majalah detik #132 - panasbung

16
EDISI 132 | 9 - 15 JUNI 2014 10 TAHUN MONOREL MOLOR “TAK ADA INSTRUKSI INTELI MASJID” JUSUF KALLA INTERVIEW EDISI 132 | 9 - 15 JUNI 2014 10 TAHUN MONOREL MOLOR “TAK ADA INSTRUKSI INTELI MASJID” JUSUF KALLA INTERVIEW

Upload: general-store

Post on 29-Nov-2014

22.832 views

Category:

Government & Nonprofit


8 download

DESCRIPTION

Majalah Detik 132 dipublikasikan pada 6 Juni 2014, salah satu artikelnya membahas sekelompok orang yang dinamakan "Pasukan Nasi Bungkus" yang bekerja sebagai pemecah belah bangsa. PDF ini adalah bagian dari Majalah Detik yang tadinya sebesar 50MB lebih dibuang isi lainnya dan dioptimisasi untuk dapat didownload dan disebarkan dengan mudah. Hanya berfokus kepada tiga artikel: - Pengakuan Panasbung - Ketika Kampanye Jahat Masuk Pesantren - Surat Palsu Mantan Pendukung Versi JPEG dari artikel Pengakuan Panasbung dapat diakses di http://panasbungisreal.tumblr.com DISCLAIMER: Pengupload tidak dibayar SEPESERPUN untuk melakukan download, optimize dan upload. Lagipula, optimizing PDF seperti ini dapat dilakukan hanya dalam waktu 5 menit. :D

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah Detik #132 - Panasbung

EDISI 132 | 9 - 15 JUNI 2014

10 tahun monorel molor

“TAK AdA insTruKsi

inTeli mAsjid”JuSuF Kalla

InterVIeW

EDISI 132 | 9 - 15 JUNI 2014

10 tahun monorel molor

“TAK AdA insTruKsi

inTeli mAsjid”JuSuF Kalla

InterVIeW

Page 2: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014Majalah detik 9 - 15 juni 2014

“Saya dibayar rp 2,5 juta per bulan. Mereka bilang jangan SaMpai ada yang boleh tahu kalau

kita kerja kayak gitu.”

Nasi BuNgkus

pengakuan Mantan

paSukan

Page 3: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014

Kami pasukan nasi bungkus Laskar cyber pejuang di belakang komputer Senjata kami Facebook dan Twitter Menyerang lawan tak pernah gentar Patuh setia pada yang bayar

La k i - L a k i 20 tahunan itu senyum-senyum sendiri. Ia terke-nang pernah bekerja sebagai pa-sukan nasi bungkus alias Panas-bung seperti yang dibuat dalam

puisi Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indo-nesia Raya Fadli Zon di atas. Panasbung adalah

laskar cyber bayaran.“Dulu sih tidak tahu.

Dibilang dulu kerjanya di depan komputer saja. Mereka bilang sih jang-an sampai ada yang tahu kalau kita kerja kayak gitu,”

kata laki-laki muda itu.Ia berkisah dirinya diajak temannya untuk

menjadi relawan di Think Big Indonesia (TBI), yang berkantor di Pondok Pinang, Jakarta

Selatan. Banyak teman di kampusnya, sebuah universitas ternama di Tangerang, Banten, yang mengisi waktu dengan menjadi relawan dan mendapatkan uang lumayan.

“Sebulan dibayar Rp 2,5 juta. Bagi mahasis-wa kan itu jumlah yang besar,” kisah pria yang minta namanya dirahasiakan itu, alasannya takut nanti diapa-apain kalau ketahuan mem-bocorkan pernah menjadi Panasbung itu. “Saya takut nanti tidak aman,” katanya.

Selain gaji Rp 2,5 juta, ia juga mendapat satu kali makan gratis dan disediakan minum-an di kantornya, yang merupakan rukan dua lantai itu. Sedangkan peralatan kantor, berupa komputer dan koneksi Internet, semua sudah tersedia.

