desain struktur dalam arsitektur

Upload: muhammad-haris

Post on 07-Jul-2018

456 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    1/18

    DESAIN STRUKTUR DALAM ARSITEKTUR MODERN

    Ivan Pranata

    Abstract

    Technology is far more than a  method it is a world in  itself.  As a method it is superior in almost

    every respect. But on ly w here it is left for  itself as in gigantic structures of engineering, there technology

    reveals its true nature. Whenever technology reaches its

     re l

     fulfilment, it transcends into architecture. It is

    true that architecture depen ds on fact, but its real field of activity is in the realm of significance.

    The effects of structure design in the form of technology are so strong as a design that they make

    architecture real. Technology is a witness of architecture development, not only in modern epoch but the

    oldest civilization like Mesir. Technology of structure always blooms, has more values not only to bring

    about an architecture design. The values are more than that. As Mies van der Rohe   said it has its own

    world.

      In the certain conditions when structure has completed architecture requirement, structure

     will

     form

    a new architecture bec ause a need of structure that was influenced by special factors until become a

    building. The power of structure w ill give an o wn identity to architecture design.

    In connection between structural design and architecture form, the conclusion is the structural and

    the non structural alements in a structure design can be combinated become a new architecture form, as a

    pure form that formed from structural elements as a load

     carried.

     Altough it is just as a cover elemen t to

    make a form that we want.

    Key words: structure design, modern architecture.

    Abstrak

    Teknologi lebih dari sekedar sebuah metode, melainkan sebuah dunia di dalam dirinya sendiri.

    Sebagai sebuah metode, teknologi sangat superior di hampir semua aspek. Tetapi ketika hanya menjadi

    dirinya sendiri, sebagai sebuah struktur besar dari mesin, maka teknologi menjelma menjadi sebuah   si fat

    dasar yang nyata. Sewaktu-waktu ketika teknologi mencapai penyelesaian yang sebenarnya, ia menjelma

    menjadi arsitektur. Benar bahw a arsitektur tergantun g pada kenya taan, tetapi peme nuhan akan aktifitas

    terdapat dalam batas-batas yang berarti.

    Pengaruh desain konslruksi berupa teknologi sangat kuat sebagai desain yang akan mewujudkan

    karya arsitektur. Tekno logi merupakan saksi dari perkembangan arsitektur, tidak hanya zaman moderen

    tetapi juga sejak peradaban arsitektur tertua yaitu Mesir. Teknologi yang selalu berkembang, mempunyai

    nilai lebih dari hanya sekedar teknologi yang akan merealisasikan suatu desain arsitektur. Nilai teknologi

    jauh melebihi itu. Teknologi sesuai yang ditegaskan Mies van der Rohe, mempunyai dunianya sendiri, dalam

    kondisi-kondisi tertentu ketika teknologi (struktur) sudah memenuhi persyaratan arsitektur maka teknologi

    akan membentuk suatu arsitektur baru yang disebabkan karena kebutuhan akan struktur yang dipengaruhi

    faktor-faktor tertentu sehingga membentuk suatu bangunan. Kekuatan dari nilai teknologi (struktur) akan

    memberikan suatu identitas tersendiri bagi desain arsitektur.

    Dari penjabaran hubungan antara desain struktural dan bentuk arsitektur, dapat disimpulkan bahwa

    elemen-elemen struktural dan non struktural pada sebuah desain konstruksi dapat dikombinasikan menjadi

    suatu bentuk arsitektur, baik bentuk murni dibentuk oleh elemen struktural yang berfungsi sebagai pemikul

    beban maupun yang hanya berfungsi sebagai elemen penutup semata demi dicapainya bentuk yang

    diinginkan.

    Kata kunci: desain strukur, arsitektur modern

    1

      Alumni Jurusan Arsitektur - FDTP - Universitas Pelita Harapan

    Desa in St ruktur Dalam Ars i tektur Mo dern (Ivan) 77

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    2/18

    PENDAHULUAN

    Telah diakui bahwa apresiasi terhadap peranan struktur merupakan hal yang pokok

    untuk memahami arsitektur. Vitruvius, yang menulis pada awal kekaisaran Romawi,

    mengidentifikasi tiga komponen dasar arsitektur yaitu  firmitas, utilitas,  dan  venustas.  Sir

    Henry Wooton (Angus J.Macdonald,2001 : viii) pada abad ketujuh belas, mengartikannya

    sebagai ketangguhan

      (firmness),

      komoditas

      (commodity),

     dan kesenangan

      (delight).

     Teori-

    teori yang berkembang selanjutnya mengajukan sistem yang berbeda, yang dengannya

    berbagai bangunan dapat dianalisis, kualitasnya dapat dibahas dan pengertiannya dapat

    dipahami, tetapi rincian Vitruvius masih memberikan dasar pemikiran dan kritikan yang

    benar terhadap sebuah bangunan.

    'Komoditas', yang mungkin merupakan kualitas Vitruvius yang paling jelas untuk

    dimengerti, mengacu pada fungsi praktis bangunan, memprasyaratkan bahwa kumpulan

    ruang-ruang yang ada mempunyai manfaat dan memenuhi kegunaan bangunan yang

    dimaksudkan. 'Kesenangan', merupakan istilah untuk pengaruh bangunan pada perasaan

    estetika dari mereka yang berhubungan dengan bangunan tersebut. Hal itu mungkin

    ditimbulkan oleh lebih dari satu faktor. Pengertian simbolik dari bentuk-bentuk pilihan,

    kualitas estetika bentuk, tekstur dan warna, penyelesaian yang anggun dimana berbagai

    permasalahan yang bersifat praktis dan programatik telah diselesaikan, dan cara-cara yang

    di dalamnya telah dibuat hubungan antara aspek-aspek desain yang berbeda, semuanya

    merupakan kunci yang memungkinkan dihasilkannya 'kesenangan /

      delight .

    'Kekokohan

      I firmness

    adalah kualitas yang paling dasar. Kekokohan ini dikaitkan

    dengan kemampuan bangunan untuk menjaga keutuhan fisiknya dan bertahan di bumi

    sebagai objek fisik. Bagian bangunan yang memenuhi kebutuhan untuk kekokohan adalah

    struktur / konstruksi. Struktur merupakan hal yang fundamental, tanpa struktur tidak ada

    bangunan dan dengan demikian tidak ada komoditi. Tanpa desain struktur yang baik tidak

    ada 'kesenangan /

    deligh t .

    Untuk mengerti sepenuhnya tentang kualitas sebuah pekerjaan arsitektur, kita

    sebaiknya mengetahui sedikit banyak susunan struktumya. Diperlukan kemampuan intuitif

    untuk membaca bangunan sebagai objek struktur, sebuah keahlian yang tergantung pada

    pengetahuan kita mengenai persyaratan fungsional struktur dan kemampuan kita untuk

    membedakan antara bagian struktural dan non struktural pada bangunan.

