kajian struktural nisan
Post on 03-Aug-2015
764 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KAJIAN STRUKTURAL TERHADAP CERITA RAKYAT
“NISAN BERLUMUR DARAH”
CERITA RAKYAT MARTAPURA
A. Pengertian Kajian Struktural
Kajian struktural merupakan sebuah pengkajian terhadap suatu karya sastra, dalam hal
ini prosa fiksi, yang menganggap obyek studinya bukan hanya sekumpulan unsur yang
terpisah-pisah, melainkan sebagai suatu gabungan unsur yang berhubungan satu sama lain,
sehingga unsur yang satu tergantung kepada unsur yang lain. Antara unsur-unsur tersebut
terdapat jalinan yang erat (koherensi).
Adapun yang dimaksud dengan struktur yaitu susunan yang memperlihatkan tata
hubungan antara unsur pembentuk karya sastra; rangkaian unsur yang tersusun secara
terpadu (Zaidan, dkk., 2004:194). Dalam prosa fiksi, yang termasuk struktur misalnya tema,
plot, penokohan, latar, sudut pandang, dan bahasa.
Pendapat lain, di satu pihak mengatakan, struktur yaitu susunan karya sastra dapat
diartikan sebagai susunan, penegasan, dan gambaran semua bahan dan bagian yang menjadi
komponennya yang secara bersama membentuk kebulatan yang indah (Abrams, 1981:68;
Nurgiyantoro,2002:36). Di pihak lain, struktur karya sastra juga menyarankan pada
pengertian hubungan antarunsur (intrinsik) yang bersifat timbal-balik, saling menentukan,
saling mempengaruhi yang secara bersama membentuk satu kesatuan yang utuh. Secara
sendiri, terisolasi dari keseluruhannya, bahan, unsur, atau bagian-bagian tersebut tidak
penting, bahkan tidak ada artinya. Tiap bagian akan menjadi berarti dan penting setelah ada
1Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
dalam hubungannya dengan bagian-bagian yang lain, serta bagaimana sumbangannya
terhadap keseluruhan wacana.
Dengan demikian, pada dasarnya kajian struktural bertujuan memaparkan secermat
mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra, dalam hal ini prosa fiksi,
yang secara bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan. Kajian struktur tidak cukup
kalau hanya sekadar mendata unsur tertentu pada sebuah karya prosa fiksi, misalnya
peristiwa, alur, tokoh, latar, atau yang lain. Namun, yang lebih penting adalah menunjukkan
bagaimana hubungan antarunsur itu, dan sumbangan apa yang diberikan terhadap tujuan
estetik dan makna keseluruhan yang ingin dicapai (Nurgiyantoro, 2010:37)
B. Ruang Lingkup Kajian Struktural
Dalam struktur karya sastra terdapat keseluruhan makna yang padu dan bulat. Untuk
mencapai keseluruhan makna yang padu dan bulat itu sebuah karya sastra harus memenuhi
syarat-syarat tertentu, yaitu (1) ide kesatuan, (2) ide transformasi, dan (3) ide pengaturan diri
sendiri (Piaget via Hawkes, 1978:16; Suroso, dkk. 2009:81).
Pertama, ide kesatuan, sebuah struktur harus merupakan satu kesatuan yang bulat dan
utuh. Bagian-bagian atau unsur-unsur yang membentuk struktur tidak dapat berdidi sendiri.
Unsur yang satu dengan unsur yang lainnya harus saling berhubungan atau kait-mengait.
Kedua, sebuah struktur itu berisi gagasan transformasi, dalam arti struktur itu tidak statis,
tetapi dinamis. Sebuah struktur mampu melakukan prosedur-prosedur transformasional,
dalam arti bahan-bahan baru dapat diolah melalui prosedur tersebut.
2Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
Ketiga, sebuah struktur mengatur dirinya sendiri. Artinya, struktur itu tidak
memerlukan pertolongan atau bantuan dari luar dirinya untuk mengesahkan prosedur
transformasinya.
Berdasarkan penjelasan di atas, pada dasarnya kajian struktural bertujuan
memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antarbagian unsur karya sastra, dalam
hal ini terhadap prosa fiksi, yang secara bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan.
Kajian struktural tak cukup dilakukan hanya misalnya tema, pemplotan, penokohan,
pelataran, penyudutpandangan, dan bahasa. Namun yang lebih penting adalah menunjukkan
bagaimana hubungan antarunsur itu, dan sumbangan apa yang diberikan terhadap tujuan
estetik dan makna yang ingin dicapai (Nurgiyantoro, 2010:37).
C. Tema Cerita Rakyat “Nisan Berlumur Darah”
Cerita Rakyat “Nisan Berlumur Darah” merupakan cerita rakyat yang berasal dari
Kabupaten Banjar yakni Martapura. Tema cerita rakyat tersebut adalah percintaan yang
tragis. Percintaan yang tragis tersebut sangat nampak, terutama pada saat Fatimah dan
Mashor dipisahkan karena keluarga Fatimah sudah mengetahui hubungan mereka berdua.
Tidak lama kemudian hubungan mereka mulai diketahui orang tua Fatimah.
Betapa marahnya orang tua Fatimah mengetahui hal demikian. Mereka
memutuskan untuk menjauhkan Mashor dari Fatimah dengan menugaskan Mashor
menjaga kebun karet dan ladang keluarga Fatimah di seberang sungai.
Kemudian pada saat Mashor meninggal karena telah menyelamatkan wanita yang
sangat ia cintai dari bahaya yang sedang menimpa wanita tersebut, yakni Fatimah.
3Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
Mashor yang belum tidur melihat dari kejauhan warna merah di langit yang
menandakan kebakaran. Dia yakin kebakaran itu berada di rumah Fatimah. Tanpa
peduli aturan majikannya yang tidak memperbolehkannya mendekati rumah dia
langsung berlari mengambil jukung. Setelah sampai di rumah Fatimah dia
diberitahu bahwa Fatimah terjebak di dalamnya. Dengan kekuatan Cintanya dia
terobos api dan menemukan Fatimah pingsan karena terlalu banyak menghirup
asap. Dia angkat Fatimah melewati api yang besar. Dengan badannya dia
melindungi Fatimah dari api dan kayu rumah yang berjatuhan. Setelah dia bawa
keluar Mashor disambut Muhdar dengan merebut Fatimah dari pangkuan Mashor.
Dengan demikian Mashor akhirnya mengetahui perkawinan tersebut. Belum
sempat dia mendapatkan penjelasan, Mashor pingsan karena terlalu banyak luka
bakar yang dialaminya.Keluarga Fatimah memerintahkan agar mashor dirawat
kembali di gubuk tempatnya bekerja. Dan menginginkan agar peristiwa heroic ini
jangan sampai diketahui Fatimah. Subuh harinya mashor tidak bisa bertahan. Dia
meninggal karena luka yang terlalu parah. Setelah sholat dzuhur dia dimakamkan
di daerah perkebunan karet tersebut.
Tema tentang percintaan yang tragis juga terlihat pada saat Fatimah meninggal
dikuburan Mashor. Karena kerinduan yang dalam, Fatimah berangan-angan tentang Mashor.
Sehingga membuat Fatimah melihat Mashor di hadapannya. Tapi, itu hanya sebuah ilusi,
secara tidak sadar Fatimah menghampiri dan ingin memeluk Mashor. Sungguh tragis, ilusi
hanyalah sebuah ilusi, tubuh Fatimah bercucuran darah karena tertancap pagar bambu
kuburan Mashor.
Tanpa berpikir panjang Fatimah berlari ingin memeluk tubuh kekasihnya
melepaskan segala kerinduannya. Fatimah menabrak tubuh lelaki itu hingga
4Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
terjatuh tanpa disadari pagar yang terbuat dari bambu yang melindungi kuburan
Mashor menusuk tubuh Fatimah tepat di dadanya. Darah mengucur dan menetes
di atas kubur Mashor dan melumuri nisannya. Fatimah meninggal dengan senyum,
dia yakin menemukan cintanya.
D. Pemplotan Cerita Rakyat “Nisan Berlumur Darah”
Plot cerita rakyat “Nisan Berlumur Darah” tersusun secara kronologis. Diawali
dengan diperkenalkannya Mashor dan Fatimah.
Mashor adalah pemuda yang bertempat tinggal di desa yang sekarang sekitar
Pekauman dan teluk selong. Mashor berasal dari keluarga yang miskin, tetapi
mempunyai pendidikan yang tinggi dan budi akhlaknya tinggi. Dia mempunyai
keahlian membaca Al-Quran yang sangat indah didengar. Mashor sebagai orang
yang tidak mampu ikut bekerja di rumah Fatimah sebagai pembantu.
Fatimah merupakan gadis dari keluarga sangat kaya. Mereka tinggal disebarang
desa Mashor, mungkin sekarang daerah Kampung Melayu. Orang tuanya
merupakan pedagang yang mempunyai hubungan dagang keluar daerah.
Terutama daerah Singapura.
Setelah diperkenalkannya Mashor dan Fatimah, penjelasan tentang bagaimana mereka
saling jatuh cinta juga memperlihatkan bahwa plot dari cerita rakyat tersebut tersusun secara
kronologis.
Mashor sebagai pembantu mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukannya
seperti menimba air, memotong kayu, dan lain-lain. Hari demi hari, bulan demi
5Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
bulan itu saja yang dilakukannya untuk membiayai hidup dan orang tuanya.
Selama beberapa tahun Mashor bekerja di rumah kaya itu, membuat Fatimah
secara tidak sadar jatuh cinta kepadanya begitu juga sebaliknya.
Setelah mereka saling berhubungan, tidak lama kemudian hal tersebut diketahui oleh
keluarga Fatimah, yang mengakibatkan Mashor di asingkan ke kebut karet yang sangat sulit
untuk dijangkau Fatimah keberadaannya.
Tidak lama kemudian hubungan mereka mulai diketahui orang tua Fatimah.
Betapa marahnya orang tua Fatimah mengetahui hal demikian. Mereka
memutuskan untuk menjauhkan Mashor dari Fatimah dengan menugaskan Mashor
menjaga kebun karet dan ladang keluarga Fatimah di seberang sungai. Kebun
karet ini berada jauh dari rumah Fatimah, menujunya hanya bisa dengan perahu
jukung karena melewati sungai yang kecil.
Sehingga pada suatu hari, datanglah seorang yang kaya raya ingin meminang Fatimah,
yakni pria yang bernama Muhdar. Dan disepaktilah perkawinan antara Fatimah dan Muhdar.
Suatu hari ada orang kaya bernama Muhdar yang masih ada hubungan keluarga
dengan Fatimah badatang (melamar) ke rumah Fatimah dengan menggunakan
satu buah kapal yang sangat besar sesuai dengan derajat kekayaan orang tersebut.
Niat Muhdar disambut baik oleh keluarga Fatimah, mereka sepakat untuk
mengadakan perkawinan besar-besaran. Hal ini tidak menjadi beban bagi Muhdar
karena kakayaannya.
6Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
Perkawinanpun terjadi. Dengan segala kekayaannya, Muhdar datang dengan
membawa mas kawin yang berupa emas, pakaian dan barang berharga lainnya. Namun,
sebelum malam pertama dilakukan oleh Fatimah dan Muhdar, kebarakan terjadi di rumah
mereka. Yang mengakibatkan Muhdar panik dan langsung keluar rumah tanpa mempedulikan
Fatimah yang masih berada di dalam kamar.
