hubungan internasional dan organisasi internasional
Post on 20-Dec-2014
11.024 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hakikat Hubungan Internasional
Tahap-Tahap Perjanjian Internasional
Fungsi Perwakilan Diplomatik
A. Hakikat Hubungan Internasional
Pengertian dan Arti
Penting Hubunga
n Internasi
onal
Alat Penunjan
g Hubunga
n Internasi
onal
Asas dalam
Hubungan
Internasional
Pengertian dan Arti Penting Hubungan Internasional
Menurut Undang-Undang RI Nomor 37 Tahun 1999 Tentang Hubungan Luar Negeri setiap
•Ditegaskan dalam Bab I Ketentuan Umum pasal 1 huruf a, yaitu setiap kegiatan yang menyangkut aspek regional dan internasional yang dilakukan oleh pemerintah di tingkat pusat dan daerah atau lembaga-lembaganya, lembga negara, badan usaha, organisasi politik, organisasai masyarakat, LSM atau warga negara Indonesia
Menurut Buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik
Luar Negeri RI (Renstra)
•Hubungan antarbangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut
Menurut Charles A. Mc. Clelland
•Studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi
Menurut Warsito Sunaryo
•Studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan sosial tertentu, termasuk studi tentang keadaan relevan yang mengelilingi interaksi
Dapat disimpulkan bahwa hubungan internasional merupakan interaksi dan komunikasi yang terbentuk antara bangsa-bangsa atau negara-negara yang saling terikat dan berhubungan (interrelasi)
Hubungan internasional merupakan cabang dari ilmu politik yang mempelajari persoalan-persoalan luar negeri dan isu-isu global yang terkait dengan negara-negara dan sistem internasional
Wujud hubungan internasional Individual Antarkelompok Hubungan antarnegara
Arti Penting Hubungan Internasional
Faktor InternalKekhawatiran kelangsungan hidup
terancam
Kepentingan nasional yang tidak selamanya dapat dipenuhi di dalam negeri sendiri
Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan nasional
Keinginan untuk membuka hubungan politik dan memperoleh dukungan dari negara lain
Manfaat hubungan internasional : Dapat memperbaiki pertumbuhan bangsa dan negara Dapat memenuhi kepentingan nasional yang tidak dapat
dipenuhi oleh negara sendiri Mewujudkan kehidupan dunia yang tertib, aman, damai,
adil, dan merata Menumbuhkan rasa saling pengertian antarbangsa Dapat memenuhi kebutuhan setiap negara atau pihak
yang berhubungan Mempererat hubungan, rasa persahabatan, dan
persaudaraan Memenuhi keadilan dan kesejahteraan rakyatnya
Alat Penunjang Hubungan Internasional Perjanjian Internasional atau Hukum Internasional
yaitu persetujuan yang digunakan oleh dua negara atau lebih untuk mengadakan hubungan menerut ketentuan hukum internasional
Pelaksana Hubungan Internasional yaitu lembaga internasional yang terdiri atas institusi
kelompok negara yang biasa dikenal organisasi internasional
Sarana dan Prasana Internasional Berupa alat transportasi modern, alat telekomunikasi,
internet, dan satelit
Keamanan Internasional Merupakan salah satu sarana penting dalam pelaksanaan hubungan internasional Bahkan, banyak negara yang menarik investasinya karena keadaan negara tidak aman
Politik Luar Negeri yang Bersangkutan Politik luar negeri Indonesia adalah : Bebas
bangsa Indonesia bebas menentukan sikap dan pandangan terhadap masalah-masalah internasional
Aktif bangsa Indonesia aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia, aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan, aktif memperjuangkan ketertiban dunia, dan ikut serta menciptakan keadilan sosial
Asas dalam Hubungan InternasionalAsas dalam Hubungan Internasional
Asas Teritorial
Negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya
Asas Kebangsaan
Setiap warga negara dimana pun ia berada, tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya
Asas Kepentingan Umum
Hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara
Tahap-Tahap Perjanjian InternasionalPengertian Perjanjian Internasional
Fungsi Perjanjian Internasional
Istilah dalam Perjanjian Internasional
Pengelompokan Perjanjian Internasional
Pembuatan Perjanjian Internasional
Berlaku dan Berakhirnya Perjanjian Internasional
Asas Perjanjian Internasional
Subjek Perjanjian Internasional
Mochtar
Kusumaatmadja
Sebagai perjanjian yang diadakan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa yang
bertujuan untuk menciptakan akibat-
akibat hukum tertentu
Oppenheimer dan
H. Lauterpacht
Suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban di
antara pihak-pihak yang
mengadakannya
G. Schwarzenberge
rSuatu persetujuan
antara subjek-subjek hukum internasional yang menimbulkan
kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional
Menurut
Accademy of
Sciencess of USSR
Suatu persetujuan yang dinyatakan secara formal
antara dua atau lebih negara mengenai
pemantapan, perubahan, atau
pembatasan dari hak-hak dan kewajiban
mereka secara timbal balik
UU Nomor 24 Tahun 2000Perjanjian dalam bentuk dan nama
tertentu yang diatur dalam hukum
internasional secara tertulis serta
menimbulkan hak dan kewajiban di bidang
hukum publik
Pengertian Perjanjian Internasional
Fungsi Perjanjian Internasional
Sebagai sarana pengembangan kerja sama internasional
secara damai dan efisien
Sebagai sumber hukum internasional
Sebagai sarana utama yang praktis bagi transaksi dan komunikasi antaranggota
masyarakat negara
Istilah dalam Perjanjian Internasional Traktat (Treaty)
Bentuk perjanjian paling formal yang berisi persetujuan antarnegara, baik bilateral maupun multilateral
Konvensi (Convention) Persetujuan formal bersifat multilateral dan tidak termasuk
kebijakan tingkat tinggi (high policy) Persetujuan ini harus dilegalisasi oleh wakil-wakil yang
berkuasa penuh (plaenipotentiones)
Persetujuan (Agreement) Suatu perjanjian antara dua negara atau lebih yang
mempunyai akibat hukum seperti traktat Perjanjian ini bersifat teknis dan tidak seformal traktat dan
konvensi
Piagam (Charter) Himpunan peraturan yang ditetapkan oleh
persetujuan internasional baik mengenai pekerjaan maupun kesatuan-kesatuan tertentu
Selain itu, piagam atau charter merupakan istilah yang digunakan dalam perjanjian internasional untuk pendirian badan yang melakukan fungsi administratif
Statuta (Statute) Dipakai untuk menyebutkan :
Konstitusi lembaga inernasional Kumpulan aturan hukum yang ditentukan oleh persetuan
internasional Instrumen tambahan dari konvensi yang membeberkan
aturan-aturan tertentu yang harus diterapkan
Deklarasi (Declaration) Pernyataan bersama mengenai suatu masalah dalam
bidang politik, ekonomi, atau hukum Dipakai untuk menyebutkan :
Perjanjian internasional yang sebenarnya Suatu persetujuan informal mengenai hal-hal yang kurang
penting Suatu resolusi yang dibuat oleh konferensi diplomatik yang
memuat prinsip-prinsip yang ditaati oleh semua negara
Modus Vivendi Suatu dokumen untuk mencatat persetujuan
internasional yang bersifat sementara, sampai berhasil diwujudkan secara permanen, terinci, dan sistematis, serta tidak memerlukan ratifikasi
Protokol (Protocol) Persetujan tidak resmi yang umumnya tidak dibuat oleh
kepala negara dan isinya melengkapi suatu konvensi
Perikatan (Arrangement) Hampir sama dengan persetujuan, tetapi perikatan
digunakan untuk transaksi-transaksi yang bersifat mengatur dan sementara serta tidak seformal traktat dan konvensi
Party Suatu negara yang telah memberikan persetujuannya
untuk diikat oleh suatu perjanjian yang telah berlaku
Third state Suatu negara yang bukan merupakan pihak dari suatu
perjanjian
Ratification Tindakan internasional yang menunjukkan persetujuan
sebuah negara untuk terikat pada perjanjian internasional
Accesion Tindakan sebuah negara dalam menerima tawaran untuk