    Bentuk pelindung struktur sudah pasti sangat berkaitan dengan bentuk bangunan

    yang ditumpunya, dan tindakan perancangan sebuah bangunan untuk menentukan bentuk

    totalnya adalah juga karena tindakan perancangan strukturalnya. Hubungan antara desain

    struktur dan desain arsitektur dapat mengambil banyak bentuk. Pada satu keadaan yang

    ekstrim adalah mungkin bagi seorang arsitek untuk benar-benar mengesampingkan

    pertimbangan struktur ketika merancang bentuk bangunan dan menyembunyikan

    sepenuhnya elemen-elemen struktur dalam bentuk versi bangunan yang lengkap. Sebagai

    contohnya adalah Patung Liberty

      Gam bar 1)

     yang berada di pintu masuk pelabuhan New

    York, yang memiliki sebuah sistem sirkulasi internal tangga dan elevator, dapat

    dipertimbangkan sebagai sebuah bangunan. Juga bangunan-bangunan ekspresionis pada

    awal abad ke-20, seperti M enara Einstein di Postdam oleh M endelson

      Gambar 2).

    Semua bangunan ini mengandung struktur, tapi persyaratan teknis struktur tidak

    banyak mempengaruhi bentuk yang diambil, dan elemen struktur itu sendiri bukan

    merupakan elemen penyumbang yang penting untuk estetika arsitekturnya Pada bangunan

    awal zaman Modern milik Grophius, Mies van der Rohe, Le Corbusier dan lainnya, bentuk

    yang diambil sangat dipengaruhi oleh jenis geometri yang cocok untuk rangka kerja baja

    dan beton bertulang.

    78 Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 3, No.

     1,

     2006

     

    77- 93

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    3/18

    Hubungan antara struktur dan arsitektur dengan demikian dapat mengam bil banyak

    bentuk. Dimana hubungan antara keduanya dapat mengeksplorasi elemen-elemen

    struktural dan non struktural sedemikian rupa sehingga membentuk suatu bentuk massa

    arsitektur yang baru.

    G ambar 1

    Kerangka yang membentuk Patung Liber ty d i

    New York

    G ambar 2

    Bentuk massa yang ekspresionis dari Menara

    Einstrein oleh Mendelson

    (Sumber : Trampton, Kenneth ,  Modern Architecture a Critical history.  London: Thames and Hudson

    Ltd, 1992.)

    HUBUNG N STRUKTUR TERH D P B NGUN N

    Fungsi struktur adalah untuk memberikan kekuatan dan kekakuan yang diperlukan

    untuk mencegah sebuah bangunan mengalami keruntuhan. Lebih khususnya, struktur

    merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban. Beban-beban tersebut

    menumpu di atas titik-titik untuk selanjutnya disalurkan pada bagian bawah tanah

    bangunan, sehingga beban-beban tersebut akhirnya dapat ditahan.

    G ambar 3

    Stuktur yang menyeluruh pada Igloo

    (Sumber :  www.indstate.edu) 

    G ambar 4

    Struktu r terp isah dengan kul i t pemebntuknya

    pada Tepee

    (Sumber : www.asap21.org) 

    Lokasi struktur dalam bangunan tidak selalu jelas karena struktur dapat

    digabungkan dengan bagian-bagian non struktural dengan berbagai cara. Kadang-kadang,

    Desain S truktur Dalam Ars i tektur Modern ( Ivan)

    7 9

    http://www.indstate.edu/http://www.indstate.edu/http://www.asap21.org/http://www.asap21.org/http://www.asap21.org/http://www.indstate.edu/

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    4/18

    seperti pada contoh sebuah igloo  Gambar 3),  dimana blok-blok es membentuk tumpuan

    sendiri untuk menahan kubah, elemen-elemen struktur dan penutup ruang merupakan satu

    kesatuan. Kadang-kadang elemen-elemen struktur dan penutup ruang terpisah sama sekali.

    Sebuah contoh yang sederhana adalah tepee   Gambar 4),  yang mempunyai permukaan

    pelindung berupa lapisan kain yang tidak mempunyai kekakuan yang cukup untuk

    membentuk suatu penutup. Tepee sendiri ditumpu di atas rangka kerja dari batang kayu.

    Pemisahan yang lengkap dari struktur dan permukaan terjadi di sini, permukaan luar

    sepenuhnya merupakan elemen non struktural dan tiang memiliki fungsi struktur yang

    murni.

    Gambar 5 Gambar 6

    Shell sebagai struktur dan kulit pada ruang Kapel Notre-Dam e-du-Haut Roncham p olch

    pameran CNIT di Paris Le Corbusier

    Sumber: www.intairnet.co.uk)  Sumber:  www.archiweb.cz/builds/sakral/  

    ronchamp.htm)

    Ruang pameran CNIT di Paris  Gambar 5)  merupakan sebuah versi canggih dari

    sebuah igloo.

      Shell

      dari beton bertulang yang merupakan elemen utama penutup ini

    sekaligus berfungsi sebagai tumpuan sehingga merupakan elemen struktural. Pemisahan

    lapisan dan struktur terjadi pada dinding yang transparan, dimana permukaan kaca

    ditumpu di atas sebuah struktur tiang. Kapel yang dirancang oleh Le Corbusier di

    Ronchamp

      Gambar 6)

      merupakan contoh yang paling mendekati. Dinding dan atap

    bangunan ini dibuat dari kombinasi tembok dan beton dan merupakan sistem tumpuan

    sendiri. Pada waktu yang sama elemen-elemen tersebut menentukan penutup dan elemen-

    elemen struktural yang memberikan kemampuan untuk mempertahankan bentuknya dan

    menahan beban-beban.

    Gambar 7

    Gedung rangka baja di Tham eshead oleh Gam bar 8

    Foster Associates  Showroom mobil Renault di Swindon oleh

    Sumber: Trampton, Kenneth,

     Modern

      Foster Associates

    Architecture a Critical history.

     London: Sumber:

    Thames and Hudson Ltd, 1992.)  www.architecture.arizona.hiehtect ) 

    8

    Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 3, No. 1, 2006 : 77- 93

    http://www.intairnet.co.uk/http://www.intairnet.co.uk/http://www.archiweb.cz/builds/sakral/http://www.architecture.arizona.hiehtect/http://www.architecture.arizona.hiehtect/http://www.architecture.arizona.hiehtect/http://www.archiweb.cz/builds/sakral/http://www.intairnet.co.uk/

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    5/18

    Gedung rangka baja yang dirancang oleh Foster Associates di Thamesmead, UK

    Gambar 7)  hampir sama dengan Tepee. Elemen-elemen yang membentuknya adalah

    struktur murni atau seluruhnya non struktural karena lapisan lembaran logam yang

    bergelombang sepenuhnya ditumpu oleh rangka baja, yang mempunyai fungsi struktur

    murni. Sebuah contoh yang mirip dapat dilihat pada bangunan berikut ini, oleh arsitek

    yang sama, yaitu gudang dan

      showroom

      untuk perusahaan mobil Renault di Swindon

    Gambar 8).