Akhirnya acara pernikahan di mulai, Muhdar datang dengan beberapa kapal
besar yang membawa mas kawin atau jujuran. Ada kapal yang membawa isi
kamar lengkap, ada kapal yang membawa perhiasan emas dan batu permata, ada
kapal yang membawa pakaian wanita yang sangat indah-indah. Bagi mereka
semua itu hal biasa, karena bisnis dagang keluarga ini ke Singapura berupa batu
permata dan kain. Mereka mempunyai banyak pelanggan di Singapura. Pada
jaman tersebut sungai Martapura digunakan sebagai jalur perdagangan. Kapal-
kapal besar pedagang Martapura sering berangkat membawa barang dagangan ke
Pulau Jawa dan Sumatera hingga Singapura dan Malaysia. Sesuai dengan jalur
perdagangan dunia antara Malaysia dan pulau Sumatera.
Pada malam harinya ketika semua kelelahan. Muhdar dan Fatimah tidur di kamar
penganten. Belum sempat malam pertama itu terjadi ternyata rumah Fatimah
terbakar akibat api dapur lupa di matikan. Muhdar lari keluar dengan segera
tanpa memperdulikan Fatimah. Api semakin membesar Fatimah terjebak di
dalamnya.
Dari kejauhan, Mashor melihat ada api yang ia yakin bahwa api itu berasal dari rumah
Fatimah. Tanpa pikir panjang, Mashor langsung pergi ke rumah Fatimah. Dan benar yang ia
7Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
yakini, bahwa ternyata yang terbakar adalah rumah Fatimah. Kemudian ia diberitahu bahwa
Fatimah masih terjebak di dalam rumah tersebut.
Mashor yang belum tidur melihat dari kejauhan warna merah di langit yang
menandakan kebakaran. Dia yakin kebakaran itu berada di rumah Fatimah. Tanpa
peduli aturan majikannya yang tidak memperbolehkannya mendekati rumah dia
langsung berlari mengambil jukung. Setelah sampai di rumah Fatimah dia
diberitahu bahwa Fatimah terjebak di dalamnya.
Mashor langsung menyelamatkan Fatimah dan mengelurkan Fatimah dari rumah
tersebut. Tapi setelah Mashor mengeluarkan Fatimah dari rumah tersebut, Muhdar langsung
merebut Fatimah dari pangkuan Mashor. Dan di sanalah Mashor tahu bahwa Fatimah sudah
menikah. Sebelum mendapatkan penjelasan lebih lanjut, Mashor pingsan karena luka bakar
yang dialaminya.
Dengan kekuatan Cintanya dia terobos api dan menemukan Fatimah pingsan
karena terlalu banyak menghirup asap. Dia angkat Fatimah melewati api yang
besar. Dengan badannya dia melindungi Fatimah dari api dan kayu rumah yang
berjatuhan. Setelah dia bawa keluar Mashor disambut Muhdar dengan merebut
Fatimah dari pangkuan Mashor. Dengan demikian Mashor akhirnya mengetahui
perkawinan tersebut. Belum sempat dia mendapatkan penjelasan, Mashor pingsan
karena terlalu banyak luka bakar yang dialaminya.
Setelah beberapa lama Mashor dibawa kembali ke gubuk tempatnya bekerja untuk
dirawat, tepatnya pada saat subuh Mashor meninggal dunia. Dan setelah sholat zhuhur ia
dimakamkan. Fatimah tidak diberitahu tentang hal tersebut.
8Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
Keluarga Fatimah memerintahkan agar Mashor dirawat kembali di gubuk
tempatnya bekerja. Dan menginginkan agar peristiwa heroic ini jangan sampai
diketahui Fatimah. Subuh harinya mashor tidak bisa bertahan. Dia meninggal
karena luka yang terlalu parah. Setelah sholat dzuhur dia dimakamkan di daerah
perkebunan karet tersebut. Atau tepatnya sekarang berada di desa Tungkaran.
Tidak beberapa lama, Fatimah sadar dan masih bertanya-tanya. Kenapa dirinya
selamat, sementara pada saat kebakaran tersebut, Muhdar meninggalkannya di dalam kamar.
Tetapi Fatimah tidak mengetahui kematian ini. Dia masih lemah di kamar rumah
Muhdar. Dia masih bertanya di dalam hati bagaimana dia bisa selamat, suaminya
sendiri meninggalkannya saat kebakaran itu terjadi.
Ia meminta kepada Acil Ijah untuk menjelaskan semuanya. Setelah Fatimah
mendengar penjelasan tentang Mashor. Ia lantas bersedih hati. Ia tidak percaya bahwa pria
yang sangat dicintainya sudah tiada. Acil Ijah berjanji kepada Fatimah, bahwa ia akan
mengantarkan Fatimah ke makam Mashor besok.
Sewaktu malam hari pertanyaan itu di keluarkannya pada acil ijah yang sejak kecil
merawatnya. Acil ijah tahu betul perasaan Fatimah kepada Mashor. Karena tidak
dapat mendustai tuannya yang sejak kecil dia pelihara tersebut akhirnya dia
ceritakan peristiwa kebakaran itu. Fatimah yang sangat rindu Mashor akhirnya
menanyakan keberadaan Mashor.
Dengan sangat hati-hati acil ijah menceritakan kematian Mashor dan
memberitahukan letak kuburannya. Dia berjanji menemani Fatimah besok untuk
9Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
ziarah ke kuburan Mashor. Fatimah Sangat terpukul hatinya mengetahui pemuda
yang melindungi dan dicintainya telah tiada. Menangislah Fatimah sejadinya.
Memang dasar Fatimah tidak sabar lagi ingin mengetahui di mana kuburan pria yang
dicintainya, lantas saat malam tiba, Fatimah pergi sendirian ke kebun karet tersebut. Ia masih
mengingat-ngingat di mana kebun karet tersebut. Karena ia pernah di ajak oleh ayahnya ke
sana sewaktu ia masih kecil.
