abreviasi dan akronimi pada batu nisan masa voc di

14
ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI BATAVIA Oleh Lilie Suratminto Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia ABSTRAK Abreviasi atau dalam bahasa Inggris abreviation adalah seluruh proses morfologis berupa pemenggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga terjadi bentuk baru yang berstatus kata, misalnya pilpres, capres, cawapres dan lain-lain. Akronimi (acronimy) merupakan proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik suatu bahasa, misalnya MLI (em-el-i), KPU (ka-pe-u), UNM (u-en-em Universitas Negeri Malang ), dan lain-lain (Harimurti 2008:3). Makalah ini membahas tentang abreviasi-abreviasi dan akronim-akronim yang ditemukan pada batu-batu nisan masa VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) atau Serikat Badan Usaha Dagang Belanda di Asia di Museum Taman Prasasti, Museum Wayang, Gereja Sion dan Pulau Onrust salah satu pulau dari gugusan Kepulauan Seribu di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pesan verbal berupa inskripsi pada batu- batu nisan tersebut ditulis pada masa Kompeni sudah barang tentu bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Belanda masa itu yaitu masa abad ke-17 dan ke-18. Abreviasi dan akronim tersebut sampai saat ini masih sulit dipahami oleh kita.Tidak semua orang yang menguasai bahasa Belanda modern dapat menerjemahkan pesan-pesan dalam bahasa tersebut, apalagi memahami abreviasi dan akronimnya, misalnya dalam batu nisan Jacobus Lindius yang adalah seorang saudagar Kompeni tertulis IN DIENST DER E (maksudnya Edele) . COMP (maksudnay Compagnie). . . MITSGADERS D.EERWDH R (De Eerwaardige Heer Tuan Yang Mulia ). Pada batu nisan lain tertera LG (el-ge Laudate Groria in Exelcis Deo Terpujilah Tuhan Yang Maha Mulia ), dan lain-lain. Untuk mengetahui isi keseluruhan dari pesan nonverbal tersebut seseorang harus pula mengetahui kepanjangan serta makna abreviasi dan akronim tersebut. Data abreviasi-abreviasi serta akronim-akronim yang ditemukan di kedua tempat tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan jenisnya kemudian dianalisis satu persatu berdasarkan kaidah- kaidah morfologis bahasa Belanda. Abreviasi atau dalam bahasa Inggris abreviation adalah seluruh proses morfologis berupa pemenggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga terjadi bentuk baru yang berstatus kata, misalnya pilpres, capres, cawapres dan lain-lain. Akronimi (acronimy) merupakan proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik suatu bahasa, misalnya MLI (em-el-i), KPU (ka-pe-u), UNM (u-en-em Universitas Negeri Malang ), dan lain-lain (Harimurti 2008:3). Makalah ini membahas tentang abreviasi-abreviasi dan akronim-akronim yang ditemukan pada batu-batu nisan masa VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) atau Serikat Badan Usaha Dagang Belanda di Asia di Museum Taman Prasasti, Museum Wayang, Gereja Sion dan Pulau Onrust di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pesan verbal berupa inskripsi pada batu-batu nisan tersebut ditulis pada masa Kompeni sudah barang tentu bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Belanda masa itu yaitu masa abad ke-17 dan ke-18. Abreviasi dan akronim tersebut sampai saat ini masih sulit dipahami oleh kita.Tidak semua orang yang menguasai bahasa Belanda modern dapat menerjemahkan pesan-pesan dalam bahasa tersebut, apalagi memahami abreviasi dan akronimnya.

