soekar-
noputri. Sumanta memperkenalkan diri sebagai
pengurus Legiun Veteran Republik Indonesia
dan Yakti sebagai sahabat Sukma.Saat itu tahun 1993, sang kepala desa, Djujun
S., sempat bingung. Setahu Djujun, tidak ada
nama Sukarno di antara pemilik tanah di de-
sanya.
Saya diminta tanyain kepada orang-orang
tua, ternyata itu tanah Bung Karno. Sebab, di
buku desa, tidak ada nama Pak Karno, katanya
saat ditemui majalah detik.
Djujun pantas kebingungan, desanya baru
saja dibentuk, hasil pemekaran dari Desa Ci-
jeruk. Dokumen dan surat-menyurat belum
seluruhnya dipindah di kantor Desa Warung
Menteng. Anehnya, ketika dokumen Desa Ci-
jeruk diintip pun, nama Sukarno tidak terdata
sebagai pemilik tanah.Untungnya, tidak butuh waktu lama untuk
mencari lokasi tanah Sukarno. Djujun bertanya
kepada orang tua setempat. Kehadiran Sukarno
di desa kecil sudah pasti menjadi buah bibir.
Tanah itu memiliki sejarah panjang hingga di-
Sukmawati Soekarnoputri
RACHMAN/DETIKCOM
FOKUS
FOKUS
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
58/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
miliki Sukarno. Kepala Desa Warung Menteng
Maman S. menyebutkan, pada 1908 tanah itu
berada di samping jalur jalan Daendels. Jalur
ini merupakan kelanjutan pembangunan jalan
raya Anyer-Panarukan.Masyarakat Bogor dan Sukabumi melakukan
perlawanan atas pembukaan jalur itu. Pasalnya,
pembangunan dilakukan dengan sistem kerja
paksa. Konon, tanah ini menjadi tempat tinggal
beberapa pejuang.
Namun entah bagaimana tanah itu kemudi-
an dimiliki oleh dokter pribadi Sukarno, Raden
Soeharto. Soeharto memegang dua girik, yakni
No. 203/1941 untuk tanah seluas 4.380 meterpersegi dan No. 138/1939 seluas 4.313 meter
persegi.
Kemudian, yang saya tahu, tanah itu diberi-
kan kepada Dokter Soeharto dan kemudian
dihibahkan ke Sukarno, ujar Maman.
Baru pada 1961 Sukarno mendaftarkan surat
hak milik melalui Badan Pertanahan Nasional
(BPN). Masing-masing surat itu bernomor 1
dan bernomor 2. Keduanya tertanggal 9 Maret
1961.
Konon, Sukarno mengutus salah seorang
pensiunan tentara bernama Meidi untuk men-
jaga lahan tersebut. Sayang, ia sudah mening-
gal dan keturunannya tidak meninggalkan je-
jak. Makanya riwayat tanah Sukarno tersebutsempat lenyap.
Kepastian surat BPN soal hak milik Sukarno
tidak tercatat dalam dokumen desa. Karena itu,
kepala desa terdahulu sempat kebingungan
mencari posisi tanah tersebut.
Peta tanah milik Sukarno(garis kuning) di WarungMenteng, Bogor, yang"bertumpuk" kepemilikannyadengan tanah MutiaraPerangin Angin (garis merah).
ISFARI HIKMAT/DETIKCOM
FOKUSFOKUS
FOKUS
FOKUS
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
59/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
Adapun Sukma mengaku
pencarian tanah ini dilakukan
setelah digelar pertemuan ke-
luarga Bung Karno, ia lupa per-sis tanggalnya. Ia mengutara-
kan keinginan mengelola tanah
Sukarno di kawasan Bogor,
termasuk Ceruk, untuk mem-
buka usaha. Namun kakaknya,
Guntur Soekarnoputra, selaku
anggota keluarga yang diberi
wewenang mengelola aset,
tidak banyak bicara, tidak juga
memberikan sertifikat tanah.
