laporan desain desain arsitektur 3
Post on 18-Nov-2015
185 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Urbanisasi, pertambahan penduduk dan perkembangan aktivitas,menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan ruang-wadah aktifitas tersebut
sendiri. Ini menyebabkan semakin meluasnya wiayah terbangun, menyemoitnya ruang terbuka-publik, dan semakin tingginya kepadatan
penduduk di berbagai pelosok dan daerah pinggiran Industri,sehingga menyebabkan kepadatan penduduk tinggi. Lahan akan semakin
menyempit dan mahal harganya.
Kabupaten Malang memiliki luas 35,35 km dan tercatat sebagai Kabupaten terluas kedua dipulau jawa setelah Kabupaten Banyuwangi.
Sebagian besar wilayahnya dipergunakan untuk pertanian dan industri. Begitu banyaknya kegiatn industry di Malang memberikan dampak
percepatan pertumbuhan pernduduk dan urbanisasi di wilayah itu sendiri.
Kecamatan Pakis di kenal dengan berbagai khas industrinya. Disetiap gang dan sepanjang jalan selalu terdapat industri-industri kecil sampai
besar, seperti industri obat, genteng, sabun, rokok, dan berbagai macam industri lain ada di sana. Banyaknya industri ini semakin memacu
urbanisasi, untuk mendapatkan taraf hidup yang lebih layak. Tetapi ini tidak diimbangi dengan pengadaan tempat tinggal. Ini dikarenakan
semakin lama lahan semakin mahal, dan ruang terbuka dan ruang untuk aktivitas perduduk semakin berkurang. Selain itu seiring bertambahnya
penduduk, terbatasnya lahan dan biaya banyak terbangun bangunan liar dan berada di sekitar sungai yang kurang sesuai dengan standar
pemukiman yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Dengan semakin berkembangnya aktivitas, maka buruh membutuhkan spesifikasi ruang khusus yang guna mendukung aktivitas mereka.
Ruang yang didesain secara baik dengan mempertimbangkan kebutuhan ruang yang mereka perlukan. selain hunian, perlu adanya nilai plus
-
2
yang dimungkinkan untuk para buruh beraktivitas yang lebih produktif sehingga mereka mendapatkan penghasilan lebih, dikarenakan rata-
rata buruh menengah kebawah.
Kondisi ini menuntut adanya sebuah spesifikasi desain arsitektur yang mampu memberikan solusi terhadap masalah-masalah fungsional, tapak
dan lingkungan kota. Salah satu upaya untuk penyediaan sarana pemkiman bagi penduduk pada lahan yang terbatas adalah dengan
pembanguanan rumah susun sederhana yang manfaatnya akan dapat mengurangi penggunaan tanah dan mendekatkan penghuni ke tempat
sentra Genteng Pakis, memperpendek jaringan prasarana dan utilitas kota dan membuat ruang-ruang terbuka yang lebih legan dan nyaman.
Untuk itu dierlukan pembangunan fasilitas publik akomodasi berupa RUMAH SUSUN SEDERHANA dan penunjang-bisnis yang memenuhi
persyaratan-persyaratan fungsional, teknis lingkungan, dan peraturan pembangunan yang telah di tentukan oleh pemerintah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancangrusunawa yang sesuai dengan keadaan lingkungan , lahan yang berkontur, massa majemuk, dan bertingkat
menengah?
2. Bagaimana menyesuaikan keseimbangan antara RTH dengan rusunawa yang akan terbangun di Genteng Pakis?
3. Bagaimana merancang rusunawa yang mewadahi aktifitas hunian dan memberikan fungsi lebih untuk menunjang perekonomian di
Rusun Genteng Pakis?
