faktor pendorong kebangkitan dan keruntuhan voc di indonesia · verplichte leverantie atau...

13
Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia

Upload: others

Post on 02-Apr-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia · Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana kebijakan ini berupa

Faktor Pendorong Kebangkitan dan

Keruntuhan VOC di Indonesia

Page 2: Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia · Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana kebijakan ini berupa

TAHUN 1600 TERBENTUK

E I C ( EAST INDIA COMPANY )

MUNCUL KEKHAWTIRAN

AKAN KEKALAHAN

BELANDA DI ASIA

Page 3: Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia · Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana kebijakan ini berupa

VOC & EIC MELIRIK NUSANTARA

(INDONESIA)

BERDASARKAN CERITA DARI PENJELAJAH DAN PETUALANG

SAMUDRA

TERBENTUK VOC PADA TANGGAL

20 MARET 1602

Francois Wittert

Kepala Kantor VOC pertama

Pendiri

Tujuan :

1. Menghindari persaingan tidak sehat antar pedagang Belanda

2. Memperkuat posisi di persaingan dunia

3. Membantu dana pemerintah Belanda

4. Semangat imperialisme

Page 4: Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia · Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana kebijakan ini berupa

SEPAK TERJANG VOC

Setelah meminta izin kepada Pangeran Jayakarta dan dikabulkan, VOC

diperbolehkan mendirikan kantor tetapi harus berbagi dengan EIC yang

telah terlebih dahulu mendirikan kantor di Jayakarta. Dikarenakan harus

berbagi akhrinya VOC mendirikan benteng – benteng untuk membatasi

dan menjaga daerah kekuasaannya.

VOC menunjuk Pieter both sebagai Gubernur Jendral dan memilih Ambon sebagai pusat

perdagangan karena bisa menguasai monopoli rempah – rempah. Sehingga dapat mendesak

Portugis.

Kemudian Pieter both berencana untuk membuka kantor dan memindahkan pusat ke

Jayakarta karena dianggap Jalur Perdangan Asia, sehingga bisa lebih mengontrol portugis

yang berada di Maluku.

JP Coen – Mur Jangkung

Sampai masa Jp Coen terjadi perlawanan oleh Pangeran Wijaya Krama yang dibantu EIC karena

menganggap VOC bisa mengancam perdagangan yang telah ada sebelum mereka, dan terpaksa VOC

mundur ke maluku.

Pada Tanggal 30 Mei 1619 VOC kembali melakukan penyerangan ke Jayakarta dengan pasukan

besar, dan akhirnya MENANG.

JAYAKARTA BATAVIA Pusat VOC (1622)

Page 5: Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia · Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana kebijakan ini berupa

PENGUASAAN BANTEN & DAERAH LAINNYA VOC berhasil mengambil peluang untuk menguasai Banten dengan memanfaatkan

persetuan antara Putra mahkota Kerajaan Banten yang ingin menjadi Ahli Waris

Kekuasaan. VOC menghasut dan membantu Sultan Haji untuk melengserkan Sultan

Agung Tirtayasa yang sedang kuat dalam masa pemerintahannya.

Akhirnya Sultan Haji bisa Menang dan menjadi Sultan/Raja berikutnya. Tetapi VOC yang

telah membantu Sultan Haji, memberikan persyaratan ke Sultan Haji berupa :

Sultan Agung Tirtayasa

1. Banten berada dibawah kekuasaan VOC

2. VOC diizinkan untuk mendirikan benteng

3. Banten diwajibkan untuk memutuskan hubungan dengan bangsa lain dan

memberikan Hak Monopoli kepada VOC

Kemudian secara bertahap VOC berhasil melucuti dan menguasai daerah – daerah lain

dengan berbagai cara berdasarkan perlawanan dari masyarakat sekitar. Seperti :

Mataram, Cirebon, Maluku, Banda, Ambon, Makasar, dan Bone .

Page 6: Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia · Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana kebijakan ini berupa

Hak Istimewa VOC / Hak Aktroi1. Hak Memonopoli Perdagangan

2. Hak Memiliki Tentara

3. Haka Ekspansi ke Asia, Afrika, dan Australia

4. Hak melakukan peperangan, perdamaian dan

mengadakan perjanjian

5. Hak mencetak Uang

Aturan –Aturan Meperlancar Monopoli1. Verplichhte Leverantie

2. Contingenten

3. Ektripasi

4. Pelayaran Hongi

5. Preanger Stelsel

Page 7: Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia · Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana kebijakan ini berupa

Aturan –Aturan Meperlancar Monopoli1. Verplichhte Leverantie

2. Contingenten

3. Ektripasi

4. Pelayaran Hongi

5. Preanger Stelsel

Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana

kebijakan ini berupa penyerahan wajib hasil bumi oleh rakyat Indonesia di setiap daerah dengan harga

yang telah ditentukan VOC, seperti lada, kayu, beras, kapas, kapas, nila, dan gula.

Contingenten adalah pajak berupa hasil bumi yang wajib di bayarkan ke pada VOC dan kewajiban

menyerahkan pajak berupa hasil bumi kepada pemerintahan belanda guna menjaga uang kas

pemerintahan hindia belanda

Page 8: Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia · Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana kebijakan ini berupa

Aturan –Aturan Meperlancar Monopoli1. Verplichhte Leverantie

2. Contingenten

3. Ektripasi

4. Pelayaran Hongi

5. Preanger Stelsel

Pelayaran Hongi atau Ekspedisi Hongi atau Hongitochten adalah suatu bentuk pelayaran serta

pengawasan yang dilakukan oleh pemerintahan zaman VOC Belanda yang bertujuan menjaga

keberlangsungan monopoli rempah-rempah termasuk Hak Ekstirpasi yaitu hak memusnahkan pohon

Pala atau Cengkih, demi mengekalkan monopoli rempah- ...

Preanger Stelsel adalah sistem dimana para petani di Jawa Barat harus menanam dan menyerahkan

hasil produksinya ke penjajah Belanda. Sistem ini adalah pendahulu sistem Tanam Paksa.

Page 9: Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia · Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana kebijakan ini berupa

DAMPAK VOC TERHADAP EKONOMI DAMPAK NEGATIF

1. Penindasan terhadap rakyat dengan sistem Kerja Paksa

2. Hasil yang diusahakan tidak sama dengan Hasil diperoleh

3. Membekasnya tindak penyuapan kepada pihak penguasa

4. Bertahannya tindak Korupsi

DAMPAK POSITIF

1. Bersatunya Indonesia menjadi satu kesatuan

2. Indonesia mengenal yang namanya Bisnis

3. Indonesia mengenal dengan namanya bisnis Ekspor

Impor

4. Indonesia jadi mengetahui bahwa alamnya memiliki

komoditer yang bernilai tinggi

5. Indonesia mengenal dengan mata uang

Uang PicisGulden

Page 10: Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia · Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana kebijakan ini berupa

KEMUNDURAN VOCEKTERNAL1. Terjadinya Revolusi Prancis

2. Bertambah ketatnya persaingan di Benua Eropa

3. Terjadi kerugian secara terus menerus sehingga menyebabkan

hutang membludak mencapai 16,7 Juta Gulden

4. Kemajuan Teknologi PerkapalanINTERNAL1. Korupsi dari anggota

2. Pengeluaran semakin besar akibat Intervensi Politik dengan

penyuapan dll.

3. Banyak menggunakan tentara sewaan

4. Menejemen dan mutu karyawan yang terus menurun

Digantikan oleh Republik Bataaf (Kolonial Belanda)

Untuk menggantikan VOC berkuasa di Nusantara

Page 11: Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia · Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana kebijakan ini berupa

KESIMPULANDapat kita simpulkan cara VOC menguasai nusantara adalah dengan jalan diplomasi yaitu dengan bernegosiasi atau kerjasama

dengan penguasa daerah, pengusaha lokal, maupun penguasa kerjaan yang bisa disebut dengan kaum Feodal. Selain itu dengan Devide

at impera yaitu dengan sistem adu domba para penguasa sehingga akan menyebabkan perpecahan dan disaat itulah VOC masuk.

Kemudian apabila dua rencana ini gagal barulah VOC menggunakan rencana terkahirnya yang merupakan hasil dari Hak Oktroi

mereka yaitu dengan jalan Militer.

Serta setelah menguasai daerah VOC meluncurkan atau menggunakan strategi yang bisa dikatakan apik dan ampuh untuk keuntungan

tetapi tidak baik dalam etika bisnisnya yaitu;

1. Dengan memaksa petani menanam komoditi yang akan menguntungkan kepada VOC dan diwajibkan menjual

kepada VOC dengan harga yang ditentukan VOC (Lebih Murah)

2. VOC melelang barang yang dibeli murah dari petani lokal atau penguasa lokal kemudian melakukan pelelangan

secara global dengan standar yang tinggi dari harga belinya sehingga VOC meraup profit yang sangat besar

3. Mendapat pengahasilan melalui Pajak dan pungutan lainnya

4. Melakukan inovasi baru yaitu pajak In Nature yaitu pajak yang bukan dengan uang tetapi dengan imbalan barang

5. Memanfaatkan secara maksimal penguasa lokal beserta birokrasinya

Sehingga menghasilkan ekstratif maksimal dari surplus ekonomi di Nusantara

Page 12: Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia · Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana kebijakan ini berupa

SARAN

Page 13: Faktor Pendorong Kebangkitan dan Keruntuhan VOC di Indonesia · Verplichte leverantie atau penyerahan wajib merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh VOC dimana kebijakan ini berupa

Referensi :

Prof. Dr Boediono, 2016, Ekonomi Indonesia Dalam Lintasan Sejarah,

PT. Mizan Pustaka : Bandung

http://www.ssbelajar.net/2012/06/sepak-terjang-voc.html