desain arsitektur
DESCRIPTION
Kelayakan Perancangan Gedung Concert Hall & Komunitas Musik.pdfTRANSCRIPT
KELAYAKAN PERANCANGAN
1 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
1.1.1 Musik sebagai Seni yang Digemari
Musik merupakan salah satu bidang seni yang digemari oleh berbagai lapisan
masyarakat sebagai pemersatu elemen masyawakat. Dalam segi etimologis, musik
termasuk dalam kegiatan yang dapat dilakukan dan/atau dinikmati oleh perorangan
hingga dalam suatu komunitas musik (Grazian, 2004). Indonesia memiliki banyak
sekali komunitas komunitas musik di setiap kota, terbukti dengan banyaknya acara-
acara non profit dan/atau profit bertemakan musik (Sumber: Survey pribadi).
1.1.2 Gambaran Tapak dan Latar Belakang
Kota Surabaya
Surabaya merupakan ibukota provinsi Jawa Timur, sekaligus menjadi kota
metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Kota ini berbatasan dengan Kabupaten
Gresik, Kabupaten Sidoarjo, dan Selat Madura.
Surabaya merupakan kota dengan potensi perkembangan musik yang sangat pesat.
Contoh nyata dalam realitanya dapat kita lihat bahwa banyaknya bermunculan musik
independent tanpa major label dan komunitas musik di Surabaya. Hal ini dipengaruhi
karena tingginya minat bakat remaja Surabaya dalam bermusik, serta banyaknya
komunitas musik indie yang tersebar di Surabaya.|
Hal yang menjadi kebutuhan dan keinginan utama bagi dalang atau pelaku karya seni
ialah bukan hanya sebatas uang untuk dapat diapresiasikan, dihargai, dan diakui oleh
orang lain. Dalam kenyataannya, para pemuda-pemudi di Komunitas musik Surabaya
Gambar 1.1 Poster event musik di Indonesia
Sumber : www.google.com
KELAYAKAN PERANCANGAN
2 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat atau pemerintahan kota. Banyak
pemuda pemudi Surabaya berbakat dan memiliki talenta tidak dapat mengekspresikan
karya seni dari tiap individu dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat sehingga
terciptanya komunitas independent yang idealis tidak dikuasai oleh major label atau
suatu company tertentu. Beberapa komunitas Indie yang ada di Surabaya antara lain,
yaitu:
IBF (Indonesian Bass Family), komunitas pemain bass.
Street Drum Surabaya, komunitas pemain
Guitar Force, komunitas pemain gitar
Korek Jazz (Komunitas Arek Jazz) komunitas pecinta jazz
Surabaya Grunge Society
Drum Heroes
DarJazz (Sidoarjo Jazz Community)
Pertumbuhan Pelaku Seni (musik)
Dari Dari subsektor industri musik, Surabaya memiliki banyak event music besar
seperti Jazz Traffic Surabaya, acara music Pop dari artis ternama Indonesia seperti Raisa, Hivi,
Ari Lasso, dan sebagainya yang diselenggarakan di Surabaya.
Perkembangan music di Surabaya yang pesat dapat dilihat dari banyaknya pusat kursus
musik yang tersebar di Surabaya yang dapat meningkatkan pertumbuhan pelaku musik, dan
juga beberapa sekolah mengadakan ekstrakurikuler musik di setiap sekolah, seperti SMAN 2
Surabaya. Berikut merupakan data statistik pertumbuhan pelaku musik di Surabaya, diambil
8 sampel pusat les musik di Surabaya dan sekitarnya:
Dari tabel statistik tersebut, jika diambil sampel rata-rata 90 pendatang baru, dapat
disimpulkan bahwa rentang pertumbuhan rata rata pelaku musik setiap tahunnya mencapai 720
jiwa. Hal ini membuat Surabaya sebagai kota besar harus mampu menampung dan memberikan
fasilitas untuk para pelaku seni agar kegiatan positif dapat terus berlangsung.
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Purwacaraka Music Studio 129 87 74 118 106 93
Anno Music Course 112 78 98 102 79 88
Talenta Music 75 63 67 73 66 78
Thalia Music Club 77 71 68 62 79 54
Delta Course 58 63 55 52 65 60
Ahmad Dhani School of Rock - - - 87 94 112
School Music Indonesia - - - 47 58 54
Tabel 1.1 Data Statistik Pendatang Baru Pelaku Musik
Sumber : Survey Lapangan
KELAYAKAN PERANCANGAN
3 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Fasilitas Musik di Surabaya
Industri musik kota Surabaya yang sedang berkembang memiliki beberapa fasilitas
studio musik komersial sebagai sarana dan/atau fasilitas penunjang bagi pelaku musik. Studio
musik komersial yang tersebar di kabupaten Surabaya antara lain :
Anno Music Studio
Thalia Music Studio & Store
Talenta Music Studio & Store
Lingkaran Music Studio
Dolphin Music Studio
Alkafellaz Music Studio
Studio 8 Surabaya
Purwacaraka Music Course
Ahmad Dhani School of Rock
Melodia Musik Surabaya
Dempo Musik Surabaya
Sebagaimana jika diangkat ke isu Nasional, Syahrini, penyanyi solo sekaligus pelaku
seni Nasional menyampaikan surat terbuka untuk Bapak Presiden Jokowi tentang keluh kesah
terhadap sarana untuk pelaku seni. Di dalam surat tersebut, Syahrini meminta Jokowi
membangun lebih banyak gedung kesenian di berbagai daerah. Sehingga para musisi dan
seniman mempunyai tempat yang layak menampilkan karya-karya mereka.
(sumber: http://jatim.metrotvnews.com/read/2015/10/03/437277/begini-surat-syahrini-untuk-
jokowi).
Gambar 1.2 Surat Syahrini untuk Presiden
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=8leh7N7CXq0
KELAYAKAN PERANCANGAN
4 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
1.2 Gambaran Khusus
1.2.1 Sejarah Fungsi dan/atau Tapak
Lokasi tapak berada pada Jalan Mayjen Sungkono, Kelurahan Pakis,
Kecamatan Sawahan, Surabaya. berjarak sekitar 50 meter disisi utara kawasan Ciputra
World Superblock.
Sejarah Tapak
Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus
menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota
terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat
bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur serta wilayah Indonesia
bagian timur. Kota ini terletak 796 km sebelah timur Jakarta, atau 415 km sebelah barat
laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di tepi pantai utara Pulau Jawa dan berhadapan
dengan Selat Madura serta Laut Jawa.
Surabaya memiliki luas sekitar 333,063 km² dengan penduduknya berjumlah
2.909.257 jiwa (2015). Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila yang
berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, adalah kawasan metropolitan terbesar kedua di
Indonesia setelah Jabodetabek. Surabaya dilayani oleh sebuah bandar udara, yakni
Bandar Udara Internasional Juanda, serta dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjung
Perak dan Pelabuhan Ujung.
Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang
sangat diperhitungkan dalam perjuangan Arek-Arek Suroboyo (Pemuda-Pemuda
Surabaya) untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah.
Gambar 1.3 Lokasi Tapak Perancangan radius 1 kilometer
Sumber : Google Earth
KELAYAKAN PERANCANGAN
5 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Kondisi Tapak 10 Tahun Terakhir
Lokasi tapak berada pada Jalan Mayjen Sungkono, Kelurahan Pakis, Kecamatan
Sawahan, Surabaya, berjarak sekitar 50 meter disisi utara kawasan Ciputra World
Superblock.
Menurut peta peruntukan lahan Pemerintah Kota Surabaya, tapak berada pada kawasan
perdagangan dan jasa. Mulai dari 10 tahun terakhir (tahun 2006), tapak masih berupa
lahan kosong, dan belum diketahui status kepemilikan tanahnya.
Gambar 1.4 Lokasi Tapak tahun 2006
Sumber : Google Earth
Gambar 1.5 Lokasi Tapak tahun 2016
Sumber : Google Earth
Gambar 1.6 Peta Peruntukan Lahan Surabaya
Sumber : Data RDTR Kota Surabaya
KELAYAKAN PERANCANGAN
6 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
1.2.2 Kondisi Tapak dan Lingkungan Eksisting
Lokasi Tapak : Jalan Mayjen Sungkono, Kelurahan Pakis, Kecamatan Sawahan,
Surabaya.
Peruntukan tapak : Menurut Perda kota Surabaya no.3 tahun 2007, daerah koridor Jl.
Mayjend Sungkono merupakan kawasan perdagangan dan jasa.
Gambar 1.7 Peta pembagian wilayah Surabaya
Sumber : RDTRK Surabaya
Gambar 1.8 Peta Kecamatan Sawahan Surabaya
Sumber : satpolpp.surabaya.go.id
Gambar 1.9 Tapak dalam konteks kawasan Jalan Mayjend Sungkono Surabaya
Sumber : Google Earth
KELAYAKAN PERANCANGAN
7 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Data Fisik Tapak
Lokasi : Jalan Mayjend Sungkono, Kelurahan Pakis, Kecamatan Sawahan,
Surabaya.
