lp gastroschisis
Post on 24-Oct-2015
534 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1. Definisi Penyakit (sertakan sember referensinya)
Gastroschizis adalah suatu herniasi pada isi usus dalam fetus yang terjadi pada salah satu
samping umbilical cord. Organ visera posisinya diluar kapasitas abdomen saat lahir (Linda
Sawden, 2002).
Pada dasarnya gastroschizis sama dengan omphalocele. Omphalocele adalah defek
(kecacatan) pada dinding anterior abdomen pada dasar dari umbilical cord dengan herniasi dari
isi abdomen. Organ – organ yang berherniasi dibungkus oleh peritoneum parietal. Setelah 10
minggu gestasi, amnion dan Wharton jelly juga membungkus massa hernia (Lelin-Okezone,
2007).
Omphalocele adalah kondisi bayi waktu dilahirkan perut bagian depannya berlubang dan
usus hanya dilapisi selaput yang sangat tipis (dr. Irawan Eko, Spesialis Bedah RSU Kardinah,
2008).
Omphalocele terjadi saat bayi masih dalam kandungan, karena gangguan fisiologis pada
sang ibu, dinding dan otot – otot perut janin tidak terbentuk dengan sempurna. Akibatnya organ
pencernaan seperti usus, hati, tali pusar, serta lainnya tumbuh diluar tubuh. Jenis gastroschizis
terjadi seperti omphalocele. Bedanya tali pusar tetap ada pada tempatnya (dr. Redmal Sitorus,
2008).
2. Etiologi
Etiologi secara embriologi pada defek kongenital abdomen tidak sepenuhnya diketahui dan masih
merupakan subyek yang kontroversial. Meskipun beberapa bukti mengatakan bahwa etiologi
gastroschizis terletak desebelah lateral dan hampir sama. Banyak kontroversi berhubungan dengan
penyebab gastroschizis. Defek abdominal pada gastroschizis terletak disebelah lateral dan hampir selalu
pada sebelah kanan dari umbilicus.
Penulis lain berpendapat bahwa gastroschizis diakibatkan pecahnya suatu eksomphalos. Rupturnya
omphalokel kecil dan transformasi menjadi gastroschizis dapat terjadi didalam uterus. Tetapi banyak
kejadian anomaly yang berhubungan dengan omphalokel tidak mendukung teori ini. Pada gastroschizis
jarang terjadi anomaly, tetapi sering lahir premature (22%).
Teori lain untuk etiologi gastroschizis adalah terputusnya secara prematur arteri
omphalomesentrik kanan, yang mengakibatkan injuri iskemik pada dinding depan abdomen
dimana herniasi menembus dan terdiri dari isi abdomen. Pada kondisi normal, arteri ini tetap ada
(Imam Sudrajat& Haryo Sutoto).
Factor resiko tinggi yang berhubungan dengan omphalocel atau gastroschizis adalah resiko
tinggi kehamilan seperti:
1. Infeksi dan penyakit pada ibu
2. Penggunaan obat – obatan berbahaya, merokok
3. Kelainan genetik
4. Defisiensi gizi seperti asam folat, protein dan vitamin B. Complex
5. Hipoksia
6. Salisilat dapat menyebabkan defek pada dinding abdomen
7. Unsur polutan logam berat dan radioaktif yang masuk kedalam tubuh ibu hamil.
3. Patofisologi kasus
Menurut Suriadi & Yuliani.R patofisiologi dari gastroschizis atau omphalocele yaitu
selama perkembangan embrio ada suatu kelemahan yang terjadi didalam dinding abdomen
semasa embrio yang mana menyebabkan herniasi pada isi usus pada salah satu samping
umbilicus (yang biasanya pada samping kanan), ini menyebabkan organ visera abdomen
keluar dari kapasitas abdomen dan tidak tertutup oleh kantong. Terjadi malrotasi dan
menurunnya kapasitas abdomen yang dianggap sebagai anomaly.
Gastroschizis terbentuk akibat kegagalan fusi somite dalam pembentukan dinding
abdomen sehingga dinding abdomen sebagian terbuka. Letak defek umumnya disebelah
kanan umbilicus yang berbentuk normal. Usus sebagian besar berkembang diluar rongga
abdomen janin, akibatnya usus menjadi tebal dan kaku karena pengendapan dan iritasi cairan
amnion dalam kehidupan intra uterin, usus juga tampak pendek, rongga abdomen janin
sempit.
