laporan proker kesling

28
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Lingkungan ialah kombinasi antara kondisi fisik yag mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral serta flora dan dauna yang tumbuh ditas tanah maupun didalam lautan dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkunga fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen abiotik adalah segala yang tiak bernyawa seprti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Seangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro organisme. Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi. Masalah lingkungan merupakan hal yang cukup penting bagi kehidupan makhluk hidup. Karena pada hakikatnya makhluk hidup tidak dapat terpisahkan oleh lingkungan. Lingkungan merupakan salah faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis, termasuk 1

Upload: winda-rianti

Post on 05-Aug-2015

155 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan proker kesling

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lingkungan ialah kombinasi antara kondisi fisik yag mencakup

keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral serta

flora dan dauna yang tumbuh ditas tanah maupun didalam lautan dengan

kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana

menggunakan lingkunga fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen

biotik dan abiotik. Komponen abiotik adalah segala yang tiak bernyawa

seprti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Seangkan

komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,

hewan, manusia dan mikro organisme. Ilmu yang mempelajari lingkungan

adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari

ilmu biologi.

Masalah lingkungan merupakan hal yang cukup penting bagi

kehidupan makhluk hidup. Karena pada hakikatnya makhluk hidup tidak

dapat terpisahkan oleh lingkungan. Lingkungan merupakan salah faktor

yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku

individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis,

termasuk didalamnya yaitu belajar. Terhadap faktor lingkungan ini

adapula yang menyebutnya sebagai empirik yang berarti pengalaman,

karena dengan lingkungan itu individu mulai mengalami dan mengecap

alam sekitarnya. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari

pengaruh lingkungan itu karena lingkungan itu senantiasa tersedia

disekitarnya.

Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis

besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokan menjadi pencemaran

air, tanah dan udara.

Permasalahan lingkungan juga terjadi di Desa Jayamakmur Kec.

Jayakerta, baik itu pencemaran air, tanah dan udara. Pemakaian saluran

1

Page 2: laporan proker kesling

irigasi sebagai tempat mencuci, pengunaan pupuk kimia, sampah yang

belum diolah dan banyaknya lahan tidur yang belum termanfaatkan

menjadi sorotan utama permasalahan lingkungan yang ada di desa

jayamakmur.

B. PERMASALAHAN

a Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan lingkungan yang ada di desa

Jayamakmur, maka batasan masalah lingkungan adalah:

1 Pekarangan yang Belum Termanfaatkan.

2 Lahan Tidur

3 Penggunaan Pupuk Kimia.

4 Sampah Organik yang belum termanfatkan.

C. TUJUAN

1 Masyarakat mampu membudidayakan berbagai macam tanaman

holtikultur dan Toga, sehingga terciptanya masyarakat yang lebih

sehat dan sejahtera.

2 Mengedukasi warga terutama anak-anak mengenai pentingnya

penanaman pohon

3 Mengedukasi warga tentang pemanfaatan sampah organik skala

rumah tangga agar tercipta suatu sistem pertanian yang

berkelanjutan.

D. TARGET YANG INGIN DICAPAI

DESEMBER “Desa Sehat, Masyarakat Bersih dan Lingkungan Berdaun”

2

Page 3: laporan proker kesling

E. LANDASAN

Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut Lingkungan hidup.

Misalnya dalam undang-undang no. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan

lingkungan hidup, definisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang

dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup termasuk manusia

dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan

kesehjahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Secara kelembagaan di

Indonesia, instansi yang mengatur msalah lingkunag hidp adlah

kementerian hidup (dulu : menteri nagara kependudukan dan lingkungan

hidup) dan didaerah atau provinsi adalah bapedal.