Luas Lahan : 15910 m2
Batas Tapak :
1. Utara : Jalan Pakis Tirtosari, pemukiman.
2. Timur : Universitas 45 Surabaya, SMA Gema 45 Surabaya.
3. Selatan : Jalan Mayjend Sungkono, Ciputra World Superblock.
4. Barat : Jalan Bintang Diponggo, Darmo Park.
Berdasarkan peta peruntukan lahan Surabaya, kawasan koridor Jalan
Mayjend Sungkono merupakan kawasan fasilitas umum (pendidikan), dan
perdangan dan jasa. Koridor Jalan Mayjend Sungkono ini mulai menjadi
kawasan umum dan perdagangan dan jasa ditandai dengan perluasan
kawasan pendidikan ke wilayah Barat. Dan tapak di kelilingi oleh
bangunan-bangunan yang bersifat komersil maupun yang menjadi landmark
kota Surabaya, yaitu :
Gambar 1.10 Data Fisik Tapak
Sumber : olahan dari google earth
KELAYAKAN PERANCANGAN
8 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Ciputra World Superblock
Ciputra World Surabaya adalah sebuah
Superblok yang dibangun oleh Pt. Ciputra
Surya Tbk yang berada di kawasan Jl.
Mayjen Sungkono no.89, Surabaya.
Superblok ini memiliki 2 menara yang
digunakan untuk apartemen dengan nama
The Via & The Vue (V2) dan juga
memiliki 1 mall yang jumlah lantainya 6
lantai. Proyek ini dibangun mulai tahun
2009 dan sudah selesai dibangun mall
pada tahun 2011. Akhirnya dibuka pada
tanggal 22 Juli 2011 dengan kelengkapan
pusat perbelanjaan, fashion seperti
Salvatore Ferragamo , Armani , hingga
Louis Vuitton , restoran, Hypermart,
bioskop XXI, Food Wave, Toko Buku
Gramedia, NAV Karaoke dan masih
banyak lagi. (Sumber: Wikipedia)
Surabaya Town Square
Surabaya Town Square (atau
biasa disingkat SUTOS) adalah
pusat perbelanjaan di Surabaya.
Mal ini didirikan pada tahun 2008.
Mal ini terdiri dari 4 lantai dengan
penyewa - penyewa yang sudah
terkenal sebagai perusahaan besar
baik skala nasional maupun
internasional antara lain
Foodmart, Cinema XXI, J.CO
Donuts & Coffee, Kafe Betawi,
Black Canyon Coffee, Inul Vizta,
A&W, Malay Village, Quali, My
Kopi-O!, Comedy Kopi, Sour
Sally dan masih banyak lagi.
Surabaya Town Square
merupakan family mall yang
berkonsep untuk menyediakan
seluruh kebutuhan keluarga dalam
satu tempat.(Sumber: wikipedia)
Gambar 1.11 Ciputra World Superblock
Sumber : www.google.com
Gambar 1.12 Surabaya Town Square
Sumber : www.google.com
KELAYAKAN PERANCANGAN
9 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Kebun Binatang Surabaya
Kebun Binatang Surabaya (KBS) adalah salah satu kebun binatang yang populer
di Indonesia dan terletak di Surabaya. KBS merupakan kebun binatang yang pernah
terlengkap se-Asia Tenggara, di dalamnya terdapat lebih dari 351 spesies satwa
yang berbeda yang terdiri lebih dari 2.806 binatang. Termasuk di dalamnya satwa
langka Indonesia maupun dunia terdiri dari Mamalia, Aves, Reptilia, dan
Piscesbesar. (Sumber: wikipedia).
Gedung Juang ‘45
Gedung Juang 45 ini berada di Jl. Mayjend
Sungkono, Surabaya. Gedung ini memiliki fungsi
sebagai kantor dewan harian daerah 45 provinsi
Jawa Timur juga sebagai pendukung keberadaan
organisasi ini dalam mengumpulkan data autentik
yang berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa
dan memepertahankan identitas Surabaya
sebagai Kota Pahlawan yang menampilkan
semangat 45. Dalam kompleks Gedung Juang 45
ini terdapat gedung pendidikan berupa
Universitas 45 Surabaya dan SMA Gema 45
Surabaya, dan exhibition hall yang menyajikan
benda-benda bersejarah dan dokumen-dokumen
serta foto-foto kemerdekaan.
Gambar 1.13 Kebun Binatang Surabaya
Sumber : www.google .com
Gambar 1.14 Gedung Juang ‘45
Sumber : www.google .com
KELAYAKAN PERANCANGAN
10 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Shangri-La Hotel
Hotel Shangri-La Surabaya, diresmikan tahun 1995,
merupakan salah satu hotel bintang lima terkemuka di
Surabaya. Hotel ini berada di bawah naungan
perusahaan besar yang bernama Shangri-La
Internasional, yaitu bagian dari kelompok usaha milik
Kuok Brother Company. Shangri-La Hotel Surabaya
berada pada lokasi yang strategis. Hanya berjarak 30
menit dengan bandara Juanda Internasional dan 15 menit
dari pusat perbelanjaan, serta terhubung dengan jalan-
jalan utama yang menuju ke kawasan industri.
Java Paragon Hotel and Residences
Hotel berbintang empat ini awalnya berupa 2 tower
apartemen dengan 62 unit, tipe 2 kamar dan 3 kamar.
Dibangun pada tahun 1993 dibawah manajemen PT.
Bhakti Intiland, kemudian mengubah salah satu towernya
menjadi hotel, melihat prospek bisnis hotel pada saat itu
lebih menjanjikan. Hotel ini menjadi salah satu landmark
Jalan Mayjend Sungkono karena bentuk bangunan yang
menggunakan gaya klasik tahun 90an. Selain itu, hotel ini
juga termasuk salah satu hotel terkemuka di kota Surabaya.
Gambar 1.15 Hotel Shangri-La
Sumber : www.google .com
Gambar 1.16 Java Paragon Hotel
Sumber : www.google .com
KELAYAKAN PERANCANGAN
11 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Aksesbilitas menuju jalan Mayjend Sungkono
1. Dari Juanda International Airport
Untuk menuju lokasi tapak di jalan Mayjend Sungkono dari Bandara memakan
waktu lebih kurang 30 menit jika menggunakan kendaraan pribadi. Tapak dapat
juga dicapai dengan kendaraan umum, dengan menggunakan shuttle bus rute
bandara Juanda-Terminal Bungurasih kemudian dilanjut dengan angkutan kota
jurusan Dukuh Pakis menuju tapak.
2. Dari Terminal Bungurasih
Gambar 1.17 Pencapaian dari Juanda International Airport
Sumber : Google Earth
Gambar 1.18 Pencapaian dari terminal bungurasih
Sumber : Google Earth
KELAYAKAN PERANCANGAN
12 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Tapak dapat diakses dengan menggunakan kendaraan pribadi dengan jarak 14,5
kilometer dengan menggunakan kendaraan pribadi melalui jalan tol Waru –
Juanda dengan waktu lebih kurang 16 menit. Tapak juga dapat diakses dengan
menggunakan shuttle bus rute Bungurasih-Joyoboyo kemudian dioper
menggunakan angkutan umum tujuan Dukuh Pakis Surabaya.
3. Dari Stasiun Wonokromo
Tapak dapat diakses dengan menggunakan kereta api dari stasiun terdekat,
Wonokromo dengan jarak tempuh 6,2 kilometer dengan estimasi waktu lebih
kurang 14 menit. Dengan rute perjalanan melalui Jalan Stasiun Wonokromo,
Jalan A. Yani, Jalan Diponegoro, Jalan Ciliwung, Jalan Adityawarman lalu
destinasi terakhir di Jalan Mayjend Sungkono.
Gambar 1.19 Pencapaian dari stasiun Wonokromo
Sumber : Google Earth
KELAYAKAN PERANCANGAN
13 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
1.2.3 Kondisi Topografis dan Geografis
Surabaya secara geografis berada pada 07˚09`00“ – 07˚21`00“ Lintang Selatan dan
112˚36`- 112˚54` Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya meliputi daratan dengan luas
333,063 km² dan lautan seluas 190,39 km², merupakan salah satu kota besar di
Indonesia, dengan batasan wilayah sebagai berikut:
Utara : Selat Madura
Selatan : Kabupaten Sidoarjo
Barat : Kabupaten Gresik
Timur : Selat Madura
Adapun secara terstruktur terkait kondisi geografi dan topografi tapak perencanaan
yang berada di kota Malang ini adalah sebagai berikut :
Lokasi : Jalan Mayjend Sungkono, Kelurahan Pakis, Kecamatan Sawahan,
Surabaya.
Luas Lahan : 15910 m2
Batas Tapak :
Utara : Jalan Pakis Tirtosari, pemukiman.
Timur : Universitas 45 Surabaya, SMA Gema 45 Surabaya.
Selatan : Jalan Mayjend Sungkono, Ciputra World Superblock.
Barat : Jalan Bintang Diponggo, Darmo Park.
Aspek Iklim
Tapak berada pada koordinat 112⁰43’11” Bujur Timur dan 7⁰17’28” Lintang Selatan
dengan iklim tropis lembab. Surabaya memiliki iklim tropis seperti kota besar di
Indonesia pada umumnya di mana hanya ada dua musim dalam setahun yaitu musim
hujan dan kemarau. Curah hujan di Surabaya rata-rata 165,3 mm. Curah hujan tertinggi
di atas 200 mm terjadi pada kurun Januari hingga Maret dan November hingga
Desember. Suhu udara rata-rata di Surabaya berkisar antara 23,6 °C hingga 33,8 °C.