Sukma pun mengirim Sumanta dan Yakti. Ia
memberikan kuasa untuk mengelola dan me-
lakukan jual-beli. Guntur baru menyerahkan
sertifikat tanah kepada Sukma pada 2013.
Iya, untuk ini kan, ketertiban tanah itu, kare-na sertifikatnya juga dulu enggak ada, ujarnya.
Temuan ini disambut dengan jalan berliku.
Pada 1 Juni 1994, Sukma memberikan kuasa
kepada Yakti untuk menjual sebagian kecil ta-
nah Sukarno di Ceruk kepada seorang warga
bernama Parman. Lahan yang dual tersebut
seluas 250 meter persegi dari total luas tanah
8.693 meter persegi.
Mantan istri Mangkunegoro XI itu mengakusebenarnya jual-beli tersebut adalah hibah. Ia
ingin memberikan tanah itu kepada Parman
karena merupakan anggota keluarga veteran.
Namun Parman tetap ingin membayar, ma-
kanya dibuatlah akta jual-beli.
Dia mau tetap bayar, tapi kan saya enggak
enak. Namanya Bung Karno punya tanah di
situ, terus Parman itu pejuang, kenapa sih eng-
gak kita kasih, tuturnya.
Pemberian kewenangan kepada Yakti inilah
yang jadi pangkal persoalan. Pada 1994, sese-
orang bernama Savitri Mahdiyanti mengaku
memiliki tanah tersebut dan menjualnya. Akta
jual-beli No. 0836/Kec. Ceruk/1994 menye-
butkan Savitri sebagai pemilik tanah dan men-jual tanah seluas 2.000 meter persegi seharga
Rp 30 juta kepada Erli Mesrawati
Savitri tercatat sebagai pelajar di Kabupaten
Bogor berusia 17 tahun dengan alamat rumah
Kampung Cipandawa RT 02 RW 02 Desa Sro-
FOKUS
Tugu perjuangan terletak diatas lahan milik Sukarno diBogor.
ISFARI HIKMAT/DETIK
FOKUS
FOKUS
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
60/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
gol, Ceruk, Bogor, Jawa Barat.
Domisili Savitri sama dengan
alamat Yakti. Namun akta
jual-beli itu sama sekali tidakmencantumkan nama Sukma
ataupun Yakti selaku pengguna
kuasa.
Erli berangsur-angsur memi-
liki tanah Sukarno. Data akta
jual-beli tahun 2007 yang dida-
pat majalah detik menunjuk-
kan Erli dan suaminya, Abroni
Nasution, memiliki hak tanah
seluas 5.965 meter persegi. Ta-
nah itu dipecah dalam tiga akta kepemilikan.
Abroni dan Erli menjual tanahnya kepada Mu-
tiara Perangin Angin seharga Rp 161 juta.
Sukma sendiri kaget dengan menyusutnya
luas tanah Sukarno di Ceruk. Ia mengakumemberikan hak pengelolaan tanahnya kepa-
da Yakti. Namun ia tidak pernah memberikan
perintah menjual tanah bapaknya seluas ribuan
meter persegi itu.
Anehnya, akta asli kepemilikan tanah yang
didapat Sukma dari Guntur tidak pernah diutak-
atik walau penjualan berlangsung. Karena itu,
Sukma meminta Syamsu Anwar yang ditunjuk
sebagai pengacara keluarga Bung Karno men-gajukan permohonan pembatalan kepemilikan
tanah milik Mutiara Perangin Angin ke BPN
pada 2013.
Mutiara memiliki tiga sertifikat atas tanah
Sukarno, yakni Nomor 00379, 00380, dan
00381. Semua akta tersebut berangka tahun
2010. Sertifikat ini bertumpuk dengan akta
milik Sukma, No. 1 dan 2 Tahun 1961.
