lkjip - sumbawakab
Post on 16-Oct-2021
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
LKjIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa 2018
ii
“Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Tahun
2021”
KATA PENGANTAR
uji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
hidayahNya lah penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2018 dapat
kami selesaikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Setda Kabupaten
Sumbawa disusun sesuai Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan laporan ini merupakan upaya kami untuk menginformasikan
pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan organisasi perangkat daerah
selama tahun 2018, sebagai konsistensi kami terhadap komitmen untuk
menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata
pemerintahan yang baik. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
kebijakan program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam
mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah khususnya Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumbawa yaitu:
P
iii
Sesuai yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumbawa dengan kurun waktu 1 sampai dengan 5 tahun.
Hasil pencapaian kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa tidak
terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat,
swasta dan aparat pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan,
maupun dalam implementasi serta pengawasannya. Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan, bantuan serta partisipasi dalam penyusunan LKjIP Sekretariat
Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2018.
Sumbawa Besar, 31 Januari 2019
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN
SUMBAWA
Drs. H. RASYIDI
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................... 1
B. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................ 2
C. Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana ......... 100
D. Isu Strategis ........................................................... . 103
E. Landasan Hukum .................................................. . 104
F. Sistematika Penulisan ........................................... . 105
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............... 107
A. Rencana Strategis ................................................... 107
B. Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja ..................... 111
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .......................................... 115
A. Capaian Kinerja Perangkat Daerah ......................... 115
B. Realisasi Anggaran ................................................. 138
BAB IV PENUTUP.................................................................... 141
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Formasi Pejabat Struktural berdasarkan Pangkat
Eselon .................................................................. 101
Tabel 2 Jumlah PNS berdasarkan Golongan/Ruang ......... 101
Tabel 3 Jumlah PNS berdasarkan Tingkat Pendidikan ...... 102
Tabel 3.1. Hasil Evaluasi Kinerja Kecamatan Tahun 2018 .... 119
Tabel 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran
Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Pada Tahun 2017
dan Tahun 2018 .................................................. 120
Tabel 3.3 Data Jumlah Konflik Pertanahan Tahun 2018 ...... 121
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang
berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah
diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) menggantikan Intruksi
Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah adalah wujud kewajiban instansi pemerintah untuk
mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi
dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Untuk
mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumbawa selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu
melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu
meningkatkan peran serta fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa
sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya
memenuhi aspirasi masyarakat. Dalam perencanaan pembangunan daerah
Kabupaten Sumbawa, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang
dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan
kondisitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup
pemerintahan Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Terwujudnya suatu tata
pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak.
Berkenaan dengan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, legitimate
sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
2
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Hal ini sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999
tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi
dan nepotisme yang menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan
negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas
kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan
profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut Sekretariat
Daerah Kabupaten Sumbawa diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP). Penyusunan LKjIP Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumbawa Tahun 2018 sebagai wujud akuntabilitas
penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan melalui pencapaian kinerja,
visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan
target yang telah ditetapkan.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(1) Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri atas :
a. Unsur Pimpinan adalah Sekretaris Daerah.
b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Asisten Sekretaris Daerah, terdiri
atas:
1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat terdiri atas 3 (tiga)
Bagian, sebagai berikut:
a) Bagian Pemerintahan, terdiri atas:
1) Subbagian Pemerintahan Umum;
2) Subbagian Otonomi Daerah; dan
3) Subbagian Sosial Kemasyarakatan.
3
b) Bagian Pertanahan, terdiri atas :
1) Subbagian Pengadaan Tanah;
2) Subbagian Penatagunaan Tanah; dan
3) Subbagian Fasilitasi Sengketa Pertanahan.
c) Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol, terdiri atas :
1) Subbagian Protokol;
2) Subbagian Pemberitaan dan Naskah Pimpinan; dan
3) Subbagian Peliputan dan Dokumentasi.
2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan terdiri atas 3 (tiga)
Bagian, sebagai berikut:
a) Bagian Perekonomian, terdiri atas:
1) Subbagian Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah;
2) Subbagian Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro; dan
3) Subbagian Pengembangan Perekonomian Daerah dan Energi
Sumber Daya Mineral.
b) Bagian Pembangunan, terdiri atas :
1) Subbagian Perencanaaan dan Pelaporan Pembangunan;
2) Subbagian Pengendalian Pembangunan; dan
3) Subbagian Evaluasi Pembangunan.
c) Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, terdiri
atas:
1) Subbagian Kesekretariatan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
2) Subbagian Pembinaan dan Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah; dan
3) Subbagian Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
3. Asisten Administrasi Umum terdiri atas 3 (tiga) Bagian, sebagai
berikut:
a) Bagian Umum, terdiri atas :
1) Subbagian Tata Usaha dan Persandian;
4
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga.
b) Bagian Hukum, terdiri atas:
1) Subbagian Peraturan Perundang-undangan;
2) Subbagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan
3) Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.
c) Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur, terdiri atas:
1) Subbagian Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi;
2) Subbagian Tata Laksana; dan
3) Subbagian Analisis Formasi Jabatan.
c. Kelompok Jabatan Fungsional
d. Staf Ahli Bupati terdiri atas :
1) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik;
2) Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan; dan
3) Staf Ahli Bidang Sumber Daya Aparatur dan Kemasyarakatan.
Rincian tugas dan fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 52 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa dan Staf Ahli Bupati,
adalah sebagai berikut:
(1) Sekretariat Daerah merupakan unsur staf dipimpin oleh Sekretaris
Daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati.
(2) Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam
menyusun kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap
pelaksanaan tugas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD,
Inspektorat, Dinas, Badan dan Kecamatan serta pelayanan
administratif.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Sekretaris Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan daerah;
5
b. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah;
c. pengoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah;
e. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara
pada perangkat Daerah; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
tugas dan fungsinya.
(4) Rincian tugas Sekretaris Daerah adalah sebagai berikut :
a. menyusun kebijakan Daerah;
b. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan Sekretariat
Daerah;
c. melaksanakan administrasi/penatausahaan Sekretariat
Daerah;
d. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan
Sekretariat Daerah;
e. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan
Sekretariat Daerah;
f. memvalidasi bahan kebijakan pelaksanaan program dan
kegiatan Sekretariat Daerah;
g. melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
Sekretariat Daerah;
h. melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengendalian dan
fasilitasi pelaksanaan program dan kegiatan Sekretariat
Daerah;
i. melaksanakan evaluasi dan pelaporan program dan
kegiatan Sekretariat Daerah;
j. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan
perangkat daerah;
k. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan perangkat
daerah;
6
l. melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengendalian, dan
fasilitasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan
perangkat daerah;
m. melaksanakan pelayanan administratif dan pembinaan
aparatur sipil negara pada perangkat Daerah;
n. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan Daerah;
o. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan program
dan kegiatan perangkat daerah; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(5) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Daerah.
(6) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Sekretaris
Daerah dalam merumuskan kebijakan, koordinasi pelaksanaaan
program, pelayanan administrasi, pemantauan dan evaluasi terkait
dengan bidang pemerintahan dan kesejahteraan rakyat dan
melakukan pembinaan dan mengoordinasikan penyelenggaraan
urusan pemerintahan Daerah di bidang pemberdayaan masyarakat
dan desa, sosial, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, pertanahan, perhubungan, tenaga kerja,
transmigrasi, komunikasi dan informatika, statistik, kepemudaan
dan olahraga, pariwisata, serta menyelenggarakan kegiatan pada
Bagian Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan Bagian Hubungan
Masyarakat dan Protokol.
(7) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan
fungsi:
7
a. perumusan kebijakan pemerintahan daerah Bagian
Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan Bagian Hubungan
Masyarakat dan Protokol;
b. penyusunan perencanaan pemerintahan daerah Bagian
Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan Bagian Hubungan
Masyarakat dan Protokol;
c. pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan Urusan
Pemerintahan Daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan
desa, sosial, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak, pertanahan, perhubungan, tenaga
kerja, transmigrasi, komunikasi dan informatika, statistik,
kepemudaan dan olahraga, pariwisata, serta menyelenggarakan
kegiatan pada Bagian Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan
Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
pemerintahan daerah bidang pemberdayaan masyarakat dan
desa, sosial, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak, pertanahan, perhubungan, tenaga
kerja, transmigrasi, komunikasi dan informatika, statistik,
kepemudaan dan olahraga, pariwisata, serta menyelenggarakan
kegiatan pada Bagian Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan
Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol;
e. pembinaan administrasi dan aparatur pada Bagian
Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan Bagian Hubungan
Masyarakat dan Protokol; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(8) Rincian tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
adalah sebagai berikut:
8
a. merumuskan kebijakan pemerintahan daerah pada Bagian
Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan Bagian Hubungan
Masyarakat dan Protokol;
b. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan program dan
kegiatan pada Bagian Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan
Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol;
c. melaksanakan pelayanan administratif dan pembinaan
Aparatur Sipil Negara pada Bagian Pemerintahan, Bagian
Pertanahan dan Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol;
d. mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, kesehatan,
pendidikan, kebudayaan, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
pertanahan, perhubungan, tenaga kerja, transmigrasi,
komunikasi dan informatika, statistik, kepemudaan dan
olahraga, pariwisata, serta menyelenggarakan kegiatan pada
Bagian Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan Bagian
Hubungan Masyarakat dan Protokol;
e. melaksanakan administrasi/penatausahaan pada Bagian
Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan Bagian Hubungan
Masyarakat dan Protokol;
f. melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
pada Bagian Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan Bagian
Hubungan Masyarakat dan Protokol;
g. memvalidasi bahan kebijakan pelaksanaan program dan
kegiatan urusan pemerintahan Daerah bidang pemberdayaan
masyarakat dan desa, sosial, kesehatan, pendidikan,
kebudayaan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
pertanahan, perhubungan, tenaga kerja, transmigrasi,
9
komunikasi dan informatika, statistik, kepemudaan dan
olahraga, pariwisata, serta menyelenggarakan kegiatan pada
Bagian Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan Bagian
Hubungan Masyarakat dan Protokol;
h. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan
penyelenggaraan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa,
sosial, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak, pertanahan, perhubungan, tenaga
kerja, transmigrasi, komunikasi dan informatika, statistik,
kepemudaan dan olahraga, pariwisata, serta menyelenggarakan
kegiatan pada Bagian Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan
Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol;
i. melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengendalian dan
fasilitasi penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah di
bidang pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, kesehatan,
pendidikan, kebudayaan, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
pertanahan, perhubungan, tenaga kerja, transmigrasi,
komunikasi dan informatika, statistik, kepemudaan dan
olahraga, pariwisata, serta menyelenggarakan kegiatan pada
Bagian Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan Bagian
Hubungan Masyarakat dan Protokol;
j. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan Urusan
pemerintahan Daerah bidang pemberdayaan masyarakat dan
desa, sosial, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak, pertanahan, perhubungan, tenaga
kerja, transmigrasi, komunikasi dan informatika, statistik,
kepemudaan dan olahraga, pariwisata, serta menyelenggarakan
10
kegiatan pada Bagian Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan
Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol;
k. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kebijakan daerah urusan pemerintahan Daerah
bidang pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, kesehatan,
pendidikan, kebudayaan, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
pertanahan, perhubungan, tenaga kerja, transmigrasi,
komunikasi dan informatika, statistik, kepemudaan dan
olahraga, pariwisata, serta menyelenggarakan kegiatan pada
Bagian Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan Bagian
Hubungan Masyarakat dan Protokol; dan;
l. memvalidasi bahan kebijakan pelaksanaan program dan
kegiatan urusan pemerintahan Daerah bidang pemberdayaan
masyarakat dan desa, sosial, kesehatan, pendidikan,
kebudayaan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
pertanahan, perhubungan, tenaga kerja, transmigrasi,
komunikasi dan informatika, statistik, kepemudaan dan
olahraga, pariwisata, serta menyelenggarakan kegiatan pada
Bagian Pemerintahan, Bagian Pertanahan dan Bagian
Hubungan Masyarakat dan Protokol; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(9) Bagian Pemerintahan dipimpin oleh Kepala Bagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
(10) Kepala Bagian Pemerintahan mempunyai tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan bidang pemerintahan umum, otonomi
daerah dan sosial kemasyarakatan.
11
(11) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Bagian Pemerintahan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan bidang pemerintahan umum, otonomi
daerah dan sosial kemasyarakatan;
b. penyiapan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang pemberdayaan masyarakat dan
desa, sosial, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana serta pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak;
c. pelaksanaan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan pemerintahan umum, otonomi daerah, dan sosial
kemasyarakatan;
d. pelaksanaaan pembinaan administrasi dan aparatur pada
Subbagian Pemerintahan Umum, Subbagian Otonomi Daerah,
dan Subbagian Sosial Kemasyarakatan;
e. pemberian dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang pemberdayaan masyarakat dan
desa, sosial, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana serta pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak;
f. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaaan kegiatan
bidang pemerintahan umum, otonomi daerah, dan sosial
kemasyarakatan;
g. pelaksanaan pemantauan evaluasi pelaporan dan harmonisasi
urusan pemerintahan Daerah bidang pemberdayaan
masyarakat dan desa, sosial, kesehatan, pendidikan,
kebudayaan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana
serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; dan
h. pelaksanaaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(12) Rincian tugas Kepala Bagian Pemerintahan adalah sebagai berikut:
12
a. memverifikasi bahan penyusunan rencana kegiatan bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah dan sosial
kemasyarakatan;
b. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah dan sosial
kemasyarakatan;
c. menyusun program dan kegiatan bidang pemerintahan umum,
otonomi daerah dan sosial kemasyarakatan;
d. menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah dan sosial
kemasyarakatan;
e. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah dan sosial
kemasyarakatan;
f. memberikan dukungan layanan pelaksanaaan kegiatan bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah dan sosial
kemasyarakatan;
g. melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan pemerintahan umum, otonomi daerah dan sosial
kemasyarakatan;
h. membantu dan mengoordinasikan urusan pemerintahan
Daerah bidang pertanahan, perhubungan, tenaga kerja dan
transmigrasi, terdiri atas :
1) memimpin dalam penyiapan perumusan kebijakan
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, kesehatan,
pendidikan, kebudayaan, pengendalian penduduk dan
keluarga berencana serta pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
2) menyusun pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, kesehatan,
13
pendidikan, kebudayaan, pengendalian penduduk dan
keluarga berencana serta pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
3) melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, kesehatan,
pendidikan, kebudayaan, pengendalian penduduk dan
keluarga berencana serta pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
4) menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, kesehatan,
pendidikan, kebudayaan, pengendalian penduduk dan
keluarga berencana serta pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak; dan
5) memberikan dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang pemberdayaan masyarakat
dan desa, sosial, kesehatan, pendidikan, kebudayaan,
pengendalian penduduk dan keluarga berencana serta
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
i. mengendalikan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaaan kegiatan
Subbagian Pemerintahan Umum, Subbagian Otonomi Daerah,
dan Subbagian Sosial Kemasyarakatan;
j. melaksanakan pemantauan evaluasi pelaporan dan
harmonisasi urusan pemerintahan Daerah bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, kesehatan,
pendidikan, kebudayaan, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
14
(13) Subbagian Pemerintahan Umum dipimpin oleh Kepala Subbagian
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bagian Pemerintahan.
(14) Kepala Subbagian Pemerintahan Umum mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang pemerintahan
umum.
(15) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Pemerintahan Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Pemerintahan Umum;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Pemerintahan Umum;
c. penyelenggaraan kegiatan pemerintahan umum;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Pemerintahan Umum; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(16) Rincian tugas Kepala Subbagian Pemerintahan Umum adalah
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Subbagian Pemerintahan Umum;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Pemerintahan Umum;
c. menyiapkan bahan pembinaan koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Pemerintahan Umum;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang pemerintahan umum;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
pemerintahan umum;
15
f. melaksanakan pembinaan, sosialisasi, bimbingan, konsultasi,
koordinasi monitoring dan evaluasi penyelenggaraan urusan
pemerintahan;
g. menyiapkan bahan fasilitasi administrasi desa;
h. melaksanakan fasilitasi penyiapan administrasi Bupati, Wakil
Bupati, dan DPRD;
i. menyiapkan bahan, fasilitasi, dan menyusun dokumen
penyelesaian sengketa batas desa dan kelurahan;
j. menyiapkan bahan pembinaan perangkat kecamatan dan
perangkat kelurahan;
k. menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi penyelesaian
sengketa batas daerah;
l. melaksanakan pembinaan perangkat kecamatan dan kelurahan
dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dan penyusunan
rencana program;
m. menyelenggarakan rapat koordinasi unsur Forum Komunikasi
Pimpinan Daerah (FORKOMPIMDA);
n. menyiapkan desk pemilihan presiden/wakil presiden,
gubernur/wakil gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan anggota
DPRD;
o. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pemantauan, evaluasi
dan pelaporan penyelenggaran pemerintahan umum,
desentralisasi dan tugas pembantuan;
p. melaksanakan inventarisasi dan pengolahan data pembakuan
nama rupa bumi;
q. menyiapkan bahan pengusulan perubahan batas kabupaten,
nama dan pemindahan ibukota kabupaten;
r. menyiapkan bahan dan administrasi Asosiasi Pemerintah
Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI);
16
s. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data serta
memberikan saran dan pertimbangan teknis dalam rangka
pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan umum;
t. melaksanakan tugas-tugas pemerintahan umum yang belum
tertangani/ tertampung pada unit organisasi lain di lingkungan
Pemerintah Daerah;
u. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan Subbagian Pemerintahan Umum; dan
v. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(17) Subbagian Otonomi Daerah dipimpin oleh Kepala Subbagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Pemerintahan.
(18) Kepala Subbagian Otonomi Daerah mempunyai tugas merumuskan
dan melaksanakan kebijakan bidang otonomi daerah.
(19) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Otonomi Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Otonomi Daerah;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Otonomi Daerah;
c. penyelenggaraan kegiatan otonomi daerah;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Otonomi Daerah; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(20) Rincian tugas Kepala Subbagian Otonomi Daerah adalah sebagai
berikut:
a. menyusun rencana kerja Subbagian Otonomi Daerah;
17
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Otonomi Daerah;
c. menyiapkan bahan pembinaan koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Otonomi Daerah;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
Subbagian Otonomi Daerah;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
otonomi daerah;
f. menyiapkan bahan penyusunan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, dan Laporan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah (LKPJ) kepada DPRD;
g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN);
h. menyiapkan bahan evaluasi dan penilaian kinerja perangkat
daerah;
i. menyiapkan bahan dan naskah kerja sama Daerah;
j. memberikan saran dan pertimbangan teknis mengenai
penyelenggaraan otonomi daerah;
k. menyusun basis data, koordinasi dan pelaporan pelaksanaan
penataan daerah kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Barat dan Pemerintah;
l. melaksanakan pembinaan dan koordinasi penyelenggaraan
otonomi daerah;
m. melaksanakan fasilitasi pembentukan dan penataan kecamatan,
desa dan kelurahan;
n. melaksanakan perumusan kebijakan, perencanaan dan evaluasi
pengembangan kapasitas daerah;
o. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan Subbagian otonomi daerah; dan
18
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(21) Subbagian Sosial Kemasyarakatan dipimpin oleh Kepala Subbagian
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bagian Pemerintahan.
(22) Kepala Subbagian Sosial Kemasyarakatan mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang sosial
kemasyarakatan.
(23) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Sosial Kemasyarakatan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Sosial Kemasyarakatan;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Sosial Kemasyarakatan;
c. penyelenggaraan kegiatan sosial kemasyarakatan;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Sosial Kemasyarakatan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(24) Rincian tugas Kepala Subbagian Sosial Kemasyarakatan adalah
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Subbagian Sosial Kemasyarakatan;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Sosial Kemasyarakatan;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Sosial Kemasyarakatan;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang sosial kemasyarakatan;
19
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
sosial kemasyarakatan;
f. menghimpun dan menganalisis data mengenai kegiatan sosial
kemasyarakatan lainnya;
g. melaksanakan pembinaan dan fasilitasi dalam penyelenggaraan
kegiatan sosial kemasyarakatan;
h. melaksanakan koordinasi dalam pemberian bantuan untuk
kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan lainnya;
i. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Sosial Kemasyarakatan;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(25) Bagian Pertanahan dipimpin oleh Kepala Bagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
(26) Kepala Bagian Pertanahan mempunyai tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan bidang pengadaan tanah, penatagunaan
tanah dan fasilitasi sengketa pertanahan.
