ipi189489
Post on 18-Dec-2015
5 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
PERENCANAAN STRATEGI MENGGUNAKAN
PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY
(Studi Kasus pada Kozzy Closet)
Disusun oleh:
Angga Setio Priyono
Dosen Pembimbing:
Dr. Christin Susilowati, SE., M.Si
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa lingkungan internal dan eksternal dengan
menggunakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), serta mengetahui
bagaimana penerapan perencanaan strategi berdasarkan analisa kerangka kerja empat langkah
dan enam prinsip Blue Ocean Strategy pada Kozzy Closet. Penelitian deskriptif eksploratif
ini menggunakan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui teknik wawancara kepada
manajemen Kozzy Closet (internal), serta dokumentasi beberapa surat kabar, jurnal, dan buku
(eksternal), dengan menggunakan teknik analisa kualitatif (naratif).
Berdasarkan analisa SWOT diketahui nilai kekuatan dan peluang lebih tinggi daripada
kelemahan dan ancaman yang ada. Oleh karena itu, penerapan inovasi nilai dengan kerangka
kerja empat langkah merupakan pendekatan yang tepat. Kozzy Closet menghapus lokasi
strategis, pemesanan dengan rancangan yang rumit, dan memakai sistem penjualan secara
online. Perusahaan juga mengurangi untuk melayani pemesanan sepatu by order yang
dipesan oleh individu. Upaya peningkatan dilakukan pada kualitas produk dan kemampuan
manajerial dari pemilik yang juga merangkap sebagai management team. Kerangka kerja
yang lain adalah menciptakan inovasi nilai dengan terus menggali pasar baru potensial untuk
industri sepatu, menciptakan gift pack untuk pasangan serta promosi-promosi menarik pada
saat tertentu.
Untuk memasuki Blue Ocean, Kozzy Closet harus menerapkan enam prinsip Blue
Ocean Strategy yaitu, merekonstruksi batasan pasar dengan cara memperlebar ruang pasar
perusahaan bukan hanya berfokus pada satu segmen yang sempit. Berfokus pada gambaran
besar perusahaan, dengan merumuskan kanvas strategi yang baru. Menjangkau melampaui
batasan pasar, yaitu menghilangkan batasan konsumen dengan mengeksploitasi perbedaan di
antara konsumen. Menjalankan strategi secara tepat melalui rangkaian utilitas, harga, biaya,
dan pengadopsian. Mengatasi rintangan organisasi dengan menerapkan prinsip
kepemimpinan tipping point. Serta prinsip terakhir yaitu mengintegrasikan eksekusi dengan
strategi melalui pemberdayaan setiap elemen sumber daya manusia di perusahaan.
Kata Kunci : Perencanaan Strategi, Blue Ocean Strategy, Kozzy Closet
-
Pendahuluan
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, di Kota Malang telah semakin
banyak produsen yang bersaing dalam industri sepatu, terutama produsen yang melayani
permintaan sepatuby order (melayani permintaan sesuai dengan pesanan konsumen dalam
jumlah dan desain tertentu). Salah satu produsen yang turut bersaing dalam industri sepatuby
order adalah Kozzy Closet.
Melihat persaingan yang sangat ketat dalam industri produsen sepatu menuntut
Kozzy Closet untuk dapat menerapkan manajemen strategi yang tepat dalam pengelolaan
bisnisnya. Manajemen strategi menitikberatkan pada integrasi semua komponen organisasi
untuk mencapai keberhasilan. Keterlibatan seluruh komponen dimaksudkan agar setiap orang
dalam organisasi mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) pada organisasi, sehingga
diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi organisasi itu sendiri. Adapun proses
manajemen strategi sendiri merupakan suatu sistem yang dinamis, di mana memerlukan
penilaian dan pemutakhiran terus menerus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
lingkungan saat itu. Salah satu bagian dari manajemen strategi adalah perencanaan strategi
yang tepat bagi perusahaan, dalam hal ini adalah perencanaan strategi pada Kozzy Closet.
Menyadari pentingnya perencanaan strategibagi perusahaan, maka diperlukan sebuah
pendekatan yang tepat dan sesuai dengan karakteristik perusahaan, dalam hal ini adalah
Kozzy Closet. Mengingat Kozzy Closet merupakan perusahaan kecil dan menengah, selain
itu dengan semakin ketatnya persaingan dalam industri sepatuby order, maka diperlukan
sebuah pendekatan strategi yang praktis dan aplikatif dalam mencapai tujuan perusahaan.
Pendekatan Blue Ocean Strategy merupakan pendekatan yang tepat, konsep yang sederhana
dan aplikatif menjadi latar belakang pemilihan pendekatan ini.
Blue Ocean Strategy yang ditulis oleh Kim dan Mauborgne (2006) adalah bagian dari
strategi bisnis. Dari segi definisi, Blue Ocean Strategy merupakan strategi bisnis yang
menerapkan penguasaan ruang pasar yang tidak diperebutkan (uncontested market space)
sehingga menjadikan persaingan tidak relevan. Pasar yang tidak diperebutkan tersebut
dianalogikan sebagai Blue Ocean atau zona biru, di mana perusahaan bersaing sendirian
tanpa pesaing. Sebaliknya kondisi di mana pasar selalu diperebutkan dianalogikan sebagai
Red Ocean atau zona merah.
Penelitian ini memiliki rumusan masalah antara lain bagaimana visi, misi, dan tujuan
dari Kozzy Closet, bagaimana kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang ada pada
Kozzy Kloset, dan bagaimana perencanaan strategi dengan pendekatan Blue Ocean Strategy
pada Kozzy Kloset di Kota Malang. Dengan adanya rumusan masalah tersebut, maka tujuan
-
penelitian ini adalah untuk mengetahui visi, misi, dan tujuan dari Kozzy Closet, mengetahui
kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang ada pada Kozzy Kloset berdasarkan analisa
SWOT, dan untuk menyusun perencanaan strategi dengan pendekatan Blue Ocean Strategy
pada Kozzy Kloset di Kota Malang.
