kondisi kualitas air sungai ciliwung di wilayah dki
Post on 01-Oct-2021
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Satmoko Yudo : Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI .. .. JAI Vol 6. No. 1. 2010
34
KONDISI KUALITAS AIR SUNGAI CILIWUNG DI WILAYAH DKI JAKARTADITINJAU DARI PARAMATER ORGANIK, AMONIAK,
FOSFAT, DETERJEN DAN BAKTERI COLI
Satmoko Yudo
Pusat Teknologi Lingkungan, Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)Jl. MH. Thamrin No. 8, Jakarta
AbstractJakarta city has 13 rivers one of which is Ciliwung river. It flows across the city amid a lotof dense housing, slums and villages. As a result the river is experiencing the mostsevere pollution compared to other rivers that flow in Jakarta. To find out how muchpollution in the Ciliwung river, this paper will discuss several pollutant parameters suchas, BOD, COD, ammonia, phosphates, detergent and coli bacteria. Overall, that theconcentrations of these parameters continue to increase annually, this causing pollutionin the Ciliwung river higher.
Keywords : Ciliwung rivers, water pollution from domestic wastewater, river water quality,organic parameters, ammonia, phosphates, detergent and coli bacteria.
I. PENDAHULUAN
Sungai sebagai salah satu komponenlingkungan yang memiliki fungsi penting bagikehidupan manusia termasuk untuk menunjangpembangunan perekonomian. Akan tetapisebagai akibat adanya peningkatan kegiatanpembangunan di berbagai bidang maka baiksecara langsung ataupun tidak langsung akanmempunyai dampak terhadap kerusakanlingkungan termasuk didalamnya pencemaransungai. Pencemaran sungai umumnya berasaldari limbah domestik maupun limbah nondomestik seperti limbah dari perumahan,perkantoran, pabrik dan industri. Oleh karena itupencemaran air sungai dan lingkungansekitarnya perlu dikendalikan seiring dengan lajupembangunan agar fungsi sungai dapatdipertahankan kelestariannya.
13 (tiga belas) sistem aliran sungai yangmengalir di wilayah DKI Jakarta sebagian besarberhulu di daerah Jawa Barat dan bermuara diTeluk Jakarta. Dengan demikian sungai di DKIJakarta merupakan tempat limpahan akhir daripada buangan-buangan tersebut. Padahal sungaiitu sendiri mempunyai banyak fungsi yang sangatpenting, antara lain sebagai sumber air baku airminum, perikanan, peternakan, pertanian, danusaha perkotaan (1).
Kualitas air di wilayah DKI Jakarta sudahsangat mengkhawatirkan, hal ini berdasarkanpemantauan yang dilakukan BadanPengendalian Lingkungan Hidup Daerah(BPLHD) DKI Jakarta di 13 sungai yang melintasiwilayah Jakarta menunjukkan, baik air sungaimaupun air tanah memiliki kandungan pencemarorganik dan anorganik tinggi. Akibatnya, airsungai diwilayah DKI Jakarta tidak sesuai lagi
dengan baku mutu peruntukkannya yaitu untukair minum, perikanan, pertanian dan usahaperkotaan lainnya (2).
Diantara 13 sungai yang mengalir diJakarta, sungai Ciliwung memiliki dampak yangpaling luas karena ia mengalir melalui tengahkota Jakarta dan melintasi banyakperkampungan, perumahan padat, danpemukiman-pemukiman kumuh. Sungai ini jugadianggap sungai yang paling parah mengalamiperusakan dan pencemaran limbah domestikdibandingkan sungai-sungai lain yang mengalir diJakarta (3).
Keterangan di atas menunjukkan bahwasecara umum kondisi perairan di wilayah Jakartasudah waktunya perlu perhatian yang sangatserius untuk dibenahi pemerintah bersamamasyarakat. Usaha pemantauan kualitas airsungai secara berkala perlu terus dilakukan danusaha-usaha pemerintah bersama masyarakatbaik itu usaha penegakan hukum ataupun usahasosialisasi untuk meningkatkan kualitaslingkungan perairan harus terus dilakukan.Sehingga diharapkan sungai sebagai sumber airbersih untuk kebutuhan hidup manusia yangutama tetap terjaga kualitasnya dan tidaksemakin tercemar.
2. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dari tulisan ini adalah melakukananalisa dan evaluasi terhadap kondisipencemaran air limbah domestik di sepanjangsungai Ciliwung wilayah Jakarta sertamemberikan suatu alternatif teknologi yangdiharapkan dapat mengurangi bebanpencemaran tersebut.
Satmoko Yudo : Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI .. .. JAI Vol 6. No. 1. 2010
35
Sasaran yang akan dicapai adalahmemberikan gambaran kondisi pencemaran airlimbah domestik di Jakarta dan membantu dalamperencanaan untuk memperbaiki kualitas airyang masuk ke badan sungai di Jakarta.
3. PENCEMARAN AIR LIMBAH DOMESTIK
Berdasarkan Peraturan Gubernur PropinsiDKI Jakarta Nomor 112 Tahun 2005 yangdimaksud air limbah domestik adalah air limbahyang berasal dari kegiatan rumah tangga,perumahan, rumah susun, apartemen,perkantoran, rumah dan kantor rumah dan toko,rumah sakit, mall, pasar swalayan, balaipertemuan, hotel, industri, sekolah, baik berupagrey water (air bekas) ataupun black water (airkotor/tinja) (4).
Menurut Lembaga Kajian Ekologi danKonservasi Lahan Basah, limbah domestikterbagi dalam dua kategori yaitu pertama, airlimbah domestik yang berasal dari air cucianseperti sabun, deterjen, minyak dan pestisida.Kedua adalah air limbah yang berasal dari kakusseperti sabun, shampo, tinja dan air seni.(5)
Air limbah domestik menghasilkansenyawa organik berupa protein, karbohidrat,lemak dan asam nukleat. Pada musim kemarausaat debit air sungai turun hingga 300% makamasukan bahan organik kedalam badan air akanmengakibatkan penurunan kualitas air. Beberapakondisi badan sungai saat musim kemarauantara lain:1. Badan air memerlukan oksigen ekstra guna
mengurai ikatan dalam senyawa organik(dekomposisi), akibatnya akan membuatsungai miskin oksigen, membuat jatahoksigen bagi biota air lainnya berkurangjumlahnya. Pengurangan kadar Oksigendalam air ini sering mengakibatkan peristiwaikan mati masal akibat kekurangan Oksigen.
2. Limbah organik mengandung padatanterlarut yang tinggi sehingga menimbulkankekeruhan dan mengurangi penetrasi cahayamatahari bagi biota fotosintetik.
3. puluhan ton padatan terlarut yang dibuanghampir lebih dari 3 juta orang akanmengendap dan merubah karakteristik dasarsungai, akibatnya beberapa biota yangmenetap didasar sungai akan tereleminasiatau bahkan punah(5).
Pencemaran limbah domestik umumnyamengandung beberapa bahan pencemar antaralain BOD-COD, amonia, fosfat, deterjen dan tinja.
a. BOD (Biochemical Oxygen Demand)
BOD adalah jumlah oksigen terlarut yangdibutuhkan oleh bakteri pengurai untuk
menguraikan bahan pencemar organik dalam air.Makin besar konsentrasi BOD suatu perairan,menunjukkan konsentrasi bahan organik didalam air yang juga tinggi.
b. COD (Chemical Oxygen Demand)
COD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahanorganik secara kimia. Pengukuran CODdilakukan, karena dalam bahan organik seringditemukan bahan-bahan yang tidak dapat teruraisecara biologis dan hanya dapat diuraikansecara kimiawi. Secara umum, angka BOD yangtinggi, mengindikasikan semakin besar tingkatpencemaran yang terjadi (6).c. Amonia (NH3) itu termasuk gas alkalin yangtidak berwarna, lebih ringan dari udara danpunya aroma khas yang menyengat. Biasanyasenyawa ini didapati berupa gas dengan bautajam yang khas. Amonia sendiri adalah senyawakaustik dan dapat merusak kesehatan. Kontakdengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapatmenyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkankematian(7).
d. Fosfat
Fosfat terdapat dalam jumlah yangsignifikan pada efluen pengolahan air buangandomestik(8). Fosfat yang terdapat bebas di alam,terutama di air, dominan berada di dalam bentuksenyawa PO4-3 (phosphate). Komposisi dari inputfosfat terdiri dari industri 7,3%,derivasi deterjen 40%, buangan manusia 44%dan pembersih rumah 6,7%(9). Hal inimenunjukkan bagaimana berbagai aktivitasmasyarakat di era modern dan semakin besarnyajumlah populasi manusia menjadi penyumbangyang sangat besar bagi lepasnya fosfat kelingkungan air.