(27) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimakasud pada ayat (2),
Kepala Bagian Pertanahan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan bidang pengadaan tanah, penatagunaan
tanah dan fasilitasi sengketa pertanahan;
b. penyiapan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang pertanahan, perhubungan,
tenaga kerja dan transmigrasi;
c. pelaksanaan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan pengadaan tanah, penatagunaan tanah dan fasilitasi
sengketa pertanahan;
d. pelaksanaaan pembinaan administrasi dan aparatur pada
Subbagian Pengadaan Tanah, Subbagian Penatagunaan Tanah
dan Subbagian Fasilitasi Sengketa Pertanahan;
20
e. pemberian dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang pertanahan, perhubungan,
tenaga kerja dan transmigrasi;
f. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaaan kegiatan
bidang pengadaan tanah, penatagunaan tanah dan fasilitasi
sengketa pertanahan;
g. pelaksanaan pemantauan evaluasi pelaporan dan harmonisasi
urusan pemerintahan Daerah bidang pertanahan,
perhubungan, tenaga kerja dan transmigrasi; dan
h. pelaksanaaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(28) Rincian tugas Kepala Bagian Pertanahan adalah sebagai berikut:
a. memverifikasi bahan penyusunan rencana kegiatan bidang
pengadaan tanah, penatagunaan tanah dan fasilitasi sengketa
pertanahan;
b. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan bidang
pengadaan tanah, penatagunaan tanah dan fasilitasi sengketa
pertanahan;
c. menyusun program dan kegiatan bidang pengadaan tanah,
penatagunaan tanah dan fasilitasi sengketa pertanahan;
d. menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan bidang pengadaan
tanah, penatagunaan tanah dan fasilitasi sengketa pertanahan;
e. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang
pengadaan tanah, penatagunaan tanah dan fasilitasi sengketa
pertanahan;
f. memberikan dukungan layanan pelaksanaaan kegiatan bidang
pengadaan tanah, penatagunaan tanah dan fasilitasi sengketa
pertanahan;
g. melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan pengadaan tanah, penatagunaan tanah dan fasilitasi
sengketa pertanahan;
21
h. membantu dan mengoordinasikan urusan pemerintahan
Daerah bidang pertanahan, perhubungan, tenaga kerja dan
transmigrasi, terdiri atas :
1) memimpin dalam penyiapan perumusan kebijakan
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
pertanahan, perhubungan, tenaga kerja dan transmigrasi;
2) menyusun pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang
pertanahan dan perhubungan, tenaga kerja dan
transmigrasi;
3) melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang pertanahan,
perhubungan, tenaga kerja dan transmigrasi;
4) menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
pertanahan, perhubungan, tenaga kerja dan transmigrasi;
dan
5) memberikan dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang pertanahan, perhubungan,
tenaga kerja dan transmigrasi;
i. mengendalikan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaaan kegiatan
Subbagian Pengadaan Tanah, Subbagian Penatagunaan Tanah
dan Subbagian Sengketa Pertanahan;
j. melaksanakan pemantauan evaluasi pelaporan dan
harmonisasi urusan pemerintahan Daerah bidang pertanahan,
perhubungan, tenaga kerja dan transmigrasi; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(29) Subbagian Pengadaan Tanah dipimpin oleh Kepala Subbagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Pertanahan.
22
(30) Kepala Subbagian Pengadaan Tanah mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang pengadaan
tanah.
(31) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Pengadaan Tanah menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Pengadaan Tanah;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Pengadaan Tanah;
c. penyelenggaraan kegiatan pengadaan tanah;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
Subbagian Pengadaan Tanah; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(32) Rincian tugas Kepala Subbagian Pengadaan Tanah adalah sebagai
berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Pengadaan Tanah;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk teknis
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Pengadaan Tanah;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Pengadaan Tanah;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang pengadaan tanah;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
pengadaan tanah;
f. membuat daftar rencana dan analisis kebutuhan pengadaan
tanah;
g. melaksanakan urusan pengadaan tanah;
h. menyiapkan dokumen tahapan pelaksanaan pengadaan tanah
bagi pembangunan untuk kepentingan umum;
23
i. melaksanakan analisis kelengkapan dokumen tahapan
perencanaan dan persiapan pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum;
j. menyiapkan dokumen tahapan penyerahan hasil pengadaan
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum;
k. melengkapi dokumen bukti kepemilikan pihak yang berhak dan
hasil pengukuran bidang tanah;
l. melaksanakan pembayaran ganti kerugian kepada pihak yang
berhak;
m. melengkapi dokumen pelepasan hak;
n. menyiapkan bahan untuk pendaftaran tanah;
o. melaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Pengadaan Tanah; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(33) Subbagian Penatagunaan Tanah dipimpin oleh Kepala Subbagian
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Pertanahan.
(34) Kepala Subbagian Penatagunaan Tanah mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang penatagunaan
tanah.
(35) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Penatagunaan Tanah menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Penatagunaan Tanah;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Penatagunaan Tanah;
c. penyelenggaraan kegiatan penatagunaan tanah;
d. pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Penatagunaan Tanah; dan
24
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(36) Rincian tugas Kepala Subbagian Penatagunaan Tanah adalah
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Subbagian Penatagunaan Tanah;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Penatagunaan Tanah;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Penatagunaan Tanah;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang penatagunaan tanah;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
penatagunaan tanah;
f. menyiapkan bahan pemberian izin lokasi;
g. menetapkan subyek dan obyek redistribusi tanah, serta ganti
kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absente;
h. menyiapkan bahan pemberian izin membuka tanah;
i. menyiapkan bahan perencanaan penggunaan tanah dan
penyusunan rencana penggunaan tanah wilayah Daerah;
j. menyiapkan bahan penetapan subjek dan ojek redistribusi
tanah, serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan
tanah absente;
k. menyiapkan bahan penetapan subjek dan objek redistribusi
tanah, serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimun dan
tanah garapan;
l. melaksanakan fasilitasi pemanfaatan dan penyelesaian tanah
kosong;
m. menganalisis kelayakan letak lokasi penggunaan tanah;
n. melaksanakan sosialisasi rencana letak kegiatan penggunaan
tanah kepada instansi terkait;
25
o. melaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Penatagunaan Tanah; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(37) Subbagian Fasilitasi Sengketa Pertanahan dipimpin oleh Kepala
Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Pertanahan.
(38) Kepala Subbagian Fasilitasi Sengketa Pertanahan mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang penyelesaian
sengketa.
(39) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Fasilitasi Sengketa Pertanahan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Fasilitasi Sengketa Pertanahan;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan penyelesaian sengketa pertanahan;
c. penyelenggaraan kegiatan fasilitasi sengketa pertanahan;
d. pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Fasilitasi Sengketa Pertanahan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(40) Rincian tugas Kepala Subbagian Fasilitasi Sengketa Pertanahan
adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Fasilitasi Sengketa
Pertanahan;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Fasilitasi Sengketa Pertanahan;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Fasilitasi Sengketa Pertanahan;
26
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang penyelesaian sengketa pertanahan;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
penyelesaian sengketa pertanahan;
f. menyiapkan bahan penyelesaian sengketa tanah garapan;
g. menyiapkan bahan penetapan dan penyelesaian masalah tanah
ulayat;
h. menyiapkan bahan terkait pemanfaatan dan penyelesaian
tanah kosong;
i. melaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Fasilitasi Sengketa Pertanahan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(41) Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol dipimpin oleh Kepala
Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
(42) Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai
tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang hubungan
masyarakat dan protokol.
(43) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat
dan Protokol menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan bidang protokol, pemberitaan dan
naskah pimpinan dan peliputan dan dokumentasi;
b. penyiapan perumusan bahan kebijakan urusan pemerintahan
Daerah bidang komunikasi dan informatika, statistik,
kepemudaan dan olahraga serta pariwisata;
c. pelaksanaan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan protokol, pemberitaan dan naskah pimpinan dan
peliputan dan dokumentasi;
27
d. pelaksanaaan pembinaan administrasi dan aparatur pada
Subbagian Protokol, Subbagian Pemberitaan dan Naskah
Pimpinan dan Subbagian Peliputan dan Dokumentasi;
e. pemberian dukungan layanan pelaksanaaan urusan
pemerintahan Daerah bidang komunikasi dan informatika,
statistik, kepemudaan dan olahraga serta pariwisata;
f. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaaan kegiatan
bidang protokol, pemberitaan dan naskah pimpinan, peliputan
dan dokumentasi;
g. pelaksanaan pemantauan evaluasi pelaporan dan harmonisasi
urusan pemerintahan Daerah bidang komunikasi dan
informatika, statistik, kepemudaan dan olahraga serta
pariwisata; dan
h. pelaksanaaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(44) Rincian tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol,
adalah sebagai berikut :
a. memverifikasi bahan penyusunan rencana kegiatan bidang
protokol, pemberitaan dan naskah pimpinan dan peliputan dan
dokumentasi;
b. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan bidang protokol,
pemberitaan dan naskah pimpinan dan peliputan dan
dokumentasi;
c. menyusun program dan kegiatan bidang protokol, pemberitaan
dan naskah pimpinan dan peliputan dan dokumentasi;
d. menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan bidang protokol,
pemberitaan dan naskah pimpinan dan peliputan dan
dokumentasi;
e. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang
protokol, pemberitaan dan naskah pimpinan dan peliputan dan
dokumentasi;
28
f. memberikan dukungan layanan pelaksanaaan kegiatan bidang
protokol, pemberitaan dan naskah pimpinan dan peliputan dan
dokumentasi;
g. melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan protokol, pemberitaan dan naskah pimpinan dan
peliputan dan dokumentasi;
h. membantu dan mengoordinasikan urusan pemerintahan
Daerah bidang komunikasi dan informatika, statistik,
kepemudaan dan olahraga serta pariwisata, terdiri atas :
1) memimpin dalam penyiapan perumusan kebijakan
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
komunikasi dan informatika, statistik, kepemudaan dan
olahraga serta pariwisata;
2) menyusun pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang
komunikasi dan informatika, statistik, kepemudaan dan
olahraga serta pariwisata;
3) melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang komunikasi
dan informatika, statistik, kepemudaan dan olahraga serta
pariwisata;
4) menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
komunikasi dan informatika, statistik, kepemudaan dan
olahraga serta pariwisata; dan
5) memberikan dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang komunikasi dan informatika,
statistik, kepemudaan dan olahraga serta pariwisata;
i. mengendalikan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaaan kegiatan
Subbagian Protokol, Subbagian Pemberitaan dan Naskah
Pimpinan dan Subbagian Peliputan dan Dokumentasi;
29
j. melaksanakan pemantauan evaluasi pelaporan dan
harmonisasi urusan pemerintahan Daerah bidang komunikasi
dan informatika, statistik, kepemudaan dan olahraga serta
pariwisata; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(45) Subbagian Protokol dipimpin oleh Kepala Subbagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol.
(46) Kepala Subbagian Protokol mempunyai tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan bidang keprotokolan.
(47) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Subbagian Protokol
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Protokol;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Protokol;
c. penyelenggaraan kegiatan keprotokolan;
d. pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Protokol; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(48) Rincian tugas Kepala Subbagian Protokol adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Protokol;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Protokol;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Protokol;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang keprotokolan;
30
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
keprotokolan;
f. melaksanakan urusan keprotokolan;
g. membuat surat perintah perjalanan dinas untuk para pejabat
dan petugas yang ditunjuk oleh Bupati/Wakil Bupati;
h. menyelenggarakan dan mengoordinasikan pelaksanaan
kegiatan upacara bendera;
i. menyelenggarakan dan mengoordinasikan pelaksanaan acara
dan upacara resmi di Daerah;
j. menyelenggarakan penerimaan kunjungan kerja pejabat negara
dan pejabat luar negeri;
k. menyelenggarakan fasilitasi rapat koordinasi pejabat
pemerintahan Daerah;
l. menyiapkan kunjungan kerja/inspeksi Bupati /Wakil Bupati;
m. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Protokol; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(49) Subbagian Pemberitaan dan Naskah Pimpinan dipimpin oleh Kepala
Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol.
(50) Kepala Subbagian Pemberitaan dan Naskah Pimpinan mempunyai
tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang
pemberitaan dan naskah pimpinan.
(51) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Pemberitaan dan Naskah Pimpinan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan penyusunan rencana
kerja Subbagian Pemberitaan dan Naskah Pimpinan;
31
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Pemberitaan dan Naskah
Pimpinan;
c. penyelenggaraan kegiatan pemberitaan dan naskah pimpinan;
d. pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Pemberitaan dan Naskah Pimpinan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(52) Rincian tugas Kepala Subbagian Pemberitaan dan Naskah Pimpinan
adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Pemberitaan dan Naskah
Pimpinan;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Pemberitaan dan Naskah Pimpinan;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Pemberitaan dan Naskah Pimpinan;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang pemberitaan dan naskah pimpinan;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
pemberitaan dan naskah pimpinan;
f. menghimpun dan mengolah data dan informasi serta opini
masyarakat sebagai bahan masukan bagi pimpinan daerah;
g. mengkomunikasikan kebijakan Pemerintah Daerah kepada
masyarakat;
h. membangun dan memelihara citra pemerintah yang baik;
i. melaksanakan pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Pemberitaan dan Naskah Pimpinan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
32
(53) Subbagian Peliputan dan Dokumentasi dipimpin oleh Kepala
Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol.
(54) Kepala Subbagian Peliputan dan Dokumentasi mempunyai tugas
merumuskan kebijakan dan melaksanakan kebijakan bidang
peliputan dan dokumentasi.
(55) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Peliputan dan Dokumentasi menyelenggarakan
fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Peliputan dan Dokumentasi;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Peliputan dan Dokumentasi;
c. penyelenggaraan kegiatan peliputan dan dokumentasi;
d. pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Peliputan dan Dokumentasi; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(56) Rincian tugas Kepala Subbagian Peliputan dan Dokumentasi adalah
sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Peliputan dan
Dokumentasi;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Peliputan dan Dokumentasi;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Peliputan dan Dokumentasi;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang peliputan dan dokumentasi;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
peliputan dan dokumentasi;
33
f. melaksanakan dokumentasi aneka prestasi dan informasi
taktis strategis untuk bahan publikasi Pemerintah Daerah;
g. melaksanakan pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan
peliputan dan dokumentasi; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(57) Asisten Perekonomian dan Pembangunan berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Daerah.
(58) Asisten Perekonomian dan Pembangunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah
dalam merumuskan kebijakan, koordinasi pelaksanaaan program,
pelayanan administrasi, pemantauan dan evaluasi terkait bidang
perekonomian dan pembangunan dan melakukan pembinaan dan
mengoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah
bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian,
perdagangan, penanaman modal, pelayanan terpadu satu pintu,
pangan, pertanian, sub urusan peternakan dan kesehatan hewan,
kelautan dan perikanan, pekerjaan umum dan penataan ruang,
perumahan rakyat dan kawasan permukiman, dan fungsi
penunjang urusan pemerintahan bidang perencanaan, keuangan,
penelitian dan pengembangan serta menyelenggarakan kegiatan
Bagian Perekonomian, Bagian Pembangunan dan Bagian Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
(59) Dalam melaksanakan tugas, Asisten Perekonomian dan
Pembangunan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan pemerintahan daerah Bagian
Perekonomian, Bagian Pembangunan dan Bagian Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b. penyusunan perencanaan pemerintahan daerah Bagian
Perekonomian, Bagian Pembangunan dan Bagian Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
34
c. pengoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan
Daerah bidang koperasi, usaha kecil dan menengah,
perindustrian, perdagangan, penanaman modal, pelayanan
terpadu satu pintu, pangan, pertanian, sub urusan peternakan
dan kesehatan hewan, kelautan dan perikanan, pekerjaan
umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, dan fungsi penunjang urusan pemerintahan
bidang perencanaan, keuangan, penelitian dan pengembangan
serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian Perekonomian,
Bagian Pembangunan dan Bagian Layanan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
pemerintahan Daerah bidang koperasi, usaha kecil dan
menengah, perindustrian, perdagangan, penanaman modal,
pelayanan terpadu satu pintu, pangan, pertanian, sub urusan
peternakan dan kesehatan hewan, kelautan dan perikanan,
pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan
kawasan permukiman, dan fungsi penunjang urusan
pemerintahan bidang perencanaan, keuangan, penelitian dan
pengembangan serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian
Perekonomian, Bagian Pembangunan dan Bagian Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
e. pembinaan administrasi dan aparatur pada Bagian
Perekonomian, Bagian Pembangunan dan Bagian Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(60) Rincian tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan adalah
sebagai berikut:
35
a. merumuskan kebijakan daerah pada Bagian Perekonomian,
Bagian Pembangunan dan Bagian Layanan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
b. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan program dan
kegiatan pada Bagian Perekonomian, Bagian Pembangunan
dan Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
c. melaksanakan pelayanan administratif dan pembinaan
aparatur sipil negara pada Bagian Perekonomian, Bagian
Pembangunan dan Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
d. mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian,
perdagangan, penanaman modal, pelayanan terpadu satu
pintu, pangan, pertanian, sub urusan peternakan dan
kesehatan hewan, kelautan dan perikanan, pekerjaan umum
dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, dan fungsi penunjang urusan pemerintahan
bidang perencanaan, keuangan, penelitian dan pengembangan
serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian Perekonomian,
Bagian Pembangunan dan Bagian Layanan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
e. melaksanakan administrasi/penatausahaan Bagian
Perekonomian, Bagian Pembangunan dan Bagian Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
f. melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
Bagian Perekonomian, Bagian Pembangunan dan Bagian
Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
g. memvalidasi bahan kebijakan pelaksanaan program dan
kegiatan Urusan pemerintahan Daerah bidang koperasi, usaha
kecil dan menengah, perindustrian, perdagangan, penanaman
36
modal, pelayanan terpadu satu pintu, pangan, pertanian, sub
urusan peternakan dan kesehatan hewan, kelautan dan
perikanan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan
rakyat dan kawasan permukiman, dan fungsi penunjang
urusan pemerintahan bidang perencanaan, keuangan,
penelitian dan pengembangan serta menyelenggarakan
kegiatan pada Bagian Perekonomian, Bagian Pembangunan
dan Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
h. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan Urusan
pemerintahan Daerah bidang koperasi, usaha kecil dan
menengah, perindustrian, perdagangan, penanaman modal,
pelayanan terpadu satu pintu, pangan, pertanian, sub urusan
peternakan dan kesehatan hewan, kelautan dan perikanan,
pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan
kawasan permukiman, dan fungsi penunjang urusan
pemerintahan bidang perencanaan, keuangan, penelitian dan
pengembangan serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian
Perekonomian, Bagian Pembangunan dan Bagian Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
i. melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengendalian dan
fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian,
perdagangan, penanaman modal, pelayanan terpadu satu
pintu, pangan, pertanian, sub urusan peternakan dan
kesehatan hewan, kelautan dan perikanan, pekerjaan umum
dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, dan fungsi penunjang urusan pemerintahan
bidang perencanaan, keuangan, penelitian dan pengembangan
serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian Perekonomian,
Bagian Pembangunan dan Bagian Layanan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
37
j. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan urusan
pemerintahan Daerah bidang koperasi, usaha kecil dan
menengah, perindustrian, perdagangan, penanaman modal,
pelayanan terpadu satu pintu, pangan, pertanian, sub urusan
peternakan dan kesehatan hewan, kelautan dan perikanan,
pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan
kawasan permukiman, dan fungsi penunjang urusan
pemerintahan bidang perencanaan, keuangan, penelitian dan
pengembangan serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian
Perekonomian, Bagian Pembangunan dan Bagian Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
k. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kebijakan daerah urusan pemerintahan Daerah di
bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian,
perdagangan, penanaman modal, pelayanan terpadu satu
pintu, pangan, pertanian, sub urusan peternakan dan
kesehatan hewan, kelautan dan perikanan, pekerjaan umum
dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, dan fungsi penunjang urusan pemerintahan
bidang perencanaan, keuangan, penelitian dan pengembangan
serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian Perekonomian,
Bagian Pembangunan dan Bagian Layanan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(61) Bagian Perekonomian dipimpin oleh Kepala Bagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Asisten
Perekonomian dan Pembangunan.
(62) Kepala Bagian Perekonomian mempunyai tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan bidang perekonomian.