1.3 Tujuan
1. Untukmerancang rusunawa yang sesuai dengan keadaan lingkungan, lahan yang berkontur, massa majemuk, dan bertingkat menengah
2. Untuk menyesuaikan keseimbangan antara RTH dengan rusunawa yang akan terbangun di Genteng Pakis
-
3
3. Untuk Bagaimana merancang rusunawa yang mewadahi aktifitas hunian dan memberikan fungsi lebih untuk menunjang perekonomian
di Rusun Genteng Pakis?
1.4 Batasan
Alamat tapak: Jalan Kapiworo Kec. Pakis Kab. Malang
Luas lantai bangunan total bangunan fungsional: >8.000- 10.000 m
Jumlah massa: majemuk (>2 massa)
Jumlah lantai bertingkat rendah-menengah (2-6 lantai), untuk massa fungsi utama: 4-6 lantai (termasuk lantai basement- bila ada)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB): maksimal 60%.
GSB dengan sungai >15m
Topografi tapak berkontur mulai > 10% sampai dengan maks. 20%;
Tema & Sub Tema Objek:
Tema objek : RUMAH SUSUN SEDERHANA
Sub tema objek : Rumah Susun Masyarakat Industri Kecil
o Rumah Susun Sederhana Sewa Genteng Pakis
1.5 Metode Program dan Desain
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Data Primer
Metode pengumpulan data primer merupakan pengamatan secara langsung pada kawasan industrial (kampung genteng).
Data primer diperoleh melalui:
-
4
- observasi lapangan dengan cara meninjau secara langsung kondisi exsisting sekitar tapak,
- wawancara kepada penduduk setempat untuk mengetahui pemasalahan intern dan ekstern yang terjadi pada kawasan tapak.
- serta dokumentasi (berupa foto-foto dan video).
Data Sekunder
Mengumpulkan data-data dari berbagai literatur yang berkaitan dengan rumah susun kawasan industrial dengan berbagai
sumber media seperti internet, buku, Koran, televisi, radio, dll.
1.5.2 Metode Pengolahan Data
Data primer yang telah di peroleh dalam bentuk data dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi diolah dan dianalisis
permasalahan-permaslahan yang timbul kemudian mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tang terjadi pada kawasan tersebut.
Sementara data sekunder yang di peroleh dijadikan sebagai referensi/ keterangan tambahan dan sebagai pembanding dalam proses
pembuatan desain selanjutnya.
1.5.3 Metode Desain
Metode tipologi: Metode ini digunakan sebagai alat analisis obyek. Dengan metode ini, suatu objek arsitektural dianalisa
perubahan-perubahannya, yaitu yang menyangkut bangun dasar, sifat dasar, serta proses perkembangan bangun dasar tersebut
sampai kebentuk yang sekarang serta fungsi dari objek tersebut, kita dapat menentukan tipe dari objek dan menempatkannya secara
benar dalam klasifikasi tipe yang sudah ada.
Metode pragmatik: Metode ini merupakan tahapan transformasi konsep perancangan dan perancangan secara grafis ke dalam
gambar perencanaan dan perancangan sebagai hasil atas rumusan permasalahan yang ada. Proses ini dilakukan dengan cara trial
and eror dengan mencoba menuangkan suatu khayalan dan pengalaman yang pernah terekam dalam ingantan (intuisi) hingga
-
5
memunculakan suatu bentuk yang terlihat sesuai tujuan perancangan dan dengan mengaplikasikan teori-teori yang telah di tentukan
sehingga menjadika bangnan rusunawa dengan beberapa massa menjadi satu kesatuan (unity)
Metode Kanonik : metode dengan pendekatan-pendekatan dan penyelesaian pada desain untuk mengkomposisikan bangunan
bermassa majemuk. Dengan menggunakan standar-standar tertentu yang telah baku. Standar-standar bangunan dan ruang dengan
ukuran tertentu yang telah baku juga diterapkan, dimaksudkan untuk mempermudah menentukan dimensi. Metode ini menggunakan
aturan standar baku yang jelas, sehingga dapat terwujud suatu desain bangunan bermassa majemuk yang seimbang, terukur cermat
dan berestetika.
