kasus asma
Post on 09-Feb-2016
92 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PORTOFOLIO
Kasus 1NamaPeserta : dr. Fajar Haninda Nurcahyani NamaPendamping : dr. LiaFebriyani
NamaWahana : RSUD Sukadana Lampung Timur
Topik : Asma Bronkial
Tanggal kasus : 1 Mei 2013
Nama pasien : Tn. A
Tanggal presentasi : 17 Mei 2013
Tempat presentasi : Aula RSUD Sukadana
Objektifpresentasi
Keilmuan Ketrampilan Penyegaran Tinjauanpustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi
Tujuan
Bahan
bahasan
Tinjauan
Pustaka
Riset Kasus Audit
Cara
membahas
Diskusi Presentasi dan
diskusi
Email Pos
Data Pasien Nama: Tn. A Nomor
Registrasi
077856
NamaKlinik Telp Terdaftar
Sejak
Data UtamaUntuk Bahan Diskusi
1.Diagnosis / Gambaran klinis:
Asma bronkial serangan sedang pada persisten sedang /
Sesak semakin memberat, bicara dengan memenggal kalimat dan lebih nyaman dengan
posisi duduk, keluhan disertai batuk berdahak namun sulit dikeluarkan. Penggunaan otot
bantu pernapasan, eksperium memanjang, terdengar wheezing.
Sesak hampir setiap hari, timbul lebih dari satu kali dalam sehari. Sesak/batuk-batuk timbul
terutama pada malam hari lebih dari 2 kali dalam sebulan. Sesak dapat mengganggu
aktivitas dan tidur.
2. Riwayat Pengobatan :
Tidak kontrol teratur ke dokter dan mengkonsumsi obat warung maupun obat-obatan
seperti kalmetason, teosal atau berotec tanpa resep dokter
Konsumsi OAT disangkal
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
Sesak pertama kali usia 5 tahun berobat ke dokter dikatakan asma.
Riwayat kulit kemerahan dan gatal setelah makan disangkal.
Riwayat batuk lama, penyakit paru, dan penyakit jantung disangkal
4. RiwayatKeluarga :
Nenek (ibu dari ibu pasien) memiliki riwayat asma.
Riwayat batuk lama, penyakit paru, penyakit jantung disangkal
5. Riwayat Pekerjaan : Pengawas parkir
6. Lain-lain
DaftarPustaka
1. Dewan Asma Indonesia. Pedoman Tatalaksana Asma. 2011. Jakarta: CV Mahkota
Dirfan
2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. ASMA: Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia. 2003.
Diunduhdari http://www.klikpdpi.com/konsensus/asma/asma.html.
3. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pengendalia Penyakit Asma. 2009.
4. GINA. Pocket Guide For Asthma Management and Prevention. 2011.
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Asma Bronkial
2. Faktor Risiko Asma Bronkial
3. Klasifikasi Asma Bronkial
4. Patofisiologi Asma Bronkial
5. Penatalaksanaan Asma Bronkial
6. Evaluasi Pengobatan Asma Bronkial
7. Edukasi tentang Pengobatan dan Faktor Pencetus
Subjektif
Laki-laki, 34 tahun, dengan keluhan sesak napas makin memberat sejak 3 jam SMRS,
bicara dengan memenggal kalimat dan lebih nyaman dengan posisi duduk, keluhan
disertai batuk berdahak namun sulit dikeluarkan. Sejak 2 hari SMRS sesak nafas
disertai bunyi ”ngik” timbul karena kelelahan setelah beraktivitas disertai cuaca yang
dingin. Pasien mengkonsumsi kalmetason dan teosal kemudian diuap ventolin dan
berobat ke dokter diberi obat puyer dan tablet namun keluhan tidak membaik.
1 bulan terakhir ini, keluhan sesak hampir setiap hari dan dapat timbul lebih dari satu
kali dalam sehari. Sesak atau batuk-batuk timbul terutama pada malam hari lebih dari
1 kali dalam seminggu. Sesak dapat mengganggu aktivitas dan tidur. Sesak timbul jika
cuaca dingin, hujan, atau aktivitas yang berlebihan yang menyebabkan kelelahan.