38
(63) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Bagian Perekonomian menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan bidang fasilitasi badan usaha milik
daerah, fasilitasi lembaga keuangan mikro, pengembangan
perekonomian daerah dan energi sumber daya mineral;
b. penyiapan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang koperasi usaha kecil dan
menengah, perindustrian, perdagangan, penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu, pangan, pertanian, sub urusan
peternakan dan kesehatan hewan, kelautan dan perikanan;
c. pelaksanaan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan fasilitasi badan usaha milik daerah, fasilitasi lembaga
keuangan mikro, pengembangan perekonomian daerah dan
energi sumber daya mineral;
d. pelaksanaan pembinaan administrasi dan aparatur pada
Subbagian Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah, Subbagian
Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro, dan Subbagian
Pengembangan Perekonomian Daerah dan Energi Sumber Daya
Mineral;
e. pemberian dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang koperasi usaha kecil dan
menengah, perindustrian, perdagangan, penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu, pangan, pertanian, sub urusan
peternakan dan kesehatan hewan, kelautan dan perikanan;
f. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
bidang fasilitasi badan usaha milik daerah, fasilitasi lembaga
keuangan mikro, pengembangan perekonomian daerah dan
energi sumber daya mineral;
g. pelaksanaan pemantauan evaluasi pelaporan dan harmonisasi
urusan pemerintahan Daerah bidang koperasi usaha kecil dan
menengah, perindustrian, perdagangan, penanaman modal dan
39
pelayanan terpadu satu pintu, pangan, pertanian, sub urusan
peternakan dan kesehatan hewan, kelautan dan perikanan;
dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(64) Rincian tugas Kepala Bagian Perekonomian adalah sebagai berikut:
a. memverifikasi bahan penyusunan rencana kegiatan bidang
fasilitasi badan usaha milik daerah, fasilitasi lembaga
keuangan mikro, pengembangan perekonomian daerah dan
energi sumber daya mineral;
b. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan bidang fasilitasi
badan usaha milik daerah, fasilitasi lembaga keuangan mikro,
pengembangan perekonomian daerah dan energi sumber daya
mineral;
c. menyusun program dan kegiatan bidang fasilitasi badan usaha
milik daerah, fasilitasi lembaga keuangan mikro,
pengembangan perekonomian daerah dan energi sumber daya
mineral;
d. menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan bidang fasilitasi
badan usaha milik daerah, fasilitasi lembaga keuangan mikro,
pengembangan perekonomian daerah dan energi sumber daya
mineral;
e. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang
fasilitasi badan usaha milik daerah, fasilitasi lembaga
keuangan mikro, pengembangan perekonomian daerah dan
energi sumber daya mineral;
f. memberikan dukungan layanan pelaksanaan kegiatan bidang
fasilitasi badan usaha milik daerah, fasilitasi lembaga
keuangan mikro, pengembangan perekonomian daerah dan
energi sumber daya mineral;
40
g. melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan fasilitasi badan usaha milik daerah, fasilitasi lembaga
keuangan mikro, pengembangan perekonomian daerah dan
energi sumber daya mineral;
h. membantu dan mengoordinasikan urusan pemerintahan
Daerah bidang koperasi usaha kecil dan menengah,
perindustrian dan perdagangan, penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu, pangan, pertanian, sub urusan
peternakan dan kesehatan hewan, kelautan dan perikanan,
terdiri atas :
1) memimpin dalam penyiapan perumusan kebijakan
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
koperasi usaha kecil dan menengah, perindustrian dan
perdagangan, penanaman modal dan pelayanan terpadu
satu pintu, pangan, pertanian, sub urusan peternakan dan
kesehatan hewan, kelautan dan perikanan;
2) menyusun pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang
koperasi usaha kecil dan menengah, perindustrian dan
perdagangan, penanaman modal dan pelayanan terpadu
satu pintu, pangan, pertanian, sub urusan peternakan dan
kesehatan hewan, kelautan dan perikanan;
3) melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang koperasi
usaha kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan,
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu,
pangan, pertanian, sub urusan peternakan dan kesehatan
hewan, kelautan dan perikanan;
4) menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
koperasi usaha kecil dan menengah, perindustrian dan
perdagangan, penanaman modal dan pelayanan terpadu
41
satu pintu, pangan, pertanian, sub urusan peternakan dan
kesehatan hewan, kelautan dan perikanan; dan
5) memberikan dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang koperasi usaha kecil dan
menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman
modal dan pelayanan terpadu satu pintu, pangan,
pertanian, sub urusan peternakan dan kesehatan hewan,
kelautan dan perikanan;
i. mengendalikan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
Subbagian Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah, Subbagian
Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro, dan Subbagian
Pengembangan Perekonomian Daerah dan Energi Sumber Daya
Mineral;
j. melaksanakan pemantauan evaluasi pelaporan dan
harmonisasi urusan pemerintahan Daerah bidang koperasi
usaha kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan,
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, pangan,
pertanian, sub urusan peternakan dan kesehatan hewan,
kelautan dan perikanan; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(65) Subbagian Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah dipimpin oleh
Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Perekonomian.
(66) Kepala Subbagian Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah mempunyai
tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang fasilitasi
Badan Usaha Milik Daerah.
(67) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah
menyelenggarakan fungsi:
42
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Fasilitasi Badan Usaha Milik
Daerah;
c. penyelenggaraan kegiatan fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(68) Rincian tugas Kepala Subbagian Fasilitasi Badan Usaha Milik
Daerah adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Fasilitasi Badan Usaha
Milik Daerah;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah;
f. menyiapkan bahan dan petunjuk teknis pembinaan
pengawasan dan revitalisasi Badan Usaha Milik Daerah;
g. melaksanakan pembinaan pengawasan dan revitalisasi Badan
Usaha Milik Daerah;
h. memfasilitasi penyusunan coorporate plan dan pengembangan
Badan Usaha Milik Daerah;
i. melaksanakan evaluasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah;
43
j. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(69) Subbagian Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro dipimpin oleh
Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Perekonomian.
(70) Kepala Subbagian Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro mempunyai
tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang fasilitasi
lembaga keuangan mikro.
(71) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Fasilitasi Lembaga Keuangan
Mikro ;
c. penyelenggaraan kegiatan fasilitasi lembaga keuangan mikro;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(72) Rincian tugas Kepala Subbagian Fasilitasi Lembaga Keuangan
Mikro adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Fasilitasi Lembaga
Keuangan Mikro;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro;
44
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang fasilitasi lembaga keuangan mikro;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
fasilitasi lembaga keuangan mikro;
f. menyiapkan bahan dan petunjuk teknis regulasi lembaga
keuangan mikro;
g. melaksanakan monitoring dan evaluasi lembaga keuangan
mikro;
h. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengembangan
lembaga keuangan mikro;
i. melaksanakan evaluasi kinerja lembaga keuangan mikro;
j. mengoordinasikan dan fasilitasi perizinan dan kelembagaan
lembaga keuangan mikro;
k. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(73) Subbagian Pengembangan Perekonomian Daerah dan Energi
Sumber Daya Mineral dipimpin oleh Kepala Subbagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Perekonomian.
(74) Kepala Subbagian Pengembangan Perekonomian Daerah dan Energi
Sumber Daya Mineral mempunyai tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan bidang pengembangan perekonomian
daerah dan energi sumber daya mineral.
(75) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Pengembangan Perekonomian Daerah dan Energi
Sumber Daya Mineral menyelenggarakan fungsi:
45
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Pengembangan Perekonomian Daerah dan Energi
Sumber Daya Mineral;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Pengembangan Perekonomian
Daerah dan Energi Sumber Daya Mineral;
c. penyelenggaraan kegiatan pengembangan perekonomian
daerah dan energi sumber daya mineral;
d. pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Pengembangan Perekonomian Daerah dan Energi Sumber Daya
Mineral; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(76) Rincian tugas Kepala Subbagian Pengembangan Perekonomian
Daerah dan Energi Sumber Daya Mineral adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Pengembangan
Perekonomian Daerah dan Energi Sumber Daya Mineral;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Pengembangan Perekonomian Daerah dan Energi
Sumber Daya Mineral;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Pengembangan Perekonomian Daerah dan
Energi Sumber Daya Mineral;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang pengembangan perekonomian daerah dan energi
sumber daya mineral;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
pengembangan perekonomian daerah dan energi sumber daya
mineral;
46
f. menghimpun dan menganalisis data dalam rangka
pengembangan perekonomian daerah dan energi sumber daya
mineral;
g. menghimpun bahan konsep pengembangan perekonomian
daerah dan energi sumber daya mineral;
h. menyiapkan bahan dan penyusunan pengendalian inflasi
daerah;
i. melaksanakan monitoring dan evaluasi sektor perekonomian
daerah melakukan koordinasi dengan unit kerja lain dan atau
lembaga organisasi lainnya;
j. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan produksi daerah;
k. menyiapkan bahan pendampingan, evaluasi dan fasilitasi
produksi daerah;
l. menyiapkan bahan pendampingan, evaluasi dan fasilitasi
usaha mikro kecil dan menengah;
m. menyiapkan bahan pendampingan, evaluasi dan fasilitasi
energi dan sumber daya mineral;
n. menyiapkan bahan pendampingan, evaluasi dan fasilitasi
pendistribusian beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah;
o. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan
terkait dengan bidang tugasnya;
p. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Pengembangan Perekonomian Daerah dan Energi
Sumber Daya Mineral; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(77) Bagian Pembangunan dipimpin oleh Kepala Bagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Asisten
Perekonomian dan Pembangunan.
47
(78) Kepala Bagian Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan bidang perencanaan dan pelaporan pembangunan,
pengendalian pembangunan dan evaluasi pembangunan.
(79) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Bagian Pembangunan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan bidang perencanaan dan pelaporan
pembangunan, pengendalian pembangunan dan evaluasi
pembangunan;
b. penyiapan perumusan kebijakan penyelenggaraan fungsi
penunjang urusan pemerintahan Daerah bidang perencanaan,
keuangan, penelitian dan pengembangan;
c. pelaksanaan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan perencanaan dan pelaporan pembangunan,
pengendalian pembangunan dan evaluasi pembangunan;
d. pelaksanaaan pembinaan administrasi dan aparatur pada
Subbagian Perencanaan dan Pelaporan Pembangunan,
Subbagian Pengendalian Pembangunandan Subbagian Evaluasi
Pembangunan;
e. pemberian dukungan layanan penyelenggaraan fungsi
penunjang urusan pemerintahan Daerah bidang perencanaan,
keuangan, penelitian dan pengembangan;
f. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaaan kegiatan
bidang perencanaan dan pelaporan pembangunan,
pengendalian pembangunan dan evaluasi pembangunan;
g. pelaksanaan pemantauan evaluasi pelaporan dan harmonisasi
pelaksanaan fungsi penunjang urusan pemerintahan Daerah
bidang perencanaan, keuangan, penelitian dan pengembangan;
dan
h. pelaksanaaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(80) Rincian tugas Kepala Bagian Pembangunan adalah sebagai berikut :
48
a. memverifikasi bahan penyusunan rencana kegiatan
perencanaan dan pelaporan pembangunan, pengendalian
pembangunan dan evaluasi pembangunan;
b. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan bidang
perencanaan dan pelaporan pembangunan, pengendalian
pembangunan dan evaluasi pembangunan;
c. menyusun program dan kegiatan bidang perencanaan dan
pelaporan pembangunan, pengendalian pembangunan dan
evaluasi pembangunan;
d. menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan bidang perencanaan
dan pelaporan pembangunan, pengendalian pembangunan dan
evaluasi pembangunan;
e. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang
perencanaan dan pelaporan pembangunan, pengendalian
pembangunan dan evaluasi pembangunan;
f. memberikan dukungan layanan pelaksanaaan kegiatan
perencanaan dan pelaporan pembangunan, pengendalian
pembangunan dan evaluasi pembangunan;
g. melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan perencanaan dan pelaporan pembangunan,
pengendalian pembangunan dan evaluasi pembangunan;
h. membantu dan mengoordinasikan penyelenggaraan fungsi
penunjang urusan pemerintahan Daerah bidang perencanaan,
keuangan, penelitian dan pengembangan terdiri atas :
1) memimpin dalam penyiapan perumusan kebijakan
penyelenggaraan fungsi penunjang urusan pemerintahan
Daerah bidang perencanaan, keuangan, penelitian dan
pengembangan;
2) menyusun pemetaan fungsi penunjang urusan
pemerintahan Daerah bidang perencanaan, keuangan,
penelitian dan pengembangan;
49
3) melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
pemetaan fungsi penunjang urusan pemerintahan Daerah
bidang perencanaan, keuangan, penelitian dan
pengembangan;
4) menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria
penyelenggaraan fungsi penunjang urusan pemerintahan
Daerah bidang perencanaan, keuangan, penelitian dan
pengembangan; dan
5) memberikan dukungan layanan fungsi penunjang urusan
pemerintahan daerah bidang perencanaan, keuangan,
penelitian dan pengembangan;
i. mengendalikan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
Subbagian Perencanaan dan Pelaporan Pembangunan,
Subbagian Pengendalian Pembangunan dan Subbagian
Evaluasi Pembangunan;
j. melaksanakan pemantauan evaluasi pelaporan dan
harmonisasi penyelenggaraan fungsi penunjang urusan
pemerintahan Daerah bidang perencanaan, keuangan,
penelitian dan pengembangan; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(81) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan Pembangunan dipimpin oleh
Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Pembangunan.
(82) Kepala Subbagian Perencanaan dan Pelaporan Pembangunan
mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan
bidang penyusunan perencanaan dan pelaporan lingkup
sekretariat daerah.
(83) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Subbagian Perencanaan dan
Pelaporan Pembangunan menyelenggarakan fungsi:
50
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Perencanaan dan Pelaporan Pembangunan;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Perencanaan dan Pelaporan
Pembangunan;
c. penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan pelaporan;
d. pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Perencanaan dan Pelaporan Pembangunan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(84) Rincian tugas Kepala Subbagian Perencanaan dan Pelaporan
Pembangunan adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Subbagian Perencanaan dan
Pelaporan Pembangunan;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pdeoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Perencanaan dan Pelaporan Pembangunan;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Perencanaan dan Pelaporan Pembangunan;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang perencanaan dan pelaporan;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
perencanaan dan pelaporan;
f. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pelaporan;
g. menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis Sekretariat
Daerah;
h. melakukan inventarisasi usulan program dan kegiatan masing-
masing bagian pada Sekretariat Daerah;
i. mengkompilasi hasil penyusunan rencana kerja dan anggaran
masing-masing bagian pada Sekretariat Daerah;
51
j. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran masing-masing
bagian pada Sekretariat Daerah;
k. menyusun laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja Sekretariat Daerah;
l. menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Sekretariat Daerah;
m. menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Penetapan
Kinerja (PK) Sekretariat Daerah;
n. melaksanakan koordinasi penyusunan standar satuan harga
pemerintah;
o. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pelaporan Subbagian
Perencanaan dan Pelaporan Pembangunan; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(85) Subbagian Pengendalian Pembangunan dipimpin oleh Kepala
Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Pembangunan.
(86) Kepala Subbagian Pengendalian Pembangunan mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang pengendalian
pembangunan.
(87) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Subbagian Pengendalian
Pembangunan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Pengendalian Pembangunan;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Pengendalian Pembangunan;
c. penyelenggaraan kegiatan pengendalian pembangunan;
d. pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Pengendalian Pembangunan; dan
52
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(88) Rincian tugas Kepala Subbagian Pengendalian Pembangunan
adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Pengendalian
Pembangunan;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Subbagian Pengendalian
Pembangunan;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Pengendalian Pembangunan;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang pengendalian pembangunan;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
pengendalian pembangunan;
f. menghimpun dan menganalisis data dalam rangka
pengendalian pembangunan daerah;
g. menyiapkan bahan kegiatan pengendalian pembangunan
Daerah;
h. melaksanakan monitoring pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan Daerah;
i. melakukan penelitian dokumen kegiatan pembangunan
Daerah;
j. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi dalam pengendalian
pembangunan Daerah;
k. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan
terkait dengan bidang tugasnya;
l. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Pengendalian Pembangunan; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
53
(89) Subbagian Evaluasi Pembangunan dipimpin oleh Kepala Subbagian
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bagian Pembangunan.
(90) Kepala Seksi Evaluasi Pembangunan mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang evaluasi
pembangunan.
(91) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Evaluasi Pembangunan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan penyusunan
rencana kerja Subbagian Evaluasi Pembangunan;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Evaluasi Pembangunan;
c. penyelenggaraan kegiatan evaluasi pembangunan;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Evaluasi Pembangunan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(92) Rincian tugas Kepala Subbagian Evaluasi Pembangunan adalah
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Subbagian Evaluasi Pembangunan;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Subbagian Evaluasi
Pembangunan;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Evaluasi Pembangunan;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang evaluasi pembangunan;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
evaluasi pembangunan;
f. menghimpun dan menganalisis data dalam rangka evaluasi
pembangunan;
54
g. menghimpun bahan konsep penyusunan laporan evaluasi dan
pelaporan pembangunan lingkup pemerintah Daerah;
h. menyiapkan bahan untuk penyusunan laporan hasil
pelaksanaan program dan kegiatan;
i. mengumpulkan dan menyiapkan bahan dan data sebagai
bahan penyusunan Laporan Midterm Review, dan Laporan
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah;
j. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi dalam evaluasi
pembangunan;
k. menyusun Laporan realisasi pelaksanaan anggaran dan
pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK);
l. mengumpulkan data hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan
sebagai bahan penyusunan laporan atas pelaksanaan
pembangunan baik yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah maupun sumber dana lainnya;
m. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan
terkait dengan bidang tugasnya;
n. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Evaluasi Pembangunan; dan
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(93) Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dipimpin oleh
Kepala Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Asisten Perekonomian dan Pembangunan.
(94) Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan bidang layanan
pengadaan barang/jasa pemerintah.
(95) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
menyelenggarakan fungsi:
55
a. perumusan kebijakan bidang kesekretariatan pengadaan
barang/jasa pemerintah, pembinaan dan pelaksanaan
pengadaan barang/jasa pemerintah, dan pengelolaan dan
pengembangan sistem informasi pengadaan barang/jasa
pemerintah;
b. penyiapan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang pekerjaan umum dan penataan
ruang dan perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
c. pelaksanaan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan kesekretariatan pengadaan barang/jasa pemerintah,
pembinaan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah, dan pengelolaan dan pengembangan sistem
informasi pengadaan barang/jasa pemerintah;
d. pelaksanaaan pembinaan administrasi dan aparatur pada
Subbagian Kesekretariatan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, Subbagian Pembinaan dan Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan Subbagian
Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
e. pemberian dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang pekerjaan umum dan penataan
ruang dan perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
f. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaaan kegiatan
bidang kesekretariatan pengadaan barang/jasa pemerintah,
pembinaan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah, dan pengelolaan dan pengembangan sistem
informasi pengadaan barang/jasa pemerintah;
g. pelaksanaan pemantauan evaluasi pelaporan dan harmonisasi
urusan pemerintahan Daerah bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang dan perumahan rakyat dan kawasan
permukiman; dan
56
h. pelaksanaaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(96) Rincian tugas Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah adalah sebagai berikut:
a. memverifikasi bahan penyusunan rencana kegiatan bidang
kesekretariatan pengadaan barang/jasa pemerintah,
pembinaan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah, dan pengelolaan dan pengembangan sistem
informasi pengadaan barang/jasa pemerintah;
b. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan bidang
kesekretariatan pengadaan barang/jasa pemerintah,
pembinaan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah, dan pengelolaan dan pengembangan sistem
informasi pengadaan barang/jasa pemerintah;
c. menyusun program dan kegiatan bidang kesekretariatan
pengadaan barang/jasa pemerintah, pembinaan dan
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah, dan
pengelolaan dan pengembangan sistem informasi pengadaan
barang/jasa pemerintah;
d. menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan bidang
kesekretariatan pengadaan barang/jasa pemerintah,
pembinaan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah, dan pengelolaan dan pengembangan sistem
informasi pengadaan barang/jasa pemerintah;
e. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang
kesekretariatan pengadaan barang/jasa pemerintah,
pembinaan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah, dan pengelolaan dan pengembangan sistem
informasi pengadaan barang/jasa pemerintah;
f. memberikan dukungan layanan pelaksanaaan kegiatan bidang
kesekretariatan pengadaan barang/jasa pemerintah,
57
pembinaan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah, dan pengelolaan dan pengembangan sistem
informasi pengadaan barang/jasa pemerintah;
g. melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan bidang kesekretariatan pengadaan barang/jasa
pemerintah, pembinaan dan pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah, dan pengelolaan dan pengembangan
sistem informasi pengadaan barang/jasa pemerintah;
h. membantu dan mengoordinasikan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah bidang pekerjaan umum dan penataan
ruang dan perumahan rakyat dan kawasan permukiman terdiri
atas:
1) memimpin dalam penyiapan perumusan kebijakan
penyelenggaraan penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dan
perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
2) menyusun pemetaan penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dan
perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
3) melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang dan perumahan
rakyat dan kawasan permukiman;
4) menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang dan perumahan
rakyat dan kawasan permukiman; dan
5) memberikan dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang dan perumahan rakyat dan kawasan
permukiman.
