hubungan kebiasaan sarapan bergizi dengan...
Post on 03-May-2019
250 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN BERGIZI DENGAN
KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS III MI AL-HIKMAH
PASAR MINGGU
Skripsi
oleh
Nurlailie Zhafirah
NIM. 1113018300041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ABSTRAK
Nurlailie Zhafirah (NIM. 1113018300041). Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Judul Skripsi
“Hubungan Kebiasaan Sarapan Bergizi dengan Konsentrasi Belajar Siswa
Kelas III MI Al-Hikmah, Pasar Minggu”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan
bergizi dengan konsentrasi belajar kelas III MI Al-Hikmah Pasar Minggu. Penelitian
ini menggunakan penelitian korelasional dengan analisis korelasi, Data dari penelitian
ini dikumpulkan melalui angket, wawancara, dan observasi. Sampel dalam penelitian
ini berjumlah 45 siswa, yaitu 24 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Analisis
data menggunakan uji statistik Spearman Rank. Hasil uji korelasi Spearman Rank
menunjukkan nilai koefisien korelasi yang signifikan sebesar 0,804 yang berarti
terdapat hubungan positif yang sangat kuat antara kebiasan sarapan dengan
konsentrasi belajar siswa kelas III MI Al-Hikmah Pasar Minggu. Dan pada uji
koefisien determinasi menunjukkan nilai koefisien sebesar 64%, yang berarti 64%
variabel dependen diprediksi oleh variabel independen sedangkan sisanya sebesar
36% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Sebanyak 71,1% siswa kelas III MI
Al-hikmah mempunyai kebiasaan sarapan bergizi yang baik dengan mengkonsumsi
jenis makanan seperti nasi goreng, nasi uduk, nasi putih dengan lauk ikan, ayam dan
telur serta tambahan sayur, buah-buahan dan susu. Dan 75,6% siswa mempunyai
konsentrasi belajar yang baik.
Kata Kunci: Kebiasaan Sarapan, Asupan Zat Gizi, Madrasah Ibtidaiyah,
Konsentrasi Belajar.
ii
ABSTRACT
Nurlailie Zhafirah (NIM. 1113018300041). Elementary School Teacher
Education Department. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. Thesis Title
“The Correlation Between Nutritious Breakfast Eating Habits to Attention-
Concentration at Third Grade Students of MI Al-Hikmah Pasar Minggu”. The objective of this study is to analyze the correlation of nutritious breakfast
eating habits to attention-concentration at third grade students of MI Al-Hikmah
Pasar Minggu. This study was used correlation research with correlatiom
analysis. The data were gathered through questionnaires, interviews, and
observations. The subject of study were 45 students, namely 24 male students and
21 female students. The data analysis was used Spearman Rank statistical
test.The result of Spearman Rank correlation test showed a significant correlation
coefficient value of 0,804. It means there was a strong, positive correlation
betwen breakfast eating habits and food nutrition to attention-concentration at
third grade studenst of MI Al-Hikmah Pasar Minggu. And the result of coefficient
determination test showed coefficient value of 64%, It means that 64% of
dependent variable is predicted by independent variable while the rest of 36%
predicted by other factors not included in this study. As many as 71.1% of third
grade students of MI Al-hikmah have good nutritious breakfast eating habits by
consuming types of food such as nasi goreng, nasi uduk, rice with side dishes of
fish, chicken and eggs with additional vegetables, fruits and milk. And 75.6% of
students have a good concentration in learning
Keywords: Breakfast Eating Habits, Food Nutrition, Madrasah Ibtidaiyah,
Attention-Concentration.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir skripsi ini dengan judul “Hubungan Kebiasaan
Sarapan Bergizi dengan Konsentrasi Belajar Siswa Kelas III MI Al-Hikmah Pasar
Minggu, Jakarta Selatan” dapat disusun dan diselesaikan dengan baik. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas bantuan dan bimbingan dalam
pembuatan tugas akhir skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikannya
dengan baik. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan berserta staff dan jajarannya yang telah memberikan bimbingan
serta arahan baik secara langsung maupun tidak langsung selama penulis
menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Khalimi, M.A. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
yang telah banyak memberi nasehat dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi
penulis, dan Asep Ediana Latip, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan PGMI yang
telah banyak membantu selama penulis belajar di PGMI. 3. Dr. Marzuki Mahmud, M.Pd. selaku Penasehat Akademik yang selalu
memberikan saran dan solusi masalah studi selama penulis menuntut ilmu di
PGMI. 4. Dina Rahma Fadlilah, M.Si. selaku pembimbing yang telah sabar membantu
dan memberikan masukan serta arahan kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat selesai, tiada kata yang pantas selain ucapan terimakasih dan doa semoga
Allah SWT membalas kebaikan beliau. 5. Dr Sita Ratnaningsih, M.Pd, selaku dosen statistika yang selalu memberi
masukan dan doa yang tiada henti kepada penulis.
6. Ayah, Ibu tersayang yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan,
motivasi, saran, solusi, dan doa yang tidak pernah putus dalam sholat dan
iv
hatinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik, kak Almh.
Masyitah Amelia yang selalu memberikan motivasi dan kasih sayangnya
sehingga penulis bersemangat menyelesaikan skripsi, kak Nur Firdha Nia dan
Adik ku M. Dzaky yang telah sabar menunggu penulis lulus tanpa menuntut
apa-apa.
7. Sahabat-sahabatku dari Keluarga Besar, Ika, Basmah, Dwi, Arin, Askar, dan
Faqih yang selalu memberikan dukungan dan batuan untuk penulis. Sahabatku
dari Forca, Syarifah, Nurmalina, dan Hesya yang telah mendukung dan
memberi doa tanpa lelah. Sahabatku Finki, Wawan dan Kak Miftah yang
selalu memberikan saran dan motivasi berarti bagi penulis. Sahabatku dari
Boyot Imul, Oca, Chandra, Tata, Deder, Syifa, Nisa, Galena, Rosalia, Haya,
Intan, Umu, Alif, Sovi, Arya, Musang, Taufik, Shofwan, Deden, Wirogo yang
telah menemani hari-hari penulis dan memberikan kebahagiaan setiap hari.
8. Semua pihak yang ikut membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat
penulis tuliskan satu-persatu.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua dan dapat
menjadi amal baik di sisi Allah SWT. Semoga setiap kata yang ditulis dalam
skripsi penulis dapat memberikan manfaat untuk para pembacanya. Aamiin
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBA.............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 4 C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 4 D. Rumusan Masalah ............................................................................ 4 E Tujuan Penelitian ............................................................................. 4 F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
1. Manfaat Teoritis ........................................................................... 4 2. Manfaat Praktis ............................................................................ 4
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ..................... 6
A. Deskripsi Teori................................................................................. 6
1. Perhatian dan Konsentrasi Belajar .............................................. 6
2. Kebiasaan Sarapan Bergizi........................................................ 12
B. Penelitian Relevan ......................................................................... 21
C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 23
D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 25
A. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 25
B. Metode Penelitian .......................................................................... 25
vi
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 26
1. Populasi ...................................................................................... 26
2. Sampel ........................................................................................ 26
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 26
E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 29
F. Teknik Pengolahan Data ................................................................ 33
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 33
1. Uji Instrumen ............................................................................. .33
2. Uji Prasyarat .............................................................................. .35
3. Uji Hipotesis .............................................................................. 36
H. Hipotesis Statistik .......................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 38
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................... 38
1. Data Demografi Siswa Berdasarkan Usia ................................ 38
2. Data Demografi Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 39
3. Data Demografi Berdasarkan Gizi Sarapan ............................. 40
4. Data Demografi Berdasarkan Kebiasaan Sarapan..................43
5. Data Demografi Berdasarkan Konsentrasi Belajar .................. 43
B. Pengujian Prasyarat dan Hipotesis ................................................ 44
1. Uji Instrumen ............................................................................. 44
2. Uji Prasyarat Analisis ................................................................ 46
3. Uji Hipotesis............................................................................... 49
C. Pembahasan Penelitian .................................................................. 50
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 54
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .............................. 55
A. Kesimpulan .................................................................................... 55
B. Implikasi ......................................................................................... 55
C. Saran ............................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 57
LAMPIRAN.........................................................................................................60
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Waktu dan Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 25
Tabel 3.2 Teknik, Tujuan, dan Responden ......................................................... 28
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Angket Kebiasaan Sarapan Bergizi ................. 29
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Angket Konsentrasi Belajar ............................. 30
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Guru .............................................. 31
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen wawancara Siswa.............................................31
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Siswa ............................................... 32
Tabel 3.8 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ....................................... 36
Tabel 4.1 Distribusi Siswa Berdasarkan Usia ................................................... 39
Tabel 4.2 Distribusi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 39
Tabel 4.3 Distribusi Siswa Berdasarkan Gizi Sarapan yang sering dimakan..40
Tabel 4.4 Distribusi Siswa Berdasarkan Gizi Makanan Pengganti Sarapan...41
Tabel 4. 5 Distribusi Siswa Berdasarkan Gizi Sarapan Hari Ini......................42
Tabel 4.6 Distribusi Siswa Berdasarkan Kebiasaan Sarapan............................43
Tabel 4.7 Distribusi Siswa Berdasarkan Konsentrasi Belajar...........................43
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Angket Kebiasaan Sarapan Bergizi...................44
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Angket Konsentrasi Belajar................................45
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas.............................................................................46
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas..............................................................................47
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas..........................................................................48
Tabel 4.13 Hasil Uji Linieritas.................................................................................48
Tabel 4.14 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan........................................49
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Korelasi (Spearman Rank).................................49
Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi..........................................................50
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir.................................................................. 24
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Angket ............................................................................. 61
Lampiran 2 Instrumen Wawancara Guru ............................................................ 66
Lampiran 3 Instrumen Wawancara Siswa .......................................................... 67
Lampiran 4 Instrumen Observasi Siswa ........................................................ 68
Lampiran 5 Tabel dan Output SPSS Hasil Uji Validitas ................................... 70
Lampiran 6 Output SPSS Hasil Uji Reliabilitas ............................................. 71
Lampiran 7 Perhitungan Data Demografi Siswa Berdasarkan Kebiasaan Sarapan
dan Konsentrasi Belajarnya............................................................73
Lampiran 8 Data Mentah Uji Validitas dan Reliabilitas .................................... 76
Lampiran 9 Data Mentah Uji Prasyarat dan Korelasi ..................................... 84
Lampiran 10 Transkip Wawancara Guru Wali Kelas III ...................................... 92
Lampiran 11 Transkip Wawancara Siswa Kelas III .......................................... 96
Lampiran 12 Hasil Observasi Siswa Kelas III ...................................................... 98
Lampiran 13 Hasil Analisis Angket Nomer 7 Makanan yang Sering Dimakan104
Lampiran 14 Hasil Analisis Angket Nomer 8 Makanan Pengganti Sarapan ... 107
Lampiran 15 Hasil Analisis Angket Nomer 9 Menu Sarapan Hari Ini ............ 110
Lampiran 16 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 113
Lampiran 17 Data Siswa Kelas III ...................................................................... 114
Lampiran 18 Data Sekolah ............................................................................ 116
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia mengalami proses belajar dalam kehidupan sehari-hari, baik
di rumah, di lingkungan sekitar dimana mereka tinggal, dan di sekolah. Di sekolah,
belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses
pendidikan, karena berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung
pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.1 Namun
dalam belajar terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya seperti keadaan
tubuh seseorang, intelegensi, perhatian, bakat, minat, kesiapan dalam belajar,
kelelahan, masalah keluarga, keadaan sekolah, kondisi kelas yang tidak kondusif,
metode belajar yang monoton, dan faktor orang-orang sekitar.2 Salah satu faktor
yang telah disebutkan adalah perhatian, perhatian seseorang sering mempunyai
peranan yang lebih besar dalam keberhasilan belajar ketimbang IQ yang tinggi.3
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai
perhatian4 dan tingkatan pertama dari sebuah perhatian adalah konsentrasi.5
Konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar.6 Jika seseorang
berkonsentrasi penuh terhadap pelajaran, maka perhatiannya terhadap pelajaran itu
akan besar sekali sehingga dapat membantu seseorang dalam mengingat dan
mengerti pelajaran tersebut7. Jika seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi,
jelas belajarnya akan sia-sia karena hanya membuang tenaga, waktu dan biaya.
Seseorang yang dapat belajar dengan baik adalah seseorang yang dapat
1 Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. V h.
1. 2 Ibid., h. 54-72. 3 Hasbullah Tabrany, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1995) Cet. II h. 27. 4 Slameto, op.cit., h.56. 5 Aidan Moran, Concentration: Attention and Performance, The Oxford Handbook of Sport and
Performance Psychology, Journal of Health Psychology, 2012. 6 Slameto, op.cit., h. 87. 7 Hasbullah Tabrany, op. cit. h. 32.
2
berkonsentrasi dengan baik, dengan kata lain ia harus memiliki kebiasaan untuk
memusatkan pikiran.1 Tanpa konsentrasi, tidak mungkin seseorang berhasil
menguasai pelajarannya.2 Contohnya seperti seseorang yang terlihat gugup dan
memerah wajahnya ketika ditanya oleh guru secara tiba-tiba tetapi tidak bisa
menjawab karena konsentrasinya tidak pada pelajaran. Oleh karena itu, konsentrasi
menjadi masalah yang umum dikalangan anak sekolah 3 karena sulit dilakukan dan
banyak faktor yang menyebabkan terganggunya konsentrasi.4
Faktor yang bisa memengaruhi konsentrasi anak, yakni pandangan mata dan
pendengaran yang lemah5, haus, lapar, dan kurang sehat badan6. Salah satu faktor
yang telah disebutkan itu adalah rasa lapar. Katie Adolphus mengatakan bahwa
menurut studi Positron Emission Tomography, anak usia 4-10 tahun membutuhkan
dua kali lebih banyak konsumsi glukosa karena tingkat metabolisme otak mereka
terhadap glukosa juga lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa.7 Oleh
karena itu, anak usia sekolah dengan rentang umur 4 sampai 10 tahun harus makan
pagi sebelum berangkat ke sekolah untuk memenuhi kebutuhan glukosa mereka dan
menghindari rasa haus dan lapar yang datang tiba-tiba selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Namun, peraturan sekolah yang mewajibkan anak untuk
berada di sekolah sebelum jam 7, membuat beberapa anak melewatkan sarapan
dengan alasan takut bila terlambat datang ke sekolah. Apabila anak melewatkan
sarapan pagi, ini berarti mereka akan memulai pelajaran dengan perut yang kosong.
Hal ini dapat menjadi hambatan bagi mereka dalam mengikuti pelajaran. Seperti
hasil observasi peneliti pada pra penelitian di kelas III SDIT Al-Syukro Universal,
menunjukkan bahwa anak yang belajar dengan perut kosong cenderung terbagi
fokusnya dengan hal lain seperti tergesa-gesa dalam mengerjakan tugas karena
ingin cepat istirahat, sukar memahami materi yang disampaikan guru, rewel, pasif
1 Slameto, loc. cit. 2 The Liang Gie, Cara Belajar yang Efisien, (Yogyakarta: Liberty Gajah Mada University Press, 1977)
Cet VI, Jilid I, h. 52. 3 Hasbullah Tabrany, loc.cit. 4 Roy Anderson, Langkah Pertama Membuat Siswa Berkonsentrasi, (Jakarta: PT. Macanan Jaya,
Cemerlang 2008), Cet. I h. 62. 5 Ibid. 6 Hasbullah Tabrany, op. cit, h. 33. 7 Katie Adolphus, The effects of breakfast on behavior and academic performance in children and
adolescents, loc. cit., Front Hum Neurosci Journal, Vol. 7, 2013, h. 2.
3
dan lemas saat belajar. 8 Sedangkan hasil wawancara guru pada pra penelitian di
kelas III MI Al-Hikmah, diketahui bahwa siswa kelas III MI Al-Hikmah seringkali
mengeluh lapar ketika pelajaran pertama dimulai dan menyebabkan hilangnya
fokus dan minat anak terhadap pelajaran.9 Selain itu, anak yang tidak sarapan
cenderung kurang aktif secara fisik selama belajar.10 Hal tersebut dapat terjadi
karena melewatkan sarapan menyebabkan menurunnya kadar gula darah sehingga
penyaluran energi berkurang untuk kerja otak. Untuk mempertahankan kadar gula
normal, tubuh memecah simpanan glikogen. Bila cadangan habis, tubuh akan
kesulitan memasok jatah energi dari gula darah ke otak yang akhirnya
menyebabkan badan bergetar, cepat lelah, dan garirah belajar menurun.11 Oleh
karena itu, mengkonsumsi sarapan pagi sangat penting, karena dapat membantu
anak dalam fokus belajar sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat
terserap dengan baik. Serta, sarapan pagi memiliki efek positif pada kinerja kognitif
anak-anak, terutama di bidang memori dan perhatian.12
Penelitian ini diperkuat oleh beberapa penelitian terdahulu yang relevan,
seperti penelitian yang dilakukan oleh Henry Yuhan Winata, Wulan Noviani dan
Nurvita Rusdiana yang berjudul Hubungan Perilaku Sarapan dengan Konsentrasi
Belajar Mahasiswa Tahun Ketiga Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, menyatakan bahwa ada hubungan perilaku sarapan
terhadap konsentrasi belajar siswa. Penelitian lainnya dari Istianah yang berjudul
Pengaruh Sarapan Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Kelas VIII SMPN 20
Bekasi, memperoleh hasil adanya pengaruh sarapan terhadap konsentrasi belajar.
Melalui latar belakang masalah yang telah dijabarkan tersebut, maka judul
penelitian ini adalah tentang Hubungan Kebiasaan Sarapan Bergizi dengan
Konsentrasi Belajar Siswa Kelas III MI Al-Hikmah, Pasar Minggu.
8 Hasil observasi pra penelitian di kelas III SDIT Al-Syukro Universal. 9 Hasil wawancara guru pra penelitian di kelas III SDIT Al-Syukro Universal. 10 Katie Adolphus, op.cit., h. 1. 11 Laras Sitoayu, dkk., Sarapan Sehat Menuju Generasi Sehat Berprestasi, Jurnal Gizi dan Kesehatan,
Vol. 3 No. 1, h. 57. 12 Katie Adolphus, loc.cit.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka
identifikasi masalahnya sebagai berikut:
1. Lapar dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa di kelas sehingga proses
belajar siswa terganggu.
2. Keadaan kesehatan anak saat menerima pembelajaran juga berpengaruh pada
konsentrasinya.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan, penelitian ini dibatasi
pada:
1. Kebiasaan sarapan bergizi dan Konsentrasi Belajar Siswa Kelas III SD/MI
2. Lokasi penelitian di MI Al-Hikmah Pasar Minggu
3. Tahun ajaran 2017/2018
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah penelitian atau
skripsi ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana Hubungan Kebiasaan Sarapan
Bergizi dengan Konsentrasi Belajar Siswa Kelas III MI AL-Hikmah Pasar
Minggu”.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kebiasaan Sarapan
Bergizi dengan Konsentrasi Belajar Siswa Kelas III MI Al-Hikmah, Pasar Minggu.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang diharapkan adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan peneliti yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
5
Meningkatkan konsentrasi belajar dengan selalu sarapan sebelum berangkat
ke sekolah.
b. Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dengan selalu memperhatikan
keadaan anak di kelas.
c. Bagi Orangtua
Memberi masukan kepada orangtuadalam memberikan makanan yang baik
dan seimbang untuk sarapan bagi anak.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Perhatian dan Konsentrasi Belajar
a. Pengertian Perhatian dan Konsentrasi Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian perhatian
adalah minat, apa yang diperhatikan1. Perhatian dalam bahasa Inggris
disebut Attention yang berarti atensi atau perhatian.2 Sedangkan menurut
teori, perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam
hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari
lingkungannya.3 Perhatian adalah upaya pengambilan posisi dalam
fikiran secara jelas dan hidup. Ini berarti menarik diri dari beberapa hal
agar dapat berhubungan secara efektif dengan yang lain.4 Perhatian
seseorang sering mempunyai peranan yang lebih besar dalam
keberhasilan belajar ketimbang IQ yang tinggi. Jika perhatian seseorang
terhadap sesuatu begitu besar, seseorang tersebut akan lebih mudah
mengetahuinya.5 Ada 3 dimensi atau tingkatan perhatian, yang pertama
adalah konsentrasi, yang kedua adalah menyeleksi perhatian, dan yang
terakhir adalah membagi perhatian.6
Dari penjabaran teori di atas diketahui bahwa perhatian adalah
kemampuan untuk fokus secara selektif pada stimulus yang dipilih, dan
dimensi pertama sebuah perhatian adalah konsentrasi.
1 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, 2018, (www. kbbi.web.id) 2 John M. Echols, Hassan Shadily, Kamus Indonesia Inggris, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 1997), Edisi. III. 3 Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet.
V, h. 105. 4 Aidan Moran, Concentration: Attention and Performance, The Oxford Handbook of Sport and
Performance Psychology , Journal of Health Psychology, 2012, h. 3. 5 Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1995) Cet. II h. 27. 6 Aidan Moran, op.cit., h. 4.