Setelah semua orang terlelap tidur, jam 3 subuh tanpa sepengetahuan yang lain
Fatimah keluar rumah. Dia tidak dapat menyimpan perasaan rindu dan dukanya.
Tanpa menunggu siang dia bertekad harus menemukan kekuburan mashor. Dia
tidak yakin kekasihnya sudah meninggal jika tidak menemukan kuburannya
langsung. Dia seberangi sungai Martapura dan berjalan menyisir jalan setapak.
Dia masih ingat letak kebun karet keluarganya ketika ayahnya pernah mengajak
sewaktu kecil. Malam itu hari hujan dengan deras tetapi tidak menyurutkan hati
Fatimah, di dalam hatinya hanya ada satu nama Mashor. Dipikirannya hanya ada
satu wajah Mashor pemuda yang sangat mengerti dirinya.
Karena selalu di bayangi oleh Mashor, ia melihat di hadapannya ada Mashor yang
berdiri. Ia lalu ingin memeluk Mashor dan melepaskan kerinduan yang selama ini ia pendam.
Namun nahas, itu hanya sebuah ilusi. Ternyata yang ia kira Mashor adalah nisan kuburan
Mashor yang dikelilingi oleh bambu runcing untuk mencegah binatang buas. Fatimah pun
bersimbah darah, karena tepat di dadanya tertancap pagar bambu yang mengelilingi kuburan
Mashor dan itu mengakibatkan nisan pada kuburan Mashor terlumuri oleh darah Fatimah.
10Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
Setelah tiba di kebun karet keluarganya, Fatimah tanpa sadar dan mungkin karena
ilusi yang muncul karena obsesinya bertemu mashor, dia melihat Mashor berdiri
tersenyum kepadanya ditengah rintikan hujan. Tanpa berpikir panjang Fatimah
berlari ingin memeluk tubuh kekasihnya melepaskan segala kerinduannya.
Fatimah menabrak tubuh lelaki itu hingga terjatuh tanpa disadari pagar yang
terbuat dari bambu yang melindungi kuburan Mashor menusuk tubuh Fatimah
tepat di dadanya. Darah mengucur dan menetes di atas kubur Mashor dan
melumuri nisannya. Fatimah meninggal dengan senyum dia yakin menemukan
cintanya.
Adapun amanat yang dapat dipetik dari cerita rakyat tersebut antara lain, bahwa cinta
tidak harus memandang harta dan tahta. Lebih dari itu akhlak dan ilmu agamalah yang
menjadi penilaian untuk seorang pendamping hidup. Selain itu, amanat lain adalah ketika
cinta tidak direstui bukan berarti harus menentang kedua orang tua (jangan menjadi anak
yang durhaka kepada orang tua)
E. Penokohan Cerita Rakyat “Nisan Berlumur Darah”
Ada tiga tokoh utama yang berperan dalam Cerita Rakyat “Nisan Berlumur Darah”
yaitu Mashor, Fatimah, dan Muhdar. Terdapat pula tokoh pelengkap yakni orang tua Fatimah
dan Acil Ijah.
Mashor adalah seorang pemuda miskin biasa yang sangat ulet, gigih dan rajin bekerja.
Dia adalah sosok laki-laki yang setia terhadap wanita yang dicintainya. Tentangan orang tua
Fatimah yang tidak menyetujui hubungan mereka tidak membuat Mashor melupakan
11Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
perasaannya pada Fatimah. Bahkan dia rela mengorbankan nyawa dan hidupnya demi
menyelamatkan nyawa Fatimah.
Mashor adalah pemuda yang bertempat tinggal di desa yang sekarang sekitar
Pekauman dan teluk selong. Mashor berasal dari keluarga yang miskin, tetapi
mempunyai pendidikan yang tinggi dan budi akhlaknya tinggi. Dia mempunyai
keahlian membaca Al-Quran yang sangat indah didengar. Mashor sebagai orang
yang tidak mampu ikut bekerja di rumah Fatimah sebagai pembantu.
Mashor sebagai pembantu mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukannya
seperti menimba air, memotong kayu, dan lain-lain. Hari demi hari, bulan demi
bulan itu saja yang dilakukannya untuk membiayai hidup dan orang tuanya.
Dengan kekuatan cintanya dia terobos api dan menemukan Fatimah pingsan
karena terlalu banyak menghirup asap. Dia angkat Fatimah melewati api yang
besar. Dengan badannya dia melindungi Fatimah dari api dan kayu rumah yang
berjatuhan.
Fatimah adalah wanita yang terpaksa harus mengorbankan cintanya demi kebahagiaan
kedua orang tuanya agar tidak dianggap sebagai anak yang durhaka. Pernikahannya dengan
Muhdar tidak membuatnya kehilangan rasa cintanya terhadap mashor. Setelah Mashor
meninggal pun Fatimah tidak dapat melupakan Mashor bahkan Fatimah bahagia karena di
akhir hidupnya bisa bertemu dengan Mashor walau kisah cinta mereka berakhir tragis.
Fatimah sangat menentang niat orang tuanya yang menjodohkannya dengan
Muhdar. Dia kenal betul perangai Muhdar. Walaupun kaya tetapi dia tidak
mempunyai budi pekerti dan ilmu agama sebaik Mashor. Tetapi dia harus
12Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
menjalankan dua pilihan yang sangat berat. Di satu sisi dia mempunyai pilihan
dan cinta yang diyakininya membawa kebahagian di dunia dan di akhirat yaitu
hidup bersama Mashor. Di satu sisi dia harus mengikuti perintah orang tuanya,
dia sadar menyakiti hati orang tua adalah perbuatan yang durhaka. Akhirnya
Fatimah pasrah terhadap perjodohan ini. Perjodohan yang dilandasi oleh harta,
hubungan keluarga bukan oleh Cinta.
