kpa nasional · pdf filepengembangan kebijakan ... kolaborasi hiv dan tb te-lah dilakukan di...
Post on 02-Feb-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MEMASUKI pertengahan tahun 2011,
upaya koordinasi dan penguatan ka-
pasitas dalam penanggulangan AIDS
secara nasional terus ditingkatkan
Pada bulan Juni 2011 dilakukan per-
siapan perluasan program penanggu-
langan AIDS untuk 10 provinsi di Grup
C—SSF melalui Pelatihan Penguatan
Kapasitas Staf KPA Provinsi dan Kabu-
paten/Kota.
Untuk mempercepat pelaporan data,
KPAN mengembangkan pencatatan
dan pelaporan pemantauan secara
online.
KPAN juga mengadakan pelatihan
Peningkatan Peran Polisi Pamong
Praja (Pol PP) untuk memperkuat im-
plementasi intervensi struktural .
Pada pertemuan tingkat tinggi PBB
untuk pencapaian MDG’s 2015 di New
York bulan Juni ini, Indonesia men-
girimkan Delegasi perwakilan untuk
berpartisasi.
Kegiatan lain yang dilaporkan adalah
pertemuan KPAN dengan masyarakat
sipil. Begitu pula kegiatan dokumen-
tasi program HIV dan AIDS di Provinsi
Papua.
Dokumen HIV dan AIDS yang telah
didigitalisasi juga disampaikan dalam
laporan ini.***
Kabar Menara Topas 9Kabar Menara Topas 9Kabar Menara Topas 9Kabar Menara Topas 9
www.aidsindonesia.or.idwww.aidsindonesia.or.idwww.aidsindonesia.or.idwww.aidsindonesia.or.id
Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011
KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional
Sekretariat KPA Nasional: Menara Topas lantai 9— Jalan MH. Thamrin Kav.9 Jakarta Telp.021.3901758 Fax. 021.3902665
Peserta Pelatihan Satpool PP Pertemuan dengan Delegasi Global Fund Pertemuan Masyarakat Sipil
Kilas laporan
• Lokakarya Lokakarya Lokakarya Lokakarya
Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan
Peran Satuan Peran Satuan Peran Satuan Peran Satuan
Polisi PPPolisi PPPolisi PPPolisi PP
• Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan
Pencatatan Pencatatan Pencatatan Pencatatan
Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
OnlineOnlineOnlineOnline
• Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan
Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan
Kapasitas Tim Kapasitas Tim Kapasitas Tim Kapasitas Tim
KPA Provinsi Grup KPA Provinsi Grup KPA Provinsi Grup KPA Provinsi Grup
C C C C
• Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
RAN bagi LakiRAN bagi LakiRAN bagi LakiRAN bagi Laki----laki laki laki laki
Risiko TinggiRisiko TinggiRisiko TinggiRisiko Tinggi
• Info digitalisasi Info digitalisasi Info digitalisasi Info digitalisasi
dokumen HIV dan dokumen HIV dan dokumen HIV dan dokumen HIV dan
AIDS Perpusta-AIDS Perpusta-AIDS Perpusta-AIDS Perpusta-
kaan kaan kaan kaan OnlineOnlineOnlineOnline
Delegasi Indonesia pada Sidang Umum PBB
Laporan Triwulan Kemkes
hingga tahun 2010, menye-
butkan bahwa penambahan
jumlah kasus AIDS pada
pada laki-laki berisiko dan
pasangannya terus mening-
kat.
Secara teori, laki-laki adalah
kelompok yang berisiko
tertular dan menularkan
HIV kepada pasangannya.
Sehingga upaya yang fokus
sangat dibutuhkan
Namun, laki-laki yang mela-
kukan perilaku risiko tinggi
sangat tersebar dan sulit
teridentifikasi. Untuk itu
perlu dilakukan kajian yang
mendalam untuk mengeta-
hui karakter serta se-
barannya, baik dari lokasi
maupun interaksi sosialnya,
untuk memahami perilaku
berisiko terhadap penula-
ran HIV.
Menjawab hal ini, KPAN
melaksanakan pertemuan
untuk mengembangkan
Rencana Aksi Nasional
(RAN) Pencegahan HIV
pada Laki-laki Risiko Tinggi
(LRT) pada tanggal 14 Juni
2011 di Jakarta.
