laporan proker kesling
Post on 05-Aug-2015
158 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan ialah kombinasi antara kondisi fisik yag mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral serta
flora dan dauna yang tumbuh ditas tanah maupun didalam lautan dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkunga fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen
biotik dan abiotik. Komponen abiotik adalah segala yang tiak bernyawa
seprti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Seangkan
komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,
hewan, manusia dan mikro organisme. Ilmu yang mempelajari lingkungan
adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari
ilmu biologi.
Masalah lingkungan merupakan hal yang cukup penting bagi
kehidupan makhluk hidup. Karena pada hakikatnya makhluk hidup tidak
dapat terpisahkan oleh lingkungan. Lingkungan merupakan salah faktor
yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku
individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis,
termasuk didalamnya yaitu belajar. Terhadap faktor lingkungan ini
adapula yang menyebutnya sebagai empirik yang berarti pengalaman,
karena dengan lingkungan itu individu mulai mengalami dan mengecap
alam sekitarnya. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari
pengaruh lingkungan itu karena lingkungan itu senantiasa tersedia
disekitarnya.
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis
besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokan menjadi pencemaran
air, tanah dan udara.
Permasalahan lingkungan juga terjadi di Desa Jayamakmur Kec.
Jayakerta, baik itu pencemaran air, tanah dan udara. Pemakaian saluran
1
irigasi sebagai tempat mencuci, pengunaan pupuk kimia, sampah yang
belum diolah dan banyaknya lahan tidur yang belum termanfaatkan
menjadi sorotan utama permasalahan lingkungan yang ada di desa
jayamakmur.
B. PERMASALAHAN
a Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan lingkungan yang ada di desa
Jayamakmur, maka batasan masalah lingkungan adalah:
1 Pekarangan yang Belum Termanfaatkan.
2 Lahan Tidur
3 Penggunaan Pupuk Kimia.
4 Sampah Organik yang belum termanfatkan.
C. TUJUAN
1 Masyarakat mampu membudidayakan berbagai macam tanaman
holtikultur dan Toga, sehingga terciptanya masyarakat yang lebih
sehat dan sejahtera.
2 Mengedukasi warga terutama anak-anak mengenai pentingnya
penanaman pohon
3 Mengedukasi warga tentang pemanfaatan sampah organik skala
rumah tangga agar tercipta suatu sistem pertanian yang
berkelanjutan.
D. TARGET YANG INGIN DICAPAI
DESEMBER “Desa Sehat, Masyarakat Bersih dan Lingkungan Berdaun”
2
E. LANDASAN
Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut Lingkungan hidup.
Misalnya dalam undang-undang no. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup, definisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup termasuk manusia
dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan
kesehjahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Secara kelembagaan di
Indonesia, instansi yang mengatur msalah lingkunag hidp adlah
kementerian hidup (dulu : menteri nagara kependudukan dan lingkungan
hidup) dan didaerah atau provinsi adalah bapedal.
F. SISTEMATIKA LAPORAN
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PERMASALAHAN
C. TUJUAN
D. TARGET YANG INGIN DICAPAI
E. LANDASAN
F. SISTMATIKA LAPORAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KNM TEMATIK BIDANG
PENDIDIKAN
A. GAMBARAN GEOGRAFI
B. GAMBARAN SOSIAL, BUDAYA, DAN KONOMI
C. POTENSI-POTENSI YANG MENONJOL
BAB III HASIL-HASIL KNM TEMATIK BIDANG KESEHATAN
DAN LINGKUNGAN
A. PROGRAM-PROGRAM KNM YANG DIJALANKAN
B. HASIL KNM TEMATIK TIAP BIDANG TEMA KKN
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
B. REKOMENDASI
3
BAB III
GAMBARAN UMUM DESA JAYAMAKMUR
KECAMATAN JAYAKERTA
4
BAB IV
HASIL KNM TEMATIK BIDANG LINGKUNGAN
A. Program Kerja KNM Tematik Desa Jayamakmur Bidang Lingkungan.
1 Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Desa Jayamakmur kecamatan Jayakerta mempunyai lahan yang
cukup luas yaitu 4,9 km2 dengan jumlah penduduk 5490 jiwa, lahan
dengan kepadatan 1120 jiwa/km2 dengan luasan daerah yang cukup
luas banyak lahan-lahan pekarangan yang belum termanfaatkan.