Dengan demikian, penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan manfaat bagi
pihak Kozzy Kloset agar menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bagi
perencanaan dan perumusan keputusan strateginya, sebagai alat evaluasi strategi perusahaan,
dan sebagai bahan pembanding atas langkah-langkah yang sudah atau sedang diambil
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi referensi dalam pembuatan karya ilmiah dan dalam melakukan penelitian
selanjutnya, menambah pengetahuan dalam bidang perencanaan strategi yang bermanfaat
dalam pengembangan bisnis, menjadi referensi pengetahuan terutama dalam topik Blue
Ocean Strategy, dan sebagai acuan, pertimbangan, atau perbandingan dalam penelitian-
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan strategi perusahaan.
Landasan Teori
Manajemen strategi merupakan bidang keilmuan yang tumbuh dan berkembang
dengan cepat. Manajemen strategi dalam memandang perusahaan adalah sebagai suatu
rangkaian proses yang saling berkaitan serta mencoba menjelaskan bagaimana perusahaan
tersebut dapat berkembang dan sukses dalam menghadapi lingkungannya.
Menurut Wheelen dan Hunger (2006: 3) management strategic is that set of
managerial decisions and actions that determines the long run performance of a
corporation (manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial
yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang).
Selanjutnya menurut Coulter (2008:5) manajemen strategi adalah is a process of
analyzing the current situation; developing appropriate strategies; putting those strategic
into action; and evaluating, modifying; or changing those strategies as needed (adalah
proses analisis pada kondisi sekarang; mengembangkan strategi yang ada, membuat strategi
dalam tindakan, memodifikasi atau merubah strategi yang jika diperlukan). Menurut David
(2009:5) strategic management can be defined as the art and science of formulating,
implementing, and evaluating cross-functional decision that enable an organization to
achieve its objective (manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan mengenai
perencanaan, implementasi, dan evaluasi dalam keputusan fungsional yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasi).
-
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi merupakan
suatu rangkaian proses pengambilan keputusan strategik yang meliputi perumusan
(formulating), implementasi (implementing), serta evaluasi (evaluating).
Dengan menggunakan manajemen strategi sebagai suatu kerangka kerja untuk
menyelesaikan tiap-tiap masalah dalam organisasi, maka manajer diajak untuk berpikir lebih
kreatif, mendalam (deep thinking) dan strategis. Pemecahan masalah dengan menghasilkan
dan mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih
teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan bagi perusahaan. Hal ini
karena pihak manajemen akan mempertimbangkan alternatif-alternatif prioritas dalam proses
penyelesaian masalah dengan lebih efektif dan efesien.
Risiko dalam manajemen strategi akan menjadikan manajemen lebih bijak dalam
menggunakan bidang ilmu ini dan pemahaman terhadap bidang ilmu ini akan lebih baik agar
manfaat yang dihasilkan pun maksimal. Selain itu, para pembuat keputusan menjadi peka
terhadap kemungkinan-kemungkinan konsekuensi negatif ini dan menyiapkan mereka dalam
cara-cara efektif untuk meminimalkan konsekuensi negatif akan memperkuat potensi manfaat
perencanaan strategi dalam perusahaan.
Perencanaan strategi sangat erat hubungannya dengan keseluruhan kegiatan
manajemen. Perencanaan strategi digunakan untuk membantu para manajer dalam
menyelesaikan tugas manajemennya. Dalam The Conference Board, berdasarkan penelitian
kepada 50 orang para eksekutif secara mendalam tentang makna dan manfaat dari
perencanaan, pendapat umum menyatakan bahwa perencanaan sebenarnya tidak bisa lepas
dari proses kegiatan manajemen (organizing, directing, motivating, and controlling).
Perencanaan strategi adalah tulang punggung dari manajemen strategi, walupun bukan
merupakan aktivitas secara keseluruhan dari strategic management.
Dalam penyusunan proses perencanaan strategi terdapat 5 tahapan, diantaranya:
penentuan tujuan, analisa lingkungan, alternatif strategi, implementasi dan evaluasi.
(Crittenden dan Crittenden, 2000). Sedangkan Grant (2003), untuk menghadirkan konsep
perencanaan strategi yang luas perlu pemahaman berkenaan tujuan jangka panjang dan
pemahaman antara strategic management and strategic thinking.
Banyak organisasi menetapkan landasan dasar akan keberadaannya dalam pernyataan
Visi, Misi dan Tujuan. Visi dapat diartikan sebagai penglihatan tentang suatu hal yang
terjadi jauh kedepan melampaui waktu sekarang.Menurut Campbell dan Yeung dalam David
(2009:88), visi adalah suatu keadaan masa depan organisasi yangt mungkin dan
dikehendaki yang mencakup tujuan-tujuan spesifik. Menurut Porter (2007) Visi adalah
-
suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan; tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Misi merupakan terjemahan dari visi yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pengembangan strategi dan aktivitas dalam organisasi. Pernyataan misi lebih detail jika
dibandingkan visi. Misi perusahaan pada umumnya merupakan penjabaran dari perwujudan
kepentingan stakeholders (pihak-pihak yang berkepentingan).
Menurut Pearce dan Robinson (2008:31) definisi misi adalah sebagai berikut: Misi
merupakan pernyataan tentang tujuan mendasar (fundamnetal purpose) yang membedakan
suatu perusahaan yang lain yang sejenis dan yang menjelaskan cakupan operasinya dalam
bentuk produk dan pasar. Menurut Wheelen dan Hunger (2006:13) misi didefinisikan
sebagai Tujuan atau alasan mengapa organisasi hidup serta tujuan mendasar dan unik
yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain.
