laporan praktik pengalaman lapangan...
Post on 21-Mar-2021
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
PENGARUH PERAWATAN USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI
PENUNJANG OMZET PENDAPATAN PADA BUMDES BANGUN DESA
SEJAHTERA TANJUNGSARI, BOYOLANGU, TULUNGAGUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
MOH. FARID AL FARIZI
NIM. 12406183048
Dosen Pembimbing Lapangan
Mega Tunjung Hapsari, M.AP.
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2021
ii
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
PENGARUH PERAWATAN USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI
PENUNJANG OMZET PENDAPATAN PADA BUMDES BANGUN DESA
SEJAHTERA TANJUNGSARI, KECAMATAN BOYOLANGU,
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
MOH. FARID AL FARIZI
NIM. 12406183048
Dosen Pembimbing Lapangan
Mega Tunjung Hapsari, M.AP.
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
iii
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 3 Maret 2021
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Pengaruh Perawatan Usaha Budidaya Jamur Tiram Sebagai Penunjang
Omzet Pendapatan Pada BUMDes Bangun Desa Sejahtera
Tanjungsari, Boyolangu, Tulungagung.
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Mega Tunjung Hapsari, M.AP.
NIP. 199312112019032028
MENGESAHKAN
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, M.M.
NIDN. 2015068402
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat,
hidayah dan syafaat-Nya Laporan Praktik Pengalaman Lapangan yang bejudul
“Pengaruh Perawatan Usaha Budidaya Jamur Tiram Sebagai Penunjang Omzet
Pendapatan Pada BUMDes Bangun Desa Sejahtera Tanjungsari, Boyolangu,
Tulungagung” ini dapat kami selesaikan tepat waktu dan lancar tanpa ada kendala.
Sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW, dengan selalu mengikuti dan menjalankan ajaran beliau, dan semoga kita kelak
termasuk umatnya yang mendapat syafaat yang berarti.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu menyelesaikan laporan ini, yaitu:
1. Prof. Dr. Mafthukin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Tulungagung.
3. Hj. Amalia Nuril Hidayati, M.Sy., selaku Ketua Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah IAIN Tulungagung.
4. Siswahyudianto, M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
5. Mega Tunjung Hapsari, M.AP. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan koreksi kepada mahasiswa selama menjalani
PPL sehingga laporan PPL dapat terselesaikan.
6. Bapak/Ibu Dosen IAIN Tulungagaung yang telah membimbing dan memberikan
wawasan sehingga laporan akhi ini dapat terselesaikan.
7. Ahmad Jawad beserta karyawan usaha budidaya jamur tiram.
8. Ayah, ibu dan keluarga yang memberikan semangat dan dukungan moril dan materiil
selama pelaksanaan praktik hingga terselesaikannya laporan PPL ini.
9. Teman-teman PPL yang telah memberi kontribusi dalam penyusunan laporan ini
serta saling mendukung satu sama lain.
v
Penulis meyakini bahwa penulisan laporan ini mempunyai banyak sekali
kekurangan dalam hal pembuatan laporan, sehingga masih jauh dari kata sempurna.
Penulis masih membutuhkan kritik dan saran yang dapat membangun agar dapat
memperbaiki laporan berikutnya.
Penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila dalam
pelaksanaan program maupun penyusun laporan banyak terdapat kesalahan. Oleh
karena itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan pahala dari
Allah SWT.
Akhir kata, penulis berharap laporan pertanggungjawaban ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Tulungagung, 24 Januari 2021
Moh. Farid Al Farizi
NIM.12406183048
vi
DAFTAR ISI
COVER I ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
COVER II ....................................................................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi
BAB I ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Dasar Pemikiran ................................................................................................. 1
B. Tujuan dan Kegunaan ........................................................................................ 4
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................................ 4
BAB II .............................................................................................................................. 5
PELAKSANAAN PRAKTIK ........................................................................................ 5
A. Profil Lembaga................................................................................................... 5
B. Pelaksanaan Praktik ........................................................................................... 8
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................................ 8
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ............................................... 9
BAB III .......................................................................................................................... 10
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 10
A. Konsep BUMDes ............................................................................................. 10
B. Pengertian Usaha Budidaya Jamur Tiram........................................................ 11
C. Perkembangan Produksi, Permintaan Dan Prospek Usaha Budidaya Jamur
Tiram ………………………………………………………………………………...13
D. Pengertian Omzet Pendapatan ......................................................................... 15
E. Analisis Perawatan Pada Usaha Budidaya Jamur Tiram Dalam
Mengoptimalkan Omzet Pendapatan .......................................................................... 17
BAB IV........................................................................................................................... 23
PENUTUP ..................................................................................................................... 23
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 23
B. Saran ................................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 25
vii
LAMPIRAN .................................................................................................................. 26
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Indonesia sebagai negara agraris yang memiliki iklim tropis, berada pada
garis katulistiwa. Penduduk Indonesia mayoritas sebagai petani, dalam
perkembangannya mengarah pada industri. Sektor pertanian memiliki peran dan
arti penting dalam sektor lainnya diantaranya kehutanan, perikanan, pariwisata
dan lainnya sebagai pendukung perkembangan dan kemajuan ekonomi
Indonesia.1 Indonesia juga negara yang memiliki potensi untuk mengembangkan
produksi jamur, dikarenakan sumber daya alam yang dimiliki dapat dijadikan
sebagai bahan produksi jamur. Bahan produksi tersedia dalam jumlah banyak
dan tersedia sepanjang tahun. Sebagai contoh adalah serbuk gergaji tersebut
dapat digunakan sebagai bahan baku bagi media pertumbuhan jamut kayu
seperti jamur tiram putih, serbuk gergaji yang berasal dari sisa-sisa
penggergajiaan kayu yang menjadi limbah dan belum termanfaatkan.2
Pada masa sekarang dunia usaha memasuki era globalisasi, dimana
semua pihak sudah dapat secara bebas memasuki setiap pasar yang dikehendaki
baik di dalam negeri maupun di luar negeri tapa ada batasannya. Melihat kondisi
yang demikian, maka sudah seharusnya jika setiap bidang usaha dituntut untuk
mengetahui dan mengikuti perkembangan atau perubahan dari setiap kegiatan
usaha yang dilakukan.3
Usaha jamur tiram ialah salah satu industri pertanian yang dapat
diterapkan di rumah. Usaha ini tidak membutuhkan modal besar dan dapat
dilakukan pada halaman atau dalam rumah. Dimana jamur tiram merupakan
salah satu jenis jamur yang dapat dikonsumsi sebagai makanan dengan nilai gizi
dan protein tinggi, serta mahal harganya. Jamur tiram mempunyai rasa, tekstur,
1 https://agribiznetwork.com/listing/direktorat-jenderal-hortikultura/ diakses 24 tanggal 2021
pukul 07.30 WIB. 2 https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://hortikultura.pertanian.go.id/wp
content/uploads/2015/06/LAKIP-DITJEN-HORTIKULTURA
2014.pdf&ved=2ahUKEwj6rJrVpl3tAH\hWUXCsKHQfNAyUQFjABegQIIxAJ&usg=AOvVaw3ldzCM
rburTVHGigGAJuCN diakses tanggal 24 Januari pukul 08.00 WIB. 3 J. Winardi, Entrepeneur dan Entrepreneurship, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 15.
2
dan bentuk yang mirip dengan warna permukaan tudung beragam, yaitu putih,
kelabu, kecokelatan, kuning, orange, atau merah jambu. Jamur tiram ini sangat
populer saat ini. Teksturnya yang lembut, penampilan menarik, dan cita rasanya
relatif netral sehingga mudah untuk dipadukan dengan berbagai jenis masakan.
Budidayanya juga relatif mudah, baik dalam skala usaha kecil maupun besar
sehingga sangat pontesial untuk diusahakan secara komersial.4
Usaha jamur tiram menawarkan beragam segmen usaha. Selain menjual
jamur segar, dapat juga membidik atau melangkoni bisnis sebagai penjual bibit
dalam bentuk botolan atau baglog, media tanam, atau jasa membangun
kumbung. Selain itu usaha budidaya jamur tiram dapat diolah dengan berbagai
macam selera. Seperti menjual dalam bentuk jamur kering, kerupuk, abon,
hingga mengolah kuliner jamur dalam bentuk pepes, nasi goreng jamur, tumis
jamur, mie ayam jamur sepesial yang dapat di pasarkan kerumah-rumah makan
atau warung makan. Usaha industri terdiri dari dua kata yaitu usaha dan industri.
Usaha mempunyai arti sebuah kegiatan yang mengarahkan tenaga dan pikiran
untuk mencapai suatu maksud, pekerjaan (perbuatan, daya, dan upaya) untuk
mencapai suatu tujuan. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi, untuk mendapatkan keuntungan.
Usaha indusrti merupakan suatu usaha atau kegiatan ekonomi yang
mengelola bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi, yang mengerahkan tenaga dan
pikiran untuk mencapai suatu tujuan yaitu mendapatkan keuntungan.