Ia bekerja dari Senin sampai Sabtu. Ada dua shift yang diberlakukan di TBI, yakni pukul 07.00-16.00 WIB dan pukul 16.00-24.00 WIB.

“Seingatku sih ada 32 orang yang kerja. Seka-rang katanya sudah ditambah lagi jadi tiga shift, orangnya juga nambah tapi tidak tahu berapa,” kata pria muda itu.

Pria muda itu dan 31 temannya mendapat tugas melawan berita-berita jelek mengenai

Selain gaji Rp 2,5 juta, ia juga mendapat satu kali makan gratis dan disediakan minuman di kantornya

Page 4: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014

calon presiden Prabowo Subianto di media massa. Setiap masing-masing personel memi-liki lima akun Twitter dan lima akun Facebook.

Sebelum bertugas, mereka diminta untuk mengetahui sejarah baik dan buruk Prabowo sehingga bisa menangkis bila ada berita negatif terhadap mantan Komandan Jenderal Kopas-sus itu. Sehari, biasanya ia diberi 8 berita untuk dikomentari dengan 5 akun Twitter dan 5 akun Facebook-nya.

“Kita cuma disuruh bagaimana berita buruk tentang Prabowo dipelintir jadi baik,” kata pe-

muda itu.Ia memberi contoh, misalkan bila Prabowo

diberitakan melanggar HAM, maka ia diarah-kan untuk menulis komentar, itu kejadian lama, sampai saat ini pengadilan belum menentukan Prabowo bersalah atau tidak, lagi pula semua orang itu pasti punya kesalahan.

“Saya sebenarnya netral, tapi, karena kerja di situ, ya saya harus bela Prabowo. Saya keluar begitu lulus dan dapat kerjaan lain, itu cuma untuk ngisi kegiatan daripada nganggur,” cerita pria itu.

Mantan anggota tim TBI lainnya menjelas-kan, selain melawan berita negatif Prabowo,

Managing Partner TBI, Juke Sutarambahtiar rifai/majalah detik

Page 5: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014

mereka juga ditugasi memberi komentar-komentar berita tentang Jokowi. “Misalnya menulis komentar sebagai warga Jakarta dan menulis komentar agar Jokowi menyelesaikan tugas di Jakarta terlebih dahulu,” kata mantan karyawan TBI  tersebut, yang juga tidak mau disebut namanya, kepada majalah detik.

“Misalnya lagi tentang revolusi mental, aku per-nah komen visi-misinya Jo-kowi enggak jelas banget. Ngambang,” ujarnya.

Suasana kerja biasanya sepi. Masing-masing sibuk berkutat dengan kompu-

ternya. “Paling kadang ada yang cekikikan bila sedang berantem di komen dengan pendukung Jokowi,” kisahnya.

Meski sepi, pengawasan kerja cukup ketat. Siapa pun yang mau meninggalkan ruangan, bahkan hanya untuk sekadar buang air kecil, harus mencatatnya di sebuah buku.

Tim relawan cyber TBI itu mengaku saat per-tama masuk kerja, ia bertemu dan mendapat pengarahan dari Managing Partner TBI Juke

Sutaram. Saat dikonfirmasi, Juke dengan jujur mengaku pihaknya adalah simpatisan Prabowo-Hatta. TBI sebagai perusahaan PR consultant sering membantu branding Prabowo. Namun ia membantah mengerahkan Panasbung. Tidak ada karyawannya yang dipekerjakan untuk me-lawan berita negatif tentang Prabowo di media atau media sosial.

“Kita tidak berkompeten melakukan itu kare-na kita tidak ditunjuk sebagai profesional. Kan kita pertemanan dengan Pak Prabowo. Kalau saya tak tahu ya, kalau di tempat JKW itu ada yang memproklamirkan (soal Panasbung) itu,” kata Juke kepada majalah detik.

Seorang blogger yang memiliki ribuan peng-ikut memberi kesaksian soal Panasbung kelas atas. Menurutnya, ada sekelompok orang yang disebut sebagai Kelompok Opinion Leader, yang bertugas mempengaruhi para pengikut-nya dengan membuat tulisan di media sosial. Mereka ini biasanya para selebritas di media sosial dengan pengikut ribuan.