-
6
BAB II
PEMBAHASAN HASIL DESAIN
2.1. Data Tapak
1. Judul Proyek
Rumah Susun Sederhana Sewa
2. Lokasi Proyek
Jalan Kapiworo, Pakis, Kel. Mangliawan, Kab. Malang
3. Tema Resort
Modern Minimalis
4. Luas Tapak
12.000 m2
5. Jumlah Lantai
5 lantai
JL. SOEKARNO
HATTA
Gambar 1: Tapak Ditinjau Dari Kota Malang
-
7
Gambar 2: Tapak
118 m
168 m
59 m
151 m
59 m
Terdapat sungai pada bagian barat laut tapak
Gambar 2: Data Tapak
-
8
2.2 Pengolahan Massa dan Ruang Luar
2.2.1 Tata Massa Kelompok
1. Massa Hunian Rusun 1
2. Massa Hunian Rusun 2
3. Parkir Pegawai Pengelola
4. Parkir Penghuni
5. Kantin
6. Musholla
7. Ruang Mesin
8. Gudang
9. Open Space
10. Ruang Produksi
11. Gallery
12. Pos Satpam
13. Sirkulasi
14. Parkir Pengunjung
Gambar 3: Tata Massa dan Ruang
-
9
2.2.2 Tata Massa Desain Individu
Desain rumah susun sederhana sewa yang penulis buat memindahkan posisi massa hunian ke area massa penunjang
dari konsep yang telah dibuat kelompok, karena untuk memudahkan fleksibilitas bentuk massa utama terhadap tapak.
Lapangan Olahraga
Mushola
Ruang Mesin
Massa Hunian A
Main Entrance
Massa Penunjang
Massa Hunian B
Gambar 4: Zoning Tapak
-
10
2.3 Bangunan Utama
Bangunan utama pada tapak ini berjumlah 2 buah massa dengan bentukan massa yang sama namun berbeda orientasi. Bangunan
tersebut diletakkan sejajar dan menghadap ke akses utama.
Gambar 5: Orientasi Bangunan
-
11
Bentuk denah massa utama dibentuk dengan
mengikuti pola kontur dengan sedikit
pengolahan cut and fill sehingga terdapat
perbedaan ketinggian pada bagian sayap
masing-masing bangunan.
Gambar 6: Potongan Bangunan
Gambar 7: Denah Bangunan
-
12
Detil pada bagian depan
bangunan menggunakan dinding
green wall, untuk menambah
estetika dan menyejukkan suhu
ruangan yang ada disekitarnya
Gambar 8: Tampak Depan
Area publik yang terdapat Lobby, Ruang Bersama, dan Ruang Pengelola.
Gambar 9: Denah Lantai 1
Area semi publik yang difungsikan sebagai ruang serbaguna, diperuntukkan sebagai sarana
kegiatan sosial bagi penghuni rusunawa ini.
Area privat yang merupakan unit hunian dengan dua macam tipe yang disesuaikan dengan
kebutuhan penghuni, yaitu tipe 45 bagi buruh yang sudah berkeluarga dengan jumlah unit 4
buah, dan tipe 51 untuk buruh yang memiliki anggota keluarga yang difabel dengan jumlah unit
5 buah.
-
13
2.4 Massa Penunjang
Gambar 9: Denah lantai 1
Area privat yang dengan dua macam tipe, yaitu tipe 45 bagi buruh yang sudah berkeluarga
dengan jumlah unit 9 buah per lantainya, dan tipe 21 untuk buruh yang masih lajang dengan
jumlah unit per lantainya 5 buah.
Gambar 10: Denah Lantai 2-5
Area semi publik yang difungsikan sebagai ruang bersama dan ruang cuci diperuntukkan bagi
penghuni rusunawa ini.
