laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip) tahun...

68
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018 DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN DEMAK DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2019

Upload: others

Post on 01-Aug-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018 DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

KABUPATEN DEMAK

DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN DEMAK

TAHUN 2019

Page 2: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena

rahmat dan hidayahNya jugalah, maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKjIP) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Tahun 2018 dapat

terselesaikan.

Laporan Kinerja Dinas Pertanian Tahun 2018 merupakan bentuk

komitmen nyata Dinas Pertanian dan Pangan dalam mengimplementasikan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai mana

diamanatkan dalam PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur kemudian dalam Peraturan Presiden

Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dan secara teknis diatur dalam Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah wujud pertanggung

jawaban pejabat publik kepada masyarakat tentang kinerja lembaga pemerintah

selama satu tahun anggaran. Kinerja Dinas Pertanian telah diukur, dievaluasi,

dianalisis dan dijabarkan dalam bentuk LKj IP Dinas Pertanian dan Pangan.

Tujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

organisasi di masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian

sasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kulitas capaian kinerja

yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunan LKjIP juga

dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance, yaitu

dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan

pemerintah.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemampuan

berfikir dan berbuat untuk kemajuan Demak yang kita cintai.

Demak, Januari 2019

KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN DEMAK Ir. WIBOWO, MM Pembina Utama Muda NIP. 19610412 198608 1 001

Page 3: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL .....................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Gambaran Umum Organisasi ....................................................... 1

B. Susunan Kepegawaian dan Sarana Prasarana ............................ 1

C. Fungsi Strategis Dinas Pertanian dan Pangan .............................. 2

D. Permasalahan Utama Yang Dihadapi Dinas Pertanian dan

Pangan ........................................................................................... 4

BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................. 5

A. Perencanaan Strategis ................................................................... 5

B. Perjanjian Kinerja (PK) ................................................................... 8

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018 ......................................... 10

A. Capaian Kinerja Organisasi ......................................................... 10

B. Realisasi Anggaran ...................................................................... 42

C. Kinerja Lain-lain ........................................................................... 45

BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 47

A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Pertanian dan Pangan ... 47

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang ................... 47

Page 4: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah aparatur Dinas Pertanian dan Pangan berdasarkan pendidikan.........................................................………….……....…..

2

Tabel 1.2 Jumlah aparatur Dinas Pertanian dan Pangan berdasarkan eselon.................................................................................…….......

2

Tabel 1.3 Sarana dan prasarana Dinas Pertanian dan Pangan…………........ 3

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah…. 10

Tabel 3.2 Pengukuran kinerja sasaran 1 ...............................................................….. 11

Tabel 3.3 Perbandingan luas tanam, luas panen dan produksi beberapa komoditas pertanian/perkebunan tahun 2017 & 2018 .....................

17

Tabel 3.4 Luas panen, produktivitas dan produksi jagung tahun 2018 ............ 17

Tabel 3.5 Luas panen, produktivitas dan produksi kacang hijau tahun 2018... 18

Tabel 3.6 Luas panen, produktivitas dan produksi bawang merah tahun 2018 20

Tabel 3.7 Luas panen, produktivitas dan produksi cabe tahun 2018 ............... 21

Tabel 3.8 Luas panen, produktivitas dan produksi tembakau tahun 2018 ....... 23

Tabel 3.9 Populasi ternak per kecamatan tahun 2018 ................................... 25

Tabel 3.10 Populasi Ternak berdasarkan jenisnya tahun 2018 ......................... 26

Tabel 3.11 Pengukuran kinerja sasaran 2….......................................................... 31

Tabel 3.12 Data konsumsi pangan menggunakan standar AKE 2.150 kkal/ kapita/hari .......……………………………………………………..........

32

Tabel 3.13 Data Ketersediaan Pangan di Kabupaten Demak ........................... 34

Tabel 3.14 Data Penguatan Cadangan Pangan ................................................ 36

Tabel 3.15 Penggunaan anggaran berdasarkan sasaran dan program ............ 43

Tabel 3.16 Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2018 ................................ 45

Page 5: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Capaian Nilai Tukar Petani (NTP) ................................................ 12

Gambar 3.2 Produktivitas padi............................................................................….. 14

Gambar 3.3 Rumah Burung Hantu dan Penggunaan Rice Transplanter ........ 15

Gambar 3.4 Capaian Produksi komoditas Padi, Jagung dan Kacang Hijau.... 16

Gambar 3.5 Pembangunan embung dan long storage .................................... 16

Gambar 3.6 Capaian produksi komoditas bawang merah dan cabe................ 19

Gambar 3.7 Bawang merah dan cabe besar di Kabupaten Demak ................ 20

Gambar 3.8 Produksi tanaman tembakau ........................……………………. 22

Gambar 3.9 Tembakau varietas cerupung dan kegiatan bimbingan teknis peningkatan mutu hasil tembakau................................................

23

Gambar 3.10 Capaian populasi ternak besar dan ternak kecil .. .................….. 24

Gambar 3.11 Capaian populasi unggas ..............................………................... 25

Gambar 3.12 Pemeriksaan hewan kurban dan pemberian bantuan sapi betina produktif .......................................................................................

26

Gambar 3.13 Capaian Skor PPH (Pola Pangan Harapan) ................................ 31

Gambar 3.14 Sosialisasi B2SA dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) 33

Gambar 3.15 Ketersediaan Pangan Utama/Beras (Ton) ................................... 33

Gambar 3.16 Kegiatan Desa Mandiri Pangan dan Rakor Kerawanan Pangan . 34

Gambar 3.17 Penguatan Cadangan Pangan Daerah (Ton) .............................. 35

Gambar 3.18 Kegiatan Lumbung Pangan Masyarakat ...................................... 36

Gambar 3.19 Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan (%) ................ 37

Gambar 3.20 Penerimaan penghargaan dalam Festival Pangan Bermutu dan Aman Konsumsi Tingkat Jawa Tengah .......................................

38

Page 6: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

vi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 PENGUKURAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

LAMPIRAN 2 ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA TAHUN 2018

LAMPIRAN 3 PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN (PPS) TAHUN 2018

Page 7: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Organisasi

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 5 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Demak. Dinas

Pertanian dan Pangan termasuk dalam dinas tipe A yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan bidang pertanian dan urusan pemerintahan bidang

pangan. Fungsi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak berdasarkan

Peraturan Bupati Demak Nomor 55 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi,

Kedudukan, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Demak adalah:

a. Perumusan kebijakan bidang pertanian dan pangan;

b. Pelaksanaan bidang kebijakan pertanian dan pangan;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang pertanian dan

pangan;

d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

B. Susunan Kepegawaian dan Sarana Prasarana

a. Susunan Kepegawaian

Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak

terdiri dari :

- Kepala Dinas

- Sekretariat

- Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

- Bidang Perkebunan

- Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan

- Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

- Bidang Ketahanan Pangan

- Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

- Kelompok Jabatan Fungsional

Page 8: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

2

Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Demak Tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1.1. Jumlah aparatur Dinas Pertanian dan Pangan berdasarkan pendidikan

Pendidikan Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV Jumlah

Pendidikan Dasar

Pendidikan SLTP

Pendidikan SLTA

Sarjana Muda/DIII

Sarjana

Program S2

Program S3

-

-

-

-

-

-

-

1

-

1

9

3

-

-

-

4

13

48

2

-

-

-

-

-

10

9

-

1

-

6

22

61

11

-

Jumlah - 14 67 19 100

Tabel 1.2. Jumlah aparatur Dinas Pertanian dan Pangan berdasarkan

eselon

Eselon Jumlah

Eselon I

Eselon II

Eselon III

Eselon IV

-

1

6

28

Jumlah 35

b. Sarana dan Prasarana

Gambaran sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak

sampai dengan 31 Desember 2018 dapat dilihat pada Tabel 3.

C. Fungsi Strategis Dinas Pertanian dan Pangan

Dinas Pertanian dan Pangan memiliki fungsi strategis mendukung

pencapaian tujuan pertama pada misi ketiga Bupati dan Wakil Bupati Demak.

Page 9: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

3

Tujuan tersebut adalah meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian,

perkebunan, peternakan dan perikanan kelautan menuju kedaulatan pangan.

Mengacu pada tujuan dimaksud, maka terdapat 2 (dua) prioritas sasaran yang

ingin dicapai yaitu:

a. Meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan

peternakan;

b. Meningkatnya ketersediaan, distribusi, penganeragaman konsumsi dan

keamanan pangan.

Tabel 1.3. Sarana dan prasarana Dinas Pertanian dan Pangan

No. Nama Aset/ Barang Jumlah Nilai (Rp)

1. Tanah 16 3.355.415.000,00

2. Peralatan dan Mesin 2.296 6.022.590.399,83

- Alat-alat Besar 12 116.066.000,00

- Alat-alat Angkutan 49 1.753.059.000,00

- Alat-alat Bengkel dan Alat

Ukur

15 104.468.100,00

- Alat-alat Pertanian/

Peternakan

127 735.707.718,00

- Alat-alat Kantor dan Rumah

Tangga

1.975 2.575.917.291,83

- Alat-alat Studio dan

Komunikasi

70 430.353.965,00

- Alat-alat Kedokteran 4 2.880.000,00

- Alat-alat Laboratorium 44 304.138.325,00

3. Gedung dan Bangunan

(Bangunan Gedung/Kantor)

51 10.742.349.698,00

4. Jalan, Irigasi dan Jembatan 12 343.913.593,00

5. Aset Tetap Lainnya (Buku

Perpustakaan)

313 311.947.500,00

6. Aset Lainnya 0 0

JUMLAH 2.688 20.776.216.190,83

Page 10: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

4

D. Permasalahan Utama Yang Dihadapi Dinas Pertanian dan Pangan

Permasalahan atau kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan

guna mencapai kinerja yang telah ditargetkan, diantaranya:

1. Masih adanya kasus kelangkaan pupuk, penggunaan pupuk dan pestisida

anorganik yang belum sesuai anjuran,

2. Masih kurangnya jumlah penangkar benih dan masih kurangnya kesadaran

petani menggunakan benih berlabel,

3. Banyaknya alsintan yang tidak dapat digunakan karena minimnya

pengetahuan petani terhadap penggunaannya dan spesifikasi alsin yang

tidak sesuai kondisi lokasi,

4. Perubahan iklim yang memicu bencana alam, serangan OPT dan ancaman

penyebaran penyakit hewan,

5. Infrastruktur pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan belum

optimal,

6. Terbatasnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani dalam

pengembangan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan,

7. Semakin terbatasnya tenaga kerja terampil dan produktif yang mau bekerja

di sektor pertanian,

8. Rendahnya posisi tawar petani di musim panen raya,

9. Masih adanya ancaman penyakit hewan endemik, zoonosis dan food

bourne disease,

10. Belum terpantaunya lalu lintas ternak, bibit ternak, obat hewan dan produk

hewan secara optimal,

11. Laju alih fungsi lahan pertanian ke non sektor pertanian yang sulit

dikendalikan,

12. Potensi daerah rawan pangan di Kabupaten Demak masih tinggi,

diantaranya potensi rawan pangan transien oleh banjir, banjir rob dan angin

barat serta rawan pangan kronis yang diakibatkan kemiskinan.