Berkembangnya industri kecil tersebut, budidaya jamur tiram menghadapi
berbagai masalah atau kesulitan dalam mengembangkan usahanya, sehingga hal
ini akan mengganggu kesejahteraan bagi pengusaha kecil. Untuk itu dengan
adanya peningkatan budidaya jamur tiram atau usaha kecil menengah
diharapkan mampu mendorong tingkat kesejahteraan pada budidaya jamur tiram
bangun desa sejahtera.
Dengan adanya peningkatan kesejahteraan, maka secara langsung
berpengaruh terhadap tingkat pendapatan, pendidikan, perumahan, dan
4 Ibid, Hlm 2.
3
kesehatan. Untuk mendukung perkembangan industri kecil ini, maka pihak
pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan dengan melakukan suatu
pembinaan bagi industri kecil tersebut. Karena sangat sesuai dikembangkan
didaerah pedesaan, sebab tingkat teknologi sederhana dan dapat menampung
masyarakat yang tidak bekerja pada sektor pertanian sekaligus pemerataan
pendapatan untuk memberantas kemiskinan.5
Kabupaten Tulungagung, tepatnya di Desa tanjungsari, Kecamatan
Boyolangu, industri kecil yang memproduksi jamur tiram yang berdiri pada
tahun 2018. Dengan adanya budidaya jamur tiram diharapkan mampu
meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat sekitar melalui usaha budidaya
jamur tiram yang dinaungi oleh BUMDes setempat. Pada awal memproduksi
usaha budidaya jamur tiram bangun desa sejahtera ini mengalami peningkatan
usaha yang bagus di setiap bulannya.
Pada minggu awal bulan januari tahun 2021 pimpinan usaha budidaya
jamur tiram ini sempat mengeluh, karena jamur yang sedang dikembangkan
beliau mengalami penurunan segi kualiatas dari jamurnya. Dimusim yang
sedang tidak menentu banyak jamur yang terkena hama dan penyakit, hal ini
sangat mempengaruhi omset pendapatan pada usaha budidaya yang sedang
beliau jalankan. Disetiap hari pada bulan lalu tahun 2020 biasanya untuk
pemanenan jamur bisa mencapai 10-15 kilogram kini untuk pemanenen tidak
menentu kadang bisa dapat 5 kilogram dalam satu hari.
Berdasarkan pengamatan dan data sementara, pendapatan dari hasil
panen usaha jamur tiram tiap harinya berkisar 5 Kg sampe 10 Kg, tiap
perkilonya dijual 12 ribu hingga 14 ribu dan ketika dijual akan menghasilkan
uang berkisar Rp. 300.000 - Rp. 200.000 per hari. Melihat kondisi pasar juga
mulai normal dan pada bulan-bulan lalu harga jamur mulai stabil sekaligus
permintaan juga mulai banyak, sangat diharapkan nanti dari segi perawatan yang
baik dan bagus disetiap harinya bisa memperbaiki kualitas dari jamur. Dari
uraian di atas maka peneliti merasa perlu mengadakan penelitian dengan judul
5 Hadi Prayinto, Perkembangan Ekonomi Pedesaan, (Jakarta: BPFE, 1987), hlm. 52.
4
“Pengaruh Perawatan Usaha Budidaya Jamur Tiram Sebagai Penunjang
Omzet Pendapatan Pada BUMDes Bangun Desa Sejahtera Tanjungsari,
Boyolangu, Tulungagung.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
a. Memberikan informasi mengenai profil usaha jamur tiram.
b. Mengetahui pengaruh perawatan usaha jamur tiram dalam menunjang
pendapatan pada BUMDES Tanjungsari.
c. Mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam usaha jamur
timur pada BUMDes Tanjungsari.
d. Mengetahui strategi pengembangan untuk meningkatkan penjualan jamur
tiram.
2. Kegunaan
a. Bagi Penulis
Laporan ini berguna untuk memberikan pengetahuan tentang pengaruh
perawatan untuk meningkatkan penjualan jamur tiram pada BUMDES
Tanjungsari.
b. Bagi Lembaga
Laporan ini berguna untuk menambah informasi yang dapat digunakam
untuk melakukan perbaikan maupun merencanakan strategi di masa yang
akan datang.
c. Bagi Pembaca
Pembaca, penelitian ini juga berguna untuk memberikan wawasan kepada
para pembaca untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
perawatan untuk meningkatkan penjualan jamur tiram.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
gelombang I mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Manajemen
Keuangan Syariah IAIN Tulungagung dilaksanakan mulai tanggal 18 Januari
2021 sampai dengan 26 Februari 2021. Bertempat di BUMDes “Bangun Desa
Sejahtera” yang beralamat di Desa Tanjungsari RT 04/ RW 01, Kecamatan
Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Singkat Usaha Jamur Tiram Bangun Desa Sejahtera
Usaha Jamur Tiram Bangun Desa Sejahtera didirikan oleh BUMDes
Tanjungsari yang di ketuai oleh Bapak Ahmad Jawad. Pada tahun 2018, awal
pendirian usaha budidaya jamur tiram ini mengalami kepasifan dalam
aktifitasnya memproduksi media tanam dan budidaya jamur tiram. Dengan
modal awal sebesar Rp. 40.000.000., bapak Jawad menyusun rencana
pelaksanaan usaha ini agar berjalan sesuai dengan tujuan awal pendirian.
Banyak yang mengusulakan kepada beliau agar merintis usaha budidaya
jamur untuk pengembangan pendapatan di BUMDes, karena beliau sudah
berpengalaman di bidang usaha tersebut. Bapak Jawad memilih sendiri mulai
dari pemilihan lahan hingga sampai proses penjualan dan pengepul jamur
tiram yang membeli jamur tiram di setiap harinya.
Kegiatan di budidaya jamur tiram sudah mulai aktif dan berjalan cukup
lacar mulai dari proses produksi hingga penjualan pada akhir tahun 2019,
sebuah proses yang cukup baik karena rencana bapak Jawad terealisasikan
dengan persiapan yang sangat matang mulai dari tempat produksi, tenaga
kerja, rumah jamur, dan alat lainnya dengan berkaca pada usahanya sendiri,
karena beliau juga berprofesi sebagai petani jamur sejak beberapa tahun
silam. Beliau sudah tergabung dalam kelompok petasi se-Tulungagung yang
beranggotakan 15 petani jamur tiram.
2. Letak Geografis
Usaha budidaya jamur tiram bangun desa sejahtera ini memiliki letak
geografis yang strategis dan sangat mudah dijangkau oleh konsumen atau
masyarakat yang ingin membeli produk jamur tiram. Apalagi usaha budidaya
jamur tiram ini sangat diminati semua lapisan masyarakat dan budidaya jamur
tiram bangun desa sejahtera ini berada ditengah-tengah pemukiman warga
Desa Tanjungsari tepatnya sekitar 400m dari Balai Desa Tanjungsari.
6
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah hal yang paling penting didalam melakukan
suatu usaha atau bisnis pasalnya ketersediaan sarana dan prasarana seperti
bahan baku atau modal, serta lokasi usaha bisa mempengaruhi situasi dan
kondisi terhadap kontribusi yang besar terhadap kegiatan operasional.
Apabila sarana dan prasarana tidak tersedia secara memadai maka bisa
menjadi penghambat didalam melakukan usaha atau bisnis budidaya jamur
tiram yang berada di Desa Tanjungsari, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten
Tulungagung.
Selain memerlukan modal atau bahan-bahan baku dalam melakukan
bisnis tentu juga memerlukan peralatan dan proses produksi. Bahan yang
digunakan dalam proses produksi usaha budidaya jamur tiram antara lain
adalah:
a. Serbuk kayu
b. Bekatul
c. kapur sirih
d. Air bersih (kalsium karbonat)
e. Bibit jamur
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan atau produksi jamur tiram,
yaitu: Pertama membangun rumah kumbung atau tempat produksi jamur
tiram, Menyediakan rak dari bambu, dan kemudian meyediakan bak atau
wadah untuk digunakan sebagai takaran serbuk geragaji dan dedak, Tidak
lupa menyiapakan kompor gas dan ditambah drum/alat sterilisasi untuk
mengkukus jamur tiram yang sudah dicampur dan ditambah lagi dengan
plastik yang bening/plastik polypropilen yang tahan panas ukuran 1 kg,
ditambah lagi dengan cincin, bisa dari bahan plastik, paralon, atau bambu,
berdiameter 3 cm dan panjang 3 cm, kemudian kapas atau kapur dan air dan
terakhir Mixer atau alat pencampuran. Bisa juga cara manual dengan
menggunakan sekop atau cangkul yang bersih.
