kwn pcsila dasar negara

Post on 13-Aug-2015

16 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

KWN Pancasila Sebagai Dasar Negara

TRANSCRIPT

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Sejarah perkembangan Pancasila

1. Causa Materialis /Asal Mula Bahan2. Causa Formalis /Asal Mula Bentuk atau

Bangun 3. Causa Efisien /Asal Mula Karya4. Causa Finalis /Asal Mula Tujuan

Causa Materialis/Asal Mula Bahan

Nilai-nilai Pancasila berasal dari Bangsa Indonesia sendiri, yang terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan, dan dalam agama-agamanya

Causa Formalis/Asal Mula Bentuk atau Bangun

- Nilai-nilai materialis diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan dasar falsafah negara Indonesia

Causa Efisien/Asal Mula Karya

- Asal mula yang meningkatkan Pancasila dari calon dasar negara menjadi Pancasila yg sah sebagai dasar negara

- PPKI sbg pembentuk ngara yg kemudian mengesahkan dan menjadikan Pancaila sbg dasar filsafat negara melalui pembahasan dalam sidang-sidangnya

- Sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD’45, BPUPKI memiliki peran yang menentukan

Causa Finalis/Asal Mula Tujuan

Tujuan dari perumusan dan pembahasan Pancasila yakni dijadikan dasar negara. Untuk sampai kepada kausa finalis diperlukan kausa asal mula/ sambungan.

- Hub Pancasila dng Pembukaan UUD’45

- Kedudukan Hakiki Pembukaan UUD’45

- Pemikiran dan Pelaksanaan Pancasila

- Rformasi Pmikiran dan Plaksanaan Pcsl

Pancasila Sistem Filsafat

Filsafat

• Sumber filsafat, manusia, atau akal fikiran manusia sehat, yg berusaha keras sungguh-sungguh mencari kebenaran dan akhirnya mendekati kebenaran (relatif)

• berfikiran relatif , bukan berarti tidak ada yg benar, tapi kebenarannya tidak mutlak.

• sebutan bagi orang yang berfilsafat adalah filsuf• hasil ajarannya disepakati banyak orang

dijadikan faham /ideologi yg dianut suatu negara• misal: Marksisme (negara2 sosialis), Liberalisme

(negara2 individualis:Eropa, Amerika), atau Pancasila (Indonesia).

Batasan2 Filsafat

• Dalam arti praktis• Dari segi etimologi (asal usul kata)• Dari segi isi atau substansi

Filsafat dalam arti praktis

• filsafat ialah alam berpikir/ alam pikiran. Berfilsafat ialah berpikir secara mendalam, sampai ke akar-akarnya dan dng sungguh2 tentang hakikat sesuatu.

• “Sesuatu” adalah apa yg diselidiki seseorang misal, hakikat hukum, maka sesuatu yg diselidiki adalah hukum, bila yg diselidiki ekonomi maka sesuatu yg dimaksud adalah hakikat ekonomi.

• Bila hasil penyelidikan dijadikan ideologi suatu negara, maka yg diselidiki seharusnya ”kebenaran”. Bila yg dicari kebenaran, maka hasil yg didapat adalah sesuatu yg “mendekati kebenaran” atau kebenaran yg relatif.

Syarat berfilsafat/filsafat

• berfikiran kritis • runtut/sistematis• menyeluruh (tidak terbatas satu aspek) • mendalam atau mencari alasan terakhir

dari segi etimologi/asal usul kata

• Prof. Dr. Jhon S Brubacher berasal dari kata filos = cinta, sofia =kebijaksanaan/kebenaran

filsafat artinya “Cinta Kebijaksanaan/kebenaran”, atau “Induk/ratu ilmu pengetahuan”.

• Runes dalam bukunya “Dictionary of Philosophy” filsafat berasal dari kata phillein = cinta, sophia = kbenaran/kbijaksanaan filsafat diartikan “Usaha untuk mencari kebenaran/kebijaksanaan” dan “Ilmu yang paling umum”

Terdapat dua kelompok arti filsafat

1. “Induk/ratu ilmu pengetahuan”, “Ilmu yang paling umum” sebagai hasil atau produk.

2. Kelompok kedua “Cinta Kebijaksanaan/kebenaran”, ”Usaha untuk mencari kebenaran/kebijaksanaan” sebagai proses yang tidak pernah berhenti karena yang dicari adalah kebenaran

Dari segi isi atau substansi

• adalah kegiatan fikir murni (reflective thinking) yaitu kegiatan menyelidiki objek yang tidak terbatas yaitu kesemestaan

Objek penyelidikan filsafat

1. Objek material: penyelidikan yg meliputi yg fisis dan yg non fisis; segala sesuatu yg ada dan yg mungkin ada (misal manusia sekarang dan generasi berikutnya)

2. Objek formal: objek material (alam semesta) diselidiki sedalam dalamnya guna mencari hakekatnya

Sistem menurut Prof. Sumantri

adalah, sekelompok bagian-bagian yg bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud. Apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya, maka maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi, atau setidak-tidaknya sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan

Sistem memiliki unsur-unsur sbb:

• Satu kesatuan dari bagian-bagian• Bagian-bagian tersebut mempunyai

fungsi sendiri-sendiri• Saling berhubungan dan saling

ketergantungan• Keseluruhannya dimaksudkan untuk

mencapai suatu tujuan tertentu • Terjadi dalam suatu lingkungan yang

kompleks

Kesatuan Sila2 Pancasila Sbg Suatu Kesatuan yg Sistematis, Hierarkhis dan Logis

Pancasila adalah sistem, dan merupakan suatu kesatuan dasar filsafat negara Indonesia. Karena Pancasila terdiri dari bagian2 yaitu sila2 Pancasila setiap sila hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-sendiri, tidak dapat berdiri sendiri, tidak bertentangan dan tidak terlepas dari sila-sila lainnya. Setiap sila merupakan suatu kesatuan yg majemuk tunggal, secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan dan keutuhan, satu tapi lima, lima tapi satu dengan kata lain kesatuan sila-sila Pancasila adalah kesatuan yg sistematis.

PANCASILA SISTEM ETIKA

dua cabang filsafat

• Filsafat teoritis

yg mempertanyakan dan berusaha mencari jawaban ttng segala sesuatu, misal hakikat manusia, alam, realitas sebagai suatu keseluruhan, pengetahuan, yg kita ketahui, yg transenden dlsb.

• Filsafat praktisyg membahas bgaimana manusia bersikap thdp apa yg ada yg menjadi objek pertanyaan filsafat teoritis, dalam hal ini filsafat teoritis mempunyai maksud2 dan berkaitan erat dng hal2 yg bersifat praktis, karena pemahaman yg dicari menggerakan kehidupannya

Etika termasuk kelompok filsafat praktis

• yaitu suatu ilmu yg membahas ttg bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana harus mengambil sikap yg bertanggung jawab berhadapan dng pelbagai ajaran moral

Etika dibagi dua

• etika umum

yg mempertanyakan prinsip dasar bagi setiap semua tindakan manusia. Bagimana, seharusnya sikap manusia dalam kehidupan bersosialisasinya, maka jawabannya adalah: jujur, tidak egois, adil, toleransi dlsb.

• etika khusus

yg membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya dengan pelbagai aspek kehidupan

Etika khusus dibagi lagi

etika individual:yg membahas kewajiban manusia terhadap diri sendiri, serta melalui suara hati terhadap Tuhannyaetika sosial:yg membahas ttg kewajiban serta norma2 moral yg seharusnya dipatuhi dalam hubungan dng sesama manusia, masyarakat, bangsa, dan negara.

NILAI

• kemampuan yg dipercayai ada pada benda untuk memuaskan manusia.

• Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok.

• hakikatnya sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu. Misalnya bunga itu indah, perbuatan itu susila. Indah dan susila adalah sifat atau kualitas yang melekat pada bunga dan perbuatan

NILAI

• adalah sesuatu yang penting sehingga menarik dan membangkitkan keaktifan manusia untuk mendapatkannya

• contoh nilai benda riil, misalnya uang, contoh nilai abstrak misal keadilan

Hierarkhi Nilai

4 tingkatanNilai Max Sceler Nilai2 kenikmatan: nilai2 yg mengenakkan/tidak mengenakkan, yg menyebabkan orang senang/ menderita tdk enakNilai2 kehidupan: nilai2 yg penting bagi kehidupan misal: kesehatan, kesegaran jasmani, kesejahteraan umum.Nilai2 kejiwaan: nilai2 yg sama sekali tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan. Misal nilai2 keindahan, kebenaran, dan pengetahuan murni yg dicapai dalam filsafat.Nilai2 kerohanian: nilai dari yang suci dan tak suci. Nilai-ini terutama terdiri dari nilai-nilai pribadi.

Penggolongan Nilai

Notonagoro membagi nilai menjadi tiga macam, yaitu: • Nilai material: segala sesuatu yg berguna bagi kehidupan jasmani

manusia, atau kebutuhan mateial ragawi manusia• Nilai vital: segala sesuatu yg berguna bagi manusia untuk dapat

mengadakan kegiatan atau aktivitas• Nilai kerokhanian:segala sesuatu yg berguna bagi rohani manusia,

nilai kerohanian ini dapat dibedakan atas empat macam:- Nilai kebenaran, bersumber pada akal (ratio, budi, ciptaan manusia)- Nilai kebaikan, bersumber pada unsur kehendak (will, wollen, karsa)

manusia- Nilai keindahan atau nilai estetis, bersumber pada rasa manusia- Nilai religius, merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak,

bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia

Norma

• Agar nilai menjadi lebih berguna dan menuntun sikap dan tingkah lamu manusia, maka perlu lebih dikongkritkan serta diformulasikan menjadi lebih objektif sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannnya dalam tingkah laku secara kongkrit. Maka wujud lebih kongkrit dari nilai adalah norma.

• Berbagai macam norma, seperti norma susila, norma adat, norma kebiasaan, norma hukum

• dari semua, norma hukumlah yg paling kuat keberlakukannya, karena dapat dipaksakan oleh suatu kekuasaan eksternal misal penguasa/ penegak hukum.

Moral dan Etika

• Moral merupakan ajaran-ajaran atau wejangan-wejangan, patokan-patokan baik lisan maupun tertulis tentang bangaimana manusia harus hidup dan bertindak agar mnjadi manusia yg baik.

• Etika adalah cabang filsafat yaitu suatu pemikiran kiritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral tersebut

top related