58
i. melaksanakan kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah;
j. melaksanakan pembinaan dan pengembangan sumber daya
manusia pengadaan barang/jasa pemerintah;
k. memimpin dan mengoordinasikan pemberian advokasi hukum
pengadaan barang/jasa pemerintah;
l. menunjuk dan menugaskan kelompok kerja pemilihan
penyedia barang/jasa pemerintah;
m. mengusulkan tenaga ahli dalam proses pemilihan barang/jasa;
n. memberikan layanan informasi publik pengadaan barang/jasa;
o. memimpin dan mengoordinasikan dokumentasi layanan
pengadaan barang/jasa pemerintah;
p. mengendalikan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaaan kegiatan
Subbagian Kesekretariatan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, Subbagian Pembinaan dan Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan Subbagian
Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
q. melaksanakan pemantauan evaluasi pelaporan dan
harmonisasi urusan pemerintahan Daerah bidang pekerjaan
umum dan penataan ruang dan perumahan rakyat dan
kawasan permukiman; dan
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(97) Subbagian Kesekretariatan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Layanan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
(98) Kepala Subbagian Kesekretariatan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan
kebijakan bidang kesekretariatan pengadaan barang/jasa
pemerintah.
59
(99) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Kesekretariatan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan penyusunan
rencana kerja Subbagian Kesekretariatan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan Subbagian Kesekretariatan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
c. penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan pengadaan
barang/jasa pemerintah;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Kesekretariatan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(100) Rincian tugas Kepala Subbagian Kesekretariatan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Kesekretariatan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Kesekretariatan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Kesekretariatan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang kesekretariatan pengadaan barang/jasa pemerintah;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
kesekretariatan pengadaan barang/jasa pemerintah;
60
f. menginventarisasi paket-paket pekerjaan yang akan di
gelar/diseleksi;
g. melakukan koordinasi penyusunan rencana kegiatan
pengadaan barang/jasa dalam tahun anggaran berjalan;
h. melakukan verifikasi dokumen pengadaan;
i. memfasilitasi dan mengoordinasikan pelaksanaan verifikasi
dokumen pengadaan;
j. menyiapkan bahan dokumen pendukung dan informasi yang
dibutuhkan Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa;
k. memberikan dukungan dan fasilitasi pelaksanaan pemilihan
penyedia barang/jasa;
l. mengagendakan dan mengoordinasikan sanggahan yang
disampaikan oleh penyedia barang/jasa;
m. mengelola dokumen pengadaan barang/jasa;
n. menyiapkan bahan dan koordinasi administrasi penugasan
Kelompok Kerja;
o. menyiapkan bahan dan koordinasi tim teknis dan staf
pendukung dalam proses pengadaan barang/jasa;
p. melaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian Kesekretariatan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(101) Subbagian Pembinaan dan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dipimpin oleh Kepala Bagian yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
(102) Kepala Subbagian Pembinaan dan Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah mempunyai tugas merumuskan dan
61
melaksanakan kebijakan bidang pembinaan, pelaksanaan
pengadaan barang/jasa pemerintah.
(103) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Pembinaan dan Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan penyusunan
rencana kerja kegiatan Subbagian Pembinaan dan Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Pembinaan dan Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
c. penyelenggaraan kegiatan pembinaan dan pelaksanaan
pengadaan barang/jasa pemerintah;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Pembinaan dan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(104) Rincian tugas Kepala Subbagian Pembinaan dan Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Subbagian Pembinaan dan
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Pembinaan dan Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Pembinaan dan Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
62
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
pembinaan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan
pembinaan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah;
f. menyusun rencana program pembinaan dan pengembangan
sumber daya manusia di lingkungan pengadaan barang/jasa
pemerintah;
g. menyusun rencana kegiatan pengadaan setiap tahun
anggaran/selama satu tahun anggaran;
h. meningkatkan kapasitas dan pengembangan sumber daya
manusia pengadaan (Kelompok Kerja, Staf Pendukung,
Perangkat Daerah), penyedia barang/jasa dan Desa;
i. melaksanakan layanan konsultasi pengadaan barang/jasa
pemerintah;
j. melaksanakan layanan asistensi penyusunan dokumen
Rencana Umum Pengadaan;
k. mengkaji ulang dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan;
l. melakukan koordinasi dalam penyiapan dokumen pendukung
kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah;
m. menyusun rencana dan melaksanakan program pencegahan
timbulnya permasalahan hukum;
n. menyiapkan bahan dan memberikan dukungan bantuan dan
advokasi hukum terkait pengadaan barang/jasa pemerintah;
o. melaksanakan kerja sama di bidang perlindungan hukum
dalam pengadaan barang/jasa;
p. memberikan pendapat hukum dan penyiapan kesaksian ahli di
bidang pengadaan barang/jasa pemerintah;
q. mengembangkan dan penanganan pengaduan masyarakat di
bidang pengadaan barang/jasa pemerintah;
63
r. melaksanakan koordinasi layanan penyampaian informasi
publik terkait pengadaan barang/jasa;
s. memberikan fasilitasi pelayanan dan jawaban sanggahan;
t. melaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Pembinaan dan Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah; dan
u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(105) Subbagian Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dipimpin oleh Kepala
Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
(106) Kepala Subbagian Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang pengelolaan dan
pengembangan sistem informasi pengadaan barang/jasa
pemerintah.
(107) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Pengelolaan dan
Pengembangan Sistem Informasi Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
c. penyelenggaraan kegiatan pengelolaan dan pengembangan
sistem informasi pengadaan barang/jasa pemerintah;
64
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(108) Rincian tugas Kepala Subbagian Pengelolaan dan Pengembangan
Sistem Informasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Subbagian Pengelolaan dan
Pengembangan Sistem Informasi Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis Subbagian Pengelolaan dan
Pengembangan Sistem Informasi Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
c. menyiapkan bahan pembinaan koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Pengelolaan dan
Pengembangan Sistem Informasi Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
d. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
pengelolaan dan pengembangan sistem informasi pengadaan
barang/jasa pemerintah;
e. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang pengelolaan dan pengembangan sistem informasi
pengadaan barang/jasa pemerintah;
f. melaksanakan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE);
g. melaksanakan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE);
h. melaksanakan koordinasi pelaksanaan standardisasi Layanan
Pengadaan Secara Elektronik;
65
i. mengumpulkan bahan dokumen pengadaan barang/jasa
(Dokumen Berita Acara Hasil Pengadaan beserta lampirannya)
dan dokumen lainnya ke dalam system data elektronik;
j. melaksanakan pemeliharaan dan pengembangan system
informasi pengadaan barang/jasa pemerintah;
k. melaksanakan pengelolaan data elektronik terkait proses
pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah;
l. melaksanakan pengelolaan data dan informasi registrasi
pengguna Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE);
m. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan Subbagian Pengelolaan dan
Pengembangan Sistem Informasi Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(109) Asisten Administrasi Umum berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Daerah.
(110) Asisten Administrasi Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam
merumuskan kebijakan, koordinasi pelaksanaaan program,
pelayanan administrasi, pemantauan dan evaluasi terkait dengan
bidang administrasi umum dan melakukan pembinaan dan
mengoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah
bidang persandian, perpustakaan, kearsipan, kepegawaian
pendidikan dan pelatihan, inspektorat, sekretariat DPRD, kesatuan
bangsa dan politik dalam negeri, ketentraman ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran, bencana,
lingkungan hidup, kehutanan, administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian
Umum, Bagian Hukum, dan Bagian Organisasi dan Pendayagunaan
Aparatur.
66
(111) Asisten Administrasi Umum dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan pemerintahan daerah Bagian Umum,
Bagian Hukum, dan Bagian Organisasi dan Pendayagunaan
Aparatur;
b. penyusunan perencanaan pemerintahan daerah Bagian Umum,
Bagian Hukum, dan Bagian Organisasi dan Pendayagunaan
Aparatur;
c. pengoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan
Daerah bidang persandian, perpustakaan, kearsipan,
kepegawaian pendidikan dan pelatihan, inspektorat, sekretariat
DPRD, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, ketentraman
ketertiban umum dan perlindungan masyarakat sub urusan
kebakaran, bencana, lingkungan hidup, kehutanan,
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil serta
menyelenggarakan kegiatan pada Bagian Umum, Bagian
Hukum, dan Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
pemerintahan daerah bidang persandian, perpustakaan,
kearsipan, kepegawaian pendidikan dan pelatihan, inspektorat,
sekretariat DPRD, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,
ketentraman ketertiban umum dan perlindungan masyarakat
sub urusan kebakaran, bencana, lingkungan hidup,
kehutanan, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian Umum, Bagian
Hukum, dan Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur;
e. pembinaan administrasi dan aparatur pada Bagian Umum,
Bagian Hukum, dan Bagian Organisasi dan Pendayagunaan
Aparatur; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
67
(112) Rincian tugas Asisten Administrasi Umum adalah sebagai berikut:
a. merumuskan kebijakan daerah pada Bagian Umum, Bagian
Hukum, dan Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur;
b. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan program dan
kegiatan pada Bagian Umum, Bagian Hukum, dan Bagian
Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur;
c. melaksanakan pelayanan administratif dan pembinaan
aparatur sipil negara pada Bagian Umum, Bagian Hukum, dan
Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur;
d. mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
persandian, perpustakaan, kearsipan, kepegawaian pendidikan
dan pelatihan, inspektorat, sekretariat DPRD, kesatuan bangsa
dan politik dalam negeri, ketentraman ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran, bencana,
lingkungan hidup, kehutanan, administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian
Umum, Bagian Hukum, dan Bagian Organisasi dan
Pendayagunaan Aparatur;
e. melaksanakan administrasi/penatausahaan Bagian Umum,
Bagian Hukum, dan Bagian Organisasi dan Pendayagunaan
Aparatur;
f. melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
pada Bagian Umum, Bagian Hukum, dan Bagian Organisasi
dan Pendayagunaan Aparatur;
g. memvalidasi bahan kebijakan pelaksanaan program dan
kegiatan urusan pemerintahan Daerah bidang persandian,
perpustakaan, kearsipan, kepegawaian pendidikan dan
pelatihan, inspektorat, sekretariat DPRD kesatuan bangsa dan
politik dalam negeri, ketentraman ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran, bencana,
68
lingkungan hidup, kehutanan, administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian
Umum, Bagian Hukum, dan Bagian Organisasi dan
Pendayagunaan Aparatur;
h. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan urusan
pemerintahan Daerah bidang persandian, perpustakaan,
kearsipan, kepegawaian pendidikan dan pelatihan, inspektorat,
sekretariat DPRD, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,
ketentraman ketertiban umum dan perlindungan masyarakat
sub urusan kebakaran, bencana, lingkungan hidup,
kehutanan, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian Umum, Bagian
Hukum, dan Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur;
i. melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengendalian dan
fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
persandian, perpustakaan, kearsipan, kepegawaian pendidikan
dan pelatihan, inspektorat, sekretariat DPRD, kesatuan bangsa
dan politik dalam negeri, ketentraman ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran, bencana,
lingkungan hidup, kehutanan, administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian
Umum, Bagian Hukum, dan Bagian Organisasi dan
Pendayagunaan Aparatur;
j. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan urusan
pemerintahan Daerah bidang persandian, perpustakaan,
kearsipan, kepegawaian pendidikan dan pelatihan, inspektorat,
sekretariat DPRD, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,
ketentraman ketertiban umum dan perlindungan masyarakat
sub urusan kebakaran, bencana, lingkungan hidup,
kehutanan, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
69
serta menyelenggarakan kegiatan pada Bagian Umum, Bagian
Hukum, dan Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur;
k. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kebijakan daerah urusan pemerintahan Daerah
bidang persandian, perpustakaan, kearsipan, kepegawaian
pendidikan dan pelatihan, inspektorat, sekretariat DPRD,
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, ketentraman
ketertiban umum dan perlindungan masyarakat sub urusan
kebakaran, bencana, lingkungan hidup, kehutanan,
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil serta
menyelenggarakan kegiatan pada Bagian Umum, Bagian
Hukum, dan Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur;
dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(113) Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Bagian yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Asisten Administrasi Umum.
(114) Kepala Bagian Umum mempunyai tugas pokok merumuskan dan
melaksanakan kebijakan bidang tata usaha dan persandian,
keuangan, perlengkapan dan rumah tangga.
(115) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan bidang tata usaha dan persandian,
keuangan, perlengkapan dan rumah tangga;
b. penyiapan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah bidang persandian, perpustakaan dan
kearsipan;
c. pelaksanaan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan tata usaha dan persandian, keuangan, perlengkapan
dan rumah tangga;
70
d. pelaksanaan pembinaan administrasi dan aparatur pada
Subbagian Tata Usaha dan Persandian, Sub Bagian Keuangan,
dan Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga;
e. pemberian dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang persandian, perpustakaan dan
kearsipan;
f. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaaan kegiatan
bidang tata usaha dan persandian, keuangan, perlengkapan
dan rumah tangga;
g. pelaksanaan pemantauan evaluasi pelaporan dan harmonisasi
urusan pemerintahan daerah bidang persandian, perpustakaan
dan kearsipan; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(116) Rincian tugas Kepala Bagian Umum adalah sebagai berikut:
a. memverifikasi bahan penyusunan rencana kegiatan bidang tata
usaha dan persandian, keuangan, perlengkapan dan rumah
tangga;
b. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan bidang tata
usaha dan persandian, keuangan, perlengkapan dan rumah
tangga;
c. menyusun program dan kegiatan bidang tata usaha dan
persandian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga;
d. menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan bidang tata usaha
dan persandian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga;
e. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang
tata usaha dan persandian, keuangan, perlengkapan dan
rumah tangga;
f. memberikan dukungan layanan pelaksanaaan kegiatan bidang
tata usaha dan persandian, keuangan, perlengkapan dan
rumah tangga;
71
g. melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan bidang tata usaha dan persandian, keuangan,
perlengkapan dan rumah tangga;
h. membantu dan mengoordinasikan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah bidang persandian, perpustakaan dan
kearsipan terdiri atas:
1) memimpin dalam penyiapan perumusan kebijakan
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
persandian, perpustakaan dan kearsipan;
2) menyusun pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang
persandian, perpustakaan dan kearsipan;
3) melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang persandian,
perpustakaan dan kearsipan;
4) menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
persandian, perpustakaan dan kearsipan; dan
5) memberikan dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang persandian, perpustakaan dan
kearsipan;
i. mengendalikan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
Subbagian Tata Usaha dan Persandian, Sub Bagian Keuangan,
dan Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga;
j. melaksanakan pemantauan evaluasi pelaporan dan
harmonisasi urusan pemerintahan Daerah bidang persandian,
perpustakaan dan kearsipan; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(117) Subbagian Tata Usaha dan Persandian dipimpin oleh Kepala
Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Umum.
72
(118) Kepala Subbagian Tata Usaha dan Persandian mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang tata usaha dan
persandian.
(119) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Tata Usaha dan Persandian menyelenggarakan
fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Tata Usaha dan Persandian;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Tata Usaha dan Persandian;
c. penyelenggaraan kegiatan tata usaha dan persandian;
d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Tata Usaha dan Persandian; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(120) Rincian tugas Kepala Subbagian Tata Usaha dan Persandian adalah
sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Tata Usaha dan
Persandian;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan Subbagian Tata Usaha dan Persandian;
c. menyiapkan bahan pembinaan koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Tata Usaha dan Persandian;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang tata usaha dan persandian;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan tata usaha
dan persandian;
f. melaksanakan pengelolaan kearsipan;
g. melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan kegiatan staf ahli bupati;
73
i. melaksanakan pengelolaan administrasi kegiatan staf ahli
bupati;
j. mendukung pelaksanaan tugas staf ahli bupati dalam
memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis;
k. menyelenggarakan sistem sandi nasional di Daerah;
l. melaksanakan pengamanan dan penyimpanan sistem sandi
serta pengamanan terhadap administrasi informasi sandi;
m. melaksanakan pengelolaan informasi berklasifikasi dan
operasional pengamanan komunikasi sandi, terdiri atas :
1) menyusun peraturan teknis tata kelola persandian untuk
pengamanan informasi berklasifikasi dan operasional
pengamanan komunikasi sandi;
2) menyusun instrumen pengawasan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan pengelolaan informasi berklasifikasi, dan
operasional pengamanan komunikasi sandi;
3) melaksanakan pengelolaan informasi berklasifikasi melalui
pengklasifikasian dan pengamanan informasi milik
Pemerintah Daerah;
4) melakukan pengiriman, penyimpanan, pemanfaatan dan
penghancuran informasi berklasifikasi; dan
5) melaksanakan pengelolaan proses pengamanan informasi
milik Pemerintah Daerah;
6) meningkatkan kesadaran pengamanan informasi di
lingkungan Pemerintah Daerah melalui program
pendidikan, pelatihan, fasilitasi, asistensi, bimbingan
teknis, workshop dan/atau seminar;
7) melakukan pengamanan terhadap
kegiatan/aset/fasilitasi/instalasi penting/vital/kritis
melalui kontra penginderaan dan/atau metode
pengamanan persandian lainnya;
8) melakukan pengamanan informasi elektronik;
74
9) melaksanaan program pengawasan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan pengelolaan informasi berklasifikasi; dan
10) melaksanaan program pengawasan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan pengelolaan informasi berklasifikasi, dan
operasional pengamanan komunikasi sandi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
n. melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan peralatan sandi;
o. menyusun rencana kebutuhan peralatan sandi;
p. melakukan pembinaan dan meningkatkan kemampuan
personil persandian;
q. melaksanakan pengelolaan sumber daya persandian dan
operasional pengelolaan komunikasi sandi, terdiri atas :
1) menyusun peraturan teknis tata kelola persandian untuk
pengelolaan sumber daya persandian dan operasional
pengelolaan komunikasi sandi;
2) menyusun instrumen pengawasan dan evaluasi terhadap
pengelolaan sumber daya manusia sandi, pengelolaan
perangkat lunak persandian, pengelolaan perangkat keras
persandian;
3) menyusun peraturan teknis operasional pengelolaan
komunikasi sandi antar perangkat daerah di lingkungan
Pemerintah Daerah;
4) menyusun rencana kebutuhan sumber daya manusia
sandi;
5) mengembangkan kompetensi sumber daya manusia sandi
melalui program pendidikan, pelatihan, fasilitasi, asistensi,
bimbingan teknis, workshop dan/atau seminar;
6) melaksanakan pengadaan, penyimpanan, distribusi dan
pemusnahan perangkat lunak dan perangkat keras
persandian;
75
7) pemeliharaan dan perbaikan terhadap perangkat lunak
persandian, perangkat keras persandian dan jaring
komunikasi sandi;
8) menyusun rencana kebutuhan perangkat lunak
persandian dalam rangka operasional komunikasi sandi
antar perangkat daerah di lingkungan Daerah;
9) menyusun rencana kebutuhan unsur pengelola dan
pengguna pada komunikasi sandi antar perangkat daerah
di lingkungan Daerah;
10) melaksanakan koordinasi kegiatan jabatan fungsional
Sandiman;
11) melaksanakan pemulihan data atau sistem jika terjadi
gangguan operasional persandian dan keamanan
informasi; dan
12) melaksanaan program pengawasan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia,
pengelolaan perangkat lunak persandian, pengelolaan
perangkat keras persandian sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
r. mengembangkan jaringan persandian dan sistem sandi
Pemerintah Daerah;
s. melaksanakan pengelolaan jaring komunikasi dan sandi terdiri
atas :
1) menyusun peraturan teknis tata kelola persandian untuk
pengelolaan jaring komunikasi dan sandi dan operasional
pengamanan komunikasi sandi;
2) menyusun instrumen pengawasan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan pengelolaan informasi berklasifikasi,
operasional pengamanan komunikasi sandi;
3) merancang pola hubungan komunikasi sandi antar
perangkat daerah di lingkungan Daerah;
76
4) melaksanakan pengelolaan Security Operation Center
(SOC) dalam rangka pengamanan informasi dan
komunikasi;
5) menyiapkan bahan perumusan kebijakan keamanan
informasi di lingkungan Pemerintah Daerah;
6) melaksanan pengukuran tingkat kerawanan dan
keamanan informasi; dan
7) melaksanaan program pengawasan dan evaluasi terhadap
pengelolaan sumber daya persandian dan operasional
pengelolaan komunikasi sandi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
t. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
Subbagian Tata Usaha dan Persandian; dan
u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(121) Subbagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Subbagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Umum.