e. Deterjen
Deterjen sangat berbahaya bagilingkungan karena dari beberapa kajianmenyebutkan bahwa deterjen memilikikemampuan untuk melarutkan bahan bersifatkarsinogen, misalnya Benzonpyrene, selaingangguan terhadap masalah kesehatan,kandungan deterjen dalam air minum akanmenimbulkan bau dan rasa tidak enak. Deterjenumumnya tersusun atas lima jenis bahanpenyusun (10). Antara lain :1. Surfaktan yang merupakan senyawa Alkyl
Bensen Sulfonat (ABS) yang berfungsi untukmengangkat kotoran pakaian. ABS memilikisifat tahan terhadap penguraian olehmikroorganisme (non biodegradab).
Satmoko Yudo : Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI .. .. JAI Vol 6. No. 1. 2010
36
2. Senyawa fosfat, (bahan pengisi) yangmencegah menempelnya kembali kotoranpada bahan yang sedang dicuci. Senyawafosfat digunakan oleh semua merk deterjenmemberikan andil yang cukup besar terhadapterjadinya proses eutrofikasi yangmenyebabkan Booming Alga (meledaknyapopulasi tanaman air)
3. Pemutih dan pewangi (bahan pembantu) zatpemutih umumnya terdiri dari zat natriumkarbonat. Menurut hasil riset organisasikonsumen Malaysia (CAP), pemutih dapatmenimbulkan kanker pada manusia.sedangkan untuk pewangi lebih banyakmerugikan konsumen karena bahan inimembuat makin tingginya biaya produksi,sehingga harga jual produk semakin mahal.Padahal zat pewangi tidak ada kaitannyadengan kemampuan mencuci.
4. Bahan penimbul busa yang sebenarnya tidakdiperlukan dalam proses pencucian dan tidakada hubungan antara daya bersih denganbusa yang melimpah.
5. Fluorescent, berguna untuk membuat pakaianlebih cemerlang.
f. Tinja
Tinja merupakan bagian yang palingberbahaya dari limbah domestik adalahmikroorganisme patogen yang terkandung dalamtinja, karena dapat menularkan beragam penyakitbila masuk tubuh manusia dalam 1 gram tinjamengandung 1 milyar partikel virus infektif, yangmampu bertahan hidup selama beberapa minggupada suhu dibawah 10 derajat Celcius. Terdapat4 mikroorganisme patogen yang terkandungdalam tinja yaitu : virus, Protozoa, cacing danbakteri yang umumnya diwakili oleh jenisEscherichia coli (E-coli).
Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia(WHO) melaporkan bahwa air limbah domestikyang belum diolah memiliki kandungan virussebesar 100.000 partikel virus infektif setiapliternya, lebih dari 120 jenis virus patogen yangterkandung dalam air seni dan tinja. Sebagianbesar virus patogen ini tidak memberikan gejalayang jelas sehingga sulit dilacak penyebabnya.
Saat ini E-coli adalah mikroorganismeyang mengancam badan air sungai. Bakteripenghuni usus manusia dan hewan berdarahpanas ini telah mengkontaminasi badan airsungai, setelah tinja memasuki badan air, E-coliakan mengkontaminasi perairan, bahkan padakondisi tertentu E-coli dapat mengalahkanmekanisme pertahanan tubuh dan dapat tinggaldi dalam pelvix ginjal dan hati (5).
4. USAHA PENCEGAHAN PENCEMARAN AIRLIMBAH DOMESTIK
Kondisi pencemaran air limbah domestikyang ada saat ini sebenarnya sudah lamadiketahui oleh pemerintah baik dari pusatmaupun daerah, dengan diterbitkannyaPeraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 tahun1990 dan PP Nomor 82 Tahun 2001 tentangPengelolaan Air dan Pengendalian PencemaranAir, dimana diwajibkan semua air limbahdomestik harus diolah terlebih dahulu sebelumdibuang ke saluran umum.