Usus – usus, visera, dan seluruh rongga abdomen berhubungan dengan dunia luar
menyebabkan penguapan dan pancaran panas dari tubuh cepat berlangsung, sehingga terjadi
dehidrasi dan hipotermi, kontaminasi usus dengan kuman juga dapat terjadi dan
menyebabkan sepsis, aerologi menyebabkan usus – usus distensi sehingga mempersulit
koreksi pemasukan kerongga abdomen sewaktu pembedahan.
Embryogenesis, pada janin usia 5-6 minggu isi abdomen terletak diluar embrio
dirongga selom. Pada usia 10 minggu terjadi pengembangan lumen abdomen sehingga usus
dari ekstra peritonium akan masuk kerongga perut.
Bila proses ini terhambat maka akan terjadi kantong dipangkal umbilicus yang berisi
usus, lambung kadang hati. Dindingnya tipis terdiri dari lapisan peritonium dan lapisan
amnion yang keduanya bening sehingga isi kantong tengah tampak dari luar, keadaan ini
disebut omfhalocele, bila usus keluar dari titik terlemah dikanan umbilicus usus akan berada
diluar rongga perut tanpa dibungkus peritonium dan amnion keadaan ini disebut gastroschizis
(Retno Setiowati, 2008)
4. Tanda dan Gejala
Menurut A.H Markum(1991) manifestasi dari gastroschizis/omphalocele yaitu:
1. Organ visera keluar
2. Penonjolan pada isi usus
3. Pada pemeriksaan USG prenatal : tampak adanya Gastroscizis/ Ompalokel.
Banyak usus dan organ perut lainnya yang menonjol pada gastroschizis/ omfalochel
bervariasi tergantung kepada besarnya lubang dipusar. Jika lubangnya kecil mungkin hanya
usus yang menonjol tetapi jika lubangnya besar hati juga bisa menonjol melalui lubang
tersebut (Retno Setiowati, 2008).
5. WOC
6. Data Fokus
a. Data fokus pengkajian menurut Doengoes,MF 1991:
1. Mengkaji kondisi abdomen
a. Kaji area sekitar dinding abdomen yang terbuka
b. Kaji letak defek, umumnya berada disebelah kanan umbilicus
c. Perhatikan adanya tanda – tanda infeksi atau iritasi
d. Nyeri abdomen, mungkin terlokalisasi atau menyebar, akut atau kronis sering
disebabkan oleh inflamasi, obstruksi
e. Distensi abdomen, kontur menonjol dari abdomen yang mungkin disebabkan oleh
perlambatan pengosongan lambung, inflamasi, obstruksi.
2. Mengukur temperatur tubuh
a. Demam, manifestasi umum dari penyakit pada anak – anak biasanya berhubungan
dengan dehidrasi, infeksi atau inflamasi
b. Lakukan pengukuran suhu secara continue setiap 24 jam
c. Perhatikan apabila terjadi peningkatan suhu secara mendadak
3. Kaji sirkulasi, kaji adanya sianosis perifer
4. Kaji distress pernafasan
a. Lakukan pengkajian fisik pada dada dan paru
b. Kaji adanya suara nafas tambahan
c. Perhatikan bila tampak pucat, sianosis
d. Perhatikan irama nafas, frekuensi
7. Analisa DataNO Data Patofisiologis Masalah1. Ptekie, ruam, penyakit
kronik, imun , hb ibu yang terlalu muda
usia kehamilan 27 minggu
hernia umbilikalis
infeksi pada janin
Resiko infeksi
ruam, pteki
2. Usus beradadi luar abdomen, pasien dipuasakan ,membrane mukosa kering, kulit kering
ibu yang terlalu muda
usia kehamilan 27 minggu
usia kehamilan 35 minggu
gastroschizis yang nyata
ajanin keluar secara dengan gastroschisis
kuman masuk lewat usus di luar abdomen
infeksi traktus digestivus
muntah, distensi abdomendiare
dehidrasi
Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
3. Kulit kering, ptekieturgor kulit jelek, prosedur invasive pada tubuh
ibu yang terlalu muda
usia kehamilan 27 minggu
hernia umbilikalis
infeksi pada janin
ruam, pteki
kulit kering dan bersisik, turgor
kerusakan integritas kulit
4. Ungkapan verbal dan non verbal Ketakutandan
infeksi pasca natal/ sesudah kelahiran
Cemas berhubungan dengan hospitalisasi, perpisahan dengan orang tua, dan
kecemasan melihat kondisi anak dan tindakan yangdiberikan kepada anak,
kurang pengetahuan keluarga tentang gastroschisis
prosedur yang menakutkan
8. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko infeksi
2. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status metrabolisme
4. Cemas berhubungan dengan hospitalisasi, perpisahan dengan orang tua, dan prosedur
yang menakutkan
9. Asuhan KeperawatanNo Diagnosa NOC NIC Imple
mentasiEvaluasi
1. Infeksi 1. Status nutrisi
2. Control infeksi
3. Control pengetahuan ibu tentang infeksi
Kontrol Infeksi
Bersihkan
lingkungan
sekitar setelah
digunakan
pasien.