Pada pertemuan, diperoleh
masukan rencana pengem-
bangan RAN LRT, kebutu-
han program di tempat dan
lingkungan kerja berisiko
dan ditetapkan tim kecil
untuk penyusunan RAN.
Tindak lanjut pertemuan
ini, seluruh peserta yang
hadir akan menjadi tim
kecil untuk menyusun kebi-
jakan, ditambah anggota
lain dari sektor terkait.
Selain itu, juga disepakati
akan dilakukan pertemuan
untuk mendapat pembela-
jaran dari program yang
telah dilakukan, serta mela-
kukan finalisasi draft kebija-
kan dan RAN LRT.
3. Tidak lagi menggunakan istilah
“pendampingan” tetapi
“pemberdayaan”, dimana setiap
individu berdaya untuk menjadi-
kan dirinya sehat dan produktif
4. Tidak sekedar program penanggu-
langan HIV pada tempat kerja,
tetapi merupakan satu kesatuan
dengan Program pencegahan HIV
melalui transmisi seksual (PMTS)
yang komprehensif, dengan
pendekatan intervensi struktural.
Dengan demikian pencegahan HIV
pada LRT, LSL, dan sekaligus pada
WPS, dilakukan secara terintegrasi
baik melalui Program Perlindun-
gan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3), program pada tempat
hiburan atau rekreasi yang banyak
dikunjungi karyawan/LRT.
1. Istilah Pelanggan Pekerja Seks
menjadi Laki-laki Risiko Tinggi
(LTR). Istilah ini tidak men-
stigma karena terfokus pada
perilaku yang berisiko. Bertu-
juan untuk mengurangi atau
meniadakan terjadinya infeksi
dari dan kepada laki-laki, yang
dengan demikian akan sangat
mengurangi penularan kepada
perempuan, dan pada
gilirannya, kepada bayi.
2. Pendekatan yang positif karena
menempatkan LRT sebagai
populasi kunci, dan bukan
bridging population (populasi
yang menjembatani); mereka
memegang kunci keberhasilan
dalam upaya penanggulangan
ini.
5. Kemitraan: Kementerian/
Lembaga, Sektor Swasta, dan
Non-Pemerintah untuk men-
yediakan informasi dan laya-
nan pencegahan HIV secara
komprehensif dan berkesinam-
bungan, terintegrasi dengan
K3.
6. Pembiayaan mandiri, oleh, dari
dan untuk sektor/lembaga
yang mengelola usaha dengan
melibatkan tenaga laki-laki
dalam jumlah besar.
7. Mengedepankan strategi den-
gan daya ungkit maksimal. Pe-
metaan lembaga potensial,
lokasi LRT, dan penyediaan
layanan pencegahan kompre-
hensif dengan pendekatan in-
tervensi struktural.
Pengembangan Kebijakan
Tujuh Pembaruan Dalam Pendekatan Terhadap LakiTujuh Pembaruan Dalam Pendekatan Terhadap LakiTujuh Pembaruan Dalam Pendekatan Terhadap LakiTujuh Pembaruan Dalam Pendekatan Terhadap Laki----laki Risiko Tinggi laki Risiko Tinggi laki Risiko Tinggi laki Risiko Tinggi (LRT) dan Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) Paripurna(LRT) dan Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) Paripurna(LRT) dan Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) Paripurna(LRT) dan Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) Paripurna
Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011
Ilustrasi sopir truk, salah satu kelompok laki-laki risiko tinggi (LRT)
Pengembangan Rencana Aksi Nasional Pencegahan HIV Pada LakiPengembangan Rencana Aksi Nasional Pencegahan HIV Pada LakiPengembangan Rencana Aksi Nasional Pencegahan HIV Pada LakiPengembangan Rencana Aksi Nasional Pencegahan HIV Pada Laki----laki Risiko Tinggi laki Risiko Tinggi laki Risiko Tinggi laki Risiko Tinggi
Pelibatan positif pemangku
kepentingan merupakan salah
satu komponen dalam
intervensi struktural program
Pencegahan HIV Melalui
Transmisi Seksual (PMTS).
Salah satu langkah penting
untuk mendukung hal ini adalah
dengan memberdayakan
Satuan Polisi Pamong Praja (Pol
PP). Atas dasar itu, di bulan
Juni, Kementerian Dalam Negeri
bersama Sekretariat
KPAN mengadakan
Lokakarya Penguatan
Peran Satuan Polisi PP.