Begitupun Keputusan Menteri LingkunganHidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku MutuAir Limbah Domestik, dimana setiap penanggungjawab usaha dan atau kegiatan permukimanrumah makan, perkantoran, perniagaan danapartemen wajib melakukan pengolahan airlimbah domestik sehingga mutu air limbahdomestik yang dibuang ke lingkungan tidakmelampaui baku mutu air limbah domestik yangtelah ditetapkan. Peraturan Gubernur Prov. DKIJakarta Nomor 122 Tahun 2005 tentangPengelolaan Air Limbah Domestik di DKI Jakarta,dimana salah satu ketentuannya adalahPengelolaan Air Limbah Domestik adalah upayamemperbaiki kualitas air yang berasal dari darikegiatan rumah tangga/perkantoran sehingga layakuntuk dibuang ke saluran kota/drainase(11) .
Pada intinya semua peraturan tersebutmewajibkan setiap rumah tangga atauusaha/jasa/industri mengolah air limbahdomestiknya sesuai baku mutu yang berlakusebelum dibuang ke saluran umum. Selainmemberlakukan peraturan daerah, usaha-usahalainpun dilakukan seperti sosialisasi hak dankewajiban masyarakat dalam pengelolaan airlimbah domestik, seminar dan pelatihan sertapembuatan prototipe alat pengolah air limbahdomestik skala individu maupun skalakomunalpun telah dilakukan di beberapa wilayahJakarta. Meskipun demikian sampai saat iniusaha-usaha tersebut telah dilaksanakan akantetapi hasilnya belum efektif. Beberapa faktorpenyebab belum efektifnya usaha diatas adalahfaktor kesadaran masyarakat dan faktorpenegakan hukum masih rendah.
5. PEMBAHASAN KONDISI PENCEMARANAIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
Pembahasan dilakukan pada data hasilpemantauan di titik-titik pantau sepanjang sungaiCiliwung di wilayah DKI Jakarta, mulai dari titik 1yang berada di Kelapa Dua, Srengseng Sawahsampai di pintu air Manggarai sungai terbagi duayang menuju ke Banjir Kanal Barat (Titik 1, 2, 2A,3, 3A, 4, 5, 5A, 6) berakhir di Muara Angke) yangmenuju Gunung Sahari (1, 2, 2A, 3, 29, 29A, 30)
Satmoko Yudo : Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI .. .. JAI Vol 6. No. 1. 2010
37
dan berakhir di Marina Ancol, Jakarta Utara(Gambar 1 dan Tabel 1).
Tabel 1. Lokasi titik pantau di sepanjangsungai Ciliwung
Titik Pantau Lokasi Pemantauan Golongan
1 Kelapa Dua ( SerengsengSawah ) B
2 Intake PAM Condet ( KampungGedong ) B
2A Jl. M.T. Haryono B3 Sebelum Pintu Air Manggarai B
3A Jl. Halimun ( Guntur ) B
4 Jl. KH. Mas Mansyur ( KaretTengsin ) B
5 Jl. Gudang PLN, Kebon Melati B5A Jl. Teluk Gong B6 Jemb. PIK ( Muara Angke ) D29 Jl. Kwitang, Senen D
29A Jl. Gajah. Mada ( Tangki ) D30 Jl. Ancol Marina D
Gambar 1. Peta lokasi titik pantau di 13 sungaiwilayah DKI Jakarta
Untuk mengetahui kondisi seberapa besarpencemaran air limbah domestik, maka beberapaparamater seperti organik (BOD/COD), amoniak,fosfat, deterjen dan bakteri coli yang akandibahas dalam makalah ini.
Setelah dilakukan pengolahan dan analisaterhadap data pemantauan kualitas air sungaiyang telah dilakukan BPLHD Prov. DKI JakartaTahun 1990 sampai 2008(12)&(13), menunjukkanterjadi peningkatan yang sangat signifikan setiaptahunnya pada parameter-parameter berikutdibawah ini.
Rata-rata konsentrasi amoniak mempunyaikecenderungan setiap tahun terus meningkat danmelewati baku mutu yang diperbolehkan,peningkatan mulai terjadi terutama di titik-titikpantau antara 3, 3A dan 29 (Gambar 2 dan 3),apabila lokasi-lokasi titik-titik tersebut(Manggarai, Menteng dan Senen) dibandingkandengan populasi dan kepadatan penduduk diwilayah tersebut (Tabel 3), terlihat bahwa wilayahdisekitar titik pantau tersebut mempunyaipopulasi dan kepadatan penduduk yang tinggi.