Muhdar adalah Lelaki kaya raya yang dijodohkan dengan Fatimah. Kekayaannya
membuat orang tua Fatimah tidak bisa menolak pinangan Muhdar sehingga membuat
Fatimah dan Mashor harus berpisah. Tetapi Muhdar adalah sosok laki-laki yang tidak
bertanggung jawab. Dia tega meninggalkan Fatimah yang saat itu sedang terancam nyawanya
demi menyelamatkan nyawanya sendiri.
Suatu hari ada orang kaya bernama Muhdar yang masih ada hubungan keluarga
dengan Fatimah badatang (melamar) ke rumah Fatimah dengan menggunakan
satu buah kapal yang sangat besar sesuai dengan derajat kekayaan orang tersebut.
Niat Muhdar disambut baik oleh keluarga Fatimah, mereka sepakat untuk
mengadakan perkawinan besar-besaran. Hal ini tidak menjadi beban bagi Muhdar
karena kakayaannya.
Pada malam harinya ketika semua kelelahan. Muhdar dan Fatimah tidur di kamar
penganten. Belum sempat malam pertama itu terjadi ternyata rumah Fatimah
terbakar akibat api dapur lupa di matikan. Muhdar lari keluar dengan segera
tanpa memperdulikan Fatimah. Api semakin membesar Fatimah terjebak di
dalamnya.
13Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
Orang tua Fatimah adalah peran sosok yang pada dasarnya berwatak matrealistik.
Mereka akan menikahkan Fatimah dengan seorang yang kaya harta tapi miskin hati. Mereka
juga termasuk orang tua yang tidak mengerti terhadap anak sendiri karena memaksa
Fatimah untuk mengikuti kehendak mereka serta memisahkan Fatimah dengan lelaki yang ia
cintai.
Tidak lama kemudian hubungan mereka mulai diketahui orang tua Fatimah.
Betapa marahnya orang tua Fatimah mengetahui hal demikian. Mereka
memutuskan untuk menjauhkan Mashor dari Fatimah dengan menugaskan Mashor
menjaga kebun karet dan ladang keluarga Fatimah di seberang sungai.
Suatu hari ada orang kaya bernama Muhdar yang masih ada hubungan keluarga
dengan Fatimah badatang (melamar) ke rumah Fatimah dengan menggunakan
satu buah kapal yang sangat besar sesuai dengan derajat kekayaan orang tersebut.
Niat Muhdar disambut baik oleh keluarga Fatimah, mereka sepakat untuk
mengadakan perkawinan besar-besaran. Hal ini tidak menjadi beban bagi Muhdar
karena kakayaannya.
Acil Ijah adalah pembantu yang sering mengantarkan mengantarkan beras untuk
Mashor. Acil Ijah adalah sosok yang baik hati dan berhati lembut, tidak tega dengan
orang lain serta memiliki sifat jujur.
Fatimah mengetahui kabar Mashor hanya dengan meminta keterangan acil ijah,
pembantu yang sering mengatarkan beras buat Mashor.
14Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
Sewaktu malam hari pertanyaan itu di keluarkannya pada acil ijah yang sejak kecil
merawatnya. Acil ijah tahu betul perasaan Fatimah kepada Mashor. Karena tidak
dapat mendustai tuannya yang sejak kecil dia pelihara tersebut akhirnya dia
ceritakan peristiwa kebakaran itu. Fatimah yang sangat rindu Mashor akhirnya
menanyakan keberadaan Mashor.
Dengan sangat hati-hati acil ijah menceritakan kematian Mashor dan
memberitahukan letak kuburannya. Dia berjanji menemani Fatimah besok untuk
ziarah ke kuburan Mashor.
F. Pelataran Cerita Rakyat “Nisan Berlumur Darah”
Mengenai latar Cerita Rakyat “Nisan Berlumur Darah” sangat mendukung terhadap
cerita. Latar tempat yaitu di desa sekitar Pekauman dan Teluk Selong yang merupakan desa
tempat tinggal Mashor.
Mashor adalah pemuda yang bertempat tinggal di desa yang sekarang sekitar
Pekauman dan teluk selong.
Daerah Kampung Melayu adalah tempat tinggal keluarga Fatimah yang berada
diseberang desa tempat tinggal Mashor.
Fatimah merupakan gadis dari keluarga sangat kaya. Mereka tinggal disebarang
desa Mashor, mungkin sekarang daerah Kampung Melayu.
Kebun karet keluarga Fatimah yaitu tempat dimana Mashor ditugaskan oleh orang tua
Fatimah agar Mashor berada jauh dari Fatimah.
15Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
Mereka memutuskan untuk menjauhkan Mashor dari Fatimah dengan menugaskan
Mashor menjaga kebun karet dan ladang keluarga Fatimah di seberang sungai.
Kebun karet ini berada jauh dari rumah Fatimah, menujunya hanya bisa dengan
perahu jukung karena melewati sungai yang kecil.
Dalam cerita rakyat ini, juga terdapat latar waktu. Adapun latar waktu dalam cerita
rakyat ini terdapat pada kutipan berikut:
Hari demi hari, bulan demi bulan itu saja yang dilakukannya untuk membiayai
hidup dan orang tuanya. Selama beberapa tahun Mashor bekerja di rumah kaya
itu membuat Fatimah secara tidak sadar jatuh cinta kepadanya begitu juga
sebaliknya.
Suatu hari ada orang kaya bernama Muhdar yang masih ada hubungan keluarga
dengan Fatimah badatang (melamar) ke rumah Fatimah dengan menggunakan
satu buah kapal yang sangat besar sesuai dengan derajat kekayaan orang tersebut.
Pada malam harinya ketika semua kelelahan. Muhdar dan Fatimah tidur di kamar
penganten.