Upload: ngoliem

Post on 14-Jan-2017

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI BATAVIA

Oleh Lilie Suratminto

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

ABSTRAK

Abreviasi atau dalam bahasa Inggris abreviation adalah seluruh proses morfologis berupa pemenggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga terjadi bentuk baru yang berstatus kata, misalnya pilpres, capres, cawapres dan lain-lain. Akronimi (acronimy) merupakan proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik suatu bahasa, misalnya MLI (em-el-i), KPU (ka-pe-u), UNM (u-en-em Universitas Negeri Malang ), dan lain-lain (Harimurti 2008:3). Makalah ini membahas tentang abreviasi-abreviasi dan akronim-akronim yang ditemukan pada batu-batu nisan masa VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) atau Serikat Badan Usaha Dagang Belanda di Asia di Museum Taman Prasasti, Museum Wayang, Gereja Sion dan Pulau Onrust salah satu pulau dari gugusan Kepulauan Seribu di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pesan verbal berupa inskripsi pada batu-batu nisan tersebut ditulis pada masa Kompeni sudah barang tentu bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Belanda masa itu yaitu masa abad ke-17 dan ke-18. Abreviasi dan akronim tersebut sampai saat ini masih sulit dipahami oleh kita.Tidak semua orang yang menguasai bahasa Belanda modern dapat menerjemahkan pesan-pesan dalam bahasa tersebut, apalagi memahami abreviasi dan akronimnya, misalnya dalam batu nisan Jacobus Lindius yang adalah seorang saudagar Kompeni tertulis IN DIENST DER E (maksudnya Edele) . COMP (maksudnay Compagnie). . . MITSGADERS D.EERWDHR (De Eerwaardige Heer Tuan Yang Mulia ). Pada batu nisan lain tertera LG (el-ge Laudate Groria in Exelcis Deo Terpujilah Tuhan Yang Maha Mulia ), dan lain-lain. Untuk mengetahui isi keseluruhan dari pesan nonverbal tersebut seseorang harus pula mengetahui kepanjangan serta makna abreviasi dan akronim tersebut. Data abreviasi-abreviasi serta akronim-akronim yang ditemukan di kedua tempat tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan jenisnya kemudian dianalisis satu persatu berdasarkan kaidah-kaidah morfologis bahasa Belanda.

Abreviasi atau dalam bahasa Inggris abreviation adalah seluruh proses morfologis berupa pemenggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga terjadi bentuk baru yang berstatus kata, misalnya pilpres, capres, cawapres dan lain-lain. Akronimi (acronimy) merupakan proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik suatu bahasa, misalnya MLI (em-el-i), KPU (ka-pe-u), UNM (u-en-em Universitas Negeri Malang ), dan lain-lain (Harimurti 2008:3). Makalah ini membahas tentang abreviasi-abreviasi dan akronim-akronim yang ditemukan pada batu-batu nisan masa VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) atau Serikat Badan Usaha Dagang Belanda di Asia di Museum Taman Prasasti, Museum Wayang, Gereja Sion dan Pulau Onrust di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pesan verbal berupa inskripsi pada batu-batu nisan tersebut ditulis pada masa Kompeni sudah barang tentu bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Belanda masa itu yaitu masa abad ke-17 dan ke-18. Abreviasi dan akronim tersebut sampai saat ini masih sulit dipahami oleh kita.Tidak semua orang yang menguasai bahasa Belanda modern dapat menerjemahkan pesan-pesan dalam bahasa tersebut, apalagi memahami abreviasi dan akronimnya.

Page 2: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

Latar Belakang Pemikiran

Hampir setiap hari baik melalui media cetak maupun elektronik kita dihadapkan pada singkatan-

singkatan yang kadang membuat kita bertanya-tanya apa maksudnya. Wartawan yang

menyampaikan tulisan kadang tidak memberikan keterangan mengenai singkatan tersebut. Kita

kadang baru mengerti apabila singkatan-singkatan tersebut disajikan dalam suatu wacana,

misalnya pada saat terjadi kecelakaan pesawat milik Angkatan Udara disebut istilah alutsista.

Diwacanakan bahwa alutsista kita sudah ketinggalan zaman, anggaran untuk pengadaan alutsista

sangat kecil dan sebagainya. Tidak jarang pembaca menebak-nebak maksudnya mungkin

alutsista semacam senjata, ternyata yang dimaksud adalah alat utama sistem persenjataan .

Kalau suatu singkatan sudah sangat sering dipergunakan dalam keseharian, orang tidak lagi

mengingat atau tahu bentuk etimologisnya, misalnya kata SMS, AIDS, DNA, EMAIL, RADAR

dan sebaginya.

Abreviasi atau dalam bahasa Inggris abreviation adalah seluruh proses morfologis berupa

pemenggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga terjadi bentuk

baru yang berstatus kata, misalnya pilpres, capres, cawapres dan lain-lain. Akronimi (acronimy)

merupakan proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang

ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik

suatu bahasa, misalnya MLI (em-el-i), KPU (ka-pe-u), UNM (u-en-em Universitas Negeri

Malang ), dan lain-lain (Harimurti 2008:3).