    Pada sebagian besar bangunan, hubungan antara lapisan permukaan luar dan

    struktur lebih rumit dibandingkan dengan contoh-contoh di atas, dan seringkali disebabkan

    karena bagian dalam bangunan dibagi-bagi menjadi bentang yang amat luas oleh dinding

    bagian dalam dan lantai. Contohnya, pada bangunan Foster Associates untuk Willis, Faber

    dan Dumas, Ipswich, UK   Gambar 9),  struktur beton bertulang pada pelat lantai dan

    kolom mempunyai dua fungsi. Kolom sepenuhnya adalah elemen struktural meskipun

    kolom tersebut terdapat di bagian dalam bangunan dan merupakan elemen-elemen

    pemisah ruangan. Lantai berfungsi sebagai elemen struktural dan pemisah ruangan. Situasi

    ini dipersulit oleh kenyataan bahwa struktur pelat lantai dilapisi oleh bahan

     finishing

      non-

    struktural dan memiliki langit-langit yang digantung di bawahnya. Lantai yang telah

    diselesaikan dan langit-langit ini dapat dianggap sebagai elemen-elemen pembatas ruangan

    yang sebenarnya dan pelatnya sendiri memiliki fungsi struktur murni. Dinding kaca dari

    bangunan seluruhnya merupakan elemen non struktural yang memiliki fungsi sebagai

    penutup ruangan saja.

    Gambar 9

    Elemen struktural dan non struktural bangunan untuk

    Willis, Faber dan Dumas di Ipswich, UK oleh F oster Associates

    Sumber: Trampton, Kenneth,  Modern Architecture   a C ritical history.  London: Thames and Hudson

    Ltd, 1992.)

    Bangunan pameran dan pertemuan Ulm oleh Richard Meier juga disokong oleh

    struktur beton bertulang. Di sini struktur bersifat menerus dan kemampuan pencetakan

    yang diberikan beton dimanfaatkan untuk membuat pengaturan pensejajaran solid dan  void

    yang kompleks. Bangunan tersebut memiliki kesamaan tipe dasar dengan bangunan yang

    dibuat oleh Foster, yaitu sebuah rangka struktur beton bertulang yang menyokong elemen

    lapisan penutup non-struktural.

    Desain Struktur Dalam Arsi tektur Modern (Ivan)

    81

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    6/18

    Gambar 10

    Cen tre Pompidou oleh Piano dan Rogers

    (Sumber: www.kottke.org/01/06/index ) 

    Pada Centre Pompidou yang terletak di Paris  Gam bar 10),  rancangan Piano dan

    Rogers, sebuah rangka baja bertingkat banyak digunakan untuk menyokong lantai beton

    bertulang dan dinding kaca yang bukan penahan beban

    Kesimpulannya, beberapa contoh bangunan di atas menunjukkan bahwa semua

    bangunan mengandung struktur, yang fungsinya untuk menyokong lapisan permukaan

    bangunan dengan meneruskan gaya-gaya yang diberikan pada struktur tersebut dari titik

    titik dimana gaya-gaya tersebut bekerja pada bangunan menuju tanah di bawahnya dimana

    gaya-gaya ini ditahan sepenuhnya. Kadang-kadang struktur tidak dapat dibedakan dari

    penutup dan permukaan pembagi ruang bangunan. Kadang-kadang penutup dan pembagi

    ruang ini sepenuhnya terpisah dari struktur, tetapi lebih sering terdapat campuran antara

    elemen-elem en struktural, non-struktural, dan kombinasi dari fungsi-fungsi di atas. Pada

    semua kasus, bentuk struktur sangat berhubungan dengan bangunan sebagai suatu kesatuan

    dan struktur yang memenuhi fungsinya adalah sesuatu yang mempengaruhi kualitas

    arsitektur.

    JENIS-JENIS HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR DAN ARSITEKTUR MODERN

    1.

     Struktur sebagai Arsitektur

    Selalu ada bangunan yang terdiri dari struktur dan hanya struktur.   Igloo dan

    tepee  adalah sebagai contohnya, yang telah ada sepanjang sejarah dan terutama

    pada masa prasejarah manusia. Dalam dunia sejarah arsitektur dan pembahasann ya,

    hal tersebut lebih dianggap sebagai

      vernacular

      ketimbang arsitektur. Kadang-

    kadang bangunan semacam ini masuk ke dalam wacana arsitektur dan ketika hal ini

    terjadi biasanya disebabkan contoh yang berskala sangat besar. Contohnya adalah

    Crystal Palace

      Gambar 11)

      dan bangunan CNIT

      Gambar 5)

      di abad ke dua

    puluh. Bangunan-bangunan ini adalah bangunan di mana batas dari apa yang

    mungkin secara teknis dikerjakan, tanpa memungkinkan kompromi terhadap

    persyaratan struktur. Hal ini dapat diartikan struktur sebagai arsitektur.

    82 Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol.

     3, No.

     1, 2006  77- 93

    http://www.kottke.org/01/06/indexhttp://www.kottke.org/01/06/indexhttp://www.kottke.org/01/06/index

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    7/18

    Gambar 11

    Crystal Palace, London, UK oleh Joseph Paxton

    (Sumber: Trampton, Kenneth, Modern Architecture a Critical history.   London: Thames and

    Hudson Ltd, 1992.)

    2.

     Struktur Sebagai Penghasil Bentuk

    Struktur sebagai penghasil bentuk dan struktur yang diterima digunakan

    untuk menggambarkan hubungan antara struktur dan arsitektur di mana persyaratan

    struktural diijinkan untuk sangat kental mempengaruhi bentuk bangunan walaupun

    struktur tersebut sebenarnya tidak diekspos. Dalam jenis hubungan ini digunakan

    susunan elemen yang paling pantas secara struktur dan arsitektur disesuaikan

    dengannya. Alasan mengapa kedua kasus dibedakan adalah karena bentuk

    kedekatan hubungan antara arsitektur dan struktur sangat bervarias i. Kadang -

    kadang hal ini sangat positif dengan kemungkinan bentuk struktur yang dihasilkan

    dapat digunakan untuk disumbangkan pada suatu gaya arsitektur. Alternatif kedua,

    meskipun bentuk bangunan sangat ditentukan untuk memenuhi persyaratan

    struktural, kepentingan arsitektural diletakkan di tempat lain.

    Struktur kubah pada jaman Romawi Kuno merupakan contoh dari

    kemungkinan yang pertama. Tidak adanya bahan struktur yang kuat pada masa itu

    yang dapat menahan tegangan mendorong penggunaan struktur

     form-active

      tekan

    untuk mencapai bentang yang panjang. Bagian dalam tinggi yang mengesankan

    keagungan dibentuk dengan menempatkan kubah pada puncak dinding yang tebal

    untuk mengakom odasi daya dorong lateral.

