kepemimpinan
Post on 06-Jan-2016
87 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KEPEMIMPINANKEPEMIMPINAN
A. PENDAHULUANA. PENDAHULUAN
► Leadership is a special case of influence that gets an individual or group to do what the leader wants done (Kepemimpinan adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh seseorang dalam mempengaruhi orang lain atau kelompok lain untuk mengerjakan sesuatu sesuai keinginan dari si pemimpinnya).
Dengan demikian inti dari kepemimpinan dalam organisasi adalah: “Pengaruh” sang pemimpin yang dapat meningkatkan kepatuhan pihak lain secara mekanis terhadap perintah yacg diberikan. Hal ini senada dengan ungkapan Heimann dan Scott yang mengatakan: Leadership is a process by which people are directed, guided, and influenced in choosing and achieving goals.
B. SUMBER-SUMBER KEB. SUMBER-SUMBER KEKUASAAN/KEKUASAAN/KEWIBAWAANWIBAWAAN
Menurut French Menurut French && Raven ada 5 (lima) sumber-sumber Raven ada 5 (lima) sumber-sumber kewibawaan seorang pemimpin yang dapat menimbulkan kewibawaan seorang pemimpin yang dapat menimbulkan kepatuhan pihak lain (baik individu maupun kelompok) kepatuhan pihak lain (baik individu maupun kelompok) kepadanya adalah:kepadanya adalah:
1.1. Coersive powerCoersive power (wibawa karena mampu memaksa) (wibawa karena mampu memaksa)
2.2. Reward powerReward power (wibawa karena mampu memberi imbalan) (wibawa karena mampu memberi imbalan)
3.3. Legitimate powerLegitimate power (wibawa karena wewenang formal) (wibawa karena wewenang formal)
4.4. Referent powerReferent power (wibawa karena mampu memberi teladan) (wibawa karena mampu memberi teladan)
5.5. Expert powerExpert power (wibawa karena memiliki keahlian), (wibawa karena memiliki keahlian),
dandan
Menurut Duncan ada satu lagi sumber kewibawaan yang ke 6 Menurut Duncan ada satu lagi sumber kewibawaan yang ke 6 yaitu:yaitu:
6.6. Charismatic powerCharismatic power (kewibawaan karismatik) (kewibawaan karismatik)
C. KEPEMIMPINAN YANG MANUSIAWIC. KEPEMIMPINAN YANG MANUSIAWI
Kepemimpinan yang manusiawi (Kepemimpinan yang manusiawi (hhumanis)umanis) adalah adalah merupakan kemampuan seorang pemimpin dlm memengaruhi merupakan kemampuan seorang pemimpin dlm memengaruhi pihak lain dengan cara memerhatikan nilai-pihak lain dengan cara memerhatikan nilai-22 kemanusiaan, arif kemanusiaan, arif && bijaksana sehingga mampu menumbuhkan bijaksana sehingga mampu menumbuhkan spiritspirit && kepatuhankepatuhan dari pihak yg dipengaruhinya.dari pihak yg dipengaruhinya.
Pada umumnya kepemimpinan yg manusiawi ini adalah Pada umumnya kepemimpinan yg manusiawi ini adalah merupakan suatu proses memengaruhi pihak lain yg merupakan suatu proses memengaruhi pihak lain yg didasarkan pddidasarkan pd pemberian motivasi yg efektif pemberian motivasi yg efektif && sesuai dgn sesuai dgn "apa" yg diharapkan "apa" yg diharapkan mereka/mereka/followersfollowers..
Bagaimanakah caranya agar seorang pemimpin Bagaimanakah caranya agar seorang pemimpin dptdpt memberikan memberikan & & memahami kondisi motivasi bagi para memahami kondisi motivasi bagi para anggota/anggota/pihak lain yg dipimpinnya?pihak lain yg dipimpinnya?
D. FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASID. FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Menurut Katz dan Kant, terdapat 5 (lima) fungsi kepemimpinan dlm Menurut Katz dan Kant, terdapat 5 (lima) fungsi kepemimpinan dlm organisasi, yakni:organisasi, yakni:
1.1. Keterbatasan dari rancangan organisasi (tdk ada satu Keterbatasan dari rancangan organisasi (tdk ada satu organisasipun yang memiliki aturan, perencanaan, prosedur, organisasipun yang memiliki aturan, perencanaan, prosedur, maupun bagan secara sempurna). Dlm hal ini pemimpin maupun bagan secara sempurna). Dlm hal ini pemimpin membantu mengartikan membantu mengartikan && mengisi kesenjangan tsb melalui mengisi kesenjangan tsb melalui kepemimpinannya.kepemimpinannya.