Tanpa banyak disadari bahwa lahan pekarangan bila dikelola
secara optimal dan terencana dapat memberikan manfaat yang sangat
besar bagi menunjang kebutuhan gizi keluarga disamping sekaligus
untuk keindahan (estetika). Desa Jayamakmur juga mempunyai
potensi dalam pengembangan UKM di bidang obat tradisional
indonesia (jamu). Lahan pekarangan dapat dikembangkan sebagai
apotik hidup dengan menanami tanaman obat keluarga (TOGA) yang
dapat menunjang potensi UKM di desa Jayamakmur sehingga mampu
meningkatkan taraf hidup masyarakat Jayamakmur dengan menjual
bahan baku yang dibutuhkan serta perkembangan UKM tersebut.
Selain itu, lahan pekarangan juga dapat meningkatkan gizi hidup
dengan menanam berbagai buah-buahan dan sayuran serta budidaya
lele bila tersedia lahan yang cukup luas. Dalam mengelola lahan
pekarangan sebaiknya kita menyusun suatu perencanaan penataan
lahan pekarangan sehingga areal lahan yang akan dikelola dapat
dimanfaatkan secara optimal dan produktif secara berkelanjutan.
Maka dari itu pemanfaatan lahan pekarangan sangat ideal untuk
pengembangan masyarakat di desa Jayamakmur.
Program yang akan dijalankan:
a Pembuatan Prototype Lahan Pekarangan
b Penyuluhan mengenai Peemanfaatan Lahan Pekarangan
5
Lahan percontohan yang telah dibuat sebelumnya dapat menjadi acuan
bagi warga untuk menanam tanaman TOGA maupun buah di lahan
pekarangannya masing-masing.
a. Luas Pekarangan Dibagi Menjadi :
Pekarangan Sempit < 120 m2
11 m
6
10 m
rumah
Pekarangan Sedang 120 – 400 m2
25 m
Pekarangan Luas 400 – 1000 m2
20 m
7
10 m
rumah
25 m
rumah
10 m
11 m
utara
timur
selatan
barat jalan
Keterangan: Kangkung Pepaya Temulawak Kunyit Putih Jahe Merah
b. Design Prototype Setiap Jenis Luasan Pekarangan
*Luas lahan pekarangan sempit >120 m2
8
* Lahan Sedang 120 – 400 m2
9
Keterangan:
Kunyit PutihJahe MerahTemulawak
* Jeruk NipisKolamPepaya
timur
j
alan
utara
selatan
barat* * * * * * * *
Keterangan: Sirsak Cabai KetimunKangkung Kunyit Putih sirih wangi Jahe Merah Kolam Ikan
jalan selatan
utara
timurbarat
15m
25m
* Lahan Luas 400 – 1000 m2
10
2 Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik Cair
Sampah telah menjadi permasalahan sejak lama. Tidak
banyak yang menyadari bahwa kian hari kian sulit untuk
membuang sampah. Sampah adalah material sisa dari aktivitas
manusia yang tidak memiliki keterpakaian, karenanya harus
dikelola. Ketika sampah tanpa pengelolaan secara baik dan benar,
kerugian akan dirasakan karena timbulnya banjir, meningkatnya
pemanasan iklim, menurunnya kandungan organik kebun dan
pertanian, sanitasi lingkungan makin buruk dan ancaman
meningkatnya berbagai penyakit.
Dengan dikelola, sampah akan menjadi berkah, dan
sebaliknya, tanpa itu, sampah akan menimbulkan banyak masalah.
Sampah yang bisa membusuk dan tempat bersarangnya
kuman dan binatang adalah sampah organik. Maka dari itu
diperlukan satu sistem pengolahan untuk sampah organik ini. Salah
satu cara untuk memanfaatkan sampah organik adalah dengan
membuat pupuk organik cair (POC).
Banyaknya sampah organik yang belum terolah di desa
jayamakmur sangat potensial untuk dijadikan bahan dasar Pupuk
Organik Cair.
1) Manfaat Pupuk Organik
Pupuk organik memperbaiki struktur tanah dengan
meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan
meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan
kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat
bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan pupuk
organik. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk
menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga d
iketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan
penyakit.
11
Tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik juga
cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang
dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan
disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.
Pupuk organik memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari
beberapa aspek:
a. Aspek Ekonomi :
Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan
limbah
Mengurangi volume/ukuran limbah
Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan
asalnya
b. Aspek Lingkungan :
Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang
membusuk akibat bakteri metanogen di tempat
pembuangan sampah
Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
c. Aspek bagi tanah/tanaman:
Meningkatkan kesuburan tanah
Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan
jumlah panen)
Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
12
3 Penghijauan (Trees for Life)
Di tengah-tengah pemanasan global, pepohonan patut
dilestarikan. Pohon sebagai penyedia oksigen, penyerap air dan
penyerap zat polutan sangat perlu untuk dilestarikan. Edukasi
terhadap warga terutama anak-anak mengenai penanaman pohon
(penghijauan) sangat penting dalam membangun kesadaran dan
kepedulian terhadap lingkungan.
