konsep_pendidikan.doc
Post on 02-Feb-2016
17 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TUGAS INDIVIDU
KONSEP PENDIDIKAN
Makalah:
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
TEORI DAN PRINSIP PENDIDIKAN
DOSEN PEMBIMBING Dr. MOH. SOLIKODIN DJAELANI, MM, MSi.
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS : PASCA SARJANA
NAMA:
ATUN KORIATUN
NPM. 20157370065
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA
JL. NANGKA NO. 58C TANJUNG BARAT (TB. SIMATUPANG)
JAKARTA SELATAN
Telp/Fax. (021)7818718-78835283
JAKARTA, 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-
Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Pendidikan”.
Penyusunan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori dan Prinsip
Pendidikan yang dibimbing oleh Dr. Moh. Solikodin Djaelani, MM, MSi. Pada kesempatan ini
perkenankan saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Moh. Solikodin Djaelani, MM, MSi Selaku dosen pembimbing mata kuliah Teori dan
Prinsip Pendidikan
2. Teman-teman S2 Fakultas Pasca Sarjana Unindra PGRI Jakarta, yang telah memberikan
segala dukungan, saran, dan bantuannya dalam proses penyusunan tugas ini.
3. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian tugas ini. Sehingga tugas ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Pepatah mengatakan tidak ada gading yang tak retak, oleh karena itu kami sadar dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Kami mohon maaf dan meminta kepada
bapak dosen, kiranya sudi memberikan kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya. Sekian dari
kami semoga tugas ini sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.
Jakarta, Oktober 2015
Penyusun
KONSEP PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan dalam arti mikro ( sempit ) merupakan proses interaksi antara pendidik
dan peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Sedangkan pendidikan
dalam arti makro ( luas ) adalah proses interaksi antara manusia sebagai individu / pribadi
dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi, sosial-politik
dan sosial-budaya.
Pendidikan juga dapat diartikan sebagai :
a. Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan
b. Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya.
c. Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang
dikehendaki oleh masyarakat.
d. Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak menuju dewasa.
B. RUANG LINGKUP PENGERTIAN PENDIDIKAN
1. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah pendidikan yang di peroleh seseorang dirumah
dalam lingkungan keluarga, berlangsung tanpa organisasi, tanpa orang tertentu yang di
angkat sebagai pendidik tanpa program yang harus diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu dan tanpa evaluasi formal berbentuk ujian.
Namun pendidikan Informal menentukan kepribadian anak, apakah anak akan
menjadi anak yang bertanggung jawab,berbudi luhur, patuh akan peraturan, berpegang
teguh pada janjinya atau sebaliknya.
2. Pendidikan Formal
Pendidikan Formal adalah pendididkan yang mempunyai bentuk atau
organisasi tertentu, seperti di Sekolah atau Universitas. Ini terlihat adanya
penjenjangan, adanya program pembelajaran, jangka waktu proses belajar dan
bagaimana proses penerimaan murid dan lain-lain.
3. Pendidikan Non Formal.
Pendidikan Non Formal meliputi berbagai usaha khusus yang di selenggarakan
secara terorganisasi agar terutama generasi muda dan juga orang dewasa,yang tidak
dapat sepenuhnya atau sama sekali tidak berkrsempatan mengikuti pendidikan sekolah.
Pendidikan Non Formal meliputi kegiatan pengetahuan praktis dan ketrampilan dasar
yang di perlukan masyarakat.
Tabel Perbandingan antara Pendidikan Formal, Pendidikan Non Formal dan Pendidikan
Informal
Ditinjau dari sudut Pendidikan Formal Pendidikan
non-formal
Pendidikan
Informal
Tempat berlangsung Gedung sekolah Di luar dan dalam
gedung sekolah
Dimana saja orang berada
Syarat untuk mengikuti Usia dan tingkat
pendidikan tertentu
Kadang-kadang, tak
memegang peranan
penting
Tidak ada
Jenjang Pendidikan Ada jenjang yang ketat Biasanya tidak ada Tidak ada
Program Ditentukan secara teliti
untuk tiap jenjang
secara tertulis
Ada program tertentu Tidak ada
Bahan pelajaran Akademis dan bersifat
umum
Praktis dan khusus Tidak ada yang ditentukan
Lama pendidikan Waktu panjang Relatif singkat Sepanjang hidup
Penilaian Ada ujian formal ,
dengan pemberian
ijazah
Ada, biasanya diberi
ijazah / keterangan
Tidak ada ujian / penilaian
Penyelenggara Pemerintah / swasta Pemerintah / swasta Tidak ada badan tertentu
Metode mengajar Menurut metodologi
tertentu
Dapat mengikuti
metode tertentu walau
tak slalu
Tidak ada
Tenaga pengajar Harus mempunyai
wewenang berdasar
ijazah dan diangkat
untuk tugas itu
Tidak slalu mempunyai
ijazah sebagai pengajar
Tidak ada
Administrasi Sistematis dan uniform
untuk tingkat sekolah
Ada walau tidak begitu
uniform
Tidak ada
Ditinjau dari
sejarahnya
Paling akhir Lebih tua daripada
pendidikan formal
Sejak ada manusia ada di dunia ini
C. FUNGSI PENDIDIKAN
Dalam arti sempit fungsi pendidikan ialah membantu (secara sadar) perkembangan
jasmani dan rohani. Secara makro (luas) fungsi pendidikan adalah :
1. Pengembangan pribadi
2. Pengembangan warga negara
3. Pengembangan kebudayaan
4. Pengembangan bangsa
D. FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
1. Faktor Tujuan
Menurut Noeng Muhajir (1987 : 2-3) menyatakan bahwa tujuan pendidikan
terdiri dari 3 buah yakni; (a) Tujuan yang bersifat sebagai alat seperti pandai bicara,
membaca, berhitung dan sebagainya yang merupakan alat bagi tujuan yang lain yang
lebih tinggi; (b) Tujuan yang bersifat instrinsik merupakan potensi yang berada di
dalam diri peserta didik; (c) Tujuan nilai hidup meliputi budi pekerti, cinta tanah air
dan sebagainya.
