laporan kasus word.doc
Post on 23-Nov-2015
15 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUSI. IDENTITAS PASIEN Nama
: An. A Jenis kelamin
: Laki-laki Umur
: 15 tahun Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Bugis / Indonesia
Pekerjaan
: Pelajar Alamat
: Jln.Prof. Dr. Ir. Sutami Kec. Bulurokeng No. Register
: 653038 Tanggal pemeriksaan: 1 Maret 2014 Rumah sakit
: UGD RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Dokter yang memeriksa: dr.RII. ANAMNESISKU: Luka robek pada kelopak mata atas sebelah kanan.AT: Dialami sejak + 1,5 jam sebelum masuk rumah sakit akibat ditonjok temannya secara tiba-tiba. Nyeri (+), riwayat keluar darah dari mata (-), mata merah (+), kotoran mata berlebih (-), air mata berlebih (+), silau (-), penurunan penglihatan (-).Riwayat penyakit terdahulu:
Pasien tidak pernah menderita Keluhan sama
Riwayat penyakit Diabetes dan Hipertensi tidak ada
Riwayat alergi tidak ada.
Riwayat penyakit keluarga pasien tidak tahu.III. PEMERIKSAAN
STATUS GENERALIS
KeadaanUmum: Komposmentis / Sakit sedang / Gizi baik
TD: 120/80 mmHg
N: 80x/menit
P
: 20x/menit
S: 37,0COFTALMOLOGIA. InspeksiSebelum operasi
Setelah operasi
PEMERIKSAANODOS
PalpebraEdema (+) pada palpebra superior , hematom (+), tampak laserasi palbebra full thickness sepanjang 1 cm. Eversi: palpebra sebelah dalam ukuran 1,5 cm. Edema (-)
Apparatus LakrimalisHiperlakrimasi (+)hiperlakrimasi(-)
SiliaSekret (-)Sekret (-)
KonjungtivaHiperemis (+), Kemosis (+) disuperiorHiperemis(-)
Bola MataNormalNormal
Mekanisme MuscularNormal Kesegala arah :Normal kesegala arah :
KorneaJernihFluorosense (+) diparasentralis arah jam 12Jernih
Bilik Mata Depannormalnormal
IrisCoklat, kripte (+)Coklat, kripte (+)
PupilBulat, sentral, RC(+)Bulat, sentral, RC(+)
LensaJernihJernih
B. Palpasi
PEMERIKSAANODOS
TensiokulerTnTn
Nyeritekan(+)(-)
Massa tumor(-)(-)
GlandulapreaurikulerTidak ada pembesaranTidak ada pembesaran
C. Tonometri
Tidak dilakukan pemeriksaanD. Visus
VOD ( 20/40
VOS ( 20/20E. Campus Visual
Tidak dilakukan pemeriksaan
F. Color Sense
Tidak dilakukan pemeriksaan
G. Light SenseTidak dilakukan pemeriksaan
H. PenyinaranOblik
PEMERIKSAANODOS
KonjungtivaHiperemis (+), kemosis (+) disuperiorHiperemis (-)
KorneaJernihFluorosens (+) diparasentralis arah jam 12Jernih
BMDnormalnormal
IrisCoklat, kripte (+)Coklat, kripte (+)
PupilBulat, sentral, RC(+)Bulat, sentral, RC(+)
LensaJernihJernih
I. Diafanoskopi
Tidak dilakukan pemeriksaan
J. OftalmoskopiTidak dilakuakan pemeriksaanK. Slit LampOD : Palpebra edema (+) hematoma (+), tampak luka robek pada daerah palpebra superior di bagian kanan,tampak laserasi palbebra full thickness sepanjang 1 cm. Eversi: palpebra sebelah dalam ukuran 1,5 cm, silia secret (-), lakrimasi (+) konjungtiva hiperemis (+), kemosis (+) disuperior, kornea fluoresens (+) diparasentralis arah jam 12, BMD normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.OS : Palpebra edema (-), silia sekret (-) konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensajernih.L. LABORATORIUM
Darahrutin
WBC12,7 x 103
RBC5,78 x 106
HGB14,3
HCT43
PLT215
Kimia darah
GDS112
CT800
BT300
Kreatinin0,6
GOT23
GPT22
Na140
K3,8
Cl105
HbsAgNon-Reactive
Anti HCVNon-Reactive
RESUME
Seorang anak laki-laki, umur 15 tahun datang ke UGD RSWS dengan keluhan laserasi pada palpebra superior dekstra yang dialami sejak + 1,5 jam sebelum masuk rumah sakit akibat ditonjok temannya secara tiba-tiba. Nyeri (+), riwayat keluar darah dari mata (-), mata merah (+), kotoran mata berlebih (-), air mata berlebih (+), silau (-), penurunan penglihatan (-). Riwayat penyakit terdahulu:
Pasien tidak pernah menderita Keluhan sama
Riwayat penyakit Diabetes dan Hipertensi tidak ada
Riwayat alergi tidak ada.Riwayat penyakit keluarga pasien tidak tahu.