Sedangkanpenetapan tujuan perusahaan tidak akan terlepas dari pernyataan misi yang
telah dibuatnya. Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa
yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika
memungkinkan. Tujuan perusahaan berguna untuk mengarahkan serta memberikan panduan
bagi perusahaan untuk melangkah lebih jauh. Secara umum tujuan yang ingin dicapai seperti
yang diungkapkan Wheelen dan Hunger (2006:14). Tujuan adalah pernyataan terbuka dari
apa yang diinginkan untuk dicapai, tanpa menghitung dari apa yang harus dicapai dan tanpa
jangka waktu pencapaian.
Merumuskan strategi, tahapan yang terpenting adalah melakukan analisa lingkungan.
Manajemen perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor strategis untuk masa depan
perusahaan dengan menganalisa lingkungan perusahaan. Analisa yang dilakukan meliputi
lingkungan internal dan eksternal perusahaan.Kekuatan ekternal dapat dibagi menjadi lima
kategori, yaitu kekuatan ekonomi, kekuatan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan,
kekuatan politik, pemerintahan, dan hukum, kekuatan teknologi, kekuatan kompetitif.
Analisa terhadap lingkungan internal dilakukan sehingga dapat diketahui tentang
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisa lingkungan internal erat kaitannya dengan
profil suatu perusahaan, karena melalui profil inilah seluruh kekuatan dan kelemahan dari
sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat diamati dan diperbandingkan dengan
lingkungan di luar ruang lingkup perusahaan.Menurut Wheelen dan Hunger (2006) elemen-
elemen lingkungan internal dapat terbagi atas struktur, yaitu cara perusahaan
mengorganisasikan komunikasi, otoritas, dan arus kerja; dan budaya, yaitu patron keyakinan,
harapan, dan value-shared dari anggota-anggota organisasi.
-
Blue Ocean Strategy merupakan strategi bisnis yang menerapkan penguasaan ruang
pasar yang tidak diperebutkan (uncontested market perencanaan strategiace) sehingga
menjadikan persaingan tidak relevan. Pasar yang tidak diperebutkan tersebut dianalogikan
sebagai Blue Ocean atau zona biru, di mana perusahaan bersaing sendirian tanpa pesaing.
Sebaliknya kondisi di mana pasar selalu diperebutkan dianalogikan sebagai Red Ocean
atau zona merah. Berpijak pada inovasi nilai, strategi ini menantang perusahaan untuk keluar
dari persaingan dengan melakukan diferensiasi dan biaya rendah secara bersama-sama
melalui kerangka kerja empat langkah (Hapuskan, Ciptakan, Tingkatkan, dan Kurangi).
Kerangka kerja dan alat analisa yang diterapkan pada Blue Ocean Strategy antara
lain;kanvas strategi, untuk merangkum situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal;
kerangka kerja empat langkah untuk membentuk kurva nilai baru; dan Skema Hapuskan-
Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan sebagai merupakan pelengkap bagi kerangka kerja empat
langkah.
Pendekatan yang sistematis yang dirancang oleh Kim dan Mauborgne dalam membuat
Blue Ocean Strategy secara garis besar terdiri dari enam prinsip beserta risikonya yang
terbagi menjadi dua prinsip yaitu prinsip perumusan dan prinsip pelaksanaan, yang secara
jelasnya digambarkan dalam tabel di bawah ini:
-
Tabel 1
Enam Prinsip Blue Ocean Strategy
PRINSIP-PRINSIP PERUMUSAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO
1. Merekonstruksi batasan-batasan pasar Risiko Pencarian
2. Fokus pada gambaran besar, bukan
pada angka Risiko Perencanaan
3. Menjangkau melampaui permintaan
yang ada Risiko Skala
4. Melakukan rangkaian strategis
dengan tepat Risiko Bisnis
PRINSIP-PRINSIP
PELAKSANAAN
FAKTOR-FAKTOR RISIKO
5. Mengatasi hambatan utama dalam
organisasi Risiko Organisasi
6. Mengintegrasikan eksekusi ke dalam
strategi Risiko Manajemen
Sumber: Kim dan Mauborgne, Blue Ocean Strategy, 2006 : 42
Dengan memahami rangkaian strategis yang benar dan memahami cara ide-ide Blue
Ocean berlandaskan kriteria-kriteria kunci dalam rangkaian tersebut, secara dramatis
mengurangi risiko bisnis. Perusahaan perlu membangun BOS mereka dalam rangkaian
utilitas pembeli, harga, biaya, dan pengadopsian.
-
Gambar 1
Rangkaian Blue Ocean Strategy
Sumber: Kim dan Mauborgne, Blue Ocean Strategy, 2006 : 146
Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
(descriptive research). Penelitian ini menekankan pada penyajian data, menganalisis dan
menginterpretasikan data. Pada dasarnya penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data.
Jadi, ia juga menyajikan data, menganalisis, dan menginterpretasikannya. Menurut
Mudrajad Kuncoro (2003:8) penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji
hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian.
Menurut Indriantoro dan Supomo (2002 : 88), penelitian deskriptif adalah suatu
penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek
berupa individu, organisasional, industri atau perpektif yang lain.
-
Penelitian ini dilaksanakan di Kozzy Kloset, yang berlokasi di Jalan Bukit Tanggul S-
1/49 Tidar, Malang, pada bulan Juni tahun 2013.Adapun jenis data yang akan digunakan
dalam penelitian ini (Umar, 2001 : 42), adalah data primer. Data primer merupakan data yang
didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari
wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian
ini data primer adalah data yang diperoleh dari hasil diskusi dan wawancara kepada pihak
manajemen Kozzy Kloset.
Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah case
study(studi kasus), yaitu metode pengumpulan data dengan mengambil beberapa elemen dari
Kozzy Kloset yang kemudian masing-masing elemen diselidiki secara mendalam. Teknik
yang digunakan menggunakan perpaduan beberapa metode pengumpulan data, antara lain
wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kualitatif. Analisis ini digunakan
untuk menjelaskan secara lebih mendalam mengenai bagaimana perencanaan strategi
(strategic planning) dengan pendekatan Blue Ocean Strategy, dengan menerapkan kerangka
kerja dan alat analisis dari Blue Ocean Strategy dan enam prinsip Blue Ocean Strategy.
-
Kerangka konsep penelitian dalam penulisan skripsi ini dijelaskan di gambar berikut
ini;
Gambar 2
Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 3.1
Kerangka Ke
Perencanaan
Strategi
Analisis
Strategi
STRATEGI
Strategi umum yang
digunakan sebagai strategi
Red Ocean
Grand Strategy / Strategi Umum
Pertumbuhan Terkonsentrasi
Pengembangan Pasar
Pengembangan Produk
Inovasi
Integrasi Horizontal
Integrasi Vertikal
Diversifikasi Konsentrik
Diversifikasi Konglomerat
Berbenah Diri (Turnaround)
Divestasi
Likuidasi
Usaha Patungan (Joint Venture)
Aliansi Strategik
Konsorsium
BLUE OCEAN STRATEGY
Kerangka Kerja 4
Langkah
1. Hapuskan 2. Ciptakan 3. Kurangi
4. Tingkatkan
6 Prinsip Blue Ocean Strategy
1. Merekonstruksi batasan pasar 2. Fokus pada gambaran besar, bukan
angka
3. Menjangkau melampaui permintaan yang ada
4. Melakukan rangkaian strategis dengan tepat
5. Mengatasi hambatan utama dalam organisasi
6. Mengintegrasikan eksekusi ke dalam
strategi
-
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan rumusan cita-cita pemilik Kozzy Closet, yakni menginginkan perusahaan
ini menjadi sumber perekonomian keluarga sehingga harus terus tumbuh dan berkembang
dengan memberikan pelayanan prima pada konsumen, maka dapat disimpulkan bahwa visi
Kozzy Closet adalah Menjadi pemimpin dalam industri sepatu dunia. Sedangkan misi dari
produsen sepatu ini yakni Kozzy Closet sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan akan
sepatu dengan pelayanan terbaik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik, tujuan Kozzy Closet adalah untuk
menjadi tolak ukur dalam industri sepatu di Indonesia pada khususnya dan dunia pada
umumnya, memberdayakan pengrajin sepatu yang tersebar di Kota Malang, dan memberikan
pelayanan dan kualitas produksi terbaik dalam pemesanan dan pembuatan produk-produk
sepatu bagi konsumen.
Hasil analisa lingkungan eksternal dalam faktor ekonomi yang berpengaruh terhadap
Kozzy Closet adalahinflation rate, pendapatan perkapita penduduk Kota Malang, dan
kebijakan ekonomi pemerintah.Dalam faktor sosial budaya, diketahui bahwa hampir 50%
penduduk Kota Malang adalah perempuan dengan jumlah 446.358 jiwa. Apabila dilihat dari
bentuk piramida penduduk maka penduduk Kota Malang dikategorikan sebagai
penduduk intermediate (umur median sebesar 23,19, umur tersebut masuk kelompok 20-29
tahun yang dikategorikan sebagai penduduk intermediate)(http://malangkota.bps.go.id,
diakses 24 Juni 2013).
Asosiasi perajin kulit dan memiliki program pelatihan pengrajin sepatu yang dibentuk
sebagai kebijakan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 menjadi faktor
politik yang berpengaruh terhadap usaha sepatu Kozzy Closet.Dalam faktor teknologi,
kemajuan teknologi informasi saat ini berpengaruh langsung terhadap efektivitas dan efisiensi
perusahaan apabila dapat dimanfaatkan dengan tepat.Kozzy Closet merupakan perusahaan
jasa yang telah mengikuti perkembangan teknologi tersebut.Saat ini Kozzy Closet telah
menjalankan usahanya berbasis sistem online.
Dalam analisa faktor pesaing, di kota Malang terdapat beberapa usaha yang sejenis
dengan Kozzy Closet, diantaranya Shoeka Shoes dan Coolet.Dengan adanya usaha sejenis,
Kozzy perlu mengetahui siapa saja yang dihadapinya dalam segmen pasar yang sama.
Sehingga dapat ditentukan strategi yang tepat untuk pengembangan usaha.
Faktor internal yang akan dianalisis terdiri dari pemasaran, operasional, keuangan,
dan sumber daya manusia. Hasil analisa faktor internal dalam bidang pemasaran adalah
produk, harga, tempat, promosi,orang, proses,dan layanan konsumen. Beberapa jenis produk
-
yang diproduksi Kozzy Closet antara lain: boots, high heels dan flat shoes untuk konsumen
perempuan, sepatu boots dan sneakers untuk konsumen laki-laki, dan sepatu bayi dan anak.
Penentuan harga pada Kozzy Closet bersifat fleksibel, dalam artian harga
menyesuaikan dengan jenis produk yang dipesan dan spesifikasi produk itu sendiri.Dengan
tetap memperhitungkan kualitas, harga yang ditawarkan oleh Kozzy Closet sesuai dengan
pilihan segmen yang menjadi target pasar utama yaitu kalangan yang telah memiliki
penghasilan. Untuk harga sepatu rata-rata untuk segmen pasar perempuan berkisar diantar
200-300 ribu rupiah, dan untuk sepatu laki-laki berkisar 300-500 ribu rupiah.
Lokasi Kozzy Closet terletak di Jl. Bukit Tanggul S-1/49 Tidar Malang. Berada di
Kota Malang menyulitkan Kozzy untuk mendapatkan bahan baku kulit yang beragam, untuk
kulit sintetis Kozzy memesan bahan baku dari kota Bandung dan untuk variasi warna yang
beragam, pemesanan dialihkan ke pulau Bali.