Lokakarya ini bertujuan
untuk membantu Satpol
PP meningkatkan mutu
pelaksanaan tugasnya
dalam rangka melindungi
keluarga dan masyarakat dari
penularan HIV dan Infeksi
Menular Seksual (IMS).
Pelaksanaan lokakarya dibagi
dalam 4 regional yang meliputi 11
provinsi, yaitu Regional 1 (Sumut,
Sumsel, Riau dan Kepri); Regional
2 (Jateng, Jabar, Jatim dan Sulsel);
Regional 3 (Bali, DKI Jakarta,
Papua dan Papua Barat); Regional
4 (Lampung, Banten, NTT dan
Sulut). Rangkaian Lokakarya ini
berlangsung pada tanggal 7
hingga 22 Juni 2011 di Jakarta.
Dalam lokakarya peserta
diberikan pemahaman tentang
HIV dan AIDS, posisi Satpol PP
terkait penegakkan HAM dan
berbagai pengalaman lapangan
dalam menciptakan tatanan sosial
yang lebih adil.
Tindak lanjut yang pertama,
diperlukannya penguatan lan-
dasan hukum terkait penanggu-
langan AIDS dan Peran Pol PP se-
cara nasional dan kedua, pengua-
tan kapasitas melalui pelatihan
dan pembuatan buku saku bagi
anggota Satpol PP.
Nafsiah Mboi menyampaikan
materi SRAN 2010-2014 yang
menjadi acuan dalam upaya
penanggulangan HIV dan AIDS di
Indonesia.
Pada diskusi ini, banyak masu-
kan disampaikan, mulai isu yang
berkembang di mailing list peng-
giat HIV hingga kasus yang ter-
Pada tanggal 20 Juni 2011 di
Sekretariat KPAN berlangsung
dialog antara KPAN dengan
perwakilan masyarakat sipil.
Hadir dalam dialog ini,
perwakilan LSM, lembaga
penelitian dan lembaga
internasional.
Dialog ini membahas peran
LSM dalam upaya
penanggulangan AIDS di
Indonesia, serta untuk lebih
meningkatkan kerjasama yang
telah ada. Dialog yang dimod-
eratori oleh PKBI DKI ini juga
merupakan lanjutan dari
pertemuan yang digagas oleh
PKBI dan HCPI.
Sebagai pengantar dalam
diskusi, Sekretaris KPAN, Ibu
jadi di masyarakat.
Dalam dialog juga ditekankan
bahwa peran LSM dalam upaya
penanggulangan AIDS amat
penting, karena itu KPAN selalu
membuka ruang untuk berkoor-
dinasi dan kerjasama.
Selain itu KPAN juga terbuka
dengan masukan yang inovatif
terutama untuk mendukung
program pencegahan yang efek-
tif serta meningkatkan cakupan .
Tindak lanjut dialog ini adalah
akan makin diperkuatnya
hubungan koordinasi, komuni-
kasi dan kerjasama antara KPAN
dengan unsur masyarakat sipil.
Koordinasi
Dialog Perwakilan Masyarakat Sipil untuk Program HIV dan AIDSDialog Perwakilan Masyarakat Sipil untuk Program HIV dan AIDSDialog Perwakilan Masyarakat Sipil untuk Program HIV dan AIDSDialog Perwakilan Masyarakat Sipil untuk Program HIV dan AIDS
Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011
Peserta Lokakarya Satpol PP
Dialog oleh salah satu peserta
Lokakarya Penguatan Peran Satuan Polisi Pamong Praja Lokakarya Penguatan Peran Satuan Polisi Pamong Praja Lokakarya Penguatan Peran Satuan Polisi Pamong Praja Lokakarya Penguatan Peran Satuan Polisi Pamong Praja
Indonesia menyatakan op-
timis dapat mencapai tar-
get 2015 yang dituangkan
dalam deklarasi politik ten-
tang HIV dan AIDS pada
pertemuan tingkat tinggi di
Markas Besar PBB di New
York, 8-10 Juni 2011 lalu.
Menteri Koordinator Kese-
jahteraan Rakyat, Bapak
Agung Laksono yakin Indo-
nesia bisa mencapai target
itu jika pemerintah pusat
dan daerah memiliki tekad
sama untuk mencapainya.