Gambar 11: Bangunan Penunjang
Massa dan ruang penunjang pada desain rusunawa buruh pabrik genteng pakis terdapat antara lain:
1. Musholla Musholla memiliki tempa wudhu dan area untuk sholat dengan luas 170 m2.
2. Workshop Pengrajin Gerabah Terdapat 2 bangunan yang terhubung secara tidak langsung, yaitu massa display dan massa
workshop. Area workshop pengrajin gerabah ini juga memiliki gudang produksi khusus namun
hanya memiliki akses khusus dari massa workshop.
3. Kantin Massa kantin memiliki luas 71 m2 dan terdapat kamar mandi umum didalamnya.
-
14
2.5 Area Parkir
Area parkir ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu area parkir penunjang
dari massa workshop kerajinan gerabah dan area parkir penghuni
rusunawa. Area parkir pengunjung diperuntukkan untuk mobil dan
umum. Sedangkan area parkir penghuni berada persis disamping
massa hunian dan diperuntukkan bagi penghuni rusunawa.
Parkir pengunjung workshop
Parkir penghuni rusunawa
Gambar 12: Area Parkir
-
15
2.6 Ruang Terbuka Hijau
Lapangan futsal dan voli diletakkan di area kontur yg relatif datar dan berdekatan dengan kedua massa hunia agar mudah untuk
diakses oleh penghuni rusun.
Playground berada ditengah dari masing-masing massa hunian, agar para orang tua dalam rusun ini dengan mudah melakukan
aktifitas harian sekaligus memantau anak-anaknya yang bermain di playground.
Gambar 13: Ruang Terbuka Hijau
Lap. futsal
Lap. voli
Playground
-
16
2.7 Sirkulasi
2.7.1 Sirkulasi dalam tapak
Sirkulasi dalam tapak mengikuti pola kontur dan posisi
bangunan utama dan membentuk linear ke bangunan-bangunan
disekitarnya.
Gambar 14: Sirkulasi Tapak
-
17
2.7.2 Sirkulasi Dalam Bangunan
Sirkulasi dalam bangunan berbentuk linier dan mengelilingi bangunan.
Tangga Darurat
Tangga Utama
Gambar 15: Sirkulasi Dalam Bangunan
-
18
2.8 Tabel Kebutuhan Ruang
LUAS BANGUNAN UTAMA KELOMPOK
Nama Ruang Luas (m)
Jumlah Total (m)
Lantai 1
Lobi 56 1 56
Ruang Pengelola 8 1 8
Kamar Mandi Umum Pria 3 2 6
Kamar Mandi Umum Wanita 3 2 6
Unit 45 45 4 180
Unit 51 51 5 255
Tangga Utama 20 2 40
Tangga Darurat 18 2 36
Ruang ME dan Utilitas Vertikal
2.5 1 2.5
Ruang Cuci 24 1 24
Ruang Serbaguna 100 1 100
Sirkulasi (Koridor) 20% 142.7
Total 856.2
Nama Ruang Luas (m)
Jumlah Total (m)
Lantai
2-5
Unit 21 21 20 420
Unit 45 45 36 1620
Tangga Utama 20 2 40
Tangga Darurat 18 2 36
Ruang ME dan Utilitas Vertikal
2.5 4 10
Ruang Bersama 43 4 172
Ruang Cuci 24 4 96
Dapur 3 4 12
Sirkulasi (Koridor) 20% 481.2
Total 2887.2
-
19
LUAS BANGUNAN PENUNJANG KELOMPOK
Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)
Pos Satpam 3.5 1 3.5
Kamar Mandi Umum 3 1 3
Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)
Ruang Produksi 74 1 74
Kamar Mandi Umum 3 2 6
Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)
Ruang Galeri 94 1 94