Nah, mereka mendapat imbalan gede deng-an sistem kontrak bila mem-posting tulisan atau membuat status di akunnya ataupun ngeblog

Misalnya lagi tentang revolusi mental, aku pernah komen visi-misinya Jokowi enggak jelas banget. Ngambang.

Page 6: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014Majalah detik 9 - 15 juni 2014

yang isinya memuji atau menjelekkan salah satu capres.

“Tergantung jumlah followers-nya. Bisa yang sampai puluhan juta,” kata blogger terkenal itu, yang namanya minta dirahasiakan. “Yang main dua kaki, tentunya lebih gede lagi karena dapat dari sana-sini.”

Istilah Panasbung kembali ramai ketika Fadli Zon membuat sajak berjudul Pasukan Nasi Bungkus akhir April lalu. Bila sejumlah Panas-bung mengaku dibayar untuk membela Prabo-

wo, Fadli justru memberi kesaksian sebaliknya, kubu Prabowo justru menjadi korban. Ia ter-inspirasi membuat sajak Panasbung itu karena geram Partai Gerindra banyak mendapat se-rangan dan kampanye hitam dari laskar cyber bayaran itu.

Fadli, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Merah Putih, mengatakan pihak Prabowo kini mengawasi komentar-komentar Panasbung. “Ada, keba-nyakan yang komentar-komentar begitu itu pakai akun anonim. Panasbung.,” kata Fadli kepada majalah detik. “Kita respons dengan kampanye putih.”

Sedangkan kubu Jokowi mengakui adanya tim khusus di jagat maya. Namun mereka membantah mengerahkan Panasbung. Cyber army di tim sukses Jokowi berbasis relawan. Mereka tidak disiapkan secara khusus dengan dana yang sangat besar. Jokowi bahkan tidak tahu soal tim di dunia maya itu. “Salah kalau nasi bungkus, kita makannya prasmanan sayur lodeh,” canda jubir PDIP, Eva Kusuma Sundari. n aryo bhaWono, bahtiar riFai, elVan dany SutriSno i iin yuMiyanti

Kantor TBI di Pondok Pinang, Jakarta Selatan

bahtiar rifai/majalah detik

Page 7: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014

Kampanye hitam terhadap JoKowi dilancarKan lewat tabloid dan pesan berantai. banyaK pegawai negeri dan guru terpengaruh. bisa terJungKal JiKa perbedaan suara dengan prabowo tipis.

KetiKa Kampanye Jahat masuK pesantren

Page 8: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014

Gun Gun Heryanto menyesal telah memenuhi permintaan Darmawan Sepriyossa. Seandainya tahu tabloid macam apa yang diwakili Darmaw-

an, Gun tidak akan pernah mau menulis kolom yang dimintanya.

Gun sudah lama mengenal Darmawan. Pada 25 April, dosen komunikasi politik Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, itu dikontak Darmawan untuk menulis opini berisi analisis terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam mengikuti pemilihan presi-den.

“Dia bilang mau bikin tabloid baru,” kata Gun. Namun, dalam percakapan telepon itu, Dar-mawan tidak menyebut nama tabloid tempat tulisan kolom itu akan dimuat.

Gun kaget ketika tulisannya ternyata muncul di tabloid Obor Rakyat. Tabloid setebal 16 ha-laman itu pada Rabu, 4 Juni 2014, dilaporkan tim hukum Joko Widodo-Jusuf Kalla ke Badan Pengawas Pemilu karena isinya fitnah kepada calon presiden dan wakil presiden itu.

Ketua Bawaslu Muhammad mengatakan, jika tabloid itu terbukti berisi kampanye hitam, pembuatnya melanggar Undang-Undang Pe-milihan Presiden dan Pemilihan Umum serta pasal pencemaran nama baik. Sanksinya seki-tar dua tahun penjara, bahkan bisa lebih jika dikenakan pasal berlapis.