Rata-rata konsentrasi amoniak mempunyaikecenderungan setiap tahun terus meningkat danmelewati baku mutu yang diperbolehkan,peningkatan mulai terjadi terutama di titik-titikpantau antara 3, 3A dan 29 (Gambar 2 dan 3),apabila lokasi-lokasi titik-titik tersebutdibandingkan dengan populasi dan kepadatanpenduduk di wilayah tersebut (Tabel 3), terlihatbahwa wilayah disekitar titik pantau tersebutmempunyai populasi dan kepadatan pendudukyang tinggi.
Konsentrasi AmmoniakBM: 1 mg/ltr
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
1 2 2A 3 3A 4 5 5A 6
Titik Pantau
mg/
l
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2008
Gambar 2. Konsentrasi amonia di titik-titik pantausepanjang sungai Ciliwung-Banjir Kanal barat.
Rata-rata konsentrasi amoniak mempunyaikecenderungan setiap tahun terus meningkat danmelewati baku mutu yang diperbolehkan,peningkatan mulai terjadi terutama di titik-titikpantau antara 3, 3A dan 29 (Gambar 2 dan 3),apabila lokasi-lokasi titik-titik tersebutdibandingkan dengan populasi dan kepadatanpenduduk di wilayah tersebut (Tabel 3), terlihatbahwa wilayah disekitar titik pantau tersebutmempunyai populasi dan kepadatan pendudukyang tinggi.
Konsentrasi organik BOD dan COD di awalmemasuki wilayah Jakarta sudah terlihatmelewati baku mutu yang diperbolehkan untukperuntukan air sungai Golongan B. Terjadipeningkatan konsentrasi BOD tidak begitusignifikan dari tahun 1999 sampai 2004, akantetapi pada tahun 2008 terjadi peningkatan begitutajam (rata2 468%) seperti terlihat pada Gambar4 dan 5). Beban COD pada titik pantau 1 (KelapaDua, Depok) sudah terlihat cukup tinggi (melebihibaku mutu), hal ini menunjukkan bahwa sungai
Satmoko Yudo : Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI .. .. JAI Vol 6. No. 1. 2010
38
Ciliwung sudah tercemar saat memasuki wilayahJakarta (Gambar 6 dan 7).
Konsentrasi AmmoniakBM=1 mg/l
0
2
4
6
8
10
12
1 2 2A 3 29 29A 30Titik Pantau
mg
/ltr
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2008
Gambar 3. Konsentrasi amonia di titik-titik pantausepanjang sungai Ciliwung – Marina Ancol.
Konsentrasi BODBM: 10 mg/ltr
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
1 2 2A 3 3A 4 5 5A 6Titik Pantau
mg/
l
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2008
Gambar 4. Konsentrasi BOD di titik-titik pantausepanjang sungai Ciliwung-Banjir Kanal barat.
Konsentrasi BODBM=20 mg/l
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1 2 2A 3 29 29A 30Titik Pantau
mg/
ltr
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2008
Gambar 5. Konsentrasi BOD di titik-titik pantausepanjang sungai Ciliwung-Marina Ancol.
Konsentrasi CODBM: 20 mg/ltr
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
1 2 2A 3 3A 4 5 5A 6Titik Pantau
mg/
l
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2008
Gambar 6. Konsentrasi COD di titik-titik pantausepanjang sungai Ciliwung-Banjir Kanal barat.
Konsentrasi CODBM=30 mg/l
0
20
40
60
80
100
120
1 2 2A 3 29 29A 30Titik Pantau
mg
/ltr
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2008
Gambar 7. Konsentrasi COD di titik-titik pantausepanjang sungai Ciliwung-Marina Ancol.
Konsentrasi fosfat juga meningkat setiaptahun di sepanjang sungai Ciliwung menuju keMarina Ancol, peningkatan ini terlihat sangattinggi mulai dari titik-titik 3, 3A dan 4 (KaretTengsin, Tanah Abang) Kecenderungan inimemperlihatkan buangan manusia sangatdominan mencemari sungai Ciliwung. Tahun2003 menunjukkan tingkat pencemaran fosfatbegitu tinggi (Gambar 8), apabila dilihat dari rata-rata curah hujan tahunan di wilayah Jakartamaka tahun 2003 mempunyai curah hujan palingrendah (Tabel 4). Konsentrasi fosfat terlihat jugameningkat sangat tajam di sepanjang sungaiCiliwung ke Muara Angke yaitu di titik-titik 29,29A dan 30, akibat beban buangan tidak hanyadari rumah tangga tetapi kontribusi buanganindustri juga cukup besar (Gambar 9).