Page 11: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

5

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Perencanaan Strategis

1. Rencana Strategis (Renstra)

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian dan

Pangan Kabupaten Demak Tahun 2016 – 2021 ini adalah merupakan

dokumen perencanaan teknis strategis lima tahunan yang akan

dipergunakan sebagai acuan bagi segenap aparat Dinas Pertanian dan

Pangan Kabupaten Demak dalam rangka menjalankan tugas pokok dan

fungsinya sebagai lembaga teknis di Kabupaten Demak. Selain itu, Renstra

juga menjadi dasar evaluasi dan laporan atas kinerja aparat Dinas

Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak selama kurun waktu 5 (lima)

tahun.

Visi Kabupaten Demak Tahun 2016 – 2021 adalah

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT DEMAK YANG AGAMIS LEBIH

SEJAHTERA, MANDIRI, MAJU, KOMPETITIF, KONDUSIF,

BERKEPRIBADIAN DAN DEMOKRATIS”. Untuk melaksanakan visi

tersebut, maka misi yang akan dilaksanakan adalah :

1. Menjadikan nilai-nilai agama melekat pada setiap kebijakan

pemerintah dan perilaku masyarakat

2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebihbersih, efektif, efisien,

dan akuntabel

3. Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan

berbasis potensi lokal serta mengurangi tingkat pengangguran

4. Mengakselerasikan pembangunan infrastruktur strategis, pembangunan

kewilayahan dan menyerasikan pembangunan antara kota dan desa

5. Meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan dan perlindungan

sosial sesuai standar

6. Menciptakan keamanan, ketertiban dan lingkungan yang kondusif

7. Mengembangkan kapasitas pemuda, olahraga, seni-budaya,

meningkatkan keberdayaan perempuan, perlindungan anak dan

mengendalikan pertumbuhan penduduk

Page 12: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

6

8. Mewujudkan kualitas pelayanan Investasi dan meningkatkan kualitas

pelayanan publik.

9. Mengoptimalkan pengelolaan Sumber Daya Alam berwawasan

lingkungan.

Dinas Pertanian dan Pangan dalam visi misi Bupati Demak tahun

2016 – 2021 turut mendukung misi ketiga yaitu meningkatkan kedaulatan

pangan dan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal serta mengurangi

tingkat pengangguran. Selain itu, Dinas Pertanian dan Pangan juga

mendukung kesuksesan Program Unggulan Bupati terpilih keempat, yaitu

Program Peningkatan daya saing komoditi unggul

Tujuan Dinas Pertanian dan Pangan:

Meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan

peternakan menuju kedaulatan pangan

Sasaran Dinas Pertanian dan Pangan:

a. Meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan

peternakan;

b. Meningkatnya ketersediaan, distribusi, penganeragaman konsumsi dan

keamanan pangan

2. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Demak ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Demak Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak 2016-2021 sebagai

berikut :

a. Nilai Tukar Petani

b. Produktivitas padi

c. Produksi pertanian tanaman pangan utama :

- Padi

- Jagung

- Kacang Hijau

d. Skor PPH (Pola Pangan Harapan)

e. Ketersediaan Pangan Utama

f. Penguatan Cadangan Pangan Daerah

Page 13: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

7

3. Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Indikator Kinerja dan target kinerja tahunan dalam dokumen Renstra

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 sebagai

berikut :

Tabel 2.1.

Indikator Sasaran Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak

Tahun 2016-2021

Sasaran

Strategis

Indikator

Kinerja

Target

2017 2018 2019 2020 2021

Meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan

1. Produktivitas padi (Ku/Ha)

63,22 64,57 65,96 67,37 68,81

2. Produksi pertanian tanaman pangan utama (Ton)

a. Padi 623.477 636.820 650.447 664.367 678.585

b. Jagung 184.685 201.307 219.425 239.173 260.699

c. Kacang hijau

35.590 36.480 37.392 38.326 39.285

3. Produksi komoditas hortikultura (Ton)

a. Bawang Merah

40.230 42.644 45.203 47.915 50.790

b. Cabe 4.625 4.856 5.099 5.354 5.622

4. Produksi komoditas perkebunan (Ton)

a. Tembakau 2.859 2.902 2.945 2.989 3.034

5. Populasi komoditas peternakan (Ekor)

a. Ternak besar

7.606 7.801 8.004 8.215 8.432

b. Ternak kecil

119.093 121.071 123.104 125.162 127.256

c. Unggas 8.396.427 9.138.397 9.953.687 10.849.620 11.834.249

6. Nilai Tukar Petani (angka)

103,30 103,32 103,35 103,37 103,40

Meningkatnya ketersediaan, distribusi, penganeragaman

1. Skor PPH (Pola Pangan Harapan) (skor)

91,86 92,23 92,25 92,28 92,30

Page 14: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

8

Sasaran

Strategis

Indikator

Kinerja

Target

2017 2018 2019 2020 2021

konsumsi dan keamanan pangan

2. Ketersediaan pangan Utama (Ton)

370.437 378.365 386.462 394.732 403.180

3. Penguatan Cadangan Pangan Daerah (Ton)

6,40 7,50 10,00 12,50 15,00

4. Pengawasandan Pembinaan Kemanan Pangan (%)

89,09 90,00 90,90 91,80 92,72

B. Perjanjian Kinerja (PK)

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/dokumen yang

berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan

instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang

disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah

komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi

amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang

serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada

kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk

kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun

sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga

mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,

sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah:

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah

untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja

aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi

dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Page 15: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

9

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas

Pertanian dan Pangan pada Tahun 2018 telah melakukan Perjanjian Kinerja

dengan Bupati Kabupaten Demak untuk mewujudkan target kinerja sesuai

lampiran perjanjian ini.

Guna mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan, maka Dinas

Pertanian dan Pangan telah melaksanakan 17 program 113 kegiatan yang

didukung oleh APBD Kabupaten Demak sebesar Rp. 22.102.696.724,- dan

APBN sebesar Rp. 18.699.748.000,- serta APBD Provinsi Jawa Tengah

sebesar Rp. 300.922.000,-

Page 16: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

10

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

A. Capaian Kinerja Organisasi

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan

tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi

pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres kinerja

atas mandat dan sumber daya yang digunakannya.

Pada tahun 2018, Dinas Pertanian dan Pangan telah melaksanakan

seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam

rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka

menengah, maka digunakan skala pengukuran seperti pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

No. Skala Capaian Kinerja Kategori

1 Lebih dari 100% Sangat Baik

2 75 – 100% Baik

3 55 – 74 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Demak Tahun 2018 dan Rencana Strategis Dinas Pertanian dan

Pangan, terdapat 2 sasaran strategis yang harus diwujudkan. Penjelasan atas

capaian sasaran-sasaran tersebut adalah sebagai berikut:

Page 17: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

11

a. Sasaran 1. Meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian,

perkebunan dan peternakan

Tabel 3.2. Pengukuran kinerja sasaran 1

Rata-rata capaian indikator kinerja pada sasaran 1 sebesar 111,97%

atau kategori sangat baik. Pencapaian sasaran tersebut didapat melalui 6

(enam) indikator kinerja yang terbagi menjadi 11 (sebelas) pengukuran

indikator kinerja, yaitu:

1. Nilai Tukar Petani (NTP);

1. Nilai Tukar Petani

(NTP) (Angka)

103,32 103,13 99,82 99,74 99,74

2 Produktivitas padi

(Ku/Ha)

64,57 70,88 109,77 101,98 103,01

3 Produksi

pertanian

tanaman pangan

utama (Ton)

a. Padi 636.820 807.191 126,75 103,28 118,95

b. Jagung 201.307 160.136 79,55 110,66 61,43

c. Kacang Hijau 36.480 37.409 102,55 103,07 95,22

4. Produksi

komoditas

hortikultura (Ton)

a. Bawang Merah 42.644 43.277 101,48 132,62 85,21

b. Cabe 4.856 5.180 106,67 91,35 92,14

5 Produksi

komoditas

perkebunan (Ton)

a. Tembakau 2.902 2.314,05 79,74 73,12 76,27

6 Populasi

komoditas

peternakan

(Ekor)

a. Ternak Besar 7.801 8.289 106,26 113,52 97,72

b. Ternak Kecil 121.081 119.434 98,64 106,64 93,85

c. Unggas 9.138.397 20.140.648 220,40 179,15 170,19

111,97 110,47 99,43

Realisasi%

Capaian

% Capaian

Tahun

sebelumnya

% Capaian

terhadap

Target

Akhir

Renstra

(2021)

Rata-rata capaian sasaran 1.1

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Meningkatnya

produktivitas dan

produksi pertanian,

perkebunan dan

peternakan

Target

Page 18: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

12

2. Produktivitas Padi;

3. Produksi pertanian tanaman pangan utama (Padi, Jagung, Kacang

Hijau);

4. Produksi komoditas hortikultura (Bawang Merah, Cabe);

5. Produksi komoditas perkebunan (Tembakau);

6. Populasi komoditas peternakan (Ternak, Besar, Ternak Kecil dan

Unggas).

Berdasarkan pengukuran kinerja sebagaimana Tabel 3.2, terdapat 4

(empat) indikator sasaran strategis yang memiliki capaian kinerja di atas

75% dengan kategori baik dan 7 (tujuh) indikator yang melampaui target

yang ditetapkan (di atas 100%) dengan kategori sangat baik.

Nilai Tukar Petani

Realisasi indikator Nilai Tukar Petani (NTP) pada tahun 2018

sebesar 103,13 (angka), tidak memenuhi target tetapi masih lebih besar

dari 100 yang berarti pendapatan petani masih lebih besar daripada

pengeluarannya. Dengan demikian, tingkat kesejahteraan petani pada

tahun 2018 masih baik. Data NTP selama 5 tahun terakhir dsajikan pada

Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Capaian Nilai Tukar Petani (NTP)

Berdasarkan Gambar 3.1 terlihat bahwa Nilai Tukar Petani (NTP)

sempat turun 0,24 poin di tahun 2017, namun masih berada di atas angka

100. Hal ini disebabkan tingkat kenaikan harga hasil pertanian tidak

setinggi kenaikan harga barang-barang konsumsi. Nilai Tukar Petani pada

tahun 2018 mulai meningkat kembali menjadi 103,13. Hal ini diperkirakan

berasal dari naiknya produksi padi yang cukup signifikan sehingga mampu

mendongkrak pendapatan petani.