Maka dari itu, perlu diadakan suatu program penanaman
yang dapat mengedukasi warga terutama anak-anak mengenai
pentingnya penanaman pohon (penghijauan).
Penghijauan adalah segala daya untuk
memulihkan ,memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar
dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai
pengatur tata air dan atau pelindung lingkungan. Dalam proses
fotosintesa tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan
C6H12O6 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan oleh makhluk
hidup. Oleh karena itu,peranan tanaman hijau sangat dibutuhkan
untuk menjaring CO2 dan melepaskan O2 kembali ke udara, pada
proses ini tumbuhan hijau mempunyai fungsi untuk kebutuhan
makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan.
13
B. HASIL KNM TEMATIK BIDANG LINGKUNGAN
1 Pemanfaatan Lahan Pekarangan
a Pembuatan Prototype Lahan Pekarangan
Lahan Percontohan sebelum diolah
Lahan Percontohan setelah diolah
b
14
Percontohan (Pembuatan prototype) dilakukan di pekarangan
posko KNM Universitas Singaperbangsa di desa jayamakmur
dengan menanam tanaman obat keluarga (TOGA) dan holtikultur
yang akan di garap dilahan pekarangan seluas 375 m2 (pekarangan
luas) dipersiapkan sebelum penyuluhan yang dibantu warga desa
jaya makmur kec. JayaKerta.
2 Penyuluhan
1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksana : TIM KNM Jayamakmur
Penanggung Jawab : Winda Rianti
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 12 Juli 2012
Waktu : 09.00 sd 13.00
Sasaran : Kelompok Wanita Tani
Tempat : Balai desa Jayamakmur kec. Jayakerta kab.
Karawang
Tujuan : warga khusunya KWT mampu membudidayakan
berbagai macam tanaman holtikultur dan Toga,
sehingga terciptanya masyarakat yang lebih
sehat dan sejahtera
2. Pelaksanaan
1. Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan dengan tema “Optimalisasi Lahan
Pekarangan dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”
di hadiri oleh 30 peserta dari 4 KWT (KWT Sekarwangi, KWT
Melati, KWT Melati II, dan KWT Mawar) yang berada di dua desa
yaitu desa jayamakmur dan makmur jaya. Undangan yang hadir
dalam penyuluhan lahan pekarangan dengan tema “Optimalisasi
15
Lahan Pekarangan dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat” adalah Camat Jayaketa, Sekertaris Camat Jayakerta,
Sekertaris Desa Jayamakmur, Dosen Pembimbing Lapangan
Kecamatan Jayakerta KNM 2012, Kepala BP3K kecamatan
Jayakerta serta kepala UPTD dinas pertanian kecamatan jayakerta.
Materi disampaikan oleh Kepala BP3K kecamatan Jayakerta,
Bpk Rahmat mengenai pemanfaatan lahan pekarangan.
2 Kunjunagn Ke Lahan Percontohan
Lahan percontohan berlokasi di pekarangan posko KNM
Universitas Singaperbangsa di desa jayamakmur dengan menanam
tanaman obat keluarga (TOGA) dan holtikultur yang akan di garap
dilahan pekarangan seluas 375 m2 (pekarangan luas) dipersiapkan
sebelum penyuluhan yang dibantu warga desa jaya makmur kec.
JayaKerta. Setelah penyuluhan selesai dilakukan kunjungan
lapangan dengan penanaman bibit kunyit di lahan percontohan.
Semua undangan dan peserta melakukan penanaman bibit secara
serentak.
Lahan percontohan yang telah dibuat sebelumnya dapat
menjadi acuan bagi warga untuk menanam tanaman TOGA
maupun buah di lahan pekarangannya masing-masing.
2 Pembuatan Pupuk Organik Cair
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksana : TIM KNM Jayamakmur
Penanggung Jawab : Winda Rianti
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal Pembuatan POC : 19 Juni-18 Juli 2012
Waktu Penyuluhan : 12 JULI 2012
Sasaran : Kelompok Wanita Tani
Tempat : Lahan Percontohan
16
Tujuan : Pemanfaatan Limbah organik
untuk menunjang sistem
pertanian yang berkelanjutan
Cara Pembuatan POC:
1. Pupuk Organik Cair
Bahan baku organik yang digunakan untuk pupuk organik
cair biasanya merupakan sampah organik basah seperti sisa
makanan dan ditambahkan sampah organik kering seperti
potongan daun, kertas dan lain-lain.