    Arsitek dan Insinyur romawi dengan cepat mengetahui bahwa dinding

    tidak harus solid dan kemudian dikembangkan sistem dinding berongga sehingga

    memungkinkan didapatkannya ketebalan dinding dengan volume material yang

    minimum. Rongga pada dinding dan koper pada kubah digunakan oleh arsitek

    Imperial Roma untuk menghasilkan arsitektur yang khusus pada interiornya.

    Pantheon di Roma  Gambar 12)  adalah salah satu contoh yang terhebat, pada

    bangunan ini pola koper yang terletak di bagian bawah kubah menambah ukuran

    interior yang diperkirakan. Rongga yang ada pada dinding yang menopang kubah

    menambah ukuran interior yang diperkirakan. Rongga yang ada pada dindidng

    yang meopang kubah menciptakan ilusi seolah dinding sepertinya tidak ada

    sehingga kubah terlihat melayang di atas tanah.

    Desain St ruktur Dalam Ars i tektur Modern (Ivan)

    83

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    8/18

    Gambar 12

    Pantheon di Roma

    (Sumber: Trampton, Kenneth,

      Modern Architecture a Critical history.

      London: Thames and

    Hudson Ltd, 1992.)

    Banyak arsitek pada abad kedua puluh mencoba untuk menghasilkan

    arsitektur moderen dengan mengikuti prinsip yang sama. Salah satu tokoh yang

    paling bersemangat dalam pengunaan struktur sebagai penghasil bentuk adalah   Le

    Corbusier,  teknologi struktur yang disukainya adalah struktur pelat datar beton

    bertulang   non form-active  dengan kemampuan bantang dua arah kantiveler di luar

    garis keliling kolom. Aksi struktur ini diekspresikan dalam gambarnya yang

    terkenal

      Gambar 13)

     dan peluang arsitektur yang mem ungkinkan pencapaiannya

    disimpulkan oleh Le Corbusier dalam teori Lima Poin Arsitektur Baru

    (Corbusier, 1926:23) yaitu:

    Pilar harus bebas untuk bangkit menembus ruang terbuka rumah

    Kemerdekaan fungsional dari kerangka dan dinding, tidak hanya dari dinding

    luar tapi juga dari partisi dalam.

    Denah bebas mengkomposisikan ruang interior dengan dinding ruang dalam

    yang tidak menggangu beban.

    Tampak muka yang bebas dimana dinding sepenuhnya fleksibel dan variabel,

    yang hanya suatu kulit pendukung (non struktural).

    - Terdapat taman atap sebagai ruang kehidupan tambahan.

    Gambar 13

    Maison Dom ino oleh Le Corbu sier Ga m ba r 14

    (Sum ber: Tra m pto n, Kenn eth, Villa Savoye, Poissy oleh Le Corb usier

    Modern Architecture a Critical  (Sumber :  www.csulb.edu) 

    history.

      London: Thames and

    Hudson Ltd, 1992.)

    Pendekatan ini digunakan oleh Le Corbusier dalam perancangan sebagian

    besar bangunannya. Architype pada Villa Savoye

      Gambar

      14) merupakan

    bangunan utama yang penting pada pengembangan perbendaharaan visual di abad

    kedua puluh moderenisme.

    ?84 Jurnal Ilnjijah. Arsjtektur UPH^V.ol.,?,.{fo L ^ O f r : , , ^ , ^

    http://www.csulb.edu/http://www.csulb.edu/http://www.csulb.edu/

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    9/18

    3.  Struktur yang Diabaikan dalam Proses Pembuatan Bentuk dan Bukan

    Bagian dari Pembentukan Estetika.

    Sejak pengembangan teknologi struktur dengan menggunakan baja dan

    beton bertulang, maka memungkinkan untuk merencanakan bangunan tanpa

    pertimbangan bagaimana struktur tersebut dapat didukung dan dibangun setidaknya

    pada proses tahap persiapan atau pendahuluan

    Pada masa awal digunakannya baja dan beton bertulang untuk bangunan di

    akhir abad kesembilan belas, arsitektur yang dominan dalam dunia industri adalah

    modernisme internasional. Kebanyakan arsitek pada zaman pergerakan ini

    mengacu pada doktrin rasionalisme dan mempertahankan pendapat bahwa

    bangunan seharusnya tektonik, yaitu mereka mempercayai perbendaharaan visual

    seharusnya muncul dari (atau setidaknya langsung berhubungan dengan)

    perlindungan struktur bangunan, yang seharusnya ditentukan dengan pengertian

    rasional. Akibat dari hal di atas maka bentuk bangunan kebanyakan lebih polos

    dalam pandangan struktur, yaitu berdasarkan geometri rangka kerjapost-and-beam.

    Kepandaian insinyur sipil sangat dibutuhkan untuk menemukan solusi

    terhadap struktur bangunan untuk bangunan dengan bentuk seni pahat murni. Kapel

    di Ronchamp sangat mengagumkan, dengan struktur yang sangat sederhana yang

    mendukung atap berbentuk bebas. Dinding pada bangunan juga merupakan

    pendukung yang terbuat dari batu pasangan bata yang dicat putih. Antara puncak

    dinding dan bagian bawah atap terdapat celah untuk memasukkan sedikit cahaya ke

    bagian dalam, dalam cara yang bermakna secara arsitektur. Oleh karena itu,

    dinding-dindingnya tidak memikul berat atap.

    Dua hal penting harus dipertimbangkan ketika bentuk yang direncanakan

    menyimpang dari persyaratan struktur. Pertama, karena bentuk struktur hampir

    secara pasti menggunakan bentuk non-aktif maka struktur harus memiliki

    perlawanan terhadap momen lentur akibat gaya dalam. Kedua, jarak antara gaya

    dalam yang dihasilkan akan memberikan hubungan dengan beban yang dipikul.

    Terlibatnya kedua pertimbangan di atas akan mengakibatkan struktur akan menjadi

    tidak efisien dan ukuran elemen akan menjadi lebih besar untuk menghasilkan

    tegangan yang cukup . Perkiraan di atas dapat terjadi pada struktur yang

    sembarangan dan kaku.

    Skala yang digunakan juga akan berpengaruh terhadap struktur karena

    tegangan pada bahan struktur akan tetap konstan walaupun ukuran strukturnya

    ditambah. Bentuk struktur cenderung untuk berkurang efisiensinya seiring dengan

    bertambahnya bentang. Bentang maksimum untuk bentuk tertentu dapat dipakai

    ketika tegangan bahan untuk mendukung berat sendiri struktur terpenuhi. Jika

    bentuk yang dipakai tidak efisien karena bentuk tersebut dirancang tanpa mengacu

    pada persyaratan struktur, maka bentang maksimum yang dapat digunakan lebih

    kecil.

    Dari penjabaran hubungan antara desain struktural dan bentuk arsitektur diatas,

    dapat disimpulkan bahwa elemen-elemen struktural dan non struktural pada sebuah desain

    konstruksi dapat dikombinasikan menjadi suatu bentuk arsitektur, baik bentuk murni

    dibentuk oleh elemen struktural yang berfungsi sebagai pemikul beban maupun yang

    hanya berfungsi sebagai elemen penutup semata demi dicapainya bentuk yang diinginkan.