Subuh harinya mashor tidak bisa bertahan. Dia meninggal karena luka yang
terlalu parah. Setelah sholat dzuhur dia dimakamkan di daerah perkebunan karet
tersebut. Atau tepatnya sekarang berada di desa Tungkaran.
Sewaktu malam hari pertanyaan itu di keluarkannya pada acil ijah yang sejak
kecil merawatnya.
16Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
Setelah semua orang terlelap tidur, jam 3 subuh tanpa sepengetahuan yang lain
Fatimah keluar rumah.
Latar suasana juga terdapat pada cerita rakyat tersebut. Suasana sedih dan mencekam
ketika orang tua Fatimah marah karena mengetahui hubungan putrinya dengan Mashor yang
miskin, lalu menjauhkan Fatimah dari Mashor, kekasih hatinya.
Tidak lama kemudian hubungan mereka mulai diketahui orang tua Fatimah.
Betapa marahnya orang tua Fatimah mengetahui hal demikian. Mereka
memutuskan untuk menjauhkan Mashor dari Fatimah dengan menugaskan Mashor
menjaga kebun karet dan ladang keluarga Fatimah di seberang sungai.
Fatimah sangat terpukul hatinya mengetahui pemuda yang melindungi dan
dicintainya telah tiada. Menangislah Fatimah sejadinya. Setelah semua orang
terlelap tidur, jam 3 subuh tanpa sepengetahuan yang lain Fatimah keluar rumah.
Dia tidak dapat menyimpan perasaan rindu dan dukanya.
Terdapat pula suasana panik yang tergambar ketika Mashor mengetahui rumah
Fatimah terbakar dan Fatimah masih berada di dalamnya.
Dia yakin kebakaran itu berada di rumah Fatimah. Tanpa peduli aturan
majikannya yang tidak memperbolehkannya mendekati rumah dia langsung berlari
mengambil jukung. Setelah sampai di rumah Fatimah dia diberitahu bahwa
Fatimah terjebak di dalamnya. Dengan kekuatan Cintanya dia terobos api dan
menemukan Fatimah pingsan karena terlalu banyak menghirup asap. Dia angkat
17Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
Fatimah melewati api yang besar. Dengan badannya dia melindungi Fatimah dari
api dan kayu rumah yang berjatuhan.
G. Penyudutpandangan Cerita Rakyat “Nisan Berlumur Darah”
Mengenai sudut pandang Cerita Rakyat “Nisan Berlumur Darah” yaitu menggunakan
sudut pandang orang ketiga serba tahu, yang menceritakan kembali cerita cerpen tersebut.
Terlihat dari pengarang menyebutkan nama tokoh menggunakan kata “dia”/nama diri (orang)
serta kata sapaan “nya”. Berikut penggalan kisah yang menunjukkan sudut pandang oarang
ketiga.
Mashor adalah pemuda yang bertempat tinggal di desa yang sekarang sekitar
Pekauman dan teluk selong. Mashor berasal dari keluarga yang miskin, tetapi
mempunyai pendidikan yang tinggi dan budi akhlaknya tinggi. Dia mempunyai
keahlian membaca Al-Quran yang sangat indah didengar. Mashor sebagai orang
yang tidak mampu ikut bekerja di rumah Fatimah sebagai pembantu.
Di satu sisi dia mempunyai pilihan dan cinta yang diyakininya membawa
kebahagian di dunia dan di akhirat yaitu hidup bersama Mashor. Di satu sisi dia
harus mengikuti perintah orang tuanya, dia sadar menyakiti hati orang tua adalah
perbuatan yang durhaka. Akhirnya Fatimah pasrah terhadap perjodohan ini.
Perjodohan yang dilandasi oleh harta, hubungan keluarga bukan oleh Cinta.
H. Bahasa Cerita Rakyat “Nisan Berlumur Darah”
Cerita Nisan Berlumur Darah adalah cerita rakyat yang ada di tengah–tengah
masyarakat, khususnya masyarakat Martapura Kalimantan Selatan. Perlu kita ketahui bahwa
cerita tersebut tersebar bukan dari teks melainkan dari mulut ke mulut. Tetapi seiring dengan
18Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
perkembangannya cerita tersebut akhirnya dibuat dalam bentuk tulisan atau teks, dengan
menggunakan bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami.
Cerita rakyat ini bisa dikatakan sebagai sastra banjar. Karena di dalam cerita tersebut
terdapat bahasa yang unsur-unsurnya ada di dalam bahasa banjar.
Suatu hari ada orang kaya bernama Muhdar yang masih ada hubungan keluarga
dengan Fatimah badatang (melamar) ke rumah Fatimah dengan menggunakan
satu buah kapal yang sangat besar sesuai dengan derajat kekayaan orang tersebut.
Kebun karet ini berada jauh dari rumah Fatimah, menujunya hanya bisa dengan
perahu jukung karena melewati sungai yang kecil.
Badatang (melamar) dan jukung (perahu kecil) adalah kosakata yang terdapat di
dalam bahasa banjar.
Mengenai gaya bahasa yang digunakan dalam cerita rakyat ini, terdapat bahasa yang
mungkin bagi sebagian orang rumit dan kurang memahami tentang arti kata tersebut.
Dan menginginkan agar peristiwa heroic ini jangan sampai diketahui Fatimah.
I. Simpulan
Cerita Rakyat “Nisan Berlumur Darah” yang temanya mengenai kisah cinta yang tak
direstui karena perbedaan derajat. Mashor merupakan pemuda yang berasal dari keluarga
miskin, sedangkan Fatimah adalah gadis dari keluarga yang sangat kaya. Meskipun Mashor
19Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
belatar belakang pendidikan yang tinggi dan berakhlak budi yang baik, namun tidak membuat
orang tua Fatimah merestui kisah cinta mereka. Orang tua Fatimah bahkan berusaha
memisahkan Mashor dan Fatimah dengan cara menugaskan mashor menjaga kebun karet
keluarga Fatimah di seberang sungai.
