laporan kasus tht
Post on 03-Jan-2016
64 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TULI AKIBAT BISING
(NOISE INDUCED HEARING LOSS)
Oleh:PUTRI ISMAYANDA
0801001202
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN2012
ANATOMI
Labirin (telinga dalam) mengandung organ pendengaran dan keseimbangan, terletak pada pars petrosa os temporal.
Fisiologi pendengaran
definisi
Gangguan pendengaran akibat Gangguan pendengaran akibat bising (noise induced hearing loss) bising (noise induced hearing loss) ialah gangguan pendengaran yang ialah gangguan pendengaran yang disebabkan akibat terpajan oleh disebabkan akibat terpajan oleh bising yang cukup keras dalam bising yang cukup keras dalam jangka waktu lama dan biasanya jangka waktu lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. Sifat ketuliannya adalah tuli kerja. Sifat ketuliannya adalah tuli sensorineural koklea dan umumnya sensorineural koklea dan umumnya terjadi pada kedua telinga.terjadi pada kedua telinga.
Epidemiologi
Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai setelah prebikusis. Lebih dari 28 juta orang Amerika mengalami ketulian dengan berbagai macam derajat, dimana 10 juta orang diantaranya mengalami ketulian akibat terpapar bunyi yang keras pada tempat kerja.
Kamal, A (1991) melakukan penelitian terhadap pandai besi yang berada di sekitar kota Medan. Ia mendapatkan sebanyak 92,30% dari pandai besi tersebut menderita sangkaan noise induced hearing loss.
etiologi
1. Intensitas kebisingan 2. Frekuensi kebisingan3. Lamanya waktu pemaparan bising4. Obat ototoksik
KLASIFIKASI EFEK KEBISINGAN TERHADAP PENDENGARAN
NOISE INDUCED TEMPORARY THRESHOLD SHIFT (NITTS)Pada gambaran audiometri tampak sebagai “notch” yang curam pada frekuensi 4000 Hz, yang disebut juga acoustic notch.
NOISE INDUCED PERMANENT THRESHOLD SHIFT (NIPTS)Notch bermula pada frekuensi 3000-6000 Hz, dan setelah beberapa waktu gambaran audiogram menjadi datar pada frekuensi yang lebih tinggi.
PATOGENESIS
Gejala dan tanda
pendengaran(auditory)
Kurang pendengaran disertai tinitus (berdenging di telinga), sensasi tersumbat ditelinga. Bila sudahcukup berat disertai keluhan sukar menangkap percakapan dengan kekerasan biasa dan bila sudah lebih berat percakapan yang keras pun sukar di mengerti.
Bukanpendengaran(non auditory)
Pengaruh terhadap komunikasi, gelisah, rasa tidak nyaman, gangguan konsentrasi, gangguan tidur sampai memicu stress akibat gangguan pendengaran.
Diagnosis
Tes penala
Pemeriksaan audiometrinada murni
Pemeriksaanaudiologi
khusus
Rinne test positip, Weber test lateralisasi ke telinga yang pendengaran telinganya lebih baik dan Schwabach test memendek. Kesan jenis ketuliannya adalah tuli sensorineural.
Didapati tuli sensorineural pada frekuensi antara 3000- 6000 Hz dan pada frekuensi 4000 Hz sering terdapat takik (notch) yangpatognomonik untuk jenis ketulian ini.
SISI, ABLB, MLB, audiometric Bakesy, audiometri tutur, hasilnya menunjukkan adanya rekrutmen yang patognomonikuntuk tuli saraf koklea.
1.
3.
2.
penatalaksanaanTuli akibat bising adalah tuli saraf koklea yang bersifat menetap (irreversible),
bila gangguan pendengaran sudah mengakibatkan kesulitan berkomunikasidengan volume percakapan biasa, dapat di coba pemasangan alat bantu dengar
(ABD).
Apabila dengan bantuan ABD tidak dapat berkomunikasi dengan Adekuat perlu dilakukan psikoterapi agar dapat menerima
keadaannya.
Pada penderita yang mengalami tuli total bilateral dapat dipertimbangkan untuk pemasangan implant koklea
(cochlear implant)
Rehabilitasi pendengaran agar dapat menggunakan sisa pendengarannya dengan ABD secara efisien dibantu dengan membaca bibir,
mimik, dan anggota badan untuk dapat berkomunikasi.
prognosis
Pencegahan
1. pengukuran pendengaran Pengukuran pendengaran sebelum diterima bekerja Pengukuran pendengaran secara periodik2. Pengendalian suara bising Menggunakan tutup telinga, sumbat telinga, dan
pelindung kepala Memasang peredam suara3. Analisa bising Alat utama dalam pengukuran kebisingan adalah sound
level meter.
TERIMA KASIH
top related