Sebagai suatu perusahaan jasa yang belum lama berdiri, Kozzy Closet telah gencar
melakukan promosi baik melalui dunia maya maupun mengikuti beberapa pameran. Selain
itu Kozzy Closet juga aktif mencari asosiasi ataupun pengrajin kulit lain untuk memperluas
jaringan.Langkah promosi tersebut hingga saat ini terbilang efektif karena jumlah pemesanan
sepatu terus meningkat dari waktu ke waktu.
Kozzy Closet memiliki tenaga kerja yang memang telah berpengalaman dalam
pembuatan sepatu. Walaupun dengan jumlah SDM yang minim dan sering berganti, akan
tetapi Kozzy Closet dapat menjalankan usahanya dengan baik secara keseluruhan.Untuk
mengatasi tingginya frekuensi pergantian pengrajin sepatu, Kozzy Closet mempekerjakan
pengrajin secara berkala dan menggunakan pengrajin vendor.Hal ini bertujuan untuk
meminimalisasi pemecatan pengrajin karena mengalami penurunan kinerja.
Kozzy Closet menerima seluruh pesanan yang datang ketika tidak dalam full capacity.
Hal inilah yang menimbulkan hambatan untuk Kozzy dalam proses pengerjaan, dikarenakan
pesanan desain sepatu yang rumit akan sukar untuk dikerjakan, membutuhkan ketelitian dan
perhatian khusus.Untuk proses pengerjaan, Kozzy Closet membagi atas dua bagian. Pesanan
yang dikerjakan sendiri dan sebagian di berikan ke pengrajin vendor. Setelah selesai akan di
inspeksi oleh management team.
Untuk setiap pemesannya ataupun calon pemesan, Kozzy Closet bersedia menjawab
pertanyaan seputar produk-produk yang ditawarkan. Selain itu layanan konsumen tersebut
juga dapat membantu calon pemesan untuk berkonsultasi tentang produk yang akan
dipesannya, baik mengenai desain produk hingga spesifikasi produk.Pada layanan setelah
transaksi, Kozzy Closet juga memberikan pelayanan berupa perbaikan kembali jika ternyata
-
terdapat kekurangan atas produk yang dipesan ataupun jika konsumen hanya ingin
memberikan sedikit modifikasi tambahan pada produk yang sudah dipesannya.
Dalam proses operasional, Kozzy Closet menjalin hubungan yang baik dengan
pemasok dan tidak bergantung pada satu pemasok saja. Hal ini dilakukan sebagai upaya
kuratif atau pencegahan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jam operasional Kozzy Closet
dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga selesai pada pukul 17.00 WIB. Jam kerja tersebut
merupakan jam kerja proses produksi.
Dalam bidang keuangan, walaupun tidak terjadi peningkatan yang cukup signifikan,
keuangan Kozzy Closet dalam 3 tahun terakhir cukup mengalami peningkatan.Hal ini
membuktikan bahwa terdapat potensi pertumbuhan bagi perusahaan ini di masa mendatang.
Tabel 2
Rata-Rata Omset Kozzy Closet
Tahun Rata-rata
2010 Rp. 360 Juta
2011 Rp. 660 Juta
2012 Rp. 960 Juta
Sumber: Kozzy Closet, 2013
Dalam bidang sumberdaya manusia, Kozzy Closet secara total mempunyai 4 orang
pengrajin sepatu, 5 hingga 10 orang pengrajin vendor, dan 2 orang management team. 4
orang pengrajin sepatu merupakan karyawan yang dipekerjakan secara berkala.Sistem kerja
berkala juga diterapkan pada pengrajin vendor. Pada proses pengerjaan pengrajin terbagi atas
dua job description pembuat bagian atas sepatu dan bagian bawah. 2 orang management team
merupakan pemilik usaha sendiri. Mereka menangani seluruh proses pengawasan, packing,
penjualan, pembukuan atau administrasi dan pemasaran. Minimnya jumlah pekerja tidak
menyurutkan harapan pemilik usaha untuk tetap maju dan berkembang hingga dapat
memenuhi pesanan jumlah besar dari luar negeri.
Setelah menganalisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal Kozzy Closet,
maka dilakukan analisa SWOT untuk mengetahui kondisi perusahaan yang terdiri atas
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang diperoleh dari analisis lingkungan
internal, serta peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang diperoleh berdasarkan
analisis lingkungan eksternal.Hasil analisa SWOT dapat dilihat dalam matriks SWOT yang
juga menggambarkan bagaimana manajemen dapat mencocokkan peluang-peluang dan
-
ancaman-ancaman eksternal yang dihadapi suatu perusahaan tertentu dengan kekuatan dan
kelemahan internalnya, untuk menghasilkan empat rangkaian alternatif strategi.