Peningkatan konsentrasi deterjen darimulai masuk wilayah Jakarta Selatan hinggaJakarta Utara terjadi setiap tahun mulai daritahun 1999 sampai tahun 2004 terus terjadi.Akan tetapi tahun 2007 dan 2008 terjadipenurunan konsentrasi deterjen dan nilainyarata-rata dibawah baku mutu. Konsentrasideterjen pada tahun 2003 terjadi peningkatanyang tinggi, hal ini dimungkinkan pada tahuntersebut kondisi sungai sangat pekat karena nilairata-rata curah hujan tahun 2003 sangat rendah(Gambar 10 dan 11).
Konsentrasi PhosphatBM: 0,5 mg/ltr
00,20,40,60,8
11,21,41,61,8
2
1 2 2A 3 3A 4 5 5A 6Titik Pantau
mg
/l
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2008
Gambar 8. Konsentrasi fosfat di titik-titik pantausepanjang sungai Ciliwung-Muara Angke.
Satmoko Yudo : Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI .. .. JAI Vol 6. No. 1. 2010
39
Konsentrasi FosfatBM=0,5 mg/l
00,20,40,60,8
11,21,41,61,8
2
1 2 2A 3 29 29A 30Titik Pantau
mg
/ltr
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2008
Gambar 9. Konsentrasi fosfat di titik-titik pantausepanjang sungai Ciliwung-Marina Ancol.
Konsentrasi PhosphatBM: 0,5 mg/ltr
00,20,40,60,8
11,21,41,61,8
2
1 2 2A 3 3A 4 5 5A 6Titik Pantau
mg/
l
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2008
Gambar 10. Konsentrasi fosfat di titik-titik pantausepanjang sungai Ciliwung-Muara Angke.
Konsentrasi Deterjen (MBAS)BM: 1 mg/ltr
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
1 2 2A 3 3A 4 5 5A 6Titik Pantau
mg/
l
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2008
Gambar 10. Konsentrasi deterjen di titik pantausepanjang sungai Ciliwung-Banjir Kanal barat.
Konsentrasi Deterjen (MBAS)BM=1 mg/l
00,5
1
1,52
2,53
3,54
1 2 2A 3 29 29A 30Titik Pantau
mg
/ltr
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2008
Gambar 11. Konsentrasi deterjen di titik pantausepanjang sungai Ciliwung-Banjir-Marina Ancol.
Hasil pemantauan nilai bakteri Coli (E.Coli)menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasiyang sangat tinggi terjadi mulai di titik 3, 3A dan
30 serta terus bertambah sampai ke telukJakarta, hal ini diperkirakan terjadi penambahanbeban pencemar tidak hanya dari limbah rumahtangga tetapi juga limbah perkantoran dan limbahindustri (Gambar 12 dan 13). Jumlah bakteri coliyang dibawa oleh tinja terlihat sangat tinggi, halini menunjukkan bahwa buangan dari rumahtangga langsung dibuang ke sungai Ciliwungtanpa melalui septik tank. Tentu saja sangatmungkin, tidak hanya buangan rumah tanggatetapi juga buangan perkantoran, rumah toko(ruko), dan lainnya juga turut andil dalampencemaran sungai Ciliwung.
Konsentrasi E.ColiBM=2000 jml/100 ml
05.000.000
10.000.00015.000.00020.000.00025.000.00030.000.00035.000.00040.000.00045.000.00050.000.000
1 2 2A 3 3A 4 5 5A 6Titik Pantau
Jum
lah/
100
ml
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2008
Gambar 12. Konsentrasi E. Coli di titik pantausepanjang sungai Ciliwung-Banjir Kanal barat.
Konsentrasi E.ColiBM: 2000 jml/100 ml
05.000.000
10.000.00015.000.00020.000.00025.000.00030.000.00035.000.00040.000.00045.000.00050.000.000
1 2 2A 3 29 29A 30Titik Pantau
mg
/ltr
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2008
Gambar 13. Konsentrasi E. Coli di titik pantausepanjang sungai Ciliwung-Marina Ancol.