Kamar Mandi Umum 3 2 6
Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)
Kantin 32.5 2 65
Kamar Mandi Umum 3 2 6
Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)
Musholla 160 1 160
Tempat Wudhu 5 2 10
Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)
Ruang Mesin 200 1 200
Nama Ruang Luas (m2) Jumlah Total (m2)
Gudang 32 1 32
Massa Produksi
Massa Galeri
Massa Gudang Produksi
Massa Kantin
Massa Mesin
Massa Musholla
Massa Pos Satpam
-
20
TOTAL LUAS LANTAI MASSA UTAMA INDIVIDU TOTAL LUAS LANTAI BANGUNAN INDIVIDU
Lantai Luas Lantai
Lantai 1 1757.25
Lantai 2 1639
Lantai 3 1639
Lantai 4 1639
Lantai 5 1639
Total Luas Lantai 8313.25
No Nama Massa Luas (m2)
1 Massa Rusun 1 4156.625
2 Massa Rusun 2 4156.625
3 Pos Satpam 3.5
4 Ruang Produksi 80
5 Ruang Galeri 100
6 Gudang 32
7 Kantin 65
8 Musholla 170
9 Ruang Mesin 200
10 Parkir 407
Total 9370.75
-
22
BAB III
SPESIFIKASI MATERIAL & ESTIMASI BIAYA
3.1 Spesifikasi Teknis Material
No Aplikasi Material Jenis/merk/dimensi/war
na
Spesifikasi
1. Penutup atap Rangka atap baja ringan
Sumber : http://www.google.com/
Merk : Sky Truss
Komposisi aluminium&zinc
Sumber : https://sites.google.com/site/merkbajaringanterbaik/
Beton Atap datar
Contoh aplikasi pada mid-
rise building Sumber : http://www.google.com/
Terbuat dari beton yang langsung di cor, diterapkan dengan
bahan polycarbonate dengan kemiringan minimum 2o ,
dengan membuat sedikit kenaikkan. Struktur rangka atap
dasar menggunakan beton bertulang konvensional, beton
fabrikasi dengan beton ringan aerasi/ beton komposit.
Kelebihan : praktis, fleksibel karena struktur rangka tidak
terlalu rumit serta kemiringan nyaris datar sehingga mudah
diaplikasikan.
Kekurangan : berpotensi menimbulkan genangan air sehingga
memungkinkan terjadinya kebocoran, beton kurang mampu
menyerap panas sehingga dapat diatasi dengan memberi
ruang sirkulasi udara antara atap dan plafon minimum
sebesar 30-50cm.
Atap datar digunakan pada bangunan utama.
-
23
Sumber : http://www.bangunrumahelegan.com/membangun-rumah-
dengan-atap-datar/
Genteng keramik berglazur
Sumber : http://www.google.com/
Ukuran (26,7 x 27,4)cm
Berat 41, 1 kg/m2
Warna : beragam
Tanah liat dibakar dan finishing dengan glazur. Kemiringan
atap mencapai 25o-45o . digunsksn pada seluruh massa
bangunan
Kelebihan : meredam panas dan suara dengan baik, tahan
lama.
Kekurangan : risiko bocor, berat.
Genteng keramik berglazur digunakan pada bangunan
cottage
Sumber: seri rumah ide 30 matrial inovatif. Imelda Akmal.
2011.
3. Gypsum
Plafon Kelebihan-kelebihan gypsum : 1. Mudah diaplikasikan
2. Ekonomis
3. Untuk pemotongan dan penyambungan papan
gypsum lebih rapi daripada triplex dan grc yang
memang sulit untuk disambung hasilnya terkadang
tidak rata, dan kemungkinan 6 bulan keatas bagian
sambungan akan terlihat.
