kadung mikir
Post on 06-Dec-2015
216 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Tim PKL STTD Bekasi telah melakukan perhitungan lalu lintas (traffic counting) 16 jam
dan 24 jam di beberapa ruas jalan arteri primer kota Kediri dan melaporkan hasilnya dalam
satuan mobil penumpang (smp). Satuan mobil penumpang menurut Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI) 1997 adalah satuan arus lalu lintas, dimana arus dari berbagai tipe kendaraan
telah diubah menjadi kendaraan ringan (termasuk mobil penumpang) dengan menggunakan
ekivalen mobil penumpang (emp). Emp merupakan faktor konversi berbagai jenis kendaraan
dibandingkan dengan mobil penumpang atau kendaraan ringan lainnya sehubungan dengan
dampaknya pada perilaku lalu- lintas (untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan lainnya,
emp = 1.0). Tipe kendaraan yang melewati suatu ruas jalan dapat dikelompokkan menjadi MC
(Motorcycle), LV (Light Vehicle), HV (Heavy Vehicle) dan UM (Unmotored). Dengan demikian
nilai smp yang dilaporkan pada tabel XXX mengandung nilai UM (Unmotored) yaitu kendaraan
tidak bermotor seperti sepeda angin, becak, dokar dan sebagainya, dimana jenis kendaraan ini
tidak memerlukan bahan bakar.
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan jumlah dan jenis kendaraan bermotor di masing-
masing ruas jalan, digunakan data traffic counting dari beberapa ruas jalan yang tersedia, yang
dilaporkan sebagai nilai Lalu Lintas Harian (LHR). Sedangkan untuk ruas jalan yang datanya
tidak tersedia, digunakan nilai perbandingan smp dan LHR dari ruas jalan yang berhubungan
atau mempunyai karakteristik yang sama. Demikian juga dengan persentase jenis kendaraan
yang melewati suatu ruas jalan, digunakan data dari traffic counting bila tersedia, bila tidak
tersedia, digunakan nilai persentase ruas jalan lain yang berhubungan atau mempunyai
karakteristik yang sama.
Serapan CO2 berdasarkan jenis pohon
Pengurangan CO2 dari atmosfer pada hakekatnya adalah penyerapan CO2 oleh tumbuhan
melalui proses fotosintesis. Proses fotosintesis terjadi di daun yang berklorofil, pada daun
tersebut karbondioksida dan air dengan bantuan cahaya matahari melalui berbagai proses
metabolisme diubah menjadi gula, oksigen dan air. Selanjutnya hasil fotosintesis tersebut
diakumulasikan dalam bentuk bahan kering tumbuhan seperti kayu, buah, umbi dan lain-lain.
Laju fotosintesis antar jenis tumbuhan dan antar habitat berbeda. Tanaman yang tumbuh cepat
memiliki laju fotosintesis yang tinggi, tetapi tidak berarti bahwa tumbuhan dengan laju
fotosintesis tinggi selalu tumbuh cepat (N Hidayati, Reza, Juhaeti, & Mansur, 2011).
Perhitungan serapan CO2 menggunakan rumus Pentury diatas tidak mempertimbangkan
jenis pohon, padahal kemampuan serapan CO2 masing-masing jenis pohon berbeda. Untuk
mengakomodasi hal ini, dilakukan perhitungan serapan CO2 berdasarkan jenis pohon. Terdapat
lebih dari 130 jenis pohon yang telah dilakukan pengukuran laju serapan CO2 nya oleh peneliti
terdahulu (lampiran E), namun tidak semua jenis pohon yang ada di kota Kediri terdapat data
laju serapannya. Untuk jenis pohon yang tidak terdapat data laju serapannya, data laju serapan
diambil dari data laju serapan spesies dari jenis yang sama, dan bila masih tidak tersedia, data
laju serapan diambil dari laju serapan terendah dari jenis pohon yang ada di kota Kediri
Tabel 1. Laju Serapan CO2 Pohon di kota Kediri
No Nama Pohon Nama Latin
Laju Serapan CO2 (10-4
g.cm-2jam-1) Rujukan
1 2 3 4 51 Akasia Acacia auriculiformis A.
Cunn. ex Benth.0.917 (Ardiansyah, 2009)
2 Angsana Pterocarpus indicus Willd. 1.210 (Ardiansyah, 2009)3 Asam Belanda Pithecellobium dulce
(Roxb.) Benth.1.440 (Dahlan, 2007)
4 asam jawa Tamarindus indica L. 0.600 (Ardiansyah, 2009)5 belimbing Averrhoa carambola L 0.550 Serapan terendah6 Beringin Ficus benjamina L. 0.550 (Ardiansyah, 2009)7 Bintaro Cerbera odollam Gaertn. 1.726 (Ardiansyah, 2009)8 Biola Cantik Ficus lyrata Warb. 1.490 Disamakan dengan
Terminalia catappa9 Dadap Merah Erythrina crista-galli L. 1.640 (Ardiansyah, 2009)10 Duwet Syzygium cumini (L.) Skeels 1.284 (N Hidayati et al., 2011)11 Flamboyan Delonix regia 2.510 (Ardiansyah, 2009)12 Glodog Polyalthia longifolia Sonn. 0.901 (Nuri Hidayati, Mansur, &
Juhaeti, 2013)13 Glodog Tiang Polyalthia longifolia Sonn. 0.901 (Nuri Hidayati et al., 2013)14 jambu air Eugenia aquea Burm.F 1.310 Disamakan dengan
Sysgium Aquelum15 Jambu Biji Psidium guajava L. 1.370 (N Hidayati et al., 2011)
No Nama Pohon Nama Latin
Laju Serapan CO2 (10-4
g.cm-2jam-1) Rujukan
1 2 3 4 516 Jarak Jatropha curcas L. 0.550 Serapan terendah17 Jati Tectona grandis L.f. 1.965 (Ardiansyah, 2009)
18 Jeruk Pecel Citrus aurantifolia (Christm.) Swing
0.550 Serapan terendah
19 Johar Cassia siamea Lamk 2.920 (Ardiansyah, 2009)20 Kedondong Spondias dulcis Forst. 0.550 Serapan terendah21 Kelengkeng Euphoria longana (Lour.)
Steud.1.510 (N Hidayati et al., 2011)
22 Kenanga Cananga odorata (Lamk.) Hook.
1.580 (Ardiansyah, 2009)
23 Kere Payung Filicium decipiens 2.800 (Ardiansyah, 2009)24 Kersen Muntingia calabura L. 1.842 (Iqbal, Hermawan, &
Dahlan, 2015)25 Ketapang Terminalia catappa L. 1.490 (Ardiansyah, 2009)26 Ketapang
KencanaTerminalia mantaly 1.490 Disamakan dengan
Terminalia catappa27 Kupu-kupu Bauhinia purpurea 2.056 (Iqbal et al., 2015)28 Mahoni Swietenia mahagoni (L.)
Jacq.0.611 (Ardiansyah, 2009)
29 Mangga Mangifera indica L. 1.717 (N Hidayati et al., 2011)30 Matoa Pometia pinnata J.R.&
G.Forst2.125 (N Hidayati et al., 2011)
31 Melinjo Gnetum gnemon L. 3.410 (Ardiansyah, 2009)32 Mengkudu Morinda citrifolia L. 1.300 (N Hidayati et al., 2011)33 Mentaos Wrightia pubescens 0.550 Serapan terendah34 Nangka Artocarpus
heterophyllus Lam4.434 (Ardiansyah, 2009)
35 Palem Roystonea regia 0.550 Serapan terendah 36 Petai Parkia speciosa Hassk 0.550 Serapan terendah 37 Pule Alstonia
macrophylla Wall.Ex G.Don1.932 Disamakan dengan
alstonia scholaris38 Salam Syzygium polyanthum Wigh
Walp1.595 (N Hidayati et al., 2011)
39 Sawo Kecik Manilkara kauki 3.330 (Ardiansyah, 2009)40 Sepatu Dea Spatodea adenophylla 1.249 (Ardiansyah, 2009)
No Nama Pohon Nama Latin
Laju Serapan CO2 (10-4
g.cm-2jam-1) Rujukan
1 2 3 4 541 srikaya gundul Annona reticulata L 0.570 Disamakan dengan annona
muricata42 Sukun Artocarpus communis Forst 0.55 Serapan terendah43 Tabe Puya Tabebuia argentea 0.550 Serapan terendah44 Tanjung Mimusops elengi L. 3.239 (Ardiansyah, 2009)45 Trembesi Samanea saman (Jacq.)
Merr.1.190 (Ardiansyah, 2009)
46 Waru Hibiscus tiliaceus L. 0.55 Serapan terendah
Untuk mengkonversi laju serapan CO2 ke dalam satuan kg.m-2.hari-1, nilai diatas dikalikan
dengan 120, dimana diasumsikan satu hari sama dengan 12 jam, karena matahari rata-rata
bersinar selama 12 jam perhari, dari jam 5.30 pagi sampai dengan jam 5.30 sore. Untuk
menghitung serapan CO2 dengan metode citra IKONOS dan Google Earth Pro, persentase
pohon pada masing-masing ruas jalan mengikuti persentase luas tajuk tiap jenis pohon pada ruas
jalan tersebut. Hasil perhitungan ditampilkan dalam tabel XXX.
top related