Tabel 1.2 Data Iklim Rata-rata Surabaya kurun waktu 1 tahun
Sumber : World Weather Information Service - Surabaya
KELAYAKAN PERANCANGAN
14 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Pergerakan Matahari Pada Tapak
- Berdasarkan data BMKG Daerah Surabaya dan sekitarnya, kondisi sirkulasi
angin pada kota Surabaya sebagai berikut:
Kecepatan Angin :
- Rata-rata : 6,4 Knot
- Maksimum: 20 Knot
Kelembaban Udara:
- Rata-rata : 50%
- Maksimum: 92%
Tekanan Udara :
- Rata-rata : 1942,3 Mbs
- Maksimum: 1012,5 Mbs
Temperatur :
- Rata-rata : 23,6 Derajat Celcius
- Maksimum: 33,6 Derajat Celcius
Gambar 1.20 Grafik Simulasi Pergerakan Matahari
Sumber : Olah data dengan Ecotect Analysis Gambar 1. SEQ Gambar \* ARABIC \s 1 15. Pergerakan Matahari Selama
Setahun pada Tapak (Bulan Juni-September-Desember)
Sumber: Hasil Ecotect Analysis
Pada bulan Juni, matahari berada di posisi
maksimal bagian utara sehingga bayangan
jatuh di bagian selatan.
Pada bulan September, matahari berada
didekat garis khatulistiwa sehingga
pembayangan terjadi cenderung ditengah.
Pada bulan Desember, matahari berada di
selatan, sehingga bagian utara ternaungi
oleh pembayangan bangunan yang terjadi.
KELAYAKAN PERANCANGAN
15 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Topografi Tapak
Dalam kurun waktu 1 tahun, angin di tapak datang dari arah timur dan barat, dan
didominasi dari arah timur. Tapak mendapat aliran angin yang cukup besar dari arah barat,
karena tidak adanya bangunan tinggi di sebelah barat tapak.
Kecamatan Sawahan merupakan daerah dataran
rendah Surabaya pada ketinggian 5-7 meter diatas
permukaan laut. Tanah di daerah rata-rata
berkontur namun tidak terjal. Profil tanah
memiliki daya dukung tanah yang baik dengan
jenis tanah aluvial. Kawasan ini memiliki kondisi
dimana air tanah pada tapak adalah air tawar.
Keadaan kontur tapak cukup curam dan menjorok ke bagian tengah. Dapat dilihat pada gambar
potongan tapak dibawah bahwa pada bagian tengah, tanah turun sekitar 4 meter dari bagian
tepi tapak.
Gambar 1. SEQ Gambar \* ARABIC \s 1 16. Peta
Ketinggian Wilayah di Kota Surabaya
Sumber: Data Badan Lingkungan Hidup Pemkot
Surabaya
Gambar 1.21 Peta Ketinggian Wilayah Kota Surabaya
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Pemkot Surabaya
Gambar 1.24 Lokasi Tapak
Sumber : Olah data dari Google Earth
Gambar 1.25 Ketinggian Kontur lokasi Tapak
Sumber : Olah data lapangan
Gambar 1.22 Panoramik Tapak dari koridor jalan Bintang Diponggo
Sumber : Olah data dari Google Earth
Gambar 1.23 Panoramik Tapak dari koridor jalan Mayjend Sungkono
Sumber : Olah data dari Google Earth
KELAYAKAN PERANCANGAN
16 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
BAB II
PROGRAM UMUM
2.1 Rencana Pengembangan dan Pembangunan
Kota Surabaya mengalami pertumbuhan dalam subsektor musik. Pertumbuhan ini
diperkirakan akan terus berlangsung, ditandai dengan bertambahnya para pelaku seni musik di
kota Surabaya, dan seringnya jumlah event musik di daerah Surabaya Selatan.
Perkembangan music di Surabaya ditandai dengan adanya latarbelakang masalah akan
tidak relevannya antara pertumbuhan pelaku seni musik dengan fasilitas gedung komunitas
musik dan konser hall di Surabaya, seperti yang dilansir laman youtube tentang Syahrini
penyanyi solo sekaligus pelaku seni Nasional menyampaikan surat terbuka untuk Bapak
Presiden Jokowi tentang keluh kesah terhadap sarana untuk pelaku seni. Di dalam surat
tersebut, Syahrini meminta Jokowi membangun lebih banyak gedung kesenian di berbagai
daerah. Sehingga para musisi dan seniman mempunyai tempat yang layak menampilkan karya-
karya mereka. (sumber: http://jatim.metrotvnews.com/read/2015/10/03/437277/begini-surat-syahrini-untuk-
jokowi). Tingkat pertumbuhan pelaku musik di Surabaya yang tinggi menyebabkan
meningkatnya kebutuhan akan fasilitas khusus untuk pelaku musik.
Koridor Jalan Mayjend Sungkono merupakan lokasi yang berpotensi sebagai kawasan
pembangunan gedung komunitas musik dan konser hall di Surabaya terkait dengan
banyaknya Event-event musik yang diselenggarakan di daerah Surabaya Selatan.
Rencana pengembangan dan pembangunan yang akan dilakukan adalah bangunan
komunitas musik dan konser hall dengan memperhatikan standar-standar aktivitas yang akan
diwadahi. Penerapan konsep bangunan social living juga diharapkan sebagai solusi untuk
kedua isu, yaitu menyediakan fasilitas penikmat dan pelaku musik yang nyaman dari segi
audio visual bagi musisi di kota Surabaya.
2.2 Program Ruang Berdasarkan Data Komparasi
Untuk menyusun rencana pembangunan, diperlukan data data standar dan komparasi
sebagai acuan perencanaan desain Music Community Center & Concert Hall. Berikut
merupakan hasil studi komparasi gedung dengan fungsi sejenis:
Nama Kapasitas Luas Area Parkir Fasilitas lain
Limoges
Concert Hall
6000 seat +
2000 tribun
14000 m2 / 1,4
Ha
1500 kendaraan
dalam 4 Ha
Parking lot, 3
store backstage
Dome UMM 3000 seat +
3000 tribun
1700 m2 2000 mobil Toilet, audio
system 15Kw,
storage
KELAYAKAN PERANCANGAN
17 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Graha
Cakrawala
UM
2000 orang +
3000 tribun
3800 m2 1500 mobil
Rock City
Nottingham
2450 seat - Public parking Bars and Pub,
recording audio,
Live recording
facility
Madison
Square New
York
19500 seat 76000 m2 Public parking
Dago Tea
House
Bandung
400 seat - - Teater Indoor,
Teater outdoor,
galeri, cafe,
kantor
administrasi
2.3 Program Ruang Berdasarkan Analisis dan Standar
2.3.1 Fungsi
Music Community Center & Concert Hall ini memiliki fungsi utama, yaitu mengatasi
permasalahan kebutuhan akan fasilitas / sarana prasarana kota yang dapat mewadahi aktivitas
paara pelaku komunitas music dan penikmat musik. Fungsi-fungsi yang akan diwadahi akan
dibedakan berdasarkan fungsi primer, fungsi sekunder, fungsi tersier. Fungi primer untuk
fungsi utama, fungsi sekunder berupa fungsi pendukung, dan fungsi tersier sebagai fungsi
pelengkap.
Tabel 2.2. Analisa Fungsi dan Wujud Fasilitas
No Fungsi Wujud Fasilitas
1. Primer
Sebagai tempat berkumpulnya musisi dan
tempat mengekspresikan karya seni
musik.
Gedung concert hall
Ruang studio musik
Amphiteater musik
2. Sekunder
Mewadahi segala aktifitas sosial
pengguna
Kantor administrasi
Lobby
Cafe
Toko perlengkapan alat musik
Parkir
Taman
Studio musik
Ruang persiapan/backstage
3. Tersier Kantor administrasi
Tabel 2.1 Komparasi data fungsi concert hall
Sumber : en.wikipedia.org, google.com
KELAYAKAN PERANCANGAN
18 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Sebagai tempat pengelolaan, perawatan,
dan pemeliharaan bangunan
Ruang servis
2.3.2 Pelaku Kegiatan
Pelaku kegiatan dianalisis berdasarkan pengelompokan umur jenis pelaku, tipe, tuntutan,
karakter, dan perilaku serta struktur organisasi pengelolaan bangunan
Tabel 2.4. Analisa Tipe, Tuntutan dan Karakter Pelaku Aktivitas
No Jenis Pelaku Tuntutan Kegiatan Karakter Pelaku
Kegiatan
Tabel 2.3 Tabulasi fungsi bangunan konser hall dan komunitas musik
Sumber : jurnal ilmiah Unikom Ismail Solehudin
Gambar 2.1 Grafik Program Fasilitas
Sumber : jurnal ilmiah Unikom
KELAYAKAN PERANCANGAN
19 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
1. Pengisi acara
Artis
Pelaku seni Indie
Mengisi acara musik
(indoor)
Promosi acara musik
(outdoor)
Sendiri, bersama grup
Sendiri, bersama grup
2. Pengunjung Bangunan
Masyarakat Umum Tempat bersosialisasi
Tempat berbelanja
Fasilitas hiburan
Sendiri, bersama
teman, bersama
keluarga
3. Penyewa
Retail perlengkapan
musik Tempat bekerja yang
nyaman dan bersih
Kelompok, lembaga
Retail toko cd musik
Tempat makan Tempat bekerja dan makan
yang nyaman dan bersih
Kelompok
Cafe
4. Pengelola Bangunan Tempat bekerja yang
nyaman dan bersih
Kelompok/perusahaan
● Tipe Pelaku Kegiatan
Tipe pelaku kegiatan yang akan diwadahi dalam Music Community Center &
Concert Hall berdasarkan tujuan, tugas, dan/atau fungsi yang dilakukan, yaitu:
Pengisi acara
Merupakan pelaku utama kegiatan, yang datang untuk mengisi acara dan/atau
promosi.
