kekar joint
Post on 20-Jan-2016
145 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEKAR
Deformasi yang terjadi pada kerak bumi sekarang ini adalah merupakan
jejak deformasi yang telah terjadi beberapa ratus tahun lalu atau juta tahun lalu
dan dikenal sebagai stuktur geologi. Yang menjadi dasar dari terdeformasinya
suatu batuan adalah karena adanya gaya tektonik yang bekerja secara alami
dan continue yang menekan, menarik, melengkungkan dan mematahkan batuan-
batuan litosfer.
Sumber energi tektonik ini berasal dari energi panas bumi yang yang
diubah menjadi energi mekanik oleh arus konveksi, aliran konveksi tersebut
sangatlah besar, batuan panas dalam mesosfir dan antenisfir perlahan-lahan
menyeret dan melengkungkan litosfer secara continue yang akibatnya adalah
menyebabkan batuan terdeformasi.
1. Kekar
Bila batuan mengalami penambahan stress akan terjadi deformasi melui
tiga tahap secara berurutan, dan kekar ini merupakan suatu bentuk deformasi
yang terbentuk pada tahap deformasi berupa fracture dimana batas atau limit
elastic dan ductile defrmation dilampaui sehingga stress yang terjadi pada
batuan akan mengakibatkan batuan pecah melaui rekahan. Kekar atau rekahan -
rekahan merupakan salah satu gejala yang dialami batuan akibat deformasi yang
terjadi yang umumnya lurus, planar dan tidak terjadi pergeseran. Kekar
umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar
bidangnya, kekar membagi-bagi batuan yang tersingkap menjadi blok-blok yang
besarnya tergantung pada kerapatan kekarnya dan merupakan bentuk rekahan
paling sederhana yang dijumpai pada hampir semua batuan.
Secara umum kekar dicirikan oleh adanya :
Pemotongan bidang perlapisan batuan
Kenampakan breksiasi
Dalam kekar tersebut biasanya terisi oleh mineral lain (mineralisasi) seperti
kalsit.
2. Jenis - Jenis Kekar
Sebelum mengetahui jenis-jenis dari kekar, terlebih dahulu dipahami
tentang faktor apa saja yang menyebabkan kekar tersebut terbentuk akibat
deformasi yang terjadi, mula-mula terbentuknya kekar ini dengan berbagai
proses, diantaranya :
Karena tekanan (compressional joint)
Karena tarikan (tensional joint)
Kekar karena gerusan (shear joint)
Karena pembekuan (columnar joint)
Karena kehilangan beban
Karena faktor atau proses tersebut, kekar dapat dibagi kedalam jenis-
jenisnya, diantaranya :
Shear Joint
Adalah retakan atau rekahan yang membentuk pola saling berpotongan
membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear joint
umumnya bersifat tertutup.
Foto 1Shear joint
Tension Joint
Adalah retakan atau rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya
utama, umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.
Foto 2Tension joint
Extension Joint (Release Joint)
Adalah retakan atau rekahan yang berpola tegak lurus dengan arah gaya
utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.
(columnar joint)
Adalah kekar yang terdapat pada batuan beku yang terbentuk karena
batuan beku tersebut mengalami pendinginan, dimana arah rekahannya
tegak lurus terhadap bidang pendinginan, permukaannya segienam,
memperlihatkan struktur aliran lava.
Foto 3Columnar joint
3. Sistem Kekar
Dalam hal ini kekar merupakan kelanjutan dari proses pembentukan sesar
dan perlipatan, karena jika suatu batuan tidak dapat lagi atau tidak sanggup lagi
melawan tegangan yang bekerja, maka batuan tersebut akan retak atau pecah,
jika ukuran dari retakan tersebut besar maka disebut dengan sesar, sedangkan
jika bentuk retakan hanya berukuran kecil dan tidak mengalami pergeseran maka
itu disebut sebagai kekar.
Pada suatu batuan yang sama dalam daerah yang relatif kecil sering
ditemukan beberapa pasang kekar yang berbeda (sistem kekar). Kekar-kekar
yang mempunyai orientasi (jurus) sama disebut sebagai satu set kekar. Dan
dalam suatu sistem kekar bisa terdapat lebih dari satu set kekar.
Gambar 1Sitem kekar dan bidang kekar
4. Analisa Kekar
Kekar mempunyai nilai ekonomis dimana dapat memperbesar
permeabilitas yang penting bagi migrasi air tanah dan minyak bumi. analisa kekar
ini sangat diperlukan dalam eksplorasi dan pengembangan sumber daya alam.
Rekahan-rekahan mengontrol endapan mineral seperti tembaga, timbal, seng,
merkuri, perak, emas dan tungsten.
Larutan hidrotermal yang berasosiasi dengan intrusi batuan beku mengalir
sepanjang kekar-kekar dan mengendapkan mineral-mineral sepanjang dinding
kekar, membentuk urat-urat mineral (vein). Dalam bidang kontruksi seperti
membuat bendungan, sangat perlu memperhatikan sistem kekar pada batuan.
selain akan mempengaruhi daya dukung batuan, kekar juga dapat menimbulkan
masalah kebocoran dan bisa sampai menyebabkan jebolnya bendungan. Contoh
lain khususnya dalam bidang pertambangan, jika sebuah bench dibuat diatas
batuan yang mempunyai sistem kekar, hal ini patut diperhatikan dengan cermat,
karena jika tidak kemungkinan akan terjadinya longsoran, karena batuan yang
mempunyai kekar tersebut tidak sanggup menahan beban diatasnya.
Gambar 2Longsoran baji pada lereng berkekar
KESIMPULAN
Dari resume kali ini yaitu tentang kekar, dapat disimpulkan bahwa suatu
proses deformasi yang terjadi pada batuan merupakan suatu kejadian alam yang
alami dan bekerja secara berkelanjutan dan akan mengubah bentuk serta
volume dari batuan yang mengalami deformasi. Kekar merupakan salah satu
contoh bentuk dari hasil deformasi yang terjadi. Di alam ini, kekar dapat
terbentuk pada batuan beku ataupun sedimen dan batuan malihan dengan ciri
adanya rekahan-rekahan yang yang terbentuk karena hasil tekananan dan
tarikan yang terjadi pada batuan. dan biasanya kekar ini akan berhubungan
dengan struktur geologi lainnya yaitu lipatan dan sesar.
DAFTAR PUSTAKA
Djauhari, Noor, 2009. ”Buku pengantar geologi”.
Sapiie, Benyamin, 2006, Institut Teknologi Bandung. “Catatan Kuliah Geologi
Fisik”
Arifin, Hidayat, Riyan, 2011, “Geologi Struktur”.
http://id.scribd.com/doc/148020244/GEOLOGI-STRUKTUR. Diakses
tanggal 05 februari 2014 (pdf, online).
top related