Suami Mutiara, Josep Purba, mengaku masih
mempertahankan haknya. Namun ia tidak mau
sembarangan mengumbar omongan. Ia mem-
beli tanah itu melalui perantara keponakannya
sendiri, Setiabudi Perangin Angin.
Kau tanya Budi-lah. Aku dulu beli di Budi
dan lurah lama. Yang mengurus mereka ber-dua, ucapnya kepada majalah detik.
Sedangkan Budi mengaku melakukan jual-
beli secara sah. Ia justru menyalahkan keluarga
Sukarno karena tidak memelihara tanah itu.
Sementara itu, Syamsu sudah tiga kali mela-
Fotokopi dua sertifikat tanahmilik Sukarno di WarungMenteng, Bogor.
ISFARI HIKMAT/DETIKCOM
FOKUS
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
61/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
yangkan surat permintaan pembatalan ser-
tifikat tanah ke BPN. Mereka berupaya men-
gundang pihak yang berselisih. Namun tidak
semua pihak datang.Hingga kini BPN Bogor belum menemukan
jalan keluar. Syamsu mengancam akan mem-
perpanjang perkara hingga ke pengadilan.
Menurut dia, BPN lalai dengan melakukan
penerbitan sertifikat milik Mutiara.
Saya tidak begitu tahu siapa yang menga-
wasi lapangan. Saya hanya mempermasalah-
kan ke BPN secara administrasi bahwa ini ke-salahan BPN, tutur pria yang dulu bekerja di
BPN itu.
ISFARI HIKMAT, IBAD DURROHMAN, MONIQUE SHINTAMI,
BAHTIAR RIFAI | ARYO BHAWONO
Bengkel motor ini berada diatas lahan milik Sukarno yangjuga diklaim kepemilikannyaoleh Mutiara Perangin Angin.
ISFARI HIKMAT/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
62/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUSFOKUS
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
SUKARNO SELALU MEMBERIKAN TEMPAT TINGGAL DI LUAR ISTANA KEPADAISTRI-ISTRINYA. ADA YANG BERSTATUS RUMAH DAN TANAH MILIK NEGARA.
ASET NEGARA DI TANGAN ISTRI MUDA
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
63/177
MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
M
OBIL itu menyusuri jalan sempit
di bilangan Pasar Minggu, Jakarta
Selatan. Duduk di kursi belakang,
Presiden Sukarno bersama istribarunya, Yurike Sanger.
Melewati deretan pohon buah yang men-
gapit kedua sisi jalan, mobil perlahan masuk
ke sebuah kompleks yang sepi. Sukarno turun
dari mobil. Apakah Adik senang tinggal di
daerah ini? tanyanya kepada Yurike.
Melihat rumah dan
halamannya yang berka-li-kali lipat lebih luas dari
milik orang tuanya, Yurike
malah bergidik. Selama
ini dia terbiasa tinggal di
rumah orang tuanya di Tebet, Jakarta Selatan.
Aduh, Mas, saya takut tinggal di sini sendi-
rian, kata Yurike seperti dituturkan dalam bio-
grafinya, Percintaan Bung Karno dengan Anak
SMA. Kalau sewaktu-waktu saya mati, nanti
tidak ada yang tahu.
Yurike memang akan lebih banyak sendirian
di sana. Selebihnya hanya ada pengawal suru-
han Sukarno, yang bakal mencegahnya keluar
tanpa seizin sang presiden.
Yurike pun tidak luluh oleh bujukan boleh
mengajak keluarganya pindah ke sana. Ia tetap
menolak rumah itu. Kalau begitu, Mas perluwaktu lagi untuk menyuruh lihat rumah mana
yang kira-kira cocok untuk Adik, kata Sukarno.
Belakangan, Yurike baru tahu kalau yang
ditawarkan itu ternyata rumah sengketa.
Kasusnya, kata dia, melibatkan seorang pet-
inggi bank sentral Indonesia.