Pengunjung Bangunan
Pengunjung yang datang untuk menikmati fasilitas bangunan dan memiliki tujuan
sementara, seperti menikmati acara musik atau berbelanja di retail atau
bersosialisasi dengan teman atau kerabat.
Penyewa
Pihak perusahaan/lembaga/perseorangan yang menyewa tempat/retail untuk
menunjang fasilitas bangunan.
Pengelola
Merupakan pihak yang berperan dalam pengelolaan dan pemeliharaan bangunan
Tabel 2.4 Tabel pelaku kegiatan bangunan konser hall dan komunitas musik
KELAYAKAN PERANCANGAN
20 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
2.3.3 Tabel Kegiatan/Aktifitas
Tabel 2.5. Aktivitas Berdasarkan Fungsi dan Pelaku Concert Hall
No. Program Ruang/Fasilitas Concert
Hall
Pelaku Keterangan
aktifitas
1. Auditorium Penonton Melihat/menikmati
musik
2. Stage Artis Mempertunjukkan
musik
3. Back stage Artis Persiapan sebelum
masuk panggung
4. R. tunggu Artis dan tamu artis Duduk santai
5. R. ganti dan makeup Artis Makeup, kostum
artis
6. R. operator sound system Operator Mengatur tata suara
7. R. operator sound lighting Operator/teknisi Mengatur tata cahaya
8. Hall/Lobby Pengunjung Menerima
pengunjung
9. Ticket Pengunjung Memesan tiket
10. Gudang Pengelola Menyimpan
peralatan musik,
sound, dekorasi
panggung, dan lain
lain.
11. Toilet Pengunjung, artis,
dan pengelola
Buang hajat
KELAYAKAN PERANCANGAN
21 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Tabel 2.6. Aktivitas Berdasarkan Fungsi dan Pelaku Outdoor Stage
No. Program Ruang/Fasilitas Outdoor
Stage
Pelaku Keterangan
aktifitas
1. Stage Artis Melakukan
pertunjukan diluar
bangunan
2. Backstage Artis Persiapan sebelum
pertunjukan
3. R operator sound Pegawai Kontrol tata suara
4. R. operator lighting Pegawai Kontrol tata cahaya
Tabel 2.7. Aktivitas Berdasarkan Fungsi dan Pelaku Studio Musik
No. Program Ruang/Fasilitas Outdoor
Stage
Pelaku Keterangan
aktifitas
1. Studio musik Pengunjung Melakukan latihan
musik
2. Administrasi Karyawan Mengelola
persewaan studio
musik
3. Toilet Pegawai/pengunjung Buang hajat
4. R. Tunggu Pengunjung Menunggu
Tabel 2.8. Aktivitas Berdasarkan Fungsi dan Pelaku Toko musik digital
No. Program Ruang/Fasilitas Toko CD
musik
Pelaku Keterangan
aktifitas
1. Display Pengunjung Membeli dan
memilih kaset
KELAYAKAN PERANCANGAN
22 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
2. Kasir Pegawai Melayani
pengunjung
3. Gudang Menyimpan stok
barang penjualan
4. Toilet Karyawan dan
pengunjung
Buang air kecil dan
besar
5. R. pengelola Pengelola Mengurus
management usaha
retail
Tabel 2.9. Aktivitas Berdasarkan Fungsi dan Pelaku Toko Perlengkapan Alat Musik
No. Program Ruang/Fasilitas Toko
Perlengkapan Alat Musik
Pelaku Keterangan
aktifitas
1. Display Pengunjung Membeli dan
memilih kaset
2. Kasir Pegawai Melayani
pengunjung
3. Gudang Menyimpan stok
barang penjualan
4. Toilet Karyawan dan
pengunjung
Buang air kecil dan
besar
5. R. pengelola Pengelola Mengurus
management usaha
retail
KELAYAKAN PERANCANGAN
23 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Tabel 2.10. Aktivitas Berdasarkan Fungsi dan Pelaku Booth Cafe
No. Program Ruang/Fasilitas Cafe Pelaku Keterangan
aktifitas
1. Table Pengunjung Menikmati hidangan
2. Pantry Karyawan Mempersiapkan
makanan dan
minuman
3. Kasir Karyawan,
pengunjung
Melayani
pembayaran,
melakukan
pembayaran
4. Loker karyawan Karyawan Menyimpan baran
bawaan karyawan
5. Toilet Pengunjung dan
karyawan
Buang air kecil dan
besar
6. R Pemimpin Manager Mengelola cafe
7. Gudang Karyawan Menyimpan
peralatan
Tabel 2.11. Aktivitas Berdasarkan Fungsi dan Pelaku Minimarket
No. Program Ruang/Fasilitas
Minimarket
Pelaku Keterangan
aktifitas
1. R. Display Pengunjung,
karyawan
Membeli barang,
melayani pembeli
2. R. Manager Manager Mengontrol dan
mengawasi
karyawan
3. Gudang Karyawan Menyimpan barang
KELAYAKAN PERANCANGAN
24 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
4. Toilet Karyawan Baung air besar dan
kecil
Tabel 2.12. Aktivitas Berdasarkan Fungsi dan Pelaku Administrasi
No. Program Ruang/Fasilitas
Administrasi
Pelaku Keterangan
aktifitas
1. Front Office Karyawan Melayani
pengunjung
2. R. Pimpinan Menanggungjawabi
semua kegiatan
yang ada di gedung
3. R. Sekretaris Mengatur jadwal
Pemimpin
4. Administrasi Mengatur segala
pemasukan dan
pengeluaran
gedung
5. R. Rapat Melakukan briefing
6. R. Pemasaran Melakukan strategi
pemasaran
7. Loker karyawan Karyawan Meletakkan barang
pribadi
8. R. Office boy OB Tempat untuk
office boy
9. Pantry Karyawan Menyiapkan
makanan dan
minuman
KELAYAKAN PERANCANGAN
25 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
10. Gudang Tempat
penyimpanan
barang
11. Toilet Buang air besar
dan kecil
Tabel 2.13. Aktivitas Berdasarkan Fungsi dan Pelaku Ruang Utilitas
No. Program Ruang/Fasilitas R.
Utilitas
Pelaku Keterangan
aktifitas
1. R. Pompa Karyawan Perawatan
2. R. Genset Karyawan Perawatan
3. R. Travo Karyawan Perawatan
4. R. Panel listrik Karyawan Perawatan
5. R. Bahan bakar Karyawan Perawatan
6. R. AHU Karyawan Perawatan
7. R. Chiller Karyawan Perawatan
8. STP Karyawan Perawatan
Alur Kegiatan Pelaku Aktivitas
A. Pelaku / Musisi / Pengisi acara
Diagram 2.1. Alur Kegiatan Pelaku Seni Musik
KELAYAKAN PERANCANGAN
26 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
B. Pengunjung Bangunan
Diagram 2.2. Alur Kegiatan Pengunjung
C. Penyewa Bangunan
Diagram 2.3. Alur Kegiatan Penyewa
D. Pengelola Bangunan
Diagram 2.4. Alur Kegiatan Pengelola
KELAYAKAN PERANCANGAN
27 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
2.3.4 Kebutuhan Ruang & Sifat Ruang
Tabel 2.14. Kebutuhan Ruang Concert Hall
No. Pelaku Aktifitas Keb. Ruang Sifat Ruang
Publik S.
Publik
Privat Servis
1. Pengunjung Datang
Duduk
Menonton
Sanitasi
R.
Audience
Toilet
2. Penyanyi
(solo,
Band),
Artis,
Penari latar
Menyanyi
Memainkan
alat musik
Ganti
kostum
Makeup
Sanitasi
Panggung
R. Ganti
R. Rias
Toilet
3. Penata Rias Merias artis R. Rias
4. Petugas
Dekorasi
Merancang
dekorasi
Menyimpan
peralatan
dan bahan
Workshop
Gudang
5. Petugas
lighting
Mengontrol
lighting
panggung
R. Kontrol
6. Sound
system
Mengatur
suara
R. Sound kontrol
7. Petugas
operator
Mengatur
mekanisme
panggung
Shooting
pertunjukan
R. Operator
KELAYAKAN PERANCANGAN
28 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
8. Artis,
koreografer,
sutradara
Diskusi
mekanisme
teknik
pertunjukan
R. Rapat teknis
pertunjukan
Tabel 2.15. Kebutuhan Ruang Komunitas Musik
No. Pelaku Aktifitas Keb. Ruang Sifat Ruang
Publik S.
Publik
Privat Servis
1. Pengunjung Datang
Duduk
Menonton
Sanitasi
R.
Audience
Toilet
2. Penyanyi
(solo,
Band),
Artis,
Penari latar
Menyanyi
Memainkan
alat musik
outdoor
Sanitasi
Panggung
amphiteater
Studio
Band
(komersil)
Toilet
3. Petugas
lighting
Mengontrol
lighting
panggung
R. Kontrol
4. Sound
system
Mengatur
suara
R. Sound kontrol
KELAYAKAN PERANCANGAN
29 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Tabel 2.16. Kebutuhan Ruang Komersil
No. Pelaku Aktifitas Keb. Ruang Sifat Ruang
Publik S.