Objektif
Keadaan umum/kesadaran : tampak gelisah/compos mentis
Tanda-tanda vital : TD : 150/90 mmHg FN : 100x/menit
FP : 28x/menit S : 36.6oC
BMI : 23
Hidung : nafas cuping hidung (-)
Paru
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan pernafasan kanan-kiri simetris,
ekspirasi memanjang, otot bantu penapasan (+), Barrel chest (-),
pelebaran dan retraksi intercostal (-)
Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan-kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+),wheezing (+/+), ronkhi (-/-)
Laboratorium : Leukositosis
Radiologi : Jantung dan corakan paru dalam batas normal
Assesment
Pasien didiagnosis sebagai Asma Bronkial Serangan Sedang pada Persisten Sedang
ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang. Dari anamnesis
didapatkan Tn. A, 34 tahun memiliki riwayat sesak nafas berulang sejak usia 5 tahun.
Keluhan timbul jika cuaca dingin, hujan,atau setelah beraktivitas berlebihan. Keluhan
timbul terutama pada malam hari serta tidak berhubungan dengan makanan tertentu.
Adanya riwayat asma pada keluarga. Pada pemeriksaan fisik toraks terlihat adanya
penggunaan otot bantu pernapasan, eksperium memanjang serta terdengar wheezing. Hal
inilah yang mengarahkan ke diagnosis asma.
Sesak timbul hampir setiap hari dan dapat lebih dari satu kali dalam sehari. Sesak
timbul terutama pada malam hari lebih dari 1 kali dalam seminggu. Sesak dapat
mengganggu aktivitas dan tidur. Derajat penyakit asma pada pasien ini adalah asma
persisten sedang.
Pasien sesak nafas yang semakin memberat, bicara dengan memenggal kalimat dan
lebih nyaman dengan posisi duduk, keluhan disertai batuk berdahak namun sulit
dikeluarkan. Dari tanda vital didapatkan : Tekanan darah 150/90 mmHg, Nadi 100
x/menit, Pernafasan 28 x/menit. Pemeriksaan fisik toraks terlihat adanya
penggunaan otot bantu pernapasan, eksperium memanjang serta terdengar wheezing Hal
inilah mengarah pada serangan sedang.
Penatalaksanaan serangan asma meliputi beberapa hal diantaranya yaitu menjaga
saturasi oksigen arteri tetap adekuat dengan oksigenasi, membebaskan obstruksi jalan
nafas dengan pemberian bronkodilator inhalasi kerja singkat dan mengurangi inflamasi
saluran napas serta mencegah kekambuhan dengan pemberian kortikosteroid sistemik
lebih awal.
Plan
Diagnosis : Asma Bronkial Serangan Sedang pada Persisten Sedang
Pengobatan : Penatalaksanaan awal adalah memperbaiki keadaan umum karena adanya
serangan akut jika sudah membaik/stabil dilanjutkan pengobatan lanjutan.
Medikamentosa :
- O2 3 L/menit
- Nebulizer ventolin bila sesak dapat diulangi tiap 20 menit
- IVFD D5 drip aminofilin 1 ampul 20 gtt/menit
- Injeksi Dexametason 3x1 ampul
- Salbutamol 3x2 mg
Pendidikan : Menjelaskan tentang penyakit asma, kontrol asma, pengobatan asma
(perbedaan pelega dan pengontrol), pemantauan harian (catat penggunaan obat
dan timbul gejala), mengatasi serangan, mencari pertolongan medis jika tidak
teratasi.
Konsultasi : Menjelaskan pada pasien dan keluarga pentingnya mengendalikan dan
menghindari faktor pencetus, pentingnya penyediaan oksigen dan obat-obatan
(obat pelega) untuk mengantisipasi serangan asmanya, mengawasi kepatuhan
pasien dalam pemberian obat pengontrol dan kontrol teratur ke dokter untuk
mengevaluasi pengobatan.
top related