F. SISTEMATIKA LAPORAN

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. PERMASALAHAN

C. TUJUAN

D. TARGET YANG INGIN DICAPAI

E. LANDASAN

F. SISTMATIKA LAPORAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KNM TEMATIK BIDANG

PENDIDIKAN

A. GAMBARAN GEOGRAFI

B. GAMBARAN SOSIAL, BUDAYA, DAN KONOMI

C. POTENSI-POTENSI YANG MENONJOL

BAB III HASIL-HASIL KNM TEMATIK BIDANG KESEHATAN

DAN LINGKUNGAN

A. PROGRAM-PROGRAM KNM YANG DIJALANKAN

B. HASIL KNM TEMATIK TIAP BIDANG TEMA KKN

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

B. REKOMENDASI

3

Page 4: laporan proker kesling

BAB III

GAMBARAN UMUM DESA JAYAMAKMUR

KECAMATAN JAYAKERTA

4

Page 5: laporan proker kesling

BAB IV

HASIL KNM TEMATIK BIDANG LINGKUNGAN

A. Program Kerja KNM Tematik Desa Jayamakmur Bidang Lingkungan.

1 Pemanfaatan Lahan Pekarangan

Desa Jayamakmur kecamatan Jayakerta mempunyai lahan yang

cukup luas yaitu 4,9 km2 dengan jumlah penduduk 5490 jiwa, lahan

dengan kepadatan 1120 jiwa/km2 dengan luasan daerah yang cukup

luas banyak lahan-lahan pekarangan yang belum termanfaatkan.

Tanpa banyak disadari bahwa lahan pekarangan bila dikelola

secara optimal dan terencana dapat memberikan manfaat yang sangat

besar bagi menunjang kebutuhan gizi keluarga disamping sekaligus

untuk keindahan (estetika). Desa Jayamakmur juga mempunyai

potensi dalam pengembangan UKM di bidang obat tradisional

indonesia (jamu). Lahan pekarangan dapat dikembangkan sebagai

apotik hidup dengan menanami tanaman obat keluarga (TOGA) yang

dapat menunjang potensi UKM di desa Jayamakmur sehingga mampu

meningkatkan taraf hidup masyarakat Jayamakmur dengan menjual

bahan baku yang dibutuhkan serta perkembangan UKM tersebut.

Selain itu, lahan pekarangan juga dapat meningkatkan gizi hidup

dengan menanam berbagai buah-buahan dan sayuran serta budidaya

lele bila tersedia lahan yang cukup luas. Dalam mengelola lahan

pekarangan sebaiknya kita menyusun suatu perencanaan penataan

lahan pekarangan sehingga areal lahan yang akan dikelola dapat

dimanfaatkan secara optimal dan produktif secara berkelanjutan.

Maka dari itu pemanfaatan lahan pekarangan sangat ideal untuk

pengembangan masyarakat di desa Jayamakmur.

Program yang akan dijalankan:

a Pembuatan Prototype Lahan Pekarangan

b Penyuluhan mengenai Peemanfaatan Lahan Pekarangan

5

Page 6: laporan proker kesling

Lahan percontohan yang telah dibuat sebelumnya dapat menjadi acuan

bagi warga untuk menanam tanaman TOGA maupun buah di lahan

pekarangannya masing-masing.

a. Luas Pekarangan Dibagi Menjadi :

Pekarangan Sempit < 120 m2

11 m

6

10 m

rumah

Page 7: laporan proker kesling

Pekarangan Sedang 120 – 400 m2

25 m

Pekarangan Luas 400 – 1000 m2

20 m

7

10 m

rumah

25 m

rumah

Page 8: laporan proker kesling

10 m

11 m

utara

timur

selatan

barat jalan

Keterangan: Kangkung Pepaya Temulawak Kunyit Putih Jahe Merah

b. Design Prototype Setiap Jenis Luasan Pekarangan

*Luas lahan pekarangan sempit >120 m2

8

Page 9: laporan proker kesling

* Lahan Sedang 120 – 400 m2

9

Keterangan:

Kunyit PutihJahe MerahTemulawak

* Jeruk NipisKolamPepaya

timur

j

alan

utara

selatan

barat* * * * * * * *

Page 10: laporan proker kesling

Keterangan: Sirsak Cabai KetimunKangkung Kunyit Putih sirih wangi Jahe Merah Kolam Ikan

jalan selatan

utara

timurbarat

15m

25m

* Lahan Luas 400 – 1000 m2

10

Page 11: laporan proker kesling

2 Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik Cair

Sampah telah menjadi permasalahan sejak lama. Tidak

banyak yang menyadari bahwa kian hari  kian sulit untuk

membuang sampah. Sampah adalah material sisa dari aktivitas

manusia yang tidak memiliki keterpakaian, karenanya harus

dikelola. Ketika sampah tanpa pengelolaan secara baik dan benar,

kerugian akan dirasakan karena timbulnya banjir, meningkatnya

pemanasan iklim, menurunnya kandungan organik kebun dan

pertanian, sanitasi lingkungan makin buruk dan ancaman

meningkatnya berbagai penyakit.

Dengan dikelola, sampah akan menjadi berkah, dan

sebaliknya, tanpa itu, sampah akan menimbulkan banyak masalah.

Sampah yang bisa membusuk dan tempat bersarangnya

kuman dan binatang adalah sampah organik. Maka dari itu

diperlukan satu sistem pengolahan untuk sampah organik ini. Salah

satu cara untuk memanfaatkan sampah organik adalah dengan

membuat pupuk organik cair (POC).

Banyaknya sampah organik yang belum terolah di desa

jayamakmur sangat potensial untuk dijadikan bahan dasar Pupuk

Organik Cair.

1) Manfaat Pupuk Organik

Pupuk organik memperbaiki struktur tanah dengan

meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan

meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan

kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat

bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan pupuk

organik. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk

menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga d

iketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan

penyakit.

11

Page 12: laporan proker kesling

Tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik juga

cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang

dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan

disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.

Pupuk organik memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari

beberapa aspek:

a. Aspek Ekonomi :

Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan

limbah

Mengurangi volume/ukuran limbah

Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan

asalnya

b. Aspek Lingkungan :

Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah

dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang

membusuk akibat bakteri metanogen di tempat

pembuangan sampah

Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

c. Aspek bagi tanah/tanaman:

Meningkatkan kesuburan tanah

Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah

Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah

Meningkatkan aktivitas mikroba tanah

Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan

jumlah panen)

Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman

Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman

Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

12

Page 13: laporan proker kesling

3 Penghijauan (Trees for Life)

Di tengah-tengah pemanasan global, pepohonan patut

dilestarikan. Pohon sebagai penyedia oksigen, penyerap air dan

penyerap zat polutan sangat perlu untuk dilestarikan. Edukasi

terhadap warga terutama anak-anak mengenai penanaman pohon

(penghijauan) sangat penting dalam membangun kesadaran dan

kepedulian terhadap lingkungan.

Maka dari itu, perlu diadakan suatu program penanaman

yang dapat mengedukasi warga terutama anak-anak mengenai

pentingnya penanaman pohon (penghijauan).

Penghijauan adalah segala daya untuk

memulihkan ,memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar

dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai

pengatur tata air dan atau pelindung lingkungan. Dalam proses

fotosintesa tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan

C6H12O6 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan oleh makhluk

hidup. Oleh karena itu,peranan tanaman hijau sangat dibutuhkan

untuk menjaring CO2 dan melepaskan O2 kembali ke udara, pada

proses ini tumbuhan hijau mempunyai fungsi untuk kebutuhan

makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan.

13

Page 14: laporan proker kesling

B. HASIL KNM TEMATIK BIDANG LINGKUNGAN

1 Pemanfaatan Lahan Pekarangan

a Pembuatan Prototype Lahan Pekarangan

Lahan Percontohan sebelum diolah

Lahan Percontohan setelah diolah

b

14

Page 15: laporan proker kesling

Percontohan (Pembuatan prototype) dilakukan di pekarangan

posko KNM Universitas Singaperbangsa di desa jayamakmur

dengan menanam tanaman obat keluarga (TOGA) dan holtikultur

yang akan di garap dilahan pekarangan seluas 375 m2 (pekarangan

luas) dipersiapkan sebelum penyuluhan yang dibantu warga desa

jaya makmur kec. JayaKerta.