Publik
Privat Servis
1. Pengunjung Duduk
Makan
Belanja
keperluan
musik
Cafe
Toko alat
dan
perlengkapan
musik
Foodcourt
2. Koki Memasak
Menyimpan
bahan
makanan
Dapur
Gudang
penyimpanan
3. Karyawan
cafe dan
Foodcourt
Menyimpan
perlengkapan
dapur,
mencuci
piring,
menyimpan
barang
bawaan
Gudang
perlengkapan
R. Cuci
piring
Tabel 2.17. Kebutuhan Ruang Pengelola & Administrasi
No. Pelaku Aktifitas Keb. Ruang Sifat Ruang
Publik S.
Publik
Privat Servis
1. Manajer Mengawasi
kegiatan
karyawan
Rapat
Sanitasi
R. Kerja
R. Rapat
Toilet
KELAYAKAN PERANCANGAN
30 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
2. Sekretaris Membantu
kerja
manajer
Membuat
laporan
Rapat
Sanitasi
R. Kerja
sekretaris
R. Rapat
Toilet
3. Staff
pengelola
Mengerjakan
administrasi
Menyimpan
arsip
Rapat
R. Kerja
R. Rapat
R. Arsip
Tabel 2.18. Kebutuhan Ruang Pelayanan Umum
No
.
Pelaku Aktifitas Keb. Ruang Sifat Ruang
Publi
k
S.
Publi
k
Priva
t
Servi
s
1. Penjual
tiket
Menjual tiket Ticket box
2. Security Mengawasi keamanan
gedung
Berjaga
Pos keamanan
3. Petugas
P3K
Mengobati cidera ringan R. P3K
4. Pengunjung
, Staff,
Karyawan,
dll.
Ibadah
Parkir
Mushola
Tempat parkir
5. Office Boy Membersihkan gedung
Mengantar makanan dan
membersihkan fasilitas
Pantry
Toilet
KELAYAKAN PERANCANGAN
31 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Sanitasi
6. Mekanikal
Elektrikal
Mengontrol jaringan
mekanikal dan elektrikal
Power house
Ruang chiller
Ruang pompa
Ruang water
treatment
Ruang AHU
Diagram Hubungan Ruang
A. Concert Hall & Outdoor Stage
Diagram 2.5. Hubungan Ruang Concert Hall & Amphiteater
B. Cafe & Resto
Diagram 2.6. Hubungan Ruang Cafe & Resto
KELAYAKAN PERANCANGAN
32 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
C. Ruang Pengelola
Diagram 2.7. Hubungan Ruang Kantor Pengelola
D. Ruang Fasilitas Umum
Diagram 2.8. Hubungan Ruang Fasilitas Umum
KELAYAKAN PERANCANGAN
33 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Kebutuhan Ruang Kuantitatif
Tabel 2.19. Kebutuhan Ruang Kuantitatif Fasilitas Umum
No. Jenis Fasilitas Kebutuhan Ruang Total Luas Sumber
Lobby
1. Main Lobby 1,3 m2/orang
Kapasitas asumsi 100 orang pada jam
padat
1,3 m2 x 100
= 130 m2
NAD
2. Front desk 15% dari main lobby 19,5 m2 TSS
3. Waiting room 30% dari main lobby 39 m2 TSS
4. Security 2,4 m2/orang
Asumsi 2 orang keamanan
2,4 m2 x 2
= 4,8 m2
NAD
Total + Sirkulasi 30% 251,29 m2
Concert Hall
1. Loket 5x4 loket masing-masing 5 m5
100 m2 SB
2. Main Foyer 2 m2 /orang
Jumlah pengunjung maksimal 5000
orang
Waktu kedatangan 15-30 menit
Jumlah pengunjung per menit = 5000/30
= 166 orang per menit
Pada jam puncak 2 x 166
332 m2 SB
3. Public Restroom Kebutuhan restroom:
Pria:
Toilet Stall 5 x 2 = 10 m2
Urinoir 8 x 1,1 = 8,8 m2
Wastafel 5 x 1,4 = 7 m2
Total =25,8 m2
Wanita:
Toilet Stall 7 x 2 = 14 m2
Wastafel 8 x 1,4 = 11,2
Total = 25,2 m2
51 x 4 unit =
204 m2
NAD
4. Arena Festival
0,72 m2/orang
2000 penonton x 0,72 m2
1440 m2 SB
5. Arena Tribun
0,72 m2/orang 1440 m2 SB
KELAYAKAN PERANCANGAN
34 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
2000 penonton x 0,72 m2
6. Panggung pemain
- Backsound gitar
- Backsound bass
- Backsound
keyboard
- Drum
- Sound Monitor
2 buah ukuran 0,5 m x 1,2 m
1 buah ukuran 0,5 m x 1,2 m
1 buah ukuran 0,5 m x 1,2 m
1 set drum ukuran 1,5 m x 1 m
6 set monitor ukuran 0,3 m x 0,6 m
50 orang x 2,25 m2
112,5 m2 SB
7. Back stage
- Ruang rias
- Ruang ganti
pakaian
- Peralatan artis
- Loker
50 orang x 0,6 m2 30 m2
8. Backstage restroom
Pria:
Toilet Stall 5 x 2 = 10 m2
Urinoir 8 x 1,1 = 8,8 m2
Wastafel 5 x 1,4 = 7 m2
Total =25,8 m2
Wanita:
Toilet Stall 7 x 2 = 14 m2
Wastafel 8 x 1,4 = 11,2
Total = 25,2 m2
51 m2 SB
9. R Meeting teknikal
20 orang x 0,6 m2 12 m2 NAD
10. R kontrol sound &
operator lighting 25 m2 25 m2 SB
11. Gudang
20 m2 SB
Total + Sirkulasi 30%(1338 m2) 5800 m2
Fasilitas Bangunan
4. Minimarket
- Sales area
- Kasir
- Ruang pengelola
- Ruang administrasi
- Gudang
- Locker
90%
2%
16 m2/orang, kapasitas 1 orang
12 m2/orang, kapasitas 6 orang
3%
200 m2
4 m2
16 m2
72 m2
6 m2
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
KELAYAKAN PERANCANGAN
35 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
- Toilet 1,5 m2 x 2 3 m2 NAD
5. Amphiteater
- R kontrol sound &
operator lighting
6 m x 4 m
25 m2 24 m2 SB
6. Rental Space
- Retail tipe kecil
- Retail tipe sedang
- Retail tipe besar
- ATM center
- Studio Band
20 unit, standar @21 m2
10 unit, standar @55,5 m2
10 unit, standar @116 m2
5 unit mesin ATM @0,56 m2 + 1,3
m2/orang
4 unit standar @20 m2
420 m2
555 m2
80 m2
9,3 m2
80 m2
SB
SB
SB
NAD
SB
7. Café
- Coffee shop & lounge
- Ruang makan
- Dapur
- Ruang cuci piring
- Gudang
- Ruang locker
- Ruang pimpinan
- Washtafel
Jumlah kursi pengunjung 10 @1,3 m2,
meja kitchen set 2,2 x 0,6 m2, meja bar
0,8 x 7 m2
Asumsi kapasitas 50 pengujung @ 1,3
m2/orang = 65 m2
20 meja makan + 4 kursi @2,2 x 2,2 m =
96,8 m2
40% ruang makan
8 m2
10% ruang makan
1 rak @0,8 m2 untuk 15 locker
8 m2
3 washtafel @1,4 m2
22,12 m2
161,8 m2
64,72 m2
8 m2
16,18 m2
12 m2
8 m2
4,2 m2
NAD dan analisa
NAD dan asumsi
NAD
Asumsi
NAD
TSS
NAD
NAD
8. Musicstore
- Sales area
- Kasir
- Ruang Direksi
- Ruang Administrasi
- Gudang
- Toilet karyawan
90%
2%
16 m2/org, kapasitas 1 orang
12 m2/org, kapasitas 4 orang
3%
1,5 m2 x 2 unit
360 m2
8 m2
16 m2
48 m2
12 m2
3 m2
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
Total + sirkulasi 30%(632,8 m2) 2742,12 m2
Kantor Pengelola
1. Ruang Pimpinan 8-10 m2/orang, kapasitas 1 orang 8 m2 NAD
2. R. Wakil Pimpinan 6-8 m2/orang, kapasitas 1 orang 6 m2 NAD
3. Ruang administrasi 6-8 m2/orang, kapasitas 2 orang 12 m2 NAD
4. Marketing gallery 6-8 m2/orang, kapasitas 1 orang 6 m2 NAD
KELAYAKAN PERANCANGAN
36 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
5. Pantry 1,5 m2 1,5 m2 SB
6. Ruang duduk 2-3 m2/orang, kapasitas 4 orang 12 m2 NAD
7. Ruang Rapat 6-8 m2/orang, kapasitas 6 orang 36 m2 NAD
8. Toilet Kebutuhan toilet pria
- 1 WC @2 m2 = 2 m2
- 2 urinoir @1,1 m2 = 2,2 m2
- 1 washtafel @1,4 m2 = 1,4 m2
Luas toilet pria = 4,6 m2
Kebutuhan toilet wanita
- 1 WC @2 m2 = 2 m2
- 1 washtafel @1,4 m2 = 1,4 m2
Luas toilet wanita = 3,4 m2
8 m2 NAD dan analisa
Total + Sirkulasi 30% 116,35 m2
Service
1. Mushola 200 m2 200 m2 SB
2. Toilet umum Kebutuhan toilet pria
- 2 WC @2 m2 = 4 m2
- 3 urinoir @1,1 m2 = 3,3 m2
- 3 washtafel @1,4 m2 = 4,2 m2
Luas toilet pria = 11,5 m2
Kebutuhan toilet wanita
- 3 WC @2 m2 = 12 m2
- 3 washtafel @1,4 m2 = 4,2 m2
Luas toilet wanita = 16,2 m2
27,7 m2 NAD dan analisa
3. Loading dock 20 m2/mobil, kapasitas 5 mobil 100 m2 NAD
4. Ruang staff 3 m2/orang, kapasitas 5 orang 15 m2 SB