menjadi pihak dalam perjanjian yang sudah dinegosiasikan dan ditandatangani oleh negara-negara lain
Acceptance dan approval Penerimaan dan persetujuan sebuah perjanjian
internasional yang tidak memerlukan ratifikasi dari kepala negara
Negotiating state Suatu negara yang mengambil bagian dalam penyusunan
dan penerimaan naskah dari suatu perjanjian
Surat kuasa (full power) Suatu dokumen yang diberikan oleh pihak yang
berwenang dari suatu negara yang menunjuk atau beberapa utusan untuk mewakili negara tersebut untuk berunding, menerima atau mempelajari suatu naskah perjanjian, menyatakan persetujuan negara untuk diikat oleh suatu perjanjian, atau melakukan perbuatan lain yang berhubungan dengan suatu perjanjian
Persyaratan (reservation) Suatu pernyataan sepihak yang dibuat suatu negara
pada waktu menandatangani, meratifikasi, menerima atau menyetujui aksesi dalam perjanjian
Contracting parties Suatu negara yang telah memberikan persetujuannya
untuk mengikatkan diri pada suatu perjanjian
Pengelompokan Perjanjian Internasional
Menurut Jumlah Peserta
Menurut Akibat Hukum yang Diciptakan
Menurut Subjeknya
Menurut Isinya
Menurut Sifat Pelaksanaan Perjanjian
Menurut Tahap-Tahap Penyusunan
Menurut Jumlah Peserta
Perjanjian Bilateral
Dilakukan oleh dua negara
Perjanjian Multilateral
Dilakukan oleh lebih dari dua negara
Menurut Akibat Hukum yang Diciptakan
Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract)
Perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi negara-negara yang mengadakan perjanjian saja (bersifat bilateral)
Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties)
Perjanjian yang meletakkan kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat internasional secara keseluruhan (bersifat multilateral)
Menurut Subjeknya
Perjanjian antarnegara yang dilakukan oleh banyak negara
WTOGNB
Perjanjian antarnegara dan subjek hukum internasional lainnya
Takhta Suci Vatikan dan organisasi Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE)
Perjanjian antarsubjek hukum internasional selain negara
ASEAN dan MEE
Menurut Isinya
Politik
NATOANZUS
Ekonomi
CGIIMF
Hukum
Indonesia-Cina
Batas wilayah
Laut teritorialBatas alam daratan
Kesehatan
Masalah karantinaPenanggulangan wabah penyakit
Menurut Sifat Pelaksanaan Perjanjian
Perjanjian yang menentukan(dispositive treaties)
Perjanjian yang maksud dan tujuannya dianggap sudah tercapai sesuai isi perjanjian
Perjanjian yang dilaksanakan(executory treaties)
Perjanjian yang tidak hanya dilakukan sekali, tetapi dilanjutkan secara terus-menerus selama jangka waktu perjanjian berlaku
Menurut Tahap-Tahap Penyusunan
Bersifat sederhana Melalui 2 tahap
-perundingan-penandatanganan
Bersifat pentingMelalui 3 tahap
-perundingan-penandatanganan
-ratifikasi
Pembuatan Perjanjian Internasional
Perundingan(Negotiation) Penandatanganan
(Signature) Pengesahan(Ratifikasi)
Berlaku dan Berakhirnya Perjanjian Internasional
6 unsur yang membuat tidak
sahnya suatu perjanjian
Ketidakmampuan membuat traktat
Terdapaqt kesalahan dalam membuat traktat
Terdapat unsur penipuan dalam
proses pembuatan traktat
Terdapat kecurangan dalam proses pembuatan
traktatTerdapat unsur paksaan dalam
pembuatan traktatBertentangan dengan prinsip
hukum yang memaksa
Sebuah perjanjian dinyatakan berakhir karena hukum jika terjadi
Hangusnya seluruh materi pokok dari suatu traktat
Terjadi perang antarpihak
Pelanggaran traktat oleh salah satu pihak
Waktu yang ditentukan telah berakhir
Jumlah pesertanya berkurang menjadi lebih kecil
Terjadi perubahan yang fundamental pada waktu traktat dibuat
Asas Perjanjian Internasional
Courtesy
saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara
Bonafides
perjanjian harus didasari oleh iktikad baik
Reciprositas
Tindakan suaru negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal
Egality rights
Pihak yang saling mengadakan hubungan mempunyai kedudukan yang sama
Rebus sic stantibus
Dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian itu
Pacta sunt servanda
Setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati
Subjek Perjanjian Internasional
Negara yang Merdeka dan Berdaulat
Indonesia+ Jerman -> teknologi pesawat
Organisasi Internasional
Indonesia+WHO-> kesehatan ibu dan anak
Vatican (Tahta Suci)
Palang Merah Internasional
Orang Perseorangan (individu)
Pihak dalam Sengketa
C. Fungsi Perwakilan Diplomatik Perwakilan Diplomatik
yaitu lembaga kenegaraan diluar negeri yang bertugas membina hubungan politik dengan negara lain
Kepangkatan Perwakilan Diplomatik Duta besar berkuasa penuh (Ambassador)
tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa
Duta (Gerzant) wakil diplomatik yang pangkatnya setingkat dibawah duta besar
Menteri residen bukan dianggap sebagai wakil pribadi kepala negara, melainkan hanya mengurus urusan
negara
Kuasa usaha (charge d’affair) Perwakilan tingkat rendah yang ditunjuk oleh menteri luar negeri dari pegawai negeri
lainnya Dibagi menjadi 2 :
Kuasa usaha tetap (charge d’affairies en pied) menjabat kepala dari suatu perwakilan
Kuasa usaha sementara menjalankan pekerjaan kepala perwakilan tidak berada di tempat
Atase-atase Pejabat pembantu dari duta besar berkuasa penuh terdiri atas :
Atase pertahanan Dijabat oleh seorang perwira militer yang diperbantukan
Kementerian Luar Negeri Ditempatkan di kedutaan besar di negara yang
bersangkutan Tugasnya memberikan nasihat di bidang militer dan
pertahanan Atase teknis
Dojabat oleh seorang PNS tertentu yang tidak berasal dari lingkungan Kementerian Luar Negeri
Ditempatkan di salah satu kedutaan besar untuk membantu duta besar
Tugasnya berkuasa penuh dalam melaksanakan tugas pokok dari kementerian sendiri
Hak kekebalan dan keistimewaan diplomatik
Inviolability(tidak dapat diganggu gugat)Kekebalan kepada alat-alat kekuasaan dari negara penerima dan kekebalan dari segala
gangguan yang merugikan pejabat diplomatik
Immunity(kekebalan)
Kekebalan terhadapt yurisdiksi dari hukum negara penerima
Kekebalan diplomatik diperinci lagi dalam 3 bagian :
Kekebalan diplomatik diperinci lagi dalam 3 bagian
Kekebalan pribadi
Kantor perwakilan diplomatik dan rumah kediamannya tidak boleh dimasuki tanpa izin dari duta kecuali dalam keadaan darurat
Kekebalan terhadap korespondensi perwakilan diplomatik (imunitas surat-menyurat).Surat-menyurat tidak boleh disensor
Kekebalan pribadi
Hak atas perlindungan istimewa atas pribadi dan atas harta benda
Bebas dari alat paksaan, baik soal perdata maupun pidana
Bebas dari kewajiban menjadi saksi
Bebas dari semua pajak langsung kecuali pajak tanah, retribusi, dan bea meterai
Fungsi dan Tugas Perwakilan DiplomatikFungsi Perwakilan Diplomatik
Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima
Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima di dalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional
Berunding dengan pemerintah negara penerima
Mengetahui keadaan dan perkembangan di negara penerima
Memajukan hubungan persahabatan antara negara pengirim dan negara penerima
Tugas yang diemban oleh perwakilan diplomatik
Melaksanakan perundingan(negotiation)
Meneropong keadaan (negotiation)
Memberi perlindungan(protection)
Tugas umum perwakilan diplomatik
Respresentasi
Dapat melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan negara penerima
Negosiasi
Mengadakan perundindingan dengan negara penerima maupun dengan negara-negara lainnya
Observasi
Menelaah dengan teliti setiap peristiwa di negara penerima
Proteksi
Melindungi pribadi, harta benda, dan kepentingan-kepentingan warga negaranya yang berada di luar negeri
Persahabatan
Meningkatkan hubungan persahabatan antara negara pengirim dan negara penerima
top related