    Desain Struktur Dalam Arsitektur Modern (Ivan)

    85

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    10/18

    Pengkombinasian tersebut meliputi:

    1. Elemen Struktural dan Non Struktural Digabung

    a. Elemen Struktural sebagal Pemikul Beban Juga S ebagai Penutup

    Contoh aula pameran pada CNIT dimana struktur shell sebagai

    struktur utama bentang lebar, juga berfungsi sebagai penutup

    bangunan. Elemen non struktural terdapat pada kaca yang ditopang

    pada sebuah tiang.

    b.

      Elemen Struktural dan Non Struktural Digabung Menjadi Suatu

    Bentuk yang Menyatu

    Contoh kapel Ron Champ oleh Le Corbusier dimana bangunan

    dibentuk oleh rangka   post and beam dimana dinding-dindingnya

    diisi oleh pasangan bata. Sedangkan atap yang dibentuk dari beton

    bertulang hanya berfungsi sebagai elemen penutup (non struktural).

    Secara visual terlihat suatu bangunan yang menyatu antara elemen

    struktural dan non struktural yang ada.

    2. Elemen Struktural dan Non Struktural D ipisah

    a. Elemen Struktural sebagai Pembentuk Ruang

    Rangka struktur berfungsi sebagai pembentuk ruang seperti yang

    terjadi pada teknologi struktur bentang lebar. Sedangakan elemen non

    struktural berfungsi sebagai pelapis kulit luar bangunan dan penyekat

    ruang.

    b. Kom binasi Elemen Struktural

      ( Post and Beam )

     dan N on Struktural

    Percampuran antara elemen-elemen struktural dan non struktural yang

    tidak terbatas karena bentuk sebagai kekuatan telah ditopang oleh

    rangka  post and beam .

    c. Elemen Struktural Dipisah dari Non Struktural

    Pengeksposan elemen struktural menunjukkan 'kejujuran' dari sebuah

    desain. Diperlihatkan struktur yang membentuk suatu massa yang

    dipisahkan dari kulit yang merupakan elemen non struktural.

    Contohnya adalah Rumah Tinggal Deddy dan Mia Prasetyo di Kudus.

    d. Elemen Struktural Eksternal) Menyokong Elemen Non Struktural

    Kolom dan berbagai elemen struktural lainnya berada di luar

    bangunan sehingga selain sebagai penopang elemen non struktural

    juga secara visual berfungsi sebagai rangka yang melindungi elemen

    non struktural. Contoh bangunan Richard M eier

    e. Elemen Struktural Internal) M enyokong Elemen Non Struktural

    Struktur membentuk suatu bentuk kerangka bangunan yang kompleks

    sedangkan elemen non struktural yang berupa pembatas ruang baik

    secara vertikal dan horisontal diletakkan diatas rangka struktural. Hal

    ini tercermin pada bangunan Centre Pompidu yang memperlihatkan

    keteraturan dari sistem pemasangan elemen struktural dan non

    struktural.

    ANALISIS PROYEK

    Pada bagian ini diangkat beberapa proyek untuk dianalisa karena proyek-proyek

    tersebut sangat mencerminkan peranan desain struktur dalam memberikan bentuk massa

    arsitektur. Proyek rumah tinggal Deddy dan Mia Prasetyo, rumah tinggal Kenneth dan

    86

    Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 3, No. 1, 2006  77- 93

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    11/18

    rumah tinggal Joelianto yang apabila dilihat secara arsitektural, memperlihatkan

    kombinasi-kombinasi permainan bentuk massa yang ekspresionis yang mencerminkan

    suatu prinsip

      cutting edge design

      dari biro konsultan arsitek Andra Matin. Perencanaan

    desain struktur dan desain arsitektural yang berjalan bersamaan sejak awal proses desain

    memberikan kemudahan dalam pelaksanaan tahap konstruksi.

    Perencanaan bentuk massa yang menentukan desain struktur yang dipakai, tidak

    terlepas dari latar belakang proyek tersebut, baik dari karakter dan kemauan   owner,

    maupun kesan bentuk dan ruang yang ingin diciptakan oleh arsitek. Perkembangan

    teknologi yang pesat di abad ke-20 memungkinkan arsitek mengembangkan struktur

    secara  free form   yang menghasilkan bentuk geometri yang leluasa yang dicerminkan oleh

    salah satu proyek di atas.

    Gam bar 15 Gam bar 16

    Rumah tinggal Deddy dan Mia Prasetyo Rumah tinggal Kenneth

    (Number : Dokumentasi Proyek A ndra matin)

    Gambar 17

    Rumah tinggal Joelianto

    (Sumber : Dokumentasi Proyek And ra m atin)

    Ketiga proyek diatas dapat menjelaskan contoh hubungan antara desain struktur

    dengan desain arsitektur moderen yang telah direalisasikan di Indonesia. Dimana dalam

    bagian sebelumnya telah disimpulkan jenis-jenis hubungan antara struktur dan arsitektur

    khususnya arsitektur moderen, maka di dalam proyek tersebut dapat dilihat modifikasi

    desain struktur yang dipakai sesuai dengan konteks desain yang ingin diangkat oleh arsitek

    yaitu desain struktur yang akan membentuk massa arsitektur. Hubungan antara struktur

    dan arsitektur dengan demikian dapat mengambil banyak bentuk. Dimana hubungan antara

    keduanya dapat mengeksplorasi elemen-elemen struktural dan non struktural sedemikian

    rupa sehingga membentuk suatu bentuk massa arsitektur yang baru.

    Analisis Antara Struktur dan Arsitektur Modern

    1.

     Struktur Sebagai Arsitektur

    Konteks struktur sebagai arsitektur terdapat pada proyek rumah tinggal

    Joelianto, yaitu berupa rangka baja yang sebenarnya tidak terlalu berfungsi sebagai

    Desain Struktur Dalam Arsitektur Modern (Ivan)

    87

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    12/18

    melindungi bangunan dari iklim. Penggunaan baja sebagai teknologi primadona

    semenjak revolusi industri di Inggris membuat jarak bentang menjadi lebih lebar.

    Kolom -kolom pada rumah tinggal Deddy dan M ia Prasetyo dan rumah tinggal

    Joelianto merupakan contoh bagaimana kemampuan baja sebagai teknologi modern

    dapat menahan beban lenturan untuk konstruksi bentang yang termasuk panjang.

    Sifat karakter baja dapat dioptimalkan pada kedua bangunan ini menjadi suatu yang

    menjadi arsitektur.