Pembuatan pupuk organik cair juga memerlukan alat
komposter rumah tangga yaitu tempat pembuatan pupuk cair
yang berupa tong besar disertai keran pada ujung bawah tong
serta mempunyai saringan dalam komposter tersebut.
Komposter rumah tangga dapat dibuat dengan cara sederhana.
Langkah-langkah pembuatan Komposter Rumah Tangga :
a. Sediakan tong beserta tutupnya, keran, kayu/pipa paralon, serta
ban luar bekas.
b. Keran di pasang di ujung paling bawah tong.
c. Pembuatan saringan dalam tong dapat dibuat dari tutup tong
yang telah ada, lubangi tutup tong mengunakan bor atau alat
lainnya. Ban luar bekas digunakan untuk melapisi pinggiran
tutup tong agar pas dengan diameter tong. Kayu/pipa paralon
digunakan untuk menahan saringan dalam tong untuk menahan
berat bahan organik yang di komposkan.
d. Tinggi saringan dari permukaan bawah tong setinggi 30 cm.
e. Untuk penutup tong sendiri bisa digunakan terpal atau benda
lain yang bisa menutup tong tersebut.
Setelah komposter siap digunakan berikut langkah-langkah
pembuatan pupuk organik cair :
a. Rajam/cincang sampah organik hingga ukuran kecil kurang
lebih 2cm.
17
b. Campurkan dekomposer hingga merata.
a. Penambahan dekomposer dianggap cukup ketika campuran
bahan organik lembab namun bila diperas tidak mengeluarkan
air.
c. Masukan sampah organik yang telah tercampur merapa pada
komposter. Penambahan sampah organik dapat dilakukan
setiap hari dan berulang-ulang hingga komposter terisi penuh.
d. Tutup komposter dengan rapat.
Pada awal pembuatan pupuk organik cair, komposter mampu
menghasilkan pupuk organik cair minimum dua minggu,
setelah itu pupuk organik cair bisa dihasilkan setiap hari oleh
komposter.
3 Penghijauan (Trees For Life)
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksana : TIM KNM Jayamakmur
Penanggung Jawab : Winda Rianti
Tujuan : Mengedukasi warga terutama anak-
anak mengenai pentingnya
penanaman pohon
Kegiatan Penanaman dilaksanakan dalam 2 tahap:
Tahap Pertama
Hari : Kamis
Tanggal : 5 Juli 2012
Waktu : 09.00 sd selesai
Sasaran : warga jayamakmur
Tempat : dusun Ciagem I dan dusun Ciagem II
Kegiatan penanaman pohon mahoni yang bertemakan “trees
for life” dilaksanakan dalam dua tahapan. Pertama pada tanggal 05
juli 2012 di dusun ciagem I dan ciagem II dibantu oleh warga dan
perangkat desa yang mendapatkan 25 pohon setiap dusun.
18
Tahap Kedua
Hari : Sabtu
Tanggal : 07 Juli 2012
Waktu : 09.00 sd selesai
Sasaran : anak-anak desa Jayamakmur
Tempat : Lahan Percontohan (prototype)
Tahap kedua dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 07 juli
2012 yang persertanya adalah murid PAUD dan MI desa
jayamakmur. Yang dihadiri juga oleh PPL (Penyuluh Pertanian
Lapangan) sebagai pemateri. Setiap anak mendapatkan satu pohon
mahoni peserta berjumlah 40 anak.
19
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Program Kerja Bidang Lingkungan terbagi dalam tiga subproker
yaitu; pemanfaatan lahan pekarangan, pemanfaatan sampah organik
menjadi pupuk organik cair dan penanaman pohon mahoni (penghijauan)
yang bertemakan “trees for lifes”.
Ketiga subproker tersebut telah dilaksanakan dan menghasilkan
beberapa hasil program kerja yatu; lahan percontohan (prototype lahan
pekarangan), Penyuluhan mengenai pemanfaatan lahan pekarangan,
pembuatan Pupuk organik cair, serta penanaman pohon mahoni yang
bertemakan “trees for lifes” sebanyak 90 pohon di desa jayamakmur.
B. REKOMENDASI
Pihak – pihak yang terkait dan bertanggung jawab atas KNM
TEMATIK JABAR dapat memelihara dan melanjutkan program yang
telah dilaksanakan seperti Pemeliharaan Lahan Percontohan (prototype
lahan pekarangan), Pelatihan lanjutan kepada warga maupun Kelompok-
kelompok Wanita Tani (KWT) yang telah terbentuk mengenai budidaya di
lahan pekarangan, serta Pemeliharaan pohon yang telah ditanam.
20
top related