2.2. Menjembatani terjadinya perubahan kondisi lingkungan Menjembatani terjadinya perubahan kondisi lingkungan eksternal organisasieksternal organisasi
3.3. Mengelola dinamika lingkungan internal organisasiMengelola dinamika lingkungan internal organisasi
4.4. Merencanakan Merencanakan && mengantisipasi terjadinya perubahan mengantisipasi terjadinya perubahan keanggotaan organisasikeanggotaan organisasi
5.5. Berfungsi sebagai penghubung dari sub-sub organisasi yang Berfungsi sebagai penghubung dari sub-sub organisasi yang ada dalam organisasi dan menjalin hubungan eksternal dengan ada dalam organisasi dan menjalin hubungan eksternal dengan pihak lain yang ada dipihak lain yang ada di luar organisasiluar organisasi
E. GAYA KEPEMIMPINANE. GAYA KEPEMIMPINAN
Secara teoritis banyak nama & gaya kepemimpinan yg ditawarkan, yg oleh Duncan diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yg terdiri dari:
1. Otocratic style (gaya otokratik).
2. Democratic style (gaya demokratik)
3. Laissez-faire style (gaya bebas)
Namun secara implementatif, adakah satu gaya kepemimpinan yg paling efektif dari gaya kepemimpinan yg ditawarkan? Jika tidak, faktor-2 apa sajakah yg perlu diperhatikan sebelum kita berketetapan utk memerankan salah satu gaya kepemimpinan tertentu, agar kepemimpinan kita benar-2 efektif ?
Beberapa Teori Gaya KepemimpinanBeberapa Teori Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan yang dibangun oleh Jack W. Duncan tersebut diatas Gaya Kepemimpinan yang dibangun oleh Jack W. Duncan tersebut diatas secara teoritis digambarkan sebagai berikut:secara teoritis digambarkan sebagai berikut:
1. Teori Jack W. Duncan
Pengaruh Pemimpin (Tinggi)
(Rendah)
(Rendah)Pengaruh Kelompok
(Tinggi)
Bebas
Demokratis
Otokratis
TIGA GAYA KEPEMIMPINANTIGA GAYA KEPEMIMPINAN
OTOKRATIS DEMOKRATIS LAISSEZ-FAIRE
1 Semua penentuan kebijaksanaan dilakukan oleh pemimpin
Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin
Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu, dgn partisipasi minimal dari pemimpin
2 Teknik-teknik dan langkah-langkah kegiatan didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkat yang luas.
Kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutiihkan petunjuk-petunjuk teknis, pemimpinmenyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.
Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang -membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya. Dia tidak mengambil bagian dalam diskusi kerja.
3 Pemimpin biasanya mendikte tugas kerja bagian dan kerja bersama setiap anggota
Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas
Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih, dan pembagian tugas
4 Pemimpin cenderung menjadi "pribadi" dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota; mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukkan keahliannya.
Pemimpin adalah obyektif atau “fact-minded" dalam pujian dan kecamannya, dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan.
Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian.
a) Jika seorang pemimpin hampir selalu menekankan pd kelompok bawahan dlm membuat keputusan disebut sbg pemimpin yg bergaya laissez faire.
b) Jika seorang pemimpin menekankan pd pentingnya partisipasi kelompok bawahan dlm membuat suatu keputusan disebut sbg pemimpin bergaya demokratis.
c) Jika seorang pemimpin hampir selalu mendominasi kelompok bawahan dlm membuat keputusan disebut bergaya otokratis.
Bentuk diagram Teori Likert’s yang lazim disebut sebagai Likert's Management ini adalah sbb:
2. Teori Likert's
Sistem 1 Sistem 2 Sistem 3 Sistem 4
Otokratis Kejam Otokratis Baik Demokratis Konsultatif Demokratis Partisipatif
Sistem 1Pemimpin kurang bahkan tidak percaya pada bawahan untuk dilibatkan dalam membuat keputusan, dan bila perlu manajer memaksakan sebuah keputusan untuk dilaksanakan oleh bawahan.
Sistem2Dalam pola atau bidang yang telah ditentukan pihak bawahan dapat dilibatkan dalam membuat keputusan, namun sanksi diterapkan secara rigid sebagai usaha untuk mendorong bawahan bekerja dengan baik.
Sistem 3Pimpinan mempunyai kepercayaan dan keyakinan kepada bawahan untuk dilibatkan secara partisipatif dalam membuat suatu keputusan-keputusan penting, dan komunikasi secara two way traffict antar pimpinan dan bawahan berjalan baik dan normal.
Sistem4Pimpinan mempunyai kepercayaan dan keyakinan penuh kepada para bawahan dlm proses pembuatan keputusan yang penting dan yang strategis, dan hubungan antara atasan-bawahan berjalan secara persahabatan (kolegial).