7
Pengertian konsentrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal.1 Konsentrasi
dalam bahasa Inggris disebut Concentration yang berarti pemusatan2,
yaitu pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan mengenyampingkan
semua hal lainnya yang tidak berhubungan3. Dalam pengertian umum,
konsentrasi adalah kemampuan untuk menaruh perhatian pada sesuatu,
gagasan atau orang.4 Dalam artian lain, konsentrasi diartikan sebagai
proses perhatian yang melibatkan kemampuan untuk fokus pada tugas
yang sedang dikerjakan dengan mengabaikan gangguan-gangguan.5 Para
ahli berpendapat bahwa konsentrasi adalah sebuah kebiasaan yang dapat
dilatih oleh setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin mencapainya.6
Dari beberapa pengertian konsentrasi yang telah dijabarkan
diketahui bahwa konsentrasi bukanlah sebuah bawaan dari lahir,
melainkan sebuah kebiasaan yang dapat dilatih. Proses pemusatan
pikirannya dilakukan secara sengaja dengan mengabaikan gangguan-
gangguan yang ada di dalam diri dan sekitarnya.
Sedangkan pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku
pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan
individu dan individu dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku
yang dimaksud ialah, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan bodoh
menjadi pintar, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak terampil menjadi
terampil, dari ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan,
dari kurang ajar menjadi terpelajar.7 Pada umumnya para ahli psikologi
menerima pendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang relatif
1 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, 2018, (www. kbbi.web.id) 2John M. Echols, Hassan Shadily, Kamus Indonesia Inggris, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 1997), Edisi. III, h. 306. 3 Slameto, op.cit., h. 86. 4 Roy Anderson, Langkah Pertama Membuat Siswa Berkonsentrasi, (Jakarta: PT. Macanan Jaya,
Cemerlang 2008), Cet. I, h. 135. 5 Aidan Moran, op.cit. h. 1. 6 The Liang Gie, Cara Belajar yang Efisien, (Yogyakarta: Liberty, 1995) Jilid II, Edisi IV, Cet. I,
h. 138. 7 Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), h. 4.
8
permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil dari
praktek atau latihan. Belajar berbeda dengan pertumbuhan kedewasaan,
dimana perubahan yang terjadi dalam individu berasak dari bawaan
genetiknya.8 Menurut Suyono dan Hariyanto, belajar adalah suatu
aktivitas atau suatu proses untuk memperolehh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan
mengkokohkan kepribadian.9 Menurut James LM dalam buku Masitoh
dan Laksmi Dewi, belajar adalah upaya yang dilakukan dengan
mengalami sendiri, menjelajahi, menelusuri dan memperoleh sendiri.10
Menurut Hilgard dalam buku Muh. Ilyas, belajar adalah proses melalui
kegiatan atau prosedur latihan, baik latihan dalam labolatorium ataupun
alamiah.11 Menurut Gagne dalam buku Muh.Ilyas, belajar adalah
penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari
instruksi.12
Dari beberapa definisi belajar yang telah disebutkan, diketahui
bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara-cara menafsirkan dunia
disekeliling sahingga terjadi perubahan tingkah laku pada diri individu
tersebut, melalui latihan dan pengalaman.
Sedangkan pengertian konsentrasi belajar itu sendiri, The Liang
Gie dalam bukunya, konsentrasi dalam belajar berarti pemusatan pikiran
terhadap suatu mata pelajaran dengan mengenyampingkan semua hal
lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.13 Sedangkan menurut
Dimyati dan Mudjiono pengertian konsentrasi belajar adalah kemampuan
8 Nana Sudjana, Teori-teori Belajar untuk Pengajaran, (Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 1991),
h. 5. 9 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2012), Cet. III, h. 9. 10 Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departmen Agama Republik Indonesia, 2009),Cet. I, h. 3. 11Muh. Ilyas Ismail, Ilmu Pendidikan Praktis, (Jakarta: Ganeca, 2008), h. 6. 12Ibid., h. 9. 13The Liang Gie, Cara Belajar yang Efisien, (Yogyakarta: Liberty Gajah Mada University Press,
1977) Cet VI, Jilid I, h. 53.
9
memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut
tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya.14
Secara singkat pengertian tentang konsentrasi belajar adalah
memusatkan perhatian dan pikiran untuk memperoleh pengetahuan.
b. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Konsentrasi Belajar
Kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap suatu hal atau
pelajaran itu pada dasarnya ada pada setiap orang, hanya besar atau
kecilnya itu berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan orang
tersebut lingkungan dan latihan/pengalaman. Pemusatan pikiran
merupakan kebiasaan yang dapat dilatih, jadi bukan bakat atau bawaan.15
Jadi konsentrasi bukanlah sebuah kecakapan dari pikiran atau otak, tetapi
konsentrasi bergantung pada kontrol perhatian yang dapat terjadi apabila
perhatian kita terhadap sesuatu besar sekali.
The Liang Gie, dikemukakan beberapa sebab yang menggangu
konsentrasi, yaitu: 16
1) Kurangnya minat terhadap mata pelajaran yang dipelajari.
2) Gangguan keadaan sekeliling seperti bunyi radio yang terlampau
keras, udara yang sangat panas atau juga bentuk meja dan kursi yang
tidak enak dipakai.
3) Masalah-masalah kecil atau buah-buah pikiran yang pergi datang
mengaduk otak sehingga sering memecah perhatian yang sedang
dipusatkan.
4) Kesenadaan suatu bahan pelajaran sehingga menimbulkan kejenuhan
dalam pikiran.
5) Gangguan kesehatan dan keletihan badan.
Sedangkan menurut Hasbullah Thabrany, ada dua faktor yang
dapat menggangu konsentrasi, yaitu: 17
14 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) Cet. IV, h.
239. 15 Slameto, op.cit., h. 86. 16The Liang Gie, op. cit., h.54. 17Hasbullah Thabrany, op.cit., 32-33.
10
1) Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri individu,
diantaranya tekad yang kurang kuat untuk belajar, sifat emosi, reaksi
terhadap lingkungan misalnya kita melihat dua orang teman sedang
berbisik-bisik, kita merasa mereka sedang membicarakan kita padahal
tidak, haus, lapar, kurang sehat, target kerja yang kurang realistik,
masalah pribadi, dan rasa dosa atau rasa bersalah karena sesuatu hal.
2) Faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri individu.
Yaitu suara gaduh, teman dan orang disekitar kita yang bertanya atau
mengajak bicara, tempat belajar yang menghadap jendela atau jalan,
tidak tersedianya alat-alat yang diperlukan, kondisi meja, kursi, suhu
kamar dan ruangan belajar, dan cara menyusun jadwal dan urutan
belajar. Faktor kelelahan juga dapat menyebabkan penurunan
konsentrasi. Kelelahan dapat merupakan akibat aktivitas fisik dan
mental. Kelelahan fisik dalam belajar jarang terjadi, kecuali jika
belajar berjam-jam tanpa henti. Kelelahan mental sering terjadi dan
merupakan penyebab menurunnya konsentrasi secara umum. Gejala
yang paling menonjol dari kelelahan mental adalah rasa bosan atau
jenuh.
Dari penjabaran di atas, diketahui bahwa pemicu hilangnya
konsentrasi terjadi karena banyak faktor, ada yang berasal dari faktor
internal siswa seperti kesehatannya kurang baik, sedang mempunyai
mood yang buruk, dan keadaan perut yang lapar. Sedangkan dari
faktor eksternal siswa seperti lingkungan belajar yang kotor dan tidak
kondusif, pembelajaran yang kurang menarik dan materi yang terlalu
sulit.
c. Ciri – Ciri Konsentrasi belajar
Engkoswara dalam Rusyan menjelaskan klasifikasi perilaku belajar
yang dapat digunakan untuk mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat
berkonsentrasi adalah sebagai berikut: 18
18 Tabrani Rusyan, Atang Kusdinar, dan Zainal Arifin, Pendekatan dalam Proses Belajar
Mengajar, (Bandung:Remadja Karya, 1989) h. 10-11.
11
1) Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah
pengetahuan, informasi, dan masalah kecakapan intelektual. Pada
perilaku kognitif ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat
dilihat melalui :
a) Kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan.
b) Komprehensif dalam penafsiran informasi.
c) Mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh.
d) Mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang
diperoleh.
2) Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi.
Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat
dilihat dari :
a) Adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu.
b) Respon, yaitu keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan.
c) Mengemukakan suatu pandangan atau keputusan sebagai integrasi
dari suatu keyakinan, ide dan sikap seseorang.
3) Perilaku psikomotor. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki
konsentrasi belajar
a) Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan
petunjuk guru.
b) Komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan-
gerakan yang penuh arti.
c) Perilaku berbahasa. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki
konsentrasi belajar dapat ditengarai adanya aktivitas berbahasa
yang terkoordinasi dengan baik dan benar.
Dari penjabaran diatas, diketahui bahwa siswa yang memiliki
konsentrasi belajar dapat dilihat dengan cirri-ciri sebagai berikut:
1) Menerima pembelajaran awal dengan respon yang baik, seperti
antusias dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap mata pelajaran
yang akan dipelajari.
12
2) Memperhatikan setiap materi pelajaran yang disampai kan guru.
3) Dapat merespon dan memahami setiap materi pelajaran yang
diberikan.
4) Selalu bersikap aktif dengan bertanya dan memberikan argumentasi
mengenai materi pelajaran yang disampaikan guru.
5) Menjawab dengan baik dan benar setiap pertanyaan yang diberikan
guru.
6) Kondisi kelas tenang dan tidak gaduh saat menerima materi
pelajaran.
2. Kebiasaan Sarapan Bergizi
Sarapan secara luas diakui sebagai makanan terpenting dalam
sehari. Anak-anak yang biasa sarapan pagi lebih cenderung memiliki
asupan nutrisi yang baik.19 Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat
bagi setiap orang. Bagi anak sekolah, makan pagi dapat meningkatkan
konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran, sehingga
prestasi belajar menjadi lebih baik. Seseorang yang tidak makan pagi
memiliki resiko menderita gangguan kesehatan berupa menurunnya kadar
gula darah dengan tanda-tanda: lemah, keluar keringat dingin, kesadaran
menurun bahkan pingsan. Bagi anak sekolah, kondisi ini menyebabkan
merosotnya konsentrasi belajar yang mengakibatkan menurunkan prestasi
belajar. Kebiasaan seseorang menghindari makan pagi dengan tujuan
untuk menurunkan berat badan, jelas merupakan kekeliruan yang dapat
mengganggu kesehatan, antara lain berupa gangguan pada saluran
pencernaan.20
a. Pengertian Sarapan
Kata Sarapan berasal dari kata sarap yang diberi akhiran -an, kata
sarap atau menyarap adalah kata kerja yang berarti makan sesuatu
19 Katie Adolphus, The effects of breakfast on behavior and academic performance in children and
adolescents, Front Hum Neurosci Journal, vol. 7, 2013, h. 1. 20 Ahmad Syafiq, dkk, Modul Gizi Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: UIN JKT Press, 2006), h,122-
123.
13
pada pagi hari. Kemudian setelah diberi akhiran – an menjadi kata
benda, memiliki arti makanan pada pagi hari.21 Dalam bahasa Inggris
disebut “Break Fast”.22
Makan pagi dimulai dari pukul 06.00 sampai pukul 10.00 pagi,
sedangkan waktu untuk jam makan siang dimulai dari pukul 13.00
sampai 14.00 siang dan untuk jam makan malam dimulai pukul 19.00
sampai 21.00 malam23. Sarapan bisa berupa makanan apa saja
berbentuk padat maupun cair, namun tidak termasuk minuman
berkafein. 24
Melalui penjelasan sarapan diatas, diketahui bahwa sarapan
adalah makanan dan minuman yang dimakan dan diminum pada pagi
hari dari jam 06.00 – 10.00 pagi.
b. Fungsi Sarapan
Makan pagi atau sarapan mempunyai peranan penting bagi
anak sekolah usia 6-14 tahun, yaitu untuk pemenuhan gizi di pagi hari,
dimana anak-anak berangkat ke sekolah dan mempunyai aktivitas yang
sangat padat di sekolah. Apabila anak-anak terbiasa sarapan pagi, maka
akan berpengaruh terhadap kecerdasan otak, terutama daya ingat anak
sehingga dapat mendukung prestasi belajar anak ke arah yang lebih
baik..25 Selain berfungsi sebagai penghasil energi sarapan yang
dilakukan secara teratur dapat membangun dan memelihara jaringan
tubuh, serta mengatur proses kerja dalam tubuh.
Dari penjabaran di atas diketahui bahwa fungsi sarapan yakni
untuk memberikan pasokan energi yang diperlukan tubuh dari pagi
hingga siang hari.
21Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, 2018, (www. kbbi.web.id)
22 John M. Echols, Hassan Shadily, Kamus Indonesia Inggris, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 1997), Cet. III, h. 483. 23 Lamtiur Saragi dkk, Hubungan Sarapan Pagi Dengan Aspek Biologis Anak Usia Sekolah,
Jurnal penelitian medis, Vol. 2, 2015, h. 1205. 24 NS Gajre, dkk, Breakfast Eating Habit and Its influence on Attention-Concentration, Immediate
Memory, and School Achievement, journal of medical research, Vol.45, 2008, h. 825. 25Elita Endah Mawarni, Edukasi Gizi “Pentingnya Sarapan Sehat Bagi Anak Sekolah”, Jurnal
gizi, Vol. II, h. 98.
14
c. Manfaat Sarapan
Menurut dr. Andry Hartono, beberapa manfaat Sarapan pagi
bagi anak-anak khususnya anak sekolah yaitu:26
1. Menguatkan tubuh
Anak-anak yang seringkali melewatkan menyantap sarapan
pagi, cenderung lebih rentan mengalami fisik yang lemah. Tidak
menyantap sarapan pagi, dapat membuat tubuh anak terasa lemas
dan daya konsentrasi dalam menyimak pelajaran yang ia dapat
menjadi menurun. Hal ini disebabkan karena perut yang kosong
tidak memiliki energi. Efek lainnya yang mungkin timbul adalah
berat badan anak yang tidak ideal dan fisik tubuh yang terlihat kurus.
2. Mencukupi kebutuhan gizi anak
Manfaat sarapan pagi juga dapat menghindari resiko anak
kekurangan gizi serta obesitas. Dengan memberikan anak nutrisi
yang cukup melalui makanan yang dikonsumsi, maka akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan mental dan fisik anak.
3. Dapat menjaga kesehatan
Bagi anak yang sudah terbiasa untuk sarapan pagi sebelum
memulai kegiatannya, ia akan mempunyai sistem kekebalan tubuh
yang kuat yang berarti tidak akan mudah terserang oleh penyakit,
karena tubuh nya sudah diberikan cukup gizi pada pagi hari yang
berguna memperkuat sistem imun.
4. Mencegah penyakit maag
Sarapan pagi membuat lambung terisi makanan sehingga
dapat menetralisir asam lambung. Lambung yang terlalu lama
kosong dapat mengakibatkan rasa perih di lambung dan berakibat
sakit maag.
5. Menyegarkan otak
26 Ibid, h. 100-101.
15
Otak juga mendapatkan nutrisi dari sarapan sehingga otak
dapat berpikir lebih baik dan cepat. Selain itu sarapan pagi juga
meningkatkan konsentrasi.
6. Meningkatkan daya konsentrasi anak
Karena energi yang dibutuhkan tubuh anak sudah tercukupi
melalui sarapan pagi, maka akan membuat daya konsentrasi anak
menjadi lebih kuat, yang mana hal ini akan berbeda dengan anak
yang sering melewatkan sarapan pagi, jika tidak terkendali, bisa-bisa
mereka tertidur di dalam kelas. Daya konsentrasi yang baik akan
membuat hasil belajar anak menjadi lebih maksimal.
Sedangkan manfaat sarapan bagi anak menurut Katie
Adolphus, yaitu sebagai berikut:27
1. Mengkonsumsi sarapan pagi dapat menjaga indeks massa tubuh
(BMI) dalam kisaran normal.
2. Anak-anak dan remaja yang biasa sarapan pagi dapat mengurangi
kemungkinan kelebihan berat badan.
3. Sarapan secara positif memengaruhi pembelajaran pada anak-anak
dalam hal perilaku, kognitif, dan kinerja sekolah.
4. Sarapan pagi memiliki efek positif pada kinerja kognitif anak-anak,
terutama di bidang memori dan perhatian.
5. Peningkatan perhatian setelah sarapan pagi, tercermin dari
peningkatan perilaku anak selama pelajaran berlangsung.
d. Kandungan Gizi Sarapan
Makanan yang disantap setiap hari harus memenuhi kebutuhan
gizi sesuai dengan standar kesehatan. Kebutuhan gizi setiap orang tidak
sama dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kebutuhan gizi yang
tercukupi membuat kecerdasan meningkat, hidup sehat, dan berkualitas.
Makanan merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari
27 Katie Adolphus, op.cit., h. 1-2.
16
manusia. Setiap orang membutuhkan makanan berbeda-beda
bergantung pada umur , jenis kelamin, jenis pekerjaan dan lain-lain.
Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat-zat makanan kita harus
mengetahui jumlah dan macam makanan yang diperlukan. Untuk itulah
diperlukan makanan yang bergizi dengan jumlah yang cukup untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh yang sehat, kuat, dan daya tahan
yang tinggi.28 Anak membutuhkan kecukupan gizi setiap harinya,
katagori anak sekolah adalah anak usia 7-12 tahun.29
1) Pengertian Gizi
Gizi adalah segala sesuatu yang dikonsumsi oleh manusia
yang mengandung unsur-unsur zat gizi.30 Zat gizi merupakan bahan
dasar penyusun bahan makanan.31 Menurut Sediaoetama, zat gizi
adalah satuan-satuan yang menyusun bahan makanan atau bahan-
bahan dasar. Sedangkan bahan makanan adalah sesuatu yang dibeli,
dimasak dan disajikan sebagai hidangan untuk dikonsumsi.
Hidangan yang dikonsumi bukan hanya terdiri dari satu hidangan,
tetapi dapat lebih dari satu yang bila dihidangkan berama haruslah
merupakan kombinasi yang saling melengkapi kebutuhan
manusia.Pengaturan kombinasi hidangan ini disebut menyusun
menu.Jadi dalam satu menu dapat terdiri dari beberapa hidangan.
Satu hidangan terdiri dari beberapa bahan makanan yang masing-
masing bahan makanan mengandung beberapa jenis zat gizi yang
dapat melengkapi satu sama lainnya.32 Karenanya, makanan
mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh karena makanan
merupakan sumber zat gizi utama bagi keperluan tubuh. Makanan
28Hanifa N. dan Luthfeni, Makanan yang Sehat, (Bandung: Azka Press,2006), h. 1-2 29 Ayu Bulan, Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 57. 30Mitayani dan Wiwi Sartika, Buku Saku Ilmu Gizi, (Jakarta:CV. Trans Info Media, 2013), Cet. II,
h. 1. 31 Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, Kesehatan dan Gizi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet.
II h. 107. 32 Ibid., h. 102.
17
bergizi yaitu makanan yang mengandung karbohidrat, protein,
lemak, mineral dan vitamin.33
Dari definisi tersebut diketahui bahwa gizi/zat gizi adalah
segala zat yang terkandung dalam bahan makanan yang diperlukan
oleh tubuh kita sehari-hari seperti karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral.
2) Fungsi Gizi
Menurut fungsinya dalam tubuh, unsur/zat gizi dibagi atas
tiga golongan, yaitu34:
a) Sebagai sumber zat tenaga (yang dapat menimbulkan tenaga)
b) Sebagai sumber zat pembangun (membangun tubuh)
c) Sebagai sumber zat pengatur atau pelindung proses dalam tubuh.
Adapun menurut Soegeng dan Anne Lies dalam bukunya,
fungsi gizi yakni:35
a) Sumber energi atau tenaga. Jika fungsi ini terganggu, orang
menjadi berkurang geraknya atau kurang giat dan merasa cepat
lelah.
b) Menyokong pertumbuhan badan. Yaitu penambahan sel baru pada
sel yang sudah ada.
c) Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak, yaitu
mengganti sel yang tampak jelas pada luka tubuh yaitu terjadi
jaringan penutup luka.
d) Mengatur metabolism dan berbagai keseimbangan dalam cairan
tubuh (Keseimbangan air, asam, basa, dan mineral).
e) Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai
penyakit sebagai antioksiden dan antibodi lainnya.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa, gizi mempunyai peranan
penting dalam kehidupan sehari-hari.Zat gizi terdiri dari karbohidrat,
protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral. Setiap zat gizi tersebut
33 Hanifa N. dan Luthfeni, op.cit., h.10. 34 Ibid. 35 Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, loc.cit..
18
memiliki peranan yang berbeda-beda dalam melakukan fungsinya.
Seperti karbohidrat yang menghasilkan energi, protein yang
berfungsi untuk membantu pertumbuhan, serat untuk membantu
pencernaan, lemak sebagai sumber energi kedua setelah karbohidrat.