Menurut Largeveld Tujuan dibedakan menjadi :
2. Tujuan umum yaitu tujuan didalam pendidikan yang berakar dari tujuan hidup,
berhubungan dengan pandangan hidup manusia didunia.
3. ujuan tidak sempurna yaitu tujuan yang menyangkut segi-segi tertentu demi
kepribadian manusia yaitu mengenai nilai-nilai hidup seperti kesusilaan,
keagamaan, kemasyarakatan dan sebagainya.
4. Tujuan sementara yaitu tujuan yang merupakan pemberhentian sementara untuk
mencapai tujuan yang lebih tinggi.
5. Tujuan perantara yaitu tujuan yang ditentukan dalam rangka mencapai tujuan
sementara.
6. Tujuan Insidental yaitu tujuan yang hanya merupakan peristiwa-peristiwa yang
terlepas saat demi saat dalam proses menuju pada tujuan umum.
2. Faktor Pendidik
Pendidik dibedakan atas dua kategori yaitu :
a) Pendidik menurut kodrat, yaitu orang tua .
Orang tua menjadi pendidik bukan karena kemauan, melainkan karena
memenuhi panggilan yang etis kodrati.
b) Pendidik menurut jabatannya, yaitu guru
Guru sebagai pendidik menurut jabatan meneima tanggung jawab mendidik
dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan negara.
3. Faktor Peserta Didik
Peserta didik dipandang sebagai organisme yang menerima informasi dan
pengetahuandari berbagai sumber. Peserta didik dalam usia dan tingkat kelas yang
sama bisa memiliki profil materi pengetahuan yang berbeda-beda. Ini tergantung pada
konteks yang mendorong perkembangan seseorang. Ada 4 konteks yang mendorong
perkembangan, yaitu :
a. Lingkungan tempat peserta didik belajar secara aksidental dan insidental.
b. Lingkungan belajar secara insidental
c. Sekolah sebagai tempat yang terprogram
d. Lingkungan pendidikan yang optimal
4. Faktor Isi / Materi Pendidikan
Yang termasuk dalam isi / materi pendidikan ialah segala sesuatu yang oleh
pendidik langsung diberikan kepada peserta didik dan diharapkan untuk dikuasai
peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Syarat utama dalam pemilihan bahan atau materi pendidikan adalah :
1. Materi harus sesuai dengan tujuan pendidiakn
2. Materi harus sesuai dengan peserta didik
5. Faktor Metode
Agar proses pendidikan berlangsung secara edukatif dan efisien dalam upaya
untuk mencapai tujuan pendidikan selain materi / bahan pendidikan yang tepat, juga
perlu dipilih metode yang tepat.
Metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai
tujuan. Untuk menentukan metode yang tepat harus adanya kriterium / patokan yang
jelas. Patokan tersebut adalah faktor tujuan, peserta didik dan faktor situasi.
6. Faktor Situasi Lingkungan
Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situasi
lingkungan dapat menunjang dan menghambat proses belajar. Yang jelas bahwa antara
situasi lingkungan dengan faktor tujuan, peserta didik, pendidik, bahan dan metode
harus ada hubungan yang saling mempengaruhi dalam proses pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Hadikusumo, Kunaryo,dkk.1996. Pengantar Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang
Press.
Djaelani, Moh. Solikodin, dkk. 2014. Dasar-Dasar Pendidikan. Tangerang: Pustaka
Mandiri.
Hidayat, Syarif. 2013. Teori dan Prinsip Pendidikan. Tangerang: Pustaka Mandiri.
Hidayat, Syarif, & Asroi. 2013. Manajemen Pendidikan. Tangerang: Pustaka Mandiri.
Hidayat, Syarif. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Tangerang : Pustaka Mandiri.
Hidayat, Syarif, & Sumaryati Tjitrosoemarto. 2015. Perencanaan Pendidikan. Tangerang:
Pustaka Mandiri.
top related