2 Penyuluhan

1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksana : TIM KNM Jayamakmur

Penanggung Jawab : Winda Rianti

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 12 Juli 2012

Waktu : 09.00 sd 13.00

Sasaran : Kelompok Wanita Tani

Tempat : Balai desa Jayamakmur kec. Jayakerta kab.

Karawang

Tujuan : warga khusunya KWT mampu membudidayakan

berbagai macam tanaman holtikultur dan Toga,

sehingga terciptanya masyarakat yang lebih

sehat dan sejahtera

2. Pelaksanaan

1. Penyuluhan

Kegiatan penyuluhan dengan tema “Optimalisasi Lahan

Pekarangan dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”

di hadiri oleh 30 peserta dari 4 KWT (KWT Sekarwangi, KWT

Melati, KWT Melati II, dan KWT Mawar) yang berada di dua desa

yaitu desa jayamakmur dan makmur jaya. Undangan yang hadir

dalam penyuluhan lahan pekarangan dengan tema “Optimalisasi

15

Page 16: laporan proker kesling

Lahan Pekarangan dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan

Masyarakat” adalah Camat Jayaketa, Sekertaris Camat Jayakerta,

Sekertaris Desa Jayamakmur, Dosen Pembimbing Lapangan

Kecamatan Jayakerta KNM 2012, Kepala BP3K kecamatan

Jayakerta serta kepala UPTD dinas pertanian kecamatan jayakerta.

Materi disampaikan oleh Kepala BP3K kecamatan Jayakerta,

Bpk Rahmat mengenai pemanfaatan lahan pekarangan.

2 Kunjunagn Ke Lahan Percontohan

Lahan percontohan berlokasi di pekarangan posko KNM

Universitas Singaperbangsa di desa jayamakmur dengan menanam

tanaman obat keluarga (TOGA) dan holtikultur yang akan di garap

dilahan pekarangan seluas 375 m2 (pekarangan luas) dipersiapkan

sebelum penyuluhan yang dibantu warga desa jaya makmur kec.

JayaKerta. Setelah penyuluhan selesai dilakukan kunjungan

lapangan dengan penanaman bibit kunyit di lahan percontohan.

Semua undangan dan peserta melakukan penanaman bibit secara

serentak.

Lahan percontohan yang telah dibuat sebelumnya dapat

menjadi acuan bagi warga untuk menanam tanaman TOGA

maupun buah di lahan pekarangannya masing-masing.

2 Pembuatan Pupuk Organik Cair

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksana : TIM KNM Jayamakmur

Penanggung Jawab : Winda Rianti

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada:

Hari : Kamis

Tanggal Pembuatan POC : 19 Juni-18 Juli 2012

Waktu Penyuluhan : 12 JULI 2012

Sasaran : Kelompok Wanita Tani

Tempat : Lahan Percontohan

16

Page 17: laporan proker kesling

Tujuan : Pemanfaatan Limbah organik

untuk menunjang sistem

pertanian yang berkelanjutan

Cara Pembuatan POC:

1. Pupuk Organik Cair

Bahan baku organik yang digunakan untuk pupuk organik

cair biasanya merupakan sampah organik basah seperti sisa

makanan dan ditambahkan sampah organik kering seperti

potongan daun, kertas dan lain-lain.

Pembuatan pupuk organik cair juga memerlukan alat

komposter rumah tangga yaitu tempat pembuatan pupuk cair

yang berupa tong besar disertai keran pada ujung bawah tong

serta mempunyai saringan dalam komposter tersebut.

Komposter rumah tangga dapat dibuat dengan cara sederhana.