Tabel 3
Matriks SWOT
Faktor
Internal
Faktor
Eksternal
Kekuatan (Strength)
Hubungan dengan
pemasok dan
pelanggan
Sistem online
Pelayanan yang baik
Segmen pasar jelas
Citra perusahaan baik
Kelemahan (Weakness)
Tampilan sepatu di
situs jaringan
Lokasi kurang
strategis
Jaringan lemah di LN
Loyalitas SDM kurang
Minim tenaga kerja
Peluang (Opportunity)
Populasi konsumen
meningkat
Pasar Luar negeri
Pertambahan nilai
sepatu
Fokus konsumen pada
kualitas
Pertumbuhan ekonomi
Strategi SO
Mengincar pasar luar
negeri berbasis
jaringan di dalam
negeri
Mempertahankan
kualitas serta
meningkatkan variasi
sepatu
Strategi WO
Mencoba menguatkan
jaringan di luar negeri
Memperbaharui
tampilan situs secara
berkala agar menarik
minat konsumen
Ancaman (Threat)
Bahan baku sulit
didapat
Berhentinya program
pemerintah provinsi
Rancangan sepatu
rumit
Minimnya tenaga
kerja profesional
Pertambahan pesaing
Strategi ST
Memanfaatkan
jaringan dalam negeri
untuk mencari bahan
baku
Memperkuat posisi
pada segmen pasar
yang telah dimasuki
Strategi WT
Efisiensi produksi
dengan berfokus pada
produk yang mudah
untuk dikerjakan
Berfokus pada satu
segmen konsumen
tertentu
Sumber : Data Diolah
-
Dalam implementasi enam prinsip Blue Ocean Strategy, Kozzy Closet perlu
mencermati keenam hal.Pertama, merekonstruksi batasan pasar untuk mengantisipasi risiko
pencarian yang dihadapi banyak perusahaan. Setelah mengetahui sifat dan karakteristik pasar
serta pesaing, Kozzy Closet harus bisa menambah nilai manfaat bagi konsumen dengan
mengidentifikasi manfaat apa saja yang diinginkan. Kozzy Closet juga perlu untuk
memperhatikan sekelompok perusahaan dalam suatu industri yang mengejar strategi yang
sama.Manajemen Kozzy dapat menganalisa kondisi sasaran konsumennya dengan
mencermati rantai pembeli sebagai peluang baru untuk mengembangkan usahanya.
Selanjutnya, dengan mencermati kelompok pembeli, Kozzy Closet akan mendapatkan
pengetahuan mengenai bagaimana cara mendesain ulang kurva nilai mereka untuk berfokus
pada kelompok pembeli yang sebelumnya diabaikan.Selain itu, jasa pelengkap dari Kozzy
Closet yang berpengaruh adalah jasa reparasi sepatu.Jasa reparasi sepatu memiliki peran
ketika produk telah diterima oleh konsumen. Kemudian, diperlukan juga peningkatan atribut
emosional pada jasa yang ditawarkan oleh Kozzy Closet untuk memberikan ketertarikan dan
mendapatkan kepercayaan dari konsumen yang pada akhirnya akan meningkatkan loyalitas
konsumen itu sendiri.Dalam analisa SWOT Kozzy Closet, terdapat poin peluang yang sangat
berpengaruh yaitu permintaan pasar luar negeri. Dengan terus berkembangnya industri sepatu
di Indonesia, maka persaingan akan semakin ketat dari waktu ke waktu.
Kedua, merencanakan strategi perusahaan untuk diarahkan pada gambaran
perusahaan secara global, baik pada saat ini hingga masa depan.Hal nyata yang dapat
dilakukan dalam proses perencanaan strategi adalah dengan pembuatan Kanvas Strategi.
-
Gambar 3
Kanvas Strategi Kozzy Closet Saat Ini
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan kanvas strategi pada gambar 3 di atas, dapat diketahui bahwa saat ini
Kozzy Closet memiliki fokus nilai yang sama dengan pesaing-pesaingnya. Untuk dapat
menciptakan Blue Ocean yang baru, manajemen harus merubah fokus nilai yang ditawarkan
saat ini untuk menjauh dari persaingan.
Setelah gambaran kanvas strategi saat ini diketahui, maka selanjutnya tahap eksplorasi
visual harus dilaksanakan.Pada tahapan ini manajemen mencermati faktor-faktor yang harus
dihapuskan, dikurangi, ditingkatkan, dan diciptakan.untuk mencermati faktor-faktor tersebut
dengan tepat, terdapat empat pertanyaan yang harus dijawab oleh manajemen Kozzy Closet.
-
Tabel 4
Skema Kerja Empat Langkah Kozzy Closet
Sumber : Data diolah
Setelah mengetahui perubahan yang harus dilakukan terhadap kelima unsur nilai
tersebut, maka tahap ketiga dari empat jalan yang ditempuh untuk berfokus pada gambaran
besar dapat dilaksanakan, yaitu pameran strategi visual dengan cara menggambarkan Kanvas
Strategi baru bagi Kozzy Closet.Kanvas strategi di bawah ini menggambarkan bahwa kanvas
strategi berusaha keluar dari persaingan dengan gerak menjauh.
Gambar 4.6
Kanvas Strategi Kozzy Closet
Sumber : Data diolah
HAPUSKAN
- Lokasi strategis
- Jenis baku sepatu
KURANGI
- Pesanan individu dalam
negeri
TINGKATKAN
- Jaringan Luar Negeri
- Kualitas produk
- Kemampuan Manajerial
CIPTAKAN
- Pelayanan Konsultasi
- Variasi produk
- Gift pack
-
Adapun penjelasan berdasarkan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya
antara lain; Kozzy Closet tidak melakukan perubahan pada harga karena untuk industri sepatu
harga merupakan faktor pemilah segmen pasar. Oleh karena Kozzy Closet tetap berada di
segmen pasar yang sama, maka tidak perlu untuk merubah harga; Dengan kualitas yang lebih
maka Kozzy Closet diharapkan akan dapat memenuhi ekspektasi pelanggan atas jasanya atau
bahkan melebihi ekspektasi tersebut; Lama pengerjaan merupakan hal yang vital untuk
meraih kepercayaan konsumen. Waktu pengerjaan tidak harus cepat tetapi lebih pada tepat
waktu, dalam artian waktu yang dibutuhkan produk pesanan untuk sampai ke konsumen
sesuai dengan waktu yang telah disepakati di awal pemesanan.
