jangan asal bercanda
Post on 29-Jul-2015
180 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kejenuhan yang muncul karena terlalu serius dalam
beraktivitas menjadikan canda sebagai selingan dan variasi
hidup. Bahkan tidak sedikit diantara manusia yang memiliki sifat humoris, bukan dibuat-buat
tapi watak. Tetapi hal yang disayangkan, sifat humoris tersebut dijadikan sebagai
profesi yang didalamnya tidak terjadi secara spontanitas,
namun didramatisir untuk bisa membuat orang lain tertawa
terpingkal-pingkal.
Apakah bercanda itu DILARANG??
Oke..jawabannya adalah...TIDAK. Bercanda itu mubah/dibolehkan, namun hendaknya tidak berlebihan, sebab berlebihan terkadang justru menyinggung dan menyakiti hati orang lain. Dan menyakiti orang muslim itu tidak diperbolehkan.
Apakah bercanda itu ada aturannya?
Tentu saja ada..
Dan kita sebagai seorang manusia hendaknya mengetahui adab-adab dalam bercanda:
1. Bercanda (mizah) adalah perkataan yang
dimaksudkan untuk menggembirakan,
menyenangkan atau memberi semangat
dengan tidak membuat oranglain
tersakiti.
2. Tidak ada unsur kesombongan
“Tidak sempurna iman
seseorang sampai Ia meninggalkan kebohongan ketika bercanda dan meninggalkan perdebatan meski ia pada posisi yang benar.”(H.R Ahmad-At-Thabarani)
3. Tidak berlebihan atau keterlaluan
Dalam masalah ini beliau Rasulullah saw
bersabda:“jangan kamu terlalu banyak tertawa karena sesungguhnya
banyak tertawa akan mematikan hati”
(H.R Tirmidzi)
4. Tidak mengandung hinaan dan celaan Allah berfirman dalam Q.S Al-
Hujurat:11 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
5. Ada niat baik dalam bercandaSeperti: sikap meramahkan teman, menunjukkan kasih sayang kepada oranglain, meringankan diri dan menghilangkan kejenuhan atau kebosanan.
6. Memilih waktu dan tempat yang tepatAda beberapa kondisi yang kurang tepat untuk dijadikan momentum bercanda apalagi tertawa dan kesia-siaan semata. Misalnya,
- Waktu-waktu shalat- Ketika ziarah kubur- Ketika membaca Al-Qur’an- Dll
7. Tidak bercanda dalam hal nikah,talak dan rujukRasulullah saw bersabda: “tiga perkara yang sungguh-sungguhnya dan main-mainnya dipandang sungguhan yaitu, nikah,talak dan rujuk.” (HR. At-Tirmidzi, menurut abu isa hadist ini hasan gharib)
8. Jangan bercanda menggunakan barang tajam/senjata
karena bisa jadi, ketika ia membawanya syaiton membisikkan dan merayunya untuk menyakiti sesama muslim.
9. Jangan bercanda dalam urusan agamaseorang muslim harus memuliakan agamannya dan mensucikan syiar-syiarnya. Sehingga ia juga harus berhati-hati untuk bisa menjauhi canda yang kemungkinan bisa menjerumus pada isthza (penghinaan).
top related