3) Manfaat Gizi
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan
memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal
tubuh. Manfaat zat gizi antara lain: 36
a) Menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan
aktifitas
b) Membentuk sel-sel baru, memelihara,mengganti sel-sel yang rusak
dalam jaringan tubuh.
c) Mengatur proses di dalam tubuh, seperti mengatur keseimbangan air
dalam sel, membentuk antibodi, dan mengatur proses oksidasi.
Dari poin-poin diatas, dapat diketahui bahwa zat gizi mempunyai
manfaat-manfaat dalam memenuhi kebutuhan tubuh untuk beraktifitas
setiap hari seperti menghasilkan energi, memelihara sel tubuh dan
mengatur proses oksidasi di dalam tubuh.
4) Zat Gizi Yang Dibutuhkan Tubuh
Setiap orang memerlukan zat gizi yang sama namun dalam
jumlah yang berbeda-beda, tergantung usia, jenis kelamin, dan ukuran
tubuh.37 Tubuh manusia membutuhkan makanan untuk menyediakan
energi bagi seluruh proses kehidupan dan untuk pertumbuhan,
memperbaiki dan memelihara sel-sel, jaringan-jaringan dan organ-
organ. Makanan mengandung 3 grup dari zat yaitu karbohidrat, protein
dan lemak yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang berbeda. Sebagai
tambahannya, tubuh juga memerlukan serat, vitamin dan mineral. Serat
didapat dari makanan yang berasal dari tumbuhan sedangkan mineral
36Mitayani dan Wiwi Sartika, op.cit., h. 45-46. 37 Yohana Arisandi dan Yovita Andriani. Pengaruh Makanan Terhadap Kesehatan, (Jakarta: Eska
Medika, 2011), h. 7.
19
dan vitamin terdapat dalam berbagai macammakanan dan dibutuhkan
dalam jumlah kecil.38
Berikut adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh:
a) Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi untuk menyediakan energi bagi tubuh.
Karbohidrat inilah yang menjadi sumber utama dalam pembuatan
energi yang penting bagi tubuh. 39 Sumber karbohidrat adalah padi-
padian, umbi-umbian, kacang, dan gula.40
b) Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang pekat, lemak
memiliki nilai energi 2 kali lipat energi karbohidrat atau protein.41
Selain sebagai sumber energi, lemak berfungsi untuk menyimpan
vitamin yang dapat diserap lemak seperti vitamin A, D, E, dan K,
Bantalan yang melindungi organ-organ dalam tubuh seperti ginjal
dan bola mata.42 Lemak berasal dari hewani dan nabati, seperti
daging sapi, ayam, kambing, ikan, telur, susu, kacang tanah, kacang
kedelai, dan buah alpukat. 43
c) Protein
Protein sangat penting bagi tubuh, yaitu untuk pertumbuhan
dan pemeliharaan, pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh,
mengatur keseimbangan air, mengangkut zat-zat gizi, sumber
energi.44, metabolisme tubuh, dan sebagai antioksidan.45 Protein juga
digunakan sebagai zat pembangun.46 Sumber protein yang ada pada
38 Mitayani dan Wiwi Sartika, op.cit., h. 3. 39 Sunita Almatsier, op.cit., h. 42. 40Ibid., h. 44. 41 Yohana Arisandi dan Yovita Andriani, op.cit., h. 6. 42 Mitayani dan Wiwi Sartika, op.cit., h. 8. 43 Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, op.cit., h. 115. 44 Sunita Almatsier, op.cit. h.96-97 45 Mary E. Barasi, Ilmu Gizi, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 41 46 Sunita Almatsier, op. cit., h. 43.
20
makanan antara lain daging, ikan, unggas, ayam, kerang, telur, susu,
tempe, tahu, kacang-kacangan, dan lain-lain.47
d) Vitamin
Vitamin merupakan pemicu proses berbagai reaksi kimia
yang terjadi dalam sel tubuh. Karena perannya yang spesifik, fungsi
setiap jenis tidak dapat digantikan oleh vitamin lainnya.48 Sumber
makanan yang mengandung vitamin adalah sayur-sayuran dan buah-
buahan.49
e) Mineral
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses
selular tubuh.50 Mineral diperlukan untuk zat pembangun dan
pelindung. Walaupun dibutuhkan tubuh dengan jumlah yang sedikit,
tetapi mempunyai fungsi yang sangat penting karena bila
kekurangan mineral dapat mempengaruhi bermacam-macam
kegiatan dalam tubuh. Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh antara
lain kalsium, belerang, fosfor, besi, yodium, natrium, klor, dan
flour.51 Sumber mineral terdapat pada sayur bayam, katuk, hati, daun
singkong, jagung, susu, telur, keju, ikan, kentang, garam dapur, otak,
kacang-kacangan, dan padi-padian.52
Dari penjabaran tersebut, diketahui bahwa tubuh memerlukan
zat gizi yang bermacam-macam. Zat gizi yang dibutuhkan antara lain
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
e. Menu Sarapan yang Baik
Secara umum, dalam penyusunan menu menurut waktu makan
perlu diketahui beberapa hal yaitu: Menu makan pagi biasanya dipilih
hidangan yang tepat dan mudah dalam persiapan, penyajian, dan
47 C. Soejoeti Tarwotjo, Dasar-dasar Gizi Kuliner, (Jakarta: Grasindo, 1998), h.62, 69, 71, 75, 89,
93,102, 106, dan 110. 48 Yohana Arisandi dan Yovita Andriani, op.cit., h. 7. 49 C. Soejoeti Tarwotjo, op. cit., h. 113. 50 Mitayani dan Wiwi Sartika, op.cit., h. 26. 51 Hanifa N. dan Luthfeni, op.cit.,h. 20. 52 Ibid., h. 20-23.
21
dimakan. Perlu diusahakan agar hidangan yang disajikan mengandung
zat-zat gizi yang cukup lengkap, yaitu zat gizi pemberi tenaga,
pembangun, dan pengatur. Contoh menu sarapan yang baik: 53
1) Nasi putih : Karbohidrat
sambal goreng : Protein
kering tempe : Protein
orak-arik sayur telur. : Vitamin, mineral, dan protein.
2) Bubur kacang hijau : Protein dan karbohidrat
telur rebus setengah matang : Protein
pisang. : Vitamin dan karbohidrat
3) Roti tawar : Karbohidrat
telur mata sapi : Protein
pepaya : Vitamin
Dari penjabaran tersebut diketahui bahwa menu sarapan yang
baik adalah yang mengandung zat gizi pemberi tenaga, pembangun dan
pengatur. Sarapan memiliki manfaat yang penting untuk anak dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya anak-anak yang terbiasa sarapan pagi
memiliki rentang perhatian yang lebih tinggi terhadap pelajaran di
kelas.
B. Penelitian yang relevan
Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini
oleh Istianah (2008) tentang pengaruh sarapan terhadap konsentrasi belajar
siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Bekasi. Dari hasil
penelitiannya, Istianah menemukan bahwa terdapat pengaruh antara sarapan
dengan konsentrasi belajar siswa di kelas VIII.
Penelitian selanjutnya yang relevan yaitu yang dilakukan oleh Siti
Noor Faizah (2012) tentang hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dan
kebiasaan jajan dengan prestasi belajar siswa di sekolah dasar.Dari hasil
penelitiannya, terbukti bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan
53Soegeng Santoso & Anne Lies Ranti, op. cit., h. 127-128.
22
pagi dan kebiasaan jajan dengan prestasi belajar siswa di sekolah dasar di
SDN Banyuanyar III Surakarta.
Penelitian yang terakhir yang relevan yaitu yang dilakukan adalah
penelitian yang dilakukan oleh Henry Yuhan Winata, Wulan Noviani dan
Nurvita Rusdiana (2015) tentang hubungan perilaku sarapan dengan
konsentrasi belajar mahasiswa tahun ketiga program studi keperawatan.Dari
hasil penelitian terealisasi bahwa dengan ada hubungan yang bermakna
antara perilaku sarapan dengan konsentrasi belajar mahasiswa tahun ketiga
Program Studi Ilmu Keperawatan UMY.
Selain penelitian yang diambil dari skripsi, peneliti juga mencari
penelitian yang diambil dari jurnal. Jurnal yang pertama ditulis oleh Katie
Adolphus yang berjudul The effects of breakfast on behavior and academic
performance in children and adolescents vol.7 tahun 2013. Dari hasil
penelitiannya diketahui bahwa kebiasaan sarapan memengaruhi sikap anak di
kelas dan di sekolah, serta memengaruhi prestasi akademik anak.
Jurnal kedua ditulis oleh Lamtiur Saragi, dkk. yang berjudul
hubungan sarapan pagi dengan aspek biologis anak usia sekolah vol. 2 tahun
2015. Dari hasil penelitiannya diketahui bahwa terdapat hubungan sarapan
pagi dengan aspek biologis anak usia sekolah.
Jurnal ketiga ditulis oleh Nadeem Arshad yang berjudul impact of
breakfast habits on education performance of university student vol.3 tahun
2014. Dari hasil penelitiannya diketahui bahwa adanya hubungan yang tinggi
antara makanan yang dikonsumsi dengan hasil belajar mahasiswa.
Jurnal keempat ditulis oleh Syilga Cahya Gemily, dkk. yang berjudul
faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan dan kualitas sarapan siswa
kelas V SD Sendangmulyo 4. Dari hasil penelitiannya diketahui bahwa
faktor-faktor yang mempunyai hubungan bermakna dengan kualitas sarapan
adalah kebiasaan sarapan dalam keluarga.
Jurnal terakhir ditulis oleh Leo Akbar Arifin tentang hubungan
sarapan pagi terhadap konsentrasi siswa di sekolah. Dari hasil penelitiannya,
23
Leo menemukan bahwa terdapat hubungan antara sarapan pagi dengan
konsentrasi siswa di sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan di atas, peneliti
mengambil judul hubungan kebiasaan sarapan bergizi dengan konsentrasi
belajar siswa di kelas III MI Al-Hikmah Pasar Minggu. Metode penelitian
yang peneliti gunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
analisis korelasional, yaitu bentuk analisis data penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan diantara dua variabel
dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang satu dengan yang
lainnya.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan tersebut,
menunjukan bahwa kebiasaan sarapan bergizi dengan konsentrasi belajar siswa
sekolah dasar merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang
keberhasilan suatu tujuan pembelajaran. Pembelajaran dapat berhasil bila
semua anak dapat menfokuskan pikirannya hanya pada pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran diinginkan.
Mudah atau sulitnya dalam mendapatkan fokus siswa selama
pembelajaran di kelas tidak melulu bergantung pada faktor eksternal seperti
guru, ataupun lingkungan belajar siswa, tetapi bisa datang dari faktor internal
siswa itu sendiri.
Faktor internal siswa yang penulis teliti adalah rasa lapar/kenyang
yang dapat memengaruhi konsentrasi siswa selama belajar di kelas.Siswa yang
terbiasa sarapan dirumah dengan siswa yang tidak terbiasa sarapan dirumah
sebelum berangkat sekolah mempunyai performa yang berbeda ketika
mengikuti pembelajaran di kelas. Siswa yang tidak terbiasa sarapan,
konsentrasinya mudah terganggu karena rasa lapar yang ia rasakan sejak pagi.
Dari uraian di atas tampak bahwa dalam proses pembelajaran, sarapan
memengaruhi konsentrasi siswa yang berdampak pada keberhasilan siswa
dalam mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran
24
yang dirancang guru dapat dengan mudah tercapai. Siswa akanmudah
mengikuti pembelajran dengan begitu materi pembelajaran terserap dengan
baik dalam diri siswa. Untuk itulah penelitian ini ingin mengetahui apakah ada
hubungan antara kebiasaan sarapan bergizi dengan konsentrasi belajar siswa
kelas III MI Al-Hikmah, Pasar Minggu.
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran (lihat Gambar 2.1) maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H: Kebiasaan sarapan bergizi mempunyai hubungan terhadap konsentrasi
belajar kelas III SD MI Al-Hikmah.
Kebiasaan
Sarapan
Kebiasaan
Sarapan
Perut yang
kenyang
Konsentrasi
Belajar Siswa
Perut yang
kenyang
Kebiasaan
sarapan bergizi
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Al-Hikmah, Pasar Minggu yang
beralamat di Jl. Bacang RT.008/01 Jatipadang Kecamatan Pasar Minggu.
Penelitian ini berjudul Hubungan Kebiasaan Sarapan Bergizi dengan
Konsentrasi Belajar Siswa Kelas III MI Al-Hikmah, Pasar Minggu. Waktu
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari tanggal 16-20 April 2018.
Tabel 3.1
Waktu dan Kegiatan Penelitian
Penelitian di Kelas III MI Al-Hikmah Pasar Minggu
Waktu Penelitian Kegiatan
16 April 2018 Observasi sekolah
Wawancara guru wali kelas III
17 April 2018 Penyebaran angket dan observasi
kelas III B
18 April 2018 Penyebaran angket dan observasi
kelas III A
19 April 2018 Wawancara siswa kelas III B
20 April 2018 Wawancara siswa kelas III A
B. Metode Penelitian
Metode penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif
dengan menggunakan analisis korelasional. Metode penelitian kuantitatif,
yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
tertentu yang dalam pengumpulan datanya menggunakan instrum
26
penelitian.1 Sedangkan analisis hubungan (Korelasi) adalah suatu bentuk
analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau
bentuk arah hubungan di antara dua variabel atau lebih, dan besarnya
hubungan yang disebabkan oleh variabel yang satu (variabel bebas) terhadap
variabel lainnya (variabel terikat).2
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari keseluruhan
subjek penelitian.3 Dalam populasi penelitian harus menentukan siapa dan
apa yang akan dijadikan populasi. Populasi dari penelitian ini adalah
seluruh siswa dan siswi kelas III MI Al-Hikmah Pasar Minggu, yaitu
berjumlah 45 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari obyek populasi dan jumlahnya lebih
kecil dari populasi.4 Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi dijadikan sampel.5 Karena jumlah populasi kelas III MI
Al-Hikmah sebanyak 45 orang, maka sampel dalam penelitian ini juga
sebanyak 45 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data dalam penelitian ini, langkah-langkah
yang peneliti lakukan antara lain:
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 8. 2 Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT.Bumi Aksara,
2013), h. 335. 3 Sugiono, op. cit., h. 89. 4.Ibid., h. 90. 5 Ibid., h. 95.
27
1. Angket
Angket atau angket adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.6 Responden dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa dan siswi kelas III yang berjumlah 45 orang.
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data kebiasaan
dan gizi sarapan dan konsentrasi belajar siswa dan siswi kelas III.
Dalam penelitian ini, penelti menggunakan angket tertutup. Dalam
angket tertutup, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa sudah
dalam bentuk pilihan ganda dan siswa tidak diberikan kesempatan untuk
mengeluarkan pendapat.7
Angket yang penulis buat menggunakan skala likert dengan
alternatif jawaban (Selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah)
dengan pemberian skor sebagai berikut:
2. Wawancara
Wawancara adalah sebuah teknik pengumpulan data yang
digunakan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara
mendalam.8 Wawancara juga merupakan cara untuk memperoleh data
melalui narasumber sebagai orang yang diangap paling tahu mengenai
masalah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan wawancara tidak
terstuktur, yaitu wawancara yang hanya menanyakan garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.9 Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan wawancara terhadap guru kelas III dan siswa-siswi kelas III MI
Al-Hikmah, Pasar Minggu. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat memiliki
data dan informasi tentang kebiasaan sarapan bergizi dan konsentrasi
belajar yang lebih mendalam.
6 Ibid., h. 158. 7 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan
Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 21. 8 Sugiyono, op.cit., h. 154. 9 Ibid., h. 157.
28
3. Observasi
Penelitian ini menggunakan observasi terstruktur, yaitu observasi
yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati.10
Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran
data dari angket dan wawancara dengan cara mengamati secara langsung
konsentrasi belajar siswa yang tercermin melalui perilaku mereka selama
berada di dalam kelas.
Tabel 3.2
Teknik, Tujuan dan Siswa
Pengumpulan
Data
Teknik Tujuan Siswa
Angket Untuk memperoleh data
kebiasaan sarapan bergizi
dan konsentrasi belajar
siswa kelas III.
Siswa/i kelas
III MI Al-
Hikmah,
Pasar
Minggu.
Wawancara Untuk memperoleh
penguatan data hubungan
kebiasaan sarapan bergizi
terhadap konsentrasi siswa
melalui wawancara dengan
guru dan siswa kelas III.
Guru wali
kelas dan
siswa/i kelas
III sekolah di
MI Al-
Hikmah,
Pasar
Minggu.
Observasi Untuk membuktikan
kebenaran data dari angket
dan wawancara dengan cara
mengamati secara langsung
konsentrasi belajar siswa
kelas III SD selama belajar
di kelas.
Siswa/I
kelas III MI
Al-Hikmah,
Pasar
Minggu.
10 Ibid., h.163.
29
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para siswa yang
dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama.11 Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Angket
Untuk memperoleh data hubungan kebiasaan sarapan bergizi
dengan konsentrasi terhadap siswa kelas III MI Al-Hikmah, Pasar
Minggu, peneliti menggunakan angket sebagai instrumen utama.
11 Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, op.cit., h. 75.
Variabel Dimensi Indikator
No.
Butir
Soal
Jml
Soal
Kebiasaan
sarapan
bergizi
Siswa yang
mengkonsumsi
sarapan
Mengetahui
frekuensi siswa
mengkonsumsi
sarapan
1, 2 2
Mengetahui waktu
siswa
mengkonsumsi
sarapan
3 1
Frekuensi
berganti menu
sarapan
Mengetahui
frekuensi berganti
menu sarapan 4 1
Manfaat dan
fungsi sarapan
Mengetahui
pentingnya sarapan 5, 6 2
Makanan yang
dikonsumsi
Mengetahui jenis
sarapan yang
dikonsumsi 7, 8, 9 3
Tabel 3.3
Kisi-kisi instrumen angket kebiasaan sarapan bergizi
30
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara untuk memperoleh
penguatan data kebiasaan sarapan bergizi dan konsentrasi siswa kelas
III MI Al-Hikmah, Pasar Minggu. Wawancara dilakukan kepada guru
wali kelas III dan siswa/i kelas III.
Instrumen wawancara guru digunakan untuk memperoleh data
kebiasan sarapan dan konsentrasi siswa dari pengamatan guru, dengan
total 11 pertanyaan. Berikut kisi-kisi instrumen wawancara guru wali
kelas III MI Al-Hikmah, Pasar Minggu:
Variabel Dimensi Indikator
No.
Butir
Soal
Jml.
Soal
Konsentrasi
Belajar
Perilaku belajar
siswa
Menerima
pembelajaran awal
dengan respon yang
baik
10, 11
2
Memperhatikan
setiap materi
pelajaran 13 1
Dapat merespon
dan memahami
setiap materi
14, 17,
20 3
Menjawab dengan
baik dan benar
setiap pertanyaan 15, 16 2
Aktif dengan
bertanya dan
memberikan
argumentasi
mengenai materi
pelajaran
18, 19 2
Kondisi kelas
tenang dan tidak
gaduh
12 1
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Angket Konsentrasi Belajar
31
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Guru
No. Aspek-Aspek yang
Ditanyakan
No. Butir
Pertanyaan
Jml. Butir
Pertanyaan
1 Pemahaman tentang istilah
sarapan 1 1
2 Pemahaman tentang fungsi
sarapan 2 1
3 Waktu siswa sarapan 3 1
4 Jenis sarapan yang
dikonsumsi siswa 4 1
5 Respon siswa dalam
mengawali pelajaran 5 1
6 Fokus siswa dalam
menerima materi pelajaran 6, 7 2
7 Merespon dan memahami
isi materi pelajaran 8, 9 2
8 Aktif di dalam
pembelajaran 10 1
9 Kondisi kelas yang
kondusif 11 1
Instrumen wawancara yang selanjutnya ditujukan untuk siswa/i
kelas III MI Al-Hikmah yang bertujuan untuk memperoleh data kebiasaan
sarapan bergizi dan konsentrasi belajar siswa dengan total 7 pertanyaan.
Berikut kisi-kisi instrumen wawancara siswa kelas III MI Al-Hikmah, Pasar
Minggu:
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Siswa
No Aspek-Aspek yang
Ditanyakan
No. Butir
Pertanyaan
Jml. Butir
Pertanyaan
1 Fungsi sarapan 1 1
2 Waktu siswa sarapan 2 1
3 Jenis sarapan yang dikonsumsi
siswa 3 1
32
4 Makanan pengganti sarapan di
rumah 4 1
5 Orang yang membuatkan
sarapan 5 1
6 Manfaat yang dirasakan karena
selalu sarapan 6 1
7 Dampak yang ditimbulkan
karena melewatkan sarapan 7 1
3. Observasi
Observasi ini meliputi kegiatan pengamatan terhadap konsentrasi
belajar siswa kelas III MI Al-Hikmah, Pasar Minggu di dalam kelas.
Tabel 3.7
Kisi-kisi Instrumen Observasi Siswa
No Aspek-Aspek yang Diamati Jml. Butir
Pernyataan
1 Memperhatikan setiap materi
pelajaran yang disampai kan guru. 1
2
Dapat merespon dan memahami
setiap materi pelajaran yang
diberikan.