Tempat penelitian dan sumber data

Sudah disebutkan di atas bahwa tempat penelitian adalah Museum Taman Prasasti dan Museum

Wayang Jakarta. Museum Taman Prasasti terletak di Jl. Tanah Abang I dan Museum Wayang di

Jl. Pintu Besar Utara no.27, Gereja Sion di Jl. Pangeran Jayakarta. Ketiga tempat tersebut terletak

di Jakarta Pusat, dan yang ke empat di Pulau Onrust salah satu pulau di gugusan Kepulauan

Seribu di Teluk Jakarta. Pada keempat tempat tersebut masing-masing menyimpan batu-batu

nisan masa VOC di Batavia pada abad 17 dan 18. Sebenarnya batu-batu nisan yang kini

tersimpan di Museum Prasasti berasal dari Portugeesche Buitenkerk Gereja Portugis

sekarang

bernama Gereja Sion dan dari Nieuw Hollandsche Kerk Gereja Belanda Baru yang

dirobohkan dan dijual kepada perusahaan gudang Geo Wehry & Co. pada masa pemerintahan

Gubernur Jenderal Daendels (1808). Di tempat tersebut sejak tahun 1975 diresmikan oleh

Gubernur Jakarta Ali Sadikin sebagai Museum Wayang.

Page 3: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

Di Museum Wayang kini tersimpan 9 buah batu nisan yang dipasang pada dinding ruang tengah

museum. Museum taman Prasasti sejak tahun 1795 dipergunakan sebagai pemakaman umum

Belanda karena sejak tahun itu ada placaat pengumuman resmi pemerintah bahwa orang tidak

boleh lagi memakamkan orang yang meninggal di dalam gereja dan sekitarnya, karena dianggap

tidak sehat, di samping pemakaman di gereja sudah sangat penuh. Batu-batu nisan pindahan dari

dalam kota Batavia kini dipasang pada dinding sayap kanan, sayap kiri, beranda depan.

Selebihnya diletakkan sesuai dengan posisi semula di halaman belakang museum jumlahnya

sekitar 70 buah.

Teks Verbal dan Nonverbal pada Batu Nisan VOC

Yang dimaksud dengan teks adalah semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang tercetak

di lembar kertas, tetapi juga semau jenis ekspresi komunikasi, ucapan, musik, gambar, efek

suara, citra dan sebagainya (Erianto 2005: 9). Batu nisan VOC dengan demikian dapat dipandang

sebagai teks karena batu nisan tersebut berbicara kepada kita melalui tampilannya. Hal ini bisa

dibuktikan melalui proses analisis model Peirce (Suratminto 2008: 17-22). Batu-batu nisan VOC

tersebut berisi data verbal berupa inskripsi dan data nonverbal berupa simbol-simbol pada

lambang heraldiknya. Untuk jelasnya lihat batu nisan Jacobus Lindius dan Cornelis Lindius pada

dinding sayap kanan Museum Prasasti berikut ini:

Page 4: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

NONVERBAL

VERBAL

HIER ONDER LEGT BEGRAEVEN JACOBUS LINDIUS COOPMAN IN DIENST DER E.-COMP. OVERLEDEN DEN 28 DECEMB:1683 OUD 31 JAEREN 7 MAENDEN 21 DAEGEN

MITSGADERS D. EER W. D° CORNELIUS LINDIUS IN SIJN LEVEN 45 JAREN GETROUT LEERAAR DER GEMEYNTE GODS GEBOREN A[nn]° 1618: EN ALHIER GODSALIGLYCK IN DEN HEERE ONTSLAPEN 12 JUNY 1686 OUT 67 JAREN 8 MAANDEN EN 16 DAGEN

ITEM NICOLAAS PILLETIER OUDSTE SOON VAN DEN COOPMAN E.S. NICOLAAS PILLETIER SAL. OVERLEDEN 8 AUG .1687 OUD 9:IAREN 11: MAANDEN: EN 3: DAGEN.

H K N ° 30

Makna dari teks verbal dari batu nisan ini adalah sebagai berikut:

Di bawah ini dimakamkan Jacobus Lindius Saudagar yang berdinas pada Kompeni Yang Mulia Meninggal pada tanggal 28 Desember 1683 usia 31 tahun 7 bulan 21 hari Juga yang terhormat Cornelis Lindius semasa hidupnya 45 tahun taat sebagai guru agama dari Jemaat Gereja, lahir pada tahun 1618 dan jenazahnya dimakamkan di sini pada tanggal 12 Juni tahun 1686 dalam usia 67 tahun 8 bulan dan 16 hari

Di sini juga (dimakamkan) Nicolaas Pilletier Anak laki-laki keluarga dekat dari seorang Saudagar dan Nicolaas Pilletier meninggal dengan damai pada tanggal 8 Agustus tahun 1687 dalam usia 9 tahun, 11 bulan dan 3 hari.

