lab act rs-pa

Post on 14-Jan-2016

230 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

LAB ACT RS-PA

TRANSCRIPT

LAB. ACTIVITY BLOK RESPIRATORY SYSTEM

(RS)

Departemen Patologi AnatomiFK UPN “Veteran” Jakarta

SISTEM RESPIRASI

PR1. POLIP HIDUNG

PR1. POLIP HIDUNG

• kelainan mukosa hidung dan sinus paranasal terutama pada kompleks osteomeatal (KOM) di meatus nasi medius.

• Berupa massa lunak yang bertangkai (tonjolan pada jaringan permukaan mukosa), bentuk bulat atau lonjong, berwarna putih keabu-abuan (bentuknya mirip dengan buah anggur bening lonjong bertangkai). Permukaannya licin dan agak bening karena banyak mengandung cairan. Sering bilateral dan multipel.

PR1. POLIP HIDUNG

• Epitel normal dari kavum nasi adalah epitel kolumnar bertingkat semu bersilia. Epitel permukaan dari sinus lebih tipis, memiliki sel goblet dan silia yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan kavum nasi.

JARINGAN IKAT SEMBAB, RONGGA-RONGGA KECIL, SEBUKAN SEL RADANG, EPITEL PSEUDOSTRATIFIED KOLUMNER

PR1. POLIP HIDUNG

PR2. KARSINOMA NASOFARING

• Karsinoma Nasofaring (KNF) berasal dari sel epitel yang melapisi nasofaring, tidak termasuk tumor kelenjar atau limfoma.

• Anatomi nasofaring adalah berbentuk kuboid dengan bagian anteriornya dibentuk oleh posterior koana dari nasal kavitas. Atapnya terbentuk dari basisfenoid dan basisoksiput dengan bagian dinding posterior dibentuk oleh cervical I vertebra.

• Faktor penyebab terjadinya KNF antara lain: virus, ras (mongoloid), genetik dan faktor lingkungan yang didalamnya termasuk faktor makanan, merokok dan faktor terpajan oleh karena pekerjaan.

Ebstein Barr Virus (EBV) adalah virus Penyebab Kanker Nasofaring

PR2. KARSINOMA NASOFARING

1. normal: epitel torak bertingkat bersilia

2. Pulau tumor: epitelial tersusun padat, diantara jaringan ikat banyak limfosit

3. Sitoplasma sel sedikit, inti vesikuler dgn anak inti jelas

4. Mitosis cukup banyak ditemukan

PR2. KARSINOMA NASOFARING

• penyakit yang menimbulkan gangguan pada sistem pernafasan, merupakan salah satu bentuk pneumonia yang terjadi pada lobus paru.

• Pneumonia lobaris lebih sering menyerang bayi dan anak kecilrespon imunitas yang masih belum berkembang dengan baik.

• penyebab tersering pada dewasa dan anak besar adalah Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae

PR3. PNEUMONIA LOBARISEtiologi Golongan bakteri yang sering menyebabkan ataupun didapatkan pada kasus pneumonia lobaris : 1.Bakteri gram positif a. Pneumococcus b. Staphylococcus aureus 2.Bakteri gram negatif a. Haemophilus influenzae b.Klebsiella pneumonia

Beberapa fase:1. Alveolus mengandung

bakteri, cairan edema dan beberapa neutrofil.

2. Eksudasi neutrofil dalamjumlah besar menyebabkan hepatisasi kelabu.

3. Resolusi: eksudat dibersihkan makrofag penyapu dan dikeluarkan dengan batuk atau diserap kembali.

PR3. PNEUMONIA LOBARIS

PR3. PNEUMONIA LOBARIS• Semua alveolus

terisi oleh leukosit polimorfonuklear dan fibrin

PR3. PNEUMONIA LOBARIS

• Infeksi Mycobacterium tuberculosis.

• Infeksi berawal sebagai peradangan paru lokal, meluas ke kelenjar limfe bronkus (kompleks Ghon)

• Ditandai: pembentukan granuloma nekrotikans (granuloma kaseosa keju)

PR5. TUBERKULOSIS PARU

PR5. TUBERKULOSIS PARU

Tuberkel dapat meluas, banyak dan bergabung menjadi satu, merusak dinding bronkus, meluas melalui penyebaran bronkogen sehingga kedua paru terkena

Menyerang : laki-laki, perokok dan pekerja malam

PR5. TUBERKULOSIS PARU

• Penyebab tersering tumor paru, sebagian besar berasal dari epitel bronkus atau bronkiolus.

• Zat karsinogen: asap rokok, asap mobil, asam pabrik, debu radioaktif

PR.6 KARSINOMA PRIMER PARU

PR.6 KARSINOMA PRIMER PARU• Terdapat beberapa tipe

histologi kanker paru: karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma, karsinoma bronkioalveolus, karsinoma sel besar tidak berdiferensiasi dan karsinoma sel kecil (oat cell carcinoma)

Makroskopik:Massa tumor putih rapuh karena nekrosis sekitar hilus, batas tak tegas

PR.6 KARSINOMA PRIMER PARU

EPIDERMOID CARCINOMA LUNG

PR.6 KARSINOMA PRIMER PARU

EPIDERMOID CARCINOMA LUNG

top related