    Pada rumah tinggal Joelianto, rangka struktur baja dengan bracing-bracing

    yang menyerupai ranting pohon tidak berfungsi untuk menahan beban bangunan

    atau lebih tepatnya sebagai ornamen arsitektur. Sehingga batasan persyaratan

    teknis menjadi minim. Akibatnya arsitek bebas untuk bereksplorasi dalam desain

    kerangka baja tersebut, salah satunya dengan desain bracing yang menyerupai

    ranting-ranting pohon. Keberhasilan desain struktur menjadi suatu arsitektur pada

    rumah tinggal ini dapat dilihat dari cara arsitek yang melepaskan rangka baja

    tersebut dari permasalahan teknis bangunan. Atau dengan kata lain secara

    struktural, rangka baja merupakan elemen non struktural tetapi secara visual

    memiliki pengertian yang sebaliknya.

    Tantangan kerangka baja pada rumah tinggal Deddy dan Mia Prasetyo serta

    rumah tinggal Joelianto bukan lagi pada masalah kecepatan seperti yang terjadi

    pada bangunan Crystal Palace, namun lebih dihadapkan pada sisi ekspresi yang

    diberikan stuktur tersebut terhadap desain secara keseluruhan.

      Mechanical and

    electrical

      tidak serumit seperti yang terjadi pada bangunan-bangunan

      public.

    Akhirnya penggunaan baja dapat disebut sebagai rangka 'struktur eksternal' yang

    lepas dan melindungi elemen 'non struktural' di dalamnya. Hal ini dapat dikatakan

    sebagai inovasi baru di dalam arsitektur moderen di Indonesia.

    2.

     Struktur Sebagai Penghasil Bentuk

    Struktur sebagai penghasil bentuk berlaku untuk semua desain arsitektur di

    atas yaitu dengan digunakannya prinsip rangka kerja   post and beam sebagai

    pembentuk ruang. Di sini elemen struktur intern berfungsi membentuk dan

    menahan beban elemen-elemen non struktural seperti dinding dan kaca.

    Pada desain rumah tinggal Deddy dan Mia Prasety o, 'kejuju ran' yang ingin

    diciptakan oleh arsitek terwujud dalam desain struktur yang diterapkan di

    bangunan ini. Elemen struktur berupa rangka kerja  post and beam dimodifikasi

    sehingga dapat dilihat suatu elemen struktural dalam suatu bangunan terpisah dari

    elemen non strukturalnya. Hal ini juga terdapat pada rumah tinggal Kenneth di

    beberapa ruangan.

    Pada umumnya desain kolom struktur pada bangunan diletakkan di dalam

    dinding non struktural dengan tujuan agar ruang yang ada di dalamnya memiliki

    area yang lebih luas karena tidak terhalang oleh kolom-kolom struktur. Tetapi pada

    proyek rumah tinggal Deddy dan Mia Prasetyo, kolom sebagai struktur penyangga

    bangunan dengan sengaja ditarik keluar dari dinding

      Gam bar 18).

    88

    Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 3 , No. 1, 2006  77- 93

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    13/18

    Gambar 18

    Rumah tinggal Deddy dan Mia Prasetyo

    Sumber : Dokumentasi Proyek Andra matin

    Ekspresi akan kejujuran desain struktur yang membentuk bangunan rumah

    tinggal dirasakan telah berhasil diterapkan ke dalam desain. Pengalaman ruang

    yang 'jujur' akan dirasakan oleh orang yang berada di dalam bangunan yaitu

    bentuk struktur yang terlihat secara jelas di dalam interior bangunan sehingga

    pengguna bangunan akan merasakan kekuatan serta keindahan dari struktur yang

    membentuk rumah tersebut. Sehingga jelas terlihat apa yang ingin diperlihatkan

    oleh arsitek yaitu dalam konteks hubungan antara struktur dan arsitektur moderen

    terdapat suatu keterkaitan yang jelas yaitu struktur sebagai penghasil bentuk yang

    diekspose sesara jelas dalam desain interior rumah tinggal ini.

    Prinsip 'lim a poin arsitektur baru' Le Corbusier terasa penerapan nya pada

    ketiga desain rumah di atas. Sebagai kerangka pembentuk ruang, digunakan

    struktur

      post and beam

      yang secara efektif mem bentuk bangunan secara flexibel.

    Struktur beton sebagai pembentuk struktur 'post and beam' sudah terbukti efektif

    dalam perjalanan arsitektur moderen. Dengan kata lain, hal ini sesuai dengan poin

    pertama yaitu pilar harus bebas untuk bangkit menembus ruang terbuka bangunan.

    Poin kedua menegaskan akan pentingnya kemerdekaan fungsional dari

    kerangka dan dinding, tidak hanya dari dinding luar tapi juga dari partisi dalam.

    Desain rumah tinggal Kenneth di Surabaya menjadi cerminan dari pentingnya poin

    yang kedua. Pada rumah tinggal ini, elemen struktural yang membentuk rumah

    tetap menggunakan struktur

      post and beam

    hampir di seluruh massa

    bangunannya. Dengan acuan poin yang pertama, kerja sama yang baik dari kolom,

    balok, dan plat lantai membentuk suatu kerangka struktur yang flexibel. Dinding-

    dinding partisi dalam yang termasuk elemen non struktural dengan bebas

    diletakkan untuk membagi-bagi ruangan sesuai desain yang diinginkan. Di sini kita

    dapat melihat kemerdekaan fungsional telah berhasil diterapkan dalam sisi ruang

    dalam bangunan.

    Salah satu keunggulan struktur 'post and beam', denah secara bebas dapat

    mengkom posisikan ruang interior dengan dinding ruang dalam yang tidak

    mengganggu beban. Secara prinsip elemen struktural telah membentuk suatu

    sistem struktur yang akan menyokong elemen-elemen nonstruktural seperti dinding

    partisi, kaca, dan bahkan furniture sebagai pendukung ruang interior. Dinding-

    dinding partisi karena bukan merupakan bagian dari interior, dapat diletakkan

    bebas sesuai dengan denah yang diinginkan. Hal ini terlihat dari ketiga desain

    rumah tinggal diatas. Komposisi denah pada setiap desain tidak terpaku pada

    peletakkan dinding yang harus mengikuti jalur kolom dan sebagainya. Ini tentunya

    mem berikan 'kebeba san yang luar biasa kepada arsitek untuk dapat

    mengeksplorasikan desain yang ada secara Optimal ke dalam denah.