4. Proses Pembuatan Jamur Tiram
Adapun proses pembuatan dan budidaya jamur tiram, sebagai berikut:
7
a. Siapkan media serbuk gergaji dan bekatul/dedak sesuai takarannya, lalu
campur kedua bahan tersebut secara merata. Diamkan beberapa saat
sebelum dicampurkan lagi dengan media yang lain.
b. Ayak/erok media kapur sebelum digunakan. Tujuan agar mendapatkan
kampur yang halus. Kapur yang halus inilah yang digunakan untuk
campuran media.
c. Campuran seluruh bahan, yakni kapur keatas campuran bekatul dan serbuk
kayu geragaji yang telah dipersiapkan sebelumnya, aduk hingga merata.
d. Sambil diaduk, siramkan air secara perlahan. Pastikan bahwa kelembapan
campuran tersebut cukup. Cara yang mudah untuk mengetahui cukup
tidaknya kandungan air campuaran yaitu dengan menggenggamnya dalam
kepalan tangan. Jika media menggumpal dan tidak pecah saat genggaman
tangan dibuka, berarti kelembapan sudah cukup.
e. Saring lagi campuran media menggunakan ayakan/jaring erok yang
berukuran sekitar 5 mm. Caranya, tempatkan ayakan dalam posisi miring,
lalu tuangkan media menggunakan cangkul atau sekop kedalam ayakan
tersebut. Dengan demikian, media yang halus dan kasar otomatis akan
terpisah.
f. Setelah itu, lakukan pengomposan media dengan cara menumpuk
campuran media diatas lantai yang bersih, kemudian tutup campuran
bahan tersebut dengan plastik atau terpal, biarkan selama dua hari. Agar
suhu media naik, hal ini sebagai indikator bahwa proses dekomposisi
bahan sedang berlangsung. Pasalnya, bahan yang telah terdekomposisi
mudah diserap oleh jamur.
g. Selanjutnya, masukan media ke dalam plastik bening polypropilen tahan
panas hingga mencapai setengah tinggi plastik, lalu tekan-tekan (pukul-
pukul) media menggunakan kayu atau botol. Bentuknya agar
kepadatannya menyerupai kayu.
h. Tutup bagian mulut plastik menggunakan ring plastik, paralon, atau
bambu. Lipat lidah plastik yang tersisa dengan karet atau tali lainnya.
i. Sterilkan atau kukus di dalam drum. Proses sterilisasi/pengukusan ini
dilakukan selama 3-4 jam.
8
j. Setelah dikukus/sterilisasi, pindahkan media baglog ke ruang yang sudah
sediakan, biarkan selama dua hari sampai suhu baglog mendingin.
B. Pelaksanaan Praktik
Dalam pelaksanaan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) gelombang I
dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Pemilihan kegiatan secara
observasi ini dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang mengharuskan
masyarakat melakukan physical distancing, dikhawatirkan mahasiswa terkena
paparan virus Covid-19 sehingga pihak kampus mengharuskan mahasiswa untuk
membatasi kontak fisik dengan dan menentukan kegiatan observasi untuk
meminimalisir resiko tersebut.
Pada minggu pertama saya melakukan pengamatan untuk mengenal
lingkungan tempat observasi. Pada minggu kedua saya memulai wawancara
denga pimpinan BUMDes Tanjungsari yaitu Bapak Ahmad Jawad mengenai
profil desa disana. Pada minggu ketiga saya melakukan wawancara kembali
mengenai seputar kegiatan dan keuangan usaha budidaya jamur tiram disana.
Dan pada minggu keempat saya membantu kegiatan produksi hingga cara
budidaya jamur tiram yang baik dan benar agar jamur yang dihasilkan memiliki
kualitas yang unggul.
C. Permasalahan di Lapangan
Usaha budidaya jamur tiram yang dikelola oleh BUMDes Tanjungsari ini
tergolong usaha yang belum lama berdiri, kuota produksi juga tidak terlalu
banyak untuk sekali panen dalam sehari menghasilkan jamur tidak lebih dari 15
kilogram. Jumlah tersebut dapat dikatakan cukup banyak karena menandakan
bahwa jamur tumbuh dan berkembang dengan baik dan membuahkan hasil.
Hasil panen juga meningkat di setiap bulan.
Pada minggu awal bulan januari tahun 2021 pimpinan usaha budidaya
jamur tiram ini sempat mengeluh, karena jamur yang sedang dikembangkan
beliau mengalami penurunan segi kualiatas dari jamurnya. Dimusim yang
sedang tidak menentu banyak jamur yang terkena hama dan penyakit, hal ini
sangat mempengaruhi omset pendapatan pada usaha budidaya yang sedang
beliau jalankan. Disetiap hari pada bulan lalu tahun 2020 biasanya untuk
9
pemanenan jamur bisa mencapai 10-15 kilogram kini untuk pemanenen tidak
menentu kadang bisa dapat 5 kilogram dalam satu hari.
Maka dari itu pimpinan usaha budidaya jamur sangat memprioritaskan
dari segi perawatan jamur disetiap harinya, karena kualitas jamur yang baik dan
bagus bisa meningkatkan omzet pendapatan yang banyak sekaligus melimpah.
Melihat kondisi pasar juga mulai normal dan pada bulan-bulan lalu harga jamur
mulai stabil sekaligus permintaan juga mulai banyak, sangat diharapkan nanti
dari segi perawatan yang baik dan bagus disetiap harinya bisa memperbaiki
kualitas dari jamur. Sehingga problem yang sedang dihadapi pada BUMDes
Tanjungsari bisa dapat terselesaikan.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Dalam menanggapi permasalahan yang dialami usaha ini telah
diungkapkan sebelumnya, pimpinan melakukan berbagai upaya agar usaha tetap
berjalan lancar dan semakin berkembang yakni dengan lebih memperhatikan
dalam hal perawatan dalam pencegahan hama dan penyakit pada budidaya jamur
tiram seperti halnya menjaga kebersihan bahan- bahan, peralatan dan pekerja
serta melakukan kebersihan lingkungan secara rutin agar jamur berkembang
dengan bagus. Sangat diharapkan cara tersebut dapat berjalan secara optimal
agar keuangan usaha budidaya jamur tiram mengalami peningkatan profit pada
BUMDes Tanjungsari.
10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Konsep BUMDes
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga usaha desa
yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa upaya ini dilakukan untuk
memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan potensi desa.
BUMDes adalah suatu lembaga ekonomi dengan modal usaha menganut asas
mandiri. Badan usaha ini telah diamanatkan dalam UU No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2005
tentang Desa. Mendirikan usaha ini harus disertai dengan adanya upaya
penguatan kapasitas yang didukung oleh kebijakan daerah (Kabupaten/Kota)
yang nantinya akan memfasilitasi dan melindungi usaha ini dari berbagai
ancaman persaingan para pemodal besar. BUMDes ini juga termasuk lembaga
ekonomi yang baru beroperasi di pedesaan dan masih membutuhkan landasan
yang kuat untuk tumbuh dan berkembang lebih maju lagi. Pembangunan
landasan bagi pendirian BUMDes adalah pemerintah.
Pendirian BUMDes ini juga didasarkan pada kebutuhan dan potensi
desa, sebagai upaya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berkenaan
dengan perencanaan dan pendiriannya, BUMDes dibangun atas prakarsa
(inisiasi) masyarakat. BUMDes sebagai pilar kegiatan ekonomi di desa yang
berfungsi sebagai lembaga sosial dan komersial. Lembaga sosial ini berpihak
pada kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan
pelayanan sosial. Sedangkan sebagai lembaga komersial bertujuan mencari
keuntungan melalui penawaran sumberdaya lokal (barang dan jasa) ke pasar.
BUMDes dibentuk berdasarkan pada perundang-undangan yang berlaku yang
sesuai dengan kesepakatan yang telah terbangun di masyarakat desa. Maka dari
itu bentuk BUMDes dapat beragam pada setiap desa yang ada karena
menyesuaikan dengan karakteristik lokal, sumberdaya, dan potensi yang dimiliki
setiap desa.6
6 Putri Arum Kusumawati, Skripsi: “Modal Sosial Dalam Pengelolaan Unit Usaha Transit Wisata Kota
Batu” (Malang: UMM, 2017), Hal. 22-23.
11
B. Pengertian Usaha Budidaya Jamur Tiram
1. Pengertian Usaha Budidaya
Budidaya adalah usaha dalam memanfaatkan sesuatu.7 Budidaya jamur
merupakan proses yang dimulai dari tahapan pembelian baglog jamur,
pemeliharaan, pemberantasan hama dan penyakit hingga kegiatan
pemanenan. Semua ini akan menentukan proses keberhasilan budidaya jamur
tiram. Pada akhirnya, semua proses ini bermuara ke pemasaran, yakni
menjual produk hingga ke tangan konsumen.
2. Pengertian Jamur Tiram
Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang dapat dikonsumsi
sebagai makanan. Jamur ini termasuk kedalam kelas Basidiomycetes dengan
ciri umum tumbuh berwarna putih, yang memiliki tangkai bercabang. Jenis
jamur tiram yang berwarna putih, pleurotus ostreatus, selain dapat
dikonsumsi juga bernilai ekonomi tinggi.8
Jamur tiram jenis ini yang paling populer dibudidayakan di Indonesia.