Pada pemeriksaan segmen anterior bola mata ditemukan pada mata kanan palpebra edema, hematoma palbebra, hiperlakrimasi, Pada palpasi mata kanan terdapat nyeri tekan.Pada pemeriksaan oftalmologi, VOD :20/40, VOS : 20/20. TOD : Tn, TOS : Tn. SLOD : Palpebra edema (+) hematoma (+), tampak luka robek pada daerah palpebra superior di bagian kanan,tampak laserasi palbebra full thickness sepanjang 1 cm. Eversi: palpebra sebelah dalam ukuran 1,5 cm, silia secret (-), lakrimasi (+) konjungtiva hiperemis (+), kemosis (+) disuperior, kornea fluoresens (+) diparasentralis arah jam 12, BMD normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.
DIAGNOSIS
OD Laserasi Palpebra Superior (full thickness)TERAPI
TerapiSistemik: IVFD RL 20 tpm
Injeksi Tetagam 1 cc/ IMANJURAN
Rekonstruksi Palpebra Superior
Laporan Operasi1. Pasien berbaring dalam posisi terlentang2. Injeksikan anestesi local (bupivacain + lidocain) di suprasilia subcutis, arahkan ke kantus lateral dan bagian medial suprasilia, aspirasi darah tampak negative, masukkan injeksi dan masase suprasilia.3. Desinfeksi luka dengan betadine : RL 1:1
4. Tutup Seluruh tubuh dengan doek steril kecuali lapangan operasi
5. Identifikasi luka dan lakukan debridement.
6. Jahit matras di grey line dengan benang 6-0 non absorble
7. Jahit tarsus dengan benang 6-0 absorble secara interuptus
8. Jahit M. Levator Palbebra dengan benang 6-0 absorbel
9. Simpul matras, jahit di daerah lash line dan simpulkan.
10. Jahit kulit dengan benang 6-0 non absorble secara interuptus
11. Selipkan sisa benag mantras antara jahitan kulit.
12. Teteskan polygran pada mata kanan/
13. Beri salep pada jahitan di palpebra.
14. Bebat luka, operasi selesai
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Bonam Quo ad sanationem: Bonam Quo ad visam
: Bonam Quo ad comesticam: BonamDISKUSI
Pasien ini didiagnosa OD Laserasi Palpebra Superior berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang.Dari anamnesis, pasien datang dengan keluhan utama luka robek pada kelopak atas mata kanan dan nyeri akibat terkena tonjokan dai temannya secara tiba-tiba.
Pada pemeriksaan oftalmologi, VOD :20/40, VOS : 20/20. TOD : Tn, TOS : Tn. SLOD : Sedatang ke UGD RSWS dengan keluhan laserasi pada palpebra superior dekstra yang dialami sejak + 1,5 jam sebelum masuk rumah sakit akibat ditonjok temannya secara tiba-tiba. Nyeri (+), riwayat keluar darah dari mata (-), mata merah (+), kotoran mata berlebih (-), air mata berlebih (+), silau (-), penurunan penglihatan (-). alienum (+) pada sentral, BMD normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernihPenglihatan pasien juga menjadi kabur setelah trauma. Pada pemeriksaan fisis didapatkan VOD = 20/40 dan VOS = 20/20.Untuk terapi, pada pasien ini diberikan antibiotik sistemik, juga direncanakan untuk dilakukan tindakan operasi berupa eksplorasi dan jahit palpebra, karena pada kasus ini terjadi laserasi palpebra1
top related