Sukarno memang mesti mencarikan rumah
buat istri-istri mudanya karena mereka tidakbisa tinggal di Istana. Ada kesepakatan antara
dia dan putra sulungnya, Muhammad Guntur
Soekarnoputra, soal poligami.
Asalkan tidak tinggal di Istana, Guntur dan
adik-adiknya berjanji tak akan mencampuri
urusan sang ayah. Mereka akan tutup mata
soal hindul-hindul markindul, begitu anak-
anak Fatmawati menjuluki perempuan-perem-puan Sukarno.
Setelah Fatmawati, ada Hartini, Ratna Sari
Dewi, Hariyatie, Kartini Manoppo, Yurike
Sanger, dan Heldy Djafar. Namun anak-anak
hanya mengakui sampai Hariyatie.
Adik jangan kaget ya, rumahini pemiliknya buron kejaksaanyang lari ke luar negeri.
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
64/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
Saya enggak tahu, ya, Heldy yang mana?
Kok Heldy Djafar? Enggak tahu, kata Suk-mawati Soekarnoputri kepada majalah detik.
Jadi, kalau ada wanita lain yang punya ce-
rita romanceatau sampai kawin, saya kurang
periksa.
Sukmawati mengatakan, tak ada dari mere-
ka yang masuk Istana di Jakarta. Bahkan istri
kedua, Hartini, yang banyak mendampingi
Sukarno di acara resmi, pun ditempatkan diIstana Bogor.
Meski kamu istri kedua, kamu tetap istri
saya yang sah, kata Sukarno kepada Hartini.
Biarpun kamu tidak tinggal di Istana Negara,
kamu akan menjadi ratu yang tidak bermahko-
ta di Istana Bogor.
Sukarno dan Fatmati bersamaanak mereka, Guntur danMegawati
GETTY IMAGES
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
65/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
Bahkan, demi Hartini, Istana Bogor direno-
vasi besar-besaran. Istana itu ditambahi beran-
da depan, koridor penghubung kedua sayap
dengan gedung utama, serta lima paviliun.Hartini sehari-hari tinggal di paviliun. Su-
karno datang setiap Jumat dan baru kembali
ke Ibu Kota pada Ahad sore atau Senin pagi.
lll
Gagal memberikan rumah di Pasar Minggu,
Sukarno mengajak Yurike ke daerah Cipinang
Cempedak, Jakarta Timur. Ada sebuah rumah
yang, bagi Yurike, tampak seperti rumah kuno.Belajar dari pengalaman di Pasar Minggu,
Yurike ragu akan rumah ini. Agaknya Sukarno
menangkap keengganan Yurike sehingga ia
berterus terang soal asal-muasalnya. Adik ja-
ngan kaget, ya, ujarnya.
Sukarno menjelaskan rumah itu dalam pen-
guasaan Kementerian Perdagangan. Sudah
berbulan-bulan kosong karena pemiliknya,yang jadi buron kejaksaan, kabur ke luar neg-
eri.
Adik tenang saja, toh kita sekadar menem-
pati, ini pun sudah diatur oleh negara, kata
Sukarno.
Betul tidak akan terjadi apa-apa?
Adik masih percaya omongan suami atau
tidak? kata Sukarno dengan mata membela-
lak. Di samping itu, aku toh masih PresidenRepublik Indonesia. Masak Adik tidak percaya
omongan presidennya sendiri?
Akhirnya Yurike menetap di rumah yang kini
dikenal sebagai Rumah Polonia itu. Ternyata
Rumah Polonia juga sempat akan ditawarkan
kepada Heldy Djafar, istri termuda Sukarno.