Gun merasa tulisannya tidak menyerang Jokowi ataupun PDIP, namun dia menyesalkan kemunculan artikel itu di Obor Rakyat. “Kalau

Edisi perdana tabloid Obor Rakyat yang berisi isu-isu miring tentang calon presiden Joko Widodo.

Ari SAputrA/detikcom

Page 9: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014

sekarang diminta, seratus persen saya enggak mau,” ujarnya.

Gun tidak menyangka Darmawan memuat kolomnya di tabloid yang dituding sebagai media kampanye hitam terhadap Jokowi itu. Apalagi Darmawan punya rekam jejak jurnalis-tik yang dianggapnya bagus, yakni di Tempo dan Alif TV.

Gun tidak sendirian. Pengamat politik Timur Tengah lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir, Ha-sibullah Satrawi, juga dikontak Darmawan buat menulis kolom di Obor Rakyat. Namun ia tidak pernah tahu hasil akhirnya karena tak dikirimi tabloidnya.

Darmawan kerap menulis artikel di Inilah.com. Pada 4 Juni 2014, dia menulis “Kaku dan Keringatan, Nixon Pun Kalah”, yang menang-gapi kegugupan Jokowi saat menghadiri acara Deklarasi Pemilu Damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum di gedung Bidakara, Jakarta.

Darmawan disebut-sebut beberapa orang yang mengenalnya sebagai redaktur di portal berita itu. Namanya memang tidak tercantum dalam susunan redaksi Obor Rakyat.

Pemimpin Redaksi Obor adalah Setiyardi Budiono dengan staf redaksi Sigas dan Elka Saraswati. Sigas tercantum sebagai staf redaksi dalam beberapa edisi di majalah digital Inilah Review. Sedangkan Elka beberapa kali menulis berita ekonomi untuk Inilah.com dan Inilah Review.

Penata letak Obor Rakyat, Dodo Darsodo, terhubung dengan Darmawan via Google+. Namun, mulai pekan lalu, akun Dodo itu tidak bisa lagi diakses.

Kantor redaksi Obor Rakyat tertulis di Jalan Pisangan Timur Raya IX, Jakarta Timur. Namun, ketika didatangi, kantor itu tidak ditemukan. Nomor teleponnya juga tidak bisa dihubungi.

Hingga tulisan ini diturunkan, Darmawan ti-dak merespons panggilan telepon dari majalah detik. Ia juga tidak membalas pesan pendek yang dikirimkan kepadanya.

Pendiri Inilah.com, Muchlis Hasyim, dan Pemimpin Redaksinya, M. Dindien Ridhotulloh, tak merespons permintaan konfirmasi. Namun operator telepon kantor redaksi membenarkan Darmawan bekerja di sana. Tapi dia tak menge-nal Sigas dan Elka.

Penyebaran kampanye hitam kan terbatas karena tidak bisa terang-terangan.

Peneliti politik Saiful Mujani Research & Consulting, Djayadi Hanan

Ari SAputrA/detikcom

Page 10: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014

Obor Rakyat berisi kumpulan berbagai isu miring soal Jokowi yang sebelumnya banyak beredar di media sosial. Mulai isu bahwa ia calon presiden boneka yang dikendalikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga persoalan Jokowi meninggalkan Jakarta sebelum masa jabatan gubernurnya selesai.

Obor juga menulis soal tudingan bahwa Jo-

kowi keturunan Cina dan dibekingi pengusaha Tionghoa. Tabloid ini juga memuat wawancara dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Kholil Ridwan dengan judul “Jokowi Selalu Mewaris-kan Jabatan ke Nonmuslim”.

Tabloid ini dikirim lewat pos ke berbagai pon-dok pesantren di seantero Jawa hingga Sumate-ra dan Kalimantan. Pengasuh Ponpes Al-Mizan, Majalengka, Jawa Barat, Kiai Haji Maman Ima-nulhaq, bercerita paket tabloid yang diterimanya dikirim dari Cilincing, Jakarta Utara.

