kedaulatan pangan-darmawan bptp jabar 26 mrt 2015-final
Post on 07-Dec-2015
226 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Click to edit Master title style
04/18/23 www.litbang.deptan.go.id
Sains, Inovasi, Network
www.litbang.deptan.go.id
Science, Innovation, Networks
KEDAULATAN PANGANKABUPATEN SUBANG
1
Disajikan dalam Kegiatan TEMU TEKNIS-BP4KKP SUBANG
Darmawan-BPTP Jawa BaratDEKOPINDA-Subang, 26 Maret 2015
2
PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI TAHUN 2003-2013
URAIANTAHUN
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
PADI SAWAH 8.426.610 9.299.506 9.480.493 9.103.490 9.562.990 9.757.168 10.924.508 11.271.063 11.180.652 10.753.612 11.538.472
PADI LADANG 350.279 302.796 306.724 315.082 351.030 353.902 398.174 466.007 453.239 518.250 544.690
JUMLAH 8.776.889 9.602.302 9.787.217 9.418.572 9.914.020 10.111.070 11.322.682 11.737.070 11.633.891 11.271.862 12.083.162
4
Dinamis
Partisipatif Dilakukan atas dasar kebutuhan,keinginan & kehendak petani, yang didukung aparat
IntegrasiLahan, Air, Tanaman, & OPT (L-A-T-O)
Interaksi Komponen Teknologi & Sumberdaya
Dinamis teknologi harus selalu dievaluasi dan disempurnakan
PENGELOLAANPENGELOLAAN TANAMANTANAMAN & & SUMBERDAYASUMBERDAYA TERPADUTERPADU
5
PENINGKATAN PRODUKSI
PENINGKATAN PRODUKSI
1. Meningkatkan Provitas
2. Meningkatkan IP
REKAYASA TEKNIS CARA TANAM PADI- LEGOWO 2 : 1
?
?? ?
8
9
10
TEKNOLOGI
1. Varietas Unggul Baru (VUB), 2. Jajar Legowo 2:1 (Jarwo 2:1), 3. Pemupukan Hara Spesifik Lokasi (PHSL), 4. Pengairan berselang (Intermitten).
REKOMENDASI VARIETAS MH 2014/2015(1) Wilayah rawan-sangat rawan banjir:
Inpara 3, Inpara 4, Inpara 5 , Inpari 29, Inpari 30, Kapuas, Batanghari, Banyuasin, Siak Raya, Lambur, Dendang
(2) Wilayah rawan-sangat rawan kekeringan: Inpari 10, Inpari 18, Inpari 19, Situ Patenggang, Limboto, Batutegi, Situbagendit, Inpago 6, Inpago 7, Inpago 8
(3) Wilayah rawan-sangat rawan terserang Tungro: Inpari 5, Inpari 7, Inpari 21, Tukad Unda, Tukad Petanu, dan Tukad Balian.
(4) Wilayah rawan-sangat rawan terserang WBC: Inpari 2, Inpari 5, Inpari 6, Inpari 10, Inpari 13, Inpari 18, Inpari 19, Konawe, Mekongga, Inpari 31, dan Inpari 33.
(5) Wilayah rawan-sangat rawan terserang Blast: Inpari 11, Inpari 12, Inpari 13, Inpari 16, Inpari 17, Batang Piaman, Situ Patenggang, Batutegi, dan Inpari 32 HDB.
(6) Wilayah rawan-sangat rawan terserang Kresek (HDB): Inpari 1, Inpari 4, Inpari 6, Inpari 11, Inpari 17, Inpari 18, Inpari 19, Conde, Angke, dan Inpari 32 HDB.
CAPLAK
13
14
1. Efek tanaman pinggir
2. Turbulensi udara
3. Kemudahan dalam pengelolaan usaha tani
4. Peluang bagi mina padi (padi-ikan) dan parlebek (padi-ikan-bebek)
5. Peningkatan populasi tanaman
6. Peningkatan fotosintesis
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
Matahari
Khlorofil
KENAPA SISTEM LEGOWO ??