(122) Kepala Subbagian Keuangan mempunyai tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan bidang pengelolaan keuangan lingkup
Sekretariat Daerah.
(123) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Keuangan;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan;
c. penyelenggaraan kegiatan pengelolaan keuangan lingkup
Sekretariat Daerah;
d. pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Keuangan; dan
77
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(124) Rincian tugas Kepala Subbagian Keuangan adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Subbagian Keuangan;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Keuangan;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan Subbagian Keuangan;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
pengelolaan keuangan lingkup Sekretariat Daerah;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan
pengelolaan keuangan lingkup Sekretariat Daerah;
f. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan lingkup
Sekretariat Daerah;
g. melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan
pembukuan keuangan anggaran belanja langsung dan belanja
tidak langsung;
h. melaksanakan penyusunan laporan prognosis realisasi
keuangan;
i. melaskanakan penyusunan laporan keuangan semesteran;
j. melaksanakan penyusunan laporan keuangan akhir tahun;
k. melaksanakan pembuatan laporan pajak pribadi tahunan;
l. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(125) Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga dipimpin oleh Kepala
Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Umum.
78
(126) Kepala Subbagian Urusan Perlengkapan dan Rumah Tangga
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan bidang pengelolaan
perlengkapan dan rumah tangga.
(127) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Perlengkapan dan Rumah
Tangga;
c. penyelenggaraan kegiatan pengelolaan perlengkapan dan
rumah tangga;
d. pemantauan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(128) Rincian tugas Kepala Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga
adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Perlengkapan dan Rumah
Tangga;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan Subbagian Perlengkapan dan Rumah
Tangga;
c. menyiapkan bahan pembinaan koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Perlengkapan dan Rumah
Tangga;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
pengelolaan perlengkapan dan rumah tangga;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan
pengelolaan perlengkapan dan rumah tangga;
79
f. menyelenggarakan kegiatan pengelolaan perlengkapan dan
rumah tangga;
g. melaksanakan urusan rumah tangga Bupati dan Wakil Bupati;
h. melaksanakan pengadaan keperluan rumah tangga Bupati dan
Wakil Bupati;
i. melaksanakan pengadaan keperluan rumah tangga Sekretaris
Daerah;
j. melaksanakan pengadaan dan pengelolaan perlengkapan di
lingkungan Sekretariat Daerah;
k. melaksanakan pemeliharaan perlengkapan di lingkungan
Sekretariat Daerah;
l. melaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(129) Bagian Hukum dipimpin oleh Kepala Bagian yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Asisten Administrasi Umum.
(130) Kepala Bagian Hukum mempunyai tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan bidang peraturan perundang-undangan,
bantuan hukum dan hak asasi manusia, serta dokumentasi dan
informasi hukum.
(131) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Bagian Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan bidang peraturan perundang-undangan,
bantuan hukum dan hak asasi manusia serta dokumentasi dan
informasi hukum;
b. penyiapan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang ketenteraman ketertiban umum
dan perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran,
bencana, sekretariat DPRD, satuan polisi pamong praja,
80
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, lingkungan hidup
dan kehutanan;
c. pelaksanaan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan peraturan perundang-undangan, bantuan hukum dan
hak asasi manusia serta dokumentasi dan informasi hukum;
d. pelaksanaan pembinaan administrasi dan aparatur pada
Subbagian Peraturan Perundang-Undangan, Subbagian
Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Subbagian
Dokumentasi dan Informasi Hukum;
e. pemberian dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang ketenteraman ketertiban umum
dan perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran,
bencana, sekretariat DPRD, satuan polisi pamong praja,
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, lingkungan hidup
dan kehutanan;
f. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
bidang peraturan perundang-undangan, bantuan hukum dan
hak asasi manusia serta dokumentasi dan informasi hukum;
g. pelaksanaan pemantauan evaluasi pelaporan dan harmonisasi
urusan pemerintahan Daerah bidang ketentraman ketertiban
umum dan perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran,
bencana, sekretariat DPRD, satuan polisi pamong praja,
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, lingkungan hidup
dan kehutanan; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(132) Rincian tugas Kepala Bagian Hukum adalah sebagai berikut :
a. memverifikasi bahan penyusunan rencana kegiatan bidang
peraturan perundang-undangan, bantuan hukum dan hak
asasi manusia serta dokumentasi dan informasi hukum;
81
b. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan bidang
peraturan perundang-undangan, bantuan hukum dan hak
asasi manusia serta dokumentasi dan informasi hukum;
c. menyusun program dan kegiatan bidang peraturan perundang-
undangan, bantuan hukum dan hak asasi manusia serta
dokumentasi dan informasi hukum;
d. menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan bidang peraturan
perundang-undangan, bantuan hukum dan hak asasi manusia
serta dokumentasi dan informasi hukum;
e. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang
peraturan perundang-undangan, bantuan hukum dan hak
asasi manusia serta dokumentasi dan informasi hukum;
f. memberikan dukungan layanan pelaksanaan kegiatan bidang
peraturan perundang-undangan, bantuan hukum dan hak
asasi manusia serta dokumentasi dan informasi hukum;
g. melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan peraturan perundang-undangan, bantuan hukum dan
hak asasi manusia serta dokumentasi dan informasi hukum;
h. membantu dan mengoordinasikan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah bidang ketenteraman ketertiban umum
dan perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran,
bencana, sekretariat DPRD, satuan polisi pamong praja,
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, lingkungan hidup
dan kehutanan terdiri atas:
1) memimpin dalam penyiapan perumusan kebijakan
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
ketenteraman ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat sub urusan kebakaran, bencana, sekretariat
DPRD, satuan polisi pamong praja, kesatuan bangsa dan
politik dalam negeri, lingkungan hidup dan kehutanan;
82
2) menyusun pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang
ketenteraman ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat sub urusan kebakaran, bencana, sekretariat
DPRD, satuan polisi pamong praja, kesatuan bangsa dan
politik dalam negeri, lingkungan hidup dan kehutanan;
3) melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang
ketenteraman ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat sub urusan kebakaran, bencana, sekretariat
DPRD, satuan polisi pamong praja, kesatuan bangsa dan
politik dalam negeri, lingkungan hidup dan kehutanan;
4) menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
ketenteraman ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat sub urusan kebakaran, bencana, sekretariat
DPRD, satuan polisi pamong praja, kesatuan bangsa dan
politik dalam negeri, lingkungan hidup dan kehutanan; dan
5) memberikan dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang ketenteraman ketertiban
umum dan perlindungan masyarakat sub urusan
kebakaran, bencana, sekretariat DPRD, satuan polisi
pamong praja, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,
lingkungan hidup dan kehutanan;
i. mengendalikan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
Subbagian Peraturan Perundang-Undangan, Subbagian
Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Subbagian
Dokumentasi dan Informasi Hukum;
j. melaksanakan pemantauan, evaluasi pelaporan dan
harmonisasi urusan pemerintahan Daerah bidang
ketenteraman ketertiban umum dan perlindungan masyarakat
sub urusan kebakaran, bencana, sekretariat DPRD, satuan
83
polisi pamong praja, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,
lingkungan hidup dan kehutanan; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(133) Subbagian Peraturan Perundang-undangan dipimpin oleh Kepala
Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Hukum.
(134) Kepala Subbagian Peraturan Perundang-Undangan mempunyai
tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang peraturan
perundang-undangan dan fasilitasi produk hukum daerah.
(135) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Peraturan Perundang-Undangan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Peraturan Perundang-Undangan;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Peraturan Perundang-
Undangan;
c. penyelenggaraan kegiatan penataan peraturan perundang-
undangan;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Peraturan Perundang-Undangan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(136) Rincian tugas Kepala Subbagian Peraturan Perundang-Undangan
adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Peraturan Perundang-
Undangan;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan Subbagian Peraturan Perundang-
Undangan;
84
c. menyiapkan bahan pembinaan koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Peraturan Perundang-
Undangan;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang peraturan perundang-undangan;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
peraturan perundang-undangan;
f. menghimpun dan menganalisis data mengenai kegiatan
peraturan perundang-undangan;
g. mengumpulkan dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang
berhubungan dengan peraturan perundang-undangan;
h. menghimpun dan mengolah data yang berhubungan dengan
peraturan perundang-undangan;
i. menyiapkan bahan sinkronisasi, harmonisasi dan pembulatan
materi rancangan produk hukum daerah berupa Peraturan
Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan Instruksi
Bupati;
j. memantau perkembangan hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan kewenangan Pemerintah
Daerah;
k. menyiapkan bahan dalam penyusunan jawaban Pemerintah
Daerah terhadap pembahasan rancangan peraturan daerah;
l. menyiapkan bahan kajian untuk keserasian antara peraturan
perundang-undangan daerah dengan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi;
m. melakukan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-
undangan;
n. melaksanakan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Peraturan Perundang-
Undangan;
85
o. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Peraturan Perundang-Undangan; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(137) Subbagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh
Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Hukum.
(138) Kepala Subbagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia
mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan
bidang bantuan hukum dan hak asasi manusia.
(139) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Bantuan Hukum dan Hak
Asasi Manusia;
c. penyelenggaraan kegiatan bantuan hukum dan hak asasi
manusia;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(140) Rincian tugas Kepala Subbagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi
Manusia adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Bantuan Hukum dan Hak
Asasi Manusia;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis Subbagian Bantuan Hukum
dan Hak Asasi Manusia;
86
c. menyiapkan bahan pembinaan koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Bantuan Hukum dan Hak
Asasi Manusia;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bantuan hukum dan hak asasi manusia;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bantuan
hukum dan hak asasi manusia;
f. melaksanakan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Bantuan Hukum dan Hak
Asasi Manusia;
g. menghimpun dan mengolah data/informasi yang berhubungan
dengan bantuan hukum dan hak asasi manusia;
h. menyiapkan bahan konsultasi hukum kepada Pemerintah
Daerah;
i. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan bidang bantuan
hukum dan hak asasi manusia;
j. menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan
bantuan hukum dan hak asasi manusia;
k. menyiapkan bahan konsultasi dengan instansi lain dalam
rangka penyelesaian sengketa /perkara yang terkait dengan
Pemerintah Daerah;
l. menyiapkan bahan untuk pelayanan bantuan hukum dan hak
asasi manusia oleh Pemerintah Daerah;
m. melaksanakan desiminasi bahan informasi hak asasi manusia
kepada penegak hukum dan aparatur pemerintah;
n. memberikan bantuan hukum di dalam dan di luar pengadilan
kepada pegawai yang tersangkut perkara kedinasan;
o. memberikan bantuan hukum di dalam maupun di luar
pengadilan kepada Pemerintah Daerah yang tersangkut perkara
kedinasan, khususnya dalam perkara perdata dan tata usaha
negara;
87
p. menyiapkan bahan pendampingan dalam proses penyelidikan
dan penyidikan perkara pidana di lingkungan Pemerintah
Daerah;
q. menyiapkan bahan pendampingan dalam proses penyelidikan
dan penyidikan perkara pidana di lingkungan Pemerintah
Daerah;
r. menyiapkan bahan penanganan pengaduan hukum yang
disampaikan secara tertulis kepada Pemerintah Daerah;
s. menyiapkan bahan dalam kegiatan penyuluhan hukum dan
hak asasi manusia serta peraturan perundang-undangan yang
menyangkut kewenangan Pemerintah Daerah;
t. menyiapkan konsep surat kuasa untuk mewakili pemerintah
daerah atau pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah yang
terlibat perkara;
u. memantau perkembangan hukum dan hak asasi manusia serta
peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan
kewenangan Pemerintah Daerah;
v. memberi saran dan pertimbangan teknis mengenai bantuan
hukum dan hak asasi manusia kepada atasan;
w. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan
x. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(141) Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum dipimpin oleh
Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Hukum.
(142) Kepala Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum mempunyai
tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang
dokumentasi dan informasi hukum.
88
(143) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Dokumentasi dan Informasi
Hukum;
c. penyelenggaraan kegiatan dokumentasi dan informasi hukum;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Dokumentasi dan Informasi Hukum; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(144) Rincian tugas Kepala Subbagian Dokumentasi dan Informasi
Hukum adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Dokumentasi dan
Informasi Hukum;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis Subbagian Dokumentasi dan
Informasi Hukum;
c. menyiapkan bahan pembinaan koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Dokumentasi dan Informasi
Hukum;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang dokumentasi dan informasi hukum;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
dokumentasi dan informasi hukum;
f. melaksanakan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Dokumentasi dan Informasi
Hukum;
89
g. melaksanakan evaluasi dan mengkaji peraturan perundang-
undangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah yang
tidak efektif dan bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi dan norma-norma hukum yang
berlaku di masyarakat;
h. menghimpun dan mengolah data dan informasi yang
berhubungan dengan dokumentasi dan informasi hukum;
i. menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan
dokumentasi dan informasi hukum serta menyiapkan bahan
pemecahannya;
j. menata dan memelihara keutuhan buku-buku dokumentasi
dan informasi hukum;
k. menyiapkan bahan untuk pengundangan peraturan daerah
dalam lembaran daerah;
l. melakukan sosialisasi dan penyuluhan hukum kepada
masyarakat;
m. memperbanyak dan menyebarluaskan produk-produk hukum
daerah;
n. memberi saran dan pertimbangan teknis mengenai
dokumentasi hukum dan informasi hukum kepada atasan;
o. melaksanakan pemantauan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan Subbagian Dokumentasi dan Informasi
Hukum; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(145) Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur dipimpin oleh
Kepala Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Asisten Administrasi Umum.
(146) Kepala Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur mempunyai
tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang
90
kelembagaan dan reformasi birokrasi, tata laksana dan analisis
formasi jabatan.
(147) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan bidang kelembagaan dan reformasi
birokrasi, tata laksana dan analisis formasi jabatan;
b. penyiapan perumusan kebijakan penyelenggaraan fungsi
penunjang urusan pemerintahan Daerah bidang kepegawaian
pendidikan dan pelatihan, inspektorat dan kependudukan dan
pencatatan sipil;
c. pelaksanaan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan kelembagaan dan reformasi birokrasi, tata laksana
dan analisis formasi jabatan;
d. pelaksanaaan pembinaan administrasi dan aparatur pada
Subbagian Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi, Subbagian
Tata Laksana dan Subbagian Analisis Formasi Jabatan;
e. pemberian dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang kepegawaian pendidikan dan
pelatihan, inspektorat dan kependudukan dan pencatatan sipil;
f. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaaan kegiatan
bidang kelembagaan dan reformasi birokrasi, tata laksana dan
analisis formasi jabatan;
g. pelaksanaan pemantauan evaluasi pelaporan dan harmonisasi
urusan pemerintahan Daerah bidang kepegawaian pendidikan
dan pelatihan, inspektorat dan kependudukan dan pencatatan
sipil; dan
h. pelaksanaaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(148) Rincian tugas Kepala Bagian Organisasi dan Pendayagunaan
Aparatur adalah sebagai berikut :
91
a. memverifikasi bahan penyusunan rencana kegiatan bidang
kelembagaan dan reformasi birokrasi, tata laksana dan analisis
formasi jabatan;
b. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan bidang
kelembagaan dan reformasi birokrasi, tata laksana dan analisis
formasi jabatan;
c. menyusun program dan kegiatan bidang kelembagaan dan
reformasi birokrasi, tata laksana dan analisis formasi jabatan;
d. menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan bidang kelembagaan
dan reformasi birokrasi, tata laksana dan analisis formasi
jabatan;
e. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan
kelembagaan dan reformasi birokrasi, tata laksana dan analisis
formasi jabatan;
f. memberikan dukungan layanan pelaksanaaan kegiatan
kelembagaan dan reformasi birokrasi, tatalaksana dan analisis
formasi jabatan;
g. melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
kegiatan kelembagaan dan reformasi birokrasi, tatalaksana dan
analisis formasi jabatan;
h. membantu dan mengoordinasikan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang kepegawaian pendidikan dan
pelatihan, inspektorat dan kependudukan dan pencatatan sipil
terdiri atas:
1) memimpin dalam penyiapan perumusan kebijakan
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
kepegawaian pendidikan dan pelatihan, inspektorat dan
kependudukan dan pencatatan sipil;
2) menyusun pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang
kepegawaian pendidikan dan pelatihan, inspektorat dan
kependudukan dan pencatatan sipil;
92
3) melaksanakan pembinaan umum, koordinasi dan fasilitasi
pemetaan urusan pemerintahan Daerah bidang
kepegawaian pendidikan dan pelatihan, inspektorat dan
kependudukan dan pencatatan sipil;
4) menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria
penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah bidang
kepegawaian pendidikan dan pelatihan, inspektorat dan
kependudukan dan pencatatan sipil; dan
5) memberikan dukungan layanan penyelenggaraan urusan
pemerintahan Daerah bidang kepegawaian pendidikan dan
pelatihan, inspektorat dan kependudukan dan pencatatan
sipil;
i. mengendalikan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaaan kegiatan
Subbagian Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi, Subbagian
Tata Laksana dan Subbagian Analisis Formasi Jabatan;
j. melaksanakan pemantauan evaluasi pelaporan dan
harmonisasi urusan pemerintahan Daerah bidang kepegawaian
pendidikan dan pelatihan, inspektorat dan kependudukan dan
pencatatan sipil; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(149) Subbagian Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi dipimpin oleh
Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Organisasi dan Pendayagunaan
Aparatur.
(150) Kepala Subbagian Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi
mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan
bidang kelembagaan dan reformasi birokrasi.
(151) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi,
menyelenggarakan fungsi:
93
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Kelembagaan dan Reformasi
Birokrasi;
c. penyelenggaraan kegiatan penataan kelembagaan dan
reformasi birokrasi;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(152) Rincian tugas Kepala Subbagian Kelembagaan dan Reformasi
Birokrasi adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Subbagian Kelembagaan dan
Reformasi Birokrasi;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
Subbagian Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Kelembagaan dan Reformasi
Birokrasi;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
bidang kelembagaan dan reformasi birokrasi;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan bidang
kelembagaan dan reformasi birokrasi;
f. melaksanakan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Kelembagaan dan Reformasi
Birokrasi;
g. menyiapkan bahan dalam penataan Perangkat Daerah;
h. mengoordinasikan pelaksanaan penataan kelembagaan
Perangkat Daerah;
94
i. menyusun tugas, fungsi, rincian tugas dan tata kerja Perangkat
Daerah;
j. menyiapkan bahan penilaian dan evaluasi kelembagaan
Perangkat Daerah;
k. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan
reformasi birokrasi di Daerah;
l. menyiapkan bahan dan menyusun strategi implementasi
reformasi birokrasi lingkup Pemerintah Daerah;
m. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan program
dan kegiatan manajemen perubahan dan 8 (delapan) Area
Perubahan Reformasi Birokrasi di Daerah;
n. menyusun Laporan Penilaian Pelaksanaan Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB);
o. memberikan saran dan pertimbangan teknis mengenai
kelembagaan dan reformasi birokrasi kepada atasan;
p. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan Subbagian Kelembagaan dan Reformasi
Birokrasi; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(153) Subbagian Tata Laksana dipimpin oleh Kepala Subbagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur.
(154) Kepala Subbagian Tata Laksana mempunyai tugas merumuskan
dan melaksanakan kebijakan bidang ketatalaksanaan.