Total + Sirkulasi 30% 328,51 m2
Power Unit & Engineering
1. Ruang loker @4 m2, 2 unit 8 m2 TSS
2. Janitor @1 m2, 3 unit 3 m2 TSS
3. Gudang 4 m2 4 m2 TSS
4. Toilet @2 m2, 3 unit 6 m2 TSS
5. Ruang genset @80 m2, 2 unit 160 m2 NAD
6. Ruang trafo 20 m2 20 m2 NAD
7. Ruang pompa 20 m2 20 m2 SB
8. Ruang panel 10 m2 10 m2 TSS
9. Ruang chiller 15 m2 15 m2 TSS
10. Ruang STP 500 m2 500 m2 SB
11. Tandon air bersih &
kebakaran
1000 m2 1000 m2 SB
12. Ruang sampah 24 m2 24 m2 PSBT
13. Ruang security 1,5 m2/orang, kapasitas 4 orang 6 m2 SB
14 Ruang kontrol 6 m2/orang, kapasitas 5 orang 30 m2 NAD
KELAYAKAN PERANCANGAN
37 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
15. Ruang AHU @15 m2, 2 unit 30 m2 NAD
Total + Sirkulasi 30% 2.386,8 m2
Total Kebutuhan Ruang 11.059 m2
Tabel 2.20. Kebutuhan Lahan Parkir
JENIS KENDARAAN DIMENSI SUMBER LUAS PARKIR
Mobil 2,5 m2 x 5 m2 NAD 12,5 m2
Motor 1 m2 x 2 m2 2 m2
Mobil service 7,64 m2 x 2,5 m2 19,1 m2
● Kebutuhan Lahan Parkir Mobil
PENGGUN
A
STANDAR SUMBER KAPASITAS PERHITUNGAN LUAS
Pengunjung 1 mobil / 50 m2
ruang bruto
Sistem
Bangunan
Tinggi
125 unit 1 x 125=125 mobil 1250 m2
125 mobil x 12,5
m2
Pengelola +
Tamu
Max jumlah staff
pengelola
SB 50 orang 50 mobil x 12,5
m2
625 m2
Service 1 mobil TSS 5 5 x 19,1 m2 95,5 m2
Luas Total 1970,5
m2
● Kebutuhan Lahan Parkir Motor
PENGGUNA STANDAR SUMBER KAPASITAS PERHITUNGAN LUAS
Pengunjung 20% dari jumlah
unit
SB 4000 orang 20% x 4000 = 800
motor
1600 m2
800 x 2 m2
Pengelola +
Tamu
Max jumlah
staff pengelola
SB 100 orang 100 motor x 2 m2 200 m2
Luas Total 1800 m2
KELAYAKAN PERANCANGAN
38 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
2.3.5 Organisasi Ruang Dalam Bangunan
Diagram 2.9. Organisasi Ruang Makro
Diagram 2.10. Organisasi Ruang Meso (Amphiteater)
Diagram 2.11. Organisasi Ruang Mikro (Concert Hall)
Diagram 2.12. Organisasi Ruang Mikro Concert Hall (Artis)
Diagram 2.13. Organisasi Ruang Mikro Kantor Pengelola
KELAYAKAN PERANCANGAN
39 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
2.3.6 Persyaratan Kualitas Ruang
Tabel 2.21. Persyaratan Kualitas Ruang
No. Ruang Optimasi
pencahayaan
alami
Optimasi
penghawaan
alami
View Akustik
1. Main Lobby
+ + ++ -
2. Front desk
+ + - -
3. Waiting room
+ + ++ -
4. Security
- - - -
5. Concert Hall + - - ++
6. Ruang operator - - - +
7. R backstage - + - ++
8. R ganti & rias - ++ - -
9. Amphiteater ++ + + -
10. Rental space - - + -
11. Café + + ++ -
12. Music store - + - -
13. Studio Musik - + - ++
14. Kantor pengelola - - - -
15. Mushola - - - ++
16. Toilet umum - - - -
17. Loading dock - - - -
18. R. Staff - - - -
19. Ruang loker - - - -
20. Janitor - - - -
21. Gudang - - - -
22. Toilet - - - -
23. Ruang genset - - - ++
24. Ruang trafo - - - ++
25. Ruang pompa - - - ++
26. Ruang panel - - - -
27. Ruang chiller - - - -
28. Ruang STP - - - -
29. Tandon air bersih & kebakaran - - - -
30. Ruang sampah - - - -
31. Ruang security - - - -
32. Ruang kontrol - - - -
33. Ruang AHU - - - -
KELAYAKAN PERANCANGAN
40 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
2.4 Aspek Bangunan
2.4.1 Aspek Tapak Berdasarkan Peraturan Kota/Kawasan
Perancangan Music Community Center & Concert Hall ini direncanakan
mematuhi aturan mengenai tata ruang wilayah kota. Menurut Rencana Tata
Ruang Wilayah Surabaya tahun 2005 dan Rencana Detail Tata Ruang Kota UP.
Wonokromo, Badan Perencanaan Pembangunan Pemkot Surabaya, lahan
tersebut memiliki peraturan sebagai berikut :
1. Berdasarkan Peta Keadaan Kegunaan Wilayah Darat dan Laut, tapak berada
pada kawasan perdagangan dan jasa. Perancangan konsep bangunan yang
berupa bangunan komersil disesuaikan dengan potensi tapak dan peraturan
pemerintah mengenai peruntukan lahan.
2. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) pada tapak sebesar minimum 50% dan
maksimum 75%. Rencana KDB untuk tapak ditetapkan komposisi antara
area terbangun dengan area non terbangun sebesar 60% : 40%.
3. Persentase Koefisien Lantai Bangunan untuk UP. Wonokromo sebesar
maksimum 1500%.
4. Ketentuan ketinggian peil bangunan untuk UP. Wonokromo maksimal 20
meter⎯130 meter.
5. Ketentuan Garis Sempadan Bangunan
ROW 13-20 meter, ketentuan
GSB = 6-8 meter
ROW >20 meter, ketentuan GSB
= >8 meter
Perhitungan KDB, KLB dan Ketinggian Lantai
Luas Tanah = 16.000 m2
Luas Lahan Perencanaan = 13000 m2
Luas Lahan Penghijauan = 3000 m2
KDB = 60% x 16.000 m2
Gambar 2. SEQ Gambar \* ARABIC \s 1 7. Garis Sempadan Bangunan pada Tapak
KELAYAKAN PERANCANGAN
41 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
= 9.800 m2
KLB = Maksimal 800%
2.4.2 Aspek Lingkungan
Faktor lingkungan sekitar sangat mempengaruhi perencanaan dan perancangan
sebuah bangunan umum maupun bangunan komersil. Aspek lingkungan ini
bertujuan untuk membahas dampak-dampak apa saja yang ditimbulkan bagi
dan/atau dari lingkungan sekitar khusunya, kawasan koridor Jalan Mayjend
Sungkono terhadap bangunan.
Lokasi Music Community Center & Concert Hall berada di kawasan
perdagangan dan jasa Jalan Mayjend Sungkono, memberikan kemudahan akses
dengan tersedianya hampir semua fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan,
perkantoran, hotel dan sekolah. Music Community Center & Concert Hall
Memberikan fasilitas hiburan bagi masyarakat sekitar, dan memberikan wadah
berekspresi dan berkreasi untuk para seniman seniman musik serta penikmat
musik di daerah Surabaya dan sekitarnya.
Sebagaimana fungsi bangunan concert hall dan pusat komunitas musik yang
merupakan bangunan publik, dapat berpotensi menjadi pusat keramaian di
daerah tersebut. Maka aspek yang harus diperhatikan diantaranya adalah:
- Aspek Lalu lintas
Jalan Mayjend Sungkono merupakan jalan utama dengan kepadatan di hari hari
dan jam tertentu, sehingga jika terjadi keramaian pada saat ada acara, diperlukan
adanya penyesuaian manajemen lalu lintas.
- Aspek Sosial Budaya
Khalayak ramai merupakan magnet bagi tindakan illegal salah satunya adalah
pungutan liar. Seperti dilaporkan oleh event organizer Soundrenaline 2011
salah satu pengeluaran dari penyelenggaraan event adalah membayar pungutan
liar setempat. Perlu ada bagian di manajemen bangunan untuk menangani hal
seperti ini.
Gambar 2. SEQ Gambar \* ARABIC \s 1 8. Peta Apartemen di Koridor Jalan Mayjend
Sungkono
Sumber: Google Earth dan analisa
KELAYAKAN PERANCANGAN
42 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
- Aspek AMDAL
Sebuah bangunan Concert Hall dan pusat komunitas musik tidak menghasilkan
limbah beracun, namun dapat berpotensi sebagai penghasil sampah. Maka
diperlukan manajemen tentang pengelolaan sampah di bangunan tersebut.