Faktor variasi produk merupakan salah satu hal yang perlu ditingkatkan Kozzy Closet
untuk menambahkan pilihan bagi konsumennya dalam memesan sepatu yang diinginkan,
Penambahan variasi ini juga bertujuan untuk menaikkan nilai Kozzy terhadap konsumen
yang memesan dalam jumlah banyak; Tidak ada yang perlu dirubah dalam strategi promosi
Kozzy Closet saat ini, dengan kegiatan promosi yang selama ini telah dilakukan, secara
umum dapat dinilai cukup efektif. Hal ini berdasarkan pengamatan pada jumlah pemesanan
yang tetap meningkat dari waktu ke waktu; Dengan melakukan peningkatan kemampuan
manajerial, maka diharapkan pemilik yang juga merangkap sebagai management team
Kozzy Closet dapat terus memajukan dan mengembangkan usahanya ke pasar yang lebih luas
dan terus memperbaiki posisinya di segmen pasar yang telah dimasuki; Kozzy Closet harus
bisa menciptakan nilai tambah dengan melakukan promo produk yang menjadi lompatan nilai
bagi konsumen; Strategi untuk menciptakan pasar baru dapat digunakan Kozzy Closet untuk
mengembangkan usahanya. Strategi ini tidak dilirik oleh usaha sepatu lain karena
menganggap tidak ada lagi peluang untuk menciptakan pasar baru karena menganggap
kebutuhan masyarakat akan sepatu telah terpenuhi oleh industri sepatu.
Untuk menciptakan kurva nilai yang baik dengan kanvas strategi, terdapat tiga kualitas
yang harus dimiliki oleh strategi tersebut.Ketiga kualitas yang harus dimiliki tersebut adalah
fokus, divergensi (gerak menjauh), dan moto yang memikat.
Untuk menciptakan Blue Ocean Strategy yang optimal, Kozzy Closet harus dapat
memaksimalkan skala pasar yang dicapai.Untuk memaksimalkan skala pasar tersebut Kozzy
Closet harus menjangkau melampaui permintaan yang ada yang merupakan komponen kunci
dalam mencapai inovasi nilai.Untuk mencapai hal ini perusahaan harus menentang dua
praktik strategi konvensional, yaitu berfokus pada konsumen yang ada dan mempertajam
segmentasi demi mengakomodasi perbedaan konsumen. Kozzy Closet harus berpikir bukan
hanya berfokus untuk konsumen yang sudah ada akan tetapi berusaha untuk memikirkan non-
-
konsumen perusahaan. Cara agar Kozzy Closet dapat memperhatikan konsumen dan non-
konsumennya adalah dengan mengembangkan hal-hal yang dihargai konsumen secara umum
(commonalities). Sehingga orientasi berpikir Kozzy Closet adalah berpikir secara positif,
dalam artian mencari kesamaan apa yang dinginkan oleh konsumen atau non-konsumen
Kozzy Closet.
Untuk memaksimalkan potensi non-konsumen tingkat pertama menjadi keuntungan
Blue Ocean yang besar bagi Kozzy Closet, maka Kozzy dapat memanfaatkan kebutuhan non-
konsumen dan meningkatkan nilai fungsi dari produknya menjadi sepatu yang sesuai dengan
pribadi karyawan tersebut tetapi juga tidak melanggar peraturan perusahaan yang telah
ditetapkan.
Untuk mendapatkan konsumen tingkat kedua Kozzy Closet dapat menggunakan strategi
gift pack untuk pasangan. Ketika calon konsumen tidak tertarik untuk memakai sendiri maka
pilihan lainnya agar calon konsumen tetap membeli adalah membeli untuk diberikan kepada
orang lain. Dengan strategi gift pack calon konsumen tidak hanya akan membeli sepasang
sepatu, tetapi dua pasang. Hal ini, tentu akan menguntungkan bagi Kozzy Closet. Paket
penawaran baru ini dapat digunakan untuk menarik minat non-konsumen tingkat kedua yang
pada akhirnya dapat meningkatkan skala Blue Ocean Kozzy Closet.
Untuk menarik non-konsumen tingkat ketiga menjadi konsumen, Kozzy Closet dapat
mempromosikan promosikan produk sepatunya melalui sample product kepada selebritas
ataupun orang-orang yang berpengaruh sebagai trend setter. Dengan strategi ini diharapkan
pengenalan produk Kozzy Closet akan lebih menjangkau non-konsumen tingkat ketiga.
Untuk mengurangi risiko penciptaan Blue Ocean, maka Kozzy Closet harus
menjalankan rangkaian strategi yang benar dengan memahami tata cara menilai ide-ide Blue
Ocean berlandaskan kriteria-kriteria kunci dalam rangkaian tersebut, antara lain; Kozzy
Closet menilai utilitas yang diberikan atas jasanya bagi konsumen tidak hanya sekedar
pemesanan sepatu, tetapi juga nilai kemudahan, kenyamanan, dan kepercayaan dari
konsumen untuk menggunakan jasa perusahaan ini. Untuk meningkatkan nilai utilitas
tersebut Kozzy Closet berfokus pada inovasi. Yang perlu diingat inovasi Kozzy Closet bukan
hanya sekedar inovasi akan tetapi inovasi yang berfokus untuk meningkatkan nilai utilitas
bagi konsumen; Dengan tetap memperhitungkan kualitas, harga yang ditawarkan oleh Kozzy
Closet sesuai dengan pilihan segmen yang menjadi target pasar utama yaitu kalangan yang
telah memiliki penghasilan. Untuk harga sepatu rata-rata untuk segmen pasar perempuan
berkisar diantar 200-300 ribu rupiah, dan untuk sepatu laki-laki berkisar 300-500 ribu
rupiah.Harga tersebut kemungkinan bertambah mengikuti harga dari jenis bahan yang
-
digunakan dan kerumitan desain pesanan; Dengan mengurangi dan menghilangkan nilai-nilai
yang tidak diperlukan, Kozzy Closet dapat memenuhi efisiensi biaya dan memperoleh laba
pada harga strategis yang diharapkan.Hubungan yang baik dengan para pemasok dan jaringan
distribusinya juga memperkuat pembiayaan strategis Kozzy Closet.