Plotnya tersusun secara kronologis. Diawali bagaimana Fatimah dan Mashor bertemu,
saling jatuh cinta dan sampai akhirnya mereka meninggal dunia dengan dilengkapi dengan
beberapa konflik.
Mengenai penokohan, ada tiga tokoh utama yaitu Mashor, Fatimah, dan Muhdar.
Disamping itu ada pula tokoh yang melengkapi cerita yaitu orang tua Fatimah dan acil ijah.
Pelataran pada cerita tampak sangat mendukung, baik dilihat dari latar ruang atau
tempat, latar waktu, maupun latar suasana.
Penyudutpandangan pada cerita rakyat yaitu menggunakan sudut pandang orang
ketiga serba tau, yang menceritakan kembali cerita rakyat tersebut.
Bahasa yang dikemukakan mudah dipahami dikarenakana cerita Nisan Berlumur
Darah adalah cerita rakyat yang ada di tengah–tengah masyarakat, khususnya masyarakat
Martapura Kalimantan Selatan. Perlu kita ketahui bahwa cerita tersebut tersebar bukan dari
teks melainkan dari mulut ke mulut. Tetapi seiring dengan perkembangannya cerita tersebut
akhirnya dibuat dalam bentuk tulisan atau teks, dengan menggunakan bahasa Indonesia agar
lebih mudah dipahami.
20Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
“LEGENDA NISAN BERLUMUR DARAH" CERITA RAKYAT MARTAPURA
KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN
Dahulu kala ada cerita tentang dua kekasih yang mempunyai percintaan yang tragis.
Cerita lengkapnya sebagai berikut :
Mashor adalah pemuda yang bertempat tinggal di desa yang sekarang sekitar
Pekauman dan teluk selong. Mashor berasal dari keluarga yang miskin, tetapi mempunyai
pendidikan yang tinggi dan budi akhlaknya tinggi. Dia mempunyai keahlian membaca Al-
Quran yang sangat indah didengar. Mashor sebagai orang yang tidak mampu ikut bekerja di
rumah Fatimah sebagai pembantu.
Fatimah merupakan gadis dari keluarga sangat kaya. Mereka tinggal disebarang desa
Mashor, mungkin sekarang daerah Kampung Melayu. Orang tuanya merupakan pedagang
yang mempunyai hubungan dagang keluar daerah. Terutama daerah Singapura.
Mashor sebagai pembantu mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukannya
seperti menimba air, memotong kayu, dan lain-lain. Hari demi hari, bulan demi bulan itu saja
yang dilakukannya untuk membiayai hidup dan orang tuanya. Selama beberapa tahun Mashor
bekerja dirumah kaya itu membuat Fatimah secara tidak sadar jatuh cinta kepadanya begitu
juga sebaliknya. Tetapi karena adat yang menjaga ketat pertemuan antara perawan dengan
bujangan membuat hubungan mereka tidak diketahui oleh keluarga. Mashor sadar percintaan
mereka pasti akan ditentang oleh keluarga Fatimah yang memegang adat keluarga. Mereka
hanya akan menikahkan anak gadisnya hanya dengan orang yang sederajat dan mempunyai
hubungan keluarga bangsawan dan pasti tentu harus pilihan keluarga. Tetapi Cinta di hati
tidak bisa menolaknya.
Tidak lama kemudian hubungan mereka mulai diketahui orang tua Fatimah. Betapa
marahnya orang tua Fatimah mengetahui hal demikian. Mereka memutuskan untuk
21Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
menjauhkan Mashor dari Fatimah dengan menugaskan Mashor menjaga kebun karet dan
ladang keluarga Fatimah di seberang sungai. Kebun karet ini berada jauh dari rumah Fatimah,
menujunya hanya bisa dengan perahu jukung karena melewati sungai yang kecil. Mashor di
berikan pondok kecil untuk berteduh dan melakukan kegiatan sehari-hari. Setiap hari dia
bekerja merawat kebun karet tersebut. Setiap hasil karet hanya orang suruhan keluarga
Fatimah saja yang mengambilnya. Dia tidak diberikan kesempatan untuk ke rumah sang
Majikan. Fatimah mengetahui kabar Mashor hanya dengan meminta keterangan acil ijah,
pembantu yang sering mengatarkan beras buat Mashor.
Suatu hari ada orang kaya bernama Muhdar yang masih ada hubungan keluarga
dengan Fatimah badatang (melamar) ke rumah Fatimah dengan menggunakan satu buah
kapal yang sangat besar sesuai dengan derajat kekayaan orang tersebut. Niat Muhdar
disambut baik oleh keluarga Fatimah, mereka sepakat untuk mengadakan perkawinan besar-
besaran. Hal ini tidak menjadi beban bagi Muhdar karena kakayaannya.
Fatimah sangat menentang niat orang tuanya yang menjodohkannya dengan Muhdar.
Dia kenal betul perangai Muhdar. Walaupun kaya tetapi dia tidak mempunyai budi pekerti
dan ilmu agama sebaik Mashor. Tetapi dia harus menjalankan dua pilihan yang sangat berat.
Di satu sisi dia mempunyai pilihan dan cinta yang diyakininya membawa kebahagian di
dunia dan di akhirat yaitu hidup bersama Mashor. Di satu sisi dia harus mengikuti perintah
orang tuanya, dia sadar menyakiti hati orang tua adalah perbuatan yang durhaka. Akhirnya
Fatimah pasrah terhadap perjodohan ini. Perjodohan yang dilandasi oleh harta, hubungan
keluarga bukan oleh Cinta. Mashor yang berada jauh tidak mengetahui perjodohan ini.
Semuanya yang datang ke gubuk Mashor bekerja selalu menutupinya. Mereka tidak ingin
dipecat majikan jika menceritakan hal tersebut.