??? Cm??? Cm ??? Cm
??? Cm
REKAYASA TEKNIS TEGEL - LEGOWO 2 : 1
PENANAM 1
PENANAM 2
PENANAM 3
18
Pemupukan Hara Spesifik Lokasi
NO METODE Penentuan hara123
PUTS/PUTKBAGAN WARNA DAUN (BWD)KATAM
N, P, DAN KNN, P DAN K
Perangkat alat bantu analisis kimia yang cepat, mudah, akurat dan sederhana
Setelah pupuk dasar, pemberian pupuk N hanya diberikan apabila skala BWD kurang dari 4
Lebih hemat 15-20%
Ketersediaan BWD terbatas Rumit dan harus rutin
Sosialisasi ditingkatkan BWD di kelompoktani
Keterlambatan ketersediaan pupuk dalam jumlah dan waktu yang tepat
Dukungan kelembagaan saprodi untuk menyediakan pupuk dalam jumlah dan waktu yang tepat
Cara memperoleh informasi Katam
Akses Ke internet
website Badan Litbang Pertanian:
www.litbang.deptan.go.id
website BPTP Jawa Barat:
www.jabar.litbang.deptan.go.id
ATAU: website Dinas Pertanian
Prov. Jawa Barat Manual dengan melihat cetakan Katam atau file
PDF yang sudah di cetak SMS Center (08-123-565-1111, 082-123-456-500) Android
Android
PENGAIRAN BERSELANG
PERKEMBANGAN INDEKS PERTANAMAN PADI TAHUN 2003-2013
No KABUPATEN/KOTA 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KAB BOGOR 1,64 1,83 1,65 1,70 1,81 1,76 1,75 1,85 1,80 1,82 1,92
2 KAB SUKABUMI 1,79 2,10 1,94 2,32 1,85 1,85 1,92 2,13 1,76 2,11 1,97
3 KAB CIANJUR 1,60 1,89 1,98 2,18 1,91 1,90 2,02 2,22 1,95 2,10 2,01
4 KAB BANDUNG 1,83 2,09 1,96 1,96 1,79 1,93 1,86 2,19 1,99 2,20 2,33
5 KAB GARUT 2,00 2,24 2,19 2,57 2,18 2,20 1,45 2,53 2,61 2,67 2,81
6 KAB TASIKMALAYA 2,02 2,29 2,57 2,42 2,34 2,27 2,34 2,80 2,73 2,39 2,51
7 KAB CIAMIS 1,88 2,18 2,20 2,06 2,03 2,03 2,27 2,40 2,29 2,05 2,07
8 KAB KUNINGAN 1,87 2,04 2,15 2,13 2,04 1,98 3,04 2,27 2,16 2,01 2,13
9 KAB CIREBON 1,41 1,55 1,61 1,57 1,57 1,54 2,01 1,70 1,70 1,58 1,59
10 KAB MAJALENGKA 1,80 1,89 1,93 1,92 1,92 1,89 1,16 2,03 1,94 2,02 2,08
11 KAB SUMEDANG 2,00 2,11 2,08 2,33 2,10 2,14 1,13 2,27 2,27 2,18 2,22
12 KAB INDRAMAYU 1,56 1,86 1,89 2,18 1,82 1,80 1,91 1,94 1,93 1,87 1,85
13 KAB SUBANG 1,82 2,09 2,16 2,07 2,16 2,07 2,23 2,12 2,09 2,01 2,04
14 KAB PURWAKARTA 1,84 2,17 2,06 2,55 2,26 2,24 2,27 2,35 2,11 2,06 1,97
15 KAB KARAWANG 1,84 2,13 1,99 2,09 2,08 2,03 1,98 2,02 2,00 1,97 1,92
16 KAB BEKASI 1,68 2,01 1,88 1,86 2,07 1,99 2,05 2,02 1,89 1,84 1,90
17 KAB BANDUNG BARAT - - - - - 1,50 11,00 2,07 1,69 1,77 1,71
18 KOTA BOGOR 1,20 1,19 1,26 1,08 2,14 1,20 1,42 1,56 1,51 1,82 0,89
19 KOTA SUKABUMI 1,43 2,15 1,73 1,75 1,86 2,05 1,88 2,28 2,15 2,24 2,27
20 KOTA BANDUNG 1,43 2,62 2,23 2,03 1,24 1,88 1,23 1,21 1,26 0,99 2,07
21 KOTA CIREBON 1,20 1,62 2,54 1,94 1,69 1,70 2,09 2,48 2,42 1,68 1,93
22 KOTA BEKASI 1,93 4,04 3,66 1,80 2,20 1,05 1,11 1,73 1,91 1,70 1,65
23 KOTA DEPOK 0,88 1,09 1,57 1,06 0,83 0,94 0,79 1,05 1,09 1,33 0,92
24 KOTA CIMAHI 0,08 0,34 2,00 2,00 1,86 2,39 2,19 2,11 2,16 1,85 1,69
25 KOTA TASIKMALAYA 2,15 2,36 2,35 2,13 2,09 2,13 2,43 2,59 2,33 2,19 2,36
26 KOTA BANJAR 1,76 1,69 2,14 2,05 2,00 1,96 1,94 2,60 2,11 2,02 1,97
JUMLAH 2,02 2,00 2,09 1,97 1,94 2,01 2,14 2,04 2,02 2,04
Peletakan batu pertama pada perbaikan saluran irigasi oleh Bupati Majalengka
6 GERAKAN BENTUK KERJA SAMA PENYULUH
DENGAN BABINSA1. Gerakan gilir giring2. Gerakan pengawasan pupuk dengan anggota
(Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) KP33. Gerakan olah tanah4. Gerakan tanam serempak5. Gerakan pengendalian Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT) dan antisipasi Dampak Perubahan Iklim (DPI)
6. Gerakan ubinan dan panen
PANDUAN KERJA SAMA ANTARA
ENYULUH DENGAN BABINSABabinsa bersama-sama dengan Penyuluh melakukan:1.Identifikasi golongan air di Poktan/Gapoktan, serta fungsi
jaringan saluran irigasi tersier di masing-masing desa.2.Melakukan komunikasi dengan aparat desa, aparat
dusun, aparat kampung, Poktan/Gapoktan/P3A Mitra Cai, untuk bersama-sama bergotong royong melakukan perbaikan irigasi yang tidak berjalan sesuai fungsinya.
3.Berkomunikasi dengan Poktan/Gapoktan tentang ketersediaan pupuk di kios yang ada di sekitar kelompok.
4. Identifikasi kesuburan lahan. Menggunakan bahan organik, serta amelioran untuk lahan kering
5. Identifikasi Poktan/Gapoktan yang telah dan yang belum menerapkan teknologi (VUB, PHSL, jarak tanam)
6. Melakukan pembinaan bagi Poktan/Gapoktan yang belum menerapkan teknologi.
7. Identifikasi Indeks Pertanaman (IP) di masing-masing Poktan/Gapoktan yg ada di desa masing-masing.
8. Identifikasi waktu tanam (panduan sesuai Kalender Tanam/KATAM terpadu). Jika ada indikasi tidak serentak, maka bersama-sama melakukan percepatan tanam.
9. Memperhatikan serangan OPT di masing-masing Poktan/Gapoktan, lakukan gropyokan jika diperlukan.
10. Bersama-sama melakukan ubinan
TERIMA KASIH
29
top related