Namun, belum juga sempat Heldy dibawa ke
sana, ia sudah membeli rumah di Jalan Cibatu,Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Tak memberikan rumah, Sukarno malah me-
nawarkan tanah seluas 4.000 meter persegi
di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Seperti
diceritakan Heldy dalam biografi Heldy Cinta
Terakhir Bung Karno, Sukarno menyuruh gadis
asal Kalimantan ini membangun gedung Seri-
kat Dagang Kalimantan di lahan itu.Agar kelak proyek gedung itu lancar dan
banyak calon penyewanya, Sukarno menjan-
jikan akan jadi orang yang meletakkan batu
pertamanya. Kau menjadi direktris, baru kau
di situ diekspos sebagai istriku, ujar Sukarno
Yurike Sanger
DETIKCOM
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
66/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
seperti ditirukan Heldy.
Dari mana tanah itu? Keluarga Heldy men-
ceritakan Sukarno minta Gubernur Jakarta
ketika itu, Mayjen Soemarno Sosroatmodjo,
menerbitkan surat hibah tanah itu.
Dalam waktu dua pekan, surat itu keluar.
Sayangnya, pada 1966 itu tak ada investoryang mau mendanai pembangunan gedung
sehingga proyek itu batal.
Belakangan, mencarikan rumah dan tanah
dengan memakai koneksi itu menimbulkan
masalah bagi para istrinya. Dalam sidang-
sidang setelah Tragedi G-30-S, rumah Hari-
yatie di Slipi, misalnya, disebut-sebut pem-
bangunannya memakai uang negara yang
dikucurkan Gubernur Bank Indonesia Jusuf
Muda Dalam.
Namun Sukarno, dalam berbagai kesem-
patan, mengatakan semua harta yang di-berikan kepada istri-istrinya berasal dari
uangnya sendiri. Uang itu, kata dia, dari roy-
alti autobiografinya, Sukarno: An Autobio-
graphy,yang ditulis Cindy Adams.n
ISFARI HIKMAT, MONIQUE SHINTAMI | OK TA WIGUNA
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
Rumah Polonia di daerahCipinang Cempedak, JakartaTimur. Rumah sitaan negaraini diberikan Sukarno kepada
Yurike Sanger.
DETIKCOM
FOKUS
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
67/177
MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUSFOKUS
SAKSI CINTA SUKARNO
NASIBNYA KINIRUMAH YANG DIBERIKAN SUKARNO KEPADA ISTRI-ISTRINYA DISITAREZIM SOEHARTO. ADA YANG DISULAP JADI MUSEUM, MAL, DANMARKAS PEMENANGAN PRABOWO.
MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
68/177
MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
S
UATU senja, Sukarno memberi ke-
jutan istimewa kepada Hariyatie.
Perempuan ketujuh yang dinikahi
presiden pertama Indonesia itu dia-jak jalan-jalan. Bung Karno ingin menghadiahi
sang istri sebuah rumah.
Kita mau ke mana, Mas? tanya Hariyatie.
Atas pertanyaan istri yang dinikahinya pada 21
Mei 1963 itu, Sukarno menjawab, Golek pang-
gonan(cari rumah).
Setelah menikah, perempuan bernama asli
Suharyati itu tinggal di se-buah rumah di Jalan Madiun,
Jakarta, maka ia pun bertanya
buat siapa rumah itu.
Ya kanggo kowe. Kangmas
remen sing cedak sawah (ya
buat kamu. Kangmas suka yang dekat sawah),
jawab Sukarno seperti diceritakan di buku
Hariyatie-Soekarno:The Hidden Story.Hariyatie lantas mempertanyakan uang yang
akan dipakai untuk membeli tanah dan mem-
bangun rumah tersebut. Sukarno mengaku
akan mendapatkan banyak uang dari hasil pen-
jualan buku autobiografinya,Sukarno: An Auto-
biography as Told to Cindy Adams, terbitan The
Bobbs-Merrill Company Inc, New York, 1965.
