konsep dasar keperawatan jiwa

Post on 30-Jun-2015

4.988 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Oleh :

Anang Satrianto, S.Kep, NsNIK. 06.046.1209

Program Studi DIII KeperawatanSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi

2012

Kes Jiwa bukan hanya tdk ada gangguan jiwa melainkan megandung berbagai karakteristik yg positif menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya ( WHO)

Kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional secara optimal dr seseorg n perkembangan ini berjalan selaras dgn org lain (UU Kes. Jiwa no 13 thn 1996).

A mind that grows and adjust, is in control, and is free of serious stress. Kondisi jiwa seseorg yg terus tumbuh berkembang dan mempertahankan keselarasan, dalam pengendalian diri serta terbebas dr stress yg serius (Rosdahl, Texbook of Basic Nursing, 1999:58)

1. Sikap positif terhadap diri sendiri2. Tumbuh kembang dan actualisasi diri3. Itegrasi (keseimbangan/ kebutuhan)4. Otonomi5. Persepsi realitas6. Environmental mastery (kecakapan

dlm adaptasi dgn lingk).

1. Dinamis bukan titik statis2. Rentang dimulai dr sehat optimal –

Mati3. Ada tahap-tahap4. Adanya variasi tiap individu5. Menggambarkan kemampuan

adaptasi6. Berfungsi secara efektif: sehatSehat Optial Sakit kronis - Mati

1. Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan

2. Mendapat kepuasaan dari usahanya3. Lebih puas memberi dari pada

menerima 4. Bebas (relatif) dari cemas5. Berhubungan dengan oranglain secara

tolong menolong & memuaskan6. Dapat menerima kekecewaan sebagai

pelajaran dikemudian hari7. Mengarahkan rasa bermusuhan pd

penyesuaian yg kreatif & konstruktif8. Daya kasih sayang yg besar.

Proses dimana perawat membantu indiv atau kelompok dlm mengembangkan konsep diri yg positif, meningkatkan pola hub. Antar pribadi yg lebih harmonis serta agar berperan lebih produktif di masy. (Dorothy, cecelia) Contohnya Gay/ Banci self identity

(identitas diri)

Area khusus dlm praktek keprw. Yg menggunakan ilmu tingkah laku manusia sbg dasar dan menggunakan diri sendiri secara terapeutik dlm meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kes. Mental klien dan kes mental masy. Dimana klien berada (ANA)

Proses interpersonal yg berupaya u/ meningkatkan dan mempertahankan prilaku yang akan mendukung integrasi. Pasien dapat berupa indiv, keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas.(Kaplan Sadock)

Roles and Function of Psychiatric Nurse: Peran dan Fungsi Kep. Jiwa: Perawat yg kompeten

Therapeutic Nurse Patient Relationship (hubungan yg terapeutik antara perawat dan klien)

Conseptual models of psychiatric Nursing (konsep model keperawatan jiwa)

Stress adaptation model of psychiatric nursing (model stress adaptasi dlm kep. Jiwa)

Biological Contex of psyciatric nursing care (keadaan2 biologis dlm keperw. Jiwa)

Psychological contex of psyciatric nursing care (keadaan2 psikologis dlm Keprw jiwa)

Sosiocultural contex of psyciatric nursing care (keadaan2 soaial budaya dlm Keprw jiwa)

Enviromental contex of psyciatric nursing care (keadaan2 lingk. dlm Keprw jiwa)

Legal ethical contex of psyciatric nursing care (keadaan2 legal etika dlm Keprw jiwa)

Implementing the nursing proces: Standards of care (penatalaksanaan proses keperw: dgn standar-2 perawatan

Actualizing the psyciatric Nursing Role: Profesional Performance standards (aktualisasi peran keperw. Jiwa: melalui penampilan standar-2 profesional)

Menurut Weis (1974) dalam Stuart Sunden(1995) Attitude Therapy Yakni:

1. Mengobservasi perubahan yg tjd pd klien2. Mendemonstrasikan penerimaan3. Respek4. Memahami klien5. Mempromosikan ketertarikan &

berpartisipasi dlm interaksi.

1. PSYCHOANALITTYCAL (Freud, Erickson)

Gg jiwa dpt tjd pd seseorang bila Ego (akal) tdk berfungsi dlm mengontrol id (kehendak nafsu atau insting) ketidakmampuan seseorang dlm menggunakan akalnya (ego) u/ mematuhi tatatertib, peraturan, orma, agama (super ego/ das uber ich) akan mendorong tjdnya penyimpangan prilaku (deviation of Behavior)

Kelainan Jiwa seseorang bisa muncul akibat adanya ancaman. Ancaman tsb menimbulkan kecemasan (Anxiety), ansietas timbul dan dialami seseorang akibat adanya konflik saat berhubungan dgn orang lain (interpersonal)

Seseorang akan mengalami Gg, jiwa / penyimpangan prilaku bila banyaknya faktor lingk. Yg akan memicu munculnya stres pd seseorang. (Social & environ mental factor creat stress, wich cause anxiety & symptom)

Gg. Prilaku/ Gg, Jiwa terjadi bila individu gagal menemukan jati diri sendiri dan engalami gangguan dalam body image-nya

Gg, jiwa disebabkan faktor biopsikososial dan respon maladaptif saat ini. Aspek biologisnya mjd masalah (sering Sakit mag), Psikologisnya mengalami banyak keluhan (ragu2 dll), Aspek sosialnya memiliki masalah (susah bergaul, dll) semua terakumulasi menjadi gangguan jiwa.

Gg jiwa akibat multifactor yg komplek meliputi: aspek fisik, genetik, lingkungan dan faktor sosial. Sehingga fokus penatalaksanaannya harus lengkap melalui diagnostik, terapi somatik, farmakologik dan teknik interpersonal.

1. Pendidik2. Pemimpin3. Surrogate parent4. Konselor

dan tambahan dari peran adalah:5. Bekerjasama dgn lembaga kes mental6. Konsultasi dgn yayasan kesejahteraan.7. Memberikan yan. Kepd klien diluar

klinik8. Aktif melakukan penelitian9. Membantu pendidikan masyarakat.

top related