2
3
Selalu bersikap aktif dengan
bertanya dan memberikan
argumentasi mengenai materi
pelajaran yang disampaikan guru.
3
4
Menjawab dengan baik dan benar
setiap pertanyaan yang diberikan
guru. 1
5
Kondisi kelas tenang dan tidak
gaduh saat menerima materi
pelajaran. 1
33
F. Teknik Pengolahan Data
Untuk mengolah data-data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini,
penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing
Memeriksa daftar pertanyaan yang telah diisi dan dikembalikan oleh
siswa/i kelas III MI Al-Hikmah, Pasar Minggu.
2. Scoring
Setelah melalui tahap editing maka selanjutnya penulis memberikan
skor terhadap jawaban pertanyaan yang ada pada angket. Pemberian skor
pada tiap jawaban siswa sebagai berikut:
a. Jawaban dengan kata selalu diberi bobot 4.
b. Jawaban dengan kata sering diberi bobot 3.
c. Jawaban dengan kata kadang-kadang diberi bobot 2.
d. Jawaban dengan kata tidak pernah diberi bobot 1.
3. Tabulating
Data dan jawaban disajikan dalam bentuk table dan dinyatakan
dalam bentuk frekuensi dan persentase, untuk menentukan persentasenya
maka rumus yang digunakan adalah: P = F x 100 % N
Keterangan:
P = Angka persentase
F = Frekuensi jawaban siswa
N =Number of cases (jumlah frekuensi) atau banyaknya individu.
100 % = Bilangan konstan (tetap)
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Instrumen
Untuk dapat dikatakan instrumen penelitian yang baik, paling tidak
memenuhi instrument penelitian yang baik, paling tidak memenuhi beberepa
kriteria seperti valid dan reliabel.12
Sebelum digunakan untuk mengambil data, instrumen tersebut terlebih
dahulu diuji coba agar dapat mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
12 Ibid, h. 75.
34
a. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan (mengukur) data itu valid. Valid berarti instrument tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. 13 Rumus
yang dapat digunakan untuk uji validitas product moment, yaitu14:
𝑟𝑥𝑦= 𝑛(Ʃ𝑋𝑌)−(Ʃ𝑋)(Ʃ𝑌)
√{𝑛(Ʃ𝑋2)− (Ʃ𝑋)2 |𝑛(𝑁Ʃ𝑌2)− (Ʃ𝑌)2}
r : Koefisien Korelasi
Ʃ𝑋 : Jumlah Skor Item
Ʃ𝑌 : Jumlah Skor Total Item
𝑛 : Jumlah Responden
Instrumen penelitian dikatakan valid apabila koefisien korelasi
product moment lebih dari 0,3.15
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur
yang sama pula.16 Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan Alpha Cronbach dalam SPSS 22 dengan rumus sebagai
berikut:17
ri = [𝑘
𝑘 − 1] [1 −
∑ 𝜎𝑏2
𝜎𝑡2 ]
Keterangan:
ri : Koefisien realibilitas Instrumen
k : Jumlah butir pertanyaan
∑ 𝜎𝑏2 : Jumlah varians butir
𝜎𝑡2 : Varians total
13 Sugiyono, op.cit., h. 135. 14 Dr. Suparyanto, M.Kes., Uji Validitas Kuesioner, 2018, (www.dr-suparyanto.blogspot.com). 15 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan
Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 47. 16 Ibid., h. 55. 17 Ibid., h. 57-58.
35
Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila koefisien
reliabilitasnya lebih dari 0,6.18
2. Uji Prasyarat
Untuk mengetahui pola dan varian serta kelinieritasan dari suatu
populasi atau data. Apakah populasi atau data berdistribusi normal atau
tidak, atau juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah populasi
mempunyai beberapa varian yang sama, serta menguji kelinieritasan
data.19
Dari pengertian tersebut diketahui bahwa uji prasyarat diperlukan
untuk mengetahui apakah data yang akan digunakan untuk uji hipotesis itu
normal, homogen dan linier. Selain itu, uji ini juga diperlukan untuk
mengetahui bentuk parameter statistik yang akan digunakan dalam uji
selanjutnya.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui
apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data
berdistribusi normal, maka dapat digunakan uji statistik berbentuk
parametrik. Sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal, maka
digunakan uji nonparametrik.20 Pada penelitian ini, dilakukan dengan
menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov(K-S). Dalam
pengujian, suatu data dikatakan berdisitribusi normal apabila nilai
signifikansi >0.05 (sig. >0.05).
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas merupakan pengujian untuk melihat apakah
dalam varian yang sedang diteliti memiliki varian yang sama. Data
dikatakan homogen apabila nilai signifikasi lebih dari 0,05. Pengujian
homogenitas dilakukan dengan membandingkan metode varian terbesar
18 Ibid. h. 57. 19 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2013), h. 153. 20 Ibid.
36
terhadap varian yang kecil.21 Rumusnya adalah jika: 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ,
maka HO diterima atau data dapat dikatakan homogen apabila nilai
signifikasi lebih dari 0,05.
c. Uji Linieritas
Uji Linieritas merupakan pengujian untuk mengetahui apakah
antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang
linier atau tidak.22 Data dikatakan linier apabila nilai signifikasi pada
tabel lebih dari 0,05.
3. Uji Hipotesis
a. Koefisen Korelasi
Untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan bergizi dengan
konsentrasi belajar siswa di kelas, menggunakan korelasi Spearman
Rank. Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat menentukan
arah dari kedua variabel.23
Nilai korelasi (r) = (-1 ≤ 0 ≤ 1)
Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien berada di antara -1 dan
1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan
negatif (-).
Tabel 3.8
Tingkat korelasi dan kekuatan hubungan24
No Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan
1 0,00 – 0,199 Sangat lemah
2 0,20 – 0,399 Lemah
3 0,40 – 0,599 Cukup
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,00 Sangat kuat
21 Ibid., h. 167 22 Ibid., h. 178. 23 Ibid., h. 337. 24Ibid.
37
b. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (KD) adalah angka yang digunakan
untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh
sebuah variabel atau lebih X (variabel bebas) terhadap variabel Y
(terikat).25
Rumus:
KD = (r)2 x 100%
H. Hipotesis Statistik
a. H0 : ρ = 0 (tidak terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dan asupan
zat gizi terhadap konsentrasi belajar siswa kelas III MI Al-Hikmah
Pasar Minggu).
H1 : ρ ≠ 0 (terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan bergizi terhadap
konsentrasi belajar siswa kelas III MI Al-Hikmah Pasar
Minggu).
25 Ibid., h. 338.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Al-Hikmah Pasar Minggu. Data
kebiasan sarapan bergizi dan konsentrasi belajar diperoleh melalui angket,
lembar observasi dan lembar wawancara. Sebelum angket diberikan kepada
siswa, angket diuji terlebih dahulu dengan cara menyebarkan angket ke kelas
IV MI Al-Hikmah untuk diisi. Selanjutnya hasil angket kelas IV di olah dan
diuji validitas dan reliabilitasnya. Sedangkan untuk lembar observasi dan
lembar wawancara diuji kelayakannya oleh dosen pembimbing. Setelah
instrumen-instrumen penelitian sudah dinyatakan valid dan reliabel, peneliti
menyebarkan angket ke seluruh siwa kelas III MI Al-Hikmah yaitu berjumlah
45 orang, dengan rincian 24 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswi
perempuan.
Setelah mendapatkan data angket kelas III MI Al-Hikmah, kemudian
data dianalisis dan diolah menggunakan bantuan program statistik SPSS 22.0.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi, yaitu
bentuk analisis data penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau
bentuk arah hubungan diantara variabel dan besarnya pengaruh yang
disebabkan oleh variabel yang satu dengan yang lainnya. Dan pengujian
hipotesisnya menggunakan uji Rank Spearman Correlation.
Data penelitian ini kemudian dibuat tabel dengan tujuan untuk
mempermudah peneliti dalam mengetahui karakteristik siswa yang menjawab
angket berdasarkan kategori tertentu di kelas III MI Al-Hikmah yang menjadi
subyek penelitian, antara lain:
1. Data Demografi Berdasarkan Usia
Data siswa berdasarkan usia siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
39
Tabel 4.1
Siswa Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Presentase
1. 8 Tahun 11 24,4%
2. 9 Tahun 31 68,9%
3. 10 Tahun 3 6,7%
Total 45 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Dari tabel 4.1 di atas, menunjukkan bahwa siswa terbanyak pada
penelitian ini adalah usia 9 tahun, yakni sebanyak 31 orang (68,9%),
kemudian usia 8 tahun sebanyak 11 orang (24,4%), dan yang paling
rendah adalah siswa dengan usia 10 tahun sebanyak 3 orang (6,7%).
Sehingga kesimpulan yang didapat adalah usia terbanyak di kelas III
adalah siswa dan siswi yang berumur 9 tahun.
2. Data Demografi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin
Data siswa berdasarkan jenis kelamin siswa dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1. Perempuan 21 46,7%
2. Laki-laki 24 53,3%
Total 45 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Dari tabel 4.2 di atas, menunjukkan bahwa siswa terbanyak pada
penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki, yakni sebanyak 24
orang (53,3%), dan diikuti dengan siswa perempuan sebanyak 21
orang (46,7%).
40
3. Data Demografi Siswa Berdasarkan Gizi Sarapannya
a. Siswa Berdasarkan Sarapan Bergizi yang Sering Dimakan
Tabel 4.3
Siswa Berdasarkan Sarapan Bergizi yang Sering Dimakan1
No. Sarapan Bergizi yang
Sering Dimakan
Jumlah Presentase
1. Baik 6 13,3%
2. Cukup 33 73,4%
3. Kurang 5 11,1%
4. Tidak Baik 1 2,2%
Total 45 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Dari tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa kategori sarapan
bergizi yang sering dimakan siswa terbanyak pada penelitian ini
adalah cukup, yakni sebanyak 33 orang (73,4%), kategori sarapan
bergizi baik sebanyak 6 orang (13,3%), kategori sarapan bergizi
kurang sebanyak 5 orang (11,1%), dan kategori sarapan bergizi tidak
baik sebanyak 1 orang (2,2%).
Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar siswa MI Al-
hikmah biasa mengkonsumsi makanan dengan sarapan bergizi yang
cukup setiap harinya dengan jenis makanan seperti nasi uduk dan
tempe tepung, nasi goreng dan telur mata sapi, serta roti coklat dan
susu. Siswa dengan sarapan bergizi kategori yang baik terbiasa
mengkonsumsi jenis makanan seperti nasi putih dan lauk pauk seperti
ikan, tempe, daging atau ayam, dan tambahan sayur-sayuran, buah-
buahan atau susu. Siswa dengan kategori sarapan bergizi yang kurang
terbiasa mengkonsumsi roti dan biskuit. Sedangkan siswa dengan
kategori sarapan bergizi tidak baik, tidak terbiasa mengkonsumsi
sarapan setiap harinya.
1 Data terlampir
41
b. Siswa Berdasarkan Makanan Bergizi Pengganti Sarapan
Tabel 4.4
Siswa Berdasarkan Makanan Bergizi Pengganti Sarapan2
No. Makanan Bergizi
Pengganti Sarapan
Jumlah Presentase
1. Baik 8 17,8%
2. Cukup 14 31,1%
3. Kurang 23 51,1%
4. Tidak Baik - -
Total 45 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Dari tabel 4.4 di atas, menunjukkan bahwa kategori makanan
bergizi pengganti sarapan (jajan) yang dikonsumsi siswa terbanyak
pada penelitian ini adalah kurang, yakni sebanyak 23 orang (51,1%),
kategori gizi makanan pengganti sarapan yang baik sebanyak 8 orang
(17,8%), dan kategori gizi makanan pengganti sarapan yang cukup
sebanyak 14 orang (31,1%).
Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar siswa MI Al-
hikmah biasa mengkonsumsi makanan pengganti sarapan (jajan)
dengan kandungan gizi yang kurang dengan jenis makanan seperti
mie, roti, dan biskuit. Dan siswa yang mengkonsumsi makanan bergizi
pengganti sarapan dengan kategori baik biasa mengkonsumsi bakso
dengan tambahan bihun dan sayur, dan burger isi daging dengan
tambahan sayur selada dan tomat. Sedangkan siswa dengan kategori
makanan bergizi pengganti sarapan yang cukup biasa mengkonsumsi
martabak telur, batagor, nasi goreng, dan gorengan seperti tempe dan
bakwan sayur.
2 Data terlampir
42
c. Siswa Berdasarkan Gizi Sarapan yang Dimakan Hari Ini
Tabel 4.5
Siswa Berdasarkan Gizi Makanan yang Dimakan Hari Ini 3
No. Gizi Sarapan Hari Ini Jumlah Presentase
1. Baik 4 8,9%
2. Cukup 30 66,7%
3. Kurang 7 15,5%
4. Tidak Baik 4 8,9%
Total 45 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Dari tabel 4.5 di atas, menunjukkan bahwa kategori gizi
makanan yang dimakan hari ini terbanyak pada penelitian ini adalah
cukup, yakni sebanyak 30 orang (66,7%), kategori gizi makanan yang
dimakan hari ini yang baik sebanyak 4 orang (8,9%), kategori gizi
makanan yang dimakan hari ini yang kurang sebanyak 7 orang
(15,5%), dan kategori gizi makanan yang dimakan hari ini yang tidak
baik sebanyak 4 orang (8,9%).
Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar siswa MI Al-
hikmah mengkonsumsi sarapan dengan kandungan gizi yang cukup
hari ini. Dengan jenis makanan seperti nasi putih dengan lauk telur
ceplok, tempe orak-arik, dan ikan, serta roti isi dan susu. Siswa
dengan kategori makanan bergizi baik mengkonsumsi makanan
seperti lontong sayur, mie dengan telur dan sayur, nasi putih dengan
lauk ikan dan telur ceplok, serta tambahan sayur, buah atau susu di
hari ini. Siswa dengan kategori makanan bergizi kurang hanya sarapan
susu, teh manis, atau roti di hari ini. Sedangkan siswa dengan kategori
makanan bergizi tidak baik, tidak mengkonsumsi sarapan di hari ini.
3 Data terlampir
43
4. Data Demografi Siswa Berdasarkan Kebiasaan Sarapannya
Data siswa berdasarkan kebiasaan sarapannya dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Siswa Berdasarkan Kebiasaan Sarapan4
No. Kebiasaan Sarapan Jumlah Presentase
1. Baik 32 71,1%
2. Cukup 12 26,7%
3. Kurang 1 2,2%
4. Tidak Baik - -
Total 45 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Dari tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa kategori
kebiasaan sarapan siswa terbanyak pada penelitian ini adalah baik,
yakni sebanyak 32 orang (71,1%), kategori kebiasaan sarapan cukup
sebanyak 12 orang (26,7%), dan kategori kebiasaan sarapan kurang
sebanyak 1 orang (2,2%). Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar
siswa MI Al-hikmah mempunyai kebiasaan sarapan yang baik.
5. Data Demografi Siswa Berdasarkan Konsentrasi Belajarnya
Data siswa berdasarkan konsentrasi belajat dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7
Siswa Berdasarkan Konsentrasi Belajar5
No. Konsentrasi Belajar Jumlah Presentase
1. Baik 34 75,6%
2. Cukup 7 15,5%
3. Kurang 4 8,9%
4. Tidak Baik - -
Total 45 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
4 Indikator terlampir 5 Indikator terlampir
44
Dari tabel 4.7 di atas, menunjukkan bahwa kategori
konsentrasi siswa terbanyak pada penelitian ini adalah baik, yakni
sebanyak 34 orang (75,6%), kemudian kategori konsentrasi belajar
cukup sebanyak 7 orang (15,5%), dan yang terakhir kategori
konsentrasi belajar kurang sebanyak 4 orang (8,9%). Sehingga dapat
disimpulkan sebagian besar siswa MI Al-hikmah mempunyai
konsentrasi belajar yang baik.
B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat
ukur mampu mengukur yang ingin diukur.6 Kriteria kelayakan dapat
dilihat dengan membandingkan antara 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sesuai
dengan rumus product moment yaitu butir pertanyaan akan
dinyatakan valid apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
maka butir soal dinyatakan tidak valid. Uji ini dilakukan kepada 45
siswa kelas IV MI Al-Hikmah. Maka 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari penelitian ini adalah
0,301. Berikut ini tabel hasil uji validitas:
Berikut hasil uji validitas:
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Angket Kebiasaan sarapan bergizi
6 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2013), h. 75.
Variabel Indikator Butir
Soal rhitung rtabel Hasil
Kebiasaan
sarapan
bergizi
Frekuensi Sarapan
1 0,826 0,3
Valid
2 0,902 0,3
Valid
Waktu Sarapan 3 0,770 0,3 Valid
45
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Angket Konsentrasi Belajar
Frekuensi berganti menu
sarapan 4 0,702 0,3 Valid
Pentingnya Sarapan
5 0,598 0,3 Valid
6 0,398 0,3 Valid
Menu Sarapan
7 0,533 0,3 Valid
8 0,442 0,3 Valid
9 0,593 0,3 Valid
Variabel Indikator Butir
Soal Rhitung rtabel Hasil
Konsentrasi
Belajar Menerima pembelajaran
dengan awal yang baik.
10 0,702 0,3
Valid
11 0,664 0,3 Valid
Kondisi kelas tenang dan
tidak gaduh. 12 0,333 0,3 Valid
Memperhatikan setiap
materi pelajaran. 13 0,458 0,3 Valid
Dapat merespon dan
memahami setiap materi. 14 0,836 0,3 Valid
Menjawab dengan baik
dan benar setiap
pertanyaan.
15 0,735 0,3 Valid
16 0,685 0,3 Valid
Dapat merespon dan
memahami setiap materi. 17 0,719 0,3 Valid
Aktif dengan bertanya
dan memberikan
argumentasi mengenai
materi pelajaran.
18 0,678 0,3 Valid
19 0,817 0,3 Valid
46
Dari tabel 4.8 dan 4.9 di atas, dapat diketahui hasil uji validitas
menunjukkan bahwa butir-butir instrumen angket pada penelitian ini
keseluruhannya valid
b. Uji Reliabilitas
Menurut Syofian, reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh
mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan
alat pengukur yang sama pula.7
Penelitian ini menggunakan koefisien cronbach alpha, dimana
suatu instrumen penelitian akan dikatakan reliable jika memberikan
nilai cronbach alpha > 0,60.8 Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas:
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha N of Items
.932 20
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, hasil uji reliabilitas pada
variabel terlihat bahwa nilai cronbach alpha sebesar 0,932 yaitu lebih
besar dari 0,60, maka indikator-indikator dalam penelitian ini
dikatakan reliable karena cronbach alpha lebih besar dari 0,60.
2. Uji Prasyarat
Untuk mengetahui pola dan varian serta kelinieritasan dari suatu
populasi atau data. Apakah populasi atau data berdistribusi normal atau
7 Ibid., h. 87. 8 Ibid., h. 57.
Dapat meresspon dan
memahami setiap materi 20 0,752 0,3 Valid
47
tidak, atau juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah populasi
mempunyai beberapa varian yang sama, serta menguji kelinieritasan
data.9Atau uji prasyarat diperlukan untuk mengetahui bentuk parameter
statistik yang akan digunakan dalam uji selanjutnya, yaitu uji hipotesis.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui bahwa sampel yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak.10 Pada penelitian ini, dilakukan
dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dalam
pengujian, suatu data dikatakan berdisitribusi normal apabila nilai
signifikansi >0.05 (sig. >0.05). Adapun hasil uji normalitas data
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 45
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 4.30901865
Most Extreme Differences Absolute .085
Positive .059
Negative -.085
Test Statistic .085
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Dari tabel 4.11 di atas, diketahui signifikasi sebesar 0,200.
Nilai ini menunjukkan nilai sig 0,200 > 0,05, maka dapat disimpulkan
kelompok data bersifat normal.
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas merupakan pengujian untuk melihat apakah
dalam varian yang sedang diteliti memiliki varian yang sama. Data
9 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2013), h. 153. 10 Ibid.
48
dikatakan homogen apabila nilai signifikasi lebih dari 0,05. Berikut
adalah hasil uji homegenitas melalui SPSS:
Tabel 4.12
Hasil Uji Homogenitas
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.426 8 31 .006
Dari tabel 4.12 di atas, diketahui nilai signifikasi sebesar
0,006. Nilai ini menunjukkan nilai sig < 𝛼 = 0,006 < 0,05, maka dapat
disimpulkan kelompok data mempunyai varian yang berbeda, atau
tidak homogen.
c. Uji Linieritas
Uji Linieritas merupakan pengujian untuk mengetahui apakah
antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang
linier atau tidak.11 Data dikatakan linier apabila nilai signifikansi pada
tabel lebih dari 0,05
Tabel 4.13
Hasil Uji Linieritas
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
konsentrasi
belajar *
kebiasaan
sarapan
bergizi
Between
Groups
(Combined) 1954.278 13 150.329 12.676 .000
Linearity
1504.935 1 1504.935 126.90
1 .000
Deviation
from
Linearity
449.343 12 37.445 3.158 .005
Within Groups 367.633 31 11.859
Total 2321.911 44
11 Syofian Siregar,op.cit., h. 178.
49
Dari tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi pada Linearity sebesar 0,005. Karena signifikansi kurang
dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara kebiasaan sarapan
bergizi dengan konsentrasi belajar tidak mempunyai hubungan yang
linier.
