ltm peningkatan kualitas ibadah
Post on 18-Oct-2015
21 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 LTM PENINGKATAN KUALITAS IBADAH
1/3
PENINGKATAN KUALITAS IBADAH
LTM AGAMA ISLAM
Nama : Fuad Muhammad Alhamid
NPM : 1306405023(Padahal) mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan
kepada-Nya dalam agama yang lurus , dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat;
dan yang demikian itulah agama yang lurus.(QS. al Bayyinah:5)
Tujuan utama diciptakannya manusia semata-mata untuk ibadah kepada Allah swt. Kualitas
penghambaannya didasarkan pada kualitas ibadahnya, semakin berkualitas ibadah seseorang maka
semakin berkualitas pula status penghambaannya.
Oleh karena itu penting bagi kita semua sebagai seorang hamba untuk senantiasa meningkatkan kualitasibadah yang kita punya. Tips kita pada kesempatan kali ini akan memberikan tips untuk meningkatkan
ibadah, di antara yang harus di lakukan dalam peningkatan ibadah adalah sebagai berikut:
1.senantiasa merasa bahwa diri ini penuh diliputi dengan dosa dan noda. Dalam hidup ini kita sering kali
terjebak ke dalam perbuatan dosa, entah dosa kecil maupun dosa besar. Dengan berpandangan seperti
ini menjadkan diri ini semkin butuh terhadap ampunan dan pada titik akhirnya akan meningkatkan
ibadah sebagai tambal sulamnya.
2.melihat orang lain dengan pandangan banyak amal, kalau kita melihat diri sendiri merasa mulya maka
hasrat ibadah akan berkurang tetapi sebaliknya jika kita merasa lebih rendah kualitas ibadahnya maka
dengan sendirinya akan ada peningkatan dalam ibadah kita
3.jangan menganggap ibadah yang kecil-kecil itu remeh. Anggapan adanya ibadah yang remeh
menyebabkan kita meninggalkan banyak jenis ibadah ketikan kita tidak bisa melakukan ibadah yang
dianggap besar, tidak hanya itu menganggap sebagian bentuk ibadah kecil dan remeh akan
menyebabkan kita menyepelekan orang lain
yang melakukan ibadah tersebut
4.belajar ilmu agama lebih banyak lagi. Semakin tahu tentang kedalaman makna ibadah kepada Allah
maka semakin giat pula bagi kita dalam meningkatkan kualitas ibadah. Itulah sebabnya orang yang
berilmu akan lebih utama ketimbang orang ahli ibadah. Nah, kalau dua-duanya kita gabungkan yaitu
sebagai ahli ilmu dan ahli ibadah tentu akan sangat mulya sekali.
5.sering-seringlah bertadabbur untuk mencari ilham dari Allah, fungsi tadabbur tidak lain adalah
menundukkan hati kita ini agar semakin tahu diri betapa rendah dan hinanya diri ini.
-
5/28/2018 LTM PENINGKATAN KUALITAS IBADAH
2/3
6.satu lagi, barangkali ini juga perlu.. jangan terlalu banyak tertawa, karena tertawa akan semakin
membuat hati kita mejadi keras..kalau hati ini keras maka apapun yang diaktakan oleh agama dengan
sendirinya tidak dapat menyentuh nurani kita terdalam.
Hakikat
Ibadah puasa merupakan sarana latihan untuk pengembangan diri. Ulama besar dunia, Yusuf al-
Qaradhawi, dalam bukunya Fiqh al-Shiyam, memandang puasa Ramadhan sebagai lembaga pendidikan
par-excellent (madrasah mutamayyizah) yang dibuka oleh Allah SWT setiap tahun.
Siapa yang mendaftar dan mengikuti perkuliahan dengan baik sesuai petunjuk Islam, ia akan lulus
ujian dengan predikat sukses besar. Karena, tak ada keuntungan yang lebih besar ketimbang meraih
ampunan Allah dan bebas dari siksa neraka.
Di antara hikmah paling penting ibadah puasa, kata al-Qaradhawi, adalah pencucian atau peningkatan
kualitas diri (tazkiyyat al-nafs). Puasa diharapkan dapat meninggikan kualitas jiwa dan mentalitas
manusia sehingga ia menjadi manusia yang benar-benar tunduk dan menghambakan diri hanya kepadaAllah SWT. Inilah potret manusia bertakwa yang ingin dicapai melalui ibadah puasa.
Dalam pemikiran Islam, jiwa atau mental (al-nafs) memiliki empat tingkatan mulai dari yang paling
rendah hingga paling tinggi. Pertama, mental tumbuh-tumbuhan (nafs al-nabat). Wilayah kerja (domain)
mental tumbuh-tumbuhan adalah makan dan minum. Manusia dengan mental ini tentu tidak dapat
menjalankan ibadah puasa.
Kedua, jiwa binatang (nafs al-hayawan). Domain jiwa binatang adalah gerak, harakah (motion),
memangsa, dan seksualitas. Jiwa binatang tidak mengenal rambu-rambu hukum. Yang kuat memangsa
dan menerkam yang lemah. Inilah yang dinamakan hukum rimba. Manusia dengan mental ini juga tak
dapat melaksanakan ibadah puasa.
Ketiga, jiwa manusia (nafs al-insan). Domain jiwa manusia adalah berpikir dan berprestasi. Jiwa ini jauh
lebih tinggi dari dua jiwa terdahulu. Tapi, bukan tanpa kelemahan. Dalam berpikir dan mencapai
prestasi, jiwa manusia sering diliputi penyakit sombong (kibr), serakah (al-thama), serta dengki (al-
hasad), dan iri hati (al-hiqd wa al-hasad).
Keempat, jiwa atau mental malaikat (nafs al-malakut). Domain mental ini adalah kebenaran dan
kepatuhan yang tinggi kepada Allah SWT tanpa reserve. Penjaganya ialah malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS At-Tahrim [66]: 6).
Mental malakut, seperti dipaparkan di atas, merupakan mental yang paling tinggi. Ibadah puasa
sesungguhnya dimaksudkan agar manusia memiliki semangat dan jiwa malakut ini.
Ini tidak bermakna bahwa manusia harus bertransformasi (merubah bentuknya) menjadi malaikat.
Tidak. Tapi, transformasi dalam arti peningkatan kualitas diri dengan semangat kebenaran (tahaqquq)
dan pengabdian (taabbud) yang tinggi kepada Allah SWT. Wallahu alam
-
5/28/2018 LTM PENINGKATAN KUALITAS IBADAH
3/3
top related