103,32103,27 103,27

103,03

103,13

102,8

103

103,2

103,4

2014 2015 2016 2017 2018

Angka

Page 19: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

13

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian

indikator peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) antara lain:

1. Terbatasnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani dalam

pengembangan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan;

2. Semakin terbatasnya tenaga kerja terampil dan produktif yang mau

bekerja di sektor pertanian;

3. Kurangnya permodalan petani;

4. Rendahnya posisi tawar petani di musim panen raya;

5. Rendahnya harga jual hasil pertanian pada saat panen raya;

6. NTP turut dipengaruhi oleh faktor eksternal (seperti harga barang-

barang konsumsi dan harga barang/sarana produksi pertanian) yang

tidak dapat diintervensi program-program Dinas Pertanian dan Pangan

Adapun alternatif solusi yang telah dilakukan untuk lebih

meningkatkan Nilai Tukar Petani adalah melalui :

1. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani;

2. Pemberian bantuan sarana produksi pertanian;

3. Peningkatan infrastruktur pertanian.

4. Pengembangan sistem pemasaran;

5. Pemakaian alsintan saat panen dan pascapanen;

6. Pemberdayaan kelembagaan petani berbasis agribisnis.

Produktivitas Padi

Produktivitas padi dipengaruhi oleh faktor ketersediaan unsur sarana

produksi (lahan, pupuk, benih, air, dsb) dan faktor penerapan teknologi.

Ketersediaan sarana produksi merupakan variabel yang cenderung tetap

dari tahun ke tahun, sehingga angka produktivitas secara tidak langsung

menggambarkan pengaruh penerapan teknologi. Produktivitas padi

mengalami fluktuasi selama 5 (lima) tahun terakhir, namun tetap

menunjukkan tren kenaikan (Gambar 3.2). Pada tahun 2018, produktivitas

padi mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu dari 64,47 kw/ha

menjadi 70,88 kw/ha.

Perubahan yang terjadi di tahun 2018 adalah semakin banyaknya

penggunaan alat dan mesin pertanian. Pada awal musim tanam,

penggunaan mesin pengolahan tanah (traktor roda 2, traktor roda 4 dan

cultivator) dapat mengurangi waktu persiapan lahan sehingga petani dapat

Page 20: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

14

memulai fase tanam segera setelah air irigasi dibuka. Kendala tanam dan

panen tidak tepat waktu karena kekurangan tenaga tanam/panen juga

mulai teratasi dengan digunakannya mesin penanam padi (rice

transplanter) dan mesin pemanen padi (combine harvester). Selain

mengurangi penggunaan tenaga manusia, penggunaan combine harvester

juga mengurangi potensi susut hasil karena padi rontok di lahan maupun

selama pengangkutan. Pada tahun 2018, Dinas Pertanian telah

memberikan bantuan traktor roda 2 sebanyak 2 unit (dana APBD

Kabupaten) dan 85 unit (dana APBN), traktor roda 4 sebanyak 6 unit (dana

APBN), 10 unit cultivator (dana APBN), 6 unit rice transplanter (dana

APBN), 10 unit handsprayer (dana APBN), 1 unit alat pemanen padi blower

dan 9 unit combine harvester (dana APBD Kabupaten).

Kendala klasik yang dialami Kabupaten Demak pada sektor

pertanian adalah ketersediaan air. Pasokan air hanya bergantung pada

saluran irigasi dari Kedungombo dan Rawapening serta curah hujan.

Dengan meningkatkan efisiensi penggunaan air, maka produktivitas dapat

ditingkatkan. Efisiensi air dapat tercapai apabila tanam dapat dilaksanakan

sesuai jadwal dan waktu tanam dapat dipercepat sehingga tidak banyak air

yang terbuang. Waktu tanam yang mundur berpotensi pada munculnya

serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Gambar 3.2 Produktivitas padi

Perbedaan lain yang terjadi di tahun 2018 adalah penggunaan

metode penghitungan produktivitas (ubinan) yang berbeda. Pada tahun

2018, BPS sebagai lembaga resmi yang melakukan survey penghitungan

produktivitas tanaman pangan, menggunakan Kerangka Sampling Area

(KSA). Metode ini merupakan penyempurnaan dari metode sebelumnya

yang menggunakan Kerangka Sampling Rumah Tangga Petani (RTP).

58,7366,27

61,76 64,4770,88

0

20

40

60

80

Tahun2014

Tahun2015

Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Kw/Ha

Linear (Kw/Ha)

Page 21: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

15

Metode KSA menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG)

dalam penentuan luas lahan dan fase produksi tanaman, sedangkan

metode RTP menggunakan kuesioner dan laporan petugas lapangan.

Penggunaan KSA dipercaya mampu menyajikan data yang lebih objektif

daripada metode sebelumnya.

Gambar 3.3 Rumah Burung Hantu dan Penggunaan Rice Transplanter

Secara ringkas, faktor risiko yang mungkin dihadapi dalam

pencapaian target produktivitas padi adalah:

1. Ketergantungan pasokan air dari irigasi waduk Kedungombo,

Rawapening dan curah hujan;

2. Ancaman perubahan iklim yang berpengaruh pada perubahan waktu

musim penghujan dan serangan OPT;

3. Pengetahuan petani masih belum memadai dalam penerapan teknologi

Tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mencegah risiko tersebut

adalah:

1. Membangun sumber air atau sumber penampungan air;

2. Memperbaiki fasilitas irigasi;

3. Menstimulasi petani menggunakan alat dan mesin pertanian yang

dapat mempercepat proses pengolahan tanah, penanaman dan

pemanenan;

4. Meningkatkan pengetahuan petani tentang teknik budidaya melalui

penyuluhan, pelatihan, sekolah lapang maupun bimbingan teknis;

5. Menyiapkan strategi-strategi pengendalian OPT seperti penggunaan

agensia hayati, pembangunan rumah burung hantu, spot stop, dsb;

6. Melakukan pendampingan dan bimbingan dalam pengelolaan unit

pelayanan jasa alsintan di tingkat poktan/gapoktan agar manajemen

alsin dapat dioptimalkan.

Page 22: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

16

Produksi Pertanian Tanaman Pangan Utama

Gambar 3.4 Capaian Produksi komoditas Padi, Jagung dan Kacang Hijau

Produksi pertanian dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, luas panen dan

produktivitas. Pada tahun 2018, luas panen padi meningkat dari 99.885 ha

menjadi 113.876 ha. Hal ini berakibat pada meningkatnya produksi padi

dari 643.942 ton menjadi 807.191 ton, sehingga capaian target tahun 2018

mencapai 126,75%. Salah satu pendukung kenaikan luas panen yaitu

semakin banyaknya lahan pertanian yang terjangkau saluran irigasi. Pada

tahun 2018, Dinas Pertanian dan Pangan membangun 2 embung, 11 dam

parit, 6 irigasi air dalam, 11 long storage, 2 JITUT dan menyalurkan 74 unit

pompa air. Selain penyediaan sarana pengairan, sosialisasi penggunaan

padi gogo rancah pun dilakukan. Meskipun potensi produktivitas tidak

setinggi padi sawah, tetapi varietas gogo rancah lebih tahan kondisi kering

sehingga cocok diterapkan di beberapa wilayah Demak yang kurang

pasokan air.

Gambar 3.5 Pembangunan embung dan long storage

Kondisi yang berbeda terjadi pada komoditas jagung. Pada tahun

2018, minat petani membudidayakan jagung tidak setinggi tahun 2017

567.745

653.547608.532

643.942

807.191

192.153 167.700 166.876204.372

160.136

34.099 35.330 25.540 36.683 37.409

0

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

2014 2015 2016 2017 2018

Padi

Jagung

Kacang Hijau

Page 23: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

17

karena harga komoditas lain lebih menjanjikan, sehingga target produksi

2018 tidak tercapai. Selain itu, stimulus bantuan untuk kedelai juga

dinaikkan demi memenuhi target nasional dan kebutuhan dalam kabupaten

yang masih minus (tabel 3.13), sehingga mengurangi luas lahan jagung.

Luas tanam jagung menurun dari 26.005 ha menjadi 24.569 ha, atau

sebanyak 1.436 ha. Di sisi lain, luas tanam kacang hijau naik 1.030 ha,

kedelai naik 4.982 ha dan tembakau naik 126 ha (Tabel 3.3). Alih

komoditas ini terutama terjadi di Kecamatan Guntur, Sayung, Gajah, Mijen,

Kebonagung, Dempet dan Karangawen. Dari 24.569 ha lahan yang

ditanami jagung, hanya 24.160 ha yang berhasil panen karena sempat

terjadi kekeringan pada subround II dan sebagian lainnya terkena serangan

ulat tongkol.

Tabel 3.3 Perbandingan luas tanam, luas panen dan produksi beberapa

komoditas pertanian/perkebunan tahun 2017 & 2018

Tabel 3.4 Luas panen, produktivitas dan produksi jagung tahun 2018

No KecamatanLuas Panen

(Ha)

Provitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)Keterangan

1 Demak 10 64,01 64

2 Bonang - - -

3 Wonosalam - - -

4 Dempet 31 70,49 217

5 Kebonagung - - -

6 Karangtengah 17 56,56 96

7 Guntur 2.567 68,34 17.544

8 Sayung 584 68,65 4.009

9 Mranggen 10.541 64,25 67.733

10 Karangawen 10.329 67,72 69.947

11 Mijen 40 67,51 269

12 Wedung - - -

13 Gajah 33 63,77 210

14 Karanganyar 8 56,49 45

24.160 66,28 160.134 Jumlah

2017 2018 2017 2018 2017 2018

1 Jagung 26.005 24.569 26.316 24.160 204.372 160.136

2 Kacang Hijau 25.785 26.815 25.977 26.298 36.683 37.550

3 Kedelai 297 5.279 99 1.626 243 3.143

4 Tembakau 2.422 2.548 2.422 2.548 2.091 2.223

Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produksi (ton)No Komoditas

Page 24: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

18

Tidak tercapainya target produksi jagung pada tahun 2018 juga

disebabkan oleh kecilnya angka produktivitas. Beberapa sampel ubinan

tahun ini jatuh di lahan jagung unyil yang mempunyai produktivitas di

bawah angka rata-rata jagung hibrida sehingga tidak mencerminkan angka

kabupaten. Metode penghitungan produktivitas tanaman pangan selain padi

masih menggunakan metode lama (kerangka sampel Rumah Tangga

Petani).