3. Uji Hipotesis
a. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat
menentukan arah dari kedua variabel.12
Nilai korelasi (r) = (-1 ≤ 0 ≤ 1)
Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien berada di antara -1
dan 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan
negatif (-).
Tabel 4.14
Tingkat korelasi dan kekuatan hubungan13
No Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan
1 0,00 – 0,199 Sangat lemah
2 0,20 – 0,399 Lemah
3 0,40 – 0,599 Cukup
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,00 Sangat kuat
Tabel 4.15
Hasil Uji Spearman Rank
12 Ibid., h. 337. 13 Ibid.
Kebiasaan
sarapan
bergizi
Konsentrasi
Belajar
Spearman's rho Kebiasaan
sarapan
Correlation Coefficient 1.000 .804**
Sig. (2-tailed) . .000
50
Dari tabel 4.15 di atas diketahui nilai korelasi kebiasaan
sarapan bergizi (X) dengan konsentrasi belajar (Y) adalah 0,804 yang
berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara kebiasaan sarapan
bergizi dengan konsentrasi belajar.
b. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (KD) adalah angka yang digunakan
untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh
sebuah variabel atau lebih X (variabel bebas) terhadap variabel Y
(terikat). Rumus: KD = (r)2 x 100%14
Tabel 4.16
Hasil Uji Hipotesis KD
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .805a .648 .640 4.359
Dari tabel 4.16 di atas, diketahu nilai R square sebesar 0,648
Nilai ini mengandung arti bahwa hubungan kebiasaan sarapan bergizi
(X) dengan konsentrasi belajar siswa (Y) sebesar 64,8% sedangkan
35,2% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari data yang telah diambil dan diolah, diketahui bahwa ada
hubungan antara kebiasaan belajar dengan konsentrasi belajar siswa kelas
III MI Al-Hikmah Pasar Minggu, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11 uji
hipotesis Spearman Rank, yang mendapatkan hasil nilai signifikan 0,804,
14 Ibid., h. 338
bergizi N 45 45
Konsentrasi
Belajar
Correlation Coefficient .804** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 45 45
Sumber data mentah diolah, 2018.
51
yang berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara kebiasaan sarapan
bergizi dengan konsentrasi belajar siswa, dengan koefisien determinisasi
sebesar 64%, yang berarti kebiasaan sarapan bergizi berkontribusi sebanyak
64% dalam konsentrasi belajar siswa kelas III MI Al-Hikmah Pasar Minggu.
Hasil uji hipotesis ini juga didukung dengan hasil wawancara dan
observasi terhadap siswa. Dalam hasil wawancara siswa diketahui bahwa
sebagian besar siswa yang terbiasa sarapan mengatakan bahwa orangtua
mereka yang membuatkan sarapan setiap pagi, dan mereka sarapan sebelum
berangkat ke sekolah sekitar jam 06.00-06.3015. Apabila tidak sempat
sarapan di rumah, mereka akan membawa bekal atau menggantinya dengan
jajan sesampainya di sekolah.16 Sedangkan sebagian siswa yang jarang
sarapan mengatakan bahwa orangtua mereka tidak selalu menyiapkan
sarapan setiap pagi di rumah dan akan mengganti sarapannya dengan
membawa bekal atau jajan di sekolah sedangkan siswa yang tidak sarapan
pagi mengatakan bahwa mereka tidak terbiasa sarapan pagi dan akan
menggantinya dengan jajan di sekolah. Dalam wawancara siswa juga
mengatakan bahwa mereka dapat mengikuti pembelajaran dengan baik
apabila perut mereka sudah terisi, contohnya mereka dapat dengan mudah
memahami penjelasan guru, cepat menangkap materi, dan fokusnya tidak
mudah terganggu dengan hal-hal kecil di luar pelajaran seperti suara-suara
dari luar kelas, dll. Sebaliknya, apabila mereka melewatkan sarapan maka
mereka lebih mudah terganggu fokusnya, contohnya sukar menangkap
materi yang disampaikan guru, lambat dalam mengerjakan soal, dan
memikirkan hal-hal diluar pelajaran seperti makanan apa yang akan mereka
makan saat istirahat17
Melalui wali kelas 3B, diketahui bahwa beberapa siswa yang sering
melewatkan sarapan, akan sukar memahami materi pelajaran yang guru
sampaikan di kelas, dan fokusnya sering terbagi dengan melakukan hal-hal
diluar belajar seperti mencoret-coret buku, bercanda dengan teman, dan
15 Hasil wawancara siswa kelas 3. 16 Hasil angket dan wawancara siswa kelas 3. 17 Hasil wawancara siswa kelas 3.
52
berlari-larian. Begitu pula informasi yang didapatkan dari wali kelas 3A,
beliau mengatakan bahwa siswa yang terbiasa sarapan terlihat lebih aktif di
kelasnya. Mereka dapat merespon guru dengan baik, dan bertanya bila ada
materi yang sulit dipahami. Mereka yang aktif ini tidak menerima mentah-
mentah materi yang ia sampaikan, mereka sering bertanya untuk memenuhi
rasa penasarannya. Sebaliknya, yang tidak sarapan terlihat lesu, rewel, dan
pasif saat kegiatan belajar mengajar.18
Melalui hasil observasi penelitian diketahui bahwa sebagian besar
siswa memperhatikan guru ketika guru menjelaskan materi pelajaran,
mereka bahkan terlihat aktif di kelas dengan menjawab pertanyaan guru
secara antusias. Sebagian siswa yang lain ikut memperhatikan penjelasan
guru, namun tidak lama kemudian fokusnya terbagi terhadap hal lain seperti
memainkan benda-benda disekitarnya, mengobrol, bercanda, dan
menengok-nengok.19
Selain itu, hasil penelitian ini juga didukung dengan teori dari
penelitian sebelumnya. Seperti Katie Adolphus yang mengatakan bahwa
menurut studi Positron Emission Tomography, anak usia 4-10 tahun
membutuhkan dua kali lebih banyak konsumsi glukosa karena tingkat
metabolisme otak mereka terhadap glukosa juga lebih tinggi dibandingkan
64 % dengan orang dewasa.20 Penelitian yang dilakukan oleh Laras Sitoayu,
dkk juga memaparkan bahwa sarapan sangat penting bagi anak sekolah,
karena dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk
meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar gula darah yang terjamin
normal, maka kemampuan dan konsentrasi belajar bisa lebih baik. Selain
itu, sarapan dapat memberikan kontribusi penting akan beberapa zat gizi
yang diperlukan tubuh.21Menurut Ahmad Syafiq dalam bukunya,
menjelaskan bahwa seseorang yang tidak makan pagi memiliki resiko
18 Hasil wawancara guru wali kelas 3A dan 3B. 19 Hasil observasi siswa kelas III. 20 Katie Adolphus, The effects of breakfast on behavior and academic performance in children and
adolescents, Front Hum Neurosci Journal, Vol. 7, 2013, h. 2. 21 Laras Sitoayu, dkk., Sarapan Sehat Menuju Generasi Sehat Berprestasi, Jurnal Gizi dan
Kesehatan, Vol. 3 No. 1, h. 61.
53
menderita gangguan kesehatan berupa menurunnya kadar gula darah dengan
tanda-tanda: lemah, keluar keringat dingin, kesadaran menurun bahkan
pingsan. Bagi anak sekolah, kondisi ini menyebabkan merosotnya
konsentrasi belajar yang mengakibatkan menurunkan prestasi belajar. Oleh
karena itu, sarapan pagi sangat penting, karena dapat meningkatkan
konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran, sehingga prestasi
belajar menjadi lebih baik.22 Serta penelitian yang dilakukan oleh Ns Gajre,
dkk tentang breakfast eating habit and Its influence on attention-
concentration, mengungkapkan bahwa anak-anak yang melewatkan sarapan
tetapi kemudian makan di siang hari dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
harian mereka tetapi tidak dapat berkonsentrasi pada ceramah guru di sesi
pagi karena mereka merasa lapar.23
Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian relevan yang dilakukan
oleh Henry Yuhan Winata (2015) tentang hubungan perilaku sarapan
dengan konsentrasi belajar mahasiswa tahun ketiga program studi
keperawatan UMY dan mendapatkan hasil adanya hubungan yang bermakna
antara perilaku sarapan dan konsentrasi belajar.24 Serta penelitan yang
dilakukan oleh Istihanah (2008) tentang pengaruh sarapan terhadap
konsentrasi belajar siswa di kelas VIII sekolah menengah pertama negeri 20
Bekasi. Penelitian yang dilakukan oleh Istihanah mendapatkan hasil yakni
terdapat pengaruh yang signifikan antara sarapan dan konsentrasi belajar.25
22 Ahmad Syafiq, dkk, Modul Gizi Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: UIN JKT Press, 2006), h,122-123. 23 NS Gajre, dkk, Breakfast Eating Habit and Its influence on Attention-Concentration, Immediate
Memory, and School Achievement, journal of medical research, Vol.45, 2008, h. 824. 24 Henry Yuhan Winata, “Hubungan Perilaku Sarapan dengan Konsentrasi Belajar Mahasiswa
Tahun Ketiga Program Studi Keperawatan UMY”, Skripsi pada Universitas Muhamaddiyah
Yogyakarta, 2015, h. 8. , dipublikasikan. 25 Istianah,” Pengaruh Sarapan terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 20 Bekasi”, Skipsi pada Universitas Islam Negeri Jakarta, 2008, h. 61,
dipublikasikan.
54
D. Ketrerbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa terdapat keterbatasan
atau hambatan yang dihadapi, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk
dilakukan penelitian lanjutan. Adapun keterbatasan yang ada dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya melihat kebiasaan sarapan bergizi pagi anak MI dari
instrumen angket dan wawancara tetapi tidak melakukan observasi
langsung jenis makanan sarapan yang dimakan oleh anak di rumahnya
masing-masing.
2. Penelitian ini melihat kuantitas sarapan pagi responden, atau jumlah
asupan makanan anak SD melalui angket, namun tidak mengolah data
tersebut secara mendalam untuk mengetahui besar sumbangan zat gizi
sarapan bagi tubuh anak.
3. Karena keterbatasan waktu, membuat peneliti mewawancarai 4-5 orang
sekaligus dalam sekali wawancara.
55
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui adanya hubungan signifikan
antara kebiasaan sarapan bergizi dengan konsentrasi belajar siswa kelas III
di MI Al-Hikmah Pasar Minggu, Jakarta Selatan yaitu sebesar 0,804
dengan sumbangan variabel kebiasan sarapan terhadap konsentrasi
belajarnya sebesar 64%. Diketahui juga sebanyak 71,1% siswa kelas III
MI Al-hikmah mempunyai kebiasaan sarapan bergizi yang baik dengan
mengkonsumsi jenis makanan seperti nasi goreng, nasi uduk, nasi putih
dengan lauk ikan, ayam dan telur serta tambahan sayur, buah-buahan dan
susu. Dan 75,6% siswa mempunyai konsentrasi belajar yang baik.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kebiasaan sarapan bergizi
mempunyai dampak yang positif terhadap kegiatan belajar anak di sekolah
khususnya pada peningkatan konsentrasi belajar anak di dalam kelas.
Kesadaran akan pentingnya sarapan ini, dapat ditanamkan sejak
dini oleh orangtua di rumah dengan cara selalu menyiapkan sarapan di
rumah dan memastikan anak mendapatkan nutrisi sarapan yang cukup
sebelum memulai aktifitas. Guru juga memiliki peran penting di sekolah
dengan cara melakukan penyuluhan berkala untuk orang tua dan siswa
tentang pentingnya sarapan dan dampaknya bagi yang mengkonsumsinya.
Sehingga akan timbul kesadaran dalam diri anak untuk selalu
menyempatkan sarapan sebelum memulai aktifitas yang dampak
kedepannya akan menjadi kebiasaan bagi mereka untuk selalu sarapan
pagi dengan gizi sarapan yang cukup.
56
C. Saran
1. Bagi Pendidik
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, pendidik lebih
memperhatikan pentingnya sarapan bagi anak didik dengan cara
memberikan penyuluhan ketika parenting terhadap orangtua bahwa
sarapan itu sangat penting dan zat gizi di dalam sarapan juga harus
diperhatikan, serta seminggu sekali diadakan makan pagi bersama yang
disediakan oleh sekolah.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya hendaknya mampu mengembangkan
pengetahuan tentang hubungan kebiasaan sarapan bergizi dengan
konsentrasi belajar agar bisa diperluas lagi pengetahuannya.
3. Bagi Orangtua
Diharapkan dengan adanya penelitian ini orangtua dapat
memperhatikan kandungan gizi sarapan anak yang seimbang seperti
sarapan harus mengandung 3 zat gizi utama (karbohidrat, protein dan
mineral, dan vitamin) dan membiasakan anak untuk sarapan sebelum
berangkat ke sekolah, agar konsentrasi belajar anak di kelas dapat lebih
baik.
57
DAFTAR PUSTAKA
Adolphus, Katie, “The Effects of Breakfast on Behavior and Academic
Performance in Children and Adolescents”, Front Hum Neurosci
Journal, Vol. 7, 2013.
Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2010.
Anderson, Roy. Langkah Pertama Membuat Siswa Berkonsentrasi. Jakarta:
PT. Macanan Jaya Cemerlang, 2008.
Arisandi, Yohana dan Andriani, Yovita. Pengaruh Makanan Terhadap
Kesehatan. Jakarta: Eska Media, 2011.
Ayu, Laras Sito, “Sarapan Sehat Menuju Generasi Sehat Berprestasi”, Jurnal
gizi dan kesehatan, Vol. 3, 2016.
C. Soejoeti. Dasar-dasar Gizi Kuliner. Jakarta: Grasindo, 1998.
E. Barasi, Mary. Ilmu Gizi. Jakarta: Erlangga, 2007.
Echols, M., John dan Shadily, Hassan. Kamus Indonesia Inggris. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 1997.
Gajre, NS, dkk., “Breakfast Eating Habit and Its Influence on Attention-
Concentration, Immediate Memory, and School Achievement”,
Journal of medical research, Vol. 45, 2008.
Gie, The Liang. Cara Belajar yang Efisien. Jilid I. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1977.
Gie, The Liang. Cara Belajar yang Efisien. Jilid II. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta, 1995.
Ismail, Muh. Ilyas. Ilmu Pendidikan Praktis. Jakarta: Ganeca, 2008.
Istianah. ”Pengaruh Sarapan terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Bekasi”. Skripsi pada
Universitas Islam Negeri Jakarta. 2008. dipublikasikan.
58
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, diakses pada 11 Oktober 2018 dan 1
November 2018 pukul 19.05 dari http://kbbi.web.id
Masitoh dan Dewi, Laksmi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Departmen Agama Republik Indonesia,
2009.
Mawarni, Elita Indah, “Edukasi Gizi “Pentingnya Sarapan Sehat Bagi Anak
Sekolah”, Jurnal gizi dan kesehatan, Vol. 2, 2018.
Mitayani dan Wiwi Sartika, Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: CV. Trans Info
Media, Cet. II, 2013.
N, Hanifa dan Luthfeni, Makanan yang Sehat, (Bandung: Azka Press, 2006.
Santoso, Soegeng dan Ranti, Anne Lies. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka
Cipta, 2004.
Saragi, Lamtiur, dkk., “Hubungan Sarapan Pagi dengan Aspek Biologis Anak
Usia Sekolah”, Jurnal penelitian medis, Vol. 2, 2015.
Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Cet II, Jakarta:
Kencana, 2014
Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2013.
Slameto. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Sudjana, Nana. Teori-teori Belajar untuk Pengajaran. Jakarta: Lembaga
Penerbit FE UI, 1991.
Sugiyono dan Hariyanto. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung: Alfabeta, 2012.
Suyono. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012.
Syafiq, Ahmad. Modul Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: UIN JKT Press,
2006.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Rosda Karya, 2004.
59
Thabrany, Hasbullah. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1995.
Usman, Moh. Uzer dan Setiawati, Lilis. Upaya Optimalisasi Kegiatan
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993.
Winata, Henry Yuhan. “Hubungan Perilaku Sarapan dengan Konsentrasi
Belajar Mahasiswa Tahun Ketiga Program Studi Keperawatan UMY”,
Skripsi pada Universitas Muhamaddiyah Yogyakarta.Yogyakarta,
2015. dipublikasikan.
60
LAMPIRAN
61
Lampiran 1
Instrumen Angket
ANGKET PENELITIAN
HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN BERGIZI DENGAN
KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS III MI/SD DI MI AL-
HIKMAH PASAR MINGGU
No.
Responden :
Nama Responden :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Umur Responden : Tahun
Pilihlah salah satu jawaban di bawah I ni dengan menggunakan tanda silang
(X).
1. Apakah sebelum berangkat sekolah kamu selalu sarapan:
a. Ya, selalu sarapan (Senin sampai Jum’at/Weekday)
b. Sering sarapan (≥3kali selama weekday)
c. Kadang-kadang sarapan (<3 kali selama weekday)
d. Tidak pernah sarapan, karena....
2. Apakah keluarga kamu selalu menyediakan sarapan di rumah:
a. Ya, selalu menyiapkan
b. Sering menyiapkan
c. Kadang-kadang menyiapkan
d. Tidak pernah menyiapkan, karena....
Note: Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan pada pagi hari dari
pukul 06.00 sampai pukul 10.00 pagi.
62
3. Jam berapa biasanya kamu sarapan setiap hari:
a. Sebelum berangkat ke sekolah jam 6 pagi
b. Setelah sampai di sekolah jam 7 pagi
c. Saat istirahat sekolah jam 9.30 pagi
d. Tidak pernah sarapan, karena...
4. Apakah jenis sarapan yang kamu konsumsi selalu berganti setiap hari:
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak
5. Pada saat tidak sempat sarapan, kamu membawa bekal dari rumah untuk
dimakan ketika sampai di sekolah:
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah dilakukan
6. Pada saat tidak sempat sarapan, kamu menggantinya dengan jajan di sekolah:
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah dilakukan
Isilah nomer 7-9 jenis sarapanmu dengan singkat, jelas dan sejujur-
jujurnya!
7. Makanan dan minuman apa saja yang biasa kamu konsumsi saat sarapan:
Contoh: Nasi goreng sayur, telor ceplok, dan teh manis
63
8. Jajanan sekolah apa saja yang sering kamu beli untuk mengganti sarapan:
9. Apakah kamu sarapan tadi pagi? Jika iya makanan apa saja yang kamu makan
tadi pagi?
10. Sebelum pelajaran dimulai, apakah kamu sudah menyiapkan alat tulismu di
atas meja?
a. Ya, saya selalu menyiapkannya terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai.
b. Ya, saya sering sudah menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai.
c. Kadang saya menyiapkan terlebih dahulu, kadang tidak.
d. Tidak pernah menyiapkan, alasannya….
11. saat pelajaran akan segera dimulai, apakah kamu sudah berada di tempat
dudukmu?
a. Ya, saya selalu berada di tempat duduk saya saat pelajaran akan dimulai.
b. Ya, saya sering sudah berada di tempat duduk saya saat pelajaran akan
dimulai
c. Kadang saya sudah duduk ditempat, kadang saya masih berlari-larian.
d. Tidak, saya tidak duduk di tempat duduk saya, alasannya….
12. Selama pelajaran berlangsung, apakah suasana kelas nyaman dan tidak gaduh?
a. Ya, suasana kelas selalu nyaman dan tidak gaduh saat pelajaran berlangsung
b. Ya, suasana kelas sering nyaman dan tidak gaduh saat pelajaran berlangsung
c. Kadang nyaman dan tidak gaduh, kadang tidak nyaman dan gaduh.
d. Tidak pernah nyaman dan tenang, karena….
13. Saat belajar di kelas, apakah kamu memperhatikan penjelasan guru dengan
seksama?
a. Ya, saya selalu memperhatikan dengan seksama
b. Ya, saya sering memperhatikan dengan seksama
64
c. Kadang saya memperhatikan, kadang tidak, karena….
d. Tidak pernah memperhatikan dengan seksama, alasannya….
14. Apakah kamu dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan guru?
a. Ya, saya selalu mudah memahami apa yang guru katakan
b. Ya, saya sering memahami apa yang guru katakan
c. Kadang saya memahami apa yang guru katakan.
d. Tidak pernah memahami apa yang guru katakana, alasannya....
15. Apakah kamu dapat menjawab pertanyaan guru dengan sigap?:
a. Ya, saya selalu langsung menjawab dengan benar.
b. Ya, saya sering menjawab walaupun salah
c. Kadang saya menjawab, kadang tidak.
d. Tidak pernah menjawab, alasannya....
16. Apakah kamu dapat menjawab pertanyaan guru dengan tepat?
a. Ya, saya selalu menjawab dengan benar.
b. Ya, saya sering menjawab dengan benar.
c. Kadang saya menjawab benar, kadang salah.
d. Tidak pernah menjawab benar, karena....