Pesantren Al-Fatih, Majalengka, milik adik Maman, Kiai Haji Dadang Nurcholis, juga menerima paket yang sama dari Tanjung Pri-ok. “Datangnya berbarengan, pada hari yang sama,” kata Maman.

Seminggu setelahnya, datang lagi edisi kedua. “Isinya membahas bahwa PDIP isinya

orang-orang kafir,” ujarnya.Maman menilai tabloid itu isinya sangat pro-

vokatif, kotor, dan mendiskreditkan Joko Widodo. “Kami menyebutnya kampanye jahat,” ujarnya.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Ke-bangkitan Bangsa, Marwan Jafar, mengatakan isu agama dan kesukuan Jokowi sudah ber-

Tap untuk melihat Video

Page 11: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014

usaha ditangkis dengan mengerahkan kader-nya untuk menjelaskan soal kampanye hitam terhadap Jokowi kepada kalangan nahdliyin.

Menurut Marwan, Jokowi juga berusaha mempertegas agamanya. Kini Jokowi kerap membuka pidatonya dengan kata assalamu-alaikum WR WB dan kemudian disambung

dengan selawat.Megawati juga turun tangan menjawab isu

“capres boneka”. Jokowi, kata dia, memang pe-tugas partai. “Tapi bukan berarti petugas partai hanya ikut Mega saja. Alangkah naifnya.”

Tim penasihat hukum kubu Jokowi-JK kini mulai mengadukan berbagai kampanye hitam ke Bawaslu dan kepolisian. Todung Mulya Lubis, yang jadi pengacara di tim sukses, menyatakan kemungkinan besar Obor Rakyat akan dilapor-kan ke polisi seperti kasus surat palsu Jokowi ke Kejaksaan Agung.

Pada Senin, 2 Juni 2014, tim hukum Jokowi-JK melaporkan Edgar Jonathan S., Ketua Tunas Indonesia Raya Jakarta Selatan, ke kepolisian karena menyebarkan foto surat palsu Jokowi yang menolak dipanggil Kejaksaan Agung soal kasus dugaan korupsi bus Transjakarta. Edgar mengunggah foto itu di akun Twitter-nya.

Anggota tim sukses Jokowi-JK dari Partai Nasional Demokrat, Akbar Faisal, merasa kam-panye hitam terhadap kubunya terus mening-kat. Di luar isu-isu yang dimuat Obor Rakyat, yang memang sudah lama tersebar, kini mun-cul desas-desus Jokowi akan menghapuskan

Hatta Rajasa memenuhi panggilan Bawaslu terkait kampanye hitam, (5/6/2014).

HASAn/detikcom

Page 12: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014

sertifikasi guru serta remunerasi dan gaji ke-13 pegawai negeri sipil.

Dalam dokumen visi-misi yang diserahkan Jokowi-JK ke Komisi Pemilihan Umum, tidak terdapat penghapusan program peningkatan kesejahteraan terhadap pegawai negeri dan guru tersebut. Pasangan ini menyatakan akan memberi tunjangan dan asuransi khusus kepa-da guru yang ditugaskan ke daerah terpencil.

Namun isu itu kian santer, misalnya di kalangan pegawai negeri di Malang, Jawa Timur. Dwi, 42 tahun, yang bekerja di dinas pertanian, mende-ngarnya dari sesama pegawai negeri. “Ramai dibahas di sini. Katanya mereka lihat itu di televisi

berita,” ujarnya kepada majalah detik. Kabar yang sama tersebar di kalangan guru

di Bandar Lampung, Lampung. Mia, 28 tahun, yang mengajar SMA di kota itu, mendapati banyak guru yang akan memilih Prabowo karena takut berbagai kenaikan gaji dan

tunjangan mereka dihapus Jokowi. “Malah ada ajudan pejabat yang menyebarkan lewat grup BlackBerry Messenger supaya jangan memilih Jokowi karena akan menghapus gaji ke-13,” ujarnya.