Tabel 3.5 Luas panen, produktivitas dan produksi kacang hijau tahun 2018

Berdasarkan tabel 3.5 dapat dilihat bahwa selama tahun 2018

produksi komoditas kacang hijau di Kabupaten Demak sebesar 37.409 ton

dengan luas panen 26.277 Ha dan produktivitas 14,24 Ku/Ha. Angka

produksi kacang hijau memenuhi target renstra yaitu 36.480 ton. Tanaman

kacang hijau diusahakan di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Sayung.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian

indikator peningkatan produksi pertanian tanaman pangan utama antara

lain:

1. Masih adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT);

No. KecamatanLuas Panen

(Ha)

Provitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)Keterangan

1 Demak 1.959 14,32 2.805

2 Bonang 2.280 14,32 3.264

3 Wonosalam 3.487 14,32 4.992

4 Dempet 3.616 14,32 5.186

5 Kebonagung 2.967 13,82 4.101

6 Karangtengah 2.532 14,34 3.629

7 Guntur 2.099 14,29 2.999

8 Sayung - - -

9 Mranggen 81 14,28 115

10 Karangawen 172 12,83 220

11 Mijen 803 14,10 1.131

12 Wedung 426 14,15 603

13 Gajah 2.900 14,30 4.146

14 Karanganyar 2.957 14,27 4.218

26.277 14,24 37.409 Jumlah

Page 25: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

19

3718142009

5990553354

43277

4941 3725 7148 4225 5180

0

20000

40000

60000

80000

2014 2015 2016 2017 2018

Bawang Merah

Cabe

2. Terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian;

3. Adanya tarik ulur target produksi antar komoditas;

4. Ketidaktepatan plot ubinan yang berbasis sampel Rumah Tangga

Petani sehingga angka produktivitas tidak menunjukkan produktivitas

kabupaten yang sebenarnya (studi kasus pada jagung);

5. Belum memadainya sarana dan prasarana usaha pertanian;

6. Turunnya tingkat kesuburan tanah;

Adapun alternatif solusi untuk meningkatkan produksi pertanian

adalah melalui:

1. Optimasi lahan dan penyiapan strategi pengendalian OPT yang ramah

lingkungan;

2. Mengoptimalkan kegiatan pengendalian alih fungsi lahan;

3. Melakukan penyusunan kembali target tanam yang mengakomodasi

target kabupaten, provinsi maupun nasional;

4. Melakukan rekomendasi zonasi tanam dan pemetaan kawasan;

5. Mengusulkan kepada BPS untuk menggunakan metode ubinan berbasis

kerangka sampel area (KSA);

6. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur pertanian (JUT, JITUT,

embung);

7. Menggunakan benih varietas hemat air;

8. Penggunaan pupuk dan pestisida secara bijaksana;

Produksi Komoditas Hortikultura

Gambar 3.6 Capaian produksi komoditas bawang merah dan cabe

Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan

dari Kabupaten Demak. Tabel 3.6 menunjukkan luas panen, produktivitas

dan produksi bawang merah di Kabupaten Demak. Bawang merah ditanam

di 12 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Demak.

Page 26: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

20

Produksi bawang merah tahun 2018 sebesar 43.159 ton, luas panen 5.232

Ha dan produktivitas 82,49 Ku/Ha.

Tabel 3.6. Luas panen, produktivitas dan produksi bawang merah tahun 2018

Harga bawang merah selama tahun 2014-2016 di tingkat petani

cukup menjanjikan sehingga banyak penambahan luas tanam selama

tahun 2015-2017. Pada tahun 2017 harga bawang merah sempat anjlok

karena panen Demak bersamaan dengan panen raya di Kabupaten Brebes

sehingga terjadi surplus pasokan bawang merah di pasaran. Hal ini

memengaruhi minat petani dalam menanam bawang merah kembali di

tahun 2018. Luas tanam bawang merah berkurang sehingga produksi pun

turut menurun.

Gambar 3.7 Bawang merah dan cabe besar di Kabupaten Demak

No

.Kecamatan

Luas Panen

(Ha)

Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

1 Demak 337 74,17 2.500

2 Bonang 9 78,11 70

3 Wonosalam 38 71,05 270

4 Dempet 317 79,05 2.506

5 Kebonagung 46 88,70 408

6 Karangtengah 1 70,00 7

7 Guntur 6 99,33 60

8 Sayung 1 66,00 7

9 Mranggen - - -

10 Karangawen - - -

11 Mijen 2.913 89,19 25.982

12 Wedung 486 64,49 3.134

13 Gajah 68 92,15 627

14 Karangayar 1.010 76,30 7.707

5.232 82,72 43.277 Jumlah

Page 27: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

21

Tabel 3.7 Luas panen, produktivitas dan produksi cabe tahun 2018

Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa cabe ditanam di

seluruh kecamatan di Kabupaten Demak kecuali Kecamatan Karangawen.

Produksi kabupaten sebesar 5.180 ton dengan luas panen 794 Ha dan

produktivitas 65,24 Ku/Ha. Pada akhir tahun 2018, panen raya cabe merah

besar sempat mengakibatkan turunnya harga sehingga berpotensi

menimbulkan kerugian bagi petani. Antisipasi yang dilakukan pemerintah

adalah:

1. mengeluarkan himbauan Bupati agar ASN di Kabupaten Demak

membeli cabe dengan harga wajar;

2. menghubungkan petani cabe dengan pabrikan (PT. Indofood dan Lotte

Mart) sehingga terjalin MoU pasokan bahan baku cabe;

3. pengaturan pola tanam dan penerapan praktik budidaya ramah

lingkungan sehingga menekan biaya produksi.

Stimulasi produksi bawang merah dan cabe tahun 2018 dilakukan

dengan membuat demplot bawang merah seluas 55 ha dan demplot cabe

seluas 40 ha. Demplot dikerjakan oleh 7 kelompok tani dengan paket

bantuan berupa benih, pH meter, peralatan pasca panen, alat pengendali

OPT ramah lingkungan, cultivator dan pompa air.

No. KecamatanLuas Panen

(Ha)

Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

1 Demak 41 83,76 343

2 Bonang 8 85,13 68

3 Wonosalam 2 16,00 3

4 Dempet 215 42,28 909

5 Kebonagung 108 44,86 485

6 Karangtengah 23 7,83 18

7 Guntur 1 62,00 6

8 Sayung 6 94,17 57

9 Mranggen 68 36,41 248

10 Karangawen - - -

11 Mijen 212 85,05 1.803

12 Wedung 41 176,63 724

13 Gajah 37 53,86 199

14 Karangayar 32 99,09 317

794 65,24 5.180 Jumlah

Page 28: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

22

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam peningkatan produksi

hortikultura antara lain:

1. Masih adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT);

2. Pasokan air masih tergantung waduk Kedungombo, Rawapening dan

curah hujan;

3. Kelebihan produksi di panen raya berpotensi menurunkan harga di

tingkat petani;

4. Fluktuasi harga memengaruhi luas tanam pada musim berikutnya;

4. Belum ada teknologi alat pengolah pasca panen skala besar sehingga

mampu meningkatkan nilai jual komoditas.

Adapun alternatif solusi untuk mengatasi kendala di atas adalah

melalui:

1. Optimasi lahan;

2. Mekanisasi di bidang pertanian;

3. Peningkatan infrastruktur pertanian (JITUT, embung, long storage,

irigasi air permukaan);

4. Menjalin kemitraan dengan perusahan pengolahan;

5. Pengaturan pola tanam dan penerapan praktik budidaya ramah

lingkungan sehingga menekan biaya produksi;

6. Mengusahakan pembangunan gudang/pengering untuk bawang

merah/cabe;

7. Mengarahkan pembentukan kelompok tani berbasis korporasi sehingga

dapat memutus rantai distribusi.

Produksi Komoditas Perkebunan

Gambar 3.8 Produksi tanaman tembakau

Gambar 3.8 menunjukkan bahwa produksi tembakau cenderung naik

tiap tahun. Penurunan produksi terjadi pada tahun 2016 karena harga

tembakau sempat anjlok di tahun 2015, sehingga luas tanam pada tahun

1169

1828

734

20902314,05

0

500

1000

1500

2000

2500

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Ton

Page 29: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

23

2016 menjadi berkurang. Berkurangnya luas tanam berdampak pada

menurunnya produksi. Selama 2 (dua) tahun terakhir harga komoditas

tembakau telah membaik dan menguntungkan sehingga petani tembakau

kembali bersemangat menanam. Sarana dan prasarana tembakau terus

diperbaiki khususnya untuk petani tembakau di 3 (tiga) kecamatan (Guntur,

Karangawen dan Mranggen) melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil

Tembakau (DBHCHT).

Tabel 3.8. Luas panen, produktivitas dan produksi tembakau tahun 2018

Berdasarkan tabel 3.8, produksi komoditas tembakau tahun 2018

mencapai 2.314,05 ton, luas panen 2.548 Ha dengan produktivitas 9,08

ku/ha. Produksi tembakau tercapai 79,74% dari target yang ditetapkan

karena petani masih trauma dengan kejadian anjloknya harga tembakau di

tahun 2015 sehingga lebih memilih mengusahakan komoditas lain yang

lebih rendah risikonya. Meskipun demikian, kualitas tembakau dari

Kabupaten Demak mampu bersaing dengan kabupaten penghasil

tembakau lainnya, terbukti dengan diraihnya Penghargaan Terbaik I

Festival Aroma Tembakau Tingkat Jawa Tengah Tahun 2018 kategori

rajangan kasar varietas cerupung atas nama Kelompok Tani Tlogo Sari

Desa Tlogorejo Kecamatan Karangawen.

Gambar 3.9 Tembakau varietas cerupung dan kegiatan bimbingan teknis peningkatan mutu hasil tembakau

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian

target peningkatan produksi tanaman perkebunan (tembakau):

No. KecamatanLuas Panen

(Ha)

Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

1 Guntur 248 12,54 310,92

2 Mranggen 490 8,93 437,58

3 Karangawen 1.810 8,65 1.565,56

2.548 9,08 2.314,05 Jumlah

Page 30: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

24

1. Masih adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT);

2. Tingginya fluktuasi harga tembakau;

3. Ancaman perubahan iklim;

4. Mutu/kecocokan antara bibit yang ditanam petani dengan permintaan

pabrikan masih dirasa kurang sesuai sehingga mempengaruhi

terserapnya produksi tembakau petani.