(155) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Tata Laksana menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Tata Laksana;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Tata Laksana;
95
c. penyelenggaraan kegiatan ketatalaksanaan;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian Tata
Laksana; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(156) Rincian tugas Kepala Subbagian Tata Laksana adalah sebagai
berikut :
a. menyusun rencana kerja Subbagian Tata Laksana;
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman pelaksanaan dan
petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Subbagian Tata
Laksana;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Tata Laksana;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang bahan kebijakan
tata laksana;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan tata
laksana;
f. melaksanakan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Tata Laksana;
g. melaksanakan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik;
h. melaksanakan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Intansi Pemerintah (LKjIP) lingkup Pemerintah Daerah;
i. melaksanakan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan
Penetapan Kinerja (PK) lingkup Pemerintah Daerah;
j. menyusun indikator penerapan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) di lingkungan Pemerintah Daerah;
k. melaksanakan forum komunikasi pendayagunaan aparatur
Daerah;
96
l. melakukan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi serta
bimbingan teknis penyusunan Standar Operasional Prosedur
dan Standar Pelayanan;
m. melakukan penilaian terhadap unit pelayanan publik;
n. melaksanakan pembinaan dan penataan dalam penerapan tata
naskah dinas dan penggunaan pakaian dinas;
o. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Tata Laksana; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(157) Subbagian Analisis Formasi Jabatan dipimpin oleh Kepala
Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur.
(158) Kepala Subbagian Analisis Formasi Jabatan mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang analisis formasi
jabatan.
(159) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Subbagian Analisis Formasi Jabatan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan rencana kerja
Subbagian Analisis Formasi Jabatan;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Analisis Formasi Jabatan;
c. penyelenggaraan kegiatan analisis formasi jabatan;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian
Analisis Formasi Jabatan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(160) Rincian tugas Kepala Subbagian Analisis Formasi Jabatan adalah
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Subbagian Analisis Formasi Jabatan;
97
b. menyiapkan bahan dan menyusun pedoman petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis kegiatan Subbagian Analisis
Formasi Jabatan;
c. menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Analisis Formasi Jabatan;
d. membuat bahan konsep dan mengkaji ulang draft bahan
kebijakan Subbagian Analisis Formasi Jabatan;
e. mengembangkan dan menganalisis bahan kebijakan Subbagian
Analisis Formasi Jabatan;
f. melaksanakan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan Subbagian Analisis Formasi Jabatan;
g. melaksanakan fasilitasi penilaian angka kredit pejabat
fungsional pengelola pengadaan barang/jasa pemerintah;
h. melaksanakan analisis jabatan;
i. melaksanakan analisis beban kerja;
j. melaksanakan evaluasi jabatan;
k. menyiapkan dan mengumpulkan bahan rencana kebutuhan
pendidikan dan pelatihan teknis fungsional aparatur lingkup
Pemerintah Daerah;
l. melaksanakan koordinasi dalam penyusunan analisis
kebutuhan pegawai;
m. melaksanakan penyusunan standar kompetensi jabatan;
n. melaksanakan pembinaan dan pengelolaan administrasi
kepegawaian Sekretariat Daerah;
o. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan Subbagian Analisis Formasi Jabatan;
dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
98
(161) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Sekretariat Daerah sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
(162) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal
84, terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang fungsional yang
terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya.
(163) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati.
(164) Bupati dapat membentuk Jabatan Fungsional sesuai dengan
kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(165) Bupati dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh Staf Ahli.
(166) Staf Ahli berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati, dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris
Daerah.
(167) Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas:
a. Staf Ahli bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik;
b. Staf Ahli bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan; dan
c. Staf Ahli bidang Sumber Daya Aparatur dan Kemasyarakatan.
(168) Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas
memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Bupati
sesuai keahliannya.
(169) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
Staf Ahli menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan telaahan dan kajian sesuai dengan bidang
tugasnya;
b. fasilitasi, koordinasi dan konsultasi dalam melakukan telaahan
dan kajian dan memberikan rekomendasi terhadap issu-issu
strategis;
c. analisis analisis permasalahan dan pemberian saran
pertimbangan kepada Bupati; dan
99
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati.
(170) Hubungan kerja Staf Ahli dengan Perangkat Daerah, bersifat
koordinatif dan konsultatif.
(171) Staf Ahli diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai
Negeri Sipil sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(172) Untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Staf Ahli Bupati
dapat dibentuk 1 (satu) Subbagian tata usaha pada bagian yang
membidangi urusan umum/tata usaha.
(173) Rincian tugas Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik
adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan identifikasi isu-isu strategis dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang
pemerintahan, hukum dan politik;
b. melaksanakan pengkajian dan analisis terhadap isu-isu
strategis dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah
di bidang pemerintahan, hukum dan politik;
c. memberikan telaahan kepada Bupati mengenai
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang
pemerintahan, hukum dan politik;
d. mewakili Bupati, Wakil Bupati atau Sekretaris Daerah untuk
melaksanakan tugas-tugas tertentu; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(174) Rincian tugas Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan
Keuangan adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan identifikasi isu-isu strategis dalam
penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah di bidang
pembangunan ekonomi dan keuangan;
b. melaksanakan pengkajian dan analisis terhadap isu-isu
strategis dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah
di bidang pembangunan ekonomi dan keuangan;
100
c. memberikan telaahan kepada Bupati mengenai
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang
pembangunan ekonomi dan keuangan;
d. mewakili Bupati, Wakil Bupati atau Sekretaris Daerah untuk
melaksanakan tugas-tugas tertentu; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(175) Rincian tugas Staf Ahli Bidang Sumber Daya Aparatur dan
Kemasyarakatan adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan identifikasi isu-isu strategis dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang
sumber daya aparatur dan kemasyarakatan;
b. melaksanakan pengkajian dan analisis terhadap isu-isu
strategis dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah
di bidang sumber daya aparatur dan kemasyarakatan;
c. memberikan telaahan kepada Bupati mengenai
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang
sumber daya aparatur dan kemasyarakatan;
d. mewakili Bupati, Wakil Bupati atau Sekretaris Daerah untuk
melaksanakan tugas-tugas tertentu; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
C. SUMBER DAYA MANUSIA DAN SARANA PRASARANA
Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekretariat
daerah di butuhkan personil dan peralatan yang memadai. Jumlah personil
pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa per akhir Desember 2017
adalah sebanyak 165 orang. Berdasarkan Formasi struktural maka PNS
Sekretariat Daerah yang menduduki Pangkat Eselon dapat dilihat pada
tabel 1.
101
Tabel 1. Formasi Pejabat Struktur berdasarkan Pangkat Eselon.
Eselon II Eselon III Eselon IV Jumlah
a 1 9 27 37
b 6 - - 6
Jumlah 7 9 27 43
Berdasarkan golongan ruang, jumlah/formasi PNS yang berada pada
Sekertariat Daerah dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Jumlah PNS Berdasarkan Golongan/Ruang
No. Bagian Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I Jumlah
1 Sekretariat 4 - - 4
2 Bagian
Pemerintahan
2 4 4 - 10
3 Bagian
Hukum
1 8 - - 9
4 Bagian
Organisasi
dan PA
1 9 1 - 11
5 Bagian LPBJP 1 19 2 - 22
6 Bagian
Perekonomian
1 7 1 - 9
7 Bagian
Pembangunan
2 5 1 - 8
8 Bagian
Pertanahan
1 6 2 - 9
9 Bagian
Humas dan
Protokol
2 9 4 - 15
10 Bagian Umum 1 21 34 3 59
JUMLAH 16 88 49 3 156
102
Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah PNS yang berada pada
Sekertariat Daerah dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Jumlah PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Bagian S3 S2 S1 D3 SMA SMP SD Jumlah
1 Sekretariat 1 2 2 - - - - 5
2 Bagian
Pemerintahan
- 3 2 - 5 - - 10
3 Bagian
Hukum
- - 8 - 1 - - 9
4 Bagian
Organisasi
dan PA
- 2 6 - 2 - - 11
5 Bagian LPBJP - 2 17 - 3 - - 22
6 Bagian
Perekonomian
- 1 7 - 1 - - 9
7 Bagian
Pembangunan
- 3 4 - 1 - - 8
8 Bagian
Pertanahan
- 1 5 2 1 - - 9
9 Bagian
Humas dan
Protokol
- 1 10 1 3 - - 15
10 Bagian Umum - - 17 1 34 6 1 59
JUMLAH 1 15 78 4 51 6 1 156
Untuk menunjang kelancaran kerja organisasi Sekertariat Daerah
Kabupaten Sumbawa didukung oleh sarana dan prasarana, antara lain :
a. Tanah : 15.245 M2
b. Bangunan : 5.110 M2
103
Beberapa barang inventaris penunjang kegiatan yang ada di
Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa antara lain :
No. Jenis Barang Banyaknya Barang
1 Kendaraan Roda 4 36
2 Kendaraan Roda 2 77
3 Scanner 11
4 Komputer 64
5 Laptop 115
6 Printer 89
7 LCD Proyektor 23
D. ISU STRATEGIS
Beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumbawa dalam menjalankan tugas dan fungsi nya antara lain
sebagai berikut:
1. Adanya tuntutan kelembagaan perangkat daerah yang efektif, efisien
dan rasional serta akomodatif yang sesuai dengan Peraturan
Perundangundangan yang berlaku serta didukung dengan kewenangan
dan tanggung jawab yang jelas untuk menjamin pelaksanaan tugas
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat;
2. Adanya tuntutan dalam Penyelenggaraan pemerintahan, khususnya
sistem dan proses manajemen pelayanan pemerintahan, baik dalam
penyusunan kebijakan, perencanaan, penganggaran, pembiayaan,
pelaksanaan, maupun pengawasan dan pengendalian dilaksanakan
secara akuntabel, didukung sistem pertanggungjawaban yang mantap
dan sepenuhnya menerapkan nilai dan prinsip ketatapemerintahan yang
baik (good governence);
3. Tuntutan akan komposisi, jumlah, dan distribusi pegawai yang rasional.
Etika, moral, disiplin yang tinggi, kompetensi dan profesionalisme sesuai
104
dengan tantangan zaman. produktivitas yang tinggi dan tingkat
penghasilan yang wajar sesuai peran, tugas, kinerja dan tanggung
jawabnya.
4. Adanya tuntutan akurasi data barang-barang daerah yang ada di Setda
guna meenuhi opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia;
5. Adanya tuntutan untuk meningkatkan kompetensi aparatur supaya
dapat menjalankan tugas dan fungsi yang terdapat pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Sumbawa dengan sebaik baiknya.
E. LANDASAN HUKUM
LKjIP Kabupaten Sumbawa ini disusun berdasarkan landasan
hukum sebagai berikut :
1. TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998, tentang Penyelenggaraan Negara
yang bersih, dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
105
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 15 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 1
Tahun 2016 tentang RPJMD Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 4 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 14
Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2017;
11. Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa dan Staf Ahli Bupati.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Setda
Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang
dihadapi Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa, Dasar Hukum
dan Sistematika.
BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA
Meliputi ikhtisar sasaran utama yang ingin diraih pada tahun 2017,
ketrkaitan sasaran tersebut dengan visi-misi Setda dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Perjanjian Kinerja
Tahun 2017.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Meliputi uraian hasil pengukuran dan evaluasi kinerja yaitu uraian
tentang keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran strategis,
106
hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-
langkah antisipatif yang diambil, termasuk penyajian aspek
akuntabilitas keuangan.
BAB IV PENUTUP
107
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2018 ini, mengacu
pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
A. RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa adalah
dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta
merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih dan
terintegrasi dengan potensi sumber daya yang dimiliki oleh Daerah yang
bersangkutan, dalam hal ini Sekretariat Daerah. Rencana Strategis
Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa ditetapkan untuk jangka waktu 5
(lima) tahun dari tahun 2016 sampai dengan tahun Rencana Strategis
Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021. Penetapan
jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung
jawaban Bupati terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana
Strategis Sekretariat Daerah dibuat pada masa jabatannya, dengan
demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan lebih bisa
dipertanggungjawabkan.
Renstra Sekretariat Daerah ditujukan untuk mewujudkan visi dan
misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-
2021. Penyusunan Renstra Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa telah
melalui tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD
Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021 dengan melibatkan para
stakeholder terkait.
Selanjutnya, Renstra Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa
tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Sekretariat
Daerah Kabupaten Sumbawa yang merupakan dokumen perencanaan
108
SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumbawa dimuat program dan kegiatan prioritas yang
diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.
1. Visi
Visi pembangunan lima tahun Indonesia (2015-2019)
sebagaimana dituangkan di dalam Peraturan Presiden RI Nomor 2
Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015 - 2019 adalah “Terwujudnya Indonesia Yang
Berdaulat, Mandiri Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Rotong”.
Visi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam Visi Lima Tahunan
Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu “Mewujudkan Masyarakat Nusa
Tenggara Barat Yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing Dan
Sejahtera”. Untuk Kabupaten Sumbawa, Visi jangka menengah adalah
“Terwujudnya Masyarakat Sumbawa Yang Berdaya saing, Mandiri, Dan
Berkpribadian Berlandaskan Semangat Gotong Royong”.
2. Misi
Sebagai penjabaran dari visi, maka Pemerintah Kabupaten
Sumbawa menetapkan Misi karena Misi merupakan sesuatu yang
harus diemban atau dilaksanakan oleh suatu organisasi dalam
merumuskan upaya-upaya untuk mewujudkan Visi tersebut. Untuk itu
Pemerintah Kabupaten Sumbawa telah menetapkan Peraturan Daerah
Kabupaten Sumbawa Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Sumbawa Tahun 2016-2021, yang misinya meliputi :
1. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia melalui peningkatan
kualitas pendidikan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
2. Mewujudkan birokrasi yang bersih, handal dan profesional sehingga
mampu menjalankan pemerintahan sesuai dengan prinsip tata
kepemerintahan yang baik (good governance).
109
3. Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur dengan
membangun sinergi yang kuat dengan pemerintah pusat dan
pemerintah provinsi.
4. Mengembangkan potensi unggulan daerah dan meningkatkan
produktivitas usaha masyarakat demi terwujudnya kesejahtaraan
masyarakat, penurunan angka kemiskinan dan perluasan lapangan
kerja.
5. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
yang berkelanjutan.
6. Mewujudkan masyarakat yang religius dan memelihara toleransi
antar umat beragama.
7. Memelihara dan mengembangkan potensi budaya dan kearifan lokal.
3. Tujuan dan Sasaran
Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk
keberhasilan tersebut ditetapkan tujuan, sasaran berikut indikator dan
target Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa.
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan
dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada
isu-isu dan analisa strategis. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai
secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih
spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu
/ tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebanyak 10 (sepuluh) Tujuan. Sasaran yang ditetapkan
untuk mencapai Visi dan Misi Setda Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-
2021 sebanyak 39 (tiga puluh sembilan). Secara lengkap tujuan, sasaran
berikut indikator dan target Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa
dapat dilihat pada tabel berikut:
110
Visi : Terwujudnya Masyarakat Sumbawa Yang Berdaya Saing, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Semangat Gotong Royong
Misi 2
: Mewujudkan birokrasi yang bersih, handal dan profesional sehingga mampu menjalankan pemerintahan sesuai dengan prinsip tata
kepemerintahan yang baik (good governance)
No Tujuan Sasasan Strategi Kebijakan 1 2 3 4 5
I Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan umum dan otda serta efektivitas admiistrasi pemerintahan
Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi dan partisipatif
Koordinasi, fasilitasi, edukasi
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang akuntble, transparan , efektif dan efisien
Meningkatnya kualitas pengelolaan administrasi pertanahan daerah
II Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan tusi OPD dan penataan produk hukum daerah
Meningkatnya tata kelola reformasi birokrasi
Koordinasi, inventarisasi,fasilitasi dan dokumentasi
Meningkatkan integrasi antar dokumen perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
Terwujudnya harmonisasi dan
sinkronisasi Rancangan Produk Hukum daerah yang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
III Meningkatnya kualitas pengendalian perekonomian dan pembangunan
Terwujudnya
BUMD yang
sehat dan
profitable
Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, inventarisasi dan visitasi
Pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas dan terukur sehingga penyelenggaraan Meningkatnya
111
No Tujuan Sasasan Strategi Kebijakan 1 2 3 4 5
daerah kualitas
administrasi
pembangunan
pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab.
Meningkatnya
kualitas
Administrasi
PBJP
Visi : Terwujudnya Masyarakat Sumbawa Yang Berdaya Saing, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Semangat Gotong Royong
Misi 6
: Mewujudkan masyarakat yang religius dan memelihara toleransi antar umat beragama
No Tujuan Sasasan Strategi Kebijakan
1 2 3 4 5
I Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan umum dan otda serta efektivitas admiistrasi pemerintahan
Meningkatnya kerukunan umat beragama
Koordinasi, fasilitasi, edukasi
Pembinaan kehidupan beragama, kerukunan umat beragama dan wawasan kebangsaan
B. PERJANJIAN KINERJA / PENETAPAN KINERJA
Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencanaan kinerja
tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan
Pemerintahan karena merupakan perspektif mengenai apa yang diinginkan
untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan
dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari
sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut
diharapkan lebih fokus dalam mengelola program atau kegiatan instansi,
sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.
Penyusunan Perjanjian Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten
Sumbawa Tahun 2017 mengacu pada dokumen Renstra Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021, dokumen Rencana Kinerja
112
Tahunan (RKT) Tahun 2017, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017,
dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2017 dan
Perubahannya. Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa telah menyusun
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dengan uraian sebagai berikut:
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1. Meningkatnya kinerja
Penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Nilai LPPD >3,1
Persentase Kecamatan
Berkinerja Baik 95 %
Indeks Kepuasan acara
keprotokolan
100 %
2. Meningkatnya kualitas
pengelolaan administrasi
pertanahan daerah
Persentse penanganan konflik
pertanahan
100 %
Persentase pengadaan
kebutuhan tanah pemerintah
daerah
100 %
3. Meningkatnya tata kelola
reformasi birokrasi
Persentase Perangkat Daerah
yang Tertata Kelembagaannya
100 %
Persentase Perangkat Daerah
yang tatalaksananya baik
100 %
Persentase Perangkat Daerah
yang pengelolaan pelayanan
publiknya baik
95 %
Persentase Perangkat Daerah
yang menerapkan Standar
Pelayanan Publik
95 %
Persentase Perangkat Daerah
dengan pengelolaan
pengaduan pelayanan
berkriteria baik
100 %
Persentase PD Zona Hijau
tingkat Kepatuhan Pelayanan
Publik
100 %
4. Meningkatnya akuntabilitas
kinerja pemerintah daerah
Nilai Evaluasi SAKIP
Kabupaten Sumbawa B
113
Nilai Evaluasi SAKIP
Sekretariat Daerah B
5. Terwujudnya harmonisasi dan
sinkronisasi Rancangan
Produk Hukum daerah yang
sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan
Persentase produk hukum
daerah yang harmonis dan
sinkron dengan Peraturan
Perundang-undangan dan
kebutuhan masyarakat
100 %
Prosentase rancangan produk
hukum daerah yang sesuai
dengan mekanisme
pembentukan produk hukum
daerah
100 %
6. Tingkat tertib pengelolaan
barang /asset daerah
Persentase pemenuhan sarana
dan prasarana sesuai standar 95 %
7. Terwujudnya BUMD yang
sehat dan profitable
Persentase BUMD yang Sehat 100 %
Persentase BUMD yang
Profitabel
100 %
8. Meningkatnya kualitas
administrasi pembangunan
Persentase Perangkat Daerah
yang menyampaikan laporan
pelaksanaan pembangunan
tepat waktu
100 %
9 Meningkatnya kualitas
Administrasi PBJP
Persentase Perangkat Daerah
yang melaksanakan PBJ
melalui ULP dan LPSE
100 %
No. Program Anggaran
1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Rp.
444.428.120,-
2. Program Pengembangan dan Penataan Kecamatan Rp.
179.291.102,-
3. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah / Wakil Kepala Daerah
Rp.
2.994.802.483,-
4. Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan Rp.
1.983.387.400,-
114
5. Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Rp.
33.128.454.600,-
6. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan
Ketatalaksanaan
Rp.
464.283.850,-
7. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Rp.
341.257.600,-
8. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rp.
255.742.000,-
9. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan Rp.
876.685.075,-
10. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp.
9.328.154.889,-
11. Program Peningkatan Pembangunan Ekonomi Daerah Rp.
604.998.900,-
12. Program Peningkatan Kapasitas SDM Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Rp.
905.314.555,-
115
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
G. CAPAIAN KINERJA PERANGKAT DAERAH
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem
pertanggungjawaban secara periodik. Akuntabilitas kinerja ini menjadi
kewajiban instansi pemerintah menunjukkan secara transparan mengenai
keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada
pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.
Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa selaku instansi pemerintah
melaksanakan kewajiban menyampaikan akuntabilitas kinerja
organisasinya melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat
Daerah Kabupaten Sumbawa yang dibuat sesuai ketentuan yang
diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat
pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang
ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2016-2021 maupun Rencana
Kerja Tahun 2017. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja
digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk
mewujudkan misi dan visi Sekretariat Daerah. Pengukuran kinerja
dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor
239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama
(IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-
116
masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan
pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan
hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan
membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.
Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut :
No. Skala Capaian Kinerja Kategori
1 Di atas 100% Sangat Baik
2 91% - 100% Baik
3 71% - 90% Cukup Baik
4 55% - 70% Kurang Baik
5 Kurang dari 55% Tidak Baik
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis
pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan
mengenai sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
Melalui laporan ini, dapat memberikan gambaran penilaian tingkat
pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran
yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2016-2021. Sesuai ketentuan
tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang
telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.
Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja Setda Kabupaten
Sumbawa Tahun 2018. Capaian kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten
Sumbawa diukur berdasarkan capaian kinerja sasaran strategis dan
indikator kinerjanya. Pengukuran capaian kinerja sasaran dilakukan
dengan membandingkan antara target rencana kinerja dengan realisasinya.
untuk setiap sasaran strategis yang telah ditetapkan. Pada tahun 2018
terdapat 9 sasaran strategis yang hendak dicapai, yaitu: 1). Meningkatnya
kinerja Penyelenggaraan pemerintahan daerah 2). Meningkatnya kualitas
pengelolaan administrasi pertanahan daerah 3). Meningkatnya tata kelola
117
reformasi birokrasi 4). Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah
daerah 5). Terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi Rancangan Produk
Hukum daerah yang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, 6).
Tingkat tertib pengelolaan barang /asset daerah, 7). Terwujudnya BUMD
yang sehat dan profitable, 8). Meningkatnya kualitas administrasi
pembangunan, dan 9). Meningkatnya kualitas Administrasi PBJP.
Hasil pengukuran indikator kinerja daerah pada tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
1. Pencapaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
Adapun pencapaian sasaran strategis Meningkatnya Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah mengacu pada indikator sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Realisasi
Nilai LPPD Nilai >3,1 3,2458 100 %
Persentase Kecamatan Berkinerja Baik
% 95 % 100 % 105,3 %
Indeks Kepuasan acara keprotokolan
% 100 % 100 % 100 %
Capaian Rata-rata Kinerja
% 101,77 %
Sasaran meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah
diukur melalui 3 indikator yang diperjanjikan yaitu Nilai LPPD, Persentase
Kecamatan Berkinerja Baik dan Indeks Kepuasan acara keprotokolan. Dari
hasil pengukuran diperoleh rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar
101.77% atau melebihi target.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) merupakan
gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah setiap tahun dan
setiap akhir masa jabatan Kepala Daerah yang berfungsi sebagai wahana
sinergitas dan sinkronisasi penyelenggaraan pemerintahan antara
pemerintah daerah dan Pemerintah dalam kerangka mengevaluasi kinerja
pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
118
Daerah guna menunjang terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Nilai
LPPD diukur dari skor evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah kepada Masyarakat. Nilai LPPD Kabupaten Sumbawa pada tahun
2018 berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (EKPPD) atas LPPD Kabupaten Sumbawa Tahun
2017 adalah sebesar 3,2458 atau dengan kategori prestasi Sangat Tinggi.
Berdasarkan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Nilai LPPD Kabupaten Sumbawa Tahun 2018 berada pada
urutan ke 1 dari 10 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara
Barat. Sedangkan pemeringkatan secara nasional baru diumumkan di
bulan April Tahun 2019 ini. Upaya yang telah dilakukan untuk
meningkatkan capaian nilai LPPD antara lain mendorong Perangkat Daerah
untuk memenuhi indikator kinerja kunci dengan akurat dan tepat serta
melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat dan Kementerian Dalam Negeri.
Indikator kinerja nilai LPPD ini dapat dicapai melalui kegiatan
Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) pada
Program Peningkatan Pengembangan Capaian Kinerja dan Keuangan
dengan pagu anggaran sebesar Rp. 202.873.375,- dan terealisasi sebesar
Rp. 186.305.488,- atau 91,83%.
Persentase Kecamatan berkinerja baik pada tahun 2018 dilakukan
melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Administrasi
Terpadu Kecamatan (PATEN) yang dilaksanakan satu tahun sekali pada
Bagian Pemerintahan melalui evaluasi beberapa aspek yaitu :
- Aspek Umum
119
- Aspek Penyelenggaraan Sebagian Wewenang Bupati yang Dilimpahkan
untuk Melaksanakan Sebagian Urusan Pemerintahan Daerah dalam
Rangka Otonomi Daerah
- Aspek Penyelenggaraan Pemerintahan Umum
- Aspek Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan
- Aspek Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
- Aspek Penyelenggaraan Tugas Lainnya
Dari evaluasi berbagai aspek di atas didapat hasil kinerja kecamatan
Tahun 2018 diperoleh bahwa 24 Kecamatan berkinerja bagus atau capaian
kinerja sebesar 100.00% dari target sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.1.
Hasil Evaluasi Kinerja Kecamatan Tahun 2018
No Raport Hasil Evaluasi
Kinerja
Jumlah
Kecamatan
Persentase (%)
1 Hijau 24 100
2 Kuning - -
3 Merah - -
Jumlah 24 100
Sumber Daya : Bagian Pemerintahan Tahun 2018
Indikator kinerja Persentase Kecamatan Berkinerja Baik ini dapat
dicapai melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) pada Program Pengembangan
dan Penataan Kecamatan dengan pagu anggaran Rp. 205.786.102,- dengan
realisasi sebesar Rp. 200.294.302,- atau 97,33%.
Berbagai acara resmi yang ada di pusat maupun di daerah lainnya
telah diikuti oleh kepala daerah dan kepala daerah dengan baik di tahun
2018 ini. Indikator kinerja Indeks Kepuasan Keprotokolan ini tercapai dari
kegiatan Peningkatan Pelayanan Keprotokolan Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah pada Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
120
Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan pagu anggaran Rp. 102.956.195,-
dengan realisasi Rp. 100.435.000,- atau 97,55%
Tabel Tabel 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pada Tahun 2017 dan Tahun 2018
Indikator Kinerja Sasaran
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi %
Capaian Target Realisasi
%
Capaian
1 2 3 4 5 6 7
Nilai LPPD >3,1 >3,1 100 >3,1 100% 100
Persentase Kecamatan Berkinerja Baik
90 % 90 % 100 95 % 100% 105,3
Indeks Kepuasan
acara keprotokolan
100 % 100 % 100 100 % 100% 100
2. Pencapaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Pengelolaan
Administrasi Pertanahan Daerah
Adapun pencapaian sasaran strategis Meningkatnya kualitas
pengelolaan administrasi pertanahan daerah mengacu pada indikator
sebagai berikut:
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Realisasi
Persentase penanganan
konflik pertanahan
% 100 % 100 % 100 %
Persentase pengadaan
kebutuhan tanah
pemerintah daerah
% 100 % 100 % 100 %
Rata-rata capaian
kinerja
% 100 %
Sasaran Meningkatnya kualitas pengelolaan administrasi pertanahan
diukur melalui 2 indikator yang diperjanjikan yaitu Persentse penanganan
konflik pertanahan dan Persentase pengadaan kebutuhan tanah
pemerintah daerah. Dari hasil pengukuran diperoleh rata-rata capaian
kinerja sasaran sebesar 100 %, penanganan konflik pertanahan di
Kabupaten Sumbawa pada tahun 2018 telah ditangani berdasarkan
121
keluhan masyarakat, adapun data penaganan komflik petanahan selama
tahun 2018 Sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.3. Data Jumlah Konflik Pertanahan Tahun 2018
No Konflik Pertanahan Keterangan
1 Tumpang tindih lahan Lar Ai Ampuk dengan
lahan transmigrasi
Sengketa ini telah dapat
diselesaikan
2 Penggarapan lahan Blok Batu Tering oleh
warga Desa Boak seluas ± 50 Ha sehingga
warga Desa Lito keberatan atas tindakan
warga Desa Boak
Sengketa ini telah dapat
diselesaikan
3 Penguasaan lahan milik PT. Pelindo Lab.
Badas oleh masyarakat Lab. Badas
Sengketa ini telah dapat
diselesaikan
4 Sengketa tanah antara ahli waris tanah yang
dulu dikuasai investor dengan masyarakat
Sengketa berlanjut ke
meja hijau
5 Tumpang tindih penguasaan lahan antar
masyarakat dan masyarakat
Sengketa ini telah dapat
diselesaikan
6 Lahan blok Sebasang inghin kembali digarap
oleh masyarakat Dusun Selang
Masih dalam proses
fasilitasi oleh pemerintah
daerah
Sumber Data : Bagian Pertanahan Tahun 2018
Berdasarkan indikator di atas, laporan konflik pertanahan selama
tahun 2018 dapat ditangani semua oleh Bagian Pertanahan Setda
Kabupaten Sumbawa
Adapun kegiatan penunjang indikator kinerja Persentase penanganan
konflik pertanahan adalah Kegiatan Penyelesaian Sengketa Tanah Garapan
pada Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan dengan pagu
anggaran Rp. 624.617.400,- dengan realisasi sebesar Rp. 594240843,- atau
95.14%.
Pada Tahun 2018 ini juga Bagian Pertanahan Setda Sumbawa
berhasil memenuhi indikator kinerja dalam menyelesaikan pengadaan
122
tanah guna pembangunan sejumlah infrastruktur di Kabupaten Sumbawa.
Pembebasan tanah yang diadakan antara lain :
1) Pengadaan tanah IPAL komunal home industry di Kel. Lempeh, pekat
dan Brang Biji
2) Pengadaan tanah pembangunan gedung instalasi farmasi Kabupaten
Sumbawa
3) Pengadaan tanah pembangunan perluasan pasar Utan
4) Pengadaan tanah pembangunan perluasan kantor Dinas Pangan
5) Pengadaan tanah untuk pelebaran jalan garuda
6) Pengadaan tanah untuk jalan lingkar utara Alas
7) Pengadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Beringin Sila
Adapun kegiatan penunjang indikator kinerja Persentase pengadaan
kebutuhan tanah pemerintah daerah adalah Kegiatan Pengadaan Tanah
pada Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan
Pemanfaatan Tanah dengan pagu anggaran Rp. 32.704.643.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 29.657.643.149,- atau 90,68%.
3. Pencapaian Sasaran Strategis Meningkatnya Tata Kelola Reformasi
Birokrasi
Adapun pencapaian sasaran strategis Meningkatnya tata kelola
reformasi birokrasi mengacu pada indikator sebagai berikut:
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Realisasi
Persentase Perangkat Daerah yang Tertata Kelembagaannya
% 100 % 100 % 100 %
Persentase Perangkat Daerah yang pengelolaan pelayanan publiknya baik
% 95 % 95 %
100 %
Persentase Perangkat Daerah yang menerapkan Standar Pelayanan Publik
% 95 % 95 %
100 %
Persentase PD Zona Hijau % 100 % 100 % 100 %
123
tingkat Kepatuhan
Pelayanan Publik
Rata-rata capaian kinerja % 100 %
Sasaran meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah
diukur melalui 4 indikator yang diperjanjikan yaitu 1). Persentase
Perangkat Daerah yang Tertata Kelembagaannya, 2). Persentase Perangkat
Daerah yang pengelolaan pelayanan publiknya baik, 3). Persentase
Perangkat Daerah yang menerapkan Standar Pelayanan Publik dan 4).
Persentase PD Zona Hijau tingkat Kepatuhan Pelayanan Publik.
Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu kabupaten sebagai pilot
project Reformasi Birokrasi di Daerah yang ditetapkan oleh Menteri
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB)
sesuai dengan SK MENPAN dan RB Nomor 96 Tahun 2012 tentang
penetapan pilot project Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah bersama
dengan 33 Provinsi dan 33 Kabupaten/Kota se-Indonesia. Sebagai pilot
project Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Bagian Organisasi terus
melakukan kajian-kajian dan merumuskan konsep yang tepat dalam
menentukan area sebagai lokasi dilaksanakan reformasi birokrasi. Sejak
Tahun Anggaran 2012 Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Bagian
Organisasi bersama tim penyusunan yang dibentuk oleh Bupati melalui
Sekretaris Daerah telah menyusun Road Map (Peta Jalan) Reformasi
Birokrasi Pemerintah Kabupaten Sumbawa melakukan penyusunan draf
Road Map (peta jalan) Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten
Sumbawa. Pada tahun anggaran 2013 naskah Road Map (Peta Jalan)
Reformasi Birokrasi dan naskah Rancangan Peraturan Bupati tentang Road
Map (Peta Jalan) Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Sumbawa
sudah dapat diselesaikan diikuti dengan terbitnya Peraturan Bupati Nomor
25 Tahun 2013 tentang Road Map (Peta Jalan) Reformasi Birokrasi
Kabupaten Sumbawa. Road Map sebagai pedoman arah pelaksanaan
Reformasi Birokrasi dan 8 Area Perubahan (Organisasi, Tatalaksana,
124
Peraturan Perundang-Undangan, Sumber Daya Manusia Aparatur,
Pengawasan, Akuntabilitas, Pelayanan Publik, Pola Pikir dan Budaya Kerja).
Pada tahun anggaran 2014 Tim Penyusun melakukan penyusunan strategi
manajemen perubahan yang merupakan suatu strategi sebagai upaya yang
dilakukan untuk melaksanakan Reformasi Birokrasi kemudian pada tahun
2015 draf strategi manajemen perubahan ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Sumbawa Nomor 63 Tahun 2015 tentang strategi manajemen
perubahan dalam implementasi reformasi birokrasi Pemerintah Kabupaten
Sumbawa.
Undang Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
membawa perubahan yang signifikan terhadap pembentukan perangkat
daerah, dengan prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran berdasarkan beban
kerja dan kondisi nyata di masing-masing daerah. Hal ini juga sejalan
dengan prinsip penataan organisasi perangkat daerah yang rasional,
proporsional, efektif dan efisien.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 12
Tahun 2016 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Sumbawa Nomor 12 Tahun 2018 maka data perangkat daerah
yang Tertata Kelembagaannya adalah sebagai berikut :
1) Sekretariat Daerah
2) Sekretariat DPRD
3) Inspektorat
4) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
5) Dinas Kesehatan
6) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
7) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
8) Satuan Polisi Pamong Praja
9) Dinas Pemadam Kebakaran
125
10) Dinas Sosial
11) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
12) Dinas Pangan
13) Dinas Lingkungan Hidup
14) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
15) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
16) Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
17) Dinas Perhubungan
18) Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
19) Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan
Perdagangan
20) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
21) Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
22) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
23) Dinas Kelautan dan Perikanan
24) Dinas Pertanian
25) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
26) Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan
Daerah
27) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
28) Badan Pendapatan Daerah
29) Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan
30) Kecamatan Sumbawa
31) Kecamatan Unter Iwes
126
32) Kecamatan Labuhan Badas
33) Kecamatan Batulanteh
34) Kecamatan Moyo Utara
35) Kecamatan Moyo Hilir
36) Kecamatan Moyo Hulu
37) Kecamatan Lenangguar
38) Kecamatan Ropang
39) Kecamatan Lunyuk
40) Kecamatan Orong Telu
41) Kecamatan Lantung
42) Kecamatan Lape
43) Kecamatan Lopok
44) Kecamatan Maronge
45) Kecamatan Plampang
46) Kecamatan Labangka
47) Kecamatan Empang
48) Kecamatan Tarano
49) Kecamatan Rhee
50) Kecamatan Utan
51) Kecamatan Alas
52) Kecamatan Buer
53) Kecamatan Alas Barat
Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut di atas telah
tertata kelembagaannya dengan baik, ketentuan lebih lanjut mengenai
kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja
Perangkat Daerah telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
127
Indikator Persentase Perangkat Daerah yang Tertata Kelembagaannya
ini tercapai melalui kegiatan Penyusunan Rancangan Peraturan Organisasi
Perangkat Daerah, kegiatan Penyusunan Strategi Implementasi Reformasi
Birokrasi di Daerah, kegiatan Penataan Ketatalaksanaan dan
Pendayagunaan Aparatur dan kegiatan Pelaksanaan Pemetaan Urusan
Pemerintahan dan Penentuan Beban Kerja Perangkat Daerah pada Program
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Ketatalaksanaan dengan pagu
anggaran total Rp. 337.807.975,00,- dengan realisasi sebesar Rp.
322.706.096,00,- atau 95,53%
Untuk menilai Perangkat Daerah yang pengelolaan pelayanan
publiknya baik, Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa melalui bagian
Organisasi dan Pendayagunan Aparatur melakukan Survey Indeks
Kepuasan Masyarakat untuk Pelayanan Publik yang mencakup penilaian,
pengukuran dan pengamatan/survey pelayanan. Indikator-indikator yang
digunakan sebagai pengkuran meliputi 14 indikator (unsur pelayanan).
Dari survey yang telah dilaksanakan didapat bahwa perangkat daerah yang
pelayanan publiknya baik di Kabupaten Sumbawa ini telah berhasil
mencapai angka 100%. Indikator kinerja ini dicapai melalui kegiatan
Survey Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Publik pada Program
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan pagu anggaran sebesar Rp.
93.273.500,- dan realisasi sebesar Rp. 86.828.500,- atau 93,09%.
Untuk memberikan panduan kepada aparatur OPD dalam
memberikan pelayanan dengan tujuan terwujudnya standar pelayanan
minimal di instansi pemerintah seluruh OPD yang ada di Kabupaten
Sumbawa harus memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dan juga
Standar Pelayanan (SP). Saat ini sudah 95% OPD yang ada di Kabupaten
Sumbawa memiliki SOP dan SP dan juga telah menerapkannya, ditargetkan
tahun 2019 ini semua OPD sudah memiliki dan menerapkannya. Indikator
kinerja ini dapat tercapai melalui kegiatan Penyusunan Standar
Operasional Prosedur (SOP) pada Program Peningkatan Kualitas Pelayanan
128
Publik dengan pagu angaran Rp. 54.405.600,- dan terealisasi sebesar Rp.
51.465.600,- atau 94,60%
Untuk menilai kepatuhan perangkat daerah di dalam menerapkan
standar pelayanan yang telah termuat di dalam SOP dan SP pemerintah
daerah melalui Bagian Organisasi dan Pendayagunan Aparatur pada
Sekretariat Daerah melakukan evaluasi ke semua OPD guna menganalisis
apakah masih ada perangkat daerah yang berada pada zona kuning atau
bahkan zona merah dalam hal kepatuhan ini. Setelah dilakukan monitoring
dan evaluasi didapat bahwa seluruh OPD yang ada di Kabupaten Sumbawa
telah berada pada zona hijau dalam hal kepatuhan dalam menerapkan
standar pelayanan yang telah ditetapkan.
Indikator kinerja ini dicapai melalui kegiatan Penyusunan,
Penerapan, Monitoring dan Evaluasi SPM pada Program Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik dengan pagu anggaran Rp. 81.107.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 79.274.400,- atau 97,74%.
4. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah mengacu pada indikator sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi % Realisasi
Nilai Evaluasi SAKIP Kabupaten Sumbawa
B B 100 %
Nilai Evaluasi SAKIP
Sekretariat Daerah B B 100 %
Rata-rata capaian kinerja 100 %
Nilai Evaluasi SAKIP Kabupaten Sumbawa telah mencapai nilai B, hal
ini menunjukkan bahwa target yang ada pada sasaran strategis sesuai
Renstra Setda Perubahan Tahun 2016-2021 telah dapat dicapai.
Pencapaian ini tentu saja tidak dapat dilepaskan dari peran serta seluruh
OPD yang ada di Kabupaten Sumbawa yang telah sama-sama berkomitmen
129
dan bekerjasama dengan baik guna meraih nilai SAKIP B sesuai dengan
apa yang telah ditargetkan. Indikator kinerja ini tercapai melalui kegiatan
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
pada Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan pagu anggaran
sebesar Rp. 149.039.100,- dengan realisasi sebesar Rp. 144.985.262,- atau
sebesar 97,28%.
Nilai SAKIP Sekretariat Daerah Tahun 2017 yang dinilai oleh
Inspektorat Kabupaten Sumbawa di Tahun 2018 ini juga telah berhasil
memperoleh predikat B. indikator kinerja ini dicapai dari kegiatan
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
pada Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 10.944.160,- dan
realisasi sebesar Rp. 10.943.000,- atau 99,99%.