2.4.3 Aspek Manajemen
Bidang dalam manajemen venue (Tompkins, 2003) secara garis besar terbagi
dua, yaitu:
a. Building Operation
b. Event Production/Management
Masing-masing bagian membawahi sub-bagian yang berkenaan dengan isu-isu
khusus yang akan dihadapi venue tersebut. Secara rinci dapat digambarkan pada
diagram 2.14
Diagram 2.14. Struktur Organisasi Manajemen Pengelola Bangunan
KELAYAKAN PERANCANGAN
43 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
2.4.4 Aspek Tekno Ekonomi/Investasi
Fungsi bangunan termasuk dalam kategori bangunan komersil. Aspek tekno
ekonomi diperuntukkan untuk menentukan besar biaya yang diinvestasikan dalam
pembangunan Gedung Konser dan Pusat Komunitas Musik serta pengembalian
modal berdasarkan harga sewa bangunan.
Tabel 2.22. Tabel Perhitungan Tekno Ekonomi Bangunan
BIAYA TANAH
Harga Tanah Rp. 30.000.000,00
Harga Satuan Tanah/m2 (20% dari harga tanah) Rp. 6.000.000,00
Total Rp. 36.000.000,00
Harga Satuan Gedung Rp. 8.000.000,00
BIAYA BANGUNAN
Lantai Luas Lantai Koefisien Harga Bangunan /m2 Biaya Bangunan
Lantai1 11059 1,2 Rp8.000.000,00 Rp106.166.400.000,00
total 11059 Rp106.166.400.000,00
BIAYA PEMBANGUNAN STANDAR Jenis Pekerjaan Koefisien Unit Biaya Harga
Pondasi 10% Rp106.166.400.000,00 Rp10.616.640.000,00
Struktur 30% Rp106.166.400.000,00 Rp31.849.920.000,00
Lantai 10% Rp106.166.400.000,00 Rp10.616.640.000,00
Dinding 10% Rp106.166.400.000,00 Rp10.616.640.000,00
Plafon 8% Rp106.166.400.000,00 Rp8.493.312.000,00
Atap 10% Rp106.166.400.000,00 Rp10.616.640.000,00
Utilitas 8% Rp106.166.400.000,00 Rp8.493.312.000,00
Finishing 14% Rp106.166.400.000,00 Rp14.863.296.000,00
Total 100% Rp106.166.400.000,00 Rp106.166.400.000,00
BIAYA PEKERJAAN NON STANDAR
Jenis Pekerjaan Koefisien Unit Biaya Harga
Alat Pengondisian Udara 10% Rp106.166.400.000,00 Rp10.616.640.000,00
Akustik 8% Rp106.166.400.000,00 Rp8.493.312.000,00
Telepon 4% Rp106.166.400.000,00 Rp4.246.656.000,00
Instalasi IT 10% Rp106.166.400.000,00 Rp10.616.640.000,00
Elektrikal 12% Rp106.166.400.000,00 Rp12.739.968.000,00
Sistem Proteksi Kebakaran 9% Rp106.166.400.000,00 Rp9.554.976.000,00
Sistem Penagkal Petir 2% Rp106.166.400.000,00 Rp2.123.328.000,00
KELAYAKAN PERANCANGAN
44 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Instalasi Pengolahan Air Limbah (STP) 3% Rp106.166.400.000,00 Rp3.184.992.000,00
Interior (termasuk Furniture) 20% Rp106.166.400.000,00 Rp21.233.280.000,00
Gas Pembakaran 1% Rp106.166.400.000,00 Rp1.061.664.000,00
Pondasi Dalam 9% Rp106.166.400.000,00 Rp9.554.976.000,00
Fasilitas Penyandang Cacat 3% Rp106.166.400.000,00 Rp3.184.992.000,00
Sarana dan Prasarana Lingkungan 3% Rp106.166.400.000,00 Rp3.184.992.000,00
Total 94% Rp106.166.400.000,00 Rp99.796.416.000,00
TOTAL INVESTASI
Jenis Biaya Luasan Satuan Harga Biaya
Biaya Tanah 16000 Rp30.000.000,00 Rp480.000.000.000,00
Total Biaya Bangunan 22118 Rp8.000.000,00 Rp176.944.000.000,00
Biaya pekerjaan non standard 115% Rp176.944.000.000,00 Rp203.485.600.000,00
Biaya Tidak Langsung 20% Rp176.944.000.000,00 Rp35.388.800.000,00
Total Investasi Rp895.818.400.000,00
PEMBIAYAAN PROYEK
Total Investasi Modal Sendiri ModalPinjaman
Rp895.818.400.000,00 30% 70%
Rp268.745.520.000,00 Rp627.072.880.000,00
SEWA DASAR
Total Investasi Rp895.818.400.000,00
Target BEP 10
Target BEP/Tahun Rp89.581.840.000,00
Total Luas Lantai (m2) 11059
Sewa Dasar/m2/tahun Rp8.100.356,27
Sewa Dasar/m2/bulan Rp675.029,69
SEWA GEDUNG
Sewa Dasar /tahun Rp8.100.356,27
Service Charge 25% Rp2.025.089,07
PPn 10% Rp810.035,63
BIAYA NON STANDAR LAINNYA
Jenis Pekerjaan Koefisien Unit Biaya Harga
Persiapan Lahan 3% Rp106.166.400.000,00 Rp3.184.992.000,00
Selasar 3% Rp106.166.400.000,00 Rp3.184.992.000,00
Pagar 1,50% Rp106.166.400.000,00 Rp1.592.496.000,00
Utilitas Dalam 3% Rp106.166.400.000,00 Rp3.184.992.000,00
Utilitas Luar 5% Rp106.166.400.000,00 Rp5.308.320.000,00
Saluran Air Hujan 2,50% Rp106.166.400.000,00 Rp2.654.160.000,00
Vegetasi 2% Rp106.166.400.000,00 Rp2.123.328.000,00
Penerangan Luar 1% Rp106.166.400.000,00 Rp1.061.664.000,00
Total 21% Rp106.166.400.000,00 Rp22.294.944.000,00
Total biaya pekerjaan
(Standar & non standar)
Rp228.257.760.000,00
KELAYAKAN PERANCANGAN
45 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Sewa Gedung/m2/tahun Rp10.935.480,97
Sewa Gedung/m2/bulan Rp911.290,08
FAKTOR KEKOSONGAN
Koefisien Kekosongan 5%
Target BEP/tahun Rp89.581.840.000,00
Faktor Kekosongan Rp4.479.092.000,00
PENDAPATAN BANGUNAN KOTOR
Sewa Gedung Total Luas Lantai Pendapatan Bangunan
Pendapatan Bangunan /bulan Rp911.290,08 11059 Rp10.077.957.000,00
Pendapatan Bangunan/tahun Rp10.935.480,97 11059 Rp120.935.484.000,00
TOTAL PENDAPATAN KOTOR
Jenis Bangunan Bulan Tahun
Mall dan Kantor Sewa Rp10.077.957.000,00 Rp120.935.484.000,00
Gedung Parkir Mobil Rp84.240.000,00 Rp1.010.880.000
Motor Rp8.400.000 Rp100.800.000
Total Rp10.170.597.000,00 Rp122.047.164.000,00
SUKU BUNGA KE BANK MODAL PINJAMAN
12% Rp627.072.880.000,00
Selama 20 tahun Rp75.248.745.600,00
Selama 1 tahun Rp3.762.437.280,00
CICILAN/TAGIHAN YANG HARUS DIBAYAR DI BANK
Modal Pinjaman Suku bunga 20 tahun Tagihan selama 20 tahun
Rp627.072.880.000,00 Rp75.248.745.600,00 Rp702.321.625.600,00
Tagihan selama 1 tahun
Rp35.116.081.280,00
DEPRESIASI/PENYUSUTAN BANGUNAN
Jangka waktu 40 tahun
Total Biaya Bangunan Rp106.166.400.000,00
Koefisien Depresiasi 2,50%
Nilai Depresiasi Rp2.654.160.000,00
BIAYA OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN
Koefisien Total Pendapatan Bangunan
25% Rp122.047.164.000,00
Rp30.511.791.000,00 per tahun
Rp2.542.649.250,00 per bulan
KELAYAKAN PERANCANGAN
46 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
RINCIAN BIAYA OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN
Rincian koefisien Unit Biaya Total Biaya per tahun
Biaya Operasional 6% Rp30.511.791.000,00 Rp1.830.707.460,00
Biaya Maintenance
Pemeliharaan Gedung dan Prasarana 15% Rp30.511.791.000,00 Rp4.576.768.650,00
Keamanan dan Keselamatan Kerja 2% Rp30.511.791.000,00 Rp610.235.820,00
Pengendalian Lingkungan 5% Rp30.511.791.000,00 Rp1.525.589.550,00
Biaya Pemeliharaan taman 2% Rp30.511.791.000,00 Rp610.235.820,00
Kebersihan 35% Rp30.511.791.000,00 Rp10.679.126.850,00
Listrik dan Air 35% Rp30.511.791.000,00 Rp10.679.126.850,00
Total Rp30.511.791.000,00
2.4.5 Aspek Teknis Teknologi
A. Sistem Distribusi Air Bersih
Penyediaan air bersih pada gedung konser san pusat komunitas ini
menggunakan Sistem penyediaan air bersih downfeed pada bangunan, sumber
yang digunakan selain air tanah juga menggunakan sumber dari PDAM. Untuk
mengatasi pembebanan dan tekanan air
akibat gaya gravitasi serta
perawatannya, maka tangki dibagi
menjadi 2 tempat, agar tidak terjadi
penumpukan beban yang membuat
pompa bekerja ekstra.