Sewa Pemakaman No. 30

Dari contoh salah satu batu nisan masa VOC ini kita dihadapkan pada persoalan:

Page 5: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

1. Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Belanda pada masa batu nisan tersebut di buat

yaitu bahasa Belanda abad 17 dan 18 yang banyak berbeda dengan bahasa Belanda

modern saat ini.

2. Untuk memahami isi teks seseorang harus menguasai bahasa Belanda masa tersebut

demikian juga untuk memahami abreviasi dan akronim-akronimnya.

Oleh karena itu peneliti harus menguasai bahasa Belanda modern sebagai sarana untuk

menelusuri teks-teks masa tersebut dengan alat bantu kamus Belanda abad 17.

Mengenai makna teks nonverbal yang lebih tepat dengan alat bantu semiotik tidak dibahas di sini.

Data Abreviasi dan Akronimi pada Teks Verbal

Batu-batu nisan VOC di Taman Prasasti, Museum Wayang, Gereja Sion dan Pulau Onrust yang

dianggap representatif untuk penelitian ini ada 50 buah. Untuk memudahkan batu-batu nisan

tersebut diberikan nomor urut sebagai berikut:

Keterangan: Pencantuman atas nama pada setiap nomor berikut ini dimaksudkan karena dalam

satu batu nisan dapat tertera lebih dari satu orang yang dimakamkan (Suratminto 2008: 198-216).

TP (Taman Prasasti), MW (Museum Wayang), GS (Gereja Sion), PO (Pulau Onrust).

No.

Tempat

Atas nama No.

Tempat

Atas Nama

01. TP Cornelius Lindius 26. TP JVK

02. TP Pieter Janse van Hoorn 27. TP Johannis Caaf

03. TP Sara Pedel 28. TP Catharina Geldsack

04. TP Nicolaas Muller 29. TP Willem Lordsz van de Velde

05. TP Marcus van den Briel 30. TP Frederik Riebalt

06. TP Rogier de Laver 31. TP Joan Adriaan Crudop

07. TP Gerhardus Cluysenaer 32. TP Jonathan Michielszoon

08. TP Margaretha Beatrix van der Upwigh 33. TP Gerard van de Voorde

09. TP Cornelis Breekpoot 34. TP Adriaan Oostwalt

10. TP Eewout Verhagen 35. TP Jeremias Riemsdijk

11. TP Hans Helt 36. TP Jan Baptista de Looff

12. TP Michiel Westpalm 37. TP Ariton Sakara

13. TP Johanna Catharina Pelgrom 38. TP Cornelia Magdalia van Loon

Page 6: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

14. TP Henricus Vuyst 39. TP Daniel Six

15. TP Cathalyna van Bruynis 40. TP Pieter Gerardus van Overstraten

16. TP Geertruyt Broeckmans 41. TP Adam Andries

17. TP Cathartina van Doorn 42. MW Gustaaff Willem Baron van Imhoff

18. TP Alexander van s Gravenbroeck 43. MW Elizabeth van Heiningen

19. TP Jacques de Bollan 44. MW Abraham Patras

20. TP Jacob van Almonde 45. MW Maria Caen

21. TP Jan Harris 46. MW Cornelis Cesaer

22. TP Anthonia Cops 47. GS Hendrik Zwaardecroon

23. TP Anna van Doornik 48. GS Ragel Titisen

24. TP Christoffel Moll 49. PO Maria van de Velde

25. TP Joan Cornelis d Ableing 50. PO Cornelis Willemse Vogel

Data Abreviasi dan Akronimi

No.

Tempat

Atas nama Abreviasi dan Akronimi

01. TP Cornelius Lindius E.COMP; DECEMB.; D.EER W. CORNELIUS

LINDIUS; A.1618; SAL.,AUG.

02. TP Pieter Janse van Hoorn D.H. PIETER JANSE, SOON VAN D.H. P. V. H. E. COMP.; DECEM.,A 1680.,NOV., D H.R P.V., D.H, OVERL., BATA. D.H. F., OVERL., WED. V.D.H., P.V.H.

03. TP Sara Pedel L.G., N=T, A.1690.

04. TP Nicolaas Muller L.B.A.D.H., JUFF., D.H.

05. TP Marcus van den Briel tidak ada data.

06. TP Rogier de Laver GOUV., DIRECT., GEB., MIDDELBR ,A.,

GEB., A.

07. TP Gerhardus Cluysenaer D.2 NOVEMB.,A1703.,D. 25 DECEMB.

A.1775.