Ganti peralatan
pengobatan
pasien setiap
protocol/pemeri
ksaan.
Batasi jumlah
pengunjung/pe
mbezuk.
Ajarkan
mencuci tangan
Pertahankan teknik
isolasi.
Batasi pengunjung .
Cuci tangan setiap
sebelum dan sesudah
tindakan
keperawatan.
Bersihkan lingkungan
setelah dipakai pasien
lain.
Tingkatkan intake
nutrisi
infeksi tidak terjadi (terkontrol) dengan status kontrol infeksi skala 4.
untuk
memperbaiki
kesehatan
pribadi.
Ajarkan teknik
mencuci tangan
yang benar.
Ajarkan
pengunjung
untuk mencuci
tangan saat
masuk dan
meninggalkan
kamar pasien.
Gunakan sabun
anti mikroba
untuk mencuci
tangan dengan
benar.
Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
melakukan
perawatan pada
pasien.
Gunakan
sarung tangan
sebagai
pengaman yang
umum.
Gunakan
sarung tangan
yang bersih.
Gosok kulit
pasien dengan
alat anti bakteri
dengan tepat.
Jaga
lingkungan
agar tetap steril
selama insersi
di tempat tidur.
2. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan diare
1. Keseimbangan cairan
Kriteria Hasil :
Intake dan output seimbang.
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Indikator Skala :
1. : Berat
2. :
1. Pengelolaan cairan
Intervensi :
1. Monitor mual dan muntah.
2. Observasi tanda-tanda dehidrasi.
3. Anjurkan untuk minum yang banyak.
4. Monitor dan catat asupan dan haluaran cairan.
5. Monitor tanda-tanda vital.
6. Kolaborasi pemberian cairan parenteral.
7. Libatkan keluarga
anjurkan kepada ibu keluarga agar pasien diberi ASI.
pantau tanda – tanda vital.
pantau tanda - tanda dehidrasi.
monitor tetesan infus dan evaluasi setiap 2 jam, kolaborasipemberian obat
pasien kesadaran composmentis, turgor kulit baik, mata tidak cekung, TTV dalam batas normal.
Substansial
3. : Sedang
4. : Ringan
5. : Tidak ada gangguan
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan penyerapan nutrisi
1. Status nutrisi
Kriteria Hasil :
Tidak terjadi penurunan berat badan.
Asupan nutrisi adekuat.
Tidak terjadi tanda-tanda malnutrisi.
Indikator Skala :
1. : Tidak adekuat
2. : Ringan
3. : Sedang
4. : Kuat
1. Manajemen nutrisi
Aktivitas:
1. Kaji status nutrisi pasien.
2. Ketahui makanan kesukaan pasien.
3. Timbang berat badan pada interval yang tepat.
4. Anjurkan makanan sedikit tapi sering.
5. Sajikan makanan selagi hangat dan dalam bentuk yang menarik.
6. Kolaborasi
pantau status nutrisi pasien dengan timbang berat badan pasien setiap hari, menganjurkan orang tua pasien untuk memberikan makan porsi kecil tapi sering,
Tidak terjadi penurunan berat badan.