17. Apakah kamu dapat mengerjakan soal yang diberikan guru dengan benar?
a. Ya, saya selalu dapat mengerjakannya dengan baik dan benar.
b. Ya, saya sering mengerjakannya dengan baik dan benar
c. Kadang saya mengerjakannya dengan baik dan benar, kadang tidak,
karena….
d. Tidak pernah mengerjakannya dengan baik dan benar, karena….
18. Apabila ada materi yang kurang kamu pahami, apakah kamu bertanya kepada
guru untuk menjelaskannya?
a. Ya, saya selalu bertanya agar paham.
65
b. Ya, saya sering bertanya.
c. Kadang saya bertanya, kadang tidak.
d. Tidak pernah bertanya, alasannya….
19. Saat ada materi pelajaran yang sulit kamu dimengerti, apakah kamu
mendiskusikannya dengan teman untuk mencari jawabannya?
a. Ya, saya selalu mendiskusikannya
b. Ya, saya sering mendiskusikannya
c. Kadang-kadang saya mendiskusikannya
d. Tidak, saya tidak pernah mendiskusikannya, alasannya….
20. Saat pelajaran telah usai, apakah kamu dapat menarik kesimpulan materi yang
baru saja dipelajari?
a. Ya, saya selalu dapat menyimpulkan materi yang sudah dipelajari
b. Ya, saya sering dapat menyimpulkan materi yang sudah dipelajari
c. Kadang saya dapat menyimpulkan, kadang tidak.
d. Tidak dapat menyimpulkan, alasannya ….
66
Lampiran 2
Instrumen Wawancara Guru
Instrumen Wawancara Guru
(Wawancara dengan guru wali kelas A dan B)
1. Apakah definisi sarapan yang ibu tahu?
2. Apakah menurut ibu sarapan itu penting? Apa alasannya?
3. Kapan biasanya siswa-siswi di kelas III A sarapan?
4. Jenis sarapan apa yang biasa dikonsumsi siswa-siswi di kelas III A?
5. Apakah saat bel masuk berbunyi, siswa-siswi bersemangat dalam
menyambut pelajaran pertama?
6. Apakah saat ibu mengajar di kelas, siswa-siswi mendengarkan dengan
seksama?
7. Apakah saat pelajaran pertama dimulai, fokus siswa-siswi tidak terbagi
dengan hal lain?
8. Apakah siswa-siswi merespon pertanyaan yang ibu ajukan dengan
menjawabnya dengan sigap dan benar?
9. Apakah siswa-siswi dapat mengerjakan soal yang ibu berikan dengan
benar?
10. Apakah siswa-siswi berani bertanya terkait materi saat pembelajaran
berlangsung?
11. Bagaimana kondisi dan suasana kelas saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung? Seringnya gaduh, walaupun kalau guru datang akan sunyi
kembali.
67
Lampiran 3
Instrumen Wawancara Siswa
Instrumen Wawancara Siswa
(Wawancara dengan murid kelas III A dan B)
1. Apakah kamu sarapan setiap pagi?
2. Jam berapa kamu sarapan pagi?
3. Makanan apa saja yang biasa kamu makan saat sarapan?
4. Jika tidak sempat sarapan, apakah kamu membawa bekal dari rumah/ jajan
di sekolah?
5. Siapa yang membuatkan kamu sarapan pagi di rumah?
6. Apakah kamu dapat mengikuti pelajaran dengan baik saat perutmu sudah
terisi? Berikan contohnya!
7. Apakah kamu tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik karena kamu
melewatkan sarapan? Jika iya sebutkan apa saja yang terjadi saat kamu
tidak sarapan!
68
Lampiran 4
Instrumen Observasi Siswa
Instrumen Observasi Kelas III
(Observasi siswa kelas III A dan B)
No Indikator Pernyataan Ya Tidak Ket.
1 Memperhatikan setiap
materi pelajaran yang
disampai kan guru.
Siswa memperhatikan
dengan seksama materi
pelajaran yang di-sampaikan
guru.
Siswa tidak melakukan hal-
hal lain diluar belajar saat
guru menjelaskan.
2
Dapat merespon dan
memahami setiap
materi pelajaran yang
diberikan.
Siswa menjawab per-tanyaan
guru saat pelajaran
berlangsung dengan sigap.
Siswa menjawab pertanyaan
yang diajukan guru secara
acak dengan tepat.
Siswa dapat menyimpul-kan
inti materi yang baru saja
dipelajari bersama-sama saat
pelajaran telah usai.
3
Selalu bersikap aktif
dengan bertanya dan
memberikan
argumentasi
mengenai materi
pelajaran yang
Siswa bersemangat dalam
mengeluarkan pendapatnya
terhadap masalah yang
diberikan guru.
Siswa mengajukan
pertanyaan kepada guru
ketika ada materi pelajaran
69
disampaikan guru.
yang kurang dipahami.
Siswa mendiskusikan materi
pelajaran dengan teman di
sebelahnya saat ada materi
pelajaran yang kurang
dipahami
4
Menjawab dengan
baik dan benar setiap
pertanyaan yang
diberikan guru.
Siswa langsung me-
ngerjakan tugas yang
diberikan guru dengan
percaya diri.
Siswa dapat mengerjakan
soal yang diberikan guru
dengan benar.
5 Kondisi kelas tenang
dan tidak gaduh saat
menerima materi
pelajaran.
Siswa bersikap tenang dan
tidak gaduh saat pelajaran
berlangsung di dalam kelas.
70
Lampiran 5
Output SPSS Uji Validitas
71
Lampiran 6
Output Uji Reliabilitas Angket
Hasil Output SPSS Uji Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 45 100.0
Excludeda 0 .0
Total 45 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.932 20
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir1 3.29 .944 45
Butir2 3.40 .915 45
Butir3 3.56 .867 45
Butir4 3.47 .815 45
Butir5 3.22 .974 45
Butir6 3.38 .860 45
Butir7 2.91 .701 45
Butir8 2.96 .562 45
Butir9 2.91 .557 45
Butir10 3.36 .743 45
Butir11 3.51 .695 45
Butir12 2.69 .733 45
Butir13 3.38 .576 45
Butir14 3.60 .654 45
Butir15 3.42 .866 45
Butir16 3.33 .853 45
Butir17 3.51 .787 45
Butir18 3.47 .815 45
Butir19 3.51 .843 45
72
Butir20 3.40 .809 45
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
66.27 108.018 10.393 20
73
Lampiran 7
Distribusi Siswa Berdasarkan Kebiasaan Sarapan dan Konsentrasi
Belajarnya
Perhitungan Distribusi Siswa Berdasarkan Kebiasaan Sarapan
Diketahui: Banyaknya butir soal: 9
Nilai skor tertinggi tiap butir: 4
Banyaknya kategori kebiasaan sarapan: 4
Cara pengerjaan:
Jumlah skor kebiasaan sarapan tertinggi = Butir soal x Nilai skor tertinggi tiap
butir
Jumlah skor kebiasaan sarapan tertinggi = 9 x 4 = 36
Rentang nilai masing-masing kategori =
Jumlah skor kebiasaan sarapan tertinggi
Banyaknya kategori kebiasaan sarapan
Rentang nilai masing-masing kategori = 36
4 = 9
Sehingga didapati hasil seperti dalam tabel berikut ini:
No Kategori Kebiasaan
Sarapan
Rentang
Nilai Keterangan
1 Baik 28 – 36
Siswa dikatakan mempunyai
kebiasaan sarapan yang baik apabila
jumlah skor total pada angket
kebiasaan sarapannya berjumlah 28
sampai 36.
2 Cukup 19 – 27
Siswa dikatakan mempunyai
kebiasaan sarapan yang cukup
apabila jumlah skor total pada angket
kebiasaan sarapannya berjumlah 19
sampai 27.
3 Kurang 10 - 18
Siswa dikatakan mempunyai
kebiasaan sarapan yang kurang
apabila jumlah skor total pada angket
kebiasaan sarapannya berjumlah 10
sampai 18.
74
4 Tidak Baik 1 – 9
Siswa dikatakan mempunyai
kebiasaan sarapan yang tidak baik
apabila jumlah skor total pada angket
kebiasaan sarapannya berjumlah 0
sampai 9.
Perhitungan Distribusi Siswa Berdasarkan Konsentrasi Belajarnya
Diketahui: Banyaknya butir soal: 11
Nilai skor tertinggi tiap butir: 4
Banyaknya kategori konsentrasi belajar: 4
Cara pengerjaan:
Jumlah skor kebiasaan sarapan tertinggi = Butir soal x Nilai skor tertinggi tiap
butir
Jumlah skor kebiasaan sarapan tertinggi = 11 x 4 = 44
Rentang nilai masing-masing kategori =
Jumlah skor kebiasaan sarapan tertinggi
Banyaknya kategori kebiasaan sarapan
Rentang nilai masing-masing kategori = 44
4 = 11
Sehingga didapati hasil seperti dalam tabel berikut ini:
No Kategori
Konsentrasi Belajar
Rentang
Nilai Keterangan
1 Baik 34 – 44
Siswa dikatakan mempunyai
konsentrasi belajar yang baik apabila
jumlah skor total pada angket
konsentrasi belajarnya berjumlah 34
sampai 44.
2 Cukup 23 – 33
Siswa dikatakan mempunyai
konsentrasi belajar yang cukup
apabila jumlah skor total pada angket
konsentrasi belajarnya berjumlah 23
sampai 33.
3 Kurang 12 – 22 Siswa dikatakan mempunyai
75
konsentrasi belajar yang kurang
apabila jumlah skor total pada angket
konsentrasi belajarnya berjumlah 12
sampai 22.
4 Tidak Baik 1 – 11
Siswa dikatakan mempunyai
konsentrasi belajar yang tidak baik
apabila jumlah skor total pada angket
konsentrasi belajarnya berjumlah 1
sampai 11.
76
Lampiran 8
Data Mentah Uji Validitas dan Reliabilitas
Data Variabel Kebiasaan sarapan bergizi (X) dan Konsentrasi
Belajar (Y)
Kelas IV MI Al-Hikmah Pasar Minggu
No.
Res.
Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Total
Skor
1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
2 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 2 4 4 4 2 2 4 2 3 3 65
3 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73
4 1 4 1 4 2 4 3 2 2 4 4 2 4 3 1 4 4 4 4 4 61
5 2 1 2 1 1 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 39
6 2 2 2 4 2 4 4 2 2 3 4 4 3 3 3 2 2 1 2 2 53
7 4 4 4 4 4 1 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 72
8 3 3 4 2 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2 2 4 4 4 65
9 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 1 4 3 3 3 4 3 3 4 62
10 2 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 3 64
11 4 3 4 2 1 1 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 2 2 55
12 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 69
13 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 2 4 3 2 2 2 4 4 2 63
14 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 71
15 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 45
16 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
17 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
18 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 72
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 65
20 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 70
21 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 67
22 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 66
23 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 66
24 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 4 2 52
25 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 71
26 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 71
27 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 71
28 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 74
29 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 69
30 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 4 54
77
31 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 71
32 1 1 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 37
33 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 73
34 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 74
35 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 73
36 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 74
37 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 76
38 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 76
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 78
40 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 72
41 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 72
42 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 76
43 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 74
44 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 74
45 1 1 2 2 2 2 1 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 42
78
Data Variabel Kebiasaan sarapan bergizi (X)
Kelas IV MI Al-Hikmah Pasar Minggu
Butir Soal
No.
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Total
Skor
1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33
2 4 4 4 4 1 4 3 4 3 31
3 4 4 4 2 2 4 3 3 3 29
4 1 4 1 4 2 4 3 2 2 23
5 2 1 2 1 1 4 3 3 3 20
6 2 2 2 4 2 4 4 2 2 24
7 4 4 4 4 4 1 4 3 3 31
8 3 3 4 2 2 4 4 3 3 28
9 3 3 4 3 2 4 3 2 3 27
10 2 4 2 4 4 4 2 3 3 28
11 4 3 4 2 1 1 3 3 3 24
12 4 4 4 4 4 2 3 3 3 31
13 3 4 4 4 4 2 3 3 3 30
14 4 4 4 4 2 4 3 3 3 31
15 2 2 2 2 3 3 2 3 3 22
16 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33
17 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
18 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
20 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33
21 3 3 4 4 3 4 3 3 3 30
22 3 3 4 3 4 4 3 2 3 29
23 3 3 4 4 4 3 3 2 2 28
24 2 2 2 3 2 2 2 3 3 21
25 3 4 4 4 4 3 3 3 3 31
26 4 4 4 4 4 3 2 3 3 31
27 4 4 4 4 4 3 2 3 3 31
28 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34
29 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31
30 2 2 2 3 3 3 2 3 3 23
31 4 3 4 3 4 3 3 3 3 30
32 1 1 2 2 3 2 1 1 1 14
33 4 4 4 3 4 4 3 3 3 32
79
34 4 4 4 3 4 4 4 3 3 33
35 4 4 4 4 4 4 2 3 3 32
36 4 4 4 4 3 4 3 3 3 32
37 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
38 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
40 3 3 4 4 3 4 3 3 3 30
41 3 4 4 4 4 4 3 3 3 32
42 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33
43 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32
44 4 4 4 4 3 4 3 4 3 33
45 1 1 2 2 2 2 1 3 1 15
80
Data Variabel Konsentrasi Belajar (Y)
Kelas IV MI Al-Hikmah Pasar Minggu
Butir Soal
No.
Responden 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Total
Skor
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
2 4 2 4 4 4 2 2 4 2 3 3 34
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
4 4 4 2 4 3 1 4 4 4 4 4 38
5 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 19
6 3 4 4 3 3 3 2 2 1 2 2 29
7 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 41
8 4 4 2 4 4 3 2 2 4 4 4 37
9 3 4 1 4 3 3 3 4 3 3 4 35
10 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 3 36
11 2 3 2 3 3 4 3 3 4 2 2 31
12 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 38
13 4 4 2 4 3 2 2 2 4 4 2 33
14 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 40
15 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 23
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
18 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 37
19 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 38
20 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 37
21 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 37
22 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 37
23 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 38
24 2 3 3 3 2 3 4 2 3 4 2 31
25 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 40
26 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 40
27 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 40
28 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 40
29 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 38
30 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 4 31
31 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 41
32 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 23
33 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 41
34 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 41
81
35 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 41
36 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 42
37 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 42
38 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 42
39 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 42
40 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 42
41 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 40
42 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43
43 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 42
44 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 41
45 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 27
82
Data Uji Validitas dan Reliabilitas
(Data di dapatkan dari jumlah data variabel x dan y)
No.
Responden
Kebiasaan
sarapan bergizi
Konsentrasi
belajar
1 32 44
2 32 34
3 29 44
4 24 38
5 20 19
6 25 29
7 31 41
8 27 37
9 27 35
10 28 36
11 23 31
12 31 38
13 30 33
14 31 40
15 23 23
16 33 44
17 28 33
18 34 37
19 26 38
20 34 37
21 29 37
22 29 37
23 28 38
24 21 31
25 31 40
26 31 40
27 31 40
28 33 40
29 31 38
30 23 31
31 31 41
32 16 23
33 32 41
34 33 41
35 32 41
36 32 42
83
37 34 42
38 34 42
39 35 42
40 30 42
41 32 40
42 33 43
43 32 42
44 32 41
45 14 27
84
Lampiran 9
Data Mentah Uji Prasyarat dan Hipotesis
Data Variabel Kebiasaan sarapan bergizi(X) dan Konsentrasi Belajar(Y)
Kelas III MI Al-Hikmah Pasar Minggu
No.
Res.
Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
Skor
1 2 2 4 2 1 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 46
2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 72
3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 73
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 75
5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 76
6 4 4 4 4 1 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 72
7 2 4 4 4 3 4 2 3 2 4 4 3 4 4 2 2 4 4 2 2 63
8 1 2 4 4 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
9 4 4 4 3 1 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 67
10 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 71
11 2 4 4 4 1 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48
12 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 2 4 4 4 3 3 3 4 3 68
13 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 68
14 4 4 4 4 1 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 69
15 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 69
16 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 74
17 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 73
18 2 2 2 4 4 4 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 50
19 2 3 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 49
20 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 71
21 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 74
22 2 2 4 3 2 4 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 2 3 59
23 4 4 4 2 1 1 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 64
24 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
25 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
26 2 3 3 4 2 4 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 52
27 4 4 4 2 4 4 3 2 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 70
28 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 3 70
29 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 75
30 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 74
31 2 4 4 2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 50
32 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 74
85
33 4 4 4 4 1 4 3 2 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 67
34 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 72
35 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 73
36 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 68
37 2 4 2 4 2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 51
38 2 1 4 3 4 4 3 3 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 47
39 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
40 2 4 4 2 4 4 3 3 1 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 50
41 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
42 4 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 69
43 4 4 4 3 2 1 4 3 3 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 67
44 3 4 4 2 1 1 3 2 3 3 4 1 4 4 4 4 4 2 2 3 58
45 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
86
Data Variabel Kebiasaan sarapan bergizi (X)
Kelas III MI Al-Hikmah Pasar Minggu
Butir Soal
No.
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Total
Skor
1 2 2 4 2 1 4 3 3 3 24
2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 32
3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33
5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
6 4 4 4 4 1 4 3 3 3 30
7 2 4 4 4 3 4 2 3 2 28
8 1 2 4 4 1 2 1 2 1 18
9 4 4 4 3 1 4 3 3 2 28
10 4 4 4 4 2 4 3 4 3 32
11 2 4 4 4 1 4 2 3 2 26
12 4 4 4 4 4 4 3 2 3 32
13 4 4 4 4 4 4 3 2 3 32
14 4 4 4 4 1 4 3 3 3 30
15 4 4 4 4 2 4 4 2 2 30
16 4 4 4 4 4 4 4 2 3 33
17 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33
18 2 2 2 4 4 4 2 2 3 25
19 2 3 2 4 2 4 2 4 2 25
20 4 4 4 4 4 4 3 2 3 32
21 3 4 4 4 4 4 3 4 3 33
22 2 2 4 3 2 4 3 4 3 27
23 4 4 4 2 1 1 3 3 3 25
24 4 4 4 4 4 4 4 2 3 33
25 4 4 4 4 4 4 3 2 3 32
26 2 3 3 4 2 4 2 3 1 24
27 4 4 4 2 4 4 3 2 3 30
28 4 4 4 4 4 4 3 2 3 32
29 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34
30 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33
31 2 4 4 2 2 4 3 3 2 26
32 4 4 4 4 4 4 3 2 4 33
33 4 4 4 4 1 4 3 2 3 29
34 4 4 4 4 4 4 3 2 2 31
35 4 4 4 4 4 4 3 2 3 32
36 4 4 4 4 2 4 3 2 3 30
87
37 2 4 2 4 2 4 3 3 3 27
38 2 1 4 3 4 4 3 3 1 25
39 4 4 4 4 4 4 3 2 4 33
40 2 4 4 2 4 4 3 3 1 27
41 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33
42 4 4 4 4 1 4 4 3 3 31
43 4 4 4 3 2 1 4 3 3 28
44 3 4 4 2 1 1 3 2 3 23
45 4 4 4 4 4 4 3 2 3 32
88
No.
Responden
Butir Soal
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
Skor
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22
2 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 40
3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 40
4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 42
5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 41
6 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 42
7 4 4 3 4 4 2 2 4 4 2 2 35
8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22
9 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 39
10 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 39
11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22
12 4 2 2 4 4 4 3 3 3 4 3 36
13 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 36
14 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 39
15 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 39
16 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 41
17 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 40
18 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 25
19 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 24
20 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 39
21 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 41
22 3 2 2 3 4 3 3 3 4 2 3 32
23 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 39
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
26 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 28
27 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 40
28 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 3 38
29 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 41
30 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 41
31 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 24
32 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 41
33 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 38
34 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 41
35 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 41
Data Variabel Konsentrasi Belajar (Y)
Kelas III MI Al-Hikmah Pasar Minggu
89
36 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 38
37 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 24
38 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 22
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
40 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 23
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
42 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 38
43 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 39
44 3 4 1 4 4 4 4 4 2 2 3 35
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
90
Data Uji Prasyarat dan Korelasi yang Sudah di Ranking
(Data diambil dari jumlah data variabel x dan y)
No.
Responden
Kebiasaan sarapan
bergizi Konsentrasi belajar
24 33 44
25 32 44
39 33 44
41 33 44
45 32 44
4 33 42
6 30 42
5 35 41
16 33 41
21 33 41
29 34 41
30 33 41
32 33 41
34 31 41
35 32 41
2 32 40
3 33 40
17 33 40
27 30 40
9 28 39
10 32 39
14 30 39
15 30 39
20 32 39
23 25 39
43 28 39
28 32 38
33 29 38
36 30 38
42 31 38
12 32 36
13 32 36
7 28 35
44 23 35
22 27 32
26 24 28
91
18 25 25
19 25 24
31 26 24
37 27 24
40 27 23
11 26 22
38 25 22
1 24 22
8 18 22
92
Lampiran 10
Transkip Wawancara Guru
Transkip Wawancara
Wawancara dengan guru wali kelas yang bersangkutan (Kelas III A)
Tanggal Wawancara : 16 April 2018
Identitas Guru:
1. Nama : Ratna
2. Jenis Kelamin : Perempuan
2. Jabatan : Guru wali kelas III A MI Al-Hikmah Pasar
Minggu
1. Apakah definisi sarapan yang ibu tahu? sarapan itu makan pagi mbak
2. Apakah menurut ibu sarapan itu penting? Apa alasannya? sangat penting,
apalagi usia anak sd masih masa pertumbuhan dan perkembangan ya,
kalau mereka (siswa) tidak sarapan, mereka biasanya lemas saat pelajaran
berlangsung.