Dalam kesempatan ini
Menkokesra hadir sebagai
Ketua Delegasi RI pada
United Nation High Level
Meeting on HIV and AIDS,
di markas besar PBB New
York, AS. Ikut dalam
delegasi antara lain Sekre-
taris KPA Nasional, Ibu Dr.
Nafsiah Mboi, wakil Ke-
menterian Luar Negeri dan
perwakilan organisasi
masyarakat sipil.
Dalam pidatonya, Menko-
kesra yang juga Ketua KPA
Nasional, menyampaikan
bahwa, Indonesia hingga
kini terus menunjukkan
kemajuan dalam men-
jalankan berbagai target
menyangkut pencegahan
dan pengendalian HIV dan
AIDS. Kemajuan penting
dialami dalam hal kom-
posisi penyediaan dana
untuk obat-obatan, yang
saat ini bersumber, 70
prosen dari dana dalam
negeri dan 30 prosen dari
bantuan luar negeri, ter-
masuk Global Fund.
Pertemuan Tingkat Tinggi
ini dihadiri oleh 3.000 pe-
serta, termasuk 30 kepala
Negara dan pemerintahan.
Pertemuan ini menghasil-
kan "Political Declaration
on HIV and AIDS: Intensify-
ing our Efforts to Eliminate
HIV and AIDS"
Melalui deklarasi ini, untuk
pertama kali negara-negara
anggota PBB menetapkan
target-target global, baik
dalam upaya pencegahan
maupun pengobatan. Se-
lain berisi komitmen global
dalam meningkatkan upaya
penanggulangan HIV dan
AIDS, deklarasi secara
khusus juga menetapkan
berbagai langkah yang
akan ditempuh negara-
negara untuk mencapai
target tersebut.
Sebagai Ketua Delegasi RI
di Pertemuan, Menko
Kesra juga mengungkapkan
masih banyak tantangan
yang dihadapi Indonesia ke
depan, termasuk masih
tingginya rasa ketidakpe-
dulian dari beberapa kalan-
gan tentang isu HIV AIDS.
Secara spesifik, juga
ditegaskan kembali oleh
Sekretaris KPAN, Ibu Dr.
Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH,
ke depan Indonesia akan
memberi perhatian lebih
banyak kepada tiga isu,
yaitu yang terkait dengan-
perempuan, yang makin
banyak terinfeksi HIV; laki-
laki risiko tinggi dan
bekerja di tempat terpencil
seperti pertambangan,
perikanan, pertanian; serta
kalangan muda berusia 15-
24 tahun yang rentan terin-
feksi HIV karena gaya hidup
mereka, menjadi pekerja
seks atau penggunaa
narkoba suntik. ***
Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang Umum PBBPertemuan Tingkat Tinggi Sidang Umum PBBPertemuan Tingkat Tinggi Sidang Umum PBBPertemuan Tingkat Tinggi Sidang Umum PBB
Page 4
Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011
Bapak Dr. H.R Agung Laksono,
“ Indonesia bersama
negara –negara lain di
dunia berkomitmen
memperkuat upaya
penanggulangan HIV
dan AIDS untuk
mencapai target
MDGs 2015”
Kerjasama Regional dan Internasional
Pada tanggal 6-10 Juni
2011 delegasi dari Global
Fund (GF) melakukan kun-
jungan ke Indonesia.
Kunjungan ini bertujuan
untuk melakukan konsultasi
dan kajian proyek dengan
semua penerima dana
utama PR (Principal Recipi-
ent) GF AIDS, Tuberkolosa
dan Malaria (GF-ATM).
Dalam kunjungan dibahas
mengenai pelaksanaan dan
status GF di ronde yang
sedang berjalan, serta me-
lakukan negosiasi untuk
ronde berikutnya dan re-
view dari pelaksanaan yang
telah berjalan.
Pada hari pertama dilaku-
kan pleno dengan semua
PR, yaitu KPAN, Dirjen P2PL
Kemkes, Aisiyah, PKBI, NU,
Perdhaki, CCM dan LFA
(Price Waterhouse Copper).
Pada sesi ini semua PR GF
AIDS, yaitu KPAN, Kemen-
kes dan PKBI menyampai-
kan paparan pencapaian
masing-masing. Sekretaris
KPAN, Ibu Nafsiah Mboi
menyampaikan paparan
tentang Progress of Project
Implementation SSF Fase 1.