Asupan nutrisi adekuat.
Tidak terjadi tanda-tanda malnutrisi
5. : Adekuat total
dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat.
7. Berikan informasi kepada keluarga tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana untuk memenuhinya.
4. Cemas berhubungan dengan hospitalisasi, perpisahan dengan orang tua, dan prosedur yang menakutkan
kontrol cemas
Kriteria Hasil:
a. Monitor
Intensitas
kecemasan
b. Menurunkan
stimulasi
iingfcungan
ketika cemas
c. Menggunakan
strategi koping
efekiif
d. Mencari
informasi
untuk
menurunkan
Penurunan
Kecemasan
a. Tenangkan
Klien
b. Jelaskan
seluruh
prosedur
tindakan
kepada klien
dan perasaan
yang mungkin
muncul pada
saat
melakukan
tindakan
c. Berikan
Informasikan
termasuk hal yang
akan terjadi pada
klien, kapan dan apa
yang akan dialami
klien, bagaimana
sensasi dan
ketidaknyamanan
yang diduga oleh
klien
Psikososial suport
untuk menghilangkan
kecemasan
Aturan yang dianut
klien suport orang
sekitarnya
Ansietas dikurangi
Mendiskusikan
kekhawatiran yang
berkaitan dengan
tipe ansietas dan
induksi dengan ahli
anastesi
Mengungkapkan
suatu pemahaman
tentang medikasi
praanastesi dan
anastesi umum
cemas informasi
tentang
diagnosa,
prognosis, dan
tindakan.
d. Temani pasien
urituk
mendukung
keamanan dan
menurunkan
rasa sakit
e. Instruksikan
pasien untuk
menggunakan
metode/
teknik relaksasi
DAFTAR PUSTAKA
Berhman, Richard. 1983. Ilmu Kesehatan Anak. alih bahasa Moelia dkk. 1992. Jakarta: EGC
Carpenito, Lynda Juall. 1999. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa: I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati. 2000. Jakarta: EGC.
Suriadi,Yuliani R,2001,Asuhan Keperawatan pada Anak,CV sagung Seto,Jakarta
Gordon,et.al,2001, Nursing Diagnoses : definition & Classification 2001-2002,Philadelpia,USA
LAMPIRAN
STATUS IMUN (0702)
Pengaruh : Kesehatan Fisiologi (II)Kelas : Respon Imun (H)Skala : Adanya hingga tidak adanya kompromi (a)Definisi : kecukupan alamiah dan memperoleh perlawanan terhadap sasaran yang tepat ke antigen internal dan eksternal.
STATUS IMUN
Sangat dikompromikan1
Dikompromikan
2
Cukup dikompromikan3
Kurang dikompromikan4
Tidak dikompromikan5
Indikator070201
Tidak adanya infeksi berulang
1 2 3 4 5
070202
Tidak adanya tumor
1 2 3 4 5
070203
Status pencernaan dari skala yang
1 2 3 4 5
diharapkan070204
Status pernapasan dari skala yang diharapkan
1 2 3 4 5
070205
Status genitourinary
1 2 3 4 5
070206
Berat dari skala yang diharapkan
1 2 3 4 5
070207
Suhu tubuh dari skala yang diharapkan
1 2 3 4 5
070208
Integritas kulit
1 2 3 4 5
070209
Integritas mukosa
1 2 3 4 5
070210
Tidak adanya kelelahan secara terus menerus
1 2 3 4 5
070211
Pengebalan sekarang
1 2 3 4 5
070212
Kadar zat terlarut pada antibody dalam batas normal
1 2 3 4 5
070213
Reaksi tes kulit cocok dengan pembukaan
1 2 3 4 5
070214
Hal-hal yang mutlak dalam menghitun
1 2 3 4 5
g sel darah putih nilai-nilai dalam batas normal
070215
Diferensial dalam menghitung sel darah putih nilai-nilai dalam batas normal
1 2 3 4 5
070216
Sel T4 dalam batas normal
1 2 3 4 5
070217
Sel T8 dalam batas normal
1 2 3 4 5
top related