laporan kasus 1 tonsilitis kronis eksaserbasi akut
Post on 17-Jan-2016
1.113 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
TONSILITIS KRONIS EKSASERBASI AKUT
Oleh:
Rizka Dila Pratami
H1A010029
Pendahuluan
• Tonsilitis kronis merupakan peradangan kronik pada tonsil yang biasanya merupakan kelanjutan dari infeksi akut berulang atau infeksi subklinis dari tonsil.
• Kelainan ini merupakan penyakit yang paling sering terjadi dari seluruh penyakit tenggorok berulang dan merupakan kelainan tersering pada anak di bidang THT.
ANATOMI TONSIL
• Tonsil suatu akumulasi dari limfonoduli permanen yang letaknya di bawah epitel yang telah terorganisir sebagai suatu organ.
• Berdasarkan lokasinya:• Tonsilla lingualis yang terletak pada
radix linguae• Tonsilla palatina yang terletak pada
ismus faucium antara arcus glossopalatinus dan arcus glossopharingicus
• Tonsilla pharingica (adenoid) yang terletak pada dinding dorsal dari nasofaring
• Tonsilla tubaria yang terletak pada bagian lateral nasofaring di sekitar ostium tuba auditiva
• Plaques dari peyer.
Struktur yang terdapat disekitar tonsila palatina • Anterior : arcus
palatoglossus• Posterior : arcus
palatopharyngeus• Superior : palatum mole• Inferior : 1/3 posterior lidah• Medial : ruang orofaring• Lateral : kapsul dipisahkan
oleh m. constrictor pharyngis superior oleh jaringan areolar longgar. A. carotis interna terletak 2,5 cm di belakang dan lateral tonsila.
TONSILITIS
• Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer.
TONSILITIS KRONIS
• Tonsilitis kronis merupakan radang pada tonsila palatina yang sifatnya menahun.
• Kronis jika:• Terjadi perubahan histologis pada tonsil
didapatkannya mikroabses yang diselimuti oleh dinding jaringan fibrotik dan dikelilingi oleh zona sel – sel radang yang dapat menjadi fokal infeksi bagi organ – organ lain.
ETIOLOGI
• Etiologi penyakit ini dapat disebabkan oleh serangan ulangan dari tonsilitis akut.
• Bakteri penyebab tonsilitis kronis pada umumnya sama dengan tonsilitis akut, yang paling sering adalah kuman gram positif.
PATOFISIOLOGI
• Terjadinya tonsilitis dimulai saat kuman masuk secara aerogen ke tonsil melalui kripte-kriptenya, Fungsi tonsil sebagai pertahanan terhadap masuknya kuman ke tubuh Kuman yang masuk dihancurkan oleh makrofag, sel-sel PMN.
• Jika tonsil berulang kali terkena infeksi maka pada suatu waktu tonsil tidak bisa membunuh kuman-kuman semuanya kuman bersarang di tonsil fungsi pertahanan tubuh dari tonsil berubah menjadi sarang infeksi (tonsil sebagai fokal infeksi).
MANIFESTASI KLINIS
• Ada penghalang/rasa mengganjal di tenggorokan• Tenggorokan terasa kering• Pernafasan berbau• Pada pemeriksaan tampak tonsil membesar dengan
permukaan yang tidak rata, kripte melebar dan berisi detritus.
• Jika eksaserbasi tanda-tanda infeksi (demam, infeksi saluran nafas, nyeri menelan, lesu, tidak nafsu makan, pada pemeriksaan tonsil terlihat hiperemi, membengkak, ada kripte melebar, dan detritus)
TINGKAT PEMBESARAN TONSIL
• T0 : tonsil masuk di dalam fossa atau sudah diangkat• T1 : <25% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring• T2 : 25-50% volume tonsil dibandingkan dengan volume
orofaring• T3 : 50-75% volume tonsil dibandingkan dengan volume
orofaring• T4 : > 75% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring
TATALAKSANA
• Medikamentosa• Tonsilektomi
Indikasi tonsilektomi menurut The American Academy of Otolaryngology,Head and Neck Surgery
• Indikasi absolut:• Pembesaran tonsil yang menyebabkan sumbatan jalan nafas
atas, disfagia menetap, gangguan tidur atau komplokasi kardiopulmunar.
• Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan orofacial
• Rhinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil yang tidak hilang dengan pengobatan. Otitis media efusi atau otitis media supuratif.