4. Gypsum akan lebih terlihat rata seperti tanpa
sambungan
Kekurangan gypsum :
1. Tidak tahan terhadap air ataupun kelembaban
http://gypsumindonesia.blogspot.com/2010/10/keleb
ihan-dan-kekurangan-menggunakan.html
2. Kolom Beton - Kolom struktur (45x 45)
cm
3 D 16mm , belgel
(20x25)cm
Terdapat pertulangan besi. Kolom struktur sebagai penopang
bangunan utama dengan jarak tertentu sesuai dengan modul,
sedangkan kolom praktis terlentak diantara bentangan jarak
kolom struktur utama. Kolom struktur utama dapat
http://www.bangunrumahelegan.com/membangun-rumah-dengan-atap-datar/http://www.bangunrumahelegan.com/membangun-rumah-dengan-atap-datar/http://partisigypsum.blogspot.com/http://partisigypsum.blogspot.com/http://jasagypsum.blogspot.com/http://gypsumindonesia.blogspot.com/2010/10/kelebihan-dan-kekurangan-menggunakan.htmlhttp://gypsumindonesia.blogspot.com/2010/10/kelebihan-dan-kekurangan-menggunakan.html
-
24
- Kolom praktis (15x15) cm
2 D 16 mm, belgel (20x20)
cm
membentuk sistem struktur biring wall, sedangkan kolom
praktis sebagai berpungsi membantu kolom utama dan juga
sebagai pengikat dinding agar dinding stabil.
Digunakan pada bangunan hotel dan resort.
Sumber : http://erwinsianturi.blogspot.com/2011/04/kolom-
beton-dalam-konstruksi-bangunan.htmlKolom Beton Dalam
Konstruksi Bangunan
3. Dinding Batu bata
Sumber : http://www.google.com/
Batu bata merah Batu bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang
dibakar. Untuk dapat digunakan sebagai bahan
bangunan yang aman maka pengolahannya harus
memenuhi standar peraturan bahan bangunan Indonesia
NI-3 dan NI-10 (peraturan bata merah). Dinding dari
pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu
(non struktural) dan min. 1 batu (struktural) Sumber :
http://edwardpgultom.blogspot.com/2011/08/kontruksi-
bangunan-untuk-tahan-gempa.html
Hebel (Bata Ringan)
Tembok Kelebihan-kelebihan Hebel : 1. Kuat, Proses aerasi yang homogen dan
terkendali secara komputerisasi menghasilkan
beton ringan dengan kuat tekan yang paling
tinggi namun paling ringan di kelasnya.
Produk Hebel dapat digunakan sebagai sistem
Struktur Dinding Pemikul (Load Bearing Wall)
2. Ringan, Dengan struktur homogen (tanpa rongga vertikal dan horizontal di dalammya) dan berat
1/5 beton biasa, produk Hebel dapat mengurangi
resiko gempa. Penanganan dan proses
transportasi lebih ringan, pekerjaan menjadi
lebih mudah meski dengan peralatan sederhana,
juga mengurangi keletihan pekerja.
3. Ekonomis, Material sisa (waste material) yang rendah, kepastian penggunaan material
-
25
pelengkap semen instan Prime Mortar, dan
kekuatan struktur yang terukur, dapat
meringankan biaya konstruksi dan biaya
operasional bangunan pada saat digunakan.
4. Ukuran akurat, Standar proses produksi DIN (Deutsch Industrie Norm) dan
cara pemotongan flat-cake yang merupakan
satu-satunya di dunia industri beton ringan,
memastikan semua produk mempunyai ukuran
yang presisi dengan rejected-rate terendah.
5. Kedap suara, massa yang rendah mengakibatkan energi bunyi yang memantul dan
merayap di permukaan beton ringan Hebel tidak
diteruskan dengan baik. Sehingga dinding dapat
meredam kebisingan dan kenyamanan penghuni
terjaga.
6. Tahan lama, Dengan ciri yang kuat dan tahan terhadap perubahan cuaca maka menjadikan
produk Hebel, stabil dan awet
7. Mudah pengerjaan, Bobot yang ringan dan kuat menjadikan produk Hebel mudah digergaji,
dibor, dibentuk dan dikerjakan hanya dengan
menggunakan peralatan kayu biasa.
Kekurangan Hebel :
1. Perekat yang digunakan harus disesuaikan
dengan ketentuan produsennya, umumnya
adalah semen instan.