Pleurotus ostreatus berasal dari bahasa Yunani. Pleuro berarti bentuk
samping atau posisi menyamping antara tangkai dengan tundung. Sebutan
jenis ostreatus berasal dari warna dan kenampakan tudung yang menyerupai
kulit hitam. Penanaman jamur tiram ini dapat menggunakan media batang
kayu atau media lain seperti serbuk gergaji dan jerami padi.19
Jenis jamur
tiram ini banyak dijumpai di pasar swalayan jamur tiram putih (P. Ostreatus).
Teksturnya lembut, penampilan menarik, dan cita rasanya relatif netral
sehingga mudah untuk dipadukan dengan berbagai jenis masakan.
3. Peluang pasar/pemasaran jamur tiram
Sebagaimana diketahui, jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur
yang dapat di konsumsi sebagai makanan dengan nilai gizi dan protein tinggi,
serta mahal harganya. Jamur tiram juga dapat diolah dalam bentuk awetan
atau olahan seperti jamur tiram kering, asinan, saus, kecap, pasta atau dibuat
tepung jamur yang dapat digunakan untuk campuran dalam pembuatan
7 Rony Gunawan K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Terbit Terang, 2017), hlm 43.
8 Iin Meina, Budi Daya Jamur Tiram, (Jakarta: Aka Mulia Media, 2007), hlm. 2.
12
kerupuk atau bentuk olahan seperti nugget, bakso jamur, keripik, abon,
permen dan lainnya.9
Hal yang menarik dalam membudidayakan jamur tiram adalah:
a. Daya serap pasar jamur tiram sangat tinggi dan terus meningkat setiap
tahun.
b. Pemeliharaanya tidak begitu rumit sehingga tidak banyak menyita
waktu dan dapat dimanfaatkan sebagai usaha sampingan.
c. Masih sedikitnya petani jamur, sehingga belum dapat memenuhi
permintaan pasar.
d. Investasi modalnya tidak terlalu besar.
e. Bahan bakunya mudah di dapatkan dan harganya relatif murah
(serbuk gergaji).
f. Iklim tropis yang dimiliki negara kita sangat cocok dan
memungkinkan untuk budidaya jamur tiram.
g. Apabila budidaya dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh
maka tingkat resiko kegagalan panennya hanya 10% sehingga usaha
ini dapat dikatakan mempunyai prospek bagus.
Pemasaran jamur tiram sangat potensial sekali untuk dikonsumsi dalam
negeri juga dapat menembus pasar luar negeri. Peluang pasar produk jamur
saat ini relatif cukup tinggi, kebutuhan pasar lokal sekitar 35% dan pasar luar
negeri 65%. Diperkirakan setiap tahun permintaan akan jamur konsumsi
dalam negeri maupun luar negeri mengalami kenaikan antara 10-20%.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan budidaya jamur tiram di
Indonesia akan membuka peluang baru bagi para petani. Terlebih lagi petani
jamur di Indonesia sangat sedikit, sementara kebutuhan akan jamur makin
besar. Beberapa ahli jamur Taiwan pun banyak yang datang untuk
mengembangkan budidaya jamur di Indonesia.
Secara umum pemasaran jamur tiram dapat dilakukan melalui beberapa
cara, yaitu melalui perusahaan jamur, pedagang atau pengepul jamur,
supermarket, pasar tradisional, hotel-hotel, dll.
a. Perusahaan Jamur
9 Ibid, Hlm. 6.
13
Sekarang sudah bermunculan perusahaan-perusahaan jamur yang
menampug hasil dari para petani jamur. Perusahaan-perusahaan tersebut
biasanya menampung hasil dalam jumlah besar terutama jamur kering.
b. Pedagang atau pengepul Jamur
Pemasaran juga dapat dilakukan melalui para pedagang atau pengepul
yang biasanya yang akan di teruskan ke perusahaan jamur, pasar swalayan
atau supermarket.
c. Supermarket
Pemasaran juga dilakukan langsung ke pasar swalayan atau supermarket di
kota-kota besar. Jika cara ini dapat ditempuh akan lebih menguntungkan
petani jamur, karena mengurangi rantai perdagangan.
d. Pasar Tradisional
Petani dapat memasarakan langsung ke pasar-pasar tradisional yang
jumlahnya di setiap kota sangat banyak.
e. Hotel-hotel
Sangat cocok dipasarkan kehotel-hotel, untuk menu makanan sehari,
separti bentuk pepes, nasi goreng jamur, tumis jamur, mie ayam jamur
sepesial, dll.
C. Perkembangan Produksi, Permintaan Dan Prospek Usaha Budidaya Jamur
Tiram
Jamur tiram atau hiratake (Pleurotus sp.) termasuk kedalam golongan
jamur yang hidup pada kayu-kayu yang telah melapuk. Jamur tiram dapat juga
tumbuh pada serbuk gergaji, limbah jerami, limbah kapas, kertas kardus, atau
bahan organik lainnya. Dinamakan jamur tiram karena mempunyai flavor,
tekstur, dan bentuk yang mirip cangkangnya tiram dengan warna permukaan
tudung beragam, yaitu putih, kelabu, kecekolatan, kuning, oranye, atau merah
jambu.10
Jamur tiram ini sangat popular saat ini. Teksturnya lembut,
penampilannya menarik, dan cita rasanya relatif netral sehingga mudah untuk
dipadukan dengan berbagai jenis masakan. Budidayanya juga relatif mudah dan
10
Erie Maulana Sy, Panen Jamur Tiap Musim Panduan Lengkap Bisnis dan Budi Daya Jamur Tiram (
Yogyakarta: Lily Publisher, 2012), hlm. 1.
14
murah, baik dalam skala usaha kecil maupun besar sehingga sangat potensial
untuk diusahakan secara komersial.
Indonesia termasuk relatif baru dalam budidaya jamur. Namun
pengembangan jamur tiram mulai di kenal oleh masyarakat lebih belakang dari
jamur merang. Sejak dekade 1980-an di beberapa kawasan pulau Jawa banyak
berdiri pertanian dan perusahaan jamur merang, jamur tiram, dan jamur
konsumsi lainnya.
Sebelumnya jamur hanya dikenal sebagai sayuran eksotik. Pengetahuan
masyarakat tentang manfaat dan teknologi produksi, pengolahan jamur, serta
produk-produk olahan jamur masih terbatas. Namun dewasa ini, masyarakat
telah mengenal dan mengetahui bahwa jamur merupakan sumber pangan atau
makanan yang mengandung banyak gizi tinggi dengan kandugan protein relatif
tinggi, juga mengandung vitamin, karbohidrat, serat mineral, asam amino
esensial, dengan kandungan lemakdan asam lemak tak jenuh yang relatif rendah,
bermanfaat bagi kesehatan sehingga baru beberapa tahun terakhir produk
industri jamur mulai mendapatkan perhatian.11
Produksi jamur tiram dalam negeri belum ada yang di ekspor baik dalam
bentuk segar atau olahan. Produk jamur tiram segar biasanya dipasarkan di
pasar-pasar lokal dekat dengan tempat produksinya. Umum dijual tidak dalam
kemasan kantong plastik bahkan tanpa dikemas dengan takaran 100 gr, 250 gr,
500 gr atau 1000 gr. Pangsa pasar untuk produk budidaya jamur tiram terbuka
lebar. Di samping memenuhi kebutuhan konsumen sebagai sayuran segar yang
diperlukan setiap hari juga sebagai bahan baku industri produk-produk olahan
berbasis jamur tiram.
Peluang pasar produk jamur saat ini relatif cukup tinggi, kebutuhan pasar
lokal sekitar 35% dan pasar luar negeri 65%. Di dunia produksi jamur tiram
menduduki peringkat kedua setelah jamur kancing (Champignon), yaitu sekitar
25% dari total produksi jamur dunia, China merupakan produsen sekaligus
konsumen jamur tiram yang utama di dunia, diikuti oleh Amerika dan Uni
Eropa, Korea, Jepang, dan Taiwan. Produksi jamur tiram segar di dunia pada
tahun 2002 diperkirakan sebesar 2.137.500 ton. Dan setiap tahun permintaan
11
Ibid, hlm. 3.
15
akan jamur dalam negeri maupun luar negeri mengalami kenaikan antara 10-
20%.
Pengembangan jamur tiram sekarang sudah tersebar luas terdapat di
berbagai wilayah. Di Indonesia dengan jenis beragam sayuran, jamur tiram dapat
diolah dalam bentuk sayur, baik dalam bentuk tunggal atau sebagai campuran
seperti sayur tumis, sop, lodeh, capcai, tongseng, dan lainnya. Jamur tiram juga
dapat di olah sebagai produk industri kecil atau menengah yaitu dibuat keripik,
abon, permen, bakso jamur atau bahkan difermentasi sebagai jamur segar dalam
botol.
