kelompok 5 tqm

Post on 21-Feb-2016

220 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

kjhase3j

TRANSCRIPT

Kelompok 5

Hesti Yulianti 1314051020Ivana Regin Saragih 1314051024Danu Tri Hadi 12140510Shely Olivia 11140510

Total Quality Management

Total Quality Management (TQM )merupakan suatuproses terkendali yang melibatkan orang , sistem,Serta peralatan dan teknik-teknik pendukung. Padadasarnya TQM itu terdiri dari dua kata dasar yangsangat penting,yaitu kualitas dan manajemen.

Adapun Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana mendefinisikan TQM sebagai suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa,manusia, proses dan lingkungannya.

Total Quality Management (TQM) bukan hanya berhubungan dengan produk akhir yang dihasilkan suatu perusahaan, melainkan meliputi seluruh aspek dan komponen organisasi, dari penerapan strategi bisnis perusahaan, budaya organisasi, manajemen, karyawan , proses, sampai pada produk yang dihasilkan.

Tujuan utama penerapan TQM adalah mengikutsertakan seluruh sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan dalam melaksanakan kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah.

Dengan kata lain karyawan telah diikutsertakan sejak awal untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi, sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama.

Penelitian penerapan konsep TQM telah dilakukan pada salah satu perusahaan yaitu PG Candi Baru, jalan Raya Candi no. 10, Sidoarjo. Objek penelitian adalah seluruh karyawan tetap sejumlah 266 karyawan. Pengukuran kepuasan kerja karyawan yang difokuskan pada karakteristik kerja.

Ada lima karakterisitk kerja yang dapat memotivasi karyawan dalam mendapat kepuasan kerja serta variabel yang diamati, yaitu :

1. Variasi ketrampilan, yaitu tingkat variasi kegiatan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh seorang pemegang kerja dalam menyelesaikan tugasnya.

2. Identitas tugas, yaitu tingkat sejauh mana penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan dapat dilihat hasilnya dan dapat dikenali sebagai hasil kinerja seseorang.

4. Signifikansi tugas, yaitu tingkat sejauh mana pekerjaan mempunyai dampak yang berarti bagi kehidupan orang lain, baik orang tersebut merupakan rekan sekerja dalam suatu perusahaan yang sama maupun orang lain di lingkungan sekitar.

5. Otonomi, yaitu tingkat kebebasan pemegang kerja, yang mempunyai pengertian ketidaktergantungan dan keleluasaan yang diperlukan untuk menjadwalkan pekerjaan dan memutuskan prosedur apa yang akan digunakan untuk menyelesaikannya

6. Umpan balik, yaitu tingkat kinerja kegiatan kerja dalam memperoleh informasi tentang keefektifan kegiatannya.

Variasi Keterampilan

karyawan menyadari akan adanya sumberdaya yang dimilikinya dan menggunakan sumberdaya itu dalam menyelesaikan pekerjaan dengan ditunjang oleh perlengkapan, peralatan dan materi yang disediakan oleh perusahaan serta batas waktu yang diberikan oleh perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaannya tidak menjadi beban bagi karyawan didalam bekerja karena dirasakan cukup oleh mereka.

Identifikasi Tugas

Adanya penilaian terhadap cara dan hasil kerja karyawan baik menurut karyawan itu sendiri ataupun menurut rekan kerjanya menunjukkan bahwa karyawan tersebut mengetahui cara dan hasil kerjanya maupun cara dan hasil kerja karyawan lain.

Signifikansi Tugas

Kerjasama yang terjalin antara karyawan dalam satu bagian , kerjasama dengan bagian lain ataupun dengan supervisornya menunjukkan adanya keterkaitan antar karyawan yang satu dengan yang lain, walaupun bidang pekerjaan mereka tidak sama tetapi tetap saling mendukung demi tercapainya hasil kerja yang optimal, dan tidak dengan mementingkan keberhasilan individu atau bagian.