Akhirnya acara pernikahan di mulai, Muhdar datang dengan beberapa kapal besar
yang membawa mas kawin atau jujuran. Ada kapal yang membawa isi kamar lengkap, ada
22Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
kapal yang membawa perhiasan emas dan batu permata, ada kapal yang membawa pakaian
wanita yang sangat indah-indah. Bagi mereka semua itu hal biasa, karena bisnis dagang
keluarga ini ke Singapura berupa batu permata dan kain. Mereka mempunyai banyak
pelanggan di Singapura. Pada jaman tersebut sungai Martapura digunakan sebagai jalur
perdagangan. Kapal-kapal besar pedagang Martapura sering berangkat membawa barang
dagangan ke Pulau Jawa dan Sumatera hingga Singapura dan Malaysia. Sesuai dengan jalur
perdagangan dunia antara Malaysia dan pulau Sumatera.
Pada malam harinya ketika semua kelelahan. Muhdar dan Fatimah tidur di kamar
penganten. Belum sempat malam pertama itu terjadi ternyata rumah Fatimah terbakar akibat
api dapur lupa di matikan. Muhdar lari keluar dengan segera tanpa memperdulikan Fatimah.
Api semakin membesar Fatimah terjebak di dalamnya.
Mashor yang belum tidur melihat dari kejauhan warna merah di langit yang
menandakan kebakaran. Dia yakin kebakaran itu berada di rumah Fatimah. Tanpa peduli
aturan majikannya yang tidak memperbolehkannya mendekati rumah dia langsung berlari
mengambil jukung. Setelah sampai di rumah Fatimah dia diberitahu bahwa Fatimah terjebak
di dalamnya. Dengan kekuatan Cintanya dia terobos api dan menemukan Fatimah pingsan
karena terlalu banyak menghirup asap. Dia angkat Fatimah melewati api yang besar. Dengan
badannya dia melindungi Fatimah dari api dan kayu rumah yang berjatuhan. Setelah dia bawa
keluar Mashor disambut Muhdar dengan merebut Fatimah dari pangkuan Mashor. Dengan
demikian Mashor akhirnya mengetahui perkawinan tersebut. Belum sempat dia mendapatkan
penjelasan, Mashor pingsan karena terlalu banyak luka bakar yang dialaminya.Keluarga
Fatimah memerintahkan agar mashor dirawat kembali di gubuk tempatnya bekerja. Dan
menginginkan agar peristiwa heroic ini jangan sampai diketahui Fatimah. Subuh harinya
mashor tidak bisa bertahan. Dia meninggal karena luka yang terlalu parah. Setelah sholat
23Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
dzuhur dia dimakamkan di daerah perkebunan karet tersebut. Atau tepatnya sekarang berada
di desa Tungkaran.
Makam Mashor sederhana dengan nisan ulin. Untuk mencegah babi hutan
kuburannya juga dipagar bambu. Semuanya berada di pemakaman, baik teman-teman Mashor
maupun keluarga Fatimah. Tetapi Fatimah tidak mengetahui kematian ini. Dia masih lemah
di kamar rumah Muhdar. Dia masih bertanya di dalam hati bagaimana dia bisa selamat,
suaminya sendiri meninggalkannya saat kebakaran itu terjadi. Sewaktu malam hari
pertanyaan itu di keluarkannya pada acil ijah yang sejak kecil merawatnya. Acil ijah tahu
betul perasaan Fatimah kepada Mashor. Karena tidak dapat mendustai tuannya yang sejak
kecil dia pelihara tersebut akhirnya dia ceritakan peristiwa kebakaran itu. Fatimah yang
sangat rindu Mashor akhirnya menanyakan keberadaan Mashor.
Dengan sangat hati-hati acil ijah menceritakan kematian Mashor dan memberitahukan
letak kuburannya. Dia berjanji menemani Fatimah besok untuk ziarah ke kuburan Mashor.
Fatimah Sangat terpukul hatinya mengetahui pemuda yang melindungi dan dicintainya telah
tiada. Menangislah Fatimah sejadinya. Setelah semua orang terlelap tidur, jam 3 subuh tanpa
sepengetahuan yang lain Fatimah keluar rumah. Dia tidak dapat menyimpan perasaan rindu
dan dukanya. Tanpa menunggu siang dia bertekad harus menemukan kekuburan mashor. Dia
tidak yakin kekasihnya sudah meninggal jika tidak menemukan kuburannya langsung. Dia
seberangi sungai Martapura dan berjalan menyisir jalan setapak. Dia masih ingat letak kebun
karet keluarganya ketika ayahnya pernah mengajak sewaktu kecil. Malam itu hari hujan
dengan deras tetapi tidak menyurutkan hati Fatimah, di dalam hatinya hanya ada satu nama
Mashor. Dipikirannya hanya ada satu wajah Mashor pemuda yang sangat mengerti dirinya.
Setelah tiba di kebun karet keluarganya, Fatimah tanpa sadar dan mungkin karena ilusi yang
muncul karena obsesinya bertemu mashor, dia melihat Mashor berdiri tersenyum kepadanya
ditengah rintikan hujan. Tanpa berpikir panjang Fatimah berlari ingin memeluk tubuh
24Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
kekasihnya melepaskan segala kerinduannya. Fatimah menabrak tubuh lelaki itu hingga
terjatuh tanpa disadari pagar yang terbuat dari bambu yang melindungi kuburan Mashor
menusuk tubuh Fatimah tepat di dadanya. Darah mengucur dan menetes di atas kubur Mashor
dan melumuri nisannya. Fatimah meninggal dengan senyum dia yakin menemukan cintanya.
25Kajian Struktural Terhadap Cerita Rakyat
“Nisan Berlumur Darah”Cerita Rakyat Martapura
top related