    Desain Struktur Dalam Arsitektur Modern (Ivan) 89

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    14/18

    Gambar 19

    Rumah tinggal Kenneth

    Sumber : Dokumentasi Proyek Andra matin

    Pada desain rumah tinggal Kenneth, eksplorasi desain mencakup bagian

    atas dari bangunan rumah tinggal (Gambar 19). Karena bentuk yang dikehendaki

    oleh arsitek adalah bentuk geometris dengan atap flat, maka digunakan konstruksi

    dak beton sebagai struktur penutup bangunan. Ada dua faktor penting yang harus

    dipertimbangkan secara matang dalam penggunaan dak beton sebagai penutup

    yaitu iklim tropis dan fungsi dari ruang atas itu sendiri. Seperti yang sudah kita

    ketahui sifat dari material beton adalah dengan cepat mendistribusikan panas dari

    luar ke dalam bangunan. Tentunya hal ini memberikan dampak negatif terhadap

    ruangan. Akan terbentuk temperatur udara yang cukup tinggi di dalam ruangan

    yang membuat ruangan menjadi tidak nyaman. Diperlukan energi yang besar untuk

    mendinginkan ruangan melalui AC. Juga diperlukan rentang waktu oleh AC untuk

    mencapai temperatur udara yang normal. Hal tersebut menyebabkan bangunan

    menjadi tidak hemat energi dan tidak efisien. Oleh karena itu diperlukan suatu

    penyekat kalor yang efektif untuk meredam panas, apakah itu diatas dak beton

    ataupun di bawahnya yang berupa ceiling. Faktor yang berikutnya adalah fungsi

    dari ruang atas itu sendiri. Sejak awal perancangan, arsitek mengkehendaki ruang-

    ruang yang fleksibel dan dinamis di seluruh ruang-ruang yang ada sesuai dengan

    karakter dan kebutuhan

      owner.

      Dua hal tersebut yang menjadi pertimbangan yang

    cukup menantang.

    Atas pertimbangan itulah atap dak beton difungsikan sebagai taman atap

    yang dapat mengakomodir kebutuhan-kebutuhan di atas. Pemecahan akan

    permasalahan yang pertama sangat  efektif.  Tanah serta rumput yang diletakkan

    diatas dak beton dapat mendinginkan panas dari sinar matahari yang

    didistribusikan ke atap. Tanah sebagai penyekat sangat efektif sebagai pendingin

    yang menutup kelemahan beton terhadap panas yang dipancarkan matahari.

    Difungsikannya atap itu sendiri sebagai taman atap, dapat menampung kebutuhan

    arsitek akan ruang-ruang terbuka yang berfungsi sebagai ruang pesta   outdor  dan

    sarana relaksasi untuk penghuni. Taman atap dapat disimpulkan sebagai ruang

    kehidupan tambahan dimana atap tidak menjadi batasan bagi penghuni untuk

    beraktifitas ke semua bagian dari bangunan. Dari segi bentuk, tetap didapat bentuk

    geometris yang flat pada bagian atapnya dan bahkan rumput memberikan

    kesegaran pada implementasi bangunan akan pergerakan-pergerakan yang

    fleksibel.

    3.

      Struktur yang Diabaikan dalam Proses Pembuatan Bentuk dan Bukan

    Bagian dari Pembentukan Estetika

    Desain struktur seperti ini lerlihat pada desain rumah tinggal Kenneth di

    Surabaya. Karakter pihak

      owner

      sebagai eksekutif muda yang sedang berkembang

    Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 3, No. 1, 2006  77- 93

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    15/18

    pesat, yang diterjemahkan oleh arsitek melalui bentuk-bentuk massa linear yang

    disusun bertumpuk memutar sehingga menciptakan suatu ruang kosong di

    tengahnya serta bentuk massa yang ekspresionis didukung desain elemen penutup

    yang bebas adalah cerminan dari kuatnya pengekspresian bentuk arsitektur

    terhadap bangunan. Desain struktur dalam hal ini mengikuti bentuk dari arsitektur.

    Teknologi yang berkembang pesat pada abad ke-20 memungkinkan

    pengeksplorasian bentuk kulit bangunan yang ekspresionis dari segi kemiringan

    menjadi dapat direalisasikan.

    Dinding-dinding  clading  miring diwujudkan secara menakjubkan oleh

    insinyur sipil dengan menggunakan beton bertulang serta pasangan bata dimana

    terjadi realisasi yang sukses walaupun bangunan memiliki bangunan yang

    kompleks yang tidak berhubungan dengan fungsi struktur

      Gambar 20).

      Skala

    bangunan yang relatif kecil pada kasus ini mengartikan bahwa tidak sulit untuk

    menghasilkan perlindungan struktur yang dapat mendukung bentuk.

    Pengkombinasian elemen-elemen struktural dan non struktural menjadi suatu

    bentuk arsitektur didesain secara padu. Banyak terjadi pengkombinasian kedua

    elemen tersebut sehingga dihasilkan suatu pengalaman ruang yang sangat menarik.

    Sebagai 'selimut' dinding-dinding luar terbentuk dari elemen struktural berupa

    beton bertulang dan elemen non struktural berupa pasangan bata yang digabung

    menjadi suatu bentuk yang menyatu.

    Gambar 20

    Dinding C lading M iring Pada Rumah Tinggal Kenneth

    (Number : Dokumentasi Proyek Andra matin)

    Perencanaan kolam renang pada bangunan ini dilakukan secara

    menakjubkan. Kolam renang didesain memanjang dengan memiliki trap ketinggian

    yang cukup tinggi yaitu perbedaan satu level ketinggian. Sisi kolam renang yang

    lebih tinggi, bila dilihat dari tampak samping, terlihat suatu desain kolam renang

    yang melayang. Beban kolam renang yang secara struktural patut diperhitungkan

    mendesak arsitek untuk memikirkan desain konstruksi yang seperti apakah yang

    sesuai dengan desain rumah tinggal ini dengan tetap mempertahankan desain yang

    dinamis. Pada bagian kolam renang, dapat dilihat secara jelas, kom binasi hubungan

    desain struktur terhadap desain arsitektur yang dipakai oleh arsitek yaitu elemen

    struktural menyokong elemen non struktural. Kolom-kolom yang terletak di bawah

    kolam renang disusun agak miring namun masih dalam perhitungan kekuatan

    struktur yang masih dapat dipertahankan.

    Desain Struktur Dalam Arsitektur Mo dern (Ivan) 91

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    16/18

    KESIMPULAN

    Teknologi berakar di masa lalu, mendominasi masa sekarang, dan tertuju kepada

    masa mendatang. Merupakan sebuah perjalanan sejarah yang nyata, salah satu

    perkembangan hebat dimana bentuk mew akili zamannya.

    Hal itu dapat dibandingkan hanya dengan penemuan zaman klasik dimana

    seseorang berperan sebagai manusia, zaman Romawi yang mem perlihatkan kekuatan dan

    zaman pertengahan yang memperlihatkan pergerakan religius.

    Teknologi lebih dari sekedar sebuah metode, melainkan sebuah dunia di dalam

    dirinya sendiri. Sebagai sebuah metode, teknologi sangat superior di hampir semua respek.

    Tetapi ketika hanya menjadi dirinya sendiri, sebagai sebuah struktur besar dari mesin,

    maka teknologi menjelma menjadi sebuah sifat dasar yang nyata. Sewaktu-waktu ketika

    teknologi mencapai penyelesaian yang sebenarnya, ia menjelma m enjadi arsitektur. Benar

    bahwa arsitektur tergantung pada kenyataan, tetapi pemenuhan akan aktifitas terdapat

    dalam batas-batas yang berarti. -Mies van der Rohe- (Kenneth Fram pton, 1992:232)

    Bentuk dan desain struktur sangat berhubungan dengan bentuk bangunan sebagai

    suatu kesatuan dan struktur yang memenuhi fungsinya yaitu sesuatu yang mempengaruhi

    desain arsitektur. Struktur dalam bentuk desain harus berjalan berdampingan dengan

    perancangan arsitektur.