Saat mereka sampai di Slipi, Sukarno lang-
sung jatuh hati pada pemandangan di kawasanitu, yang masih banyak sawah terbentang. Aku
menurut saja dan pembangunan rumah itu
dilaksanakan atas nama pembangunan Hotel
Banteng (Hotel Borobudur), kata Hariyatie.
Hariyatie pindah ke rumah di Slipi ini ketika
pembangunannya belum selesai 100 persen.
Sukarno datang ke rumah itu untuk sekadar
melepas lelah. Hariyatie tidak pernah mem-protes kunjungan Sukarno yang cuma sebentar
karena, selain sibuk sebagai presiden, ia tahu
Sukarno juga punya istri lain, Fatmawati dan
Hartini.
Bila Sukarno datang, Hariyatie menyuguh-
kan masakan kesukaan sang proklamator:
sayur lodeh, empal, bacem, sayur asem, dan
sambal. Hariyatie berusaha menjadi istri yangmengabdi kepada suami dengan belajar pada
istri Sukarno sebelumnya, Inggit Ganarsih.
Namun kebahagiaan Hariyatie dan Sukarno
di rumah itu tidak bertahan lama. Pergolakan
politik mengakhiri kisah mereka.
Tanah warisan Sukarno diSlipi telah berubah menjadiMal Taman Anggrek.
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
69/177
MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014
FOKUS
Kamis, 30 September 1965, Sukarno tidak
datang mengunjungi Hariyatie, padahal hari itu
merupakan jatah giliran perempuan yang masa
mudanya menjadi penari Istana tersebut. Bung
Karno baru datang keesokan harinya, pagi-pagi
benar, sekitar pukul 06.30 WIB.Namun, saat datang, Sukarno diliputi kekha-
watiran. Orang-orang kepercayaan Sukarno
lalu berdatangan. Sukarno menanyakan kabar
Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal A.H. Nasu-
tion karena, malam sebelumnya, terjadi pem-
bunuhan para jenderal.
Sukarno kemudian pamit kepada Hariyatie.
Mas tindak(pergi) dulu. Rupanya itulah kun-
jungan terakhir Sukarno. Setelah itu, ia tidak
pernah datang. Hariyatie pun tidak pernah bisa
bertemu lagi.
Tanpa kunjungan Sukarno dan tak punyaanak, Hariyatie kesepian di rumah dengan luas
tanah 11 hektare itu karena sendirian. Ia semak-
in tidak tahan dengan isu yang menyebutkan
rumah itu dibeli bukan dari royalti buku auto-
biografi Sukarno, melainkan dibiayai negara.
Ia kemudian pindah ke sebuah rumah di Jalan
Museum Satriamandala
DETIKCOM
FOKUS
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
70/177
MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014
Madiun, Jakarta, yang dibelinya seharga Rp 5
juta.
Sukarno menceraikan Hariyatie pada 15 Ok-
tober 1966. Berdasarkan buku Cinta & Hati
Istri-istri Sukarno, selanjutnya Hariyatie hanya
memantau kabar rumah itu. Setelah Sukarnotidak lagi berkuasa, rumah dan tanah di Slipi itu
disita pemerintahan Soeharto.
Putri Sukarno, Sukmawati, mendengar kabar
tanah bapaknya di Slipi disita tentara. Tapi ia
tidak tahu persis. Kalau enggak keliru, itu atas
nama Bapak, tapi saya kurang tahu jelas, kata
Sukma kepadamajalah detik.
Pengacara keluarga Sukarno, Syamsu Anwar,
menyatakan pihaknya sempat berusaha agar
warisan Sukarno di Slipi itu kembali lagi pada
keluarga. Ia menyatakan di tanah itu kini telah
berdiri Mal Taman Anggrek.
Penelusuran majalah detik, meski sudah
ada Mal Taman Anggrek, warga sekitar masih
menyebut lokasi tersebut sebagai tanah Su-
karno.