Langkah-langkah pembuatan Komposter Rumah Tangga :

a. Sediakan tong beserta tutupnya, keran, kayu/pipa paralon, serta

ban luar bekas.

b. Keran di pasang di ujung paling bawah tong.

c. Pembuatan saringan dalam tong dapat dibuat dari tutup tong

yang telah ada, lubangi tutup tong mengunakan bor atau alat

lainnya. Ban luar bekas digunakan untuk melapisi pinggiran

tutup tong agar pas dengan diameter tong. Kayu/pipa paralon

digunakan untuk menahan saringan dalam tong untuk menahan

berat bahan organik yang di komposkan.

d. Tinggi saringan dari permukaan bawah tong setinggi 30 cm.

e. Untuk penutup tong sendiri bisa digunakan terpal atau benda

lain yang bisa menutup tong tersebut.

Setelah komposter siap digunakan berikut langkah-langkah

pembuatan pupuk organik cair :

a. Rajam/cincang sampah organik hingga ukuran kecil kurang

lebih 2cm.

17

Page 18: laporan proker kesling

b. Campurkan dekomposer hingga merata.

a. Penambahan dekomposer dianggap cukup ketika campuran

bahan organik lembab namun bila diperas tidak mengeluarkan

air.

c. Masukan sampah organik yang telah tercampur merapa pada

komposter. Penambahan sampah organik dapat dilakukan

setiap hari dan berulang-ulang hingga komposter terisi penuh.

d. Tutup komposter dengan rapat.

Pada awal pembuatan pupuk organik cair, komposter mampu

menghasilkan pupuk organik cair minimum dua minggu,

setelah itu pupuk organik cair bisa dihasilkan setiap hari oleh

komposter.

3 Penghijauan (Trees For Life)

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksana : TIM KNM Jayamakmur

Penanggung Jawab : Winda Rianti

Tujuan : Mengedukasi warga terutama anak-

anak mengenai pentingnya

penanaman pohon

Kegiatan Penanaman dilaksanakan dalam 2 tahap:

Tahap Pertama

Hari : Kamis

Tanggal : 5 Juli 2012

Waktu : 09.00 sd selesai

Sasaran : warga jayamakmur

Tempat : dusun Ciagem I dan dusun Ciagem II

Kegiatan penanaman pohon mahoni yang bertemakan “trees

for life” dilaksanakan dalam dua tahapan. Pertama pada tanggal 05

juli 2012 di dusun ciagem I dan ciagem II dibantu oleh warga dan

perangkat desa yang mendapatkan 25 pohon setiap dusun.

18

Page 19: laporan proker kesling

Tahap Kedua

Hari : Sabtu

Tanggal : 07 Juli 2012

Waktu : 09.00 sd selesai

Sasaran : anak-anak desa Jayamakmur

Tempat : Lahan Percontohan (prototype)

Tahap kedua dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 07 juli

2012 yang persertanya adalah murid PAUD dan MI desa

jayamakmur. Yang dihadiri juga oleh PPL (Penyuluh Pertanian

Lapangan) sebagai pemateri. Setiap anak mendapatkan satu pohon

mahoni peserta berjumlah 40 anak.

19

Page 20: laporan proker kesling

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Program Kerja Bidang Lingkungan terbagi dalam tiga subproker

yaitu; pemanfaatan lahan pekarangan, pemanfaatan sampah organik

menjadi pupuk organik cair dan penanaman pohon mahoni (penghijauan)

yang bertemakan “trees for lifes”.

Ketiga subproker tersebut telah dilaksanakan dan menghasilkan

beberapa hasil program kerja yatu; lahan percontohan (prototype lahan

pekarangan), Penyuluhan mengenai pemanfaatan lahan pekarangan,

pembuatan Pupuk organik cair, serta penanaman pohon mahoni yang

bertemakan “trees for lifes” sebanyak 90 pohon di desa jayamakmur.

B. REKOMENDASI

Pihak – pihak yang terkait dan bertanggung jawab atas KNM

TEMATIK JABAR dapat memelihara dan melanjutkan program yang

telah dilaksanakan seperti Pemeliharaan Lahan Percontohan (prototype

lahan pekarangan), Pelatihan lanjutan kepada warga maupun Kelompok-

kelompok Wanita Tani (KWT) yang telah terbentuk mengenai budidaya di

lahan pekarangan, serta Pemeliharaan pohon yang telah ditanam.

20