konseling farmasi p3 2013.ppt
Post on 11-Dec-2014
156 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kondisi Psikologis pasien dan keluarga
Rahmawati Wulansari
Tujuan pembelajaran
Mahasiswa mengetahui jenis pertanyaan sehub dg proses konselingMahasiswa mengetahui kondisi psikologis pasien dan keluarga pasienMahasiswa dapat membedakan teknis konseling kepada pasien umum, pediatric, geriyatric, ibu hamil dan menyusui.
5 HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM BERTEMU PASIEN
1. Pasien naif thdp pengobatan.
2. Pasien cemas shg tidak konsentrasi.
3. Lupa
4. Misinterpretasi informasi.
5. Informasi tidak tertangkap sempurna
MACAM PERTANYAANVery open: Sangat terbuka
Apa yang anda rasakan?
Open: Terbuka Apa yang anda harapkan tentang obat ini ?
Moderately open: setengah terbukaApa yang anda rasakan minum obat generik?
Moderatlely closed: setengah tertutupObat antihipertensi ini, mana yang paling efektif
Highly closed: sangat tertutupAnda memilih generik atau paten?
Totally closed and Leading: tertutup total dan terpenting
Anda dapat ketemu saya besok pagi, bukan?
WHY QUESTION
Hati 2 dengan penggunaan Why orang cenderung defensif
Mengapa antibiotikanya tidak dihabiskan? Mengapa baru diperiksa hari ini?
OPEN-ENDED QUESTIONS
Bertujuan utk konfirms :
Apa dokter memberi tahu gunanya obat ini?
Apakah dokter memberi tahu bagaimana caranya minum obat ini?
KOMUNIKASI DENGAN SITUASI TERTENTU
1. Geriyatri2. Kelemahan bicara merupakan barier komunikasi3. Pasien sakit terminal4. Pasien AIDs5. Pasien dengan masalah kesehatan mental6. Anak remaja
Geriyatri
Orang tua minum obat tidak proporsional dibanding kelompok usia lainnya, maka perlu adanya konselingBelajarPenglihatanPendengaran Perbedaan nilai dan persepsi
BELAJAR
1. Usia berpengaruh terhadap proses belajar. Orang tua belajar lebih lambat dp orang muda
2. Kecepatan pembicaraan, jumlah informasi yang disampaiakan tergantung kemampuan individu untuk mengerti.
3. Memori jangka pendek, mengingat kembali, jangka perhatian berkurang untuk beberapa pasien tua.
4. Perlu dilakukan tujuan jangka pendek, memecah pembelajaran kedalam komponen lebih kecil
5. Perlu dicek dengan meminta pasien mengulang aturan pakai dan informasi lainnya dengan melihat reaksi non-verbal
PENGLIHATAN
1. Usia memepengaruhi proses penglihatan2. Beberapa individu perlu cahaya untuk menstimulasi reseptor dalam mata. Jika menggunakan informasi tertulis yakinkan cahaya yang cukup.3. Pesan tertulis dibuat huruf yang besar dan kertas warna pastel
PENDENGARAN
Usia mempengaruhi proses pendengaranKehilangan pendengaran karena usia disebut presbycusisAda orang tua yang dapat mendengar kata-kata tetapi tidak dapat menggabungkan dengan jelasDengan nada suara lebih rendah dapat membantu orang tuaSensitivitas terhadap suara turun, volume harus dinaikkan kalau untuk menstimulasi reseptorPelankan kecepatan bicara sehingga dapat membedakan kata demi kataTidak perlu berteriak saat bicara menyakitkan hati orangBicara dengan volume lebih tinggi mungkin diperlukanMenggunakan alat bantu pendengan akan membantuKurang pendengaran selain usia juga cacat lahir, kecelakaan, polusi suara yang keras secara kronis
MENINGKATKAN KOMUNIKASI DENGAN PASIEN PENDENGARAN KURANG
Posisi jarak antara 1 - 2 mTidak pernah bicara langsung ditelinga pasien, karena dapat mengubah pesanTunggu sampai pasien melihat anda sebelum bicaraKalau perlu tepuk dia untuk mendapatkan perhatiannyaKalau pesan tak sampai tidak pelu diulangi tapi buat lebih pendek dan kalimat yang sederhanaPerhatian barier lingkungan, seperti suara keras sehingga membuat kesulitan untuk pendengaran yang kurang
PERBEDAAN NILAI DAN PERSEPSI
Antara anda dengan pasien tua ada perbedaan generasiPasien tua ada perbedaan kepercayaan dan persepsi tentang pemeliharaan kesehatan secara umumPasien tua memilih pendekatan otoriter untuk menerima pemeliharaan kesehatanAda pasien yang tidak tergantung orang lain, maka perlu informasi tambahan
KESULITAN BICARA MERUPAKAN BARIER KOMUNIKASI
Sebab: cacat lahir, kecelakaan, sakitDysarthria: kesulitan bicara secara normalPenyakit: parkinson’s, sclerosis, bulbar palsy, strokesKesulitan untuk mengerti karena ketidak mampuan menghasilkan suara percakapan dengan betulKesulitan bicar dapat disebabkan karena pengambilan larnx karena kanker tenggorokan atau lainnya.Karena suaranya berbeda membuat orang lain tidak nyaman.Barier tersebut diatasi dengan menulis catatan kepada farmasis atau menggunakan bahasa tanda. Farmasis menyediakan kertas dan alat menulis.