B. Sistem Pembuangan Air Kotor
Pembuangan air kotor diklasifikasikan berdasarkan jenis air buangan, yaitu
limbah air padat, air bekas dan air hujan. Limbah padat yang berasal dari toilet
(black water) dikeluarkan menuju Sewage Treatment Plant (STP). Limbah air
bekas (grey water) yang berasal dari washtafel, sink, bathtub dialirkan menuju
STP. Sedangkan, untuk sistem pembuangan air hujan harus dipisahkan dari
sistem pembuangan air limbah lainnya agar tidak terjadi penyumbatan pada pipa
pembuangan. Air hujan langsung dialirkan menuju sumur resapan. Setelah
diproses, air bekas limbah yang sudah jernih ditampung didalam sumur resapan
Gambar 2. SEQ Gambar \*
ARABIC \s 1 10. Sistem
Distribusi Air Bersih
Diagram 2.15 Diagram Distribusi Air Bersih
Sumber :Analisis penulis, 2016
Gambar 2. SEQ Gambar \*
ARABIC \s 1 10. Sistem
Distribusi Air Bersih
KELAYAKAN PERANCANGAN
47 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
dan dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman ataupun maintenance
bangunan lainnya.
C. Sistem Transmisi Listrik
Sistem transmisi listrik yang digunakan bersumber dari PLN dengan daya
maksimal hingga 30.000 watt untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh
bangunan (sumber: Studi Komparasi). Sedangkan listrik cadangan didapat dari
genset dengan daya maksimal 2500 watt berjumlah 4 buah sebagai langkah
antisipasi jika ada masalah kelistrikan.
Gambar 2.2 Skema Pembuangan Air Kotor
Sumber : www.google.com
Gambar 2. SEQ Gambar \*
ARABIC \s 1 10. Sistem
Distribusi Air Bersih
Diagram 2.16 Skema Distribusi Listrik
Sumber : Analisis Penulis, 2016
KELAYAKAN PERANCANGAN
48 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
D. Sistem Tata Udara
Sistem tata udara dalam bangunan dapat
menggunakan penghawaan alami dan buatan sesuai
dengan persyaratan ruang kualitatif dan kuantitatif
ruang. Untuk ruang publik seperti minimarket,
studio musik, dan sebagainya menggunakan sistem
AC unit, sedangkan untuk bangunan skala besar
seperti gedung concert hall, penggunaan sistem AC
central dapat bekerja lebih efisien dalam
penggunaannya.
Gambar 2. SEQ Gambar \*
ARABIC \s 1 10. Sistem
Distribusi Air Bersih
Gambar 2.3 Skema Tata Udara Dalam Ruang
Sumber: www.google .com
KELAYAKAN PERANCANGAN
49 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
BAB III
LINGKUP PRODUK DAN KEGIATAN
3.1 Produk yang Diharapkan
Produk yang dihasilkan berupa :
1. Kelayakan Perancangan.
2. Proposal Proyek, berisi konsep dan skematik desain.
3. DED Arsitektural, berisi kelengkapan Gambar Kerja dan Rencana Anggaran
Biaya (RAB).
Gambar kerja meliputi:
Rencana tapak/site plan (skala 1:500 atau menyesuaikan)
Rencana layout/layout plan (skala 1:500 atau menyesuaikan)
Tampak tapak (skala 1:500 atau menyesuaikan)
Potongan tapak (skala 1:500 atau menyesuaikan)
Denah unit bangunan utama (skala 1:200 atau menyesuaikan)
Potongan unit bangunan utama (skala 1:200 atau menyesuaikan)
Detil arsitektural interior (skala 1:10 atau 1:20; ≥ 2 buah)
Detil arsitektural eksterior (skala 1:10 atau 1:20; ≥ 2 buah)
Perspektif eksterior tapak (teknik mata burung; ≥2 buah)
Perspektif interior ruang utama (menyesuaikan)
Rencana sistem utilitas (sistem transportasi, komunikasi, perawatan dan
keselamatan)
4. Panel , berisi publikasi hasil rancangan dalam format A2.
5. Maket, wujud permodelan 3 dimensi desain.
KELAYAKAN PERANCANGAN
50 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
3.2 Metodologi
3.2.1 Kerangka Pemikiran dalam Proses Desain
Diagram 2.17. Diagram Kerangka Pemikiran dalam Proses Desain
KELAYAKAN PERANCANGAN
51 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
3.2.2 Jadwal Pengerjaan
Tabel 2.23. Jadwal Pengerjaan Desain
No. Uraian
Kegiatan
Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1. Penyusunan
Kelayakan
Perancangan
Penentuan
langkah kerja
Pengumpulan
Kelayakan
Perancangan
2. Penyusunan
Proposal
Proyek
Penentuan
langkah kerja
dan enyusunan
Proposal
Proyek
Studi
komparasi
Studi historis
Analisa
program ruang
Analisa dan
membuat
konsep
sirkulasi,
transportasi,
parkir dan
pencapaian
Analisa
kawasan/kota
KELAYAKAN PERANCANGAN
52 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
dan konteks
urban
Analisa
potensi
vegetasi dan
konsep
pengelohan
vegetasi
Analisa dan
konsep iklim
Analisa dan
konsep
pengolahan
limbah
Analisa dan
konsep sistem
struktur
Analisa dan
konsep sistem
utilitas
Analisa
ekologi dan
konsep
bangunan
hemat energi
Analisa olahan
massa dan
konsep ruang
tanggap
kondisi alam
Pra-rancang
situasi
Pra-rancang
rencana tapak
Pra-rancang
denah
Pra-rancang
potongan
KELAYAKAN PERANCANGAN
53 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Pra-rancang
tampak
Perkiraan
biaya
Pengumpulan
Proposal
Proyek
3.
Penyusunan
DED dan RAB
Penentuan
langkah kerja
Pembuatan
gambar kerja
(DED)
Penyusunan
RAB
Pengumpulan
DED & RAB
4. Pembuatan
Panel
Penentuan
langkah kerja
pada produk
Panel
layouting
Pengumpulan
Panel
5. Pembuatan
Maket
Penentuan
langkah kerja
dan
transformasi
3D menjadi
ukuran
berskala maket
KELAYAKAN PERANCANGAN
54 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
Pembuatan
Maket
Pengumpulan
maket
6. Presentasi
KELAYAKAN PERANCANGAN
55 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
DAFTAR PUSTAKA
Juwana, Jimmy S. 2005. Panduan Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta: Erlangga.
Republik Indonesia, 2005 Rencana Tata Ruang Wilayah Surabaya. Surabaya: Badan
Perencanaan Pembangunan Pemkot Surabaya.
Republik Indonesia, 2005 Rencana Detail Tata Ruang Kota UP. Wonokromo. Surabaya:
Badan Perencanaan Pembangunan Pemkot Surabaya.
Perda Surabaya No. 03 Tahun 2007 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
https://www.academia.edu/12242713/STUDIO_PERANCANGAN_ARSITEKTUR_4_-
_CONCERT_HALL
http://cyberdyslexia.blogspot.co.id/2010/06/akar-dari-semua-genre-musik.html
https://leumburkuring.wordpress.com/2012/05/06/standar-ruang-terbuka-perparkiran/
http://jatim.metrotvnews.com/read/2015/10/03/437277/begini-surat-syahrini-untuk-jokowi
https://www.youtube.com/watch?v=8leh7N7CXq0
digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30829-3208100063-paper.pdf
etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/.../S1-2014-284157-chapter5.pdf
library.binus.ac.id/eColls/.../Bab2/2013-2-00709-AR%20Bab2001.pdf
https://www.musiikkitalo.fi/en/spaces/concert-hall
https://marshallamps.com/
https://www.sota.edu.sg/docs/default-source/facilities/concert-hall/technical-brief---concert-
hall.pdf
https://en.wikipedia.org/wiki/Limoges_Concert_Hall
https://www.google.com/search?q=konser+musik+di+indonesia&biw=1366&bih=641&tbm=
isch&source=lnms&sa=X&ved=0ahUKEwjv1uD04YbLAhVH1hQKHcToDHsQ_AUIBygC
#tbm=isch&q=kumpulan+brosur+konser+musik+di+indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya
KELAYAKAN PERANCANGAN
56 DESAIN ARSITEKTUR AKHIR | 2015/16 GENAP
ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/jatim/surabaya.pdf
http://compusiciannews.com/entry/KISMIS-Komunitas-Seni--Musik-Indie-Surabaya-
378#.VtFzjOYYuSp
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-22833-3208100043-Chapter1.pdf
http://dwianapujiastuti.blogspot.co.id/2014/09/bab-2-fungsi-dan-latar-belakang-musik.html
http://3.bp.blogspot.com/-
i3LaZbCvZJk/UhVU8bASUHI/AAAAAAAANXI/KZZ8XQ1nIRg/s1600/pembagian+wilay
ah+surabaya+kecamatan.png