• Tonsilitis yang menimbulkan febris dan konvulsi• Biopsi untuk menentukan jaringan yang patologis (dicurigai
keganasan)
Cont
• Indikasi relatif :• Penderita dengan infeksi tonsil yang kambuh 3 kali atau lebih
dalam setahun meskipun dengan terapi yang adekuat• Bau mulut atau bau nafas yang menetap yang menandakan
tonsilitis kronis tidak responsif terhadap terapi media• Tonsilitis kronis atau rekuren yang disebabkan kuman
streptococus yang resisten terhadap antibiotik betalaktamase• Pembesaran tonsil unilateral yang diperkirakan neoplasma
KONTRAINDIKASI
• Kontra indikasi :• Diskrasia darah kecuali di bawah pengawasan ahli hematologi• Usia di bawah 2 tahun bila tim anestesi dan ahli bedah
fasilitasnya tidak mempunyai pengalaman khusus terhadap bayi
• Infeksi saluran nafas atas yang berulang• Perdarahan atau penderita dengan penyakit sistemik yang tidak
terkontrol.• Celah pada palatum
KOMPLIKASI
• Radang kronik tonsil dapat menimbulkan komplikasi ke daerah sekitarnya berupa rhinitis kronik, sinusitis atau otitis media secara perkontinuitatum. Komplikasi jauh terjadi secara hematogen atau limfogen dan dapat timbul endokarditis, arthritis, miositis, nefritis, uveitis, iridosiklitis, dermatitis, pruritus, urtikaria, dan furunkolosis
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama pasien : An ”T”• Umur : 7 tahun• Jenis kelamin : Laki-laki• Alamat : Gebang• Tanggal Pemeriksaan : 6 Agustus 2014
ANAMNESIS
• KU : sakit tenggorokan• RPS : Pasien merupakan rujukan dari Puskesmas dengan tonsillitis
kronis. Pasien merasa nyeri dan kesulitan menelan sejak 1 minggu yang lalu. Orang tua pasien mengatakan keluhan ini dirasakan hilang timbul sejak 2 tahun yang lalu. Keluhan kambuh jika pasien minum es dan makan makanan ringan. Dalam setahun pasien bisa mengalami kekambuhan setiap bulan. Saat ini pasien juga mengeluhkan demam (+), pilek (+) dan batuk (+). Tidak ada keluhan mengorok saat tidur. Sesak (-). Selain itu, tidak ada keluhan lain.
• RPD
Pasien memiliki riwayat sakit tenggorokan dan susah menelan yang cukup lama dan hilang timbul sejak 2 tahun terakhir
• RPK : (-)• Riwayat pengobatan
Pasien telah berobat ke puskesmas dan diberi obat amoksisilin dan parasetamol namun keluhan belum menghilang.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Baik• Kesadaran : Compos mentis• Tanda vital • Tensi : -• Nadi : 122 x/menit• Respirasi : 24 x/menit• Suhu : 37,5oC
PEMERIKSAAN TELINGA
Cont
PEMERIKSAAN HIDUNG
PEMERIKSAAN TENGGOROK
• Pemeriksaan penunjang
Laboratorium: Darah lengkap, bleeding time, cloting time.
• Diagnosis
Tonsilitis kronis eksaserbasi akut• DD
Adenotonsilitis kronis
RENCANA TERAPI
• Obat-obatan• Cefadroxil 30 mg/kgBB/hari = 30 mg x 21 kg = 630
mg/hari setiap 12 jam selama 5-7 hari. • Paracetamol 3x½ tablet.• Ambroxol 3x½ tablet.• Klorfeniramin maleat 4x½ tablet.• Obat kumur + desinfektan.
• Pembedahan • Tonsilektomi.
KIE PASIEN
• Untuk sementara hindari makanan yang berminyak, manis, pedas, dan lainnya yang dapat mengiritasi tenggorokan. Begitu pula dengan minuman dingin.
• Menjaga higiene mulut.• Datang kembali untuk kontrol setelah 5 hari, untuk melihat
perkembangan penyembuhan.• Sarankan keluarga untuk menjaga kesehatan pasien dan
mempertimbangkan untuk melakukan operasi pengangkatan amandel atau tonsilektomi serta menjelaskan indikasi dan komplikasinya.
PROGNOSIS
• Dubia ad bonam
REFERENSI
• Rubin MA, Gonzales R, Sande MA. 2005. Infections of the Upper Respiratory Tract. Harrison’s Principle of Internal Medicine. 16th ed. New York, NY: McGraw Hill.
• Soepardi et all. 2007. Penyakit dan kelainan tonsil dan Faring. Buku Ajar Ilmu THT. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
• Nave H, Gebert A, Pabst. 2001. Morphology and immunology of the human palatine tonsil. Anatomy Embryology 2004: 367-373.
• Byron J., 2001. Laringology. Head and Neck Surgery-Otolaryngology 3rd Edition, New York : Lippincott Williams and Wilkins (CD-ROM).
• Seeley, Stephens, Tate. 2004. Lymphatic System and Immunity. Anatomy and Physiology, Ch.22, 6th Ed. The McGraw−Hill Companies, New York
• Nurjanna Z, 2011. Karakteristik Penderita Tonsilitis Kronis di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2007-2010. USU Institutonal Repository. Available at: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32582/4/Chapter%20II.pdf [accessed 5th June 2012]
• Amarudin, Tolkha et Anton Christanto. 2005. Kajian Manfaat Tonsilektomi, Cermin Dunia Kedokteran. Available at : http://www.cerminduniakedoteran.com [accessed 5th June 2012]
• Dedya, et. Al. Tonsilitis Kronis Hipertrofi dan Obstructive Sleep Apnea (OSA) Pada Anak. Bagian/Smf Ilmu Penyakit Tht Fk Unlam. 2009.
• Derake A, Carr MM. Tonsillectomy. Dalam : Godsmith AJ, Talavera F, Allen Ed. EMedicine.com.inc.2002 : 1 – 10
TERIMA KASIH
top related