3. Kapan biasanya siswa-siswi di kelas III A sarapan? Di rumah, tapi ada
juga yang tidak terbiasa sarapan. Saya sering tanya mereka biasanya
sebelum mulai pelajaran udah sarapan belum.
4. Jenis sarapan apa yang biasa dikonsumsi siswa-siswi di kelas III A? Nasi
sama mie.
5. Apakah saat bel masuk berbunyi, siswa-siswi bersemangat dalam
menyambut pelajaran pertama? kebanyakan sudah berada di kelas tapi
tidak di tempat duduknya.
6. Apakah saat ibu mengajar di kelas, siswa-siswi mendengarkan dengan
seksama? Sebagian besar mendengarkan ya walaupun beberapa anak ada
saja yang terlihat sibuk sendiri kaya mainin alat tulisnya dan mengobrol
dengan temannya.
93
7. Apakah saat pelajaran pertama dimulai, fokus siswa-siswi tidak terbagi
dengan hal lain? Ada beberapa anak yang fokusnya ke luar pelajaran
seperti yang saya sebutkan tadi, mengobrol dan mainin alat tulis. Ada juga
yang dari awal diam saja seperti tidak punya tenaga.
8. Apakah siswa-siswi merespon pertanyaan yang ibu ajukan dengan
menjawabnya dengan sigap dan benar? Kebanyakan merespon walaupun
tidak selalu benar, biasanya yang jawab benar yang memang dari awal
mendengarkan penjelasan saya.
9. Apakah siswa-siswi dapat mengerjakan soal yang ibu berikan dengan
benar? Sebagian besar iya, karena mereka biasanya sambil diskusi dengan
temannya saat mengerjakan soal.
10. Apakah siswa-siswi berani bertanya terkait materi saat pembelajaran
berlangsung? Ada yang berani walaupun tidak banyak, yang berani
bertanya biasanya memang anaknya kritis dan rasa ingin tahunya tinggi,
seperti saat belajar nih, ketika saya menjelaskan lalu tidak sesuai dengan
pemahaman dan pengetahuan mereka terdahulu, mereka akan terus
bertanya sampai mereka paham.
11. Bagaimana kondisi dan suasana kelas saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung? Seringnya gaduh, walaupun kalau saya atau guru lain sudah
datang akan sunyi kembali.
94
Transkip Wawancara Guru
Wawancara dengan guru wali kelas yang bersangkutan (Kelas III B)
Tanggal Wawancara : 16 April 2018
Identitas Guru:
1. Nama : Muthia
2. Jenis Kelamin : Perempuan
2. Jabatan : Guru wali kelas III B MI Al-Hikmah Pasar
Minggu
1. Apakah definisi sarapan yang ibu tahu? makan pagi sebelum berangkat
sekolah atau beraktifitas.
2. Apakah menurut ibu sarapan itu penting? Apa alasannya? penting, karena
kalau tidak sarapan, siswa suka rewel saat belajar di kelas, dan selalu
bertanya kapan istirahat sehingga tidak fokus saat belajar.
3. Kapan biasanya siswa-siswi di kelas III B sarapan? Saya ga lihat langsung
memang mbak, tapi kalau di sekolah pagi-pagi jarang ada yang makan,
kalaupun makan paling hanya jajan saja, tapi ada juga yang ibunya bawain
bekel dan makan sebelum bel masuk.
4. Jenis sarapan apa yang biasa dikonsumsi siswa-siswi di kelas III B? Nasi
goreng, uduk, mie.
5. Apakah saat bel masuk berbunyi, siswa-siswi bersemangat dalam
menyambut pelajaran pertama? Kebanyakan masih ada yang diluar kelas
mba padahal bel sudah berbunyi, biasanya laki-laki.
6. Apakah saat ibu mengajar di kelas, siswa-siswi mendengarkan dengan
seksama? Sebagian mendengarkan, tetapi ada sekitar 4-5 anak yang tidak
pernah mendengarkan saya kalau sedang memberikan materi.
7. Apakah saat pelajaran pertama dimulai, fokus siswa-siswi tidak terbagi
dengan hal lain? Ada yang fokus, ada juga yang raganya di kelas tapi
pikirannya kemana-mana. Mereka yang gak fokus biasanya mengerjakan
95
hal lain seperti coret-coret buku, menengok-nengok, bercanda sama
temennya dan giliran ditanya gak bisa jawab.
8. Apakah siswa-siswi merespon pertanyaan yang ibu ajukan dengan
menjawabnya dengan sigap dan benar? Ada yang menjawab dengan benar
dan sigap walaupun ada saja anak yang pasif dan tidak pernah menjawab.
9. Apakah siswa-siswi dapat mengerjakan soal yang ibu berikan dengan
benar? iya bisa dan benar karena kalau mereka ada yang kurang paham
biasanya bertanya dengan temannya atau ke saya langsung.
10. Apakah siswa-siswi berani bertanya terkait materi saat pembelajaran
berlangsung? biasanya ada saja yang bertanya, sekitar 4-6 orang, mereka
memang aktif di kelas
11. Bagaimana kondisi dan suasana kelas saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung? terkadang kondusif, terkadang gaduh.
96
Lampiran 11
Transkip Wawancara Siswa Kelas III
Transkip Wawancara Siswa
Wawancara dengan murid kelas III A
(Tanggal Wawancara: 20 April 2018)
Identitas Siswa :
1. Nama : Raffa
2. No. Responden : 25
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Kelas : III A
1. Apakah kamu sarapan setiap pagi? Iya
2. Jam berapa kamu sarapan pagi? sebelum berangkat sekolah
3. Makanan apa saja yang biasa kamu makan saat sarapan? mie goreng, nasi
dan lauk pauk, susu dan roti.
4. Jika tidak sempat sarapan, apakah kamu membawa bekal dari rumah/ jajan
di sekolah? iya kadang bawa bekel dari rumah atau jajan di sekolah.
5. Siapa yang membuatkan kamu sarapan pagi di rumah? ibu
6. Apakah kamu dapat mengikuti pelajaran dengan baik saat perutmu sudah
terisi? Berikan contohnya! kalo saya udah sarapan dari rumah, saya pas
belajar ga laper dan lemes bu, dan jadinya bisa ngerjain soal dari guru.
7. Apakah kamu tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik karena kamu
melewatkan sarapan? Jika iya sebutkan apa saja yang terjadi saat kamu
tidak sarapan! waktu itu saya pernah mual-mual pas belajar, dan pusing,
jadinya gak bisa fokus belajar dan ga selesai ngerjain soal karena pusing
ga bisa mikir.
97
Transkip Wawancara Siswa
Wawancara dengan murid kelas III B
(Tanggal Wawancara: 19 April 2018)
Identitas Siswa :
1. Nama : M. Arka H.
2. No. Responden : 8
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Kelas : III B
1. Apakah kamu sarapan setiap pagi? gak pernah kalo dirumah
2. Jam berapa kamu sarapan pagi? pas bel istirahat bu
3. Makanan apa saja yang biasa kamu makan saat sarapan? batagor, mie,
cilor
4. Jika tidak sempat sarapan, apakah kamu membawa bekal dari rumah/ jajan
di sekolah? gak bawa bekal, jajan aja pas istirahat
5. Siapa yang membuatkan kamu sarapan pagi di rumah? mama, tapi jarang
jadinya saya disuruh jajan di sekolah.
6. Apakah kamu dapat mengikuti pelajaran dengan baik saat perutmu sudah
terisi? Berikan contohnya! iya bu, kalo saya kenyang saya bisa mikir
jernih dan gampang jawab pertanyaan guru.
7. Apakah kamu tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik karena kamu
melewatkan sarapan? Jika iya sebutkan apa saja yang terjadi saat kamu
tidak sarapan! saya sering laper tiba tiba pas pelajaran jadinya saya lemes
dan susah mikir, kadang ibu guru nanyain saya terus tapi saya gak bisa
jawab jadi saya diem aja.
98
Lampiran 12
Hasil Observasi Siswa Kelas III
Hasil Observasi Kelas 3B
(Tanggal Observasi: 17 April 2018)
No Indikator Pernyataan Ya Tidak Ket.
1 Memperhatikan setiap
materi pelajaran yang
disampai kan guru.
Siswa
memperhatikan
dengan seksama
materi pelajaran
yang di-
sampaikan guru.
15
orang
5
orang
5 orang siswa terlihat
tidak memperhatikan
guru dan malah
mengobrol dengan
temannya sedangkan
siswa lainnya
memperhatikan guru
dengan serius.
Siswa tidak
melakukan hal-
hal lain diluar
belajar saat guru
menjelaskan.
18 7
orang
2
Dapat merespon dan
memahami setiap
materi pelajaran yang
diberikan.
Siswa menjawab
per-tanyaan
guru saat
pelajaran
berlangsung
dengan sigap.
9
orang
11
orang
Beberapa siswa terlihat
antusias dalam
menjawab pertanyaan
guru yang diajukan
secara langsung, dan
siswa tersebut
menjawab dengan
tepat, beberapa siswa
yang lain ikut
menjawab namun
jawabannya salah,
beberapa yang lain
terlihat bingung dan
Siswa menjawab
pertanyaan yang
diajukan guru
secara acak
dengan tepat.
8
orang
12
orang
Siswa dapat
menyimpul-kan
14 6
99
inti materi yang
baru saja
dipelajari
bersama-sama
saat pelajaran
telah usai.
tidak menjawab.
Pada saat pelajaran
usai, semua anak
terlihat menyimpulkan
bersama, namun
beberapa anak terlihat
hanya diam dan lesu.
3 Selalu bersikap aktif
dengan bertanya dan
memberikan
argumentasi
mengenai materi
pelajaran yang
disampaikan guru.
Siswa
bersemangat
dalam
mengeluarkan
pendapatnya
terhadap
masalah yang
diberikan guru.
5
orang
15 Beberapa siswa tidak
malu dalam merespon
guru terkait pelajaran
dan memberikan
pendapatnya, selain itu
ada 5 orang siswa yang
menunjuk tangan pada
saat KBM untuk
menanyakan
penjelasan guru yang
kurang ia pahami.
Sebagian besar siswa
terlihat berdiskusi
terkait materi pelajaran
dengan teman
sebangkunya saat guru
memberikan tugas.
Siswa
mengajukan
pertanyaan
kepada guru
ketika ada
materi pelajaran
yang kurang
dipahami.
5
orang
15
Siswa
mendiskusikan
materi pelajaran
dengan teman di
sebelahnya saat
ada materi
pelajaran yang
kurang dipahami
16 4
4
Menjawab dengan
baik dan benar setiap
Siswa langsung
me-ngerjakan
14 6 Beberapa anak terlihat
antusias dan percaya
100
pertanyaan yang
diberikan guru.
tugas yang
diberikan guru
dengan percaya
diri.
diri dalam menjawab
dan mengerjakan soal
yang diberikan guru.
Beberapa anak terlihat
lemas dan tidak
antusias namun tetap
mengerjakan
Siswa dapat
mengerjakan
soal yang
diberikan guru
dengan benar.
18
orang
2
orang
5 Kondisi kelas tenang
dan tidak gaduh saat
menerima materi
pelajaran.
Siswa bersikap
tenang dan tidak
gaduh saat
pelajaran
berlangsung di
dalam kelas.
2
orang
Sebagian besar siswa
di kelas sangat
kooperatif dengan guru
sehingga proses KBM
berjalan dengan lancar
dan suasana kelas
tenang dan nyaman.
101
Hasil Observasi Kelas 3A
(Tanggal Observasi: 18 Oktober 2018)
No Indikator Pernyataan Ya Tidak Ket.
1 Memperhatikan
setiap materi
pelajaran yang
disampai kan guru.
Siswa
memperhatikan
dengan seksama
materi pelajaran
yang di-
sampaikan guru.
18
orang
7
orang
7 orang terlihat sibuk
sendiri seperti
menengok-nengok,
memainkan alat
tulisnya, mencoret-coret
buku, mengobrol dan
yang lainnya
memperhatikan guru
dengan seksama.
Siswa tidak
melakukan hal-
hal lain diluar
belajar saat guru
menjelaskan.
18 7
orang
2
Dapat merespon dan
memahami setiap
materi pelajaran yang
diberikan.
Siswa menjawab
per-tanyaan
guru saat
pelajaran
berlangsung
dengan sigap.
21
orang
4
orang
Beberapa siswa terlihat
antusias dalam
menjawab pertanyaan
guru yang diajukan
secara langsung, dan
siswa tersebut
menjawab dengan
tepat, beberapa siswa
yang lain ikut
menjawab namun
jawabannya salah,
beberapa yang lain
terlihat bingung dan
tidak menjawab.
Pada saat pelajaran
usai, semua anak
terlihat menyimpulkan
bersama, namun
Siswa menjawab
pertanyaan yang
diajukan guru
secara acak
dengan tepat.
8
orang
17
orang
Siswa dapat
menyimpulkan
inti materi yang
baru saja
dipelajari
bersama-sama
saat pelajaran
18 7
102
telah usai. beberapa anak terlihat
hanya diam dan lesu.
3 Selalu bersikap aktif
dengan bertanya dan
memberikan
argumentasi
mengenai materi
pelajaran yang
disampaikan guru.
Siswa
bersemangat
dalam
mengeluarkan
pendapatnya
terhadap
masalah yang
diberikan guru.
11
orang
14 Beberapa siswa tidak
malu dalam merespon
guru terkait pelajaran
dan memberikan
pendapatnya, selain itu
ada 6 orang siswa yang
menunjuk tangan pada
saat KBM untuk
menanyakan
penjelasan guru yang
kurang ia pahami.
Beberapa siswa terlihat
berdiskusi terkait
materi pelajaran
dengan teman
sebangkunya saat guru
memberikan tugas.
Siswa
mengajukan
pertanyaan
kepada guru
ketika ada
materi pelajaran
yang kurang
dipahami.
6
orang
19
Siswa
mendiskusikan
materi pelajaran
dengan teman di
sebelahnya saat
ada materi
pelajaran yang
kurang dipahami
8
orang
17
4
Menjawab dengan
baik dan benar setiap
pertanyaan yang
diberikan guru.
Siswa langsung
me-ngerjakan
tugas yang
diberikan guru
dengan percaya
diri.
Semua Beberapa anak terlihat
antusias dan percaya
diri dalam menjawab
dan mengerjakan soal
yang diberikan guru.
Beberapa anak terlihat
103
Siswa dapat
mengerjakan
soal yang
diberikan guru
dengan benar.
20
orang
5
orang
lemas dan tidak
antusias namun tetap
mengerjakan
5 Kondisi kelas tenang
dan tidak gaduh saat
menerima materi
pelajaran.
Siswa bersikap
tenang dan tidak
gaduh saat
pelajaran
berlangsung di
dalam kelas.
17 8
orang
Beberapa anak
bercanda dengan suara
keras dan mengganggu
teman disekitarnya,
sehingga suasa kelas
sangat gaduh.
104
Lampiran 13
Hasil Analisis Angket Nomer 7 (Menu Sarapan yang Sering Dimakan)
Catatan: Menu sarapan yang baik terdiri dari 3 zat gizi yaitu zat pemberi tenaga
(karbohidrat), zat pembangun (protein dan mineral), dan zat pengatur (vitamin).
Indikator menu sarapan yang baik:
Skor Kategori Indikator
4 Baik
Makanan terdiri dari 3 zat gizi, yaitu zat
pemberi tenaga, pembangun, dan pengatur.
3 Cukup Makanan terdiri dari 2 zat gizi, yaitu
pemberi tenaga dan pembangun/ zat
pemberi tenaga dan pengatur/ zat
pembangun dan pengatur.
2 Kurang Makanan terdiri dari 1zat gizi saja, yaitu zat
pemberi tenaga/pembangun/pengatur.
1 Tidak Baik Tidak sarapan
No.
Responden
Kandungan Zat Gizi dalam Menu Sarapan yang Sering
Dimakan
Skor Zat pemberi tenaga
(Karbohidrat)
Zat Pembangun
(Protein dan
mineral)
Zat Pengatur
(Vitamin)
1 Nasi uduk, bihun Tempe orak arik - 3
2 Nasi goreng Telur mata sapi - 3
3 Nasi goreng Telur orak arik - 3
4 Roti Sandwich
Coklat
Susu -
3
5 Nasi putih Ayam goreng Sayur capcay 4
6 Roti Keju, susu coklat 3
7 Biskuit coklat - - 2
8 - - - 1
9 Nasi uduk Gorengan tempe - 3
105
10 Biskuit coklat Susu vanila - 3
11 Roti coklat - - 2
12 Nasi putih Sosis
Susu coklat
-
3
13 Nasi putih Naget, sosis
Susu vanila
-
3
14 Nasi goreng Telur orak arik
Susu vanila
-
3
15 Roti sandwich coklat Susu coklat Buah-buahan 4
16 Nasi uduk
Bihun
Bakwan jagung
Telur balado
Ayam goreng
Sayur sawi
4
17 Nasi uduk
Bihun
Susu coklat - 3
18 Nasi uduk - - 2
19 Nasi goreng - - 2
20 Nasi uduk Tempe tepung
Susu coklat
-
3
21 Nasi uduk
Teh manis
Ayam goreng
Tahu
-
3
22 Roti coklat Susu coklat - 3
23 Roti coklat
Biskuit coklat
Susu coklat -
3
24 Nasi goreng
Bihun
Susu vanila Sayur-sayuran
4
25 Nasi putih
Pilus
Ayam
Sosis
- 3
26 Roti isi coklat - - 2
27 Nasi uduk Telor Semur - 3
28 Nasi goreng Tempe goreng
Susu coklat
-
3
29 Nasi uduk Tempe orak arik
Susu coklat
-
3
30 Roti tawar
Teh Manis
Selai kacang/coklat
Susu
-
3
31 Nasi goreng Tahu goreng - 3
106
32 Mie goreng instan Telur rebus - 3
33 Nasi goreng Bakso
Sosis
- 3
34 Indomie goreng Telur rebus - 3
35 Nasi goreng Telur orak-arik
Sosis
Susu vanila
-
3
36 Nasi putih Ayam goreng - 3
37 Nasi Goreng Telur
Sosis
-
3
38 Nasi kuning Telur iris - 3
39 Mie goreng Telu rebus
Sosis
-
3
40 Nasi uduk Gorengan tempe - 3
41 Nasi putih Tahu goreng - 3
42 Nasi putih Ati ayam Kangkung tumis 4
43 Lontong sayur Tahu Sayur labu 4
44 Roti tawar Sosis
Keju
-
3
45 Nasi uduk
Bakwan sayur
Gorengan tempe -
3
107
Lampiran 14
Hasil Analisis Angket Nomer 8 (Makanan Pengganti Sarapan/jajan)
Catatan: Menu sarapan yang baik terdiri dari 3 zat gizi yaitu zat pemberi tenaga
(karbohidrat), zat pembangun (protein dan mineral), dan zat pengatur (vitamin).
Indikator menu sarapan yang baik:
Skor Kategori Indikator
4 Baik
Makanan terdiri dari 3 zat gizi, yaitu zat
pemberi tenaga, pembangun, dan pengatur.
3 Cukup Makanan terdiri dari 2 zat gizi, yaitu
pemberi tenaga dan pembangun/ zat
pemberi tenaga dan pengatur/ zat
pembangun dan pengatur.
2 Kurang Makanan terdiri dari 1zat gizi saja, yaitu zat
pemberi tenaga/pembangun/pengatur.
1 Tidak Baik Tidak sarapan
No.
Res
.