Otonomi

Pendapat karyawan tidak sama. Perusahaan memberikan kebebasan dan keleluasaan dalam bekerja kepada karyawannya, namun tidak semua karyawan bisa bekerja dengan pola kerja yang memberikan tanggung jawab untuk mengambil keputusan sendiri. Karyawan tersebut sudah terbiasa dengan pola manajemen lama yang tidak menuntut adanya inisiatif sendiri, melainkan menunggu adanya perintah dari atasan.

Tiap karyawan memiliki kepedulian untuk saling memberikan masukan tentang keefektifan kerja rekannya dengan cara memberikan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan. Karyawan dan supervisor saling mendukung dalam menyelesaikan pekerjaan dimana supervisor memberikan masukan-masukan sehingga karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Upaya pabrik gula Candi Baru Sidoarjo dalam memperbaiki kualitas karyawannya dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan karyawan, pendekatan sistem promosi, sistem penilaian kinerja, dan struktur kerja yang memungkinkan karyawan untuk bisa menggunakan potensi yang dimilikinya secara optimal, serta termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi

Berdasarkan ukuran Kepuasan terhadap indikator-indikator; menyadari sumberdaya yang dimiliki dan yang digunakan, perlengkapan dan peralatan serta materi yang tersedia, batas waktu yang diberikan, maka terdapat hubungan positip antara kepuasan kerja dengan variasi ketrampilan.

• Untuk indikator-indikator cara dan hasil kerja yang dinilai diri sendiri maupun penilaian rekan kerja, maka terdapat hubungan positip antara kepuasan kerja dengan identifikasi tugas.

• Untuk indikator indikator kerjasama karyawan dalam maupun antar bagian, antara karyawan bawahan dan atasan, maka terdapat hubungan positip antara kepuasan kerja dengan signifikasi tugas.

Kelima karakteristik kerja ini pada gilirannya akanmempengaruhi tiga kondisi psikologis yangPenting Bagi karyawan, yaitu keberartian kerjaTanggung jawab terhadap hasil kerja, danpengetahuan tentang hasil kerja. Akhirnya,ketiga kondisi psikologis ini akan menghasilkanmotivasi kerja secara internal, kinerja kualitasdan kepuasan kerja.

ANALISIS TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN KINERJA FINANSIAL KOPERASI SUSU

(Studi Kasus di KUD “Tani Wilis” Tulungagung)

Linda Listyorini, Hari Dwi Utami dan Bambang Ali Nugroho Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya.

Malang

• Pengambilan data dilakukan di Koperasi Unit Desa “Tani Wilis” Tulungagung. Penelitian dilaksanakan selama 30 hari pada tanggal 1 Juni sampai 30 Juni 2012, metode pelaksanaan secara sudi kasus yaitu mempelajari secara intensif tentang latar belakang dari suatu keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, keluarga, lembaga dan masyarakat.

• Koperasi Unit Desa (KUD) adalah wadah bagi pengembangan serbagai kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan.

• Sumber penerimaan terbesar dari penjualan susu, oleh karena itu besar kecilnya produksi sapi perah sangat berpengaruh pada penerimaan yang diperoleh.

• Lima pilar penting bagi keberhasilan TQM yaitu: kepemimpinan, organisasi, komitmen, proses dan produk.

Hubungan antara kelima pilar• Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi.

• Mutu dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam

proses. • Mutu di dalam proses tidak mungkin ada tanpa organisasi yang

tepat. • Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin yang

memadai. • Komitmen yang kuat, dari bawah ke atas merupakan pilar

pendukung bagi semua yang lain. Setiap pilar tergantung pada keempat pilar yang lain dan kalau salah satu lemah dengan sendirinya yang lain juga lemah.

Produksi susu

• Susu yang disetorkan oleh peternak haruslah susu yang memiliki kadar BJ berkisar 1,028-1,032. Apabila berat jenis susu kurang dari itu, maka koperasi dan pos penampungan tidak akan menerima susu tersebut.