Ibu Naf juga menyampaikan
tentang inovasi program
seperti High-risk Men,
Youth at Risk (15-24 tahun),
Intervensi Struktural untuk
program PMTS di 22 kab/
kota baru, penguatan para
Pekerja Seks dan Pelatihan
bagi petugas Satpol PP.
Dalam kunjungan ini, seka-
ligus juga memperkenalkan
jabatan Fund Portfolio Man-
ager (FPM) baru untuk East
Asia and the Pacific Global
Fund To Fight AIDS, Tuber-
culosis and Malaria FPM
Indonesia dari Mr. Olivier
Cavey kepada Ms. Qi Cui.
Di hari terakhir kunjungan,
diadakan acara hiburan dan
ramah tamah bersama
delegasi di Ancol.
Kab, Jayapura.
Di Puskesmas, para dokter
dibantu dengan perawat
dan petugas penjangkau
secara aktif melakukan
berbagai upaya, penyulu-
han dan pemberian infor-
masi, tes dan konseling
HIV, serta dukungan pen-
gobatan.
Kolaborasi HIV dan TB te-
lah dilakukan di Puskes-
mas ini. Sarana dan
prasarana pendukung juga
tersedia, termasuk retrovi-
ral (ARV).
Dinas Kesehatan Kab.
Upaya penanggulangan
AIDS secara komprehensif
telah berjalan lama di
Papua. Untuk mendapat-
kan dokumentasi kegiatan
lapangan tentang upaya
penanggulangan AIDS ini,
KPAP bekerja sama den-
gan Dinas Kesehatan me-
lakukan liputan lapangan
tentang kegiatan yang se-
dang dilaksanakan.
Sebagai salah satu contoh
untuk menggambarkan
upaya penanggulangan
AIDS secara komprehensif
dipilih Puskesmas Sentani,
Jayapura juga telah mela-
kukan tes dan konseling
HIV secara mobile ke
wilayah yang sulit men-
jangkau layanan kese-
hatan karena kendala
geografis.
Hasil lengkap liputan ini
akan menjadi bagian dari
Laporan Evaluasi imple-
mentasi Program di 6 Sek-
tor yang dilakukan KPAN.
bekerjasama dengan sek-
tor kementerian lembaga
terkait.
Kunjungan Delegasi Global Fund ke IndonesiaKunjungan Delegasi Global Fund ke IndonesiaKunjungan Delegasi Global Fund ke IndonesiaKunjungan Delegasi Global Fund ke Indonesia
Liputan Lapangan Dokumentasi Kegiatan Program HIV dan AIDS Liputan Lapangan Dokumentasi Kegiatan Program HIV dan AIDS Liputan Lapangan Dokumentasi Kegiatan Program HIV dan AIDS Liputan Lapangan Dokumentasi Kegiatan Program HIV dan AIDS
Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011
Perwakilan NU hadir dalam pertemuan
Dialog dengan Dinas Kesehatan
Pemantauan dan Evaluasi
Dalam rangka memperkuat koor-
dinasi di tingkat Provinsi, KPAP
Papua mengadakan pertemuan
evaluasi pada tanggal 21-22 Juni
2011 di Sentani, Kab. Jayapura
Papua.
Acara dihadiri oleh Sekretaris,
Pengelola Program, Pengelola Ad-
ministrasi dan Keuangan dari 8 KPA
Kabupaten/Kota di Papua serta un-
sur Dinas Kesehatan Provinsi
Papua.
KPA Kabupaten/Kota yang hadir
adalah Kota Jayapura, Kab.
Jayapura, Kab. Jayawijaya, Kab.
Merauke, Kab. Sorong, Kab. Paniai,
Kab. Nabire dan Kab. Mimika.
Dalam pembukaan yang disampai-
kan oleh Bapak Sudjarwo, Sekre-
taris KPAP, KPA harus terus men-
ingkatkan peran dalam kepemimpi-
nan dan koordinasi dalam upaya
penanggulangan AIDS, baik dengan
sektor (Dinas dan Badan Kab/Kota)
dan LSM. Komunikasi yang baik
juga harus makin ditingkatkan.