Adapun alternatif solusi untuk meningkatkan produksi dan

produktivitas perkebunan (tembakau) adalah melalui:

1. Optimasi lahan;

2. Perlu koordinasi dengan tiga elemen yaitu petani, pabrikan dan

pemerintah melalui Dinas sebagai penghubung sehingga hasil panen

petani tembakau bisa terserap dengan baik oleh pabrikan dan bisa

saling menguntungkan

3. Melakukan demplot-demplot dan pelatihan-pelatihan kepada petani

tembakau sehingga bisa meningkatkan kualitas tembakau.

Produksi Komoditas Peternakan

Gambar 3.10 Capaian populasi ternak besar dan ternak kecil

Gambar 3.10 menunjukkan bahwa pada tahun 2018 terjadi

penurunan populasi ternak besar dan ternak kecil. Jika ditelisik lebih lanjut,

penurunan populasi terjadi pada ternak kerbau dan ternak kambing,

sedangkan ternak sapi dan domba mengalami kenaikan. Beberapa tahun

terakhir, minat petani peternak telah bergeser dan lebih memilih

membudidayakan sapi dan domba. Hal ini disebabkan berkurangnya lahan

kubangan untuk kerbau dan lahan penggembalaan untuk kambing.

Padahal, permintaan pemotongan untuk kedua jenis ternak tersebut masih

7.051 7.919 8.115 8.634 8.289

117.059 118.659123.998 125.235

119.434

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

2014 2015 2016 2017 2018

Ternak Besar

Ternak Kecil

Page 31: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

25

sangat tinggi. Tingginya angka pemotongan tidak dibarengi dengan

penambahan ternak baru, sehingga jumlah populasi terus menurun.

Gambar 3.11 Capaian populasi unggas

Populasi unggas konsisten meningkat selama lima tahun terakhir.

Sumbangan terbesar berasal dari ternak ayam broiler. Hal ini disebabkan

oleh semakin mudahnya melakukan usaha kemitraan dengan perusahaan

peternakan. Peningkatan usaha peternakan unggas menyumbang capaian

kinerja sebanyak 220,4% di tahun 2018.

Tabel 3.9 Populasi ternak per kecamatan tahun 2018

Ternak Besar

(Sapi, Kerbau)

Ternak Kecil

(Kambing,

Domba)

Unggas

1 Demak 325 18.145 1.822.573

2 Wonosalam 557 20.963 943.422

3 Dempet 947 14.132 2.088.744

4 Bonang 144 1.776 1.118.053

5 Wedung 315 7.164 391.999

6 Mijen 99 3.100 3.512.355

7 Gajah 592 9.410 692.512

8 Karanganyar 1.088 3.767 1.632.489

9 Karangtengah 164 4.405 788.365

10 Guntur 1.059 8.129 1.114.305

11 Sayung 119 4.498 2.309.514

12 Karangawen 1.784 12.669 1.303.516

13 Mranggen 1.041 3.277 1.486.373

14 Kebonagung 55 7.999 936.428

8.289 119.434 20.140.648 JUMLAH

Populasi (Ekor)

No. Kecamatan

8.684.2859.477.155

11.788.444

15.042.209

20.140.648

0

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

25.000.000

2014 2015 2016 2017 2018

Unggas

Page 32: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

26

Tabel 3.10 Populasi ternak berdasarkan jenisnya tahun 2018

No. Komoditas Populasi (Ekor)

1. Ternak Besar 8.289

- Sapi 5.667

- Kerbau 2.622

2. Ternak Kecil 119.434

- Kambing 42.665

- Domba 76.769

3. Unggas 20.140.648

- Ayam pedaging 19.207.200

- Ayam kampung 565.244

- Itik 229.911

- Angsa + Entok 48.773

- Burung Puyuh 89.520

Gambar 3.12 Pemeriksaan hewan kurban dan pemberian bantuan sapi betina produktif

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian

indikator peningkatan populasi ternak antara lain :

1. Masih adanya penyakit ternak;

2. Masih adanya pemotongan sapi betina produktif;

3. Berkurangnya lahan kubangan dan areal penggembalaan;

Adapun alternatif solusi untuk mengatasi kendala tersebut adalah

melalui:

1. Mengoptimalkan iSIKHNAS (sistem informasi kesehatan hewan

nasional);

2. Mengembangkan usaha pembibitan ternak;

Page 33: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

27

3. Fasilitasi perbaikan perbibitan ternak;

4. Peningkatan jumlah pelayanan Inseminasi Buatan (IB);

5. Penerapan peraturan pemotongan sapi betina produktif;

6. Pemantauan lalu lintas ternak;

Capaian kinerja tahun 2018 pada sasaran strategis 1 apabila

dibandingkan dengan target jangka menengah sebagaimana yang tertuang

dalam RPJMD yaitu 99,43%. Pada akhir pelaksanaan Renstra diharapkan

kekurangan tersebut dapat tercapai. Beberapa faktor yang mendorong

pencapaian target ini diataranya adalah:

a. Penyediaan sarana dan prasarana pertanian tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan dengan memanfaatkan potensi lokal.

b. Pemanfatan teknologi dan mekanisasi pertanian;

c. Pengadaan benih unggul bersertifikat dan bersubsidi yang dibutuhkan

petani dalam budidaya pertanian;

d. Peningkatan populasi peternakan melalui Program Upaya Khusus Sapi

Indukan Wajib Bunting (SIWAB)

f. Optimalisasi Inseminasi Buatan (IB) dan pemeriksaan kebuntingan

(PKB) serta penanganan gangguan reproduksi ternak.

Rata-rata capaian sasaran 1 adalah 111,79% sehingga dapat

dinyatakan penggunaan anggaran telah efektif. Sumber daya keuangan

yang digunakan yang bersumber dari APBD Kabupaten adalah sebesar Rp.

12.893.406.832,- atau 97,57 % dari total pagu sebesar Rp.

13.214.696.724,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber

daya sebesar 14,22%.

Salah satu keberhasilan pencapaian sasaran 1 didukung

pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, kegiatannya meliputi :

1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2) Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

3) Penyediaan Jasa administrasi keuangan

4) Penyediaan alat tulis kantor

5) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

6) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

7) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

8) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Page 34: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

28

9) Penyediaan makanan dan minuman

10) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

11) Penyediaan jasa pegawai Non PNS

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, kegiatannya

adalah:

1) Pengadaan peralatan gedung kantor

2) Pemeliharaan rutin berkala Gedung kantor

3) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

4) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

5) Pemeliharaan rutin/berkala Mebelair

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, kegiatannya adalah:

1) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, kegiatannya

meliputi:

1) Pendidikan dan pelatihan formal

2) Sosialisasi peraturan perundang-undangan

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja Dan Keuangan, kegiatannya antara lain:

1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja

SKPD

2) Monitoring, evaluasi, supervisi dan sinkronisasi pembangunan

Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian

6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, dengan

kegiatan antara lain:

1) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

7.. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

1) Monitoring, evaluasi dan pelaporan

2) Evaluasi, penilaian dan penertiban ternak pemerintah

3) Optimalisasi penyelenggaraan kegiatan Rumah Potong Hewan

(RPH)

4) Pengembangan Budidaya Peternakan

5) Pemgembangan kawasan perbibitan

6) Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya sapi potong (DBHCHT)

7) Penguatan layanan usaha peternakan

8. Program Peningkatan Produksi Pertanian Tanaman Pangan Dan

Hortikultura, dengan kegiatan antara lain:

1) Laporan berkala statistik Pertanian

Page 35: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

29

2) Perencanaan dan Pengawasan peredaran pupuk dan pestisida

3) Peningkatan produksi komoditas pertanian unggulan berbasis lokal

4) Intensifikasi tanaman padi dan palawija di lahan percontohan

5) Pengembangan Tanaman Obat Keluarga (Toga)

6) Pengembangan Kultur jaringan (Kuljar) pisang

7) Rehabilitasi pengembangan lahan dan perlindungan tanaman

8) Penguatan Upaya Khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi,

jagung dan kedelai

9) Pelatihan pembuatan agensia hayati

10) Peningkatan kemampuan lembaga petani

11) Pelatihan dan bimbingan pengoperasian Alat Mesin Pertanian

(Alsintan)

12) Monitoring, evaluasi dan pelaporan

13) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan

tepat guna

14) Pembangunan jalan usaha tani (JUT) kelompok tani Sido Makmur

desa Karangsono, Mranggen

15) Pembangunan JUT Sedo Kidul Kec. Demak ke sawah Blok Gajah

desa Gajah Kec. Gajah

16) Pembangunan JUT Bedahan dk Kali Tekuk Desa Ngaluran Kec.

Karanganyar

17) Pembangunan JUT blok P.IV Desa Wonoketingal Kec. Karanganyar

18) Pembangunan JITUT blok Kudo Desa Ngaluran Kec. Karanganyar

19) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan

tepat guna (SILPA DAK)

9. Program Peningkatan Produksi Perkebunan, dengan kegiatan antara

lain:

1) Pengembangan tanaman kelapa

2) Penyediaan prasarana produksi perkebunan (DBHCHT)

3) Penyediaan sarana produksi perkebunan (DBHCHT)

4) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tembakau (DBHCHT)

5) Monitoring, evaluasi dan pelaporan

10. Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan, dengan kegiatan

antara lain:

1) Optimalisasi penyelenggaraan Kegiatan UPTD Pengolahan Hasil

Pertanian

Page 36: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

30

2) Promosi hasil produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan dan peternakan unggul daerah

3) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

11. Program Pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan ke non

pertanian pangan, kegiatannya adalah:

1) Pembinaan, pengawasan dan penertiban alih fungsi lahan pertanian

2) Penyusunan peta Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)

Selain dibiayai menggunakan dana APBD II, sasaran 1 juga

didukung pendanaan dari APBN sebesar Rp. 17.320.352.700,- atau

99,12% dari total pagu sebesar Rp. 17.473.538.000,- dengan program

antara lain:

1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman

Pangan (Dekonsentrasi), dengan kegiatan antara lain:

1) Pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi

2) Pengelolaan produksi tanaman serelia

3) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Tanaman

Pangan

4) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

2. Program Peningkatan Produksi Dan Nilai Tambah Hortikultura

(Dekonsentrasi)

1) Peningkatan Produksi Sayuran dan Tanaman Obat

2) Peningkatan Usaha Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada

Ditjen Hortikultura

3. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana

Pertanian (Dekonsentrasi)

1) Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian

2) Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alsintan

3) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Prasarana dan Sarana Pertanian

4) Fasilitasi Pupuk dan Pestisida

5) Fasilitasi Pembiayaan Pertanian

4. Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB)

1) Upaya Khusus Sapi Hidup Wajib Bunting

2) Ganggunan Reproduksi Ternak

Page 37: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

31

Dukungan dari APBD Provinsi sebesar Rp. 300.922.000,- yaitu

Program Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah,

dengan kegiatannya antara lain :

1) Pengentasan kemiskinan (Gulkin)

2) Bantuan Alat Fermentasi Pakan dan bantuan Ternak kambing

3) Vaksinasi AI

b. Sasaran 2 Meningkatnya ketersediaan, distribusi, penganeragaman

konsumsi dan keamanan pangan

Tabel 3.11 Pengukuran kinerja sasaran 2

Sasaran 2 memiliki empat indikator yaitu Skor PPH (Pola Pangan

Harapan), Ketersediaan Pangan Utama (Beras), Penguatan Cadangan

Pangan Daerah dan Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan

tercapai. Rata-rata capaian empat indikator tersebut adalah 102,05% dengan

tiga indikator di atas 100% (Tabel 3.11).

Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Gambar 3.13 Capaian Skor PPH (Pola Pangan Harapan)

1. Skor PPH (Pola Pangan

Harapan) (Skor)

92,23 88,50 95,96 95,14 95,88

2. Ketersediaan Pangan

Utama (Ton)

378.365 412.544 109,03 102,38 102,32

3. Penguatan Cadangan

Pangan Daerah (Ton)

7,50 7,67 102,20 107,58 51,10

4. Pengawasan dan

Pembinaan Keamanan

Pangan (%)

90,00 90,91 101,01 99,03 98,05

102,05 101,03 86,84

Realisasi%

Capaian

% Capaian

Tahun

sebelumnya

% Capaian

terhadap

Target Akhir

Renstra

(2021)

Rata-rata capaian sasaran 1.2

Meningkatnya

ketersediaan,

distribusi,

penganeragaman

konsumsi dan

keamanan pangan

Sasaran Startegis Indikator Kinerja Target

91,39

87,40

88,50

84,00

86,00

88,00

90,00

92,00

2016 2017 2018

Skor PPH

Page 38: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

32

Gambar 3.13 menunjukkan bahwa skor Pola Pangan Harapan tahun

2018 lebih tinggi daripada tahun 2017 tetapi masih lebih rendah dibanding

tahun 2016. Hal ini dikarenakan sejak tahun 2017 terjadi perubahan

penggunaan standar angka kecukupan energi (AKE) semula 2.000

kkal/kapita/hari menjadi 2.150 kkal/kapita/hari. Perbedaan standar ini

membuat grafik skor PPH terlihat menurun. Data konsumsi pangan secara

terperinci dapat dilihat pada tabel 3.12.

Tabel 3.12 Data konsumsi pangan menggunakan standar AKE 2.150

kkal/kapita/hari

No. Kelompok / Jenis

Pangan

Konsumsi Energi

(kkal/kapita/hari)

Skor Pola Pangan

Harapan (PPH)

2016 2017 2018 2016 2017 2018

1 Padi-padian 889,4 759,5 679,3 20,7 17,7 15,8

2 Umbi-umbian 105,0 86,3 99,9 2,4 2,0 2,3

3 Pangan Hewani 250,2 305,4 269,9 23,3 24,0 24,0

4 Minyak dan Lemak 57,7 37,1 159,0 1,3 0,9 3,7

5 Buah/ Biji Berminyak 22,1 16,9 46,7 0,5 0,4 1,0

6 Kacang-kacangan 205,9 212,1 209,7 10,0 10,0 10,0

7 Gula 86,3 109,4 70,3 2,0 2,5 1,6

8 Sayur dan Buah 114,0 161,8 137,6 26,5 30,0 30,0

9 Lain-lain 18,5 24,5 21,1 0 - 0,0

Total 1.749,1 1.713,1 1.693,6 86,8 87,4 88,5

Dari tabel 3.12 diketahui bahwa konsumsi energi masyarakat Demak

masih di bawah AKE dan menurun dari tahun ke tahun. Konsumsi energi

yang masih perlu ditingkatkan berasal dari kelompok karbohidrat (padi-

padian dan umbi-umbian) dan kelompok lemak (minyak dan buah

berminyak), sedangkan bahan pangan yang perlu dikurangi konsumsinya

berasal dari kacang-kacangan. Konsumsi energi dari kelompok karbohidrat

perlu ditambah dari bahan pangan non beras untuk mengurangi

ketergantungan satu jenis bahan pangan pokok.

Keberagaman konsumsi pangan masyarakat Demak semakin

membaik terbukti dari naiknya skor PPH. Kelompok pangan yang telah

sesuai PPH adalah kelompok sayur dan buah serta pangan hewani. Hal ini

menunjukkan bahwa program penganekaragaman konsumsi pangan mulai

berkembang.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian indikator

sasaran peningkatan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) antara lain:

Page 39: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

33

1. Perubahan standar angka kecukupan kalori/energi dalam penghitungan

PPH;

2. Belum memasyarakatnya konsep Pola Pangan Harapan dan konsumsi

pangan yang Bergizi, Beragam, Seimbang dan Aman (B2SA);

3. Keterbatasan SDM untuk survey dan olah data.

Alternatif solusi yang dapat dilakukan antara lain:

1. Meningkatkan kampanye dan sosialisasi konsumsi pangan yang

Bergizi, Beragam, Seimbang dan Aman (B2SA) serta peningkatan

optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan melalui pengembangan

kawasan rumah pangan lestari (KRPL);

2. Fasilitasi diklat dan pelatihan bagi petugas survey dan olah data.

Gambar 3.14 Sosialisasi B2SA dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Ketersediaan Pangan Utama

Gambar 3.15 Ketersediaan Pangan Utama/Beras (Ton)

Ketersediaan pangan utama diindikasikan dengan produksi beras

kabupaten. Produksi beras dipengaruhi oleh produksi padi dan teknologi

pascapanen. Ketersediaan beras Kabupaten Demak selalu surplus tiap

tahunnya (Tabel 3.13). Hal ini menjadikan Demak sebagai salah satu

kabupaten penyangga pangan Provinsi Jawa Tengah. Surplus juga terjadi

pada komoditas jagung, ubi jalar, kacang hijau, daging, cabai merah dan

356.203

388.304

361.558

379.254

412.544

320.000

340.000

360.000

380.000

400.000

420.000

2014 2015 2016 2017 2018

Beras

Page 40: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

34

bawang merah. Produksi bahan pangan lainnya seperti kedelai, kacang

tanah, ubi kayu, telur, susu dan cabai rawit, masih belum memenuhi

kebutuhan dalam kabupaten. Tahun 2018, Dinas Pertanian dan Pangan

berusaha menutup kekurangan kedelai dengan menggenjot produksi

hingga sepuluh kali lipat dari tahun 2017.

Tabel 3.13 Data Ketersediaan Pangan di Kabupaten Demak

No Komoditi Penyediaan (Ton) Surplus/Minus (Ton)

2017 2018 2017 2018

1. Padi 379.253,5 412.544 270.944 303.428

2. Jagung 181.891,1 142.521 180.997 141.609

3. Kedelai 230 2.975 -11.060 -8.432

4. Kacang Tanah 88,20 71 -24,3 -43

5. Kacang Hijau 34.115,2 34.790 33.890 34.562

6. Ubi Kayu 2.905,8 2.588 -4.434 -4.826

7. Ubi Jalar 722,5 2.437 -407 1.296

8. Daging 15.387 20.535 8.204 13.349

9. Telur 3503,4 3.467 -4.222 -4.290

10. Susu 1,3 1 -2.438 -2.194

11. Cabai Merah 3.537,2 4.443 244 1.112

12. Cabai Rawit 572,7 594 -3.550 -3.569

13. Bawang Merah 51.753,3 41.864 48.596 38.670

Peningkatan ketersediaan pangan utama didukung dengan kegiatan

kegiatan UPSUS PAJALE, peningkatan Luas Tambah Tanam, penggunaan

teknologi panen sehingga mengurangi susut hasil serta penanganan pasca

panen. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target

indikator ketersediaan pangan utama antara lain masih kurangnya produksi

bahan pangan utama strategis seperti kedelai dan telur.

Gambar 3.16 Kegiatan Desa Mandiri Pangan dan Rakor Kerawanan Pangan

Page 41: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

35

Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi kendala

tersebut adalah:

1. Meningkatkan produksi komoditas pangan utama;

2. Meningkatkan kemandirian pangan desa sehingga terwujud desa

berketahanan pangan;

3. Mengkoordinasikan upaya peningkatan produksi pangan dengan

Instansi terkait melalui Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan.

Penguatan Cadangan Pangan Daerah

Indikator ketiga pada sasaran 2 adalah penguatan cadangan pangan

daerah. Cadangan pangan merupakan komponen penting dalam

ketahanan pangan suatu daerah. Jika terjadi kesenjangan antara produksi

pangan dan kebutuhan masyarakat, maka cadangan pangan dapat dilepas.

Cadangan pangan terdiri dari cadangan pangan pemerintah dan cadangan

pangan masyarakat. Indikator yang menjadi pengukuran target sasaran 2

adalah cadangan pangan pemerintah.

Gambar 3.17 Penguatan Cadangan Pangan Daerah (Ton)

Cadangan pangan pemerintah merupakan persediaan pangan yang

dikuasai dan dikelola oleh Pemerintah Daerah. Hal ini merupakan amanat

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 65/permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/

Kota. Pengelolaan cadangan pangan pemerintah Kabupaten Demak diatur

dalam Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pengelolaan

Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Demak. Sampai 31 Desember

6,720

6,890

7,665

6,200

6,400

6,600

6,800

7,000

7,200

7,400

7,600

7,800

2016 2017 2018

Penguatan CadanganPangan

Page 42: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

36

2018, cadangan pangan pemerintah Kabupaten Demak tersedia 7.665 Kg.

sebagai Iron Stock.

Ketersediaan cadangan pangan yang dikelola pemerintah masih

sangat sedikit sehingga diperlukan kemandirian masyarakat untuk

mengatur dan mengelola cadangan pangannya. Apabila sewaktu-waktu

terjadi keadaan darurat yang menimbulkan kerawanan pangan, masyarakat

dapat dengan mandiri mengatasi keadaan tersebut. Upaya Dinas Pertanian

dan Pangan untuk menguatkan cadangan pangan adalah dengan

meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan cadangan

pangan serta meningkatkan fungsi kelembagaan cadangan pangan

masyarakat dalam penyediaan pangan secara optrimal dan berkelanjutan.

Di samping itu juga untuk mendorong peningkatan Penguatan Cadangan

Pangan Daerah dikembangkan kegiatan tunda jual komoditas pangan

utama oleh masyarakat sebagai antisipasi kerawanan pangan.