Dari aneka ragam produk yang dapat dihasilkan dari jamur tiram
tersebut, maka pangsa pasar untuk produk jamur tiram terbuka lebar. Dengan
demikian, prospek usaha jamur tiram perlu ditumbuh kembangkan dengan cara
membudidayakan jamur tiram seacara komersial. Jamur tiram segar dan produk-
produk olahan jamur tiram dewasa ini mulai dipasarkan dari pasar tradisional
sampai disupermarket. Permintaan pasar jamur tiram pun kini makin meningkat,
seiring pengetahuan masyarakat akan manfaat jamur yang mengandung banyak
khasiat bagi kesehatan.12
D. Pengertian Omzet Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam
liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh
pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi yang halal, perdagangan,
memberian jasa, atau aktivitas lain yang bertujuan meraih keuntungan, seperti
manajemen rekening investasi terbatas.13
Pendapatan dalam ilmu sebagai
hasil berupa uang atau hal materi lainnya yang dicapai dari penggunaan
kekayaan atau jasa manusia bebas.
Pendapatan adalah penerimaan bersih seorang, baik berupa uang
kontak maupun natural. Pendapatan atau juga disebut juga income dari
seorang warga masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor
produksi yang dimilikinya, pada sektor produksi ini memberikan faktor-
12
Ibid, hlm. 6-7. 13
Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001),
hlm.204.
16
faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi
dengan harga yang berlaku dipasar produksi. Harga faktor produksi di pasar
(seperti halnya juga untuk barang-barang di pasar barang) ditentukan oleh
tarik menarik, antara penawaran dan permintaan.
2. Pendapatan Menurut Ekonomi Islam
Ekonomi Islam memiliki sifat dasar sebagai ekonomi Robbani karena
syarat dengan arahan dan nilai-nilai Ilahiyah dan sifat dasar insane karena
untuk kemakmuran manusia. Selain itu, ekonomi islam merupakan ilmu
syara’ yang berhubungan dengan lingkungan dan manusia dalam usaha untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga manusia dikatakan sebagai mahluk
sosial karena manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya.
Definisi yang penulis kemukakan menekankan pada nilai-nilai Islam
dan bahwa ilmu ekonomi Islam membahas tentang manusia sebagai makhluk
sosial. Pada defenisi ini dengan jelas disebutkan bahwa ekonomi Islam
bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, baik secara khusus ataupun melalui
kaidah umum.14
Maka dari itu dapat dikaitkan dalam persepektif Islam bahwa
pendapatan adalah suatu hasil dari suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga. Dimana pendapatan, konsumsi, simpanan, dan investasi yang
di pahami dengan norma dan ajaran Islam.15
Pendapatan dalam pandagan Islam tidak terlepas dari hukum dan
norma ajaran Islam. Hukum dalam islam bertujuan melindungi pihak yang
lemah dari yang kuat. Hukum yang berhubangan dengan ekonomi Islam
seperti hukum bisnis dan hukum ekonomi. Hukun bisnis lebih khusus dari
hukum ekonomi karena lebih bertujuan pada usaha sedangkan hukum
ekonomi ialah hukum yang berkaitan dengan berbagai aktivitas ekonomi.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan menurut
hukum ekonomi Islam adalah sekumpulan perintah atau larangan norma dan
14
Suyanto dan Nurhadi, IPS Ekonomi, ( Jakarta: PT. Gelora Aksar Pratama Erlangga, 2001), hlm. 62. 15
Eko Suprayitno, Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Geraha Ilmu, 2005), hlm. 21.
17
aturan islam dalam segala kegiatan ekonomi yang terutama dalam melakukan
usaha sesuai dengan tujuan dan prinsip syariah.16
Islam berorientasi pada tujuan, prinsip-prinsip yang mengarahkan
pengorganisasian kegiatan-kegiatan ekonomi pada tingkat individual dan
kolektif bertujuan untuk mencapai tujuan- tujuan menyeluruh dalam sosial
Islam. Tujuan penadapatan dalam perspektif ekonomi Islam yaitu untuk
memberantas kemiskinan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
bagi semua individu masyarakat.
Islam menyadari bahwa pengakuan akan kepemilikan adalah hal yang
sangat penting. Setiap hasil usaha ekonomi seorang muslim dapat menjadi
hak miliknya, karena hal inilah yang mejadi motivasi dasar atas setiap
aktivitas produksi dan pembangunan. Landasannya, jika seorang yang
berusaha lebih keras dari pada orang lain dan tidak diberikan apresiasi lebih,
seperti dalam bentuk pendapatan maka tentunya tidak ada orang yang mau
berusaha dengan keras. Pendapatan itu sendiri tidak akan ada artinya kecuali
dengan mengakui adanya hak milik.
3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Pendapatan
a. Upah atau gaji
Pendapatan ini merupakan ganjaran dari pendaatan tenaga kerja yang
bekerja dalam perekonomian.
b. Laba atau keuntungan
Pendapatan yang berasal dari hasil sewa gedung atau bangunan.
c. Nilai tambahan
Pertamabahan nilai uang dari suatu barang yang diwujudkan oleh setiap
perusahaan dalam perekonomian.
d. Pendapatan usaha sendiri.
E. Analisis Perawatan Pada Usaha Budidaya Jamur Tiram Dalam
Mengoptimalkan Omzet Pendapatan
Setelah peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan berdasarkan
hasil observasi, wawancara dan dokumentasi sesuai dengan rumusan masalah
yang peneliti angkat, maka langkah selanjutnya adalah peneliti memaparkan
16
Ridwan Mas’ud dan Muhammad, Zakat dan Kemiskinan Instrumen Pemerdayaan Ekonomsi Umat, (
Yogyakarta: UII Press, 2005), hlm. 9.
18
data-data yang diperoleh selama melakukan penelitian serta melakukan analisis
terhadap temuan data.
dari segi perawatan jamur disetiap harinya, karena kualitas jamur yang
baik dan bagus bisa meningkatkan omzet pendapatan yang banyak sekaligus
melimpah. Melihat kondisi pasar juga mulai normal dan pada bulan-bulan lalu
harga jamur mulai stabil sekaligus permintaan juga mulai banyak, sangat
diharapkan nanti dari segi perawatan yang baik dan bagus disetiap harinya bisa
memperbaiki kualitas dari jamur. Sehingga problem yang sedang dihadapi pada
BUMDes Tanjungsari bisa dapat terselesaikan.
Perawatan pada uasaha budidaya jamur bangun desa sejahtera untuk
meningkatkan pendapatan ekonomi sangat diprioritaskan pada perawatan
disetiap harinya. Dari hasil perawatan nantinya dapat memberikan kualitas yang
bagus dari jamur sehingga nanti dapat memuaskan konsumen, baik langsung ke
pengepul ataupun didalam pasar sasarannya. Setiap perusahaan pasti memiliki
strategi manajemen dalam memasarkan produknya begitu juga dengan budidaya
jamur tiram bangun desa sejahtera juga memiliki strategi perawatan dalam
memberikan kualitas jamur yang bagus dan berkualitas.
Adapun strategi perawatan yang dilakukan oleh badan usaha budidaya
jamur tiram bangun desa sejahtera tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Cara Pembuatan Jamur Tiram
Adapun proses cara pembuatan dan budidaya jamur tiram, sebagai berikut:
a. Siapkan media serbuk gergaji dan bekatul/dedak sesuai takarannya, lalu
campur kedua bahan tersebut secara merata. Diamkan beberapa saat
sebelum dicampurkan lagi dengan media yang lain.
b. Ayak/erok media kapur sebelum digunakan. Tujuan agar mendapatkan
kampur yang halus. Kapur yang halus inilah yang digunakan untuk
campuran media.
c. Campuran seluruh bahan, yakni kapur keatas campuran bekatul dan serbuk
kayu geragaji yang telah dipersiapkan sebelumnya, aduk hingga merata.
d. Sambil diaduk, siramkan air secara perlahan. Pastikan bahwa kelembapan
campuran tersebut cukup. Cara yang mudah untuk mengetahui cukup
tidaknya kandungan air campuaran yaitu dengan menggenggamnya dalam
19
kepalan tangan. Jika media menggumpal dan tidak pecah saat genggaman
tangan dibuka, berarti kelembapan sudah cukup.
e. Saring lagi campuran media menggunakan ayakan/jaring erok yang
berukuran sekitar 5 mm. Caranya, tempatkan ayakan dalam posisi miring,
lalu tuangkan media menggunakan cangkul atau sekop kedalam ayakan
tersebut. Dengan demikian, media yang halus dan kasar otomatis akan
terpisah.
f. Setelah itu, lakukan pengomposan media dengan cara menumpuk
campuran media diatas lantai yang bersih, kemudian tutup campuran
bahan tersebut dengan plastik atau terpal, biarkan selama dua hari. Agar
suhu media naik, hal ini sebagai indikator bahwa proses dekomposisi
bahan sedang berlangsung. Pasalnya, bahan yang telah terdekomposisi
mudah diserap oleh jamur.
g. Selanjutnya, masukan media ke dalam plastik bening polypropilen tahan
panas hingga mencapai setengah tinggi plastik, lalu tekan-tekan (pukul-
pukul) media menggunakan kayu atau botol. Bentuknya agar
kepadatannya menyerupai kayu.
h. Tutup bagian mulut plastik menggunakan ring plastik, paralon, atau
bambu. Lipat lidah plastik yang tersisa dengan karet atau tali lainnya.
i. Sterilkan atau kukus di dalam drum. Proses sterilisasi/pengukusan ini
dilakukan selama 3-4 jam.
j. Setelah dikukus/sterilisasi, pindahkan media baglog ke ruang yang sudah
sediakan, biarkan selama dua hari sampai suhu baglog mendingin.