5. Terwujudnya Harmonisasi dan Sinkronisasi Rancangan Produk Hukum
Daerah yang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
Pencapaian sasaran strategis Terwujudnya harmonisasi dan
sinkronisasi Rancangan Produk Hukum daerah yang sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan mengacu pada indikator sebagai berikut:
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Realisasi
Persentase produk hukum daerah yang
harmonis dan sinkron dengan Peraturan Perundang-undangan dan kebutuhan masyarakat
% 100 % 100 % 100 %
Prosentase rancangan produk hukum daerah yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah
% 100 % 100 % 100 %
Rata-rata capaian kinerja % 100 %
130
Indikator kinerja Persentase produk hukum daerah yang harmonis
dan sinkron dengan Peraturan Perundang-undangan dan kebutuhan
masyarakat dapat tercapai sesuai target yaitu sebesar 100%, hal ini
menunjukkan bahwa produk hukum yang dihasilkan oleh Pemerintah
Kabupaten Sumbawa melalui Bagian Hukum telah melalui kajian-kajian
yang komprehensif dan menyeluruh supaya aturan yang dikeluarkan
mempunyai kesesuaian dengan produk hukum yang lain, dan juga
disesuaikan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat di
Kabupaten Sumbawa.
Untuk mencapai indikator ini dilaksanakan verifikasi naskah
rencana kerja yang bertujuan untuk memastikan bahwa setiap naskah
rencana kerja penyusunan Rancangan Peraturan dilaksanakan secara
benar dan memenuhi kaidah hukum serta sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Indikator kinerja ini dapat tercapai melalui kegiatan Penyusunan
Rencana Kerja Rancangan Peraturan Daerah pada Program Penataan
Peraturan Perundang-undangan dengan pagu anggaran Rp. 42.767.400,-
dengan realisasi sebesar Rp. 39.126.971,- atau 91,49%.
Indikator kinerja Prosentase rancangan produk hukum daerah
yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah
juga dapat tercapai sesuai target yaitu 100%, hal ini menunjukkan
bahwa 21 (dua puluh satu) Peraturan Daerah yang dihasilkan telah
melalui mekanisme sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Sekretariat Daerah melalui Bagian Hukum memfasilitasi OPD sejak
tahapan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah, tahapan
penyampaian naskah Rancangan Peraturan Daerah kepada DPRD
sampai pada tahapan pembahasan bersama di Badan Legislasi DPRD.
Indikator kinerja ini dapat tercapai melalui kegiatan Legislasi Peraturan
Perundang-Undangan pada Program Penataan Peraturan Perundang-
undangan dengan pagu anggaran Rp. 198.484.500,- dengan realisasi
sebesar Rp. 197.870.304,- atau 99,69%.
131
Peraturan Daerah yang dihasilkan selama Tahun 2018 adalah
sebagai berikut:
1) Peraturan Daerah Nomor 1 tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 1 Tahun 2012
Tentang Retribusi Jasa Umum;
2) Peraturan Daerah Nomor 2 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Retribusi Jasa Usaha;
3) Peraturan Daerah Nomor 3 tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 3 Tahun 2012
Tentang Retribusi Perijinan Tertentu;
4) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 4 Tahun 2018
Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
5) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 5 Tahun 2018
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2017
Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2018;
6) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 6 Tahun 2018
Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten
Sumbawa 2018-2027;
7) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 7 Tahun 2018
Tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata Daerah;
8) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 8 Tahun 2018
Tentang Badan Usaha Milik Desa;
9) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 9 Tahun 2018
Tentang Bangunan Gedung;
10) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 10 Tahun 2018
Tentang Badan Permusyawaratan Desa;
132
11) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 11 Tahun 2018
Tentang Pembentukan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio
Suara Sabalong Samalewa;
12) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 12 Tahun 2018
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa
Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa;
13) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 13 Tahun 2018
Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
14) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 14 Tahun 2018
Tentang Penyelenggaraan Kearsipan;
15) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 15 Tahun 2018
Tentang Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat;
16) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengembangan Holtikultura;
17) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 17 Tahun 2018
Tentang Drainase Perkotaan Dan Pedesaan;
18) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 18 Tahun 2018
Tentang Sumur Resapan;
19) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 19 Tahun 2018
Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Penyalahgunaan
Narkotika;
20) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 20 Tahun 2018
Tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa No 11
Tahun 2007 Tentang Pembentukan, Penghapusan Dan
Penggabungan Desa;
21) Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 21 Tahun 2018
Tentang Pencabutan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2007
Tentang Irigasi;
6. Tingkat tertib pengelolaan barang /asset daerah
133
Pencapaian sasaran strategis Tingkat tertib pengelolaan barang /aset
daerah mengacu pada indikator sebagai berikut:
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Realisasi
Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar
% 95 % 100 % 105,3 %
Indikator kinerja Persentase pemenuhan sarana dan prasarana
sesuai standar dapat terpenuhi melebihi target, hal ini dapat tercapai
seiring dengan terpenuhinya semua sarana dan prasarana perkantoran
yang menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi di Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumbawa. Hal ini sesuai dengan perencanaan pengadaan
sarana dan prasarana yang telah disesuaikan dengan kebutuhan guna
kelancaran organisasi. Indikator kinerja ini dapat tercapai melalui Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan pagu anggaran
sebesar Rp. 10.515.280.389,- dengan realisasi sebesar Rp. 9.744.788.667,-
atau 92,67%.
7. Terwujudnya BUMD yang sehat dan profitable
Pemerintah kabupaten Sumbawa memiliki 5 (lima) Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) yaitu PT. Bank NTB, PD.BPR NTB Sumbawa, PD. BPR
NTB Sumbawa Barat, PDAM Batu Lanteh, dan Perusda Sabalong Samawa.
Dari kelima BUMD tersebut terdapat empat Perusahan daerah yang masih
memerlukan pembinaan dan intervensi pemerintah kabupaten untuk
percepatan pertumbuhannya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa memberikan Penyertaan
modal daerah pada PT. Bank NTB sampai dengan tanggal 31 Desember
2018 sebesar Rp. 74.650.186.846,50,- (tujuh puluh empat milyar enam
ratus lima puluh juta seratus delapan puluh enam ribu delapan ratus
empat puluh enam rupiah koma lima puluh sen). Pada PD. BPR NTB
134
Sumbawa penyertaan modal daerah sampai dengan 31 Desember 2018
sebesar Rp. 24.083.319.238,15,- (dua puluh empat milyar delapan puluh
tiga juta tiga ratus sembilan belas ribu dua ratus tiga puluh delapan rupiah
koma lima belas sen). Pada PD. BPR NTB Sumbawa Barat penyertaan
modal daerah sampai dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp.
2.097.429.516,06,- (dua milyar sembilan puluh tujuh juta empat ratus dua
puluh sembilan ribu lima ratus enam belas rupiah koma enam sen). Pada
PDAM Batulanteh penyertaan modal daerah sampai dengan 31 Desember
2018 sebesar Rp. 10.710.690.844,14,- (sepuluh milyar tujuh ratus sepuluh
juta enam ratus sembilan puluh ribu delapan ratus empat puluh empat
rupiah koma empat belas sen). Pada Perusda Sabalong Samalewa
penyertaan modal daerah sampai dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp.
1.460.319.490,- (satu milyar empat ratus enam puluh juta tiga ratus
sembilan belas ribu empat ratus sembilan puluh rupiah). Sesuai dengan
Perda Kabupaten Sumbawa No. 6 Tahun 2016 tentang Penyertaan Modal
Daerah kepada Badan Usaha Milik Daerah Tahun Anggaran 2016-2020,
penyertaan modal daerah kepada BUMD setiap tahunnya sejak tahun
anggaran 2016 sampai dengan tahun anggaran 2020 ditetapkan paling
sedikit sebesar 70% (tujuh puluh perseratus) dari deviden yang disetor ke
Kas Daerah pada tahun anggaran sebelumnya. Penyertaan modal ini akan
disertakan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah dan
penyertaannya ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pada tahun 2007 dan 2008 PDAM Batulanteh pernah menyetorkan
deviden kepada pemerintah kabupaten Sumbawa sebesar Rp.
110.000.000,- (seratus sepuluh juta rupiah). Namun dengan adanya SE
MENDAGRI No. 690/447/SJ tanggal 18 Februari 2009 perihal Percepatan
Terhadap Program Penambahan 10 Juta Sambungan Rumah Air Minum
Tahun 2009 sampai dengan 2013, menyatakan bahwa membebaskan
PDAM yang cakupan pelayanannya belum mencapai 80 porsen dari jumlah
penduduk dalam wilayah administratif kabupaten pemilik PDAM dari
kewajiban melakukan setoran laba bersih pada Pendapatan Asli Daerah
135
(PAD) dengan tujuan digunakannya setoran laba bersih dimaksud secara
keseluruhan oleh PDAM untuk keperluan investasi kembali (reinvestment)
berupa penambahan, peningkatan dan perluasan prasarana dan sarana
system penyediaan air minum (SPAM) baik fisik maupun non fisik serta
peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga walaupun secara
operasional PDAM Batulanteh ini tergolong sehat dan profitable tetapi
belum memungkinkan adanya pembagian laba ke pemerintah daerah
karena masih diperlukannya biaya reinvestment yang diambil dari profit
yang diperoleh oleh PDAM ini.
Tiga BUMD yang bergerak di bidang perbankan yaitu PT. Bank NTB,
PD. BPR NTB Sumbawa dan PD. BPR NTB Sumbawa Barat telah berjalan
dengan baik dan menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan. Hal ini
dibuktikan dengan adanya pembagian laba (dividen) ke Pemerintah
Kabupaten Sumbawa pada tahun 2018 yang ditunjukkan pada tabel
berikut:
No. Nama BUMD Besar Dividen
1. PT. Bank NTB Rp. 11.922.552.884,-
2. PD. BPR NTB Sumbawa Rp. 2.197.738.258,-
3. PD. BPR NTB Sumbawa Barat Rp. 213.836.358,-
Dari lima BUMD yang ada Perusda merupakan BUMD yang belum
bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan profit, dengan adanya
pergantian Dirut Perusda, pemerintah daerah mengharapkan adanya
terobosan baru yang bisa mengembalikan kejayaan perusda sehingga
perusda dapat berkembang dan menjadi BUMD yang sehat dan profitable.
Dari paparan di atas maka dapat ditarik kesimpulan mengenai
pencapaian indikator kinerja sasaran strategis ini dengan tabel sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Realisasi
Persentase BUMD yang
Sehat % 100 % 80 % 80 %
136
Persentase BUMD yang
Profitabel % 100 % 80 % 80 %
Rata-rata capaian kinerja % 80 %
Pencapaian Indikator kinerja di atas dicapai melalui kegiatan
Pembinaan, Revitalisasi dan Evaluasi BUMD pada Program Peningkatan
Pembangunan Ekonomi Daerah dengan pagu anggaran sebesar Rp.
126.712.600,- dengan realisasi sebesar Rp. 111.788.110,- atau 88,22%.
8. Meningkatnya kualitas administrasi pembangunan
Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sumbawa dilaksanakan dan dikoordinasikan oleh Bagian Pembangunan
melalui fungsi pengendalian. Laporan pelaksanaan program/kegiatan
disampaikan oleh OPD setiap bulan/triwulan dan/atau tahunan kepada
Bagian Pembangunan sebagai bahan evaluasi pada setiap triwulan tahun
berjalan melalui rapat koordinasi OPD. Dokumen laporan OPD dan hasil
evaluasi pelaksanaan program kegiatan merupakan dokumen yang menjadi
output kinerja kegiatan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pembangunan
yang dilaksanakan oleh Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumbawa.
Di tahun 2018 ini laporan realisasi belanja masing-masing OPD yang
ada di Kabupaten Sumbawa semakin mudah dipantau dengan adanya
aplikasi Sistem Informasi Evaluasi Pembangunan Online (SIEPOL), karena
semua OPD bisa langsung mengisi realisasi belanjanya dengan mengisi
aplikasi yang berbasis web dan dapat dipantau secara real time oleh Bagian
Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa ini. Hal ini dapat
meminimalisir keterlambatan laporan yang sering terjadi pada saat laporan
tersebut masih disampaikan secara offline. Dengan adanya aplikasi ini
laporan realisasi anggaran dari seluruh OPD dapat disampaikan tepat
waktu.
137
Dari data yang ada, didapat OPD dengan serapan anggaran tertinggi
adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan pagu anggaran
sebesar Rp. 6.464.920.724- dan dengan realisasi sebesar Rp.
6.385.882.092,- atau 98,78%. Sedangkan OPD dengan serapan anggaran
terendah adalah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan dengan
pagu anggaran sebesar Rp. 10.600.110.112,- dan dengan realisasi sebesar
Rp. 9.248.175.371,- atau 87,25%.
Dari paparan di atas maka dapat ditarik kesimpulan mengenai
pencapaian indikator kinerja sasaran strategis ini dengan tabel sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Realisasi
Persentase Perangkat
Daerah yang
menyampaikan laporan
pelaksanaan
pembangunan tepat
waktu
% 100 % 100 % 100 %
Pencapaian Indikator kinerja di atas dicapai melalui kegiatan
Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan pada Program
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 184.680.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 175.448.940,- atau 95,00%.
9. Meningkatnya kualitas Administrasi Pengadaan Barang Jasa
Pemerintah
Kegiatan pengadaan barang jasa pemerintah yang ada di Kabupaten
Sumbawa difasilitasi oleh Bagian Layanan Pengadaan Barang Jasa
Pemerintah (LPBJP) Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa. Semua paket
pekerjan pengadaan barang dan jasa di seluruh OPD yang ada di
Kabupaten Sumbawa dengan pagu anggaran di atas 200 juta untuk
kegiatan konstruksi dan pengadan barang serta pagu anggaran di atas 100
138
juta untuk pekerjaan jasa konsultansi dilelang melalui Bagian LPBJP
dengan mengunakan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE). Sehingga
pencapaian indikator kinerja sasaran strategis ini dapat ditunjukkan
dengan tabel sebagai berikut:
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Realisasi
Persentase Perangkat
Daerah yang
melaksanakan PBJ
melalui ULP dan LPSE
% 100 % 100 % 100 %
Pencapaian Indikator kinerja di atas dicapai melalui seluruh kegiatan
yang ada pada Program Peningkatan Kapasitas SDM Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dengan pagu anggaran sebesar Rp. 920.464.555,-
dengan realisasi sebesar Rp. 911.030.621,- atau 98,98%.
H. REALISASI ANGGARAN
Anggaran Belanja Sekretariat Daerah Tahun Anggaran 2018 setelah
Perubahan sebesar Rp 133.404.573.961,50 dapat direalisasikan sebesar Rp
124.664.616.619,00 atau 93,45 %. Secara rinci anggaran yang dibutuhkan
dalam mewujudkan sasaran yang terimplikasikan dalam kegiatan dan per
program adalah sebagai berikut:
NO. PROGRAM ANGGARAN REALISASI
MASUKAN %
1 Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah
33.144.097.600,00 30.028.779.792,00 90,60
2 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan
1.635.747.900,00 1.523.654.087,00 93,15
3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
5.313.195.805,00 4.752.994.282,00 89,46
4 Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur
10.515.280.389,00 9.744.788.667,00 92,67
5 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
89.315.500,00 87.654.600,00 98,14
6 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
480.080.620,00 452.865.577,00 94,33
139
NO. PROGRAM ANGGARAN REALISASI
MASUKAN %
7 Program Penyusunan Rencana Kerja SKPD
51.194.460,00 49.343.500,00 96,38
8 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah
3.942.473.603,00 3.755.619.050,00 95,26
9 Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
221.169.500,00 208.961.619,00 94,48
10 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
519.553.500,00 504.828.468,00 97,17
11 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
698.392.725,00 658.520.267,00 94,29
12 Program Peningkatan Kerjasama Antar Daerah
76.302.870,00 67.959.904,00 89,67
13 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
950.110.425,00 770.988.915,00 93,17
14 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial
853.576.087,00 795.307.807,00 93,17
15 Program Peningkatan Pembangunan Ekonomi Daerah
694.624.900,00 674.822.446,00 97,15
16 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
341.257.600,00 314.957.942,00 92,29
17 Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama
1.230.532.667,00 1.227.820.090,00 99,78
18 Program Pembinaan UKS 396.313.050,00 392.943.030,00 99,15
19 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
460.783.850,00 440.647.671,00 95,63
20 Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan HAM
262.293.194,00 234.130.056,00 89,26
21 Program Pemberitaan dan Penyebaran Informasi
1.512.462.662,00 1.266.542.734,00 83,74
22 Program Analisis Jabatan 456.808.150,00 456.412.900,00 99,91
23 Program Pengembangan Nilaii-Nilai Al-Qur'an
2.717.073.985,00 2.301.896.144,00 84,72
24 Program Peningkatan Kapasitas SDM Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
920.464.555,00 911.030.621,00 98,98
25 Program Peningkatan Keterampilan Kelompok Drumband dan Kesehatan Jasmani
447.412.000,00 431.807.000,00 96,51
26 Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
109.077.130,00 103.765.030,00 95,13
28 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
149.039.100,00 144.985.262,00 97,28
29 Program Pengembangan dan Penataan Kecamatan
205,786,102,00 200.294.302,00 97,33
30 Program Penataan dan Pengembangan Kesandian Daerah
193.439.000,00 172.833.103,00 89,35
140
NO. PROGRAM ANGGARAN REALISASI
MASUKAN %
31 Program Penataan Sistem Administrasi Kearsipan
124.038.000,00 90.806.791,00 73,21
141
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumbawa telah disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa menyadari sekalipun Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) telah dikembangkan sejak
awal era reformasi dengan diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dalam penerapannya masih
mengalami kendala karena pemahaman yang masih parsial, dan juga karena
kesulitan mengubah paradigma untuk membangun manajemen pemerintahan
yang berorientasi pada hasil (result oriented Government).
Kesimpulan dan saran atas hasil pengukuran kinerja tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
Kesimpulan : Hasil yang diperoleh dari Pengukuran Penetapan Kinerja Tahun
2018 dapat disimpulkan Baik. Capaian kinerja keseluruhan mencapai 98.56%
dengan didukung capaian kinerja keuangan sejumlah 91,35%, tertinggi ada
pada sasaran Tingkat tertib pengelolaan barang /aset dengan sasaran
indikator Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar
mencapai 105,3 %, namun demikian masih terdapat capaian kinerja yang
masih di bawah target yaitu pada sasaran terwujudnya BUMD yang sehat dan
profitable. Hal ini disebabkan masih adanya operasional BUMD yang belum
sesuai dengan harapan, yakni Perusda yang dimiliki oleh Pemerintah
Kabupaten Sumbawa. Diharapkan di tahun ini akan terjadi peningkatan
kinerja yang signifikan dari BUMD tersebut seiring dengan pergantian direktur
utama yang diharapkan akan membawa angin segar perubahan ke arah yang
jauh lebih baik nantinya.
Saran :
142
1. Walaupun capaian kinerja tahun 2018 termasuk dalam kategori baik
namun mencermati hasil analisis masih terdapat kendala yang
memerlukan upaya dan komitmen bersama untuk meningkatkan kinerja
agar penetapan kinerja yang telah direncanakan dapat dilaksanakan
dengan baik terlebih lagi manfaat dan dampaknya dapat dirasakan
langsung oleh masyarakat;
2. Perlu dibangun mekanisme pengumpulan data kinerja yang baik sehingga
proses pengukuran kinerja dapat berjalan baik serta menjadi umpan balik
dalam mengevalusi capaian kinerja atas kebijakan dan program yang
dilakukan;
3. Salah satu kendala adalah belum optimalnya perumusan sasaran selaras
dengan kegiatan dan program, dan belum tepatnya perumusan indikator
kinerja sebagai tolok ukur untuk mengetahui capaian kinerja yang
sebenarnya, beberapa indikator juga belum menyajikan penentuan target
secara tepat. Dengan kata lain pengukuran kinerja tidak akan mampu
menggambarkan capaian kinerja yang senyatanya apabila indikator kinerja
tidak dirumuskan dengan tepat;
4. Belum konsisten/sinkronnya pencantuman target kinerja antara data pada
dokumen perencanaan pada RPJM, Renstra, Renja, Perjanjian Kinerja dan
DPA dengan target kinerja dan realisasi pada saat penyusunan LKJiP ini
sehingga ke depan perlu ada satu data yang sama sebagai pedoman
penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan/evaluasi.
top related