Tabel 3.14 Data Penguatan Cadangan Pangan

No Kegiatan 2017 2018 Keterangan

1. Jumlah Desa Mandiri Pangan 10 Desa 13 Desa

2. Jumlah Lumbung Pangan 13 Desa 18 Desa

3. Cadangan Pangan Daerah 6.885 kg 7.665 kg

Dari tabel 3.14 dapat dilihat data penguatan cadangan pangan di

Kabupaten Demak untuk kegiatan Desa Mandiri Pangan (DMP) pada tahun

2017 sebanyak 10 desa meningkat pada tahun 2018 menjadi 13 desa,

sedangkan kegiatan lumbung pangan meningkat yang semula pada tahun

2017 sebanyak 13 Desa menjadi 18 Desa di tahun 2018.

Gambar 3.18 Kegiatan Lumbung Pangan Masyarakat

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian indikator

Penguatan Cadangan Pangan Daerah yaitu belum meratanya

Page 43: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

37

kelembagaan lumbung pangan masyarakat di setiap desa. Adapun

alternatif solusi yang yang dilakukan untuk mencapai target pada tahun

selanjutnya adalah melalui:

1. Memberikan fasilitasi, pembinaan dan pengembangan Desa Mandiri

Pangan dan lumbung pangan di setiap desa.

2. Mengusulkan dan mengupayakan fasilitasi pembangunan Lumbung

Pangan Masyarakat Desa (LPMD) melalui pendanaan APBD Provinsi

maupun APBN.

Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan

Gambar 3.19 Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan (%)

Salah satu amanat Pemerintah Daerah lainnya dalam Undang-

Undang Pangan adalah melakukan pengawasan, menjamin terwujudnya

penyelenggaraan Keamanan Pangan di setiap rantai pangan secara

terpadu (ayat 1) dan membina dan mengawasi pelaksanaan penerapan

norma, standar, prosedur, dan kriteria keamanan pangan (ayat 5).

Berdasarkan Gambar 3.18 terlihat adanya peningkatan pengawasan dan

keamanan pangan di masyarakat. Dinas Pertanian dan Pangan

melaksanakan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan yang

bertujuan meningkatkan keamanan pangan segar sebagai jaminan

konsumen, serta tersertifikasinya dan pelabelan pangan sehingga

keamanan pangan konsumen lebih terjamin. Kegiatan tersebut pada tahun

2018 berupa sosialisasi keamanan pangan di 14 kecamatan di Kabupaten

Demak (Kelompok Produsen pangan Segar dan Kelompok Pengolah

Pangan), terlaksananya pemantauan pangan segar di pasar Bintoro dan

pasar Buyaran, serta terlaksananya uji jasa Laboratorium untuk komoditas

Belimbing di Desa Tempuran dan Bawang Merah di Desa Mulyorejo

88,23

90,91

86,00

87,00

88,00

89,00

90,00

91,00

92,00

2016 2017 2018

Pengawasan danPembinaan KeamananPangan

Page 44: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

38

Kecamatan Demak. Hasil pengujian sampel pangan segar di pasar yaitu

90,91 % sampel aman dikonsumsi.

Kegiatan pengawasan pangan selain melibatkan OPD terkait juga

bekerjasama dengan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah

(OKKPD) Provinsi Jawa Tengah. Melalui kerja sama tersebut diharapkan

terwujud jaminan mutu dan keamanan pangan yang beredar di Kabupaten

Demak. Kelompok Sido Lancar Kelurahan Betokan yang mewakili

Kabupaten Demak dalam Festival Pangan Bermutu dan Aman Konsumsi

Tahun 2018 meraih Juara Harapan I Kategori PRIMA 3 Tingkat Provinsi

Jawa Tengah (Gambar 3.20).

Gambar 3.20 Penerimaan penghargaan dalam Festival Pangan Bermutu dan Aman Konsumsi Tingkat Jawa Tengah

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian indikator

pengawasan dan pembinaan keamanan pangan antara lain:

1. Terbatasnya SDM dalam penanganan pangan;

2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat (produsen/petani/pedagang/

konsumen) tentang keamanan pangan;

3. Kurangnya monitoring yang terintegrasi antara instansi yang

berwenang;

4. Belum tersedianya laboratorium pengujian mutu dan keamanan pangan.

Alternatif solusi yang dilakukan untuk mencapai target pada tahun

selanjutnya adalah melalui:

1. Penguatan kelembagaan keamanan pangan segar termasuk penguatan

SDM;

2. Pengawasan keamanan pangan segar, termasuk pengambilan sample

keamanan pangan segar;

Page 45: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

39

3. Promosi dan sosialisasi keamanan pangan segar;

4. Penguatan koordinasi lintas sektor, baik instansi Pemerintah Daerah

maupun vertikal yang terkait dalam penanganan keamanan pangan

dengan membentuk tim koordinasi jejaring keamanan pangan daerah;

5. Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam rangka penanganan

mutu dan keamanan pangan baik dari segi aturan maupun sarana

pendukung seperti pembagunan sarana prasarana untuk laboratorium. .

Capaian kinerja tahun 2018 pada sasaran strategis 2 bila

dibandingkan dengan target jangka menengah sebagaimana yang tertuang

dalam RPJMD tercapai 86,84%. Agar pada akhir pelaksanaan Renstra

kekurangan tersebut dapat tercapai, maka perlu memperhatikan beberapa

faktor berikut:

a. Pelaksanaan kegiatan UPSUS PAJALE (Upaya Khusus Peningkatan

Prodksi Padi, Jagung, Kedelai) yang berkorelasi dengan peningkatan

produksi pangan utama sehingga otomatis mempengaruhi peningkatan

ketersediaan pangan utama,

b. Sinergi antara program Pemerintah Kabupaten Demak dengan

Pemerintah Pusat melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa

Tengah dalam mendukung Pengembangan sistem distribusi dan

stabilitas harga pangan serta pengembangan penganekaragaman

konsumsi dan keamanan pangan.

Penggunaan sumber daya keuangan untuk mencapai sasaran 1.2

telah efektif, terbukti dari rata-rata pencapaian indikator sasaran 2

sebanyak 102,05%. Sumber daya keuangan dari APBD Kabupaten

sebesar Rp. 8.888.000.000,- digunakan sebesar Rp. 8.708.591.018,- atau

97,98 %, sehingga terdapat efisiensi sebanyak 4,07% dari Pagu yang

ditentukan.

Keberhasilan pencapaian sasaran 2 diperoleh karena terlaksananya

program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan, dengan

kegiatan antara lain:

1) Penanganan daerah rawan pangan

2) Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan

3) Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan

4) Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok Masyarakat

Page 46: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

40

5) Pengembangan cadangan pangan daerah

6) Pengembangan desa mandiri pangan

7) Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat

8) Pengembangan Model Distribusi Pangan Yang Efisien

9) Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

10) Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif

11) Rakor Dewan Ketahanan Pangan

2. Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan kegiatannya antara lain :

1) Pelatihan petani dan pelaku agribisnis

2) Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis

3) Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani

4) Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfaatn dan Produktifitas lahan tidur

5) Pendampingan program dan rencana kerja penyuluh pertanian

3.. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/

Perkebunan, dengan kegiatan antara lain :

1) Fasilitasi kerjasama regional/nasional/ internasional penyediaan

hasil produksi pertanian/perkebunan komplementer

2) Promosi atas hasil produksi pertanian/ perkebunan unggul daerah.

4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan,

dengan kegiatan antara lain:

1) Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian/perkebunan tepat

guna

2) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan

tepat guna

3) Penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna

4) Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern

bercocok tanam

5) Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) sawah blok lawan kadam Ds.

Jatisono Kecamatan Gajah

6) Pembangunan JUT sawah Bondo Desa Gajah Kec. Gajah

7) Pembangunan JUT blok Surip Desa Gedang Alas Kec. Gajah

8) Pembangunan JUT blok Kalimati Wetan Desa Gedangalas Kec.

Gajah

9) Pembangunan JUT blok Balong Wetan Desa Wonoketingal Kec.

Karanganyar

10) Pembangunan JUT blok Ketoan Desa Jatirejo Kec. Karanganyar

11) Pembangunan JUT blok Dowo Desa Ngaluran Kec. Karanganyar

Page 47: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

41

12) Pembangunan Jalan Usaha Tani antar Desa Surodadi Muteran

Dedungori Kec. Gajah

13) Betonisasi Jalan Pertanian Blok Jemblon Barat Desa Bakung, Mijen

14) Pembangunan JUT dukuh Sayung Wetan Desa Sayung Kec.

Sayung

15) Pembangunan JUT dukuh Bakalan menuju Bogosari Kec. Guntur

16) Pembangunan JUT Mijen Barat Desa Mijen Kec. Kebonagung

17) Pembangunan JUT Sawah Blok Sahdowo Desa Jetak Kec. Wedung

18) Pembangunan Jalan Usaha Tani Desa Jungpasir Kec. Wedung

19) Pembangunan Betonisasi jl usaha tani rt 3 rw 1 desa bango

kec. Demak

20) Pembangunan JITUT Blok Kulon Desa Ngegot Kec. Mijen

21) Pembangunan JUT Blok sawah Kapas Desa Buko Kec. Wedung

22) Pembangunan JUT blok sawah domas Desa Buko Kec. Wedung

23) Pembangunan JUT Blok Tetepan Kelompok Tani Sido Leksono IV

Desa Wonoketingal Kec.Karanganyar

24) Pembangunan JUT Blok Klampis Kelompok Rukun Makaryo Desa

Geneng Kec. Mijen

25) Bantuan combine harvester kelompok tani sri lestari desa wilalung

kec.gajah

26) Bantuan combine harvester kelompok tani sari mukti desa guntur

kec.guntur

27( Pembangunan Jalan Usaha Tani Blok Segogo-Glendong Kelompok

Tani Sido Makmur Desa Berahan Wetan Kec. Wedung

28) Betonisasi Menuju Sawah Lor Kanal (Lanjutan) Desa Ngaluran Kec.

Karanganyar

29) Betonisasi jalan sawah sekeci Desa Berahan Wetan Kecamatan

Wedung

30) Pembangunan JUT Dukuh Bakalan ke Selatan Kelompok Tani

Pangudi Luhur Desa Ngelowetan Kec. Mijen

31) Pembangunan Jalan Usaha Tani Desa Tanjunganyar Kec. Gajah

32) JUT Blok Sawah Pedet dukuh Sadan Berahan Wetan Kec Wedung

33) Pembangunan JUT sawah blok Pogog Piringan Makmur Desa

Kenduren Kec. Wedung

34) Bantuan alat pemotong padi combine harvester kpd kelompok tani

Dadi Mulyo Ds.Dempet Kec.Dempet

Page 48: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

42

5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan

antara lain:

1) Penyuluhan peningkatan produksi pertanian

6. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan,

dengan kegiatan antara lain:

1) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian

2) Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian/perkebunan

Dukungan anggaran juga diperoleh dari APBN sebesar Rp.