    Dari kajian analisa hubungan antara desain struktural dan bentuk arsitektur, dapat

    disimpulkan bahwa elemen-elemen struktural dan non struktural pada sebuah desain

    konstruksi dapat dikombinasikan menjadi suatu bentuk arsitektur, baik bentuk murni

    dibentuk oleh elemen struktural yang berfungsi sebagai pemikul beban maupun yang

    hanya berfungsi sebagai elemen penutup semata demi tercapainya bentuk yang diinginkan.

    Teori yang dikemukakan oleh Vitruvius yaitu

      firmness

      (ketangguhan),

      comodity

    (komoditas), dan   delight  (kesenangan) diperlihatkan oleh keberhasilan ketiga bangunan

    rumah tinggal tersebut.

    Arsitektur dapat merupakan apresiasi dari bentuk struktur yang murni. Struktur

    bukan hanya berfungsi sebagai kekuatan dalam suatu bangunan, yang membentuk hingga

    menjaga kekokohan bangunan, melainkan bagian dari desain itu sendiri. Melalui analisa

    ketiga proyek diatas, ingin ditegaskan kembali bahwa desain arsitektur dan struktur hams

    berjalan secara berdampingan dalam proses perancangan. Proses dalam arsitektur adalah

    proses desain yang selalu berjalan maju dan mundur tidak konstan, selalu fleksibel dalam

    . keterkaitannya m engenai berm acam-m acam aspek sehingga kedua aspek tersebut saling

    berkaitan satu sama lain. Komoditas berupa fungsi dan kesenangan /   delight  yang

    ^merupakan wujud apresiasi dari seni hanya dapat diwujudkan dengan aspek

      firmness I

    ketangguhan yang baik. Begitu pula

     firmness

      yang bertujuan membentuk komoditas dan

    delight  yang menampung segala aktifitas.

    Desain-desain para maestro arsitektur moderen dari Grophius, Gaudi, Mies van de

    Rohe, Le Corbusier, Alvar Alto, Frank Lloyd Wright, dan sebagainya yang akhirnya

    direalisasikan dengan baik memperlihatkan suatu karya arsitektur jenius yang

    memperlihatkan suatu hubungan yang harmonis antara desain arsitektur dan desain

    struktur. Pertimbatigan struktur sejak awal akan menjamin arsitek jarang sekali menemui

    kesulitan struktur di akhir perancangan. Hal itu berarti struktur termasuk dalam desain

    yang mempengaruhi kualitas desain arsitektural yang di dalamnya tercakup desain elemen

    struktural dan non struktural.

    92

    Jurnal llmiah Arsitektur UPH, Vol. 3, No. 1, 2006  77- 93

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    17/18

    DAFTAR PUSTAKA

    Dobney, Stephen,  Norman Foster : Selected and Current Works of Foster and Partners.

    Australia: The Im ages Publishing Group Pty Ltd, 1997.

    Lasseau, Paul & Tice, James,   Between Principle and Form.  New York: Van Nostrand

    Reinhold, 1992.

    Macdonald, A ngus. J., Structure an d Architecture second edition. Jakarta: Erlangga, 200 1.

    Manfredo, Tafuri, Francesco Dal co,  Modern Architecture /2.  New York: Electa Editrice,

    1976.

    • »>

    Sumalyo, Yulianto, Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan abad XX. Yo gyakarta : Gajah

    Mada University Press, 1997.

    Trampton, Kenneth, Modern Architecture a Critical history.   London: Thames and Hudson

    Ltd, 1992.

    Desain Struktur Dalam Arsitektur Modern (Ivan)

    93

  • 8/18/2019 Desain Struktur Dalam Arsitektur

    18/18

    Volume 3 No. 1, Januari 2006

    ISSN: 1693-6825

    PETUNJUK PENULISAN NASKAH :

    PEMASUKAN NASKAH :

    • Naskah yang diterima adalah naskah dengan topik lingkungan alam dan binaan/

    buatan. Naskah dapat berupa artikel asli (Hasil penelitian sendiri), studi

    kepustakaan / tinjauan pustaka, laporan kasus, resensi buku dan komentar pakar

    (berisi pendapat seorang pakar tentang artikel asli karya pengarang dalam dan

    luar negeri)

    • Naskah dikirim rangkap dua dan dalam format disket, dengan m enggunakan

    program Microsoft Word., dialamatkan kepada : Sekretariat Jurnal Arsitektur UPH

    Tower Lippo Karawaci, Tangerang

      15811,

      Indonesia., Telp : (021) -  5460901,

    Fax : (021) - 5460910, atau dikirimkan melalui e-mail, dengan memakai program

    Microsoft word ke alamat e-mail : [email protected] 

    NASKAH:

    • Naskah diketik pada kertas putih A4 , jenis huruf Times New Rom an, ukuran 12

    pt (TNR, 12 pt), jarak ketikan

     

    spasi, margin minimal 25 mm dan nomor halaman

    pada kanan baw ah, maksimum 20 halaman.

    • Ketikan / cetakan hanya pada satu sisi kertas, tidak timbal-balik. Ketikan berisi

    urutan : Halaman judul, Abstrak, Teks / Naskah (Untuk laporan hasil penelitian :

    Pendahuluan, Metode / Teori, Diskusi, Kesimpulan / Hasil), Catatan dan Daftar

    Pustaka. Gambar dan tabel diberi keterangan serta mencantumkan sumbernya.

    • Dalam naskah tercantum nama penulis, dengan nama instansi tempat dimana

    penulis bekerja

    • Pada bagian bawah ditulis keterangan tentang jenis makalah, misalnya makalah

    pernah disajikan dalam diskusi/seminar ilmiah ( tuliskan waktu, tanggal, dan

    tempat ) atau makalah berkaitan dengan laporan pendahuluan ( tuliskan judul

    artikel).

    • Abstrak ditulis tidak lebih dari 200 kata, ditulis dalam bahasa Inggris ( bila teks

    naskah dalam bahasa Inggris) atau ditulis baik dalam bahasa Inggris dan

    Indonesia ( bila teks naskah dalam bahasa Indonesia ) dengan penulisan TNR

    ukuran 10 pt. Kata kunci  {keywords dicantumkan pada abstrak yang memuat inti

    penulisan

    • Kepustakaan disusun secara alphabet dan mencantumkan : Nama keluarga dan

    inisial penulis. (Tahun penerbitan). Judul Artikel atau Buku .

      Judul Jurnal atau

    Prosiding,  nama editor (jika ada), nama penerbit, volume dan nomor jurnal atau

    kota tempat penerbitan buku dan prosiding, nomor halaman

    Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Pelita Harapan

    mailto:[email protected]:[email protected]