Jika Kozzy Closet dapat menjalankan perubahan strategi dengan baik, maka perusahaan
ini telah menciptakan hambatan pengadopsian bagi pesaing-pesaingnya.Salah kunci
eksklusifitas strategi Kozzy Closet adalah jaringan kepada pemasok dan pelanggannya.Kozzy
Closet memiliki jaringan yang kuat terhadap pemasok dan para pelanggannya. Dengan
memanfaatkan jaringan tersebut pesaing akan memperoleh hambatan apabila ingin
mengadopsi Blue Ocean Strategy Kozzy Closet.
Untuk mempermudah implementasi strategi, maka perusahaan harus mengidentifikasi
rintangan utama organisasi.Terdapat empat rintangan organisasi yang harus diantisipasi oleh
Kozzy Closet.yaitu rintangan kognitif, sumber daya, motivasional, dan politik.
Penutup
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan kesimpulan antara
lain; melalui analisa SWOT dapat diketahui bahwa Kozzy Closet memiliki potensi
pengembangan usaha yang baik dalam bidang usaha sepatu di kota Malang; perencanaan
strategi dengan menggunakan pendekatan Blue Ocean Strategy yang bersifat praktis,
aplikatif, dan dinamis merupakan pilihan yang tepat bagi Kozzy Closet; pendekatan Blue
Ocean Strategy dapat membantu Kozzy Closet meningkatkan kinerja melalui inovasi dan
menekan biaya secara bersamaan dengan menggunakan kerangka kerja empat langkah serta
berpedoman pada enam prinsip Blue Ocean Strategy; untuk mencapai Blue Ocean Strategy
yang optimal, Kozzy Closet harus menjalankan skema kerja empat langkah sebagai satu
kesatuan dan mewujudkannya dalam kanvas strategi untuk dijadikan pedoman perumusan
strategi perusahaan; untuk mencapai Blue Ocean Kozzy Closet melakukan efisiensi biaya
dengan menghapuskan faktor lokasi strategis, menerapkan sistem online, dan menggunakan
sistem gratis ongkos kirim bagi pelanggan yang berada di pulau Jawa. Serta menempatkan
diri pada segmen pasar yang belum dimasuki oleh usaha sejenis di kota Malang; sebagai
lompatan nilai bagi konsumen, Kozzy Closet memperbaharui desain situs jaringan secara
berkala, kualitas produk, dan meningkatkan kemampuan manajerial. Selain itu Kozzy Closet
juga menghasilkan inovasi nilai dengan menciptakan desain sepatu baru, mengeluarkan edisi
khusus gift pack untuk pasangan, serta menghadirkan promosi-promosi khusus pada momen
tertentu.
-
Saran bagi Kozzy Closet sebagai obyek penelitian antara lain; berupaya untuk selalu
melakukan inovasi nilai, sebagai batu pijak Blue Ocean Strategy, dengan mendasari pada
enam prinsip Blue Ocean Strategy dan menggunakan kerangka kerja empat langkah;
memfokuskan operasi perusahaan pada nilai-nilai yang diharapkan oleh konsumen; menjaga
kesinambungan Blue Ocean Strategy dengan selalu meningkatkan inovasi nilai secara
berkelanjutan; hendaknya berupaya untuk menutupi kekurangan yang ada pada analisa
SWOT, dengan terus melakukan perbaikan secara berkesinambungan; dalam menentukan dan
mengimplementasikan strategi, hendaknya melibatkan semua elemen yang ada sehingga
penerapan strategi dapat berjalan secara optimal.
Sedangkan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
perencanaan strategi menggunakan pendekatan Blue Ocean Strategy disarankan untuk
mengkaji lebih mendalam lini-lini fungsional pada perusahaan dengan struktur yang lebih
kompleks dan melakukan pendalaman materi serta pengkajian literatur terkait baik yang
berkaitan dengan manajemen strategi sebagai induk ilmu, perencanaan strategi, ataupun Blue
Ocean Strategy.Selain itu mengingat keterbatasan penelitian dengan objek perusahaan non-
profit atau sektor pemerintahan, peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan objek
penelitian pada perusahaan di sektor tersebut.
-
Daftar Pustaka
Crittenden, W. F., & Crittenden, V. L., 2000, Relationships between organizational
characteristics and strategic planning processes in nonprofit organizations. Journal
of Managerial Issues, 12(2), 150-169.
David, Fred R., 2009, Manajemen Strategis, Terjemahan oleh Dono Sunardi, 2009, Salemba
Empat, Jakarta.
Grant, R. M., 2003, Strategic planning in a Turbulent Environment: Evidences From Oil
Majors, Strategic Management Journal, Vol. 24, No. 2, pp. 491-517.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
& Manajemen Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Kim, W.Chan, and Renee Mauborgne. 2006. Blue Ocean Strategy, PT. Serambi Ilmu
Semesta, Jakarta
Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset untuk Bisnis &Ekonomi, Erlangga, Jakarta.
Pearce, John A, Richard B. Robinson, 2007, Strategic Management: Formulation,
Implementation and Control, Edisi 10, Terjemahan oleh Yanivi Bachtiar dan
Christine, 2008, Salemba Empat, Jakarta.
Porter, Michael E., 2007, Strategi Bersaing, Karisma Publishing Group, Tanggerang.
Robbins, Stephen P., 2003, Organizational Behavior, Tenth Edition, Terjemahan oleh
Benyamin Molan, 2006, PT Indeks, Jakarta
Umar, Hussein, 2001, Strategic Management in Action, Cetakan Pertama, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Wheelen, T.L. and J. D. Hunger, 2006, Strategic Management, Pearson Prantice Hall, New
Jersey.
top related