Tabel 2. Baku Mutu Limbah Cair DomestikBerdasarkan Per.Gub DKI Jakarta No. 112
Tahun 2005
Satmoko Yudo : Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI .. .. JAI Vol 6. No. 1. 2010
40
6. PENUTUP
Hasil pembahasan diatas memperlihatkanbahwa kondisi pencemaran sungai Ciliwung didominasi oleh pencemaran limbah domestikakibat tingginya konsentrasi parameter-paramater BOD-COD, amonia, fosfat, deterjendan bakteri coli.
Beban limbah domestik yang masuk keSungai Ciliwung sudah terlihat cukup tinggi diawal masuk wilayah Jakarta, hal inimengindikasikan bahwa pencemaran terjadi tidakhanya di wilayah Jakarta tetapi juga di wilayahDepok atau Bogor. Meningkatnya perkembanganpembangunan perumahan disepanjang bantaransungai Ciliwung dan maraknya pertokoan disepadan sungai di wilayah Depok dan Bogorserta tidak berfungsinya penegakan hukummerupakan beberapa faktor yang menyebabkankualitas sungai Ciliwung terus memburuk.Dibutuhkan upaya yang terintegrasi antar wilayahyang lebih serius dan cepat untuk mengatasipencemaran ini jika tidak sungai sebagai salahsatu sumber kehidupan dan penyeimbanglingkungan akan rusak.
Kecenderungan pencemaran ini terusmeningkat setiap tahunnya, diperkirakan 5 tahun(2015) kedepan kondisi kualitas air sungaiCiliwung akan terus memburuk dan sudah tidakmungkin digunakan sebagai air baku air minumlagi.
Upaya-upaya pemerintah yang sudahdirencanakan serta yang telah dikukuhkan dalamperaturan daerah semestinya segeradilaksanakan secara konsisten, sepertimempercepat pembangunan pengolahan airlimbah di setiap zona (Gambar 8). Kewajibanmembuat septik tank baik komunal atauindividual yang memenuhi standar baku mutu airlimbah domestik (Tabel 2) di pemukiman yangberada di sepanjang sungai Ciliwung. Salah satualternatif teknologi pengolahan air limbahdomestik untuk skala rumah tangga yang telahdiuji kehandalannya adalah sistem biofilteranaerob-aerob tipe Biotreat-10(14). Kemudianuntuk merelokasi pemukiman kumuh di bantaransungai dan lainnya. Serta upaya meningkatkanpengawasan, peringatan dan melakukanpenegakan hukum secara terus menerus kepadapengelola industri, perumahan dan perkantoranyang tidak mempunyai ijin pembuangan limbahcair (IPLC).
DAFTAR PUSTAKA
1. ……., Laporan Status Lingkungan HidupProvinsi DKI Jakarta Tahun 2008, BPLHDProv. DKI Jakarta, 2008.
2. Agoes Widjanarko, DirJen Cipta KaryaDepartemen PU, Dalam Diskusi MediaKelangkaan Air Baku, Tantangan DalamPenyediaan Air Minum di Gedung Bappenas,2007.
3. Litbang Kompas, Sampahmu MencemariCiliwungku, 2006.
4. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.122 Tahun 1995 tentang Pengelolaan AirLimbah Domestik di Prov. DKI Jakarta.
5. Fakhrizal, Mewaspadai Bahaya LimbahDomestik Di Kali Mas, Lembaga KajianEkologi dan Konservasi Lahan Basah, 2004.
6. Yudo. S, Kondisi Pencemaran Teluk Jakarta,Jurnal Hidrosfir Indonesia, BPPT, 2007.
7. Akilawati dan Wahyuni, Makalah KesehatanLingkungan Tentang Unsur Sulfat (So4),Sulfida (S-2), Fluorida (F), Amonia (NH3),Program Studi Ilmu Keperawatan StikesSurya Global Yogyakarta, 2009.
8. Morse et al, 1993, The Economic andEnvironment Impact of Phosphorus Removalfrom Wastewater in the European Community.
9. Dojlido, J.R. & Best, G.A. (1993) Chemistry ofWater and Water Pollution. England EllisHorwood Limited.
10.Teror di Balik Deterjen.(http://www.sinarharapan.co.id/berita/0110/24/ipt02.html).