Di Jawa Tengah, kabar itu beredar lewat pes-an pendek. “SMS gombal-gombalan itu merata (di Jawa Tengah) dan SMS-nya saya dapat juga,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Politikus PDIP ini sudah menurunkan tim buat menelusuri pengirimnya. Ganjar menyebar orang buat mengklarifikasi kampanye hitam itu.

Meski kampanye hitam terhadap Jokowi disebarkan lewat tabloid, media sosial, dan pesan pendek, bahkan dari mulut ke mulut, peneliti politik Saiful Mujani Research & Consulting, Djayadi Hanan, mengatakan riset menunjukkan kampanye hitam hanya menyentuh sedikit orang. “Penyebaran kam-panye hitam kan terbatas karena tidak bisa terang-terangan,” ujarnya.

Lingkaran Survei Indonesia menemukan, terkait isu negatif tentang Jokowi, hanya sekitar 39 persen responden yang pernah mendengar-nya. Di antara yang pernah mendengar itu, ha-nya sekitar 28 persen yang percaya.

Namun Djayadi mengatakan pengaruh kam-panye hitam bisa besar jika pemilu presiden berlangsung ketat. “Kalau selisih suaranya di bawah 5 persen, sekecil apa pun hasilnya akan

SMS gombal-gombalan itu merata (di Jawa Tengah) dan SMS-nya saya dapat juga.

detikcom

Ganjar Pranowo

Page 13: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014

sangat berpengaruh.”Survei dari Soegeng Sarjadi School of Govern-

ment menunjukkan elektabilitas Jokowi-JK lebih tinggi 14 persen dari Prabowo-Hatta. Sedang-kan hasil polling Populi Center perbedaannya hanya 9 persen.

Jokowi belum menanggapi kampanye hi-tam terbaru terhadapnya. Namun, pada hari pertama kampanye, Rabu, 4 Juni 2014, Jokowi menyatakan tidak akan mengikuti kampanye

cara-cara pesaingnya.Sementara itu, Jusuf Kalla menyatakan dia

dan Jokowi siap menghadapi kampanye negatif yang disertai data. Namun yang muncul adalah kampanye hitam karena, menurut Kalla, pe-saing mereka tidak bisa melakukan kampanye negatif yang berisi fakta.

“Misalnya kampanye hitam (yang menyebut) Jokowi itu Kristen, bapaknya orang Cina, itu kan fitnah,” kata Kalla. “Kenapa terjadi? Ya, ka-rena sulit mencari hal negatif dari kami berdua. Makanya kampanyenya fitnah.”

Apakah serangan kampanye hitam itu ber-asal dari kubu Prabowo-Hatta? Ketua Bawaslu Muhammad sudah meminta konfirmasi perihal beberapa kampanye hitam terhadap Jokowi ke kubu pesaingnya dan mereka membantah pelakunya bagian dari tim sukses.

Ketua Tim Nasional Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud Md., membenarkannya. Ia me-nyatakan tidak ada tim sukses Prabowo yang memakai cara itu. “Itu adalah perbuatan orang pengecut dan itu tidak bakal efektif.” ■

bahtiar rifai, pasti liberti, monique shintami, aryo bhawono, irwan nugroho, arif arianto | oKta wiguna

Calon presiden Jokowi melambaikan tangan kepada para pendukungnya di Jakarta (19/5/2014).Stringer /reuterS

Page 14: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014

tim hukum Jokowi-Jusuf Kalla melaporkan Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Jakarta Selatan Edgar Jonathan Siahaan ke Mabes Polri. Pengurus organisasi sayap Gerindra itu dituding menyebarkan surat palsu yang

berisi permintaan penundaan pemeriksaan Jokowi dalam kasus dugaan korupsi bus Transjakarta oleh Kejaksaan Agung.

Edgar ternyata anggota tim media Partai Gerindra. Seorang resepsionis di markas Tidar Jakarta Selatan di Jalan Wolter Mo-nginsidi membenarkan Edgar adalah ketua organisasi itu. “Me-mang ketua di sini. Tapi dia di tim media Gerindra di Ragunan (kantor DPP Gerindra),” ujar resepsionis yang tidak mau disebut-kan namanya itu.