2. Nilai kuat tekannya (compressive strength)
terbatas, sehingga sangat tidak dianjurkan
penggunaan untuk perkuatan (struktural).
-
26
http://mankar-truss.blogspot.com/2012/06/kelebihan-
dan-kekurangan-beton-ringan.html
Kayu Kayu jati, kayu kamper Sebagai kolom dapat digunakan untuk menyangga bangunan
bertingkat rendah, seperti bungalow.
Papan partisi fiber semen
Sumber : http://www.google.com/
Fiber semen
Ukuran : (120x240) cm ;
(120,270) cm ; (120x300)
cm
Ketebalan : 8mm
Tekstur : rata
Warna : abu muda
Bahan dasar terbuat dari semen, serat mineral fiber dan
bahan penguat. Partisi ini dapat diaplikasikan pada
ruangan kering maupun basah. Untuk meredam panas
dan suara, rongga antara dua papan dapat diisi dengan
glasswool, setelah dinding berdiri kokoh dapat dilapisi
dengan cat biasa/ keramik. Selain itu material ini tahan
air, tahan api, pemasangan cepat dan mudah dibongkar
pasang.
Sumber: seri rumah ide 30 matrial inovatif. Imelda Akmal.
2011.
Digunakan pada office room bagi pengelola.
uPVC panel
Sumber : http://www.google.com/
Unplastizied polyvinyl
chloride
Ukuran : (25x 595) cm
Ketebalan : 5-8 mm
Tekstur : datar, halus
Warna : motif kayu, metal,
marmer, walpaper
Bahan dasar Unplastizied polyvinyl chloride sejenis plastik. Panel ini merupakan aplikasi interior sebuah ruangan untuk
memberi kesan luas dan natural, dengan finishing khusus
membuat permukaanya tahan terhadap goresan. Pemasangan
panel ini dapat menggunakan besi hollow/ baja ringan,
sambungan antar panel bisa menggunakan
interlockingdengan rel sepanjang ujungnya.
Kelebihan : anti rayap, anti air, anti karat, tidak merambatkan
api.
Kekurangan : lebar panel yang terbatas. Sumber: seri rumah ide 30 matrial inovatif. Imelda Akmal.
2011
Digunakan pada ruang-ruang tidur, office room, dan beberapa
ruang lain.
http://mankar-truss.blogspot.com/2012/06/kelebihan-dan-kekurangan-beton-ringan.htmlhttp://mankar-truss.blogspot.com/2012/06/kelebihan-dan-kekurangan-beton-ringan.html
-
27
4. Lantai Lantai vinyl
Sumber : http://www.google.com/
Ukuran : (30x30)cm ,
(18x26)cm untuk tile ;
(1,82 x 9) m untuk sheet
Ketebalan : 2-3 mm
Tekstur : halus,bertekstur
Warna : polos, motif
kayu,batu, marmer
Lantai vinyl terbuat dari PVC , lapisan printing, fiberglass,
coating. Pilihan motif lantai ini sangat beragam mulai dari
motif polos, batuan, marmer, kayu. Kesan natural, hangat,
santai dapat diperoleh melalui pemilihan jenis motif, warna
dan tekstur lantai vinyl. Biasanya dipergunakan sebagai
bagian dari interior
Kelebihan : antislip, anti air,anti rayap, peredam suara dan
benturan, stabil terhadap suhu dan mudah dibersihkan.
Kelemahan : mudah tergores, warnanya mudah pudar jika
sering terekspos sinar matahari.
Sumber: seri rumah ide 30 matrial inovatif. Imelda Akmal.
2011
Digunakan pada interior lantai ruangan pada bangunan.