11.P. Tambunan, Slide Peraturan GubernurProvinsi DKI JakartaTentang Pengelolaan AirLimbah Domestik;(http://bplhd.jakarta.go.id/.../PERGUB/.../PERGUB%20122%202005/Diseminasi%20Pergub%20122thn2005-Jan.ppt).
12.BPLHD, Prov. DKI Jakarta, Data Kualitas AirSungai Tahun 1999 s.d. 2004.
13.Data Kualitas Air Sungai Tahun 2007-2008,(http://bplhd.jakarta.go.id).
14.Idaman, Nusa, 2006, Pengelolaan Air LimbahDomestik di DKI Jakarta, Jurnal Air Indonesia,Vol. 2 No. 2, November 2006.
Satmoko Yudo : Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI .. .. JAI Vol 6. No. 1. 2010
41
Sumber : BPLHD Provinsi DKI Jakarta
Gambar 16. Peta rencana pembagian zona pelayanan pengolahan air limbah
Tabel 3. Perkiraan Jumlah Penduduk Jakarta per Wilayah pada Tahun 2010
NO. WILAYAH LUAS (HA) POPULASI KEPADATAN
I. JAKARTA PUSAT : 4.935 1.730.600 350,41. Gambir 780 206.100 264,22. Sawah Besar 622 212.300 341,33. Kemayoran 821 313.000 381,24. Senen 422 183.900 435,85. Cempaka Putih 707 274.500 388,36. Menteng 653 196.300 300,67. Tanah Abang 930 344.500 370,4
II. JAKARTA UTARA : 13.943 376.700 94,91. Penjaringan 4.539 499.700 110,12. Tanjung Priuk 2.512 476.000 189,53. Koja 2.922 550.400 188,44. Cilincing 3.970 376.700 94,9
III. JAKARTA BARAT : 12.889 2.716.600 210,81. Cengkareng 5.749 616.600 107,32. Grogol Petamburan 1.883 609.000 323,43. Taman Sari 436 216.100 495,64. Tambora 570 371.300 651,45. Kebon Jeruk 4.251 903.600 212,6
Satmoko Yudo : Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI .. .. JAI Vol 6. No. 1. 2010
42
IV. JAKARTA SELATAN : 14.616 3.157.600 216,01. Tebet 953 399.300 419,02. Setia Budi 885 325.500 367,83. Mampang Prapatan 1.584 401.400 253,44. Pasar Minggu 4.822 542.000 112,45. Kebayoran Baru 1.276 330.300 258,96. Kebayoran Lama 3.278 915.400 279,37. Cilandak 1.818 243.700 134,0
V. JAKARTA TIMUR : 18.765,97 3.292.400 175,41. Matraman 485,67 284.300 585,42. Pulo Gadung 1.571,15 458.300 291,73. Jatinegara 3.341,12 973.800 291,54. Kramat Jati 3.496,46 569.900 163,05. Pasar Rebo 5.623,49 517.500 92,06. Cakung 4.248,08 488.600 115,0
T o t a l 65.148,97 12.800.000 196,5Sumber : Kantor BPS Prop. DKI Jakarta
Tabel 4. Kondisi Rata-rata Iklim Jakarta Tahun 2004
BulanMonth
Curah HujanRainfall
(MM)
Tekanan AtmosfirAtmospheric
Pressure(MBS)
KelembabanHumidity
(%)
Arah AnginWind
Direction(Points)
(1) (2) (3) (4) (5)Januari 157,6 1.010,4 83 360Pebruari 384,7 1.010,4 81 90Maret 361,5 1.009,7 80 270April 276,3 1.010,3 82 45Mei 203,9 1.010,8 81 90Juni 32,4 1.012,7 76 90Juli 52,4 1.010,2 73 90Agustus 0,0 1.014,4 71 45September 5,4 1.012,6 76 45Oktober 131,8 1.011,9 78 360Nopember 176,5 1.011,8 79 360Desember 323,0 1.010,0 81 360
Rata-rata/Average 175,5 1.011,3 78,4 -
2003 113.8 1.010,8 77,3 -2002 190.7 1.010,5 76,4 107,52001 133.3 1.009,7 77,1 330,02000 158.1 1.009,5 78,1 212,11999 162.4 1.009,6 78,1 212,1
Sumber : Kantor BPS Prop. DKI Jakarta
top related