2. Cara Perawatan Pada Jamur Tiram
a. Media
Media yang digunakan untuk budidaya jamur tiram yaitu jerami
keras atau serbuk kayu. Asumsi, dimana jamur tiram subur dialam liar
pada kayu yang sudah lapuk. Maka dari itu bahan untuk media jamur tiram
juga dibuat mirip seperti itu dan ditambah dengan campuran bahan lain
untuk mendapatkan hasil optimal.
20
b. Nutrisi
Tumbuhan seperti jamur tiram membutuhkan nutrisi sebagaimana
makhluk hidup lain. Nutrisi di butuhkan oleh jamur tiram untuk
perkembangan dan untuk tubuh subur. Nutrisi tambahan ini dapat
diperoleh dari bekatul dan kapur.
Bekatul dan kapur dapat ditambahkan ke media serbuk kayu.
Bekatul mengandung karbohidrat, vitamin B dan karbon ini berguna
sekali untuk mempercepat pertumbuhan jamur tiram. Kapur mengandung
kalsium berguna sebagai menguatkan batang dan akar jamur agar tidak
mudah rontok. Kapur dapat juga sebagai penyeimbang kadar keasaman
(pH) media supaya jamur tumbuh subur.
Tumbuhan seperti jamur tiram membutuhkan nutrisi sebagimana
makhluk hidup lain. Nutrisi dibutuhkan oleh jamur tiram untuk
perkembangan dan unutk tumbuh subur. Nutrisi tambahan ini dapat
diperoleh dari bekatul dan kapur yang kemudian keduanya dapat
ditambahkan ke media serbuk kayu.
c. Steril Media
Cara membuat media steril dengan merebus media tanam atau
mengukus polybag yang telah terisi media pada suhu 1200
C Selain media
tanam ruangan serta peralatan harus steril juga terbebas dari hama atau
bibit penyakit yang mungkin timbul kemudian hari. Ruangan sekitar dan
peralatan dapat disterilkan dengan antiseptik atau menggunakan alkohol.
Udara dan sirkulasi udara juga pada daerah bersih terbebas dari hawa
membawa penyakit.
Untuk mengetahui media tidak steril dapat dilihat dari tumbuh
jamur lain di sekeliling media. Kalau media steril terbebas dari hama akan
tumbuh bibit jamur tiram lapisan warna putih pada polybag. Jika media
tidak steril akan terlihat warna hitam atau hijau atau orange akan
menghambat pertumbuhan misellium.
Jangan menggunakan fungisida, insektisida atau bahan kimia
bahaya lain karena akan membuat semuanya bahan akan terkontaminasi
oleh bahan kimia tersebut termasuk jamur tiram yang mau di budidaya.
21
Kalau jamur tiram juga ikut terkontaminasi bahan kimia berbahaya
beracun berarti tidak layak untuk dikonsumsi.
d. Pencahayaan
Pengaturan sinar matahari juga perlu mendapat perhatian seperti.
Jamur tiram fase pertumbuhan misellium, cahaya matahari tidak begitu
diperlukan, karena pada masa ini misellium lebih cepat tumbuh pada ruang
kurang sinar matahari atau gelap.
Pada fase pertumbuhan tubuh buah diperlukan cahaya matahari.
Malah sebaliknya tubuh buah tidak tumbuh baik pada ruangan gelap.
Maka dari itu untuk tumbuh buah di butuhkan rangsangan sinar matahari
dengan cahaya 60-70%.
e. Kelembaban dan Suhu Ruangan
Mengatur suhu ruangan juga sangat menentukan untuk
keberhasilan budidaya jamur tiram. Pada fase pertumbuhan misellium,
suhu ruangan diusahakan antara 22 – 2800 C dengan kelembaban 60 –
70%.
Pada fase polybag pindah ke kubung dengan 16 – 22 oC
kelembaban antara 90 – 100%. Untuk mengatur kelembaban suhu, semprot
air ke dinding kumbung.17
3. Cara Pengendalian Hama dan Penyakit
Jamur merupakan sayuran yang diproduksi secara higenis dan tidak
menggunakaan senyawa kimia yang berbahaya. Cara yang dilakukan oleh
budidaya jamur tiram bangun desa sejahtera dalam mencengah hama dan
penyakit pada budidaya jamur tiram yaitu menjaga kebersihan bahan- bahan,
peralatan dan pekerja serta melakukan kebersihan lingkungan secara rutin
agar jamur berkembang dengan bagus. Beberapa jenis hama dan sumber
penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram antara lain:
a. Faktor lingkungan yang tidak sehat sehingga membuat lingkungan tumbuh
jamur menjadi terganggu.
17
https://budidayayuk.com/cara-merawat-jamur-tiram/, Diakses pada tanggal 31 Januari 2020, pukul
12.30.
22
b. Ulat, salah satu jenis hama yang mengganggu pertumbuhan jamur,
biasanya bermunculan saat musim hujan. Bisa dicegah dengan mengurangi
kelembaban pada lingkungan budidaya jamur tiram.
c. Kepik, hama ini bisa jadi cikal bakal munculnya hama ulat dan biasanya
datang saat baglog belum ditumbuhi jamur.
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya,
bahwasanya budidaya adalah usaha dalam memanfaatkan sesuatu. Budidaya
jamur merupakan proses yang dimulai dari tahapan pembelian baglog jamur,
pemeliharaan, pemberantasan hama dan penyakit hingga kegiatan pemanenan.
Semua ini akan menentukan proses keberhasilan budidaya jamur tiram. Jamur
tiram merupakan salah satu jenis jamur yang dapat dikonsumsi sebagai
makanan.
Perawatan pada usaha budidaya jamur BUMDes Bangun Desa Sejahtera
untuk meningkatkan pendapatan ekonomi sangat diprioritaskan pada perawatan
disetiap harinya. Dari hasil perawatan nantinya dapat memberikan kualitas yang
bagus dari jamur sendiri. sehingga nanti dapat memberikan hasil yang
memuaskan terhadap konsumen, baik itu langsung ke pengepul ataupun didalam
pasar sasarannya. Setiap perusahaan pasti memiliki strategi manajemen dalam
memasarkan produknya begitu juga dengan budidaya jamur tiram bangun desa
sejahtera juga memiliki strategi perawatan dalam memberikan kualitas jamur
yang bagus dan berkualitas.
Adapun strategi perawatan yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh
BUMDes Bangun Desa Sejahtera dalam budidaya jamur tiram tersebut
diantaranya yaitu: 1. Proses cara pembuatan jamur tiram, 2. Cara perawatan pada
jamur tiram, 3. Cara pengendalian hama dan penyakit pada jamur tiram. Dari
penjabaran ketiga strategi diatas diharapkan mampu menjawab permasalahan
pada BUMDes Bangun Desa Sejahtera Ds. Tanjungsari, Kec. Boyolangu, Kab.
Tulungagung.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung sebagai
pengelola Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), diharapkan memberikan
pengarahan yang lebih jelas lagi dan terstruktur kepada mahasiswa Praktik
24
Pengalaman Lapangan (PPL) agar tidak terjadi kesalahpahaman antara
keduanya. Dan selain itu untuk pihak pengelola diharapkan lebih bersabar
menghadapi mahasiswa yang banya
bertanya.
2. Untuk Instansi atau Lembaga Tempat PPL
Untuk lembaga diharapkan dapat mempertahankan posisi usaha dengan
meningkatkan kualitas perawatan jamur disetiap harinya agar kualitas yang
didapat lebih efektif dan maksimal. Dan sebaiknya pemerintah desa
menyampaikan informasi tentang usaha jamur tiram kepada masyarakat yang
dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan agar keuntungan menjadi
optimal.
3. Untuk Mahasiswa
Untuk mahasiswa sebagai peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL),
seharusnya lebih mempersiapkan diri dalam melakukan PPL meskipun
praktik dilakukan di masa pandemi covid-19. Dalam pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan yang bersifat observasi diharapkan mahasiswa dapat
menggali informasi yang dibutuhkan secara detail dan optimal, mengingat
waktu untuk melakukan observasi terbatas. Selain itu mahasiswa juga
diharapkan mampu menjaga nama baik diri sendiri dan almamater ketika
melakukan observasi dan wawancara dengan pihak lembaga tempat praktik.
25
DAFTAR PUSTAKA
Eko Suprayitno. 2005. Ekonomi Islam. Yogyakarta: Geraha Ilmu. hlm. 21.
Erie Maulana Sy. 2012. Panen Jamur Tiap Musim Panduan Lengkap Bisnis dan
Budi Daya Jamur Tiram. Yogyakarta: Lily Publisher. hlm. 1.