1.218.160.000,- atau 99,34 % dari total pagu sebesar Rp. 1.226.210.000,-

melalui program:

1. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

(Dekonsentrasi), dengan kegiatan antara lain:

1) Pengembangan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan

2) Pengembangan penganekaragaman konsumsi dan keamanan

pangan

3) Dukungan manajemen dan teknis lainnya Badan Ketahanan Pangan

B. Realisasi Anggaran

Pelaksanaan program-program Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Demak tahun 2018 didukung anggaran sebesar Rp.

41.103.366.724,- Angaran tersebut bersumber dari APBD Kabupaten

sebesar Rp. 32.317.130.724,-; APBN sebesar Rp. 18.699.748.000,-; serta

APBD Provinsi sebesar Rp. 300.922.000,-. Komposisi dana APBD

Kabupaten Demak terdiri dari :

1. Belanja Tidak Langsung Rp.10.214.434.000,-

2. Belanja Langsung sebesar Rp. 22.102.696.724,-

- Belanja Pegawai, sebesar Rp. 923.605.000 ,-

- Belanja Barang dan Jasa, sebesar Rp 19.559.405.724 ,-

- Belanja Modal sebesar Rp 619.686.000 ,-

Komposisi penggunaan anggaran berdasarkan sasaran dan program

ditampilkan pada Tabel 3.15.

Page 49: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

43

Tabel 3.15 Penggunaan anggaran berdasarkan sasaran dan program

Sasaran Program Anggaran Realisasi %

Realisasi

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1.253.571.000 1.140.712.745 91,00

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

489.646.000 473.650.183 96,73

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

72.300.000 63.351.750 87,62

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

310.000.000 306.355.000 98,82

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

35.000.000 34.844.000 99,55

Meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan

Program Peningkatan Produksi Pertanian tanaman pangan dan hortikultura

7.613.827.724 7.535.727.021 98,97

Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan

381.400.000 359.623.293 94,29

Program Pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan ke non pertanian pangan

275.000.000 270.100.000 98,22

Program Peningkatan Produksi Perkebunan

1.351.000.000 1.322.250.000 97,87

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

80.000.000 80.000.000 100,00

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

1.352.952.000 1.306.792.840 96,59

Jumah (APBD Kab) 13.214.696.724 12.893.406.832 97,57

Program Peningkatan Produksi , Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan (Dekonsentrasi)

8.682.878.000 8.620.350.400 99,28

Program Peningkatan Produksi Dan Nilai Tambah Hortikultura (Dekonsentrasi)

5.525.000.000 5.422.219.500 98,14

Page 50: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

44

Sasaran Program Anggaran Realisasi %

Realisasi

Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (Dekonsentrasi)

3.058.470.000 3.018.470.000 98,69

Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB)

207.190.000 196.480.000 94,83

Program dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah (APBD Provinsi)

300.922.000 300.922.000 100,00

Jumlah (APBN + APBD Prov)

17.774.460.000 17.621.274.700 99,14

Meningkatnya ketersediaan, distribusi, penganeragaman konsumsi dan keamanan pangan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

527.000.000 518.078.080 98,31

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

396.000.000 392.955.000 99,23

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

125.000.000 124.397.238 99,52

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

7.720.000.000 7.553.161.000 97,84

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

20.000.000 20.000.000 100,00

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan

100.000.000 99.999.700 100,00

Jumah (APBD Kab) 8.888.000.000 8.708.591.018 97,98

Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat (APBN-Dekonsentrasi)

1.226.210.000 1.218.160.000 99,34

Jumah (APBN) 1.226.210.000 1.218.160.000 99,34

Jumlah Total (APBD Kab) 22.102.696.724 21.601.997.850 97,73

Jumlah Total (APBN + APBD Prov) 19.000.670.000 18.839.434.700 99,15

Jumlah Total (APBD Kab, APBN, APBD Prov) 41.103.366.724 40.441.432.550 98,39

Dilihat dari sisi penyerapan anggaran belanja langsung APBD

Kabupaten Demak, Tahun 2018 terdapat sisa sebesar Rp. 500.698.874,-

atau 2,27% sedangkan pada Tahun 2017 terdapat sisa sebesar Rp.

Page 51: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

45

832.810.950,- atau 4,58%. Hal ini menunjukkan bahwa penyerapan

anggaran belanja tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 2,31%

dibandingkan tahun sebelumnya. Program yang penyerapannya di bawah

90% adalah Program Peningkatan Disiplin Aparatur (Sumber Dana APBD

Kabupaten) dengan penyerapan anggaran 87,62% dikarenakan kegiatan

penyediaan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

mengalami realisasi kontrak oleh pihak ke-3 di bawah pagu yang

ditetapkan.

C. Kinerja Lain-lain

Pada tahun 2018, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak

mempunyai tugas tambahan menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD)

dengan target sebanyak Rp. 773.850.000,-. Realisasi pendapatan tahun 2018

sebesar Rp. 639.821.910,- atau tercapai sebesar 82,68 % . Rincian target dan

realisasi pendapatan dapat dilihat pada Tabel 3.16.

Tabel 3.16 Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2018

No Jenis

Pendapatan

Target

(Rp)

Realisasi

(Rp) selisih %

1 Pelayanan Rumah Potong Hewan

31.000.000 32.160.000 + 1.160.000 102,10

2 Pendapatan bagi hasil dari BBP

336.000.000 336.041.550 + 41.550 100,01

3 Pendapatan LDM Dempet

379.050.000 244.170.360 - 134.879.640 64,42

4 Pendapatan Hasil Lahan BPP (BIPP)

27.300.000 27.450.000 + 150.000 100,55

Jumlah 773.850.000 639.821.910 -134.028.090 82,68

Capaian Tahun 2017 737.000.000 700.456.500 - 36.543.500 95,04

Selisih

- 60.634.590

Pada tahun 2018 terjadi penurunan realisasi capaian pendapatan

sebesar Rp. 60.634.590,- dibandingkan tahun 2017. Sumber terbesar

penurunan realisasi tersebut berasal dari LDM Dempet yang hanya mampu

mencapai 64,42% dari target pendapatan. Faktor yang mempengaruhi

penurunan realisasi pendapatan LDM Dempet yaitu:

Page 52: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

46

a) Masa panen cenderung semakin cepat dengan adanya combine

harvester sedangkan kapasitas mesin giling rendah, sehingga LDM

sering kehabisan stok gabah;

b) Gabah yang diperoleh di luar musim panen harganya lebih mahal;

c) Meningkatnya harga BBM non subsidi,

d) Terbatasnya kapasitas giling dan mesin sudah tua.

Meskipun demikian, terjadi peningkatan kesadaran dan ketaatan

pembayar retribusi daerah dan peningkatan pengendalian dan pengawasan

dalam pemungutan PAD.

Page 53: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

47

BAB IV

P E N U T U P

A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Pertanian dan Pangan

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak sebagai OPD teknis

yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan

melaksanakan urusan pemerintah di bidang pertanian mempunyai fungsi

untuk memberikan pelayanan di bidang pertanian pada masyarakat. Agar

pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka

diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara efektif dan

efisien mungkin.

Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut di atas,

maka dapat dikatakan bahwa Dinas Pertanian dan Pangan dalam

melaksanakan tugasnya dapat dikatakan berhasil dengan kategori Baik,

karena dari 15 indikator kinerja, 8 diantaranya melebihi target.

a. Hasil Pengukuran Pencapian Sasaran (PPS) dicapai 107,01%, dengan

rincian sebagai berikut :

- Sasaran 1 Meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian,

perkebunan dan peternakan 111,97%;

- Sasaran 2 Meningkatnya ketersediaan, distribusi, penganekaragaman

konsumsi dan keamanan pangan 102,05%.

b. Pendapatan kurang dari target yang telah ditetapkan yaitu sebanyak

Rp. 639.821.910,- dari yang ditetapkan sebanyak Rp. 773.850.000,-

(82,68%)

c. Dengan rata-rata PPS di atas 100%, Dinas Pertanian dan Pangan

menggunakan dana sebesar Rp.40.441.432.550,- atau 98,39% dari pagu

yang ditetapkan sebesar (Rp. 41.103.366.724,-) Hal ini berarti terjadi

efisiensi sebesar Rp.661.934.174,- (1,61%).

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang

Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas Pertanian

di masa mendatang antara lain :

1. Optimasi lahan;

2. Regulasi tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;

3. Peningkatan infrastruktur pertanian (JUT, JITUT, embung, dam parit,

long storage, dsb)

4. Mekanisasi di bidang pertanian;

5. Memasyarakatkan pengendalian hama terpadu melalui Sekolah Lapang

Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), Sekolah Lapang Pengelolaan

Page 54: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan

48

Tanaman Terpadu (SLPTT), pembuatan RUBUHA (Rumah Burung

Hantu) dan pencegahan serta pemberantasan penyakit hewan;

6. Memasyarakatkan penggunaan pupuk organik dan pestisida yang

bijaksana;

7. Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga untuk mengangkat posisi tawar

petani;

8. Memasyarakatkan teknologi pasca panen;

9. Pengaturan kawasan pertanian;

10. Pengembangan teknologi budidaya dan pakan ternak;

11. Penanganan dan penanggulangan penyebaran penyakit hewan menular

12. Pemberian bantuan pasca bencana untuk penanganan rawan pangan

transien dan pemberdayaan masyarakat untuk penanganan rawan

pangan kronis;

13. Pembentukan lumbung masyarakat melalui program pemerintah maupun

swadaya;

14. Memperbaiki jaringan distribusi dengan memotong rantai pasokan

melalui pemberdayaan gapoktan dan kelompok tani berbasis korporasi;

15. Pelatihan pengolahan pangan alternatif berbasis sumber daya lokal serta

pemberdayaan pekarangan masyarakat untuk penganekaragaman

konsumsi pangan;

16. Sosialisasi tentang pentingnya mengikuti program PRIMA 3, registrasi

PSAT (Pangan Segar Asal Tumbuhan) untuk keamanan pangan produk,

peningkatan nilai tambah serta pemasaran yang lebih luas.

Demikian laporan akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah Tahun

2018 untuk Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, semoga dapat

menjadi bahan pertimbangan/evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan dan

pencapaian target kinerja yang akan datang

Demak, Januari 2019

KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN DEMAK

Ir. WIBOWO, MM Pembina Utama Muda

NIP.19610412 198608 1 001

Page 55: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Page 56: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Page 57: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Page 58: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Page 59: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Page 60: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Page 61: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Page 62: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Page 63: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Page 64: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Page 65: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Page 66: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Page 67: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Page 68: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN …dinpertanpangan.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2020/07/2.-LKJiP-2018.pdfTujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan