senin, 8 november 2010 | media indonesia menerobos … fileaktif dan dinamis, ... baliknya, orang...

1
B UAT pembawa acara Erwin Parengkuan, ko- munikasi tidak perlu bertele-tele. “Dalam berkomunikasi dibutuhkan pengertian dan pemahaman. Lawan bicara perlu dipahami, apa kebutuhan mereka. Ini ber- guna agar proses komunikasi dapat berjalan secara efektif,” begitu jurusnya saat membuka pembicaraan di sebuah hotel berbintang di Jakarta, beberapa waktu lalu. Laki-laki yang tampil parlente sore itu terkesan sangat berhati- hati dalam menjawab setiap per- tanyaan. Kemampuan menggu- nakan kalimat yang sederhana, lugas, dan jelas, menurutnya, diterapkan supaya dapat mem- berikan pesan yang langsung kepada target. “Ini gaya bahasa saya. Saya orangnya santai dan cuek,” ujar Erwin. Laki-laki kelahiran Manado, 4 Februari 1970 itu memang memiliki segudang pengalaman di dunia komunikasi, salah sa- tunya penyiaran. Namun, dunia komunikasi seperti penyiaran bukan sekadar ladang pekerjaan buat Erwin. Ia tergolong pribadi yang idealis dalam dunia itu. Buktinya, karena merasa tak cukup meraih penghasilan dari dunia komunikasi, Erwin ber- sama dua rekannya, Becky Tumewu dan Alexander Sriewi- jono, mendirikan Talkinc tujuh tahun silam. Sebuah lembaga pendidikan untuk para calon presenter, master of ceremony (MC), dan pelaku public speak- ing. “Kini lembaga pendidikan memang banyak. Namun, saya kira yang benar-benar fokus pada karier presenter dapat di- hitung dengan jari,” ujarnya. Melalui lembaga tersebut, ia mengaku semakin memahami kebutuhan media massa di In- donesia akan keahlian pembawa acara. Beberapa alumnusnya juga sudah bekerja di berbagai media elektronik di Ibu Kota. Fokusnya untuk menyebar keahlian berkomunikasi juga diwujudkan lewat buku. Click: Strategi Taktis Berkomunikasi de- ngan Berbagai Kepribadian adalah bukunya yang dilansir belum lama ini. Di dalamnya, Erwin berbagi pengalaman selama bergelut di dunia kepenyiaran. Menurutnya, kemampuan memahami orang lain dalam berkomunikasi merupakan salah satu modal utama menuju kesuksesan. Tapi, komunikasi tak sekadar bahasa verbal. Baha- sa-bahasa nonverbal terkadang dapat dijadikan panduan untuk merespons lawan bicara. Orang yang berkarakter dasar aktif dan dinamis, misalnya, cenderung menyukai gaya ko- munikasi yang praktis, mudah dilaksanakan, dan simpel. Se- baliknya, orang berkarakter pe- mikir dan pasif cenderung lebih menyukai gaya komunikasi formal dan terstruktur. Erwin memang bukan pakar komunikasi. Ia seorang praktisi. “Saya tidak mengulas teori-teori komunikasi. Saya lebih fokus kepada kepribadian manusia berdasarkan pengalaman,” ka- tanya semringah. Gugup Erwin remaja mulai merintis karier di dunia penyiaran pada usia 19 tahun, sebagai penyiar di salah satu radio di Ibu Kota. Tiga tahun berselang, berbagai tawaran untuk menjadi MC berdatangan. Ia mulai membawakan berba- gai acara, termasuk pesta ulang tahun, pernikahan, hingga pe- luncuran produk. Pada 1991, Erwin mulai tersohor sebagai pemandu radio dan televisi. Sedikitnya 25 program tele- visi dia bawakan, di antaranya lomba menyanyi, kuis, elek- tronik, keuangan dan bisnis, serta properti. Jam terbang membuat nama- nya terpandang. Dia pun dipak- ai sejumlah stasiun radio, seperti Hard Rock FM, Cosmopolitan FM, dan Trijaya FM. Seperti awal dari setiap karier, perjalanan Erwin juga tak lepas dari kesulitan. Ia mengaku pernah gugup saat membawa- kan sebuah program acara di radio. Lawan bicaranya kala itu, pakar ekonomi almarhum Dr Sjahrir. “Saat itu saya sangat gugup karena baru pertama kali bertemu almarhum. Saya seolah-olah kehilangan perta- nyaan saat berhadapan muka dengannya,” kenang Erwin. Tentu saja, pengalaman itu membuatnya semakin mantap mempersiapkan diri sebelum membawakan acara. SEA Games Kesempatan ikut berperan dalam lm Berbagi Suami yang disutradarai Nia Dinata pada 2006 pun tak luput dari upaya Erwin untuk meningkatkan kualitas kemampuan berko- munikasi. Pengalaman Erwin melebar, tak cuma di dalam negeri. Pada 2009, dua kali ia menjadi MC di Singapura, dalam acara kenega- raan. Itu membuatnya semakin memahami karakteristik kebu- tuhan dunia presenter. “Saya dapat banyak pengalaman dan kini saya terapkan di sekolah,” tutur ayah empat anak ini. Ia juga mendapat kesempatan untuk menjajal pengalaman di Hong Kong, Australia, hingga Amerika Serikat. “Dunia pre- senter di sana sangat maju pesat. Perlu kerja keras dan kesabaran untuk bisa berkarier di kancah internasional,” kata suami dari Jana G Parengkuan ini. Menurut rencana, pada 2011, dia akan diundang menjadi MC pada pembukaan SEA Games XXVI di Indonesia. Erwin meng- aku belum mendapatkan kon- rmasi dari panitia perhelatan pesta akbar dua tahunan itu. “Ya, kalo dibutuhin sih, saya siap saja,” katanya. (M-3) [email protected] Sosok | 15 SENIN, 8 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA MI/ USMAN ISKANDAR Iwan Kurniawan Lembaga pendidikan yang benar-benar fokus pada karier presenter dapat dihitung dengan jari.” Komunikasi yang efektif berarti mengenali benar kebutuhan dan kepribadian lawan bicara. Dinding Teori Komunikasi Menerobos ERWIN PARENGKUAN Tempat, tanggal Lahir: Manado, 4 Februari 1970 Istri: Jana G Parengkuan Anak: Giulio, 11 tahun Marcio, 8 tahun Abielo, 4 tahun Matacha, 1 tahun Pekerjaan: Manajer Talkinc Konsultan radio Trijaya FM Prestasi: Nominasi pembawa acara talkshow terfavorit Panasonic Awards 2001