APHASIA
Kelompok pasien menderita aphasia dengan kesulitan bicara (strokes)pasien aphasic mempunyai pendengaran normalDia ingin berkata tapi tidak dapat mengatakannyaMembutuhkan waktu lebih lama untuk komunikasi karena mereka mendengar kata tapi tidak segera mengingat artinya.Paling baik membiarkan pasien berusaha Dapat menyebut hari tetapi tidak dapat menceriterakan bahwa selasa sebelumkamis
PASIEN SAKIT TERMINAL
Pasien tidak senang diskusi dengan topik kematian percakapan tidak jelas, tidak suka hal yang salah atau membuat sedih pasien.Pasien sakit terminal membutuhkan dukungan dari keluarga, teman dan farmasisHome health care pilihan utamaFarmasis harus siap, profesional dan emosional untuk berinteraksi dengan pasien sakit terminalPertemuan dengan pasien dimana dia beradaMenggunakan open-ened questionDatang dan kontak dengan keluarga pasien
PASIEN AIDS
Jangan perlakukan mereka berbeda dengan yang lainGunakan open-enden question untuk mengetahui pasien bersedia berinteraksiMembantu dalam problim solving karena lainnya tidak membantuKunci adalah mengetahui apa yang pasien butuhkan dan layanan apa yang dapat anda berikan untuk pertemuan yang terbaik
PASIEN DENGAN MASALAH KESEHATAN MENTAL
Mereka kesulitan dalam komunikasiFarmasis tidak tahu apa yang harus dikatakanFarmasis takut berbuat salah sehingga menyebabkan emosiFarmasis tidak yakin bagaimana informasi harus disediakanLebih ke dasar ethis
REMAJA
Remaja kelompok bahwa mereka merupakan pusat perhatian orangPeer group merupakan hal penting dalam prose menentukan keputusanLebih mandiri tidak minta tolongRemaja tidak menghiraukan simptom nyeri atau sakit. Lebih perhatian pada tanda sakit yang pentingTidak ada orang mengerti saya, termasuk farmasis
Persyaratan Agar Konseling
Efektif dan Efisien1. Availability2. Atmosphere3. Attitude4. Approach
Availability
Farmasis harus berada di tempat dan terlihat aktif dalam melayani pasienFarmasis harus memilki identitas yang jelasLayout apotek dapat mempermudah akses farmasis dalam bentuk ruang konseling
MENINGKATKAN KEBERADAAN FARMASIS
Farmasis terlihatOrganisasi apotekMenggunakan tenaga ahliMeggunakan komputerRuang konselingMengatur waktuMembuat janjiMenunjukkan peran farmasis dan komunikasinya
Atmosphere
Konsumen lebih suka ruang konseling yang tertutupMengurangi hambatan fisik, menyiapkan konter yang rendahMenciptakan suasana akrab, jarak 0,5 - 2,5 mVolume suara yang tenang dan akrabMelakukan kontak mataMengurangi kekacauan di counter dan bunyi-bunyian (suara orang, telpon)Kadang suara musik dibutuhkan
CARA MEMBANTU MEMBENTUK HUBUNGAN
Memberi salam: bersahabat dan pelan-pelanPercakapan: dimulai umum dan singkatPerhatian personal: memperkenalkan diri dan sebut nama pasienMengundang permintaan dan tanggapan terhadap pertanyaan secara tepatMenunjukkan betul-betul tertarik dan perhatian: butuh waktu, menjelaskan, menunjukkan empatiBahasa nonverbal: menunjukkan perhatian, tertarik dan keprihatinan
Meningkatkan Suasana Apotek
1. Menyediakan ruang konseling khusus
2. Menyediakan ruang konseling semi khusus
3. Menggunakan bahasa nonverbal4. Meningkatkan suasana secara
umum
Approach
Farmasis harus fokus pada karakteristik pasien, obat, dan kondisi.Demi kenyamanan pasien, farmasis harus lebih fokus pada konseling pasien.Farmasis mengembangkan keterampilan dalam berkomunikasi seperti kemampuan mendengarkan, membesarkan hati pasien, memberi nasihat dan memperhatikan.Farmasis menggunakan metode pendidikan dan alat bantu yang tepat.
AttitudeFarmasis bersikap secara profesional tetapi santaiTidak terlihat sangat sibukMenggunakan bahasa nonverbalSikap penuh perhatianSikap penyampaian yang menarikLebih memperhatikanBerbicara dengan membesarkan hati pasienMeningkatkan sikap percaya diriLong life learner
Referensi
Komunikasi dan Konseling, 2010,
Prof. Dr. RA. Oetari, SU. Apt.
Terimakasih…Terimakasih…
top related