Pada acara ini, dipaparkan capaian
perkembangan program dan lapo-
ran keuangan oleh masing-masing
KPA Kab/Kota, misalnya tentang
kendala dalam distribusi kondom di
satu daerah dan juga kemajuan
dalam penguatan pokja lokasi di
daerah lainnya.
Tindak lanjut pertemuan adalah
disepakatinya perencanaan dan
penguatan target dari masing-
masing KPA.
Pertemuan Evaluasi Tiga Bulanan KPA Provinsi PapuaPertemuan Evaluasi Tiga Bulanan KPA Provinsi PapuaPertemuan Evaluasi Tiga Bulanan KPA Provinsi PapuaPertemuan Evaluasi Tiga Bulanan KPA Provinsi Papua
Pelatihan Pengelolaan Program Untuk Staf KPA di Provinsi SSF Grup CPelatihan Pengelolaan Program Untuk Staf KPA di Provinsi SSF Grup CPelatihan Pengelolaan Program Untuk Staf KPA di Provinsi SSF Grup CPelatihan Pengelolaan Program Untuk Staf KPA di Provinsi SSF Grup C
KPAP dan KPA Kab/Kota dalam m e l a k s a n a k a n p r o g r a m , manajemen keuangan maupun monitoring dan evaluasi program d a n m e m i m p i n s e r t a m e n g k o o r d i n i r p r o g r a m penanggulangan HIV dan AIDS secara terpadu antara SR’s, S S R ’ s , s e r t a p e m a n g k u kepentingan lain,
Bidang yang dilatihkan kepada para staf KPA Provinsi dan KPA Kab/Kota adalah manajemen program, manajemen keuangan dan monitoring serta monitoring dan evaluasi.
Pelatihan yang dilaksanakan di Depok, pada tanggal 12-16 Juni 2011 ini dihadiri oleh 149 peserta KPAP dan KPAK/K, termasuk dari
KPAK mandiri, Kutai Timur dan Belitung Timur.
Tindak lanjut Pelatihan adalah KPAP dan KPAK/K akan meningkatkan koordinasi untuk pelaksanaan program di wilayah masing-masing, sesuai dengan rencana kerja yang disusun, memperkuat manajemen pelaksanaan program.
Program penanggulangan HIV dan AIDS dengan dukungan SSF dimu-lai 1 Juli 2010 oleh 4 PR (KPAN, Kemenkes, PKBI dan NU) di 33 provinsi. Untuk 10 provinsi group C program dilakukan oleh 3 PR (KPAN, Kemenkes dan NU) yang sudah dimulai pada 1 Juli 2011 hingga 30 Juni 2012.
Agar pelaksanaan program berjalan efektif dan efisien, dilakukan perte-muan persiapan dan peningkatan kapasitas Staf KPAP dan KPAK/K SSF Group C, yaitu Provinsi Nan-groe Aceh Darussalam, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kali-mantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku Utara dan 37 Kabupaten/Kota.
T u j u a n p e r t em u a n a d a l a h meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta kapasitas staf
Page 6
Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011
Peserta Pelatihan dari Banda Aceh
Pembukaan oleh Sekretaris KPAP Papua, Bapak Sudjarwo.
Penguatan KPA Nasional dan Daerah
Untuk meningkatkan sistem moni-
toring dan evaluasi (ME) capaian
program penanggulangan AIDS,
perlu dilakukan mekanisme pela-
poran dan pencatatan yang efektif
dan efisien. Untuk itu KPAN mela-
kukan pelatihan pencatatan dan
pelaporan monitoring berbasis
web untuk Pengelola ME (PM)
Provinsi dan Pengelola Program
(PP) Kabupaten/kota, khususnya
SSF Grup C.
Pelatihan yang dilaksanakan di
Depok, 16-19 Juni 2011 ini bertu-
juan meningkatkan kapasitas
pengelola (PM dan PP) dalam me-
lakukan pencatatan dan pelaporan
berbasis internet.
Melalui pelatihan, PM dan PP di-
harapkkan dapat melakukan entry
data dan mengunggah laporan secara
online melalui internet, mengolah
data sesuai kebutuhan untuk berba-
gai tingkatan, dapat mengunduh
hasil laporan dari internet dan
mengolahnya menggunakan alat
analisa lainnya.
Dalam pelatihan, diberikan materi
tentang pelaporan dan ME, pen-
genalan komputer dan internet.
Dilanjutkan dengan praktek,
pengisian form, input data, serta
pengolahan dan penyajian data
sederhana.