Upload: nguyenduong

Post on 10-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BUAT pembawa acara Erwin Parengkuan, ko-munikasi tidak perlu bertele-tele. “Dalam

berkomunikasi dibutuhkan pengertian dan pemahaman. Lawan bicara perlu dipahami, apa kebutuhan mereka. Ini ber-guna agar proses komunikasi dapat berjalan secara efektif,” begitu jurusnya saat membuka pembicaraan di sebuah hotel berbintang di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Laki-laki yang tampil parlente sore itu terkesan sangat berhati-hati dalam menjawab setiap per-tanyaan. Kemampuan menggu-nakan kalimat yang sederhana, lugas, dan jelas, menurutnya, diterapkan supaya dapat mem-berikan pesan yang langsung kepada target. “Ini gaya bahasa saya. Saya orangnya santai dan cuek,” ujar Erwin.

Laki-laki kelahiran Manado, 4 Februari 1970 itu memang memiliki segudang pengalaman di dunia komunikasi, salah sa-tunya penyiaran. Namun, dunia komunikasi seperti penyiaran bukan sekadar ladang pekerjaan buat Erwin. Ia tergolong pribadi yang idealis dalam dunia itu.

Buktinya, karena merasa tak cukup meraih penghasilan dari dunia komunikasi, Erwin ber-sama dua rekannya, Becky Tumewu dan Alexander Sriewi-jono, mendirikan Talkinc tujuh tahun silam. Sebuah lembaga pendidikan untuk para calon presenter, master of ceremony (MC), dan pelaku public speak-ing.

“Kini lembaga pendidikan memang banyak. Namun, saya kira yang benar-benar fokus pada karier presenter dapat di-hitung dengan jari,” ujarnya.

Melalui lembaga tersebut, ia mengaku semakin memahami kebutuhan media massa di In-donesia akan keahlian pembawa acara. Beberapa alumnusnya juga sudah bekerja di berbagai media elektronik di Ibu Kota.

Fokusnya untuk menyebar keahlian berkomunikasi juga diwujudkan lewat buku. Click:

Strategi Taktis Berkomunikasi de-ngan Berbagai Kepribadian adalah bukunya yang dilansir belum lama ini. Di dalamnya, Erwin berbagi pengalaman selama bergelut di dunia kepenyiaran.