Hadi Prayinto. 1987. Perkembangan Ekonomi Pedesaan. Jakarta: BPFE. hlm. 52.
https://agribiznetwork.com/listing/direktorat-jenderal-hortikultura/, diakses pada
tanggal 24 Februari 2021 pukul 07.30 WIB.
https://budidayayuk.com/cara-merawat-jamur-tiram/, diakses pada tanggal 31
Januari 2021, pukul 12.30 WIB.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://hortikultura.perta
nian.go.id/wpcontent/uploads/2015/06/LAKIP-
DITJENHORTIKULTURA2014.pdf&ved=2ahUKEwj6rJrVpl3tAH\hWUXC
sKHQfNAyUQFjABegQIIxAJ&usg=AOvVaw3ldzCMrburTVHGigGAJuCN
, diakses tanggal 24 Januari pukul 08.00 WIB.
Iin Meina. 2007. Budi Daya Jamur Tiram. Jakarta: Aka Mulia Media. hlm. 2.
J. Winardi. 2014. Entrepeneur dan Entrepreneurship. Jakarta: Kencana. hlm. 15.
Putri Arum Kusumawati. 2017. Skripsi: “Modal Sosial Dalam Pengelolaan Unit
Usaha Transit Wisata Kota Batu”. Malang: UMM. Hal. 22-23.
Ridwan Mas’ud dan Muhammad. 2005. Zakat dan Kemiskinan Instrumen
Pemerdayaan Ekonomsi Umat. Yogyakarta: UII Press. hlm. 9.
Rony Gunawan K. 2017. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Terbit
Terang. hlm 43.
Suyanto dan Nurhadi. 2001. IPS Ekonomi. Jakarta: PT. Gelora Aksar Pratama
Erlangga. hlm. 62.
Syafi’i Antonio. 2001. Bank Syari’ah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani
Press. hlm.204.
26
LAMPIRAN
27
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2021
Pada tanggal 18 Januari sampai tanggal 17 Februari Tahun 2021, bertempat di
BUMDes Bangun Desa Sejahtera Desa Tanjungsari, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten
Tulungagung, telah dilaksanakan PPL Jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang I Tahun 2021 oleh
mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama Mahasiswa : Moh. Farid Al Farizi
NIM : 12406183048
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
Lembaga PPL : BUMDes Bangun Desa Sejahtera
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan
1. Senin, 18 Januari 2021 Menyusun beberapa rencana kegiatan PPL yang akan
saya lakukan untuk satu bulan kedepan.
2. Selasa, 19 Januari 2021 Berkunjung ke kediaman ketua lembaga untuk
bersilaturrahim dengan beliau sekaligus ke tempat
BUMDes.
3. Rabu, 20 Januari 2021 Mencari informasi mengenai aspek yang berhubungan
dengan manajemen keuangan pada lembaga budidaya
jamur tempat PPL.
4. Kamis, 21 Januari 2021 Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang digunakan
untuk kegiatan wawancara.
5. Jum’at, 22 Januari 2021 Melakukan wawancara dengan Bapak Ahmad Jawad
selaku ketua lembaga.
6. Sabtu, 23 Januari 2021 Melakukan pertemuan dengan DPL dan kelompok
PPL secara online menggunakan via google meet
terkait lembaga tempat PPL dan pregres judul laporan.
28
7. Minggu, 24 Januari 2021 Saya mencermati data yang saya dapatkan pada waktu
wawancara dan menganalisisnya.
8. Senin, 25 Januari 2021 Mencari referensi pembuatan laporan dari buku dan
internet.
9. Selasa, 26 Januari 2021 Melakuakan penyusunan laporan PPL mulai dari
mengedit cover sampai dengan penyusunan BAB I.
10. Rabu, 27 Januari 2021 Melakukan observasi (berkunjung ke rumah jamur
BUMDes).
11. Kamis, 28 Januari 2021 Menganalisis hasil observasi yang saya lakukan.
12. Jum’at, 29 Januari 2021 Melanjutkan penyusunan laporan PPL pada BAB II
13. Sabtu, 30 Januari 2021 Belajar tentang bagaimana cara budidaya jamur tiram
yang baik agar jamur berkualitas unggul dari referensi
jurnal, youtube dan media sosial lainnya.
14. Minggu, 31 Januari 2021 Mencatat berita harian.
15. Senin, 1 Februari 2021 Bekunjung ke tempat produksi dan membantu
membuat baglog (media tanam jamur) bersama
karyawan lembaga.
16. Selasa, 2 Februari 2021 Berkunjung ke rumah jamur dan melihat proses
pembibitan jamur disana.
17. Rabu, 3 Februari 2021 Menganalisis solusi dan strategi untuk menyelesaikan
permasalahan di budidaya jamur tiram bangun desa
sejahtera.
18. Kamis, 4 Februari 2021 Merancang inovasi untuk mengembangkan strategi
pada usaha budidaya jamur bangun desa sejahtera.
19. Jum’at, 5 Februari 2021 Melanjutkan penyusunan laporan PPL pada BAB III.
20. Sabtu, 6 Februari 2021 Konsultasi dengan DPL terkait laporan PPL pada
BAB I, II dan III.
21. Minggu, 7 Februari 2021 Mencari referensi tambahan berupa jurnal, buku,
internet yang serupa dengan judul laporan saya.
22. Senin, 8 Februari 2021 Membantu karyawan budidaya jamur menyirami
jamur di kumbung (rumah jamur BUMDes).
23. Selasa, 9 Februari 2021 Berkunjung kerumah jamur untuk melakukan
pengecekan jamur sekaligus melakukan perawatan
pada tanaman jamur.
29
24. Rabu, 10 Februari 2021 Mengambil beberapa video di BUMDes untuk
memenuhi tugas PPL pembuatan video.
25. Kamis, 11 Februari 2021 Mencermati dan menganalisis solusi yang ditrapkan
BUMDes untuk perawatan pada usaha budidaya jamur
bangun desa sejahtera.
26. Jum’at, 12 Februari 2021 Melanjutkan penyusunan laporan PPL pada BAB IV
yaitu penutup.
27. Sabtu, 13 Februari 2021 Mencatat kembali berita harian.
28. Minggu,14 Februari 2021 Melanjutkan menyusun lampiran-lampiran pada
laporan PPL.
29. Senin, 15 Februari 2021 Melanjutkan pengeditan video laporan PPL.
30. Selasa, 16 Februari 2021 Melanjutkan menyusun laporan PPL.
31. Rabu, 17 Februari 2021 Dihari terakhir saya berkunjung kerumah ketua
lembaga dan kerumah jamur untuk berpamitan bahwa
waktu PPL sudah habis dan berterimakasih karena
sudah bersedia mengizinkan tempat, membagi waktu
dan ilmunya untuk penyelesaian tugas akhir yaitu
PPL.
Tulungagung, 26 Februari 2021
Moh. Farid Al Farizi
NIM.12406183048
30
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Moh. Farid Al Farizi
NIM : 12406183048
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
DPL : Mega Tunjung Hapsari, M.AP.
Tempat PPL : BUMDes “Bangun Desa Sejahtera”
Judul Laporan : Pengaruh Perawatan Usaha Budidaya Jamur Tiram Sebagai Penunjang
Omzet Pendapatan Pada Bumdes Bangun Desa Sejahtera Tanjungsari,
Boyolangu, Tulungagung
No. Hal yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Konsultasi Lembaga dan Mengenai Judul
Laporan PPL 2021, saya mengambil
judul “Pengaruh Perawatan Usaha
Budidaya Jamur Tiram Sebagai
Penunjang Omzet Pendapatan Pada
Bumdes Bangun Desa Sejahtera
Tanjungsari, Boyolangu, Tulungagung”.
Dari hasil wawancara dan observasi yang
saya lakukan saya mengetahui bahwa
rumusan permasalahan disini adalah
menurunnya hasil panen dari usaha
budidaya jamur yang sedang dijalankan
dikarenakan strategi perawatan pada
jamur yang masih kurang aktif pada
usaha ini.
2. Konsultasi Laporan PPL Bab I, II, III.
3. Konsultasi Tugas Membuat Essay dari
Laporan PPL.
4. Revisi pada nomor NIP dan Daftar
Pustaka.
Tulungagung, 26 Februari 2021
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan
Mega Tunjung Hapsari, M.AP.
NIP. 199312112019032028
31
DOKUMENTASI KEGIATAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Pembuatan Baglog yang sudah jadi
Proses pengovenan Jamur
32
Proses pengecekkan Jamur
Baglog yang ditumbuhi Jamur dan siap untuk Panen
33
Foto Hasil Panen
Berfoto Bersama Ketua Lembaga
34
RESUME PEMBEKALAN PPL DI YOUTUBE
PPL gelombang I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dilaksanakan
secara daring atau secara online. PPL ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan
akademik oleh karena itu mahasiswa wajib mengikuti PPL, tentu saja pelaksanaan PPL
kali ini tidak bisa dilakukan secara langsung melihat situasi dan kondisi yang sekarang
sedang terjadi. Melihat situasi dan kondisi saat ini sangat perlu adanya komunikasi
secara langsung maupun tidak langsung, semisal memang sangat perlu komunikasi
secara langsung diharapkan tetap memperhatikan prosedur kesehatan yang ada.