Tindak lanjut pelatihan adalah pe-
serta harus mampu melakukan
pelaporan melalui web di daerah
masing-masing tepat waktu.
Penyebarluasan Informasi
5. Warga Peduli AIDS (Perwujudan dan Partisipasi
Masyarakat Dalam Penanggulangan HIV dan
AIDS)
6. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesehatan
RI Selaku Ketua KPAN Nomor: 02/PER/MENKO/
KESRA/I/2007
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2006
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Ta-
hun 2007– Peraturan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
9. Panduan Penyusunan Rencana Kerja dan Angga-
ran (RKA) Penanggulangan AIDS di Daerah
10. HIV dan AIDS Sekilas Pandang Edisi kedua
11. Pedoman Prosedur pelaksanaan Program Pengu-
rangan Dampak Buruk Bagi Pengguna NAPZA
Suntik di Puskesmas
12. Pedoman Program Pencegahan HIV Melalui
Transmisi Seksual
Untuk dokumen lain, dapat juga dilihat dan diunduh me-
lalui: www.aidsindonesia.or.id/elibrary. Sementara itu,
dokumen lain saat ini masih dalam proses dan akan terus
kami informasikan secara berkala melalui website terse-
but dan laporan bulanan KPAN.
Pusat Informasi AIDS Nasional (PIAN) KPAN secara rutin
mengembangkan dokumentasi e-book untuk dokumen, ar-
tikel, maupun pedoman yang terkait dengan informasi HIV
dan AIDS. Daftar dokumen yang telah dilakukan digitalisasi
dan diunduh dalam bentuk e-book. Daftar Buku Digitalisasi
saat ini antara lain:
1. Strategi Nasional penanggulangan HIV dan AIDS
2007-2010
2. Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan HIV dan
AIDS 2010-2014 (Ringkasan Eksekutif)
3. National HIV and AIDS Strategy and Action Plan
2010-2014 (Executive Summary)
4. Pedoman Advokasi penanggulangan HIV dan AIDS
Pengelolaan Data dan Informasi
Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Monitoring Berbasis Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Monitoring Berbasis Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Monitoring Berbasis Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Monitoring Berbasis WebWebWebWeb
Peserta melakukan ujicoba pelaporan
Rencana Kegiatan Bulan Juli 2011
Page 8
Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Rencana Hasil
1 Pertemuan Konsultasi untuk
Laporan Peran Masyarakat
Sipil dalam Penanggulangan
HIV dan ADS
Pertemuan dilakukan dalam
rangka penyusunan laporan
peran masyarakat sipil dalam
upaya penanggulangan AIDS
di Indonesia, terutama dalam
lima tahun terakhir.
Adanya laporan yang
komprehensif tentang
peran masyarakat sipil
dalam penanggulangan
AIDS di Indonesia.
2 Pertemuan Tim Pelaksana Melaporkan perkembangan
upaya yang telah dilakukan
dalam 3 bulan terakhir (April
– Juni 2011).
Adanya laporan
kegiatan sektor ke-
menterian dan lem-
baga, terutama persia-
pan HAS 2011.
3 Pertemuan Marathon Pernas
IV Jogjakarta
Melakukan seleksi abstrak
sekaligus menyusun rencana
kegiatan dalam Pernas IV di
Jogjakarta, termasuk simpo-
sioum dan skill building.
Adanya abstrak terpilih
baik oral dan poster,
juga tersusunnya rang-
kaian kegiatan acara
Pernas IV.
4 Pelatihan Kepemimpinan Staf
Sekretariat Populasi Kunci
Penguatan kapasitas bagi Sek-
retariat Jaringan Populasi
Kunci dalam upaya mem-
perkuat manajemen ke-
pemimpinan dan koordinasi.
Meningkatnya kapasitas
jaringan Populasi kunci
terutama dalam mana-
jemen dan kepemimpi-
nan
5 Rapat Koordinasi dan Evaluasi
GF SSF
Merupakan pertemuan koor-
dinasi rutin yang dilakukan 4
PR (Principal Recipients)
Global Fund untuk AIDS untuk
membahas laporan perkem-
bangan program.
Koordinasi yang makin
erat antar 4 PR, serta
persiapan dilakukannya
program komprehensif
di Grup C-SSF mulai Juli
2011.
top related