Semua berawal dari foto yang diunggah Edgar lewat akun Twitter @Edgar1107 pada Kamis, 29 Mei 2014, pukul 2 dini hari. “Klo tanggepan atas ini gimana niiiiiiihhhh???? @PartaiSocmed check mate! #Jokowi,” begitu tweet yang menyertai foto itu.

Surat dalam foto itu memakai kop Gubernur Jakarta dan di-teken Joko Widodo. Isinya berupa balasan atas surat panggilan pemeriksaan dari Kejaksaan Agung.

Jokowi menyatakan surat itu palsu. “Itu fitnah, dan fitnah se-perti itu banyak beredar,” kata Jokowi. “Kan sudah disampaikan oleh Jaksa Agung, tidak ada keterlibatan saya.”

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung, Tony T. Spontana, menyatakan tidak pernah ada surat panggilan buat Jokowi. Kejaksaan mencurigai surat itu adalah kampanye hitam

surat palsu dari BeKas penduKunG

Majalah detik 9 - 15 juni 2014

Page 15: Majalah Detik #132 - Panasbung

Majalah detik 9 - 15 juni 2014Majalah detik 9 - 15 juni 2014

yang harus diselidiki Bawaslu. “Enggak logis kan, enggak ada su-rat pemanggilan tapi ada surat penolakan. Surat itu harus dicari kebenarannya,” ujar Tony.

Meski penyebarnya pengurus organisasi sayap, Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi menyatakan Edgar berada di luar partai. “Itu sayap partai dan itu di luar perintah saya,” ujarnya.

Pada Rabu, 4 Juni 2014, Edgar melaporkan balik tim hukum Jokowi-JK ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. “Kami mela-porkan tindak pencemaran nama baik dan fitnah sehubungan dengan pernyataan di berita yang mengatakan bahwa Edgar Jonathan adalah pembuat surat palsu,” kata pengacara Edgar, Alova Mengko.

Edgar mengklaim memiliki bukti data bahwa bukan dia yang membuat surat tersebut, yang diperkuat dengan metadata foto tersebut. Menurut dia, foto itu didapatnya dari laman Facebook Partai Gerindra yang diunggah oleh orang tidak dikenal.

Foto surat palsu tersebut mulai muncul di laman Facebook Partai Gerindra pada 29 Mei 2014. Setidaknya ada tujuh foto dan yang pertama diunggah oleh pengguna Facebook bernama Ki Amuk Marugul.

Namun pengguna itu mengunggah foto tersebut baru pada pukul 05.14 atau setelah Edgar menaikkan foto itu di Twitter pada pukul 02.01. Dari penelusuran majalah detik, Edgar memang yang pertama mengunggahnya di Twitter.

Edgar menyatakan tidak pernah berniat menyebarkannya sebagai kampanye hitam. “Yang jelas, saya tidak membuat, tidak menyebar-kan, dan hanya mengklarifikasi ke (akun) Partai Socmed,” ujarnya. “Saya tahunya dia (@PartaiSocmed) pendukung Jokowi.”

Ketua Tidar DKI Jakarta Yudha Permana menegaskan Tidar tak memakai kampanye hitam. Dia mencontohkan, pada 2012 membuat kampanye positif, seperti flashmob penari berkemeja kotak-kotak di Bundaran Hotel Indonesia saat hari bebas ken-daraan. Aksi itu buat mendukung pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama.

Sementara itu, anggota tim kampanye Jokowi-JK dari Partai Nasional Demokrat, Akbar Faisal, menyatakan pihaknya tetap akan meneruskan langkah hukum meski ada gugatan balik. “Kami akan memastikan bahwa ini diproses polisi dan Bawaslu,” ujarnya. ■rini friastuti, nograhany widhi K., pasti liberti m., isfari hiKmat, bahtiar rifai | oKta wiguna

Jejak postingan surat palsu Edgar di twitter

Page 16: Majalah Detik #132 - Panasbung

Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4 Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472

Email: [email protected]

Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.

@majalah_detik majalah detik

Tap untuk kembali ke cover