Menurutnya, kemampuan memahami orang lain dalam berkomunikasi merupakan salah satu modal utama menuju kesuksesan. Tapi, komunikasi tak sekadar bahasa verbal. Baha-sa-bahasa nonverbal terkadang dapat dijadikan panduan untuk merespons lawan bicara.

Orang yang berkarakter dasar aktif dan dinamis, misalnya, cenderung menyukai gaya ko-munikasi yang praktis, mudah dilaksanakan, dan simpel. Se-baliknya, orang berkarakter pe-

mikir dan pasif cenderung lebih menyukai gaya komunikasi formal dan terstruktur.

Erwin memang bukan pakar komunikasi. Ia seorang praktisi. “Saya tidak mengulas teori-teori komunikasi. Saya lebih fokus kepada kepribadian manusia berdasarkan pengalaman,” ka-tanya semringah.

GugupErwin remaja mulai merintis

karier di dunia penyiaran pada usia 19 tahun, sebagai penyiar di salah satu radio di Ibu Kota. Tiga tahun berselang, berbagai tawaran untuk menjadi MC berdatangan.

Ia mulai membawakan berba-gai acara, termasuk pesta ulang tahun, pernikahan, hingga pe-luncuran produk. Pada 1991, Erwin mulai tersohor sebagai pemandu radio dan televisi. Sedikitnya 25 program tele-visi dia bawakan, di antaranya lomba menyanyi, kuis, elek-

tronik, keuangan dan bisnis, serta properti.

Jam terbang membuat nama-nya terpandang. Dia pun dipak-ai sejumlah stasiun radio, seperti Hard Rock FM, Cosmopolitan FM, dan Trijaya FM.

Seperti awal dari setiap karier, perjalanan Erwin juga tak lepas dari kesulitan. Ia mengaku pernah gugup saat membawa-kan sebuah program acara di radio. Lawan bicaranya kala itu, pakar ekonomi almarhum Dr Sjahrir. “Saat itu saya sangat gugup karena baru pertama kali bertemu almarhum. Saya seolah-olah kehilangan perta-nyaan saat berhadapan muka dengannya,” kenang Erwin. Tentu saja, pengalaman itu membuatnya semakin mantap mempersiapkan diri sebelum membawakan acara.

SEA GamesKesempatan ikut berperan

dalam fi lm Berbagi Suami yang disutradarai Nia Dinata pada 2006 pun tak luput dari upaya Erwin untuk meningkatkan kualitas kemampuan berko-munikasi.

Pengalaman Erwin melebar, tak cuma di dalam negeri. Pada 2009, dua kali ia menjadi MC di Singapura, dalam acara kenega-raan. Itu membuatnya semakin memahami karakteristik kebu-tuhan dunia presenter. “Saya dapat banyak pengalaman dan kini saya terapkan di sekolah,” tutur ayah empat anak ini.

Ia juga mendapat kesempatan untuk menjajal pengalaman di Hong Kong, Australia, hingga Amerika Serikat. “Dunia pre-senter di sana sangat maju pesat. Perlu kerja keras dan kesabaran untuk bisa berkarier di kancah internasional,” kata suami dari Jana G Parengkuan ini.

Menurut rencana, pada 2011, dia akan diundang menjadi MC pada pembukaan SEA Games XXVI di Indonesia. Erwin meng -aku belum mendapatkan kon-fi rmasi dari panitia perhelatan pesta akbar dua tahunan itu. “Ya, kalo dibutuhin sih, saya siap saja,” katanya. (M-3)

[email protected]

Sosok | 15SENIN, 8 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

MI/ USMAN ISKANDAR

Iwan Kurniawan

Lembaga pendidikan yang benar-benar fokus pada karier presenter dapat dihitung dengan jari.”

Komunikasi yang efektif berarti mengenali benar kebutuhan dan kepribadian lawan bicara.

Dinding TeoriKomunikasi

Menerobos

ERWIN PARENGKUANTempat, tanggal Lahir:Manado, 4 Februari 1970

Istri:Jana G Parengkuan

Anak:• Giulio, 11 tahun• Marcio, 8 tahun• Abielo, 4 tahun• Matacha, 1 tahun

Pekerjaan:• Manajer Talkinc• Konsultan radio Trijaya FM

Prestasi: • Nominasi pembawa

acara talkshow terfavorit Panasonic Awards 2001