Keramik ala material alami
Keramik tile
Ukuran : (40 x40)cm ,
(50x50)cm, (60x60)cm
Tekstur : datar, halus,
bertekstur
Warna : batu alam, marmer,
kayu, batik
Merk :
Bahan dasar dari tanah liat. Keramik tile dapat dibuat glossy
dan matte atau berserat seperti kayu. Dengan perkembangan
yang cukup pesat, pemasangannya dapat digunakan grout
(nat) beragam warna. Perawatancukup mudah dapat
menggunakan sikat dan cairan pembersih, penyedot debu,
dipel.
Sumber: seri rumah ide 30 matrial inovatif. Imelda Akmal.
2011
Digunakan pada interior lantai ruangan pada bangunan.
Mozaik
dinding Kelebihan mozaik:
1. Mudah dibentuk / dipotong (hanya menggunakan gunting untuk memotong jaring pada bagian
belakang mozaik)
2. Memiliki berbagai macam corak dan warna. 3. Memiliki tampilan yang atraktif
Kekurangan mozaik :
1. Dari segi ketahanan dan kekuatan kurang baik.
-
28
2. Harga yang relatif mahal dengan kisaran Rp. 275.000,-/m2 sampai sekitar Rp. 1000.000,-/m2
tergantung dari merek dan motifnya.
http://informasibangunan.blogspot.com/2012/11/kel
ebihan-dan-kekurangan-penggunaan.html
5. Struktur Pondasi Beton
Pondasi foot-plat
Pondasi ini merupakan pondasi setempat, sehingga semua
beban bangunan yang diterima kolom kolom pendukung
langsung dilimpahkan padanya . Pondasi footplat merupakan
pondasi yang berdiri sendiri dalam mendukung kolom-kolom
struktur utama untuk menopang bangunan. Perlu lantai
kerja untuk peletakan tulangan besi.
Sumber :
http://edwardpgultom.blogspot.com/2011/08/kontruksi-
bangunan-untuk-tahan-gempa.html
Batu bata merah Pondasi rollag Pondasi sederhana yang fungsinya bukan menyalurkan
beban bangunan, melainkan untuk menyeimbangkan
posisi lantai agar tidak terjadi amblas pada ujung lantai.
Pondasi ini biasanya digunakan untuk membuat
perbedaan ketinggian Sumber :
http://edwardpgultom.blogspot.com/2011/08/kontruksi-
bangunan-untuk-tahan-gempa.html 6. Material Finishing Semen
Semen instan
Sumber : http://www.google.com/
Dapat digunakan sebagai lapisan yang melapisi dinding,
dengan ornamen sulur-sulur serta flora lainnya.
http://informasibangunan.blogspot.com/2012/11/kelebihan-dan-kekurangan-penggunaan.htmlhttp://informasibangunan.blogspot.com/2012/11/kelebihan-dan-kekurangan-penggunaan.htmlhttp://edwardpgultom.blogspot.com/2011/08/kontruksi-bangunan-untuk-tahan-gempa.htmlhttp://edwardpgultom.blogspot.com/2011/08/kontruksi-bangunan-untuk-tahan-gempa.html
-
29
Karpet Karpet tile
Sumber : http://www.google.com/
Digunakan sebagai pelapis lantai pada ruangan-ruangan .
Karpet juga digunakan sebagai peredam suara, dengan bahan
yang mudah dibersihkan, karpet tile sangat baik digunakan
sebagai interior ruangan.
Kaca
Dinding
Jendela
-
http://www.google.com/
-
30
3.2 Rencana Anggaran biaya
Harga per m3 bangunan : Rp 3.000.000,00
Harga per m2 olahan : Rp 2.000.000,00
Volume bangunan utama = 8313.25 m3 x 3.000.000 = Rp. 28.747.620.000
Volume bangunan penunjang = 650.5 m3 x 3.000.000 = Rp. 1.951.500.000
Luas parkir = 407 m3 x 2.000.000 = Rp. 814.000.000
Luas yang diolah = 450 m3 x 2.000.000 = Rp. 900.000.000 +
Jumlah total keseluruhan : Rp. 32.413.120.000
top related