Dalam pembekalan PPL secara online ini mahasiswa yang ikut dalam
pembekalan online sekitar 200 an mahasiswa, sedangkan jumlah mahasiswa yang ikut
PPL berjumlah 570. Maka perlu adanya evaluasi yang artinya harus ditegaskan kembali
bahwa meskipun dalam situasi yang serba sulit seperti saat ini pelaksanaan PPL tetap
termonitor dengan baik dan terkendali sehingga kualitas PPL tetap seperti situasi normal
sebelum pandemic sekarang ini. Kita berada pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(FEBI) maka wilayah gerak PPL kita pada sektor-sektor ekonomi yang jangkauannya
sangat luas.
Oleh karena itu dalam pelaksanaan PPL ini diharapkan mahasiswa dapat
melaksanakan PPL dengan sebaik mungkin dan semaksimal mungkin sehingga pada
akhir kegiatan PPL ini dapat menghasilkan laporan yang baik pula. Seperti halnya pada
PPL tahun kemarin beberapa dari dosen pembimbing lapangan beserta mahasiswanya
membuat laporan dalam bentuk buku, kegiatan ini sangat positif dan sangat baik
sebagaimana semua kegiatan akademik yang ada dan dilaksanakan di IAIN
Tulungagung termasuk juga dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam kegiatan-
kegiatan yang dilakukan itu bukan diakhiri dengan laporanlaporan yang bersifat
administratif yang kemudian setelah itu dikumpulkan di lemari dan hanya menjadi
tumpukan laporan semata, tetapi dalam PPL kali ini diharapkan bahwa laporan-laporan
kegiatan akademik itu dibentuk menjadi sebuah produk akademik sehingga produk
akademik ini dapat dikonsumsi oleh masyarakat umum tidak hanya lembaga dan
mahasiswa.
PPL kali ini diharapkan mahasiswa bisa mendampingi sektor-sektor yang
menjadi lokasi PPL agar sektor-sektor tersebut dapat bangkit kembali dari situasi
35
pandemi saat ini yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan
sektor-sektor tersebut. Serta mahasiswa bisa membuat catatan yang mereka lakukan
yang kemudian catatan tersebut dapat dijadikan sebuah buku. Maka dari itu diharapkan
kepala laboratorium FEBI bapak Siswahyudianto dapat mengkoordinir sebisa mungkin
mewujudkan laporan PPL itu dalam bentuk buku atau dalam bentuk lain seperti jurnal
baik dalam bentuk jurnal artikel maupun jurnal biasa akan lebih bagus.
Walaupun PPL ini dilaksanakan dalam situasi pandemi covid-19 tentu saja tetap
harus menggunakan etika. Etika hubungan mahasiswa dengan Mitra dari luar kampus
harus tetap sesuai dengan etika PPL pada situasi biasa, maka dari itu etika ini menjadi
dasar yang paling penting dalam pelaksanaan PPL ini. Karena, etika sebagai cara kita
berakhlak kepada Mitra dan Pimpinan lembaga ini harus terus dijaga. Etika ini juga
menjadi dasar terjalinnya hubungan baik antara mahasiswa dengan Mitra ataupun
lembaga yang akan digunakan untuk tempat PPL. Etika ini juga perlu dilakukan dan
diterapkan saat koordinasi melalui Zoom, video serta media sosial lainnya yang
digunakan saat PPL, begitupun juga ketika melakukan pertemuan langsung karena etika
ini menjadi poin penting yang harus tetap terjaga dan dijaga agar tidak timbul masalah-
masalah yang berhubungan dengan etika serta ketika tetap menerapkan etika yang ada
ini akan menjaga reputasi nama baik dari fakultas terutama nama baik perguruan kita
ini. Isu dalam Asuransi Syariah.
Dalam memplajari Asuransi kita tidak cukup hanya duduk di meja belajar, kita
juga harus terjun langsung ke lembaga dan memerlukan pembekalan ilmu dari lembaga-
lembaga tersebut seperti bimbingan mengenai hal yang berkaitan dengan Asuransi
syariah. Didalam sistem Asuransi Syariah itu tidak ada kewajiban mengembalikan
premi berapa. Perlu diketahui bahwasanya Asuransi Syariah sistemnya adalah bagi
hasil. oleh karena itu, hasilnya berdasarkan pengelolaannya. Kebanyakan para
pengusaha ditengah pandemi covid-19 banyak mengalami kemerosotan pendapatan
seperti usaha tempat rekresai, transportasi, dekorasi sehingga tidak bisa berjalan dengan
maksimal seperti biasaya. Oleh karena itu, untuk mengatasi usaha yang terkena dampak
covid19 diantaranya adalah Pertama, Skill sebaiknya mahasiswa harus terus belajar dan
menambah wawasan Pengetahuannya, agar mempunyai skill yang bagus dan
berkualitas, mampu mengatasi masalah dengan baik dan harus peka terhadap
lingkungan. Kedua, berani mengatasi masyarakat, karena karakter masyarakat satu
36
dengan yang lain berbeda-beda, sebagai pengusaha harus mempunyai mental yang
kokoh untuk mengatasi semua itu. Dalam menjalankan sebuah usaha kita harus
sungguhsungguh, disiplin, tekun, dan tidak lupa selalu untuk melibatkan do‟a. dengan
itu kesukseksan lebih pantas dicapai.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mahasiswa dalam materi yang
disampaikan pendalaman materi ppl gelombang 1 tahun 2021 dilaksanan pada tanggal
14 januari 2021 dengan 2 pemateri yaitu Haji Khomaidi dan Gufron Ahmad Yani
(LPPNU) diantaranya adalah: Pertama, “Kereteria kemampuan seperti apa untuk
mengukur pendapatan tersebut?” Kemudian dijawab oleh pemateri pertama yakni Haji
Khomaidi: “jadi kereteria kemampuan itu seperti komunikasi, jika dalam bidang
pemasaran komunikasi tidak lancar maka tidak bisa membuat usaha kita menjadi
maksimal. Dalam hal komunikasi kita harus lancar walaupun kita pandai dalam bangku
pelajar, tapi dalam bidang komunikasi terhadap pelanggan/nasabah kurang baik maka
dalam memasarkan asuransi akan sulit dan berat. kita harus berani mencoba dulu ketika
kita sudah berani mencoba lama kelamaan akan terbisa dalam masalah komunikasi.
Kedua, “Apakah jika kemampuan berkurang pendapatan juga akan berkurang?”
Dijawab oleh pemateri pertama yakni Haji Khomaidi: “Jika kemampuan berkurang
maka pendapatan juga akan berkurang. kita harus meningkatkan skill dan memperluas
wawasan kita dengan cara sering mengikuti pelatihan-pelatihan yang mengenai hal
tersebut.
Didalam pemasaran kita harus. mepunyai aura semail kalau tidak smail
dikhawatirkan nasabah merasa tidak nyaman terhadap usaha kita. Berpenampilan
dengan rapi dan sopan untuk menarik calon nasabah, serta menjalankan kode etik yang
benar sehingga dapat membuat pelanggan/nasabah menjadi nyaman. Ketiga,
“Bagaimana cara mengatasi ketakutan untuk memulai bisnis?” Dijawab oleh pemateri
kedua yakni Bapak Gufron Ahmad Yani (LPPNU Jatim): “Cara untuk mengatasi
ketakutan untuk memulai sebuah bisnis adalah kita harus yakin dan mau berusaha.
ketika kita memulai sebuah usaha tidak mempunyai keyakinan bahwa Allah tidak
mencukupi rezeki kita maka kita itu sesungguhnya telah meremehkan Allah SWT yang
memberi rizki kepada kita dari arah yang tidak disangka-sangka. Maka kita harus Yakin
dan berani mencoba memulai sebuah usaha dan berusaha menjalankannya semaksimal
mungkin, kemudian hasilnya dipasrahkan kepada Allah SWT. karena Allah yang
37
mencukupi kebutuhan kita. Kita harus ingat Rezeki itu diberikan oleh Allah SWT bukan
karena kepintaran kita dan bukan karena kehebatan kita.
Motivasi yang diberikan oleh Bapak Gufron Ahmad Yani (LPPNU Jatim)
adalah “Professionalitas akan terbentuk dari rutinitas. Sekolah itu tidak menjamin
sukses tapi dengan bersekolah kita berada ditrack kesuksesan. bisnis tidak ada kaitanyaa
dengan latar belakan pendidikan . kita harus mempunyai keinginan mempelajari sebuah
ilmu. Bisnis yang berpotensi di masa depan adalah bisnis sector pangan/pertanian maka
kita harus memanfaatkan peluang itu dengan sebaik-baiknya”.
Closing Statement yang diberikan oleh Bapak Gufron Ahmad Yani (LPPNU
Jatim) adalah “Segala sesuatu yang dihadapi pada hari ini jangan dianggap titik tapi
masih koma, jangan pernah menyerah untuk memulai usaha, yakinlah bahwa Allah
SWT akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya yang mau bersungguh-sungguh.
Kita harus berani mencoba dan memulai kemudian terus dijalani pasti akan ketemu
jalan hidup kita.
38
top related