3. Teori Continuum dari Robert R. Tannenbaum
Teori yang dibangun Robert. R. Tannenbaum ini diberi nama Continuum of Leadership Pattern, yang dapat digambarkan sebagai berikut:
RANGKAIAN KESATUAN PERILAKU KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan yang dipusatkan pada pimpinan
Kepemimpinan yang dipusatkan pada bawahan
Wewenang yang digunakan oleh manajer
Daerah kebebasan untuk bawahan
Manajer membuuat keputusan dan
mengumumkannya
Manajer “menjual” keputusan
Manajer menyampaikan
keputusan sementara yang
dapat diubah
Manajer menyampaikan
masalah, menerima saran-saran, dan
membuat keputusan
Manajer menentukan batas-batas
meminta kelompok untuk
membuat keputusan
Manajer memperbolehkan
bawahan berfungsi dengan batas-
batas yang ditentukan oleh
atasan
Manajer mengemukakan
ide-ide dan mempertanyakan
Disamping model Continuum tersebut, berkembang lagi satu pandangan yang disebut "two dimentional leadership" , yang paling terkenal diantaranya adalah Managerial Grid dari Robert R. Blake dan Jane S. Mouton.Berdasarkan penelitian yang telah mereka lakukan, sebenarnya hanya ada dua dimensi yang bisa digunakan untuk mengukur respeksifitas seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya yakni; dimensi orientasi produksi dan dimensi orientasi hubungan manusiawi.Bertolak dari dimensi tersebut, setelah disusun ke dlm sebuah matrik, melahirkan 81 macam gaya kepemimpinan, yang secara garis besar dpt diklasifikasikan dlm 5 (lima) bentuk model dasar.
4. Teori Managerial Grid
MANAGERIAL GRID
MANAJEMEN 1.9Perhatian sepenuhnya pada kebutuhan-kebutuhan karyawan bagi pemuasan hubungan-hubungan yang mengarahkan ke suatu suasana persahabatan dan kecepatan kerja yang menyenangkan dalam organisasi
MANAJEMEN 9.9Penyelesaian pekerjaan adalah dari dedikasi karyawan, saling bergantung melalui suatu “rancangan umum” dalam tujuan organisasi yang mengarahkan untuk hubungan-hubungan yang saling mempercayai dan menghormati
MANAJEMEN 5.5Prestasi organisasi yang memadai dapat dicapai melalui pengimbangan keperluan pelaksanaan kerja dengan pemeliharaan semangat kerja karyawan pada tingkat yang memuaskan
MANAJEMEN 1.1Pencurahan usaha minimum untuk melaksanakan pekerjaan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan untuk menopang keanggotaan organisasi
MANAJEMEN 9.1Efisiensi operasi dihasilkan dari penciptaan kondisi kerja dengan suatu cara dimana unsur manusia dilibatkan pada derajat minimum
Perhatian terhadap produksi
Rendah1 2 34 5 6 7 8 9 Tinggi
Tinggi
Per
hat
ian
ter
had
ap k
arya
wan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
F. GAYA KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIFF. GAYA KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
1. Leader-member relation: Refers to how well the leader is accepted by his subordinates (seberapa baik tingkat pengakuan yg diberikan oleh bawahan terhadap posisi pimpinan)
2. Task structure: Refers to the degree to which subordinates job are routine and spelled out in contrast to being vague and undifined (seberapa besar tingkat pemahaman bawahan thd tugas-2 mereka).
3. Position power: Refers to the formal authority provided for in the position the leader occupies (posisi kewenangan formal yg dimiliki seorang pemimpin dlm menggerakkan bawahannya).
Menurut Fred E. Fiedler, efektif tidaknya gaya kepemimpinan seseorang ditentukan oleh 3 faktor sbb:
Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan Fiedler di empat perusahaan, maka ia telah mengambil suatu kesimpulan sbb:
Kondisi Hubungan Pimpinan Bawahan
Susunan Tugas Pekerjaan
Posisi Kekuasaan Gaya Kepemimpinan
12345678
BaikBaikBaikBaikJelekJelekJelekJelek
TerstrukturTerstrukturTdk. TerstrkTdk. TerstrkTerstrukturTerstrukturTdk. TerstrkTdk. Terstrk
KuatLemahKuatLemahKuatLemahKuatLemah
OtokratisOtokratisOtokratisDemokratisDemokratisTdk. ada dataTdk. ada dataDemokratis
Teori Fiedler ini disebut Teori Situasional, sebab seorang pemimpin tidak harus menerapkan satu gaya kepemimpinan saja sepanjang waktu, melainkan boleh berganti-ganti tergantung dari situasinya.Kelemahan teori ini: Tidak semua orang bisa dgn mudah untuk berganti-ganti gaya kepemimpinan, terutama bagi penganut teori sifat dan bakat yang mengatakan bahwa gaya kepemimpinan seseorang sangat dipengaruhi oleh kepribadiannya yang terbawa sejak orang itu dilahirkan.
top related