Nama Makanan
Kandungan Zat Gizi dalam Makanan Pengganti
Sarapan (Jajan)
Skor Zat pemberi
tenaga
(Karbohidrat)
Zat
Pembangun
(Protein dan
mineral)
Zat Pengatur
(Vitamin)
1 Makaroni Telur Makaroni Telur - 3
2 Mie goreng Mie - - 2
3 Makaroni Telur Makaroni Telur - 3
4 Nasi goreng Nasi goreng Telur - 3
5 Bakso Mie/bihun Bakso Sayur sawi 4
6 Batagor Terigu Tahu + bumbu
kacang
- 3
108
7 Mie rebus Mie rebus - - 2
8 Mie gelas Mie gelas - - 2
9 Nasi goreng Nasi goreng Telur - 3
10 Burger Roti burger Smoke beef Selada, tomat 4
11 Mie Mie - - 2
12 Mie Mie - - 2
13 Takoyaki Takoyaki - - 2
14 Nasi goreng Nasi goreng Telur - 3
15 Biskuit Biskuit - - 2
16 Roti coklat Roti coklat - - 2
17 Gorengan Bakwan Tempe goreng - 3
18 Pop mie Mie - - 2
19 Burger Roti burger Smoke beef Selada, tomat 4
20 Mie Mie - - 2
21 Burger Roti burger Smoke beef Selada, tomat 4
22 Burger Roti burger Smoke beef Selada, tomat 4
23 Martabak telur Terigu Telur - 3
24 Bakso Bihun/Mie Bakso Sayur 4
25 Mie Mie - - 2
26 Bakso Bihun/Mie Bakso Sayur 4
27 Burger Roti burger Smoke beef Selada, tomat 4
28 Mie Mie - - 2
29 Nasi goreng Nasi goreng Telur - 3
30 Susu - Susu - 2
31 Nasi goreng Nasi goreng Telur - 3
32 Mie Mie - - 2
33 Mie Mie - - 2
34 Mie Mie - - 2
35 Mie Mie - - 2
36 Mie Mie - - 2
37 Nasi goreng Nasi goreng Telur - 3
109
38 Cilor Aci Telur - 3
39 Mie Mie - - 2
40 Makaroni Telur Makaroni Telur - 3
41 Takoyaki Takoyaki - - 2
42 Mie Mie - - 2
43 Cilor Aci Telur - 3
44 Biskuit Biskuit - - 2
45 Takoyaki Takoyaki - - 2
110
Lampiran 15
Hasil Analisis Angket Nomer 9 (Menu Sarapan Hari Ini)
Catatan: Menu sarapan yang baik terdiri dari 3 zat gizi yaitu zat pemberi tenaga
(karbohidrat), zat pembangun (protein dan mineral), dan zat pengatur (vitamin).
Indikator menu sarapan yang baik:
Skor Kategori Indikator
4 Baik
Makanan terdiri dari 3 zat gizi, yaitu zat
pemberi tenaga, pembangun, dan pengatur.
3 Cukup Makanan terdiri dari 2 zat gizi, yaitu
pemberi tenaga dan pembangun/ zat
pemberi tenaga dan pengatur/ zat
pembangun dan pengatur.
2 Kurang Makanan terdiri dari 1zat gizi saja, yaitu zat
pemberi tenaga/pembangun/pengatur.
1 Tidak Baik Tidak sarapan
No.
Responden
Kandungan Zat Gizi dalam Menu Sarapan Hari Ini
Skor
Zat Pemberi
Tenaga
(Karbohidrat &
Lemak)
Zat Pembangun
(Protein)
Zat Pengatur
(Vitamin dan
Mineral)
1 Nasi putih Ikan lele - 3
2 Nasi putih Ikan lele - 3
3 Nasi putih Telur dadar - 3
4 Nasi putih
Teh manis
Telor rebus
Ikan bawal goreng
- 3
5 Nasi putih Ikan Sayur bayam 4
6 Roti bakar rasa
coklat
Susu coklat - 3
7 Teh manis - - 2
8 - - - 1
111
9 Biskuit
The manis
- - 2
10 Nasi putih Naget
Sosis
- 3
11 Teh manis - - 2
12 Nasi putih
Teh manis
Telur ceplok
Sosis
- 3
13 Nasi putih
Teh manis
Telur ceplok - 3
14 Nasi uduk
Teh manis
Gorengan tempe - 3
15 Kue bolu
Teh manis
- - 2
16 Nasi uduk Tempe orak arik
Susu vanila
- 3
17 Nasi putih Telur ceplok
Susu coklat
- 3
18 Nasi putih Telur ceplok
Susu coklat
- 3
19 - Susu coklat - 2
20 Lontong Susu coklat 3
21 Nasi goreng
Teh manis
Sosis - 3
22 Biskuit coklat Susu coklat - 3
23 Nasi putih Telor ceplok - 3
24 Nasi putih Telur dadar - 3
25 Nasi putih Telur dadar - 3
26 - - - 1
27 Nasi putih Telur orak arik 3
28 Bubur ayam Ayam suwir
Sate usus
Kacang goreng
3
29 Nasi putih Telur ceplok + kecap Pisang 4
30 Nasi goreng Telor dadar 3
31 - Susu coklat 2
32 Lontong sayur Tahu Sayur labu 4
112
33 Roti tawar Susu coklat 3
34 - Bubur kacang ijo - 2
35 Bubur ayam Ayam suwir - 3
36 Mie goreng instan Telor goreng
Susu coklat
- 3
37 Biskuit
Roti coklat
Susu vanila - 3
38 - - - 1
39 Mie rebus Telur rebus Sawi 4
40 - - - 1
41 Nasi goreng Tempe goreng 3
42 Nasi putih Telor ceplok+kecap 3
43 Lontong isi kentang
wortel
- Wortel 3
44 Nasi putih Telor ceplok 3
45 Roti keju Susu coklat 3
113
Lampiran 16
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Koefisien Korelasi (Menggunakan Uji Spearman Rank)
Correlations
Kebiasaan
sarapan
bergizi
Konsentrasi
Belajar
Spearman's rho Kebiasaan sarapan
bergizi
Correlation Coefficient 1.000 .804**
Sig. (2-tailed) . .000
N 45 45
Konsentrasi Belajar Correlation Coefficient .804** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .805a .648 .640 4.359
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1504.935 1 1504.935 79.209 .000b
Residual 816.976 43 18.999
Total 2321.911 44
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -10.781 5.314 -2.029 .049
X 1.583 .178 .805 8.900 .000
114
Lampiran 17
Data Siswa Kelas III A dan B MI Al-Hikmah Pasar Minggu
No.
Responden Nama Responden
Usia
(th) Jenis Kelamin Kelas
1 Alya Mukhbita Al-Fadani 9 Perempuan 3B
2 Putri Dini 8 Perempuan 3B
3 Dzakita Farah Anjani 8 Perempuan 3B
4 Ayu Lestari 9 Perempuan 3B
5 Kaiza Cantika Zahrani 10 Perempuan 3B
6 Alifia Khairunnisa 9 Perempuan 3B
7 Kunirahma Shabira 9 Perempuan 3B
8 M. Arka H. 9 Laki-laki 3B
9 Aditya 9 Laki-laki 3B
10 Habiburrahman 9 Laki-laki 3B
11 Ridho 8 Laki-laki 3B
12 Eko 9 Laki-laki 3B
13 M. Hanif K. 8 Laki-laki 3B
14 M. Akhir Muttaqin 8 Laki-laki 3B
15 Malika Putri 9 Perempuan 3B
16 Tiya Maulida 9 Perempuan 3B
17 Kirana Radisti 9 Perempuan 3B
18 Evan M. 8 Laki-laki 3B
19 Nauval Almuzaki 9 Laki-laki 3B
20 Raisya 8 Perempuan 3B
21 Arkan 9 Laki-laki 3A
22 Farid 10 Laki-laki 3A
23 Fawwazah Elsyah N. 9 Perempuan 3A
24 Hasbi 9 Laki-laki 3A
25 Raffa 9 Laki-laki 3A
26 Haikal Jamil 9 Laki-laki 3A
27 Wildan 9 Laki-laki 3A
28 Kamila Putri Afiina 9 Perempuan 3A
29 Chaerunnisa 9 Perempuan 3A
30 Syafa Hemaliaputri 9 Perempuan 3A
115
31 M. Fakhri F. 8 Laki-laki 3A
32 Ghina 8 Perempuan 3A
33 Haiqal Hidayat 9 Laki-laki 3A
34 Rimba 9 Laki-laki 3A
35 Keysha A 9 Perempuan 3A
36 Yasmin 9 Perempuan 3A
37 Deril 9 Laki-laki 3A
38 Mai Fitri Amanda 9 Perempuan 3A
39 Satria 10 Laki-laki 3A
40 Syakurah Diana Putri 9 Perempuan 3A
41 Raihan 9 Laki-laki 3A
42 Adib 8 Laki-laki 3A
43 Marsha Aryani Arsandy 8 Perempuan 3A
44 Arkan Harits A. 9 Laki—laki 3A
45 Fakhir 9 Laki-laki 3A
116
Lampiran 18
Data Sekolah MI Al-Hikmah Pasar Minggu
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Singkat Berdirinya
Madrasah Ibtidaiyyah Alhikmah (selanjutnya disebut MI Al-
Hikmah) berdiri tahun 1969 di atas sebidang tanah wakaf dari wakif H. M.
Toyib bin Djadin. Luas tanah 965 M2 dan luas bangunan 616,5 M2.
Awalnya, MI Al-Hikmah berdiri tanpa legalitas formal, hanya sebagai
Lembaga Pendidikan Non Formal. Baru pada tanggal 27 Mei 1983,
Yayasan Pendidikan Islam Al-Hikmah (selanjutnya disebut YPI
Alhikmah) didirikan. Sampai saat ini MI Al-Hikmah berada di bawah
naungan YPI Alhikmah.
Meskipun terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk yang
relatif padat, lokasi MI Al-Hikmah mudah dijangkau. Terletak di wilayah
yang strategis, berdekatan dengan Kantor Kelurahan Jati Padang, Kantor
Kecamatan Pasar Minggu, Puskesmas Pasar Minggu, Gelanggang Remaja
dan Olah raga Pasar Minggu, serta Pemadam Kebakaran Pasar Minggu.
Awalnya, MI Al-Hikmah hanya bertujuan menampung minat
masyarakat sekitar yang ingin belajar agama karena belum ada sekolah
agama di lingkungan RW. 01 Kelurahan Jati Padang. Anak yang
bersekolah di Sekolah Dasar (selanjutnya SD) pada pagi hari dapat
bersekolah di MI pada sore hari, demikian pula sebaliknya. Ijazah
madrasah tidak diakui sebagai prasyarat masuk sekolah lanjutan umum
atau mencari kerja, hanya sebagai tambahan kognisi.
Pada Tanggal 24 Maret 1975, terbit Surat Keputusan Bersama (SKB)
3 Menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri,
dan Menteri Agama), berisi tentang Peningkatan Mutu Pendidikan pada
Madrasah, dimana berlaku kurikulum yang sama antara sekolah umum dan
madrasah, serta ijazah madrasah disetarakan dengan ijazah sekolah umum,
lulusan madrasah dapat melanjutkan ke sekolah umum tingkat atas.
117
Masyarakat harus memilih salah satu antara sekolah umum atau madrasah,
karena ijazah keduanya sama berlaku dan tidak diperkenankan rangkap
ijazah di tingkatan yang sama. Disini timbul persoalan baru, masyarakat
meragukan kualifikasi madrasah yang lebih condong diketahui sebagai
sekolah agama saja. Masyarakat lebih memilih menyekolahkan anaknya di
sekolah umum.
Menjawab tantangan tersebut, MI Al-Hikmah bersegera
menyejajarkan performa dengan sekolah umum. Infrastruktur dan struktur
diperkuat. Sarana dan prasarana ditingkatkan. Kualifikasi tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan dinaikkan sesuai aturan yang berlaku. Setaranya
pengakuan ijazah antara sekolah umum dan madrasah diikuti oleh MI
Alhikmah dengan peningkatan kualifikasi madrasah agar mutu
pendidikannya sejajar bahkan melebihi sekolah umum dengan tambahan
pelajaran agama. MI Al-Hikmah membuktikan lulusan madrasah dapat
bersaing dengan lulusan sekolah umum. Hal tersebut dapat dilihat dari
jumlah lulusan yang diterima di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri
(SLTPN) dari tahun ke tahun yang semakin meningkat. Ini menjadi bukti
nyata bahwa lulusan madrasah setara dengan lulusan sekolah umum.
Masyarakat kian percaya dengan kualifikasi madrasah. Jumlah
peserta didik yang mendaftar di MI Al-Hikmah meningkat dari tahun ke
tahun, sampai pihak sekolah terpaksa menolak kelebihan peserta didik
baru karena daya tampung infrastruktur yang terbatas.
Sejak berdiri sampai sekarang, MI Al-Hikmah baru memiliki 3 (tiga)
Kepala Madrasah sebagai berikut:
1. H.A.Bunyamin Fadhillah Tahun 1969 – 1994
2. Hj.Nasiatun Ibrahim Hosein Tahun 1994 – 2012
3. Atika Wahyuni, S.Pd.I Tahun 2012 – sekarang
2. Profil Madrasah
a. Nama Madrasah : MI Al – Hikmah
b. No.Statistik Madrasah : 111231740064
118
c. N P S N : 60706234
d. Akreditasi Madrasah : Peringkat A
e. No.SK Akreditasi : 326/BAP-S/M/DKI/2015
f. Tanggal berlaku Akreditasi : 21 September 2015
g. No.SIOPP : 586 Tahun 2016
h. No.Piagam Pendirian : D/wj/MI/1337/1994
i. No.IMB : 10670/IMB/2012 Tanggal 9
Nopember 2012
j. Alamat Lengkap Madrasah : Jl. Bacang RT.008/01 Jatipadang
Kecamatan Pasar Minggu
Kota Jakarta Selatan 12540
Propinsi DKI Jakarta
No.Telp. (021)7811723
k. NPWP Madrasah : 02.534.260.1-017.000
l. Nama Kepala Madrasah : Atika Wahyuni,S.Pd.I
m. No.Telp Kepala Madrasah : (021) 78846784
n. Nama Yayasan : YPI Al - Hikmah
o. Alamat Yayasan : Jl. Bacang RT.008/01 No. 1
Jatipadang Pasar Minggu, Jakarta
Selatan 12540
p. No.Telp Yayasan : (021) 7811723
q. No.Akte Pendirian Yayasan : 07 Tanggal 10 Juni 2014
r. Nomor Kemenkumham : AHU-02438.50.10.2014 Tanggal 10
Juni 2014
s. Nama Notaris : Widy Atmoko, SH
t. Kepemilikan Tanah : Yayasan/Wakaf
a. Status tanah : terlampir
b. Luas tanah : 921 M
u. Status Bangunan : Yayasan
v. Luas Bangunan : 616,5 M
w. Data Lulusan dalam 8 Tahun Terakhir
119
Tahun
Pelajaran
Tamatan Rata-Rata NEM
UN
Siswa Melanjutkan ke
SMP/MTS Negeri
Jumlah Prosentase Target Hasil Target Jumlah Prosentase Target
2008/2009 20 100% 100% 19.05 15.00 9 45 % 30 %
2009/2010 21 100% 100% 20.26 16.00 5 23.8 % 30 %
2010/2011 24 100% 100% 21.58 17.00 14 58.3 % 30 %
2011/2012 20 100% 100% 21.75 18.00 6 30 % 30 %
2012/2013 24 100% 100% 24.05 19.00 13 54.2% 40%
2013/2014 18 100% 100% 22.40 20.00 9 50% 40%
2014/2015 24 100% 100% 20.77 20.00 11 45.9% 40%
2015/2016 21 100% 100% 22.17 20.50 12 57% 41%
Data Siswa Mengulang dalam 8 Tahun Terakhir
Tahun
Pelajaran
Kelas Jumlah
1 2 3 4 5 6
2008/2009 - - - 1 - - 1
2009/2010 - - 2 - - - 2
2010/2011 2 - 1 - - - 3
2011/2012 5 1 1 - - - 7
2012/2013 1 2 1 2 - - 6
2013/2014 2 - - - - - 2
2014/2015 2 2 3 - - - 7
2015/2016 2 - 1 - - - 3
Data Siswa dalam 10 Tahun Terakhir.
Tahun
Ajaran
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
Kelas 5
Kelas 6
Jumlah
Keseluruh
an
Jml
Sis
wa
Jml
Ro
mb
el
Jml
Sis
wa
Jml
Ro
mb
el
Jml
Sis
wa
Jml
Ro
mb
el
Jml
Sis
wa
Jml
Ro
mb
el
Jml
Sis
wa
Jml
Ro
mb
el
Jml
Sis
wa
Jml
Ro
mb
el
Jml
Sis
wa
Jml
Ro
mb
el
2008/20
09
22 1 31 1 20 1 28 1 21 1 20 1 142 6
2009/20
10
26 1 21 1 29 1 21 1 26 1 21 1 144 6
120
2010/20
11
25 1 24 1 21 1 25 1 21 1 24 1 140 6
2011/20
12
36 1 23 1 25 1 21 1 25 1 20 1 150 6
2012/20
13
50 2 32 1 23 1 26 1 21 1 24 1 176 7
2013/20
14
49 2 49 2 29 1 23 1 25 1 18 1 193 8
2014/20
15
48 2 43 2 41 2 26 1 22 1 24 1 204 9
2015/20
16
55 2 46 2 44 2 40 1 24 1 21 1 230 9
2016/20
17
55 2 50 2 44 2 41 2 40 2 24 1 254 11
2017/20
18
50 2 52 2 45 2 45 2 40 2 40 2 272 12
Data Sarana Prasarana
N
o
Jenis Prasarana
Jumlah
Ruang
Jumlah
ruang
kondisi
Baik
Jumlah
ruang
kondisi
Rusak
Kategori Kerusakan
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
Rusak
Berat
1. Ruang Kelas 12 8 4 V - -
2. Perpustakaan 1 1 - - - -
3. R. Lab. IPA 1 1 - - - -
4. R. Lab. Biologi - - - - - -
5. R. Lab. Fisika - - - - - -
6. R. Lab. Kimia - - - - - -
7. R. Lab. Komputer 1 1 - - - -
8. R. Lab. Bahasa - - - - - -
9. R. Pimpinan - - - - - -
10 R. Guru 1 - 1 V - -
11 R. Pimpinan dan TU 1 - 1 V - -
12 R. Konseling - - - - - -
13 Tempat Beribadah 1 - 1 V - -
14 R. UKS 1 - 1 V - -
15 Jamban 5 4 1 V - -
16 Gudang 3 2 1 V - -
17 R. Sirkulasi 1 1 - - - -
18 Tempat Olah Raga 1 - 1 V - -
19 R.Organisasi
Kesiswaan
- - - - - -
20 Kantin 1 1 - - - -
21 R.Lainnya 1 1 - - - -
121
3. Data Sertifikasi Guru
Data Guru yang Sudah di Sertifikasi
NO N A M A SERTIFIKASI NUPTK NRG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Neneng Kurniasih,S.Pd.I
Nip.197905042007102001
Atika Wahyuni,S.Pd.I
Nip.197105272005012003
Siti Hafizoh,S.Ag
Hj.Siti Hana
Ani Zustrikarni,S.Pd.I
4450-7516-5321-0063
Eni Haziatullaili,S.Ag
2535-7566-5821-0062
Lukman, S.Ag
Dra.Lailatul Wardah
No.Peserta: 09016309720024
No.Srtfkt: 370909700240
Tgl.29 Desember 2009
No.Peserta: 11016315620003
No.Srtfkt: 137111505916
Tgl.28 Desember 2011
No.Peserta: 11016310020031
No.Srtfkt: 1371110005896
Tgl.28 Desember 2011
No.Peserta:1201632372255
No.Sertifikat:201122372256
4
Tgl.13 November 2012
No.Peserta:13016323520524
No.Sertifikat:201132350439
7
Tgl.28 Desember 2013
No.Peserta:13016302820043 No.Sertifikat:201130280229
4
Tgl.28 Desember 2013
No.Peserta:13016323620349
No.Sertifikat:201132360353
9
Tgl.28 Desember 2013
No.Peserta:14016302820905
No.Sertifikat:201140280038
7 Tgl.20 Oktober 2014
8836-7476-4921-0152
5859-7496-5121-0092
7847-7506-5221-0182
3452-7356-3521-0002
4450-7516-5321-0063
2535-7566-5821-0062
3837-7446-4720-0092
1759-7436-4422-0002
021437412011
111562110002
111002126002
122372196010
132352182051
130282137265
132362188040
140282161002
Data Guru yang Belum Disertifikasi
NO NAMA / NUPTK MULAI BERTUGAS
SEBAGAI GURU
MASA KERJA PENDIDIKAN
1.
2.
3.
Nurlailah,A.Ma
2452-7446-4821-0023
Rachmawati,A.Ma
3433-7486-5121-0073
Ratna PuspitaSari,S.Pd
SK No.37/SK/V/1991 Tgl.31-5-
1991
SK No.48/SK/VIII/1994
Tgl.31-8-1994
SK No.89B/SK/YPI/AH/VII/
25 tahun 02 bulan
21 tahun 11 bulan
6 tahun 0 bulan
D2 IAIN 2001
PAI
S1 IAIN 2016
PGMI
S1 UIN 2008
122
4.
5.
6.
7.
8.
0859-7616-6221-0152
Fifih Fachiroh,S.Pd.I
Aji Munaji,S.Pd.I
Hidayatullah,S.Pd.I
Misbahul Umam,S.Pd
Mutia,S.Pd.I
2010Tgl.13-7-2010
SK No.93/SK/YPI/VII/2014
Tgl.14-7-2014
SK No.94/SK/YPI/VII/2014
Tgl.14-7-2014
3 tahun 0 bulan
3 tahun 0 bulan
B.Inggris
S1 STAI Yamisa
2013. PAI
S1 STAINU Jkt
2014 PAI
Jakarta, 12 Juli 2017
Kepala Madrasah
AtikaWahyuni
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
top related