Bila ditanya di mana tanah Sukarno, umumn-
ya warga Tanjung Duren, Slipi, akan menunjuk
tanah seluas 4 hektare di belakang Mal Taman
Anggrek yang bersebelahan dengan Aparte-
men Mediterania. Lokasi tanah itu berbatasan
dengan Desa Tanjung Duren Selatan dan Timur.
Di tanah tersebut sekarang ada plang ber-
tulisan Sedang dilakukan pembangunan Ta-
man Anggrek Residence milik Agung SedayuGroup.
Munaram, warga yang sudah puluhan tahun
tinggal di kawasan tersebut, menuturkan tan-
ah itu dulu dikelola Induk Koperasi Angkatan
Darat. Konon, ada rumah-rumah yang dulu
pernah ditempati Sukarno. Rumah tersebut
Mal Taman Anggrek
DETIKCOM
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
71/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
kemudian dialihkan menjadi kantor oleh Inko-
pad, cerita pria berusia 53 tahun itu.
Pada masa Soeharto, tanah itu ditanami ang-
grek dan dikelilingi pagar kawat oleh Ibu Ne-
gara Siti Hartinah. Dari taman anggrek, tanahitu kemudian diubah menjadi sebuah mal yang
diberi nama Mal Taman Anggrek.
Saya dulu berusaha membongkar masalah
ini. Tapi, sampai sekarang, tidak ada penyelesa-
ian, ujar Syamsu, pengacara keluarga Sukarno,
yang sebelumnya bekerja di Badan Pertanahan
Nasional.
lll
Pada malam 30 September 1965, Sukarnoseharusnya datang ke rumah Hariyatie karena
hari itu merupakan jatah gilirannya. Tapi, malam
itu, Sukarno memilih ke Wisma Yaso.
Rumah di Jalan Gatot Subroto itu ditempati
Ratna Sari Dewi, istri keenam Sukarno, yang
dinikahinya pada Maret 1962. Perempuan asal
Jepang itungambekkarena, sehari sebelumnya,
Sukarno juga lupa tidak mengunjunginya.Sukarno, yang mendapat laporan Dewi
yang tengah ngambekmalam itu, pun memilih
menghabiskan malam dengan pesta dansa di
klub malam di Hotel Indonesia. Sukarno men-
jemputnya dan mengantarnya ke Wisma Yaso.
Presiden, yang biasanya tidur di Istana, malam
itu menginap di rumah Dewi. Sukarno tidak
tahu malam itu terjadi pembunuhan para jen-deral dan ia menjadi salah satu target.
Rumah Yaso dibangun sukarela oleh bebera-
pa orang Jepang dan Indonesia, kata Dewi.
Namun banyak yang curiga rumah itu diban-
gun perusahaan Jepang untuk berterima kasih
Ratna Sari Dewi
GETTY IMAGES
FOKUS
-
7/21/2019 Majalah Detik 155
72/177
MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014
kepada Dewi, yang memuluskan lobi mereka di
Indonesia.
Pada November 1966, Sukarno meminta
Dewi, yang sedang hamil, pindah ke Jepangdan melahirkan di sana. Sukarno tidak ingin
istrinya yang cantik itu mengalami masalah ka-
rena kondisi politik saat itu sedang buruk.
Firasat Sukarno ternyata benar. Setelah tidak
lagi berkuasa, Sukarno diusir dari Istana Bogor.
Sukarno lantas tinggal di Istana Batutulis seba-
gai tahanan rumah. Namun, karena sakitnya, ia
dipindahkan ke Jakarta. Ia melanjutkan menjaditahanan rumah di Wisma Yaso.
Dalam autobiografi SoehartoPikiran,
Ucapan, dan Tindakan Saya, yang ditulis G.
Dwipayana dan Ramadhan K.H., Soeharto
menjelaskan bahwa Rachmawati-lah yang
meminta ayahnya dipindahkan ke Jakarta.
Saya janjikan kepada Rachmawati untuk
b
top related