08. TP Margaretha Beatrix van der Upwigh EXTRA ORDINAIR., A.1768

09. TP Cornelis Breekpoot CORN. BREEKPOT.

10. TP Eewout Verhagen D.E. EEWOUT VERHAGEN,

11. TP Hans Helt A.1679, WED. VAN.HANS HELT

Page 7: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

12. TP Michiel Westpalm tidak ada data

13. TP Johanna Catharina Pelgrom DEN ED. HEER ANTHONY, 48 JAREN MIN.

2 DAGEN

14. TP Henricus Vuyst tidak ada data

15. TP Cathalyna van Bruynis D.E. WILLEM TIMMERS, G. ASSUMEERD

VAN , A.1726

16. TP Geertruyt Broeckmans A.1668, VOORZ. E.E, H.B. BORT,,DIRECT.,

A. 1684

17. TP Cathartina van Doorn DOUARIER.WYL.DEN WEL GESTRENGE

HEER., EXTRA ORDINAIR.

18. TP Alexander van s Gravenbroeck E. COMP.,AUG.

19. TP Jacques de Bollan D.E. JACQUESDE BOLLAN, ULT. FEB. 1684, BAT., MAN., CAP. JOHAN., DE MANH. JOHAN V. HAPPEL V. RAUSEN. IN ZYN LEV.CAP.MILI.OB.13 JUNY O.34 JAR., D.H. M. HENRIC DE BOLLAN VAN BAT. IN ZYN LEV.DROSST V.DE BAT.OMMEL.OB. 23 SEP. 1701 O. 45 JA.O. M. D.E.D.H. HARMAN DE WILDE, V. INDIA,OB. 14 NOV. 1707 O. 58 JA. 7 MA.20 D.

20. TP Jacob van Almonde HIER RUST T LYK VAN

21. TP Jan Harris O.D.57 IAREN.

22. TP Anthonia Cops DER E. COMP., OBYT ULT. OKTBR. ANNO

1685

23. TP Anna van Doornik A. 1697 OVERLEDEN 9 E NOVEMBER A.

1757

24. TP Christoffel Moll D.H. CHRISTOFFEL MOLL, T EERW.

COLLEGIE VAN.

25. TP Joan Cornelis d Ableing WEL ED. HEER, VAN T EERW. COLLEGIE

V., A. 1663

26. TP JVK L=J, JVK., A.1762

27. TP Johannis Caaf H=E,

28. TP Catharina Geldsack JUFF. CATHARINA, RUSTPLAATS VAN

D.H. ANDRIAAN, DOGTER VAN

BOVENGE.

Page 8: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

29. TP Willem Lordsz van de Velde L.B.A.

30. TP Frederik Riebalt tidak ada data

31. TP Joan Adriaan Crudop tidak ada data

32. TP Jonathan Michielszoon DE H. JONATHAN MICHILSZ., INLANDS.

BURGERY, A.1778.

33. TP Gerard van de Voorde IN DIENSR.T DER ED. COMP. SABANDH.,

A.1701.

34. TP Adriaan Oostwalt tidak ada data

35. TP Jeremias Riemsdijk JRS VAN RIEMSDIJK, G.G. OVER N-INDIË

36. TP Jan Baptista de Looff D.E.COMP. EQUIP., A. 1697, A 1647, A 1714

37. TP Ariton Sakara tidak ada data

38. TP Cornelia Magdalia van Loon tidak ada data

39. TP Daniel Six OPPERHOF. OVER DES E.COMP.,`A.1674,

OPGEM.H.SIX., VAN D.H. DANIEL,

AGTB.RAAD VAN JUSTITIE.

40. TP Pieter Gerardus van Overstraten M.R. PIETER GERARDUS VAN

OVERSTRATEN

41. TP Adam Andries A. 1717

42. MW Gustaaff Willem Baron van Imhoff ZYN EXCELL. DEN HOOG EDELEN

HEERE GUSTAAFF

43. MW Elizabeth van Heiningen NED. INDIA

44. MW Abraham Patras MEY A. 1737

45. MW Maria Caen A XVI C XXXXIN DEN HEER ONTSLAP.,

DE E. HEER ANTHONY, IUFF. SUZANNA,

CAP. MAXMILIAEN.

AC

46. MW Cornelis Cesaer DE H. CORNELIS CESAER

47. GS Hendrik Zwaardecroon A.1728

48. GS Ragel Titisen A. 1720, AT

49. PO Maria van de Velde tidak ada data

50. PO Cornelis Willemse Vogel tidak ada data

Page 9: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

Keterangan: Dari 50 sampel batu nisan ada 43 batu nisan yang memiliki data abreviasi dan

akronimi. hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat sudah terbiasa

mempergunakan abreviasi dan akronimi pada batu-batu nisan mereka.

Bahasan Penelusuran Bentuk Etimologis dari Korpus Data

Dari data tersebut dapat dievaluasi sebagai berikut:

Penelusuran etimologis melalui beberapa cara:

a. Dengan melihat konteks gramatikalnya (artikel diiringi adjektiva dan substantiva).

D.E. => De Edele Yang Mulia (10: 15; 19; 36)

D.EERW.=> De Eerwaardige Yang Sangat Mulia Cornelius (1),

D.H. => De Heer tuan Pieter (2; 19; 24; 28; 32; 46 )

D.E.H => De Edele Heer Tuan yang Mulia (45)

E ==> Edele Yang Mulia dalam Edele Comp. (1, 18, 22, 33, 36)

b. Dengan melihat hubungan dengan kosakata yang mengikutinya:

DECEMB => December, Okt ==> Oktober dan seterusnya (1; 2; 7). ULT Feb. ==> Ultimo

Februari Akhir bulan Oktober , lawannya adalah primo awal .

OB. 13 JUNY O 34 JAR ==> Obiit lahir 13 Juni Oud usia 34 Jaren 34 tahun .

IN ZYN LEV.CAP. MILI. ==> In Zyn Leven Capitain Militair Semasa hidupnya sebagai

kapten militer.

A di depan angka tahun ==> Anno bermakna tahun, (1; 2; 3; 6; 7; 8; 11; 15, 16; 23; 26; 32;

33; 36; 39; 41; 44; 45; 47; 48).

MIN.2 DAGEN==> Minus 2 dagen Minus dua hari (usianya) (13).

c. Menduga etimologisnya dari proverbia Latin

Berdasarkan historis VOC menjadikan agama Kristen Protestan sebagai agama penguasa,

karena penyelenggaraan kebaktian, pengangkatan dan pemberhentian pendeta serta

pembangunan gereja dilakukan oleh penguasa dalam hal ini Kompeni, yang dikepalai oleh

Gubernur Jenderal. Salah satu tujuan didirikannya VOC adalah untuk memerangi Spanyol

dan Portugis yang Katolik di seberang lautan. Banyak pejabat Kompeni yang secara

sembunyi-sembunyi masih memegang kepercayaan mereka sebagai orang Katolik. Hal ini

dapat dilihat dari akronimi-akronimi yang dipahatkan pada batu nisan mereka, misalnya:

LG ==> Laudate Gloria in Excelsis Deo Pujilah Tuhan Yang Maha Mulia (3).

NT ==> Naturae Tempus abire tibi es Sesuai hukum alam untuk kamu sudah saatnya

pergi (3).

Page 10: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

LBA ==> Laudate Beata Alfa et Omega Terpujilah Tuhan Yang Awal dan Yang Akhir (4).

L=J ==> Laudate Dominus Jubilate Deo Omnis Tera Seluruh dunia bersukacitalah kepada

Allah, puji Tuhan (26).

HE ==> Haec Libertatis Ergo Demiukianlah demi kebebasan (27).

AC ==> Abiistis Dulces Caricae Engkau yang tersayang dapat pegi secara tiba-tiba (46).

d. Menduga etimologisnya nama tempat, misalnya GEB. MIDDELB. geboren Middelburg.

BAT. OMMEL (19) ==> Batavia Ommelanden Daerah sekeliling Batavia

JOHAN V HAPPEL V RAUSEN Johan van happel van Rausenbaum (Jerman) (2).

MIDDELBR ==> Midedelburg (6).

e. Sama sekali tidak terlacak misalnya pemilik nisan no. 26 JVK.. Ini kemungkinan akronim

dari nama orang yang dimakamkan di situ, misalnya Jan van de Kok atau Jan van de Korter.

f. Abreviasi yang lain dapat diduga dari situasi yang berhubungan dengan kematian, misalnya:

OVERL. ==> Overleden meninggal (2), WED ==> weduwe janda (2). SAL ==> Saliger

almarhum (1).

DOUARIER.WYL.DEN WEL GESTRENGE HEER ==> Douariere wylen den wel

gestrenge heer Janda almarhum yang sangat mulia (17).

g. Berdasarkan jabatan: GOUV. DIRECT. Gouverneur Directeur Gubernur dan direktur ,

EXTRA ORDINAIR ==> extra ordinaris Anggota Dewan Luar Biasa (8),

MANH. CAP. MILI. ==> Manhaften Capitain Militair Kapten militer yang gagah berani

(19).

SABANDH ==> sabandhar Syahbandar (33).

D E.COMP. EQUIP. ==> De Edele Compagnie Equipage Kepala bengkel petralatan

Kompeni (36).

G.G. ==> Gouverneur Generaal Gubernur Jenderal (35).

Berikut salah satu contoh dari batu nisan no.19 atas nama Jacques de Bollan yang paling banyak

mempergunakan abreviasi dan akronimi. Teks antara tanda kurung siku [ ] adalah bentuk

etimologis abreviasi atau akronimi yang terpahat pada batu nisannya.

Page 11: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

D[e].E.[dele] JAQUES DE BOLLAN VAN LUIK IN SYN LEEVEN WEESMEESTER DEESER STEEDE OBYT ULT[imo] FEBR[uari]. 1684 OUT 71 JAEREN OOK IS HIERIN BEGRAVEN HENRIETTA VAN HAPPEL VAN BAT[avia] JONGSTE DOGTERTJE VAN DEN MANH[aften] CAP[itain].JOHAN MAURITS VAN HAPPEL OBYT 30 JUNY 1689, 09.15 D[e].MANH[aften].JOHAN MAURITS V[an] HAPPEL V[an] RAUSEN B[aum] IN SYN LEV[even] CAP[itain].MILI[tair].OB [iit].13 JUNY 1690 O[ud].34 JAR[en.] D[e].H[eer].M.HENRIC DE BOLLAN VAN BAT[atavia].IN SYN LEV[en]. DROSST.V[an].DE BAT[aviasche].OMMEL[anden].OB[iit] 23 SEP[tember]1701 O[ud] 45 JA[ren].IO M[aanden].

IN TAMINATIS FULCET HONORIBUS

D[e].E[e].D[ele].H[ee]R HARMAN DE WILDE UIJT DEN HAAG IN SYN LE[ven].RAAD ORDINARIS EN VELD OVER[ste] V[an].INDIA OB[iit].14 NOV[ember] 1707 O[ud].58 JA[aa]R 7 M[aanden] 26D[agen]

HIC META DOLORUM

Makna inskripsi tersebut adalah sebagai berikut:

Yang mulia Jaques de Bollan dari Luik semasa hidupnya sebagai Kepala Pengurus Yatim Piatu dari kota ini. Meninggal pada akhir (29) Februari tahun 1684 dalam usia 71 tahun. Di sini juga dimakamkan Henrietta van Happel dari Bat[avia] putri bungsu dari kapten yang gagah berani Johan Maurits van Happel meninggal tanggal 30 Juni 1689, usia 9.bulan 15 hari Johan Maurits van Happel yang gagah berani dari Rausen B[aum] semasa hidupnya sebagai kapten militer meninggal pada tanggal 13 Juni 1690 dalam usia 34 tahun Tuan Henric de Bollan dari Bat[avia] semasa hidupnya sebagai hakim dari wilayah sekitar Batavia meninggal pada tanggal 23 September th. 1701 dalam usia 45 tahun 10 bulan

TELAH TIADA YANG MULIA YANG SEMPURNA

Page 12: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

Yang mulia tuan Harman de Wilde dari Den Haag semasa hidupnya anggota Dewan Harian Pemerintah Kota dan Letnan kolonel (overste) Hindia meninggal pada tanggal 14 November 1707 dalam usia 58 tahun 7 bulan 26 hari

DI SINI KITA BERDUKA

Simpulan

Dari pokok bahasan ini dapat disimpulkan bahwa kebiasaan untuk mempergunakan abreviasi dan

akronimi sudah membudaya pada masyarakat VOC di Batavia padaa abad 17 dan 18. Hal ini

dapat dipastikan bahwa pengetahuan untuk membuat abreviasi dan akronim ini sudah mengakar

pada budaya orang Belanda selama berabad-abad sejak kepada mereka diperkenalkan aksara

Latin pada masa pendudukan bangsa Romawi di negeri mereka yang berlangsung lebih dari

empat abad (57 SM s.d. 350 M). Budaya membuat abreviasi dan akronim dipacu oleh kebutuhan

dalam membuat placaat pengumuman resmi dari pemerintah dengan median yang terbatas,

misalnya pada lempengan logam, kayu atau batu seperti pada batu nisan atau prasasti-prasasti

pada monumen-monumen penting dalam rangka mengenang pahlawan atau pendirian sebuah

bangunan (jembatan, gereja, patung-patung pahlawan dan sebagainya). Untuk mengetahui bentuk

etimologis dalam rangka memaknai sebuah inskripsi (data verbal) dari prasasti pada batu-batu

nisan VOC di Batavia atau di mana saja, diperlukan penguasaan bahasa dan sejarah kehidupan

sosial budaya Belanda abad 17 dan 18. Pembahasan abreviasi dan akronimi batu-batu nisan VOC

di Batavia ini hanya sebuah contoh kecil dan pendekatan ini dapat dipergunakan untuk

menelusuri bentuk-bentuk etimologis abreviasi dan akronimi-akronimi dari semua batu nisan

sezaman baik di Indonesia maupun di tempat-tempat di mana masih tersimpan batu-batu nisan

Belanda pada abad 17 dan 18. Mudah-mudahan dengan dipahaminya bentuk etimologis dan

makna yang terkandung di balik batu nisan tersebut akan menambah khasanah budaya dan

apresiasi warisan budaya kolonial yang mewarnai sejarah kehidupan sosial bangsa Indonesia di

masa kini maupun di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Alkemade, W.R.C. 1995 Oud Schrift 1700-1825. Den Haag: Centraal Bureau voor Genealogie. Bloys van Treslong Prins, P.C. 1934 Grafschriften van Europeanen in Nederlands-Indië. Batavia: Albrecht

Batavia Weltevreden. Christomy, T. dan Untung Yuwono (eds.) 2004 Semiotika Budaya. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia.

Page 13: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

Dael, P.C.J. van 1988 "De Taal van het Grafteken", dalam J. Fortuin en Jan van Kilsdonk (eds). Afscheid nemen van onze doden; Rouwen en Rouwgebruiken in

Nederland. Kampen: J.H. Kok, hal. 37-57. Danesi, Marcel and Paul Perron 1999 Analyzing Cultures - an introduction & handbook. Bloomington-

Indianapolis: Indiana University Press. Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa 2008 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Cetakan ke-4. Diessen, J.R. van 1989 Jakarta/Batavia - Het centrum van het Nederlandse koloniale rijk in Azië

en zijn cultuurhistorische nalatenschap. De Bilt: Canteleer. Eriyanto 2005 Analisis Wacana- pengantar analisis teks media. Yogyakarta: LkiS,

cetakan ke-4. Harimurti Kridalaksana

1988 Beberapa Prinsip Perpaduan Leksem dalam Bahasa Indonesia. Seri ILDEP no. 33. Yogyakarta: Kanisius.

____________ 2008 Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, cet ke-2. Hermkens, H.M. 1973 Inleiding in het Zeventiende-eeuws. s Hertogenbosch: LCG Malmberg,

cetakan 4. Katzmann, E.J.C. 1993 Geschriften van Europeanen in Nederland-Indië, naar originele aanvulling van P.C. Bloys van Treslong Prins, aangevuld met gegevens uit andere bronnen. s Gravenhage: Indisch Genealogische Vereniging. Kruyskamp, C. (eds.) 1961 Van Dale Groot Woordenboek der Nederlandse Taal. s Gravenhage:

Martinus Nijhoff, cet.8. Marwoto, B.J dan H. Witdarmono 2004 Proverbia Latina ; Pepatah-Pepatah Bahasa Latin. Jakarta : Kompas. Pastoureau, Michel 1997 Heraldry; its origin and meaning. Trieste: Editoriale Libraria. Peters, Marion 2002 In steen Geschreven; Leven en sterven van VOC dienaren op de kust van

Coromandel in India. Amsterdam: Bas Lubberhuizen. Sterkenburg, P.G.J. van 1981 Een Glossarium van Zeventiende-eeuws Nederlands. Groningen:

Tjeenk Willink. Suratminto, Lilie 2001 Makna Lambang Heraldik dan Penggunaan Bahasa pada Lima Batu

makam Belanda di Museum Wayang Jakarta. Depok: FSUI Laporan Penelitian.

Page 14: ABREVIASI DAN AKRONIMI PADA BATU NISAN MASA VOC DI

2008 Makna Sosi-Historis Batu Nisan VOC di Batavia.Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

VOC Glossarium 2000 Verklaringen van termen, verzameld uit de rijks geschiedkundige publicatiën die betrekking hebben op de Verenigde Oost-Indische Compagnie. Den Haag: Instituut voor Nederlandse Geschiedenis. Winkel, Dr. J. T. 1901 Geschiedenis der Nederlandse Taal. Amsterdam: Culemborg, Blom &

Olivierse. Zoest, Aart van 1993 Semiotika. Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang akan Kita

Lakukan Dengannya. Kata Pengantar: Toeti Heraty Noerhadi. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.