kekuasaan kehakiman 7
Post on 28-Jun-2015
365 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEKUASAAN KEHAKIMAN
KELOMPOK 8ANNISA AKBARDILLAM. RAHMATULLAH BARKAT M.SATRIA DARMA PUTRAZICO KARYA SAPUTRA D.
Ketentuan mengenai kekuasaan kehakiman diatur dalam Undang-Undang nomor 48 tahun 2009.
Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.
Kekuasaan kehakiman yang merdeka berarti kekuasaan kehakiman yang bebas dari campur tangan pihak kekuasaan negara atau kekuasaan ekstra yudisil lainnya.
Kekuasaan kehakiman pada hakekatnya adalah bebas, tapi kebebasan tersebut tidak mutlak.
Tugas pokok kekuasaan kehakiman ialah menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan.
Beberapa Asas Peradilan
Peradilan dilakukan "Demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa".
Peradilan negara menerapkan dan menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila.
Semua peradilan di Indonesia adalah peradilan negara yang diatur dengan undang-undang.
Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat, dan biaya ringan.
Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda-bedakan orang.
Kekuasaan kehakiman bersifat menunggu (pasif).
Pihak yang diadili mempunyai hak ingkar terhadap hakim yang mengadili perkaranya.
Hak Ingkar adalah hak seseorang yang diadili untuk mengajukan keberatan yang disertai dengan alasan terhadap seorang hakim yang mengadili perkaranya.
Do you know?
Pasal 18 UU no. 48 tahun 2009 Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh MA dan MK. Lingkungan
peradilan di bawah MA terdiri atas peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara
MAHKAMAH KONSTITUSI
Hakim Konstitusi
SusunanTerdiri 9 Hakim Konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden. Hakim
Konstitusi diajukan masing-masing 3 orang oleh Mahkamah Agung, 3 orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan 3 orang oleh Presiden. Masa jabatan Hakim Konstitusi adalah 5 tahun, dan dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya
Hakim Konstitusi periode 2008-2013 adalah:[1]
Mohammad Mahfud MD (Ketua) Harjono (2009-), menggantikan Jimly Asshiddiqie (2008-2009) Maria Farida Indrati Fadlil Sumadi (2009-), menggantikan Maruarar Siahaan (2008-2009) Hamdan Zoelva (2009-), menggantikan Abdul Mukthie Fajar (2008-
2009) Muhammad Alim Achmad Sodiki Arsyad Sanusi Akil Mochtar
MAHKAMAH AGUNG Mahkamah Agung (disingkat MA) adalah
lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.
Mahkamah Agung merupakan pengadilan negara tertinggi dari keempat lingkungan peradilan: lingkungan peradilan umum, peradilan agama,peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara.
.
MAHKAMAH AGUNG
Wewenang Lain MAa. Permohonan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetapb. Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi (internal)
atas perbuatan pengadilan dalam lingkungan peradilan yang berada di bawahnya
c. Menguji peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang
d. Pelengkap untuk mengisi kekurangan atau kekosongan hukum yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan
e. Meminta keterangan dari dan memberi petunjuk kepada pengadilan disemua lingkunga peradilan dibawahnya
f. Mengatur tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan
g. Membawahi secara organisatoris, finansial, dan administratif peradilan yang berada dibawah kekuasaannya.
Ketua Mahkamah sejak 15 Januari 2009 adalah Harifin A. Tumpa.Do you
know?
Susunan MA Mahkamah Agung terdiri dari pimpinan, hakim
anggota, panitera, dan seorang sekretaris. Pimpinan dan hakim anggota Mahkamah Agung
adalah hakim agung. jumlah hakim agung paling banyak 60 (enam puluh) orang.
Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat, untuk kemudian mendapat persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden.
Tugas Hakim Agung adalah Mengadili dan memutus perkara pada tingkat Kasasi.
Kepaniteraan Mahkamah Agung mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi justisial kepada Majelis Hakim Agung dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara, serta melaksanakan administrasi penyelesaian putusan Mahkamah Agung. Do you
know?
Dalam tingkat kasasi, Mahkamah Agung membatalkan putusan atau penetapan pengadilan-pengadilan dari semua lingkungan peradilan karena:a. tidak berwenang atau melampaui batas wewenang;b. salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;c. lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan.