Pilar Kepemimpinan

• Gaya kepemimpinan partisipatif• Memiliki rasa tanggung jawab yang besar• Komunikasi yang baik dengan anggota dan

karyawan • Monitoring kerja

Pilar organisasi

• Organisasi sosial ekonomiFx : mensejahterakan anggota

• Interaksi sosial Dilakukan kepada peternak sapi perah anggota KUD Tani Wilis dengan melakukan penyuluhan kepada peternak secara langsung atau pertemuan kelompok ternak,

• Sistem desentralisasisistem desentralisasi pada koperasi ditunjukkan dengan adanya pembagian tugas dan wewenang masingmasing pada setiap bagian.

Pilar Komitmen• Kepuasan pelanggan dan kesejahteraan anggotanya• Koperasi dapat membuat kondisi saling mendukung dan

saling percaya.• Pemberian insentif

KUD Tani Wilis akan memberikan bonus dengan harga sesuai kualitas terbaik bagi para peternak yang menyetorkan susu ke KUD. Harga yang sudah ditentukan bagi peternak yang menyetorkan susunya ke KUD yaitu: Grade 1 sebesar Rp. 3800,- ; Grade 2 sebesar Rp. 3600,- ; Grade 3sebesar Rp 3400,-.; Grade 4 sebesar Rp 3.200,-

Pilar Proses

• Pengendalian bahan baku dengan melakukan uji kualitas susu

• Pemeliharaan peralatan dan perlengkapan• Pengawasan Kualitas

Pilar Produk

• Kualitas terjamin agar pembeli merasapuas

• Hubungan yang baik dengan pelanggan

Analisis profitabilitas mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 menunjukkan pelaksanaan TQM berpengaruh terhadap kondisi finansial KUD Tani Wilis

Keuntungan KUD “Tani Wills” tahun 2008-2011

• Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 13,39% (Rp. 5.404.893.328,-).

• Hal ini terjadi karena penjualan meningkat diikuti dengan hasil produksi yag meningkat. Peningkatan nilai menunjukkan sudah mampunyai usaha untuk menghasilkan laba secara optimal. Hal ini disebabkan usaha unit penampungan susu dapat meningkatkan penjualannya tetapi tidak diikuti dengan adanya peningkatan beban pokok penjualan yang ditanggung oleh koperasi dan biaya operasi meskipun aktiva yang dimiliki juga meningkat.

GMP (Goss Profit Margin)

• Peningkatan tertinggi terjadi padatahun 2011 sebesar 13,39% (Rp. 5.404.893.328,-). Hal ini terjadi karena penjualan meningkat diikuti dengan hasil produksi yag meningkat. Peningkatan nilai menunjukkan sudah mampunya usaha untuk menghasilkan laba secara optimal dari keseluruhan aktiva yang dimiliki.

• Semakin besar nilai GPM maka akan semakin baik keadaan KUD. Harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibanding dengan penjualan dan sebaliknya semakin rendah GPM maka kurang baik operasi perusahaan

NPM (Net profit Margin)

• Nilai rasio tertinggi terdapat pada tahun 2009 sebesar 18,7% dan terendah pada tahun 2008 sebesar 17,16%. Nilai net profit margin mengalami kenaikan nilai NPM ini disebabkan oleh meningkatnya laba bersih aktif pajak diikuti dengan penjualan bersih.

• Rasio ini sangat berguna untuk mengetahui penyebab suksesnya perusahaan. Rendahnya nilai NPM tahun 2008 menunjukkan laba bersih yang diperoleh dari penjualan semakin rendah karena peningkatan penjualan yang diikuti kenaikan biaya operasi yang berdampak pada kenaikan beban pokok penjualan yang ditanggung unit penampungan susu.

ROE (Return od Equity)

• Keadaan tersebut menunjukan koperasi belum mampu mempertahankan tingkat laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualannya dan tidak dapat mempertahankan penghasilan bersih yang diperoleh. Tinggi rendahnya nilai ROE menunjukkan efisien atau tidaknya penggunaan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan.

top related