Lingkungan Pengadilan
Peradilan Militer
Pengadilan Militer
Pengadilan Militer Tinggi
Pergadilan Umum
Pengadilan
Negeri
Pengadilan Tinggi
Mahkamah
Agung
Mahkamah
Tentara
Agung
Mahkamah
Islam Tinggi
Pergadilan Khusus
Pengadilan Agama
Pengadilan Tata Usaha
Negara
Pengadilan
Pajak
Pengadilan Tingkat
Pertama
•Memeriksa perkara dalam tingkat permulaan atau pertama
Pengadilan Banding
•Memeriksa ulang perkara yang telah diputus oleh peradilan tingkat pertama yang dimintakan banding
Lingkungan Pengadilan Umum
Pengadilan Umum adalah salah satu pelaksana Kekuasaan Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya.Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Umum dilaksanakan oleh:a. Pengadilan Negeri;b. Pengadilan Tinggi;dan berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.
Kedudukan
Pengadilan Negeri berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota, dan daerah hukumnya meliputi wilayah Kabupaten/Kota.
Pengadilan Negeri dibentuk dengan Keputusan Presiden.
Pengadilan Tinggi berkedudukan di ibukota Provinsi, dan daerah hukumnya meliputi wilayah Provinsi.Pengadilan Tinggi dibentuk dengan undang-undang.
Kedudukan
Mahkamah Agung
Pengadilan Tinggi
Pengadilan
Negeri
Tugas dan Wewenang Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama.
Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang:a. Mengadili perkara pidana dan perkara perdata di tingkat bandingb. Mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.c. Memberi pimpinan kepada Pengadilan Negerid. Melakukan pengawasan dan menjaga peradilane. Mengawasi hakim Pengadilan Negeri
Lingkungan Pengadilan Agama Pengadilan Agama adalah salah satu
pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama sebagai badan peradilan tingkat pertama, dan Mahkamah Islam Tinggi sebagai badan peradilan tingkat banding.
Kedudukan
Mahkamah Islam Tinggi
Pengadilan Agama
Berkedudukan sama dengan Mahkamah Agung dan daerah hukumnya meliputi seluruh NKRI
Tugas dan WewenangTugas dan wewenang Peradilan Agama
pada pokoknya adalah memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa antara orang-orang Islam berdasarkan syari’at Islam mengenai bidang hukum perdata tertentu, diantaranya:
Perkawinan, Kewarisan, Wasiat, Hibah, Wakaf Shadaqah
Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara
Pengadilan terdiri atas :a. Pengadilan Tata Usaha Negara, yang merupakan pengadilan tingkat pertama;b. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara,
yang merupakan pengadilan tingkat banding.
Pengadilan dalam Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara. Contohnya : Tindak pidana Perpajakan
Lingkungan Pengadilan Militer
Pengadilan dalam lingkungan peradilan militer terdiri dari:a. Pengadilan Militer;b. Pengadilan Militer Tinggi;c. Mahkamah Tentara Agung
Kedudukan
Bertugas memeriksa dan memutus
Kedudukan ditetapkan oleh Menteri
Kehakiman bersama menteri pertahanan
dan keamanan
Berkedudukan sama dengan Mahakamah
AgungMahkamah Tentara Agung
SengketaTata Usaha
Angkatan Bersenjata
pada tingkat banding
Pengadilan Militer Tinggi
Sengketa Tata Usaha
Angkatan Bersenjata
pada tingkat pertama
perkara pidana pada
tingkat banding
Pengadilan Militer
perkara pidana pada
tingkat pertama.
REFERENSI UNDANG-UNDANG
UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan KehakimanUU No. 14 Tahun 1985 jo UU No. 5 Tahun 2004 jo UU
No. 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah AgungUU No. 2 Tahun 1986 jo UU No. 8 Tahun 2004 tentang
Peradilan UmumUU No. 7 Tahun 1989 jo UU No. 3 Tahun 2006 tentang
Peradilan Agama UU No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan MiliterUU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 tentang
Peradilan Tata Usaha NegaraUU No. 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik
Indonesia
top related